Anda di halaman 1dari 6

Cara Menutup Presentasi yang Baik dan

Berkesan
KONTEN DAN CARA PENYAMPAIAN ·JULY 18, 2013

Dale Carnegie dalam buku Stand And Deliver menjelaskan bahwa membuka presentasi
adalah bagian terpenting dalam membangun hubungan dengan audiens selama waktu yang
akan mereka habiskan dengan mendengarkan.

Tetapi penutup harapannya, adalah sesuatu yang akan mereka ingat selamanya.

Sering kali saya melihat para presenter pemula menutup presentasi dengan cara yang salah.

Berikut ini adalah dua kesalahan yang sering mereka lakukan.

 1. Menutup presentasi dengan meminta maaf

Contohnya seperti ini.

Demikianlah beberapa hal yang bisa saya sampaikan, sebelumnya saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya kepada hadirin sekalian, apabila di dalam penyampaian tadi mungkin ada
kesalahan kata, atau beberapa pernyataan yang menyinggung hadirin sekalian. Saya ini hanya
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan”.
Ini adalah contoh penutupan yang harus Anda hindari.

2. Menutup presentasi dengan kalimat yang kelewat panjang

Harapan besar dari sebuah penutupan yang cemerlang adalah audiens mengingat poin kunci
Anda selama-lamanya. Sayangnya hal itu sering dikacaukan  dengan kalimat penutup yang
kelewat panjang yang akhirnya membuat audiens Anda bingung dan mengaburkan pesan
yang disampaikan.

Jika Anda melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh banyak orang, maka
audiens akan sulit mengingat pesan utama Anda. Mereka tidak akan terkesan dengan apa
yang sudah Anda sampaikan. Kalau presentasi Anda bertujuan untuk mengajak audiens untuk
melakukan sesuatu, maka mereka tidak akan melakukan itu.
Karena itulah jika Anda masih menutup presentasi dengan cara-cara yang tidak disarankan.
Mulai hari ini Anda harus segera mengubahnya. Anda harus membuat penutupan presentasi
Anda lebih baik, penutupan yang mudah diingat dan berkesan juat bagi audiens Anda.

Dan kabar gembiranya itu tidak sulit dilakukan.

Pada kesempatan ini saya akan tunjukkan 3 cara sudah terbukti efektif untuk menutup
presentasi yang baik dan berkesan yang nantinya langsung bisa Anda coba untuk presentasi
Anda berikutnya.

Di jamin jika Anda mau menerapkan cara-cara yang akan saya tunjukkan ini penutupan
presentasi Anda berikutnya akan berbeda dari sebelumnya.

Apa saja cara-cara tersebut?

Silakan Anda baca ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Merangkum pesan utama

Merangkum pesan utama presentasi adalah cara yang baik untuk menutup presentasi.
Terlebih jika presentasi yang kita sampaikan memiliki pembahasan yang banyak dan kita
sampaikan dalam waktu yang relatif lama. Dengan demikian audiens akan mengingat poin
penting isi presentasi yang Anda sampaikan.

Di sini Anda harus memudahkan audiens untuk melihat kembali esensi dari apa yang sudah
Anda sampaikan dengan merangkumnya ke dalam poin-poin sederhana.

Contoh.

“ Jadi hadirin sekalian, setelah Anda melihat bagamaina cara membangun personal brand.
Anda tiga poin kunci yang perlu Anda ingat.

Pertama, membangun personal brand penting bagi siapa saja yang ingin mendapatkan
kepercayaan, pengakuan dan kesuksesan dalam penjualan

Kedua, personal brand sangat dipengaruhi oleh passion, integitas dan keahlian Anda

Ketiga, membangun personal brand dapat Anda lakukan melalui tiga cara yaitu membuat
blog, bergabung dengan orang yang memiliki personal brand kuat dan membuat buku”.
Anda tidak perlu perlu ragu dengan cara ini, percayalah cara ini akan membantu audiens
mengingat poin utama presentasi Anda dengan baik.

Cara ini juga digunakan presenter kelas dunia untuk menutup presentasi mereka. salah
satunya adalah Dan Pink dalam presentasinya di TED Global 2009 dengan judul “The Puzzle
Of Motivation”.

Silakan Anda simak video presentasinya di bawah ini.


Dalam presentasi Dan Pink di atas berikut ini adalah kalimat penutup yang ia gunakan.

