Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Berkat Rahmat TUHAN Yang Maha Esa, kami akhirnya bisa menyelesaikan sebuah
penulisan karya tulis yang berjudul : “3 Makanan Pokok Pengganti Nasi”.

Karya tulis ini saya tulis berdasarkan sumber-sumber yang diperoleh oleh saya, seperti buku,
internet ataupun melakukan pengamatan. Isinya menceritakan tentang bahan makanan pokok
pengganti nasi, ketika beras mengalami kelangkaan yang kemudian saya ringkas, padat dan mudah
dimengerti.

Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari pesan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik berupa dorongan, petunjuk, kritik dan saran, oleh karena itu tidak lupa kami
sampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Baharudin M.Pd selaku kepala SMA N 1 Palimanan


2. Bapak Suharto S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam pembuatan karya tulis ini.
3. Teman – teman yang telah ikut membantu penyusunan laporan karaya tulis ini.
4. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu kami
dalam penyusunan laporan study tour ini.

Kami harap karya tulis ini cukup memberikan gambaran tentang bagaimana caranya, ketika
mengatasi kelangkaan beras. Dan mengganti beras atau nasi dengan sagu, jagung dan kentang.

Ada sebuah pepatah mengatakan “Tidak ada gading yang tak retak” artinya, sama seperti
halnya dalam penulisan karya tulis ini, masih jauh dari kesempurnaan dan juga banyak kekurangan,
maka kritik, saran, petunjuk, pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.

Semoga karya tulis ini mendapatkan Ridho dari TUHAN Yang Maha Esa dan bermanfaat
bagi kita semua, Amin.

Palimanan, 06 Maret 2010

Penuysun

1
Daftar Isi

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3
B. Tujuan 3
C. Rumusan Masalah 3

BAB II ISI 4

A. Pengertian Makanan Pokok 4


B. 3 Makanan Pokok Selain Beras 4
1. Sagu 4
2. Kentang 5
3. Jagung 6

BAB III KESIMPULAN 8

PENUTUP 9

Daftar Pustaka 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya seperti yang kita ketahui bahwa makanan pokok penduduk
Indonesia adalah nasi yang berasal dari beras. Padahal saat ini beras cukup mahal dan
mutunya juga kurang bagus. Sebenarnya banyak makanan lain yang dapat dijadikan
makanan pokok. Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak bahan makanan pokok.
Sebagai penduduk Indonesia yang memiliki banyak macam makanan pokok, tidak
seharusnya terpaku terhadap beras. Kita bisa mengganti beras dengan makanan lain
yang tidak kalah enaknya dan tidak hanya nasi saja yang bisa dijadikan makanan
pokok, singkong, jagung, gandum dan lain-lain juga bisa.

Sekarang ini banyak sekali masyarakat yang tidak menyadari arti penting dari
makanan pokok. Penulis ingin memberitahukan kepada masyarakat betapa pentingnya
manfaat dari makanan pokok tersebut bagi kehidupan kita sehari-hari. Salah satu
manfaat dari makanan pokok tersebut bagi kehidupan kita sehari-hari adalah dapat
menyehatkan tubuh, tidak mudah terserang penyakit dan tidak membuat tubuh kita
lemah. Selain memberitahukan manfaat dari makanan pokok, penulis juga ingin
memberitahukan macam-macam bahan makanan yang bisa dijadikan sebagai
makanan pokok. Dan penulis juga ingin memberitahukan arti dari makanan pokok.
Makanan pokok banyak mengandung gizi, tidak hanya beras atau nasi yang
mengandung gizi. Tetapi sagu, kentang, jagung, juga memiliki gizi tersendiri. Setiap
makanan pokok itu memiliki gizi tersendiri dan berbeda-beda.

B. Tujuan
Tujuan penulisan dari Karya Tulis ini adalah untuk menyelesaikan tugas
Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bapak Suharto, S.Pd yang merupakan salah
satu tugas untuk mencapai nilai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) SMAN 1
PALIMANAN. Selain itu, penulis dapat mengetahui sistematika atau pun langkah-
langkah dalam membuat Karya Tulis yang bermanfaat bagi diri penulis di kemudian
hari. Dan juga, ingin menginformasikan, bahwa makanan pokok itu bukan hanya nasi
saja.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan makanan pokok?
2. Apa saja makanan yang dapat menjadi makanan pokok selain beras?
3. Apakah Sagu, Kentang dan Jagung itu?
4. Apkah manfaat dari makanan pokok tersebut?

