PBB 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Kuliner atau jajanan yang beranekaragam kini sedang naik daun
dan sangat menarik perhatian konsumen terutama para remaja dan pecinta
kuliner. Namun dengan banyaknya jajanan yang kini dijual banyak sekali
ditemukan jajanan yang menggunakan 5P sehingga jajanan tersebut tidak
dapat dikonsumsi dalam jumlah yang banyak karena akan mengganggu
kesehatan tubuh kita. Hal tersebut dapat dikarenakan pordusen yang kurang
mempertimbangkan nilai gizi yang terkandung dalam jajanan tersebut.
Disini kami akan mencoba membuat inovasi makanan baru yang
tidak kalah menarik dan tentunya bergizi sehingga dapat dikonsumsi dalam
jumlah yang banyak. Dari inovasi yang telah dibuat diharapkan konsumen
dapat menerimanya dengan baik dan dapat mempertimbangkan untuk selalu
selektif dalam memilih jajanan, karena yang enak belum tentu sehat.
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
2. Mencari inovasi baru dalam berwirausaha.
3. Mengetahui pembuatan Onigirazu.
4. Mengetahui cara meningkatkan daya saing Onigirazu terhadap produk –
produk yang lain.
5. Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
6. Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam
melakukan kegiatan usaha.
7. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk
meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan warga biologi.
8. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan dikalangan warga biologi yang mampu diandalkan dan
terdepan dalam berwirausaha.
1.4. Manfaat
1. Tinjauan jangka pendek
a. Terampil dalam membuat produk yang berorientasi bioentreupeneur
yang merupakan aplikasi dari keilmuan yang telah didapatkan.
b. Terampil dalam melakukan kegiatan wirausaha.
2. Tinjauan jangka panjang
a. Dapat mengembangkan jiwa wirausaha dengan menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri.
b. Mampu mengindera peluang usaha yang timbul setelah mengikuti
mata kuliah kewirausahaan.
2) Weakness (Kelemahan)
a. Penggunaan sayur (selada, tomat, timun) yang nantinya akan
menjadi layu dan tidak tahan lama setelah dibungkus
menggunakan nasi dan nori.
b. Nori yang akan menjadi lembek atau tidak crunchy karena
terkena air yang keluar dari nasi dan sayur.
c. Mahal pada packaging karena tidak dianjurkan menggunakan
bahan berplastik yang lebih murah untuk mendukung Zero Waste.
3) Opportunity (Kesempatan / peluang)
a. Makanan khas Jepang cukup diminati oleh mahasiswa.
b. Minimnya tempat makanan khas Jepang yang terjangkau.
c. Dapat dijadikan alternatif sarapan atau makan siang.
d. Budaya mahasiswa yang cukup konsumtif.
e. Onigirazu merupakan makanan sehat yang enak sehingga banyak
diminati
4) Threat (Ancaman)
a. Ancaman Internal
a) Munculnya pengikut (followers) yang meniru bisnis
Onigirazu ini, sehingga munculnya saingan baru.
b) Pemilihan lokasi penjualan Onigirazu harus lebih
diperhatikan, karena tidak semua mahasiswa menyukai
makanan Jepang.
c) Terdapat pesaing yang menjual makanan khas tradisional
Jepang yang lebih unik dan bervariatif.
b. Ancaman Ekternal
a) Terdapat Onigirazu yang tampilannya rusak atau tidak sesuai
dengan standar Onigirazu yang telah ditetapkan. Hal ini bisa
terjadi akibat pengemasan dan posisi Onigirazu (setelah
pengemasan) yang tidak tepat. sehingga mengakibatkan
tekstur Onigirazu menjadi rusak atau tidak menarik bagi
konsumen.
b) Bahan utama pembuatan Onigirazu yaitu daging dan sayur
bersifat tidak tahan lama, sehingga kondisi daging dan sayur
yang tidak segar akan mempengaruhi konsistensi rasa
Onigirazu.
c) Pembuatan Onigirazu yang cukup rumit dalam hal penyajian,
maka membutuhkan waktu yang lebih lama. Serta, sulitnya
memperoleh tenaga kerja yang terampil untuk menyajikan
Onigirazu dalam bentuk yang dapat menggugah selera.
BAB II
PRODUK USAHA
2.1 Solusi
Banyak diantara kami kalangan mahasiswa yang membuka bisnis di
kampus, maka dikarenakan adanya tugas yang diberikan maka persaingan
sangat ketat sekali karena seluruh mahasiswa di kelas dibebaskan untuk
berwirausaha dalam bidang yang berbeda, namun kemungkinan besar hal yang
paling menguntungkan bisnis di kalangan mahasiswa adalah kuliner, maka
secara langsung maupun tidak langsung juga mempengaruhi usaha kelompok
ini pula.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan seperti kalah dari pesaing, kami
membuat inovasi pada onigirazu kami yaitu berbentuk burger dengan lapis
full nori. Kami akan melakukan usaha ini di tempat yang strategis agar semua
orang dapat mengetahui dan kami juga melakukan promosi semenarik
mungkin dalam berbagai media, yakni instagram, Line, dan Whatsapp di
tempat kami berwirausaha nanti.
2.2 Target
Berdasarkan produk yang ditawarkan yaitu Onigirazu (nasi kepal)
tentu akan banyak menarik perhatian warga jurusan biologi karena jarang ada
yang menjual makanan khas Jepang ini.
2.3 Luaran
Produk yang kami hasilkan adalah Onigirazu yaitu nasi kepal khas
Jepang yang akan menjadi pelopor jajanan yang sedang trending, murah, dan
sehat. Selain itu diharapkan pula produk ini dapat diterima baik oleh seluruh
masyarakat.
2) Tahapan Pelaksanaan
Pada tahap ini, dilakukan pembuatan produk Onigirazu yang dilakukan
oleh seluruh anggota kelompok serta dapat membagi tugas untuk
membeli bahan, membuat produk, dan pemasaran produk.
2) Tahapan Produksi
Tahap ini merupakan tahapan atau proses pembuatan produk
dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a) Siapkan alat dan bahan
b) Masak beras putih hingga matang
c) Masak sedikit beras ketan hingga matang, lalu di homogenkan
dengan nasi yang sudah matang
d) Bentuk nasi menjadi bulat
e) Isi nasi dengan isian ayam suir bumbu merah, selada, timun, telur,
dan mayonnaise.
f) Ratakan nasi yang sudah diisi tersebut hinggga menjadi bentuk bulat
yang sempurna
g) Wrap dengan menggunakan selembar nori
h) Wrap dengan plastik wrap dan masukkan kedalam kardus kemasan
3) Tahap Pemasaran
Pada tahap pemasaran ini dilakukan secara offline dengan dipromosikan
di sekitaran FMIPA Unesa.