“Ijinkan saya menyelesaikan.Ada kesenjangan antara pengetahuan ilmiah dan perilaku dunia
usaha. Dan inilah yang diketahui secara ilmiah.

Pertama, bentuk penghargaan abad ke 20, motivator ekstrinsik berupa insentif malah
mempersempit fokus dan memusatkan kerja otak. Kedua, hadiah-hadiah seringkali
menghancurkan kreativitas. Ketiga, rahasia dari prestasi tinggi bukanlah hadiah dan
hukuman, tapi motivasi dari dalam yang tidak terlihat’.
Setelah menyimpulkan kemudian ia melengkapinya dengan sebuah pernyataan yang
menegaskan bahwa jika kita dapat melewati ideologi malas dan ideologi hadiah dan hukuman
kita bisa menguatkan dunia usaha kita, kita bisa memecahkan banyak macam teka-teki lilin,
dan kita bisa mengubah dunia.

Dengan rangkuman seperti di atas, maka audiens akan mudah mengingat esensi dari isi
presentasi. Sehingga mereka punya sesuatu yang bisa mereka ingat dan mereka bawa pulang.

2. Menggunakan Kutipan

Menggunakan  kutipan juga merupakan saran yang tepat dan kuat untuk menutup presentasi.
Dengan catatan  kutipan yang Anda gunakan relevan dengan topik presentasi yang Anda
sampaikan.

Contoh:

Anda melakukan presentasi tentang “ Sukses Meraih Impian” maka Anda bisa menutup
presentasi Anda dengan kutipan berikut ini:

“Sebagai penutup saya ingin mengutip pernyataan dari Walt Disney. Ia mengatakan ”Semua
impian pasti bisa Anda wujudkan jika Anda memiliki keberanian untuk mengejar mereka.
Artinya, jika Anda punya impian maka genggam impian tersebut, yakini dan kejar.
Percayalah bahwa impian Anda pasti bisa Anda wujudkan.”
Anda juga tidak perlu ragu menggunakan cara ini, karena presenter kelas dunia pun
menggunakannya. Salah satunya adalah Sir Ken Robinson dalam presentasinya di TED Talk
Education 2013 berjudul How To Escape Education’s Death Valley.

Silakan Anda simak video presentasinya di bawah ini.

Dalam presentasi Sir Ken Robinson di atas berikut ini adalah kalimat penutup yang ia
gunakan.

“Ada sebuah kutipan yang indah dari Benjamin Franklin.

“Ada tiga jenis orang di dunia ini: Orang-orang yang tak bisa digerakkan, orang yang tidak
mengerti dan tidak mau mengerti, tidak akan melakukan apapun untuk berubah.

Lalu ada orang yang dapat digerakkan, orang-orang yang melihat kebutuhan akan perubahan
dan siap mendengarkan perubahan.
Lalu ada orang-orang yang bergerak, orang-orang yang mewujudkan banyak hal.” Dan jika
kita bisa menyokong lebih banyak orang, akan terjadi pergerakan.

Dan bila pergerakan ini cukup kuat, itulah, dalam arti yang sebenar-benarnya: revolusi. Itulah
yang kita butuhkan.”

3. Ajakan untuk bertindak

Dalam banyak presentasi yang pernah saya ikuti, sangat jarang saya melihat presenter
mengajak audiens untuk melakukan tindakan di sesi akhir presentasi mereka. Padahal
mengajak audiens untuk bertindak adalah satu cara yang paling persuasif di akhir presentasi
untuk mempengaruhi audiens.

Anda harus tahu audiens yang datang dalam presentasi telang meluangkan waktu mereka
untuk mendengarkan kita. Mereka datang karena ingin meningkatkan pengetahuan mereka,
meningkatkan keterampilan mereka, mendapatkan solusi terbaik untuk kehidupan mereka.

Jadi, pastikan Anda memberitahu mereka apa yang harus dilakukan dan bagaimana
menggunakan informasi yang mereka peroleh dari presentasi Anda.

Contoh:

Anda adalah seorang praktisi pendidikan yang berbicara tentang “Pentingnya peran orang tua
dalam kesuksesan anak di masa depan”

Maka kita bisa menutup dengan kalimat ajakan seperti ini:

“Mulai hari ini mari kita didik anak-anak kita dengan baik. Supaya mereka bisa meraih masa
depan yang mereka inginkan . Kita mungkin tidak akan melihat masa depan tersebut tapi
mereka akan melihatnya. Dan tugas kita adalah membantu mereka untuk berbuat sesuatu
akan masa depan itu”.
Contoh lain juga bisa Anda dalam presentasi yang disampaikan oleh presenter kelas dunia
berikut ini.

