Anda di halaman 1dari 29

Tugas 1

MAKALAH RANGKUMAN KIMIA ANORGANIK


DAN ORGANIK

Disusun Oleh:
ANASATUS SHOLIKHAH
NIM: Q1A119001

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI
2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam selalu
terlimpah curahkan kepada nabi kita, Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya penulis
mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan Materi Kimia Dasar. Penulis
sangat berharap karya tulis ini dapat membantu kita untuk memahami pelajaran kimia.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala penulis
dapat teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. kami sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya, saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca.

Kendari, 8 September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ……………………………………………………………………………………………………………1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………4

A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………………………………….4


B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………………….…...4
C. TUJUAN MATERI …………………………………………………………………………………….………..4
BAB II PEMBAHASAN ………………….………………………………………………………………………………………..5
1. KIMIA ANORGANIK ……………………………………………………………………………………………….5
A. ATOM ……..…………………………………………………………………………………………………….5

BAB III STOIKIOMETRI ………………………..………….………………………………………………………………………7

A. HUKUM DASAR KIMIA ……………….………………………………………………………………….7


B. MR DAN AR ……….…………………………….……………………………………………………………….….9
C. RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL ……..……………………………………………….….9
D. PEREAKSI PEMBATAS ……………….…………………………………………………………………10
E. SENYAWA HIDRAT …………………………….…………………………………………………………………10
F. KONSEP MOL …………….…………………………………………………………………………………10

BAB IV LARUTAN ………………………..………………………………………………………………………………….11

A. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT …………….……………………………..11


B. LARUTAN ASAM-BASA …………………………..……………………………………………………..11
C. LARUTAN PENYANGGA …………..……………………………………………………………………..15
D. HIDROLISIS GARAM ………………..……….……………………………………………………….16
E. KSP ………………………..………………………………………………………………………………….17

BAB V KIMIA ORGANIK ……………………………..…………………………………………………………………………….18

A. SENYAWA HIDROKARBON ………………………………………………………………………………….18


B. KARBOHIDRAT ……………………………………………………………………………………………….24
C. PROTEIN ….………………………………………………………………………………………………………..25

BAB VI PENUTUP ……..…………………………………………………………………………………………………….28

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………………….28
B. SARAN ……………………………………………………………………………………………………………28

DAFTAR PUSTAKA ……………….………………………………………………………………………………………..…29

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia tidak terlepas dari
berbagai bentuk masalah dalam kehidupan, olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan yang
terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan.Pembahasan ringkas tentang materi
kimia anorganik dan kimia organik merupakan ruang lingkup ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu
kimia dalam kehidupan sehari-hari sangat pesat dan memberikan andil yang sangat besar sekali.
Banyak produk yang kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari yang termasuk
dari andil ilmu kimia. Dengan itu, saya mengembangkan dan memaparkan secara garis besarnya
saja, tentang pendahuluan materi kimia anorganik dan organik.
Pada awal perkembangan ilmu kimia sebagai suatu ilmu pengetahuan, berlaku klasifikasi
senyawa kedalam senyawa organik dan anorganik berdasarkan asal usul senyawa. Semua senyawa
yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organic, sedangkan yang berasal dari
mineral digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu diyakini bahwa senyawa organic
hanya dapat terjadi oleh adanya pengaruhdari daya yang dimiliki.

B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini, mempunyai rumusan masalah untuk kita pecahkan dalam memenuhi
pengetahuan yang mendalam dan menyadarkan pribadi tentang ilmu kimia :

1. Apa saja yang dipelajari dalam kimia Dasar?


2. Apa yang dimaksud dengan kimia anorganik?
3. Apa yang dimaksud kimia organik?
4. Apa saja yang dipelajari pada kimia anorganik?
5. Apa saja yang dipelajari dalam kimia organik?

C. Tujuan Materi
Dalam penyusunan makalah ini, mempunyai tujuan yang mendasar sehingga dapat terselesaikan
dengan baik :

1.Untuk mengetahui dasar-dasar ilmu kimia dan bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

2.Untuk memperluas pengetahuan dan wawasan tentang ilmu kimia.

3. Untuk mengetahui hubungan kimia organik dan anorganik.

4. Untuk mengetahui pembagian materi kimia organik dan anorganik.

5. Untuk menyadarkan pribadi dalam mencari ilmu sendiri dan menerapkan dalam pribadi dan orang
lain.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. KIMIA ANORGANIK
1.ATOM
Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih tetap memiliki sifat yang sama dengan
unsurnya. Molekul adalah sekumpulan atom-atom yang sejenis atau yang berbeda dengan
perbandingan tertentu dan berikatan satu sama lain yang memiliki sifat-sifat tertentu, berbeda
dengan sifat atom penyusunnya.

