Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN STRATEJIK

Analisis Industri (EFE)


PT. Indofood Tbk

Disusun Oleh :
Humayyah (01011181520057)
Refani Sepernanda (01011181419005)
Rico Samuel S (01011281520221)
Sheila Wun (01011181520056)

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Hj. Sulastri, M.Kom., M.E.
Iisnawati, S.E.,M.Si

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
A. Profil Perusahaan (PT. Indofood Tbk)

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma


berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan
Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan
Akta No.171tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto,
SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-
2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan
diumumkan dalam. Berita Negara Republik Indonesia No.12tanggal 11 Februari
1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan
keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan
dakam Akta Risalah Rapat No.51tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny
Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka
di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh
Salim Group.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada


bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah
satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di
Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah
karyawan yang ada sebanyak 200 orang.

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang


berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang
pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood
dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang,
Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,
Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik
yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk
dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program
pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.

 Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah

 Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha


internal maupun pengembangan usaha strategis
 Mengurangi biaya transportasi
 Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan
 Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang
 Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran
citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.

Visi
“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk
bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri
makanan”.

Misi
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di
bidang industri makanan”.

 Kelebihan
Setiap tahunnya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus mengendalikan
biaya promosi agar biaya promosi yang dikeluarkan untuk promosi produk tidak
mengeluarkan biaya yang terlalu banyak yang menjadi pemborosan perusahaan
dan supaya tingkat penjualan tidak menurun. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
melakukan pendistribusian yang sesuai dengan target pasar, produk yang
dihasilkanpun harus memenuhi dengan minat konsumen.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk terus mengadakan riset terhadap pasar
untuk menyaingi pesaing perusahaan lain. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan dipasarkan,
memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan, melihat kebutuhan dari
konsumen dan perusahaan melakukan gebrakan yang menjadi daya tarik
konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

 Kekurangan

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk kurang meningkatkan kewaspadaan


kepada produksi mie lain yang gencar malakukan promosi yang sangat agresif.
Seharusnya, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus melakukan juga promosi
yang agresif dan luar biasa, dan membuat harga produknya dibawah dari produk
yang lainnya, ditambah keunggulan-keunggulan lain. Sehingga dapat
meningkatkan hasil produksi dengan baik.

Dan juga PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus memiliki kemampuan
untuk mengidentifikasi mengenal kebutuhan dan keinginan konsumen yang
heterogen, sehingga dapat mengetahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan
konsumen. Itu semua dilakukan agar melancarkan kegiatan produksi agar sesuai
dengan target pasar yang diinginkan.

B. Strategi Manajemen
 Distribusi

Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas


di Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk
Indofood sendiri, indoffood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga.
Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan
penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan
pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai
ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.

 Corporate Social Responsibility

Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari


komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk
membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Selama tahun 2007
Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:

a. Membangun Human Capital

b. Mempertahankan Kohesi Sosial

c. Memperkuat Nilai Ekonomi

d. Mendorong Good Governance

e. Melindungi Lingkungan

 Sumber Daya Manusia

Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa


karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur
penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan
memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi
keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan
terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di
semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program
pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar
dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan
akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial
akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang
sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)

a. Product

Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie


standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan
yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan
bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120
gram.(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang
Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang
semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie,
mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai
dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie
jumbo.

b. Price

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5
bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga
sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia,
perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1500,- ( toko Sjahudi, Rungkut
Gunung Anyar Harapan 2012).

c. Places

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di


Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok
(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu
menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing
area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di
Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie
dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang
hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)

d. Promotion

· Tagline : Indomie Seleraku

· Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara

· Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk


pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April
2008.

· Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta)

Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan


strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain
fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale,
scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and
cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya
dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.

