Anda di halaman 1dari 20

PRESENTASI PRAKARYA

MAKANAN KHAS DAERAH


LK 1
(Pengolahan)

OLEH :

Hanisha Puspitasari (06)


I Komang Gita Purusotama (09)
I Nyoman Prana Jaya Semedi (12)
Putu Tasya Belinda (40)

SMA NEGERI 1 GIANYAR


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A. Ide dan Peluang Usaha
Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan
yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan
yang muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia makin meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan
nasional yang makin meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan
Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan
dari permintaan domestik, permintaan ekspor, dan impor, serta investasi.

Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu
usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di
Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di
Provinsi Banten yang memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut
dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga
meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur
atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
a) Menciptakan Peluang Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah
1) Ide Usaha
Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor
internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang sebagai subjek, antara lain :
- pengetahuan yang dimiliki
- pengalaman dari individu itu sendiri
- pengalaman saat ia melihat orang lainmenyelesaikan
masalah
- intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari
individu itu sendiri
Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah
inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan kemampuan
kreatifitasnya.

b. Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan


merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis.
Faktor- faktor eksternal antara lain :
- masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
- kesulitan yang dihadapi sehari–hari
- kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya
maupun orang lain
- pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang
baru.
Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus
melihat bagaimana prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian pula untuk
memulai usaha pengolahan makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana
prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha, barulah
mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
2) Risiko Usaha
Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai
berikut.
- menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu
sekarang
- membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi
permintaan konsumen
- menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi
permintaan konsumen
- mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih
kecil
- mengumpulkan informasi usaha
- mengurangi risiko usaha

Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha antara lain seperti


berikut.
- adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha,
peluang, dan kekuatan perusahaan
- adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan
antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha
- adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi
untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan
usahanya
- adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara
mengolah keadaan usaha demi keuntungan

Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risiko yang ada.


Risiko usaha ialah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap
peluang usaha. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena hal-hal berikut.
- permintaan (perubahan mode, selera, dandaya beli)
- perubahan konjungtur (perubahan kondisiperekonomian
yang pasang surut)
- persaingan
- bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan
lain-lain
Dalam melakukan usaha, sebaiknya kitamemiliki etika bisnis yang
sesuai dengan aturanagama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME
sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya
mengejarkeuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang positif
bagi lingkungan sekitar.
3) Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha Pengolahan
Makanan Khas Daerah
Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya
dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
- keyakinan yang kuat dalam berusaha
- sikap mental yang positif dalam berusaha
- percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri
- tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan
- inovatif dan kreatif
- keunggulan dalam menjalankan usaha
- sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha
- pengelolaan waktu yang efektif dan efisien
- pengembangan diri
- selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan

Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu


kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau
menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa
sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan
merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental
dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami
kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil
memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya setelah
mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan
mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang dapat
menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut:
- tidak ada tujuan tertentu dalam usaha
- kurang berambisi
- tidak disiplin
- pendidikan yang tidak cukup
- sikap selalu menunda-nunda
- kesehatan terganggu
- kurang tekun
- kepribadian yang negative
- tidak jujur
- tidak dapat bekerjasama dengan orang lain

B. Analisa Peluang Usaha


Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari setiap
daerah. Pemetaan potensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan.
Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik
secara kuantitaif maupun kualitatif. Berikut beberapa metode untuk melakukan
pemetaan usaha, di antaranya adalah analisa SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan


eksternal wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada
kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness), sedangkan analisis eksternal untuk
menggali dan mengidentifikasi semua gejala peluang (Opportunity) yang ada dan
yang akan datang serta ancaman (Threat) dari adanya/kemungkinan adanya
pesaing/calon pesaing.