 Model-model atom

1. Teori atom Dalton

Semua materi tersusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang dinamakan atom. Atombersifat
kekal dalam proses perubahan kimia. Atom dari unsur yang sama memiliki sifat, ukuran dan
massa yang sama dan sebaliknya. Senyawa tersusun dari dua atau lebih atom- atom yang
berbeda dengan komposisi tertentu sederhana dan tetap.

2. Teori atom JJ Thomson

+tom adalah bagian terkecil dari suat materi yang memiliki muatan positif, negatif, dan

Netral. (proton, elektron, dan neutron)

3. Model atom Rutherfrod

Sebagian besar massa dan seluruh muatan positif terpusat pada daerah yang sangat kecil

disebut sebagai inti. Sebagian besar ruangan atom adalah hampa. Elektron berada di luar inti
sejumlah neutron sehingga secara keseluruhan atom adalah

netral.

4. Teori atom modern (kuantum)

Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang disusun oleh proton, neutron dan

elektron yang mengelilingiinti dengan jarak yang sangat jauh dari inti. Elektron yang

bergerak mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energi tertentu (orbital atom) yang

digambarkan dengan bilangan kuantum yang dimiliki oleh elektron tersebut.

 Susunan Atom
Atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar pada kulit-kulit
atom. Inti atom terdiri atas partikel bermuatan positif (proton) dan partikel bermuatan netral
(neutron). Partikel bermuatan negatif (elektron) tersebar di kulit atom dan mengelilingi inti
atom.

Proton ditemukan oleh Goldstein, dilambangkan dengan huruf p, memiliki massa 1 sma, dan
bermuatan relatif +1. Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson, dilambangkan dengan huruf e,
memiliki massa 1/1840 sma, dan bermuatan relatif –1. Neutron ditemukan oleh J. Chadwick,

5
dilambangkan dengan huruf n, memiliki massa 1 sma, dan bermuatan relatif 0. Adapun inti
atom ditemukan oleh Rutherford.

Notasi komposisi atom:

Keterangan:

X = lambang unsur

A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron

Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

A – Z = jumlah neutron

Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu
unsur.

Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam atom
tersebut.

Berikut adalah pengertian isobar, isotop, dan isoton.

Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa yang sama tetapi nomor atom berbeda.

Isotop adalah atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron
berbeda.

Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama.

Konfigurasi elektron adalah penataan elektron pada kulit atom. Elektron valensi adalah elektron
yang berada pada kulit terluar atom. Jumlah maksimal elektron yang dapat menempati suatu
kulit dirumuskan 2n2, n adalah kulit ke-n.

6
BAB II
STOIKIOMETRI

A. Hukum Dasar Kimia


1. Pengertian Hukum Dasar Kimia
Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang mengatur bagaimana mekanisme terjadinya suatu
reaksi kimia yang melibatkan reaktan dan produk.

2. Macam-Macam Hukum Dasar Kimia


Hukum dasar kimia terdiri dari 5 hukum dasar diantaranya hukum kekekalan massa , hukum
perbandingan tetap , hukum perbandingan berganda , hukum perbandingan volume dan hukum
avogadro. Berikut ini penjelasan sederhana mengenai kelima hukum dasar tersebut.

a.Hukum Dasar Kekekalan Massa


Seperti namanya, hukum ini ditemukan oleh seorang ilmuan yang bernama AntonieLavoiser.
Dalam hukumnya, beliau menyatakan bahwa “Massa total zat sesudah reaksi dan sebelum
reaksi adalah sama”.
Maksud dari pernyataan beliau ini adalah bahwa “jumlah massa dari zat yang bertindak
sebagai reaktan adalah sama dengan jumlah massa dari zat yang bertindak sebagai produk”.

Intinya → Massa Reaktan = Massa Produk

Jika saya boleh menganalogikan konsep dari hukum kekelan massa ini, maka saya membuat
analoginya seperti ini ….. Silahkan disimak!

"Untuk membuat 10 kg kue ,dibutuhkan 4 kg telur dan 6 kg tepung. Dan jika kita ingin
membuat 20 kg kue, maka dibutuhkan 10 kg telur dan 10 kg tepung."

“4 kg Telur + 6 kg Tepung → 10 kg Kue”


“ 10 kg Telur + 10 kg Tepung→ 20 kg Kue”

Apa yang dapat sobat simpulkan dari kedua pernyataan diatas?....... Ya, massa telur dan
massa tepung jika di jumlahkan maka massanya akan sama dengan massa kue, artinya?
Seperti pernyataan si lavoiser tadi bahwa massa reaktan = massa produk.

b. Hukum Perbandingan Tetap

Hukum ini dicetuskan oleh seorang yang bernama Joseph Proust, Dalam hukumnya ini beliau
menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap”.

