Anda di halaman 1dari 2

Makanan Modifikasi Asinan

Asinan adalah sejenis makanan yang dibuat dengan cara pengacaran (melalui pengasinan dengan
garam atau pengasaman dengan cuka), bahan yang diacarkan yaitu berbagai jenis sayuran dan buah-
buahan. Di Indonesia, asinan menjadi salah satu hidangan khas seni kuliner Indonesia. Istilah asin
mengacu kepada proses pengawetan dengan merendam buah atau sayur dalam larutan campuran air
dan garam.

Bahan asinan sedikit mirip dengan bahan rujak, perbedaan utamanya adalah lain bahan rujak
disajikan segar, sedangkan bahan asinan disajikan dalam keadaan diasinkan atau diacar. Terdapat
banyak jenis asinan, akan tetapi yang paling terkenal adalah Asinan Betawi dan Asinan Bogor. Asinan
dapat ditemukan dijual di rumah makan, warung, dan pedagang keliling di Indonesia.

Asinan apakah sehat?


Asinan termasuk dalam golongan makanan yang tinggi gula yang harus dibatasi konsumsinya agar
tubuh tetap sehat. Selain itu, manisan cenderung memiliki indeks glikemik yang tinggi. Itu artinya,
makanan ini akan sangat cepat diubah menjadi glukosa sehingga kadar gula darah dalam tubuh akan
melonjak dengan cepat. Efeknya, insulin yaitu hormon yang bertugas mengubah glukosa menjadi energi
akan bekerja lebih keras. Kondisi ini jika terus berlanjut dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes.
Dibanding manfaatnya, manisan lebih banyak memberikan dampak buruk bagi kesehatan sehingga tidak
termasuk makanan yang sehat.

Macam-macam Modifikasi
A. Varian Asinan/Rasa

Asinan Betawi: Asinan sayuran orang Betawi dari Jakarta. Berbagai jenis sayuran yang diasinkan dan
diawetkan seperti sawi, kubis, taoge, tahu, selada yang disajikan dalam bumbu kacang yang dicampur
cuka dan cabai, ditaburi kacang goreng dan kerupuk (khususnya kerupuk mi).

Asinan Bogor: Asinan buah-buahan dari kota Bogor, Jawa Barat. Berbagai jenis buah-buahan tropis yang
diasinkan atau diacar seperti mangga muda, jambu air, pepaya, kedondong, bengkoang, pala dan nanas
disajikan dalam kuah cuka yang asam, manis dan pedas, ditaburi dengan kacang goreng.

B. Pengawetan

Cara pengolahan pangan khas daerah pada umumnya cukup sederhana dengan menggunakan metode
dan alat yang sederhana pula. Modifikasi proses dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Salah
satu contoh modifikasi proses produksi dimanfaatkan untuk membuat asinan menjadi lebih awet.
Asinan yang merupakan makanan khas Bogor, pada umumnya hanya dapat bertahan satu hari pada
suhu kamar. Alat dan mesin yang digunakan pun cukup sederhana, mudah didapat, dan harga yang
dapat disesuaikan dengan kapasitas produksinya. Prinsip yang digunakan pada proses pengolahan
asinan Bogor ini dapat digunakan untuk memodifikasi makanan khas daerah yang berbahan buah dan
sayur.

C. Peningkatan Mutu

Asinan adalah sejenis makanan yang dibuat dengan cara pengacaran (melalui pengasinan dengan
garam atau pengasaman dengan cuka), bahan yang diacarkan yaitu berbagai jenis sayuran dan buah-
buahan. Asinan di kota Bogor biasa dijual/disajikan dalam kemasan kantong plastik sederhana. Asinan
segar ini memiliki pH yang cukup rendah dan cepat mengalami kerusakan. Penyebab utama kerusakan
produk asinan adalah aktivitas bakteri yang dapat menyebabkan kebusukan. Proses pembusukan ini
dapat dihambat dengan menerapkan teknologi proses panas pada pengolahan asinan. Teknologi ini akan
membuat produk asinan menjadi lebih awet sehingga dapat didistribusikan lebih luas.

Proses panas yang diterapkan untuk produk asinan adalah proses pasteurisasi karena pH-nya cukup
rendah sehingga target utamanya adalah membunuh mikroba pembusuk. Bahan yang digunakan dalam
membuat asinan adalah buah-buahan (nenas, bangkuang, kedondong, pepaya dsb), dan kuah asinan.
Alat-alat yang digunakan adalah kemasan cup, pisau, talenan, baskom , panci stainless steel (pengganti
tangki pencampuran dan tangki pasteurisasi), kompor, lling sealing machine, literan, timbangan, pH
meter, refraktometer, dan lain-lain.

D. Pengemasan dan Pelabelan

Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk pangan
maupun non-pangan. Kemasan adalah suatu wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas
suatu produk yang dilengkapi dengan label atau keterangan – keterangan termasuk beberapa manfaat
dari isi kemasan. Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam menunjang distribusi
produk terutama yang mudah mengalami kerusakan.

Setelah dilakukan proses pendinginan, dan diangin-anginkan (agar airnya kering), dilakukan
pemberian label. Beberapa informasi yang dapat disampaikan melalui kemasan antara lain adalah:
Nama produk, Nama Produsen, Alamat produksi dan telephon yang bisa dihubungi, Komposisi,
Kandungan gizi, Cara penggunaan, Kontra indikasi, Tanggal kadaluarsa, Nomer produksi.

Anggota Kelompok:

1. Dea Tri. A (9)


2. Dewo Adji Suryo. K (10)
3. M. Rachman. K (16)

Anda mungkin juga menyukai