Contoh analisis SWOT pada makanan khas daerah (Tahu Petis khas Semarang)
a. Analisis Kekuatan (Strenght)
- Rasa tahu petis enak, banyak digemari
- Harga jual bersaing
- Tahu petis Semarang bebas bahan kimia dan pengawet
- Rasa khas
Hal yang perlu dilakukan setelah analisis:
- Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah
- Usahakan terus untuk mempertahankan harga bersaing
- Makin menonjolkan keunggulan tahu petis Semarang yang akan
dipasarkan tidak memakai bahan pengawet dan dijamin sehat
b. Analisis Kelemahan (Weakness)
- Ukuran tidak terlalu besar karena memakai bahan yang asli
- Tidak tahan lama karena tidak memakai pengawet
Hal yang perlu dilakukan setelah analisis
- Memperhitungkan jumlah produk yang dapat dan unik sehingga
walaupun tak besar, tapi memiliki keunikan tersendiri yang dapat
menarik pembeli. Dijual untuk satu hari sehingga tidak bersisa dan
tetap tidak menggunakan pengawet.
c. Analisis Kesempatan (Opportunity)
- Dapat melayani pesanan pesta atau catering
- Dapat membuka toko tahu petis yang mangkal
Hal yang dapat dilakukan setelah analisis:
- Mempersiapkan dan mulai menawarkan
d. Analisis Ancaman (Threat)
- Makin banyak pesaing muncul jika tahu petis laris
- Kemungkinan dapat jatuh-jatuhan harga
Hal yang dapat dilakukan setelah analisis :
- Mencari pelanggan sebanyak-banyaknya
- Mempertahankan kualitas dan jangan sembarangan menaikkan harga
karena persaingan ketat

C. Sumber Daya yang Dibutuhkan


Dalam perencanaan proses produksi, diperlukan pengelolaan yang baik untuk
mencapai tujuan perusahaan atau industri. Sumber daya yang dimiliki perusahaan
dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M), tipe-tipe tersebut iyalah Man
(manusia), Money (uang), Material (fisik), Machine (teknologi), Method (metode),
Market (pasar). Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai 6 tipe sumber daya
tersebut:
1. Man ( Manusia )
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia merupakan salah
satu faktor produksi disamping tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan
yang menganggap sama manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya
dianggap kurang tepat, baik dilihat dari segi konsepsi, filsafat, maupun moral.
Manusia adalah unsur manajemen yang paling penting dalam mencapai tujuan
perusahaan.
2. Money ( Uang )
Money atau uang adalah salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang adalah alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan
bisa diukur dari segi jumlah uang yang beredar di suatu perusahaan atau
industri.
Oleh sebab itu, uang merupakan unsur yang penting dalam mencapai
tujuan karena segala sesuatu mesti diperhitungkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan guna
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli,
dan berapa hasil yang akan dicapai dari sesuatu organisasi.
3. Material ( Fisik )
Perusahaan umumnya tidak membuat sendiri bahan mentah yang
dibutuhkan, melainkan membeli dari pihak-pihak lain. Karena itu, manajer
perusahaan berusaha agar dapat memperoleh bahan mentah dengan harga
yang termurah, dengan menggunakan pengangkutan yang murah dan aman.
Disamping itu, bahan mentah itu akan diproses sedemikian rupa
sehingga dapat dicapai hasil yang lebih efisien.
4. Machine ( Teknologi )
Mesin mempunyai peranan penting dalam proses produksi setelah
terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak
perkerjaan manusia yang dapat digantikan ataupun dibantu oleh mesin.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat juga menyebabkan
penggunaan mesin makin menonjol. Hal ini dikarenakan banyaknya mesin
baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan
dalam produksi.
5. Method ( Metode )
Metode kerja amat dibutuhkan agar mekanisme kerja dapat berjalan
efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
baik yang menyangkut proses produksi ataupun administrasi tidak dapat
terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang cukup lama.
6. Market ( Pasar )
Pemasaran produk mempunyai peranan yang sangat penting karena
apabila barang yang diproduksi tidak laku di pasaran, proses produksi barang
akan berhenti. Artinya, proses kerja pun tidak akan dapat berlangsung.
Oleh karena itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksi adalah faktor yang cukup menentukan dalam perusahaan. Agar pasar
dapat dikuasai, kualitas dan harga barang mesti sesuai dengan selera
konsumen serta terjangkau dengan daya beli konsumen.