Maksud dari pernyataan beliau ini adalah bahwa “setiap senyawa kimia itu disusun oleh
unsur-unsur yang perbandingan jumlah massanya selalu tetap.walaupun kita mencoba
mereaksikan suatu unsur dengan unsur lain yang jumlah massanya tidak sesuai dengan
ketetapan perbandingan, maka unsur tersebut tidak akan habis bereaksi”.

7
Contohnya : Unsur karbon dan oksigen dalam CO2 memiliki perbandingan massa yang selalu
tetap yaitu 3:8 , perbandingan ini didapat dari massa atom relatif yang dimiliki oleh kedua
unsur tersebut.

Ar C = 12 2.Ar O = 2 x 16 = 32

12 : 32 = 3 : 8

Artinya , meskipun gas CO2 ini kita buat dengan menambahkan unsur karbon secara
berlebihan dan menyimpang dari perbandingan 3 : 8, maka unsur yang terdapat pada
senyawa CO2 yang terbentuk tetap sebanyak 3 : 8 dan unsur karbon yang berlebih akan
bersisa di akhir reaksi ( tidak ikut bereaksi ).

c. Hukum Perbandingan Berganda

Hukum ini berbunyi : "Jika 2 jenis unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa ,
maka perbandingan masmoresa salah satu unsur yang berikatan dengan unsur lain yang
sama merupakan bilangan bulat dan sederhana".

Contohnya begini : Unsur C dan unsur O dapat membentuk 2 jenis senyawa yaitu CO dan
CO2. Perbandingan massa antara unsur C dan unsur O jika dilihat dari massa atom relatifnya
ialah 12 : 16 atau 1 : 1 , tetapi perbandingan massa antara unsur C dan unsur O akan
berubah pada senyawa CO2 yaitu 12 : 32 atau 1 : 2 , artinya perbandingan massa antara
kedua unsur yang terdapat pada suatu senyawa yang sama merupakan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana.

d. Hukum Perbandingan Volume / Hukum GayLussac

Pada tekanan dan temperatur yang sama, volume gas yang bereaksi dan volume gas hasil
reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Inilah bunyi dari hukum yang
dicetuskan oleh ilmuan legendaris kita yang bernama Gaylussac. Teori yang dicetuskan oleh
beliau ini bukan tanpa bukti ataupun tanpa riset.

Untuk membuktikan teorinya ini, beliau melakukan suatu percobaan sederhana yaitu
dengan cara mereaksikan gas hidrogen dengan gas oksigen ke dalam suatu wadah, lalu
kedalam wadah tersebut diberi aliran bunga listrik agar gas oksigen dan gas hidrogen dapat
bereaksi. Setelah reaksi selesai, maka dihasilkanlah uap air sebagai produk dan sisa gas H2
dan O2 yang tidak ikut bereaksi. Setelah itu, uap air yang dihasilkan langsung di pisahkan
dari dalam wadah.

Percobaan tersebut dilakukan berulang kali pada temperatur dan tekanan tetap dan hasil
pengukuran menunjukan bahwa perbandingan volume gas hidrogen dan oksigen serta uap
air selalu 2:1:2.
2 H2 + O2 → 2H2O
Perbandingan bilangan koofesien = 2 : 1 : 2 ( bilangan koofesienya merupakan bilangan bulat
dan sederhana)

8
e. Hukum Avogadro

Pada suhu dan tekanan yang sama, gas yang memiliki volume yang sama juga memiliki
jumlah partikel yang sama pula, Inilah pernyataan dari ilmuan tertua yang sudah melegenda
yaitu Bapak Avogadro.
Maksud dari pernyataan beliau ini ialah bahwa jumlah partikel suatu gas tidak bergantung
dari Massa Atau Mr yang dimiliki oleh gas tersebut, selagi berada dalam volume,suhu dan
tekanan yang sama, maka jumlah partikel suatu gas akan selalu sama.
Analoginya begini, 1 liter gas nitrogen dan 1 liter gas klor memiliki jumlah partikel yang sama
selama berada dalam tekanan dan suhu yang sama.
Nah jadi, selagi suatu gas berada dalam suhu,volume dan tekanan yang sama maka jumlah
partikel dari gas tersebut akan selalu sama.

B. Mr Dan Ar
1. Pengertian Massa Atom Relatif ( Ar )

Massa atom relatif merupakan massa rata-rata suatu atom dibagi dengan massa atom acuan yaitu
atom C-12.

