Anda di halaman 1dari 10

Qorie Rafi Azaly (076) | Aisyah Nur Mustofa (080) | Fareza Vismala Bahari (091) |

PBB 2017

“ONIGIRAZU” (Nasi Kepal)


Makanan khas ala Jepang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Analisis situasi


Setiap aktivitas memerlukan energi yang berasal dari makanan. Tak
dapat dipungkiri bahwa makanan merupakan kebutuhan pokok yang krusial bagi
setiap makhluk hidup tidak terkecuali manusia namun, fenomena yang lumrah
terjadi saat ini adalah tingkat aktivitas yang tinggi terkadang tidak diimbangi
dengan pola makan yang teratur dan sehat. Jam biologis untuk makan seringkali
digunakan untuk mengerjakan aktivitas lain yang dianggap lebih penting.
Sebagian besar masyarakat kemudian memilih camilan ringan seperti snack atau
gorengan sebagai alternatif pengganti nasi karena cenderung lebih mudah untuk
dikonsumsi ketika sedang sibuk beraktivitas. Akibatnya, bahan-bahan kimiawi
maupun kolesterol yang terkandung dalam snack terakumulasi dan menjadi
pemicu timbulnya penyakit sehingga jadwal aktivitas harian akan terbengkalai.
Fenomena ini juga terlihat dalam kehidupan kampus di Universitas
Negeri Surabaya. Kebanyakan mahasiswa tidak memiliki waktu untuk sarapan
karena tergesa-gesa mengejar jam kuliah pagi sedangkan jarak rumah/tempat
tinggal sementara ke kampus terbilang cukup jauh. Ataupun mahasiswa
terlambat bangun akibat mengerjakan tugas hingga larut malam sehingga tidak
bisa menyempatkan diri untuk sarapan. Akhirnya, snack yang dijual di sepanjang
jalan menuju kampus biasanya menjadi pilihan pengganti sarapan. Padahal
menurut Schmieder, a certified lifestye consultant and specialist in Better Living
Ministries Wayland, waktu sarapan merupakan jam yang krusial bagi tubuh
untuk menerima asupan gizi karena terlewatnya sarapan menyebabkan kadar gula
darah menjadi rendah dan menurunkan produktivitas serta kewaspadaan.
Akibatnya, stamina tubuh menjadi berkurang dan rentan terhadap penyakit. Hal
ini akan menjadi lebih parah ketika penyakit yang diderita oleh mahasiswa
mengharuskan mereka untuk dirawat inap di rumah sakit sehingga otomatis
banyak pelajaran yang tertinggal dan prestasi pun menurun.
Berdasarkan fenomena tersebut, dibutuhkan makanan siap saji (fast
food) yang sehat dan praktis sehingga dapat mengimbangi kepadatan aktivitas
mahasiswa.Penulis mendapatkan ide yaitu membuat nasi kepal berukuran sebesar
tangan yang berisi lauk pauk serta sayur, Onigirazu. Onigirazu ayam akan
banyak diminati oleh mahasiswa karena harga yang ditawarkan pun terjangkau.
Onigirazu menyediakan Onigiri atau nasi kepal dengan isi potongan ayam dan
sayuran di dalamnya.Tidak hanya itu, Onigirazujuga menyediakan packaging
yang menarik dan praktis sehingga bisa sarapan di mana saja.Onigirazu
merupakan bisnis kuliner yang unik karena mengadopsi makanan khas Jepang
yang telah disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia.Selain itu, memiliki
citra rasa yang lezat, sehat, dan dikemas dalam tampilan yang menarik, sehingga
diharapkan dapat menarik perhatian konsumen untuk membelinya. Onigirazu
merupakan makanan yang cocok untuk dijadikan bekal (take away), sehingga
cocok untuk kalangan mahasiswa maupun karyawan yang tidak memiliki banyak
waktu untuk bersantai di tempat makan.

1.2. Permasalahan
Kuliner atau jajanan yang beranekaragam kini sedang naik daun
dan sangat menarik perhatian konsumen terutama para remaja dan pecinta
kuliner. Namun dengan banyaknya jajanan yang kini dijual banyak sekali
ditemukan jajanan yang menggunakan 5P sehingga jajanan tersebut tidak
dapat dikonsumsi dalam jumlah yang banyak karena akan mengganggu
kesehatan tubuh kita. Hal tersebut dapat dikarenakan pordusen yang kurang
mempertimbangkan nilai gizi yang terkandung dalam jajanan tersebut.
Disini kami akan mencoba membuat inovasi makanan baru yang
tidak kalah menarik dan tentunya bergizi sehingga dapat dikonsumsi dalam
jumlah yang banyak. Dari inovasi yang telah dibuat diharapkan konsumen
dapat menerimanya dengan baik dan dapat mempertimbangkan untuk selalu
selektif dalam memilih jajanan, karena yang enak belum tentu sehat.
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
2. Mencari inovasi baru dalam berwirausaha.
3. Mengetahui pembuatan Onigirazu.
4. Mengetahui cara meningkatkan daya saing Onigirazu terhadap produk –
produk yang lain.
5. Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
6. Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam
melakukan kegiatan usaha.
7. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk
meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan warga biologi.
8. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan dikalangan warga biologi yang mampu diandalkan dan
terdepan dalam berwirausaha.