D. Administrasi dan Pemasaran


Adminisrasi
1. Pengertian administrasi usaha
 Menurut H.A Simon, admistrasi adalah suatu kegiatan dari suatu
kelompok orang yang mengadakan kerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
 Menurut Prof. Dr. S. prajudi, administrasi adalah proses dan tata
kerja yang terdapat pada setiap usaha, apakah usaha kenegaraan
atau swasta, usaha sipil atau militer,usaha besar atau kecil. Dalam
bidang kewirausahaan administrasi usaha adalah sebagai tempat
untuk mengurusi semua surat menyurat atau data dalam kegiatan
usaha. Salah satunya adalah perizinan usaha.
2. Ciri-Ciri Administrasi
Dari pengertian administrasi tersebut, dapat kita ketahui bahwa
administrasi usaha mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Adanya sekelompok orang
- Adanya kerja sama dari sekelompok orang
- Adanya tujuan yang harus dicapai
- Adanya proses kegiatan usaha
- Adanya aspek bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
3. Fungsi Administrasi
- Menyediakan dan melengkapi serta mengelola buku-buku
administrasi perusahaan dengan baik dan teratur
- Mencatat alat-alat perlengkapan perusahaan dan kegiatan-
kegiatan usaha ke dalam buku buku administrasi
- Mengerjakan buku-buku administrasi perusahaan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku
- Memelihara buku-buku administrasi perusahaan dengan baik
dan benar
4. Maksud dan Tujuan Administrasi Usaha
Maksud dan tujuan administrasi usaha adalah agar wirausaha sebagai
pemilik perusahaan dapat melakukan kegiatan berikut yaitu :
- Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat memonitor
kegiatan dan pengendalian usaha
- Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat
mengamankan jalannya pelaksanaan kegiatan usaha
- Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat
mengevaluasi kegiatan-kegiatan usaha
- Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat menyusun
program pengembangan kegiatan usaha
- Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat
menunjukkan bukti-bukti kegiatan usaha
- Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengambil
keputusan dalam pengembangan dan pengendalian usaha
5. Pengaturan dan Pelaksanaan Administrasi Usaha
Pengaturan dan pelaksanaan administrasi usaha mencakup pengaturan
catatan dan dokumen diantaranya :
- Pengaturan catatan dan dokumen transaksi usaha
- Pengaturan catatan dan dokumen pemasaran dan penjualan
produk
- Pengaturan catatan dan dokumen para konsumen atau pelanggan
- Pengaturan catatan dan dokumen inventaris barang dagangan
dan sebagainya
- Pengaturan catatan dan dokumen personalia perusahaan
- Pengaturan catatan dan pengarsipan dokumen-dokumen
perusahaan
6. Bentuk dan Model Catatan Perusahaan
Beberapa catatan kegiatan administrasi usaha antara lain :
- Surat menyurat
- Perjanjian dagang
- Pemesanan dan pengiriman produk
- Pemasaran produk
- Pembekalan atau persediaan
- Kepegawaian
- Proses produksi
- Gudang
7. Pencatatan dan Perlengkapan Buku Administrasi
a. Sistem pencatatan
Barang barang milik perusahaan baik untuk sendiri maupun
barang dagangan untuk dijual harus diadministrasi sebaik-baiknya.
Ada dua cara yang dapat digunakan yaitu :
 Sistem pencatatan terus-menerus.
Sistem ini juga disebut sistem buku yang pencatatan
persediaan barang dilakukan secara terus menerus.Untuk
setiap jenis barang dibuat perkiraan, rekening, kartu atau
buku administrasi khusus.
 Sistem pencatatan secara periodic
Pada sistem ini setiap terjadinya transaksi penjualan
produk hanya penerimaan uang atau piutang yang perlu
dicatat.Sementara itu, harga pokok penjualan produk harus
ditetapkan dan dicatat berdasarkan daftar perincian
persediaan produk yang ada.
b. Perlengkapan administrasi usaha
 Buku pembelian
- Buku persediaan barang
- Buku pembelian tunai
- Buku pembelian kredit
 Buku penjualan
- Buku penjualan tunai
- Buku penjualan kredit
 Buku perlengkapan
- Buku voucher untuk mencatat prioritas pembayar utang
- Kuitansi ,faktur ,nota dan sebagainya.

c. Hal-hal yang memerlukan catatan


- Persediaan barang, bahan mentah,barang dagangan
- Utang dan piutang dagang
- Surat-surat relasi bisnis dan tanggapannya
- Para pemesan produk, alamatnya dan kapan harus
- dilayani
d. Peningkatan administrasi
Dengan semakin meningkatnya perkembangan
usaha,administrasi perlu ditingkatkan terutama pembukuan
keuangan usaha. Hal ini berguna untuk :
- Membantu wirausaha guna mengambil keputusan
sehubungan dengan perencanaan usaha
- Membantu wirausaha guna mengetahui keadaan
keuangan usaha.
e. Unsur-unsur bidang administrasi
- Pengorganisasian (organizing)
- Keuangan (financial)
- Manajemen (management)
- Kepegawaian (personal)
- Perbekalan (logistic)
- Ketatausahaan (recording)
- Ijin usaha