Rumus untuk mencari massa atom relatif suatu unsur ialah sebagai berikut

2. Massa Molekul Relatif ( Mr )

Massa molekul realtif merupakan massa rata-rata molekul dibagi dengan masa atom acuan yaitu
atom C-12.
Rumus untuk mencari massa molekul relatif suatu molekul ialah sebagai berik

C. Rumus Empiris Dan Rumus Molekul


Rumus Molekul merupakan rumus yang menyatakan jumlah dan jenis atom yang menyusun suatu
senyawa, contohnya air, air memiliki rumus molekul H2O yang berarti senyawa air tersebut disusun
oleh 2 jenis atom yaitu atom H dan atom O serta jumlah masing-masing atom terdiri dari 2 atom H
dan 1 atom O, jadi hal inilah yang dimaksud dengan rumus molekul.
Sedangkan rumus empiris itu tidak jauh berbeda dengan rumus molekul , karena sama-sama
menunjukan jumlah dan jenis atom yang menyusun suatu senyawa , bedanya pada rumus empiris ini
perbandingan jumlah atomnya disederhanakan sekecil mungkin , contohnya pada senyawa benzena,
benzena memiliki rumus molekul C6H6 , untuk membuat rumus empirisnya maka masing-masing
jumlah atom harus dibagi 6 agar perbandingan jumlah atomnya menjadi lebih sederhana , sehingga
rumus empiris dari senyawa C6H6 ialah CH.

9
Rumus Molekul dan Rumus Empiris dari senyawa kimia dibawah ini.

D. Pereaksi Pembatas
Pereaksi pembatas ialah suatu unsur/senyawa yang habis bereaksi dengan unsur/senyawa lain untuk
membentuk suatu produk.
Analoginya begini :
Misalkan terjadi reaksi kimia antara unsur A dengan unsur B membentuk senyawa AB seperti
ditunjukkan pada reaksi dibawah ini :
A + B → AB

Ternyata saat reaksi selesai, unsur A masih tersisa sebanyak 5 gr ( tidak habis bereaksi ) sedangkan
unsur B habis bereaksi ( tidak bersisa ) , maka dalam hal ini yang bertindak sebagai pereaksi
pembatas ialah unsur B
Jadi berdasarkan analogi diatas dapat kita simpulkan bahwa pereaksi pembatas ialah suatu
unsur/senyawa yang habis bereaksi dengan unsur/senyawa lain untuk membentuk suatu produk.

E. Senyawa Hidrat
Senyawa hidrat merupakan salah satu senyawa kimia yang molekulnya berikatan dengan molekul
air. Analoginya begini , senyawa kimia itu bagaikan sebuah kapas yang mampu menyerap air /
kelembapan yang ada di sekeliling kapas tersebut, semakin banyak air yang diserap maka semakin
banyak pula molekul air yang terdapat pada kapas tersebut.
Begitu juga dengan senyawa kimia, semakin banyak air yang diserap oleh suatu senyawa kimia maka
semakin banyak pula molekul air yang berikatan dengan molekul senyawa kimia tersebut.
Jumlah dari molekul air yang diserap oleh suatu senyawa kimia biasanya ditulis dalam bentuk
koofesien dan juga ditulis berdampingan dengan rumus molekul dari senyawa kimia tersebut.
Contohnya senyawa CuSO4.5H2O , berarti senyawa CuSO4 ini memiliki molekul yang berikatan
dengan 5 molekul air. Contohnya lagi senyawa CaCl2.2H2O , berarti senyawa CaCl2 ini memiliki
molekul yang berikatan dengan 2 molekul air.
Jadi intinya semakin banyak air yang diserap maka semakin banyak pula jumlah molekul air yang
terikat.

F. Konsep Mol
Mol adalah jumlah zat dari suatu unsur yang mengandung beberapa bentuk elemen seperti
atom,molekul,ion ataupun elektron. Berikut ini hubungan mol dengan beberapa kategori
diantaranya :
1. Hubungan Mol Dengan Jumlah Partikel
2. Hubungan Mol Dengan Massa
3. Hubungan Mol Dengan Volume
4. Hubungan Mol Dengan Reaksi Kimia

10
BAB III
LARUTAN

A. Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit

Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih. Berdasarkan daya hantarnya
larutan terbagi 2, yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit

Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Ini terjadi karena dalam
larutan mengalami ionisasi. Contohnya NaCl, HCl, NaOH dan lain lain. Tabel perbedaan elektrolit
kuat dan elektrolit lemah

Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sehingga dalam
larutannya tidak terjadi ionisasi. Contohnya larutan Gula, Urea, Alkohol dan lain lain

B. Larutan Asam dan Basa


Tabel perbedaan larutan asam dan larutan basa

1. Teori Asam – Basa

 Lavoiser : Bahwa setiap asam mengandung unsur Oksigen


 Humphrey Davy : Bahwa Hidrogen merupakan unsur dasar setiap asam
 GayLussac : Asam adalah zat yang dapat menetralkan basa (alkali) dan kedua golongan
senyawa itu (asam dan basa) hanya dapat di definisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.
 Bronsted – Lowry : Asam adalah semua zat baik dalam bentuk molekul atau ion yang dapat
memberikan proton (donor proton). Sedangkan basa adalah semua zat baik dalam bentuk
molekul maupun ion yang dapat menerima proton (akseptor proton)

11
2. Larutan Asam
Berdasarkan kekuatan asamnya, larutan dibagi menjadi 2, yaitu asam kuat dan asam lemah
a. Asam Kuat
Asam yang seluruh molekulnya terurai menjadi ion. Contohnya:
HCl → H+ + Cl–

H2SO4 → 2H+ + SO42-

[H+] = x. M

Ket :

M = Konsentrasi asam

x = valensi asam

b. Asam Lemah

Asam yang hanya sebagian molekulnya terurai menjadi ion. contohnya :

CH3COOH → CH3COO– + H+

HCN → H+ + CN–

[H+] = √(ka. M)

[H+] = α . M

α = √Ka / M

α = mol zat terurai / mol zat mula mula

Ket:

α = Derajat ionisasi

Ka = Tetapan Ionisasi asam

M = Konsentrasi Asam

3. Larutan Basa
a. Basa Kuat

NaOH → Na+ + OH–

Mg(OH)2 → 2 Mg+ + 2 OH–

[OH–] = x.M

12
Ket :

M = Konsentrasi basa

x = valensi basa

b. Basa Lemah

NH3 → NH4+ + OH–

[OH–] = √(kb. M)

[OH–] = α . M

α = √Kb / M

α = mol zat terurai / mol zat mula mula

Ket:

α = Derajat ionisasi

Ka = Tetapan Ionisasi Basa

M = Konsentrasi Basa

c. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman merupakan konsentrasi ion H+ dalam larutan. Konsentrasi pH diajukan


oleh sorensen:

 p = berasal dari kata ‘potenz’ yang berarti pangkat


 H = menyatakan atom Hidrogen

pH = -log [H+]

pOH = -log [OH–]

pKw = pH + pOH

14 = pH + pOH

pH = 14 – pOH

pOH = 14 – pH

Larutan netral pH = pOH = 7

Larutan asam pH<7

13
Larutan basa pH> 7

1. Pengukuran pH
a. Menggunakan Indikator
Indikator mempunyai trayek peruabahan warna yang berbeda-beda. Dari uji larutan
dengan beberapa indikator diperoleh daerah irisan pH larutan.
b. Menggunakan Indikator Universal
Indikator universal merupakan gabungan dari beberapa indikator. Indikator universal yang
biasa digunakan adalah metal jingga, metal merah, bromtimol biru, dan fenolftalein.
c. Menggunakan pH-meter
Merupakan alat pengukur pH dengan ketelitian yang tinggi. pH-meter dapat menentukan pH
larutan sampai 2 angka desimal.
2. pH Larutan Asam

a. Asam Kuat

pH = -log [H+]

[H+] = x.M

Keterangan :

M = Konsentrasi Asam

x = Valensi Asam

b. Asam lemah

pH = -log [H+]

[H+] = √(ka. M)

[H+] = α . M

Keterangan :

α = Derajat ionisasi

Ka = Tetapan Ionisasi asam

M = Konsentrasi Asam

3. pH Larutan Basa

a. Basa Kuat

pOH = -log [OH–]

14
[OH–] = x.M

Keterangan :

M = Konsentrasi Asam

x = Valensi Asam

b. Asam lemah

[OH–] = √(kb. M)

[OH–] = α . M

pOH = -log[ OH– ]

pH = 14 – pOH

C. Larutan Penyangga

Larutan yang berfungsi untuk mempertahankan pH meskipun pH ditambahkan sedikit asam, basa
ataupun pengenceran. Larutan penyangga (buffer) terdiri dari:

1. Buffer Asam

Buffer asam merupakan campuran asam lemah dengan garam (basa konjugasi) yang berasal

dari basa kuat.

2. Buffer Basa

Buffer basa merupakan campuran antara basa lemah dengan garam (asam konjugasi) yang
berasal dari asam kuat.

