USULAN PENELITIAN
Oleh:
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “KELAYAKAN AGROINDUSTRI GALENDO” yang diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian (S-1) di
Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian usulan penelitian ini
tidak terlepas dari bantuan, do’a dan motivasi serta kerjasama dari berbagai pihak
yang terkait. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Tedi Hartoyo, Ir., M.Sc. sebagai Ketua Komisi Pembimbing, Hj., Enok Sumarsih
Ir., M.P. sebagai Anggota pembimbing, Dedi Darusman, Ir., M.Sc. sebagai Ketua
Jurusan Agribisnis dan Riantin Hikmahwidi, Ir., M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Agribisnis. Terimakasih juga kepada Dr. Hj. Ida Hodiyah, Ir., M.P. sebagai Dekan
Fakultas Pertanian dan seluruh Dosen, Staf Fakultas Pertanian Universitas
Siliwangi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Umar Sumarna dan
Kartini. S.Pd. selaku kedua orang tua yang selalu mendo’akan yang terbaik dan
membantu penulis baik secara moril maupun material, serta saudara-saudariku
tercinta Marini Agustina dan Rindu Taufiq Rahayu yang selalu mendukung serta
mendo’akan yang terbaik bagi penulis. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada
bapak dan ibu kost yang selalu memberi semangat dan do’a terbaik serta bantuan
dalam segala hal apapun, dan terimaksih juga penulis sampaikan kepada sahabat
karib Diki Permana, Shendi Gunawan, Fanji Rachmat P, Ridan Rahmansyah, Ifan
Apipudin serta saudara seperjuangan di Kostan Puspasari yang sudah membuat
hari-hari penulis selama penyusunan usulan penelitian ini penuh dengan tawa.
Untuk saudara-saudariku seperjuangan Mahasiswa Fakultas Pertanian Angkatan
2015, adik-adik serta kakak-kakak tingkat tercinta terimakasih atas segala
dukungan dan bantuannya dalam penyususnan usulan penelitian ini.
i
Penulis menyadari dalam penyusunan usulan penelitian ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan penulisan usulan penelitian ini. Semoga usulan penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 155009187
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Mengetahui Mengesahkan
Ketua Jurusan Agribisnis Dekan Fakultas Pertanian
Dedi Darusman, Ir., M.Sc. Dr. Hj. Ida Hoduyah, Ir., M.P.
NIDN 04-2711 5901 NIP. 195811231986012001
iii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................3
1.4 Kegunaan Penelitian .............................................................................. 4
iv
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
di Jawa Barat............................................................................................. 2
v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan komponen utama yang menopang kehidupan,
pertanian menyediakan berbagai kebutuhan manusia diantaranya sandang, pangan
dan papan yang merupakan kebutuhan pokok (primer). Indonesia merupakan
negara agraris dimana pertanian telah menjadi bagian dari budaya masyarakat
Indonesia. Pertanian terbagi menjadi lima subsistem yaitu sub sisstem pengadaan
sarana dan prasarana pertanian, subsistem usahatani, subsistem pengolahan hasil
subsistem peamasaran dan subsistem penunjang. Subsistem pengolahan hasil
(agroindustri) memeiliki peranan yang penting dalam peningkatan nilai tambah
produk-produk pertanian. Hal ini disebabkan karena pada umumnya produk
pertanian mudah mengalami kerusakan.
Indonesia beriklim tropis, sehingga memiliki aneka ragam ekologis dan
komoditas, terutama komoditas perkebunan. Kelapa merupakan salah satu
komoditas perkebunan yang banyak dihasilkan di Indonesia. Kelapa merupakan
tumbuhan asli daerah tropis, yakni daerah yang terletak di sepanjang garis
khatulistiwa. Tanaman kelapa dapat ditemukan hampir diseluruh provinsi, dari
daerah pantai yang datar sampai ke daerah pegunungan yang kurang tinggi.
Tanaman kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Tidak
hanya buahnya, tetapi seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang, sampai ke
pucuk tanaman dapat dimanfaatkan (Warisno, 2003).
Pohon kelapa termasuk jenis Palmae berumah satu (monokotil). Batang
tanaman tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang. Dalam tata nama atau
sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan, tanaman kelapa (Cocos nucifera L.)
dimasukkan ke dalam klasifikasi Kingdom Plantae (tumbuh-tumbuhan), Divisi
Spermatophyta (tumbuhan berbiji), Sub-divisi Angiospermae (berbiji tertutup),
Kelas Monocotyledonae (biji berkeping satu), Ordo Palmales, Famili Palmae
(berumah satu/monokotil), Genus Cocos, dan Spesies Cocos nucifera L. Secara
morfologi bagian tanaman kelapa terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah.