Presentasi di atas disampaikan oleh Amy Cuddy dalam presentasinya di TED global 2012
berjudul Body Language Shapes Who You Are. Ia menutup presentasi dengan kalimat ajakan
seperti dibawah ini.

“Jadi saya ingin meminta Anda, untuk mencoba pose kekuatan dan juga saya ingin meminta
Anda untuk membagikan ilmu ini, karena ini sederhana.

Saya tidak punya kepentingan pribadi dalam hal ini.

Berikan. Bagikan dengan orang-orang, karena orang yang dapat paling banyak dapat
menggunakannya adalah tanpa sumber daya dan tanpa teknologi dan tanpa status dan tanpa
kekuatan.

Berikan kepada mereka karena mereka dapat melakukannya diam-diam.


Mereka hanya perlu tubuh mereka, sedikit keleluasaan pribadi, dan dua menit, dan ini secara
signifikan dapat meningkatkan pencapaian dalam hidup mereka.

Terima kasih”
Jika ajakan untuk bertindak bisa Anda sampaikan dengan jelas dan meyakinkan, maka
audiens akan ingat hal itu, mereka akan mengetahui apa yang harus dilakukan setelah
presentasi berakhir dan ini bisa menciptakan kesan yang mendalam buat mereka.

4. Menyampaikan Pernyataan Inspiratif

Selain cara di atas Anda juga dapat menutup presentasi Anda dengan sebuah pernyataan
inspiratif yang Anda buat sendiri. Pernyataan ini selain berfungsi sebagai bentuk pernyataan
penutup yang menggambar isi presentasi juga sebagai bentuk otoritas Anda.

Sebagai contoh berikut adalah pernyataan yang saya buat untuk presentasi dengan judul
Sukses Meraih Impian yang pernah saya bawakan.

“Semua orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang percaya dengan kekuatan
impian mereka. Tidak sekedar percaya tapi mereka juga merencanakan bagaimana mencapai
impian tersebut. Kemudian mau mendorong diri mereka untuk mau taka action menjalankan
semua rencana untuk menjemput impian yang mereka dambakan.

Jadi yakinlah, setinggi apapun impian Anda, jika Anda memiliki rencana yang masuk akal,
mau take action semua impian pasti dapat Anda wujudkan. Saya sudah membuktikannya,
banyak orang diluar sana juga sudah membuktikannya, dan sekarang adalah giliran Anda.”
Dengan menutup presentasi Anda dengan sebuah pernyataan inspiratif yang Anda sampaikan
dengan kuat, ini akan mampu menginspirasi audiens Anda dan membuat penutupan Anda
memiliki kesan mendalam.

Kesimpulan

Demikianlah cara menutup presentasi dengan baik dan berkesan. Saya ingatkan lagi tiga
cara tersebut adalah:

 Merangkum pesan utama


 Menggunakan kutipan
 Menyampaikan ajakan untuk bertindak
 Menyampaikan pernyataan inspiratif

Untuk beberapa kasus Anda boleh menggunakan lebih dari cara untuk presentasi Anda.

Tapi perlu saya tegaskan juga bahwa penutup presentasi yang efektif dan penuh makna, tidak
terwujud dengan begitu saja. Tapi ia melalui sebuah proses dan pemikiran yang matang.

Para presenter hebat selalu merencanakan penutupan mereka dengan sangat cermat. Mereka
menuliskannya, mengedit sampai mereka yakin bahwa kalimat penutupan yang mereka buat
benar-benar baik.
Mereka tidak sekedar membaca dan menghafal, tapi mereka benar-benar menghayati
penutupan tersebut. Supaya mereka dapat menyampaikannya dengan penuh antusias di
hadapan audiens.

Anda perlu menerapkan petunjuk ini. Anda harus mulai menulis kata-kata penutup yang akan
Anda sampaikan. Gunakan kata-kata pilihan, bisa dari pengalaman hidup, pendapat para ahli,
atau yang lain.

Tapi tidak sampai disitu saja Anda juga harus melatih kata-kata tersebut, sehingga Anda
dapat menguji sampai di mana kata-kata tersebut bisa Anda sampaikan dengan penuh
antusias kepada audiens.

Bagaimana menurut Anda?

Anda mungkin juga menyukai