15
Fungsi larutan penyangga, yaitu:

a. Di dalam tubuh berfungsi untuk menjaga pH darah agar sesuai dengan karakteristik reaksi
enzim.

b. Dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menjaga pH dalam makanan kaleng agar
tidak mudah rusak oleh bakteri.

D. Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam merupakan reaksi penguraian dalam air. Reaksi hidrolisis teriadi antara ion-ion
(garam dalam air) dengan air sehingga on positif dan ion negatif dari garam akan bereaksi dengan air
membentuk asam dan basa asalnya.

1. Garam dari asam kuat + basa kuat

a. Tidak terhidrolisis

b. pH- 7

2. Garam dari asam kuat + basa lemah

a. Terhidrolisis sebagian, pH< 7

b. Kh=Kw/Kb

c.

3. Garam dari asam lemah + basa kuat

a. Terhidrolisis sebagian, pH> 7

b. Kh=Kw/Ka

c.

4. Garam dari asam lemah + basa lemah

a. Terhidrolisis sempurna

b. Kh=Kw/(Ka.Kb)

c.

16
E. Ksp
Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion ion dalam larutan jenuh garam yang sukar larut
dalam air

Nilai Ksp untuk elektrolit sejenis semakin besar, menunjukkan semakin mudah larut

Kelarutan (s) merupakan konsentrasi maksimmum zat terlarut. Rumusnya :

Ksp = (n-1)n-1Sn

Keterangan :

s = kelarutan (mol/L)

n = jumlah ion dari elektrolit

jika diketahui konsentrasinya maka :

AxBy → x A+y + y B-x

17
BAB IV

KIMIA ORGANIK

A. SENYAWA HIDROKARBON

1.Pengertian Senyawa Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun dari atom unsur karbon (C) dan hidrogen (H).
Plastik seperti LDPE dan HDPE (polietilena) dan PP (polipropilena) terbuat dari etena danpropena
yang merupakan hasil olahan gas alam. Senyawa etena dan propena termasuk ke dalam golongan
senyawa hidrokarbon.

2.Klasifikasi Hidrokarbon

Berdasarkan jenis ikatan antara atom karbon, senyawa hidrokarbon dapat dibedakan menjadi
hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. Seluruh ikatan antar atom karbon pada hidrokarbon jenuh
merupakan ikatan kovalen tunggal. Pada hidrokarbon tak jenuh, terdapat satu atau lebih ikatan
rangkap ataupun ikatan rangkap tiga.

Berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya, senyawa hidrokarbon dikelompokkan
menjadi:

1. Hidrokarbon alifatik,

yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dengan ikatan tunggal (jenuh) ataupun ikatan rangkap (tak
jenuh).

2. Hidrokarbon alisiklik,

yaitu hidrokarbon dengan rantai tertutup atau melingkar.

18
3. Hidrokarbon aromatik,

yaitu hidrokarbon rantai melingkar dengan ikatan konjugasi, yaitu ikatan tunggal dan ikatan rangkap
yang berselang-seling.

3. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alifatik

 Alkana
Alkana adalah senyawa hidrokarbon alifatik jenuh dengan rumus umum CnH2n+2. Alkana
membentuk deret homolog, yaitu kelompok senyawa dengan rumus umum sama dan sifat
bermiripan. Berikut tabel deret homolog alkana dengan rumus molekul, rumus bangun, dan nama
dari masing-masing senyawa.

Aturan IUPAC untuk penamaan alkana adalah sebagai berikut.

Rantai C yang terpanjang ditetapkan sebagai rantai utama. Bila terdapat dua atau lebih rantai
terpanjang yang sama panjangnya, maka dipilih rantai dengan cabang terbanyak sebagai rantai
utama.

19
Cabang dari rantai utama dengan substituen hidrokarbon (gugus alkil) diberi nama dengan
mengganti akhiran ana pada alkana menjadi il. Berikut tabel struktur dan nama dari beberapa gugus
alkil.

Atom-atom C pada rantai utama diberi nomor secara berurut dimulai dari salah satu ujung rantai
yang posisi cabangnya mendapat nomor terkecil.

Untuk substituen cabang yang sejenis dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya.

Substituen-substituen cabang ditulis berdasarkan urutan alfabetik. Awalan substituen


seperti di, tri, n– (normal), sek– (sekunder), ters– (tersier) diabaikan dalam pengurutan alfabetik,
kecuali awalan iso tidak diabaikan.

20
 Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap dua. Rumus umum
alkena adalah CnH2n. Aturan IUPAC dalam penamaan alkena hampir sama dengan alkana, namun
dengan beberapa modifikasi aturan berikut.