Pemasaran
Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua
kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang
dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan
mengkombinasikan sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk
menyediakan barang dan/atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business
profit). Dari batasan di atas dapat kita catat bahwa, suatu usaha atau bisnis
akan selalu berhubungan dengan pengharapan (expectation), yaitu harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Kita tahu betul,
kepastian dari masa yang akan datang adalah ketidakpastian.
Dengan demikian, harapan untuk memperoleh keuntungan sifatnya
adalah penuh ketidak pastian. Artinya, bisa menguntungkan dan bisa
merugikan. Jadi suatu usaha selalu mengandung risiko. Karena itu supaya
usaha yang akan dijalankan berhasil, perlu dibuat
perencanaannya dulu. Perencanaan adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan,
prosedur, aturan, program dan anggaran.
Dari kedua pengertian di atas sekarang dapat didefinisikan arti
perencanaan usaha yaitu sebagai proses penentuan visi, misi dan tujuan,
strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan
untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu. Dalam menjalankan usaha
makanan khas daerah, bukan cuma modal dan produk berkualitas saja yang
dibutuhkan, tetapi aspek pemasaran juga sangat dibutuhkan agar bisnis yang
dijalankan dapat menghasilkan omset sesuai target yang telah ditetapkan.
Usaha makanan khas daerah merupakan salah satu usaha yang memiliki
potensi cukup besar. Sudah banyak pelaku usaha yang berhasil menggeluti
usaha ini. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha makanan yang gagal karena
strategi pemasaran yang digunakan kurang tepat. Oleh karena itu untuk
menghindari risiko bangkrut harus direncanakan strategi pemasaran usaha
makanan yang tepat. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :
1. Buatlah nama untuk bisnis makanan semenarik mungkin
Nama usaha akan menjadi image yang akan tertanam pada konsumen,
sehingga mereka mudah untuk mengingat usaha makanan yang dibuat.
Oleh karena itu sebelum membuka usaha makanan, siapkanlah nama usaha
makanan yang menarik, unik, dan mudah diingat oleh para
konsumen. Disamping itu sesuaikan nama dengan usaha yang dijalankan
dengan daerah asal makanan. Nama usaha dapat ditempatkan di depan
lokasi usaha dengan menggunakan neon box ataupun x – baner dengan
ukuran yang besar dan mudah terlihat agar konsumen yang kebetulan
lewat, tertarik untuk mampir membeli produk makanan yang ditawarkan.
2. Perkenalkan usaha olahan makanan kepada
Mulailah pemasaran dengan mengenalkan makanan khas daerah yang
dibuat kepada masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan
membuat acara dan mengundang masyarakat luas untuk berkunjung ke
lokasi usaha. Selain itu pemasaran juga bisa dilakukan dengan mengambil
karyawan yang bertempat tinggal di sekitar lokasi. Secara tidak langsung
karyawan tersebut akan mempromosikan tempat kerja mereka kepada
kerabat serta rekan mereka. Pada kesempatan tersebut dapat juga
dilakukan survey untuk mengetahui kelamahan dan kelebihan produk dari
pendapat konsumen secara langsung melalui angket. Dengan demikian kita
dapat selalu mengadakan perbaikan produk sesuai dengan keinginan
konsumen.
3. Berikan potongan harga untuk acara tertentu
Memberikan paket harga khusus pada saat hari – hari tertentu,
misalnya memberikan harga paket keluarga di hari raya seperti lebaran
atau tahun baru. Potonganharga atau harga paket khusus akan menjadi
daya tarik tersendiri bagi para konsumen untuk berkunjung ke tempat
usaha. Gunakanlah brosur, pamflet, atau pun spanduk untuk
mempromosikan hal tersebut.
4. Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung
Jaringan merupakan pemasaran yang sangat efektif. Mulailah
denganmembuat jaringan usaha dengan rekan maupun kerabat dekat yang
memang bisa membantu untuk mengembangkan bisnis. Cara membangun
jaringan bisa dilakukan dengan memberikan tesproduk pada rekan atau
kerabat, misalnya dengan mengajak rekan dan kerabat untuk berkunjung
mencicipi makanan yang dibuat. Jika rekan dan kerabat tertarik dengan
produk tersebut, mereka akan senang jika diajak untuk bekerja sama
dengan usaha yang sudah dibuat. Begitu banyak peluang yang akan
muncul, bila memiliki jaringan usaha yang cukup luas.
5. Menciptakan inovasi pada menu – menu yang ditawarkan