Strategi Kunci 3a

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah


berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:

a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah


konsumen (Product).
b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place).
c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price).
C. Pengertian EFE Matriks (External Factor Evaluation)

Matriks EFE dibuat untuk menilai respon perusahaan terhadap


kondisi eksternalnya. Nilai matriks ini kemudian akan dimasukkan ke
dalam Matriks Internal-Eksternal (Matriks IE) untuk mengetahui posisi
perusahaan. Matriks EFE membuat ahli strategi meringkas dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan,
politik, pemerintah, hukum, dan persaingan.

a. External Factor Evaluation Matrix (EFE)

Summarize and Evaluate

Economic Demographic Gonvernmental

Sosial Environtmental Technological

Cultural Political Competitive

1. External Factor Evaluation (EFE) Matrix


a. Opportunity
 Economic:
o Harga dollar yang semakin tinggi membuat perusahaan semakin
untung karena ekspor, dimana perusahaan menjual barang dengan
dollar. Sudah umum diketahui juga bahwa dengan kurs Rupiah
melemah, harga produk Indonesia akan makin murah bagi mereka
yang tinggal di luar negeri. Hal ini bisa meningkatkan pangsa pasar
bagi produk-produk yang dibuat di Indonesia. Selain itu,
perusahaan berorientasi ekspor menerima pembayaran dari luar
negeri dalam bentuk Dolar AS yang nilainya semakin tinggi seiring
melemahnya Rupiah. Hal ini dipercaya dapat secara otomatis
meningkatkan ekspor.
o Keadaan ekonomi luar negeri terutama negara pengimpor bagus
dan stabil
o Harga material di Indonesia masih terbilang murah

 Social, cultural, demographic & environmental:


o Hubungan ekspor dengan negara di ASEAN berkembang tiap
tahunnya
o Sumber daya manusia di Indonesia usia produktif nya masih tinggi

 Political, governmental & legal forces:


o Presiden sedang mendorong angka ekspor, dengan cara membuat
peraturan yang menguntungkan eksportir Indonesia
o Presiden membantu industri-industri hilir di Indonesia

 Technological:
o Teknologi pembuat pegas sudah semakin canggih Competitive:
o Kompetitor di Indonesia yang selevel masih sedikit

b. Threat:
 Economic:
o Ekonomi dunia sedang terpuruk
o Harga barang naik

 Social, cultural, demographic & environmental:


o Daya beli produk menurun
o Industri manufaktur menghasilkan polusi udara dan limbah yang
banyak
o Demo buruh yang sering terjadi
o Kualitas pekerja Indonesia masih kalah dengan negara lain

 Political, governmental & legal forces:


o Pemerintah terus menerus menaikkan UMR

 Technological:
o Mesin merupakan barang impor, membuat servis dan maintenance
susah

 Competitive:
o Kompetitor di Asia Tenggara semakin banyak

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal merupakan strategi untuk merangkum


dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan,
politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan yang di hadapi oleh
perusahaan..

No External Factor Evaluation Bobot Rating Score


Peluang (opportunity)
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
Melakukan join dengan perusahaan
2.
yang memiliki produk yang sejenis
Melakukan diversifikasi terhadap
3.
produk lain
4. Pasar domestik yang berkembang
5. Segmen pasar yang baru
6. Pasar Internasional
Pasar yang luang karena kompetiror
7. yg tidak sanggup memenuhi
permintaan customer
Diminati dan dapat diterima baik
8.
oleh masyarakat
Dukungan dan kebijakan
9. pemerintah terhadap bea masuk
atas bahan baku yang dapat diimpor
Daya beli konsumen yang
10.
meningkat sepanjang tahun
Ancaman (threats)
Ketatnya persaingan yang dilakukan
1. pesaing dalam hal iklan maupun
inovasi
Tidak fokus terhadap satu jenis
2.
produk
Persaingan harga dengan
3.
kompetitor
Kompetitor mengeluarkan produk
4.
baru yang inovatif
Kompetitor memegang pangsa
5.
terbesar
6. Dikenakan pajak penjualan
7. Krisis keuangan dunia
Total

Anda mungkin juga menyukai