Rantai utama yang dipilih adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Nama rantai
utama diturunkan dari nama alkana dengan jumlah C sama dengan mengganti
akhiran ana menjadi ena.

Urutan penomoran pada rantai utama dimulai dari salah satu ujung rantai yang posisi atom
C berikatan rangkapnya mendapat nomor terkecil. Nomor posisi ikatan rangkap didasarkan pada

nomor atom C berikatan rangkap yang nomornya lebih kecil.

 Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga. Rumus umum
alkuna adalah CnH2n−2. Aturan IUPAC dalam penamaan alkuna hampir seluruhnya sama dengan
alkena. Dalam penamaan alkuna, nama rantai utama yang diturunkan dari alkena dengan jumlah C
sama yang memiliki akhiran ena diubah menjadi una. Contoh:

21
4. Kegunaan Senyawa Hidrokarbon
Berikut kegunaan hidrokarbon secara umum dikelompokkan berdasarkan banyak atom C
pada rantai hidrokarbon.

Secara spesifik, kegunaan dari hidrokarbon alifatik, antara lain:


Alkana

 sebagai bahan bakar, misal metana yang merupakan komponen utama LNG (Liquefied
Natural Gas), propana atau butana yang merupakan komponen utama LPG (Liqufied
Petroleum Gas);
 sebagai pelarut organik nonpolar, misal pentana, heksana, dan heptana; dan
 sebagai bahan baku dalam industri petrokimia, misal untuk pembuatan alkena dengan
reaksi cracking dan pembuatan haloalkana.

Alkena

Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia, misal untuk pembuatan alkana, haloalkana,
alkohol, aldehid, keton, dan polimer. Etena merupakan hormon tumbuhan yang dapat mempercepat
matangnya buah, selain itu etena juga merupakan bahan baku dari plastik polietilena. Propena
merupakan bahan baku pembuatan plastik polipropilena. 1,3-Butadiena merupakan bahan baku
pembuatan karet sintetis polibutadiena. Isoprena (2-metil-1,3-butadiena) juga merupakan bahan
baku pembuatan karet poliisoprena.

Alkuna

Senyawa alkuna yang paling penting adalah etuna (asetilena). Asetilena digunakan sebagai
bahan bakar dalam pemotongan logam dan penyambungan logam dengan las karbit
(oxyacetylenewelding). Pembakaran asetilena dengan oksigen dapat menghasilkan panas hingga
sekitar 3000°C. Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat melalui reaksi batu karbit (kalsium
karbida) dengan air seperti berikut.

22
Contoh Soal

Tulislah nama IUPAC dari senyawa berikut.

Jawab:

a.)

Rantai utama: C7 (heptana)

Cabang: metil (―CH3) pada C-2, C-5, dan C-5’; isopropil (―CH(CH3)2) pada C-4

Nama IUPAC: 4-isopropil-2,5,5-trimetilheptana

b.)

Rantai utama: C6 (heksadiena)

Posisi ikatan rangkap: C-1 dan C-4

Cabang: etil (―CH2CH3) pada C-2; propil (―CH2CH2CH3) pada C-3

Nama IUPAC: 2-etil-3-propil-1,4-heksadiena

c.)

Rantai utama: C8 (oktuna)

Posisi ikatan rangkap tiga: C-4

23
Cabang: metil (―CH3) pada C-2 dan C-7; etil (―CH2CH3) pada C-3 dan C-6

Nama IUPAC: 3,6-dietil-2,7-dimetil-4-oktuna

B. KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas
unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat
pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan
untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum / selulosa, melalui proses fotosintesis,
sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. sehingga
tergantung dari tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang
melalui proses metabolisme.

Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/
beras,singkung, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya,
dll.

Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu glukosa :
C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n

Klasifikasi Karbohidrat:
1. Monosakarida: terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam
dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.

tidak dapat dihidrolisis ke bentuk yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida :
dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda :

triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).

Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton

Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa

Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa

Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa

Heptosa : Sedoheptulosa

2. Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida
dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.

hidrolisis : terdiri dari 2 monosakatida

sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)

maltosa : 2 glukosa (C 1-4)

trehalosa ; 2 glukosa (C1-1)

Laktosa ; glukosa + galaktosa (C1-4)

24
3. Oligosakarida :senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak
gabungan dari 3 – 6 monosakarida

dihidrolisis : gabungan dari 3 – 6 monosakarida misalnya maltotriosa

4. Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak
jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida
merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.

C. PROTEIN
1. .PENGERTIAN PROTEIN

Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan
hanya sekedaar bahan simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak.Tetapi
juga berperan penting dalam fungsi kehidupan.