1.4. Manfaat
1. Tinjauan jangka pendek
a. Terampil dalam membuat produk yang berorientasi bioentreupeneur
yang merupakan aplikasi dari keilmuan yang telah didapatkan.
b. Terampil dalam melakukan kegiatan wirausaha.
2. Tinjauan jangka panjang
a. Dapat mengembangkan jiwa wirausaha dengan menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri.
b. Mampu mengindera peluang usaha yang timbul setelah mengikuti
mata kuliah kewirausahaan.

1.5. Analisis SWOT


1) Strength (Kekuatan)
a. Onigirazu merupakan makanan yang sehat. Bahan-bahan
Onigirazu terdiri dari nasi, sayuran, dan daging ayam,
sehingga nutrisi yang terkandung dalam Onigirazu dapat
menyehatkan tubuh.
b. Bahan utama Onigirazu adalah nasi yang mengandung
karbohidrat. Oleh karena itu, dengan mengonsumsi Onigirazu
sama halnya dengan mengonsumsi nasi yang dapat
mengenyangkan perut, sehingga cocok untuk para karyawan
dan mahasiswa.
c. Mengonsumsi Onigirazu lebih praktis daripada mengonsumsi
nasi karena didalamnya sudah ada sayuran dan daging ayam.
d. Onigirazu cocok untuk dijadikan bekal.
e. Onigirazu bisa dibentuk sedemikian rupa sehingga bentuknya
menarik perhatian orang-orang yang melihatnya hingga ingin
mengonsumsinya.

2) Weakness (Kelemahan)
a. Penggunaan sayur (selada, tomat, timun) yang nantinya akan
menjadi layu dan tidak tahan lama setelah dibungkus
menggunakan nasi dan nori.
b. Nori yang akan menjadi lembek atau tidak crunchy karena
terkena air yang keluar dari nasi dan sayur.
c. Mahal pada packaging karena tidak dianjurkan menggunakan
bahan berplastik yang lebih murah untuk mendukung Zero Waste.
3) Opportunity (Kesempatan / peluang)
a. Makanan khas Jepang cukup diminati oleh mahasiswa.
b. Minimnya tempat makanan khas Jepang yang terjangkau.
c. Dapat dijadikan alternatif sarapan atau makan siang.
d. Budaya mahasiswa yang cukup konsumtif.
e. Onigirazu merupakan makanan sehat yang enak sehingga banyak
diminati
4) Threat (Ancaman)
a. Ancaman Internal
a) Munculnya pengikut (followers) yang meniru bisnis
Onigirazu ini, sehingga munculnya saingan baru.
b) Pemilihan lokasi penjualan Onigirazu harus lebih
diperhatikan, karena tidak semua mahasiswa menyukai
makanan Jepang.
c) Terdapat pesaing yang menjual makanan khas tradisional
Jepang yang lebih unik dan bervariatif.
b. Ancaman Ekternal
a) Terdapat Onigirazu yang tampilannya rusak atau tidak sesuai
dengan standar Onigirazu yang telah ditetapkan. Hal ini bisa
terjadi akibat pengemasan dan posisi Onigirazu (setelah
pengemasan) yang tidak tepat. sehingga mengakibatkan
tekstur Onigirazu menjadi rusak atau tidak menarik bagi
konsumen.
b) Bahan utama pembuatan Onigirazu yaitu daging dan sayur
bersifat tidak tahan lama, sehingga kondisi daging dan sayur
yang tidak segar akan mempengaruhi konsistensi rasa
Onigirazu.
c) Pembuatan Onigirazu yang cukup rumit dalam hal penyajian,
maka membutuhkan waktu yang lebih lama. Serta, sulitnya
memperoleh tenaga kerja yang terampil untuk menyajikan
Onigirazu dalam bentuk yang dapat menggugah selera.
BAB II
PRODUK USAHA

2.1 Solusi
Banyak diantara kami kalangan mahasiswa yang membuka bisnis di
kampus, maka dikarenakan adanya tugas yang diberikan maka persaingan
sangat ketat sekali karena seluruh mahasiswa di kelas dibebaskan untuk
berwirausaha dalam bidang yang berbeda, namun kemungkinan besar hal yang
paling menguntungkan bisnis di kalangan mahasiswa adalah kuliner, maka
secara langsung maupun tidak langsung juga mempengaruhi usaha kelompok
ini pula.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan seperti kalah dari pesaing, kami
membuat inovasi pada onigirazu kami yaitu berbentuk burger dengan lapis
full nori. Kami akan melakukan usaha ini di tempat yang strategis agar semua
orang dapat mengetahui dan kami juga melakukan promosi semenarik
mungkin dalam berbagai media, yakni instagram, Line, dan Whatsapp di
tempat kami berwirausaha nanti.