Pada buah kelapa, semua bagian buah kelapa mulai dari kulit luar hingga daging
buah memiliki kegunaan tertentu.
1
2
Daging buah yang telah tua dapat dimanfaatkan menjadi minyak kelapa,
sedang limbahnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak (Warisno,
2003). Buah kelapa berbentuk bulat panjang dengan ukuran kurang lebih sebesar
kepala manusia. Buah kelapa terdiri atas sabut (eksokarp dan mesokarp) tempurung
(endokarp), daging buah (endosperm) dan air buah (Syah, 2005).
Menurut Kementerian Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan (2017) luas
areal kebun kelapa Indonesia 3.473.230 Ha dengan produksi 2.854.300 Ton. Luas
areal kebun kelapa di provinsi Jawa Barat yaitu 156.796 Ha dengan produksi
92.777 Ton.
pada saat itu adalah dengan membuatnya menjadi minyak kelapa. Awalnya galendo
merupakan hasil samping namun karena memiliki rasa yang manis dan gurih
galendo dimanfaatkan untuk panganan. Kini harga galendo lebih mahal dari minyak
kelapa.
Agroindustri galendo di Kabupaten Ciamis merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan pendapatan bagi pengrajin galendo, serta melestarikan pangannan
taradisional dan memperkenalkan galendo secara luas kepada wiasatawan dengan
menjadikannya produk buah tangan khas Kabupaten Ciamis. Munculnya usaha-
usaha baru dalam subsistem pengolahan kelapa membuat para pengrajin galendo
kesulitan dalam pengadaan buah kelapa sebagai bahan baku utama, sehingga
sebagian pengrajin galendo menggunakan kelapa dari luar pulau jawa dengan harga
yang lebih tinggi daripada kelapa lokal. Hal tersebut menimbulkan perubahan pada
biaya produksi yang dikeluarkan dan kelayakan usaha / Revenue Cost ratio (R/C
ratio)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertatrik untuk meneliti
kelayakan usaha Home Industri galendo di Kabupaten Ciamis yang berjudul
“Kelayakan Agroindustri Galendo”.
Sesuia dengan masalah yang sudah diidentifikasi, maka tujuam penelitian adalah
untuk mengetahui :
2.1.1 Agroindustri
5
6
1. Dalam rumah tangga yang dilakukan oleh anggota rumah tangga petani
penghasil bahan baku.
2. Dalam bangunan yang terpisah dari tempat tinggal tetapi masih dalam satu
pekarangan, dengan menggunakan bahan baku yang dibeli di pasar, dan
menggunakan tenaga kerja terutama dari keluarga.
2.1.2 Galendo
merupakan bagian dari agroindustri, yang mengolah bahan baku yang bersumber
dari tanaman, binatang dan ikan.
Dalam kerangka pembangunan pertanian, agroindustri merupakan
penggerak utama perkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan
datang posisi pertanian merupakan sektor andalan dalam pembangunan nasional
sehingga peranan agroindustri akan semakin besar. Dengan kata lain, dalam upaya
mewujudkan sektor pertanian yang tangguh, maju dan efisien sehingga mampu
menjadi leading sector dalam pembangunan nasional, harus ditunjang melalui
pengembangan agroindustri, menuju agroindustri yang tangguh, maju serta efisien
dan efektif. (I Gusti Udayana, 2011)
Lancar tidaknya suatu proses produksi dipengarui oleh ketersediaan bahan
baku dalam kuantitas dan ukuran yang sesuai porsi kebutuhan dari prusahan yang
memproduksi tersebut. Definisi bahan baku menurut Baroto (2002) menyatakan
bahwa bahan baku adalah barang-barang yang terwujud seperti tembakau, kertas,
plastik ataupun bahan-bahan lainya yang diperoleh dari sumber-sumber alam atau
dibeli dari pemasok, atau diolah sendiri oleh perusahaan untuk digunakan
perusahaan dalam proses produksinya sendiri. Ketersediaan bahan baku atau
sumber daya di alam jumlahnya terbatas, sementara permintaan tidak terbatas dan
meningkat setiap tahunnya sehingga menimbulkan kelangkaan sumber daya atau
bahan baku untuk produksi.
Agar dapat bekerja dengan lancar proyek membutuhkanbahan baku,
pembantu dan bahan pendukung operasi pabrik dalam jumlah tertentu. Bahan-
bahan tersebut harus dapat memenuhi standar syarat teknis produksi yang
ditentukan misalnya standar mutu, serta dapat tersedia dalam jumlah yang cukup
setiap saat diperlukan. Tersedianya bahan baku dan pembantu secara konstan
dengan harga yang wajar merupakan salah satu syarat agar proyek dapat beroperasi
secara sehat di bidang teknis dan komersial.