Untuk menghindari kejenuhan konsumen, ciptakan inovasi pada
menu–menu yang ditawarkan minimal 6 bulan sekali. Banyaknya variasi
menu yang ditawarkan, akan menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya usaha
bakso, malang bisa diberikan inovasi dengan menambah menu bakso isi
keju, bakso isi telur, bakso isi buah, hingga bakso ikan dan bakso udang.
Menu yang bervariasi akan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi
warung usaha bakso yang sudah dirintis.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan
Dalam memberikan pelayanan bagi para konsumen, perhatikan waktu
penyajian makanan, kualitas cita rasa makanan serta kebersihan dan keamanan
tempat usaha. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika menunggu penyajian
makanan yang terlalu lama, untuk itu usahakan untuk tepat waktu dalam
memberikan pelayanan. Selain itu jaga kualitas cita rasa makanan yang
diproduksi, sehingga konsumen tidak kecewa jika makanan yang mereka
pesan ternyata tidak enak. Jagalah kebersihan serta keamanan lokasi usaha
makanan khas daerah yang dibuka, sehingga konsumen yang makan merasa
nyaman dan senang untuk berkunjung kembali ke lokasi usaha.
Pada dasarnya, pemasaran usaha sangatlah penting, untuk itu lakukan
promosi usaha secara total baik dari mulai dibuka sampai usaha makanan khas
daerah sudah dapat berjalan, lakukan terus promosi dan pemasaran secara
terus menerus. Jika perlu sisihkan 5 – 10 % omset untuk biaya promosi dan
pemasaran usaha.
E. Komponen Perencanaan Usaha
Ada tujuh komponen dalam menyusun rencana bisnis (Business Plan), semua
bagian tersebut penting, saling terkait dan berhubungan dalam kegiatan perencanaan
bisnis sehingga menghasilkan sebuah persiapan yang baik untuk memulai bisnis.
Wartawirausaha kali ini akan membahas secara singkat tentang bagaimana membuat
rencana bisnis yang sederhana, tentu konsep ini dapat anda kembangkan sesuai
kebutuhan agar dapat menemukan konsep yang paling cocok dan fleksibel. Dalam
artikel kedua juga kami sertakan contoh gambaran sederhana menyusun rencana
bisnis membuat situs marketplace. Berikut adalah komponen-komponen penting
dalam menyusun sebuah rencana bisnis.
1. Ulasan Deskripsi Bisnis
Disini anda harus menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang
akan dijalankan. Tuliskan potensi produk anda saat ini dan kemungkinannya
dimasa depan. Juga berikan informasi peluang pasarnya serta perkembangan
produk untuk bisa bertahan dan menyesuaikan dengan pasar yang ada.
2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil
analisa pasar yang telah dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah
kekuatan yang harus anda gunakan untuk menciptakan target pembeli, anda
harus memahami seluruh aspek yang berkaitan dengan pasar sehingga target
penjualan dapat ditentukan (kemana produk anda akan dipasarkan).
3. Analisa Pesaing
Analisa Pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
pesaing anda dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatannya,
kemudian mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang
berbeda dengan pesaing. Anda juga harus mencari strategi untuk menghalangi
pesaing masuk dan meniru strategi yang sama dengan anda. Demikian juga
dengan kelemahan yang ditemukan, dapat dieksploitasi dengan
mengembangkan produk yang lebih baik dari pesaing anda.
4. Rencana Desain dan Pengembangan
Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan
tahap perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan
penjualan. Ini berguna untuk membuat rencana anggaran biaya produksi yang
sesuai dengan kebutuhan.
5. Rencana Operasional dan Manajemen
Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan
bagaimana usaha akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan
berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan
tanggung jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi
dalam perusahaan serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan
dengan operasional perusahaan.
6. Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana
bisnis. Darimana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar
efisien namun tetap dapat mengoperasikan seluruh divisi dalam perusahaan
agar berjalan lancar.
7. Kesimpulan Usaha
Yang terakhir disusun adalah kesimpulan dari seluruh kerangka bisnis
plan. Anda dapat menampilkan jadwal waktu tiap komponen diatas akan
dilakukan, perkiraan waktunya dan hal-hal penting lainnya yang akan
mendukung segala aktifitas dalam memulai usaha.

F. Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan / Proposal Usaha


1. Menetapkan sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai dengan menetapkan apasaja yang ingin
dicapai oleh organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya yang ada akan
meluas menyebar dengan menetapkan prioritas dan merinci serta
mengkalkulasi sasaran secara jelas maka organisasi dapat mengarahkan
sumber daya yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat sasaran.
2. Merumuskan posisi organisasi
Posisi organisasi saat ini dimana pemimpin harus tahu dengan posisi
organisasinya saat ini. Sumber daya apa yang dimiliki organisasinya saat ini.
Barulah rencana dapat disusun setelah diketahui posisi organisasinya,
kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari apa-apa yang telah
direncakan dengan mengetahui keuangan.
3. Mengidentifikasi berbagai factor
Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat selanjutnya
perlu diketahui faktor-faktor balik dari dalam maupun yang dating dari luar
yang diperkirakan dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat
organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
4. Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran
Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah
mengembangkan berbagai kemungkinan alternative atau langkah yang diambil
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternative ini
dengan memilih mana yang baik yang dianggap cocok dan memuaskan.

G. Contoh Wirausaha Makanan Fungsional


 NAMA MAKANAN KHAS DAERAH
Tahu Petis Semarang

 ALASAN PEMBUATAN
Mengenalkan kepada masyarakat bahwa makanan tradisional seperti tahu
petis ini masih cocok dikonsumsi pada zaman sekarang. Tahu petis ini cocok
dimakan oleh semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa, karena
pengolahannya yang higienis dan terjamin sehatnya.

 BAHAN DAN CARA PEMBUATAN


 Bahan:
- Tahu
- Petis
- Kecap manis
- Kaldu
- Air
- Maizena larutan
- Minyak goreng
- Bumbu halus (bawang putih, garam, lada)
 Cara Pembuatan:
- goreng tahu sampai matang
- lalu buat bumbu petis : tumis bumbu halus. Tambahkan
petis. Tambah kecap dan kaldu jamur.beri air.
Cicipi.Tunggu mendidih. Masukkan larutan
maizena,aduk cepat hingga mengental.
- setelah itu belah tahu tapi jangan sampai putus dan isi
tahu dengan petis yang sudah disiapkan

 PERHITUNGAN BIAYA
Tahu Rp 2.000/bungkus
Petis Rp 15.000/bungkus
Kecap manis Rp 10.000/bungkus
Kaldu Rp 1.000/bungkus
Tepung maizena Rp 5.000/bungkus
Minyak goreng Rp 25.000/2 liter
Bawang putih Rp 5.000/bungkus
Garam Rp 2.000/bungkus
Lada Rp 1.000/bungkus
________________________ +

TOTAL Rp 66.000,00

 PEMASARAN
Dipasarkan ke warung-warung makan atau membuka usaha sendiri.
Karena diperuntukan kepada semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa
dengan harga yang terjangkau.
Jika dijual, makanan ini akan dijual dengan harga Rp. 2.000,- (dua
ribu rupiah ) per biji.

 RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN PRODUK


I. Lapangan perindustrian dan kerajinan
a) Industri besar
b) Industri menengah
c) Industri kecil
II. Lapangan perdagangan
a) Sebagai pedagang besar
b) Sebagai pedagang menengah
c) Sebagai pedagang kecil
III. Lapangan pemberi
a) Sebagai produsen

 KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHAAN


A. Keberhasilan Kewirausahaan
1) Kerja keras. Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa
setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut
untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
2) Kerja sama dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, yang mau
tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu
semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.
3) Penampilan yang baik. Penampilan adalah cerminan kebersihan hati
dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang
kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
4) Yakin, keyakinan. Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam
diri kita bahwa kita bisa.
5) Pandai membuat keputusan.
6) Mau menambah pengetahuan. Seorang wirausahawan dituntut untuk
selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari
produk-produk yang dibuat.
7) Pandai berkomunikasi. Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik
(sesuai).
B. Kegagalan Kewirausahaan
1) Kurangnya dana untuk modal. Tidak semua kegagalan disebabkan karena
modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena
kurangnya dana.
2) Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis. Berikan suatu jabatan
kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya.
3) Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang. Dalam
berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu
disiapkan sebelumnya.
4) Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti
(diteliti).
C. Sebab – sebab Kegagalan Menjalankan Usaha
1) Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk
rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa.
2) Kurang tekun dan teliti.
3) Kurangnya pengawasan.
4) Pelayanan yang kurang baik.
5) Tidak jujur dan kurang cekatan.
6) Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
7) Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-
ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas
beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
8) Banyak pemborosan dan penyimpangan.
9) Kurang dapat menyesuaikan dengan selera consume.
10) Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
11) Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
12) Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman

 PEMASARAN :
Pemasaran akan dilakukan dengan penawaran pada warung-warung makan
atau buka usaha sendiri.

Anda mungkin juga menyukai