3
BAB II
ISI

A. Pengertian Makanan Pokok

Makanan pokok adalah makanan yang menjadi gizi dasar. Makanan pokok
biasanya tidak menyediakan keseluruhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, oleh karenanya
biasanya makanan pokok dilengkapi dengan lauk pauk untuk mencukupkan kebutuhan
nutrisi seseorang dan mencegah kekurangan gizi. Makanan pokok berbeda-beda sesuai
dengan keadaan tempat dan budaya, tetapi biasanya berasal dari tanaman, baik dari
serealia seperti beras, gandum, jagung, maupun umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar,
talas dan singkong. Roti, mi (atau pasta), nasi, bubur, dan sagu dibuat dari sumber-
sumber tersebut. Suku bangsa yang secara tradisional merupakan pemburu seperti orang
Eskimo menjadikan daging dan ikan sebagai makanan utama.
B. 3 Makanan Pokok Selain Beras
Menurut Her Suganda jika bahan makanan pokok kita tidak diseragamkan berupa
beras, Masyarakat Madura dibiarkan bahan makanan pokoknya jagung dan masyarakat
Maluku serta Papua makanan pokoknya sagu. Kebutuhan beras tentunya tidak akan
terlalu membebani dan pemerintah tidak direpotkan karena harganya melonjak-lonjak.
Tetapi, karena beras menjadi bahan makanan pokok hampir seluruh masyarakat
Indonesia, peran beras sudah dianggap sebagai ”dewa penyelamat”, seolah-olah orang
akan mati jika tidak punya beras. Sampai-sampai untuk mengatasinya, pemerintah
mengeluarkan kebijaksanaan raskin, beras untuk orang miskin. Untuk menutupi
kebutuhan beras, terpaksa dipenuhi dengan impor. Padahal, sebagai negeri agraris,
negeri kita cukup kaya dengan berbagai tanaman pengganti yang nilai gizi dan jumlah
kalorinya tidak kalah dibandingkan dengan beras.
Karena tidak mampu memenuhi kebutuhannya akan beras, kelaparan terjadi di
mana-mana. Bahkan sihir beras tak pernah tergoyahkan sehingga kita bukan hanya gagal
melakukan penganekaragaman bahan makanan pokok. Beras sebagai komoditas yang
mempunyai nilai strategis malah menjadi isu politik sehingga menjadi salah satu sebab
jatuhnya Orde Lama. Maka dari itu dibutuhkannya bahan makanan pokok yang lain,
seperti Sagu, Kentang dan Jagung, sehingga masyarakat tidak terpaku pada beras, jika
beras sedang mengalami keelangkaan, tentunya 3 makanan pengannti beras atau nasi
tersebut, tidak jauh berbeda kandungan gizinya.
1. Sagu
Bagi sebagian masyarakat Indonesia seperti penduduk di Papua dan Maluku, sagu
merupakan pangan utama sedari dulu. Namun politik beras ala Orde Baru telah
meminggirkan beraneka ragam produk pangan nasional sehingga mendorong beras
menjadi satu-satunya pangan utama.
Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau
rumbia (Metroxylon sago Rottb.). Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan

4
tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering
diganti dengan tepung tapioka, meskipun keduanya sebenarnya berbeda.
Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Maluku dan Papua yang
tinggal di pesisir. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur, atau dalam
bentuk-bentuk yang lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang
dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah
menjadi mi dan mutiara. Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena
diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki
keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan
(menyulitkan distribusi). Tanaman sagu berperan sangat penting dalam kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya Orang Papua khususnya di daerah pesisir, seperti halnya
Suku Kamoro. Di samping sebagai makanan pokok, sagu merupakan bahan baku
berbagai industri makanan, minuman, kosmetik dan bahan bakar khususnya ethanol.
Seratus gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di dalamnya rata-rata
terkandung 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10mg kalsium,
1,2mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil.
Seorang ahli gizi di Ternate, Drs. Supardi mengatakan, kandungan gizi pangan
non beras, seperti sagu, tidak berbeda dengan beras, oleh karena itu masyarakat tidak
perlu khawatir kekurangan gizi jika mengkonsumsi pangan non beras. Justru
masyarakat perlu membiasakan diri mengkonsumsi bahan pangan non beras tersebut,
karena selain dapat menghemat pengeluaran, juga dapat mendukung program
penganekaragaman bahan pangan, sekaligus untuk mengurangi ketergantungan pada
beras.
2. Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi
kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa
walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Penjelajah Spanyol dan
Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini
pada abad XVI. Dengan cepat menu baru ini tersebar di seluruh bagian Eropa. Dalam
sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah menjadi pemicu utama
perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19, di kala terjadi wabah
penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur yang disebut
ergot.

Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh
penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman
pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis
cocok ditanam di dataran tinggi. Di pasaran, kentang dipisah-pisahkan menurut
ukurannya dan dinamakan kualitas A, B, C, dan D. Kualitas A adalah yang terbaik.
Penyebutan 'kentang kualitas AB' berarti campuran dari kualitas A dan B. Umbi yang
satu ini merupakan penawar racun alami asam yang berlebihan atau asidosis.
Kentang penting membantu pertumbuhan bakteri dalam saluran pencernaan tubuh

5
kita. Kandungan garam alkali menjadikan kentang sebagai salah satu makanan basa
yang paling kuat, karena itu kentang sangat berguna untuk menjaga cadangan alkali
tubuh.
Kentang mempunyai banyak khasiat. Di antaranya potassium, vitamin C (sumber
kedua selepas jeruk), membekalkan karbohidrat kompleks dan fiber atau gentian
kepada gula darah (blood sugar) dan pengawalan tekanan darah. Ia juga
mengandungi vitamin B1, B2 dan B3 serta sedikit kandungan protein dan zat besi.
Kandungan potasium kentang, dua kali lipat dari kandungan potassium dalam pisang
dan fiber. Jumlah lemaknya di bawah paras 25%, sehinga dapat menghalang endapan
kolesterol di dalam lapisan saluran darah. Kentang cocok bagi yang mengalami
kekurangan gula dalam darah. Selain itu kentang merupakan sumber terbaik dalam
pembentukan zat besi dalam darah. Menjamin sistem ketahanan badan, karena
kandungan vitamin serta kalsium yang tinggi. Kentang sangat cocok bagi Anda yang
memiliki penyakit maag atau sering mangalami sakit karena kelebihan asam
lambung. Sebab dalam kentang terkandung atropine yang dapat memebantu
mengurangi asam lambung dan mengurangi sakit pada lambung.
3. Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa
Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun
tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan
istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan
tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan
baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang
ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji.
Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.
Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin.
Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti
dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi
pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda.
Jagung kaya akan lemak nabati sehingga sering diolah untuk diambil minyaknya
yang merupakan sumber asam lemak omega-6 yang bermanfaat dalam proses
pertumbuhan anak, menjaga kesehatan kulit, mencegah penyakit jantung, dan stroke.
Selain mengandung serat yang pentin untuk menurunkan kadar kolesterol jagung
juga kaya akan asam folat yang berperan menurunkan kadar homosistein dalam
pembuluh darah. Homosistein merupakan suatu jenis asam amino yang bila kadarnya
meningkat dalam darah dapat merusak pembuluh darah sehingga meningkatkan
serangan jantung dan stroke. Asam folat juga bermanfaat untuk mencegah kerusakan
otak bayi saat kelahiran karena itu pada ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi

6
jagung. Jagung merupakan sumber thiamin (vitamin B1) yang sangat penting bagi
kesehatan sel otak dan fungsi kognitif sebab thiamin dibutuhkan untuk membentuk
acetylcholine yang berfungsi memaksimalkan komunikasi antar sel otak dalam
proses berpikir dan konsentrasi jika kadar zat ini menurun maka akan menyebabkan
pikun dan penyakit Alzheimer. Jagung juga mengandung asam pentotenat (vitamin
B5) yang berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak untuk
diubah menjadi energi.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam the American institute for cancer
research, jagung banyak mengandung senyawa fitokimia dalam bentuk terikat yang
kekuatan antioksidannya tidak kalah dengan antioksidan dalam buah dan sayuran.
Komponen fitokimia bermanfaat membantu serat menurunkan resiko kanker
terutama kanker usus. Selain itu dalam journal of agriculture and food chemistry
menyatakan bahwa proses pemasakan pada suhu tinggi (115 C) dalam waktu lama
(10-15 menit) akan meningkatkan aktivitas antioksidan jagung meskipun kandungan
vitamin C-nya berkurang. Proses pemasakan jagung akan meningkatkan pengeluaran
asam ferulat yaitu senyawa fitokimia yang berperan sebagai antioksidan untuk
melawan kanker. Salah satu kelebihan lain jagung adalah kandungan provitamin A
yang tinggi dalam bentuk pigmen. Jagung sangat direkomendasikan bagi para
perokok karena mengandung betacryptoxanthin yang dapat menurunkan resiko
kanker paru – paru. Menurut journal cancer epidemiology, biomarkers and
prevention orang yang banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung
betacryptoxanthin terbukti mengalami penurunan resiko kanker paru – paru sebesar
27%, hasil yang sama juga menunjukkan bahwa perokok yang mengkonsumsi
jagung mengalami penurunan kanker paru – paru sesebesar 37% dibandingkan
dengan perokok yang kurang mengkonsumsi jagung.