Mengatasi kelangkaan tersebut mengharuskan para pelaku usaha
mengambil alternatif lain bahkan harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi,
sehingga menyebabkan perubahan terhadap biaya produksi yang dikeluarkan.
Perubahan biaya tersebut dapat mempengaruhi penerimaan, pendapatan serta
11
kelayakan atau revenue cost ratio (R/C ratio) suatu usaha. Apabila nilai R/C rasio
> 1 maka usaha agroindustri yang dikelola menguntungkan / layak, apabila nilai
R/C rasio = 1 maka usaha agroindustri yang dikelola tidak menguntungkan dan
tidak merugikan (BEP) dan apabila nilai R/C rasio < 1 maka usaha agroindustri
yang dikelola merugikan / tidak layak. Layak tidaknya suatu usaha yang sedang
dijalankan ditentukan oleh perbandingan antara besar biaya yang dikeluarkan dan
penerimaan yang didapatkan.
Agroindustri
Bahan Baku
Riau Biaya Bahan Baku
Lokal
Penerimaan
Pendapatan
Layak
R/C >1
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember
2019 yang bertempat di Kabupaten Ciamis. Untuk lebih jelasnya, waktu dan
tahapan penelitian dapat dilihat pada tabel 2.
12
13
integrasi data yang diperoleh dari metode lain guna mendapatkan informasi
mendalam pada metode studi kasus yang dilakukan. Menurut Bogdan & Bikien
(1982) adalah suatu penelitian dengan melakukan pengujian secara rinci atas
sesuatu, baik individu (orang), latar, pembukuan dan penyimpanan dokumen, atau
bahkan peristiwa tertentu.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan
sumber data sekunder.
1) Sumber data primer yaitu data yang dikumpulkan dari pengrajin galendo
melalui wawancara dengan menggunakan daftar kuisioner
2) Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari Institusi terkait
dengaun cara pencatatan data dari kantor Dinas Pertanian dan Tanaman
Pangan Kabupaten Ciamis, Badan Pusat Statiski Kabupaten Ciamis serta
beberapa teori dan kutipan dari buku-buku dan artikel internet yang
terhubung dengan kajian penelitian.
1) Galendo (gelendo, belendo, tahi minyak) adalah residu atau ampas hasil
pemasakan santan kelapa dalam proses pembuatan minyak klentik.
2) Pengolahan Galendo merupakan tahapan kegiatan mengolah buah kelapa
menjadi galendo. Meliputi fase pre processing : pemilihan buah kelapa,
pengupasan buah kelapa, pencongkelan daging buah kelapa, pencucian
daging buah kelapa. Fase processing : pemarutan daging buah kelapa,
pemerasan santan, pemanasan santan kelapa, penyaringan atau pemisahan
14
1) Biaya adalah nilai yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi. Biaya
dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variable.
a) Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak diprngaruhi besarnya
produksi, diantaranya :
Pajak Bumi Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas
kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan. Besarnya
pajak ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan
bangunan yang diukur dengan satuan (m²) an diniai dalam satuan
rupiah (Rp/m²).
Penyusutan alat dalam satuan rupiah per produksi. Menurut Ken
Suratiyah (2015) menyatakan bahwa, untuk mengatahui
penyusustan alat digunakan metode garis lurus (Straight Line
Method), adalah satuan penyusutan alat yang besarnya dianggap
sama setiap bulan atau tahunya dengan rumus sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑒𝑙𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠
a. Biaya Total
TC = FC + VC
Keterangan:
TC : Total Cost (biaya total), satuan rpiah
FC : Fixed Cost (biaya tetap), satuan rupiah
VC : Variabel Cost (biaya variabel), satuan rupiah
b. Penerimaan
Penerimaan merupakan hasil perkalian antara jumlah produk dengan
harga jual produk. Penerimaan pada usahatani semangka di Kecamatan
Adipala dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Soekartawi, 1995):
TR = P x Q
Keterangan:
TR : Total Revenue (penerimaan total), satuan rupiah
P : price (harga), satuan rupiah per kilogram
Q : Quantity (jumlah barang/produk), dalam satuan kilogram
d. R/C rasio untuk mengetahui kelayakan usaha yang sedang dijalankan dapat
dilihat melalui nilai R/C rasio. Menurut Soekartawi (1995), secara
matematis R/C rasio dirumuskan sebagai berikut :
𝑇𝑅
R/C rasio = 𝑇𝐶
Keterangan :
TR = Penerimaan Total
TC = Pengeluaran Total
Jika nilai R/C rasio > 1 maka usaha agroindustri yang dikelola
menguntungkan / layak.