2.2 Target
Berdasarkan produk yang ditawarkan yaitu Onigirazu (nasi kepal)
tentu akan banyak menarik perhatian warga jurusan biologi karena jarang ada
yang menjual makanan khas Jepang ini.

2.3 Luaran
Produk yang kami hasilkan adalah Onigirazu yaitu nasi kepal khas
Jepang yang akan menjadi pelopor jajanan yang sedang trending, murah, dan
sehat. Selain itu diharapkan pula produk ini dapat diterima baik oleh seluruh
masyarakat.

2.4 Karakteristik Produk


Produk inovasi yang direncanakan adalah Onigirazu yang terbuat
dari nasi dan daging ayam yang dibumbui dan dihiasi dengan sayur-sayuran
seperti selada, lalu nori (rumput laut). Produksi dilakukan secara terpusat di
suatu tempat tertentu kemudian pemasarannya dilakukan dengan cara
penjualan langsung kepada mahasiswa.
BAB III
METODE

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu produksi produk Onigirazu dilakukan pada tanggal 30
Oktober 2019, dan tempat pelaksanaan pemasaran produk dilakukan di
sekitaran FMIPA Unesa.

3.2 Tahapan Kerja


1) Tahapan Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan perancangan produk yang akan
dipasarkan, kemudian pembelian bahan mentah yang akan digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan Onigirazu. Pembelian bahan mentah
dapat dilakukan di pasar tradisional maupun di swalayan daerah
Surabaya. Selain itu, juga mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
untuk membuat produk Onigirazu, yaitu pembelian plastik wrap dan
kemasan kardus untuk packaging, selain itu juga mempersiapkan
peralatan seperti piring, telenan, wajan, dan pisau.

2) Tahapan Pelaksanaan
Pada tahap ini, dilakukan pembuatan produk Onigirazu yang dilakukan
oleh seluruh anggota kelompok serta dapat membagi tugas untuk
membeli bahan, membuat produk, dan pemasaran produk.

3.3 Alat dan Bahan


1) Alat
a) Piring
b) Telenan
c) Wajan
d) Pisau
e) Plastik wrap
f) Kardus kemasan
2) Bahan
a) Ayam bumbu merah
b) Nori
c) Beeras putih dan beras ketan
d) Selada
e) Telur
f) Mayonaise
g) Saos sambal dan saos tomat
h) Timun

3.4 Tujuan dari Kegiatan yang Dilakukan


Pada era ini, terdapat banyak produk makanan yang trending atau
viral dengan harga cukup mahal yang digemari oleh para kalangan remaja dan
pecinta kuliner, namun tidak semua jajanan yang dijual bebas dipasaran
mengandung gizi yang seimbang..
Produk Onigirazu hadir dengan tujuan agar jajanan kekinian
memiliki nilai gizi tinggi dan tidak menimbulkan efek negatif untuk tubuh
dengan harga yang relatif murah.

3.5 Cara Kerja


1) Tahapan Persiapan Usaha
Pada tahap ini dilakukan perancangan produk dan pembelian
bahan baku yang akan digunakan sebagai bahan dasar dan juga
menyiapkan alat yang akan digunakan dalam proses produksi.

2) Tahapan Produksi
Tahap ini merupakan tahapan atau proses pembuatan produk
dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a) Siapkan alat dan bahan
b) Masak beras putih hingga matang
c) Masak sedikit beras ketan hingga matang, lalu di homogenkan
dengan nasi yang sudah matang
d) Bentuk nasi menjadi bulat
e) Isi nasi dengan isian ayam suir bumbu merah, selada, timun, telur,
dan mayonnaise.
f) Ratakan nasi yang sudah diisi tersebut hinggga menjadi bentuk bulat
yang sempurna
g) Wrap dengan menggunakan selembar nori
h) Wrap dengan plastik wrap dan masukkan kedalam kardus kemasan

3) Tahap Pemasaran
Pada tahap pemasaran ini dilakukan secara offline dengan dipromosikan
di sekitaran FMIPA Unesa.

3.6 Rencana Anggaran Dana


Pada rencana anggaran dana terdapat dana anggaran produksi dan dana
anggaran distribusi. Adapun dana anggaran produksi sebagai berikut :
a) Dada Ayam ½ kg Rp 25.000
b) Nori 20 lembar Rp40.000
c) Beras ½ kg Rp 12.000
d) Selada Rp 6.000
e) Telur 8 butir Rp 11.000
f) Mayonaise Rp 6.000
g) Saus sambal Rp 5.000
h) Saus tomat Rp 5.000
i) Timun 1 buah Rp 2.000
j) LPG Rp 18.000
k) Packaging @pcs Rp 5.000 +
Total Rp 135.000
Selain itu terdapat biaya distribusi sebesar Rp10.000,00. Sehingga
total anggaran dana yang aka dikeluarkan sebesar Rp145.000,00 untuk
pembuatan 20 porsi Onigirazu.

Anda mungkin juga menyukai