7
BAB III
KESIMPULAN

Makanan pokok adalah makanan yang menjadi gizi dasar. Makanan pokok
biasanya tidak menyediakan keseluruhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, oleh karenanya
biasanya makanan pokok dilengkapi dengan lauk pauk untuk mencukupkan kebutuhan
nutrisi seseorang dan mencegah kekurangan gizi. Makanan pokok di Indonesia
bermacam-macam contohnya, nasi, jagung, sagu, kentang dll.
Untuk menghindari dari kelangkaan beras, masyarakat Indonesia dihimbau untuk
mengkonsumsi sagu, kentang, jagung dll. Hanya untuk sementara waktu, sampai
keadaan beras di Indonesia normal kembali. Dan tentunya, makanan-makanan pokok
pengganti nasi di atas, kandungan gizinya tidak berbeda dengan beras dan disamping itu
juga, makanan pengganti pokok, banyak sekali manfaatnya untuk kita.
Seperti halnya sagu, sagu sendiri sangat banyak sekali manfaatnya, seperti
merupakan bahan baku berbagai industri makanan, minuman, kosmetik dan bahan bakar
khususnya ethanol. Seratus gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di dalamnya
rata-rata terkandung 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10mg
kalsium, 1,2mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat
kecil. Kemudian pada kentang, umbi yang satu ini merupakan penawar racun alami asam
yang berlebihan atau asidosis. Kentang penting membantu pertumbuhan bakteri dalam
saluran pencernaan tubuh kita. Kandungan garam alkali menjadikan kentang sebagai
salah satu makanan basa yang paling kuat, karena itu kentang sangat berguna untuk
menjaga cadangan alkali tubuh. Dan yang terakhir adalah jagung, jagung kaya akan
lemak nabati sehingga sering diolah untuk diambil minyaknya yang merupakan sumber
asam lemak omega-6 yang bermanfaat dalam proses pertumbuhan anak, menjaga
kesehatan kulit, mencegah penyakit jantung, dan stroke.
Jadi, dapat saya simpulkan, bahwasanya sagu, kentang dan jagung, sangat
dianjurkan dan tepat sekali sebagai pengganti nasi. Jika, beras mulai mengalami
kelangkaan ataupun mulai melonjak harganya ketika berada di pasaran.

8
PENUTUP

Dengan demikian, kita sebagai warga negara Indonesia, yang mayoritas makanan
pokoknya adalah nasi, kita juga tidak boleh terpaku kepada beras. Artinya, masih banyak
makanan-makanan pokok yang ada di bumi pertiwi ini seperti, jagung, kentang atupun
sagu. Karena, jika ketika beras suatu saat mengalami krisis, dan harga beras di pasaran
mulai melonjak, apa yang kita harus lakukan, apakah kita tetap memakan nasiyang harga
beras mayoritasnya mahal? Apa yang terjadi bagi masyarkat dibawah garis kemiskinan?
Tentunya tidak, meskipun pemerintah melakukan pengadaan beras RASKIN atau Beras
untuk orang Miskin, itupun kurang cukup jika stok beras tidak mencukupi.
Maka dari itu, saya di sini ingin mengajak kalian semua, agar mengerti dan tahu
bahwasanya, sagu, kentang dan jagung itu, sangat cocok untuk pengganti nasi jika beras
mengalami kelangkaan atau krisis. Dan disamping itu juga, baik jagung, keentang
ataupun sagu memiliki kandungan gizi yang tidak berbeda dengan nasi, justru ke tiga
makanan tersebut banyak membawa manfaat bagi tubuh kita.
Mungkin hanya itu yang saya bisa sampaikan di dalam karya tulis ini yang
membahas tentang 3 Makanan Pokok Pengganti Nasi. Semoga dengan adanya karya tulis
ini, kita sebagai warga Negara Indonesia, mengerti dan dapat menghargai makanan,
terutama nasi. Penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan – kesalahan dalam
penulisan karya tulis ini, karena penulis sendiri masih perlu adanya petunjuk ataupun
kritik dan sarannya, agar bisa lebih baik lagi.

9
Daftar Pustaka

Tim Edukatif, 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga


http://wapedia.mobi/id/Makanan_pokok
http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung

http://id.wikipedia.org/wiki/Kentang

http://akanggalih.wordpress.com/2009/04/02/3-makanan-pengganti-nasi/

http://www.scribd.com/doc/8756809/SAGU

10

Anda mungkin juga menyukai