Jika nilai R/C rasio = 1 maka usaha agroindustri yang dikelola tidak
menguntungkan dan tidak merugikan (BEP)
Jika nilai R/C rasio < 1 maka usaha agroindustri yang dikelola merugikan /
tidak layak
18
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2018. Provinsi Jawa Barat Dalam Angka 2018.
https://jabar.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=ZDhiOTZkZTI
yMjc5NjQwMjkzODY2NmU0&xzmn=aHR0cHM6Ly9qYWJhci5icHMuZ
28uaWQvcHVibGljYXRpb24vMjAxOC8wOC8xNi9kOGI5NmRlMjIyNzk
2NDAyOTM4NjY2ZTQvcHJvdmluc2ktamF3YS1iYXJhdC1kYWxhbS1hb
mdrYS0yMDE4Lmh0bWw%3D&twoadfnoarfeauf=MjAxOS0xMS0wNCA
xNjowNTo1NQ%3D%3D. Diakses tangal : 24 Oktober 2018
Bangin, Burhan. 2019. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Fatin, Nur. 2019. “Pengertian Agroindustri”. 12 Mei 2019.
http://seputarpengertian.blogspot.com/2019/05/pengertian-agroindustri.html
Hasnah. 2015. “Studi Kelayakan Bisnis Aspek Teknis Dan Teknologi”. 9
Oktober. http://hasnah921.blogspot.com/2015/10/studi-kelayakan-bisnis-
aspek-teknik-dan.html
Helmi. Analisis Finansial Usaha Pembuatan Virgin Coconut Oil.
Irvansetiawan. 2018. “Galendo, Kuliner Tradisional Kabupaten Ciamis”. 25
Agustus 2108. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/galendo-
kuliner-tradisional-kabupaten-ciamis/
Narbuko, Cholid dan H. Achmadi, Abu. 2015. Metodologi Penelitian. Jakarta:
Bumi Aksara.
Novitarini, Endah. Ilmu Usahatani. Fakultas Pertanian. Universitas Sjakhyakirti.
Parkaswati, Tingga Sari Novi. 2017. Analisis Efisiensi Faktor Produksi Pada
Industri Minyak Kelapa.
Rahman, Sakilla. Palenewen, Vicky V.J. dan Elly, Fenny H. Analisis Kelayakan
Agroindustri Virgin Coconut Oil (VCO) Cara Fermentasi.
Saputra, Erlands. 2016. “Pengertian Dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis Menurut
Para Ahli”. 04 April 2016.
https://pengertian-menurut2.blogspot.com/2016/04/pengertian-dan-manfaat-
studi-kelayakan.html
Satria, Ase. 2016. “Tujuan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menurut Para
Ahli”. Mei. https://www.materibelajar.id/2016/05/tujuan-pengendalian-
persediaan-bahan.html
Setiawan, Iwan. 2012. Agribisnis Kreatif. Jakarta: Penebar Swadaya.
19
Suratiyah, Ken. Syarifa Rizki Annisa (Ed.). Ilmu Usahatani. 2006. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Udayana, I Gusti Bagus. 2011. Peran Agroindustri Dalam Pembangunan Pertanian
Edisi 44. Sibghadwala.
Warisno. 2003. Budidaya Kelapa Genjah. Yogyakarta: Kanisius.
20
1. Identitas Pemilik
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
4. No. Handphone :
5. Pendidikan :
6. Nama perusahaan :
7. Jumlah anggota keluarga :
8. Usaha/ profesi lain :
2. Pendirian Uasaha
1. Tahun bediri :
2. Alasan memilih usaha :
galendo
3. Keunggulan galendo :
3. Aspek Teknis
No Pertanyaan Jawaban
1. Darimanakah bahan baku di
dapatkan?
2. Berapa lama waktu yang
diperlukan untuk proses per
produksi?
3. Langkah-langkah dan alur
produksi
4. Aspek Finansial
No Pertanyaan Jawaban
4. Apakah usaha galendo
melakukan pencatatan/
pembukuan?
5. Darimana sumbar dana/ modal
dipenuhi?
6. Berapa modal usaha yang
dikeluarkan?
21
* Biaya tetap :
1. Bangunan Pabrik
2. Alat-alat
3. Kendaraan
** Biaya variabel :
1. Kelapa
3. Tenaga kerja
4. Bahan bakar
5. Listrik
6. Packaging