2.STRUKTUR KIMIA PROTEIN

Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas


unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan kadang-kadang mengandung zat
Belerang(S),dan Fosfor(P).

Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap
Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino
mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus
amin(NH2),satu gugus karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R).

Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan
Peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam
amino lain yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut
protein (Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam
ribosom.Setelah disintesis,protein mengalami”pematangan”menjadi protein yang lebih
kompleks.

Asam amino yang diperlukan tubuh ada 20 macam.sepuluh diantaranya sangat


penting bagi pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat dalam
tubuh,sehingga harus didapatkan dari luar tubuh.Asam amino itu disebut asam amino
esensial.selain asam amino esensial terdapat juga asam emino non-esensial.Asam amino
non-esensial merupakan asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh manusia.Bahan
bakunya berasal dari asam amino lainnya.Namun ada juga yang mengatakan bahwa asam
amino terbagi menjadi 3,ditambah dengan asam amino semiesensial.

25
Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian
beberapa asam amino esensial.

3.PEMBAGIAN PROTEIN

Berdasarkan macam asam amino yang menyusun polipeptid,Protein dapat digolongkan


menjadi3,Yaitu:

1.Protein Sempurna

Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino lengkap,baik macam
maupun jumlahnya.Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur.Pada
umumnya protein hewan adalah Protein Sempurna

2.Protein Kurang Sempurna

Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino lengkap,tetapi
beberapa diantaranya jumlahnya sedikit.Protein ini tidak dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan,Namun hanya dapat mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah
ada.Contohnya Protein lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum.

3.Protein Tidak Sempurna

Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit
mengandung asam amino esensial.Protein ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan
dan mempertahankan kehidupan yang telah ada.Contohnya Zein pada jagung dan beberapa
protein yang berasal dari tumbuhan.

4. FUNGSI PROTEIN

Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang
berfungsi sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.

Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh
makhluk hidupContoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam
inti sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel.Ada juga protein yang tidak
bersenyawa dengan komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai cadangan zat di
dalam sel-sel makhluk hidup.Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur
ayam,burung,kura-kura dan penyu.Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di
dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam
amino-asamamino.Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan
makanan berperan sangat penting di dalam tubuh,untuk:

26
 Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel lainnya
 Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuh
 Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
 Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)
 Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.Sebagai senyawa
penahan/bufer,protein berperan besar dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.Sebagai zat
larut dalam cairan tubuh,protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam
sekat-sekat rongga tubuh.
 Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke
dalam tubuh.
Kekurangan protein di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit.Seperti
kwashiorkor,anemia,radang

27
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

 Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, serta sifat-sifat
materi. Dalam ilmu kimia tidak hanya mempelajari secara teori saja, tetapi berusaha
mencari prinsip yang mengatur serta merumuskan teori untuk menerangkan
mengapa hal itu terjadi.
 Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu.
Rumus kimia terdiri dari rumus molekul dan rumus empiris.
 Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih.
 Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang mengatur bagaimana mekanisme
terjadinya suatu reaksi kimia yang melibatkan reaktan dan produk.
 Senyawa hidrat merupakan salah satu senyawa kimia yang molekulnya berikatan
dengan molekul air.
 Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa senyawa karbon yang hanya tersusun dari
atom hydrogen dan atom karbon. Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah
penting dan memiliki kegunaan ysng tidak dapat digantikan oleh senyawa lain dalam
penggunaan sehari-hari dalam bidang sandang, pangan serta papan.
 Karbohidrat yaitu senyaawa organik terdiri atas unsure karbon, hydrogen, dan
oksigen (CH2O).

B. SARAN
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang kimia anorganik
dan organic. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain juga bisa, atau
kita juga bisa browsing di internet. Karna buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita,
keraguan bukanlah lawan keyakinan, keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan
kita tidak harus takut pada kegagalan, tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang
tidak berarti.

28
DAFTAR PUSTAKA

https://azizahkd.wordpress.com/2016/03/21/ringkasan-karbohirat-protein-dan-lemak/
http://Bisa kimia.com/2015/01/23/materi-stoikiometri/
http://sainsmini.blogspot.com/2015/09/senyawa-hidrokarbon-alkana-alkena-dan.html?m=1
http://severalcut.blogspot.com/2013/03/lemak.html
Winarno, F.G. 1984. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia
www.kompasiana.com/ikpj/54ff3c6da33311394c50f883d/kimia-larutan-kimia-
dasar?page=all
www. Panduankimia.net/2016/10/materi-stoikiometri-kimia.html/m=1

29

Anda mungkin juga menyukai