Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG


Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Pendidikan Kimia
Jl. Prof Hamka Kampus II UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah Indonesia
FORMULIR
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman: Tanggal Terbit:
PK-RPS-UIN -6208 002 1 - 13 03 Februari 2020
MataKuliah: Kode Mata Kuliah: Semester: Beban Belajar : Sifat Mata Kuliah: Mata Kuliah Prasyarat: Bidang Keahlian:
Falsafah Kesatuan Ilmu UIN-6208 Genap/ 4 2 sks Wajib -

Otorisasi : Dosen Pengampu Kordinator Ketua Prodi


Rumpun Mata Kuliah (RMK)

Lis Setiyo Ningrum, M. Pd Dr. Suwahono, M. Pd Atik Rahmawati, S.Pd., M.Si.


NIP. 19930818 201903 2 029 NIP. 19720520 199903 1 004 NIP. 19750516 200604 2 002
Capaian Pembelajaran Program Studi
(CPL Prodi)
- Menguasai dasar-dasar falsafah kesatuan ilmu dan paradigma kesatuan ilmu pengetahuan sebagai dasar sikap seorang saintis.
- Menguasai model-model implementasi kesatuan ilmu pengetahuan dalam ranah sains dan teknologi.
Mata Kuliah (CP MK)
- Memiliki kecakapan berpikir filosofis (mendasar dan kritis) dan Islami sesuai dengan prinsip dasar kesatuan ilmu pengetahuan humanisasi
ilmu-ilmu keislaman dan spiritualisasi ilmu-ilmu umum.
- Mahasiswa memiliki sikap yang sesuai dengan aksiologi ilmu yang dianjurkan oleh Islam yakni Ilmu untuk kemanusiaan dan pengabdian
pada Allah SWT
Deskripsi Mata Kuliah Mempelajari kesatuan ilmu berdasar filosofisnya.
Matakuliah ini merupakan matakuliah dasar yang wajib ditempuh sebagai landasan pemahaman kesatuan ilmu pengetahuan dalam
hubungannya dengan visi UIN Walisongo. Oleh karenanya, materi-materi pokok yang akan dikaji adalah meliputi filsafat Ilmu, trilogi
filsafat ilmu pengetahuan (epistemologi, ontologi, dan aksiologi), filsafat Barat dan filsafat Islam, konsepsi ilmu dalam Islam, relasi
sains & agama, paradigma kesatuan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi Islam, paradigma kesatuan ilmu pengetahuan,
review terhadap pandangan dewesternisasi sains Naquib al-Attas, review terhadap pandangan dewesternisasi sains Naquib al-Attas,
Pandangan Islamisasi Sains Raji’ al-Faruqi, dan Sakralisasi Ilmu Pengetahuan Sayed Hussen Nashr, strategi pengembangan kesatuan
ilmu di UIN Walisongo, langkah-langkah menjalankan paradigma kesatuan ilmu pengetahuan dalam ilmu keislaman, dalam ilmu sosial-
humaniora, dalam ilmu kealaman (sanis dan teknologi), dan menjadi saintis muslim: aksiologi ilmu pengetauan Islam (ilmu untuk
kemanusiaan dan pengabdian pada Allah SWT).
Daftar Pustaka Utama
1. Abdullah, Amin dkk, Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006
2. Abdullah, Amin dkk, Menyatukan Kembali Ilmu-ilmu Agama dan Umum: Upaya Mempertemukan Epistemologi Islam dan Umum,
Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2003.
3. Abdullah, Amin dkk., Mencari Islam: Studi Islam dengan Berbagai Pendekatan, Yogyakarta: Tiara Wacana. 2000.
4. Abu Sulayman, Abdul Hamid A., Islamization of Knowledge: A New Approach Toward Reform of Contemporary Knowledge, dalam
Islam: Source and Purpose of Knowledge, Herndon Virginia: International Insitute of Islamic Thought, 1988.
5. Adib, Mohammad, Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
6. Al Attas, Syed Naquib, Islam & Filsafat Sains, Bandung: Mizan, 1995.
7. Al Faruqi, M. Raji’, Mengislamkan Ilmu-ilmu Sosial, dalam Abubaker A. Bagader (ed.), Islamisasi Ilmu-ilmu Sosial, Yogyakarta: PLP2M,
1985.
8. Al Faruqi, M. Raji’. Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Lontar Utama. Jakarta, 2000.
9. Bagir, Zainal Abidin, dkk (ed.), Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan Aksi, Bandung: Mizan, 2005.
10. Barbour, G. Iyan, Menemukan Tuhan dalam Sains Kontemporer dan Agama, Bandung: Mizan, 2005.
11. Fanani, Muhyar, Aplikasi Paradigma Kesatuan Ilmu Pengetahuan dalam Ilmu Ushul Fiqh, Laporan Penelitian LP2M UIN Walisongo,
2015.
12. Fanani, Muhyar, Metode Studi Islam: Aplikasi Sosiologi Pengetahuan sebagai Cara Pandang. Cet. Ke-2., Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010.
13. Fanani, Muhyar, Paradigma Kesatuan Ilmu Pengetahuan, Semarang: Buku Ajar IsDB UIN Walisongo, 2015.
14. Fanani, Muhyar, Pudarnya Pesona Ilmu Agama, Pustaka Pelajar-Manara, Oktober 2007.
15. Hanafi, Hasan, Turas dan Tajdid: Sikap Kita terhadap Tradisi Klasik, terj. Yudian W. Asmin, Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 2001.
16. Haught., F. John, Perjumpaan Sains dan Agama, dari Konflik ke Dialog (terj. Franciskus Borgias), Bandung: Mizan, 2004.
17. Kartanegara, Mulyadhi, Menyibak Tirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam, Bandung: Mizan, 2003
18. Keraf, Sony. A. Mikhael Dua, Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis ,Yogyakarta: Kanisius. 2001.
19. Kuntowijoyo, Islam sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi, dan Etika, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.
20. Muslih, Mohammad, Filsafat Ilmu: Kajian atas Asumsi Dasar Paradigma dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Belukar,
2005
21. Sholihan, Epistemologi Pengembangan Ilmu-ilmu Keislaman, Semarang: Walisongo Press, 2011
22. Sholihan, Pernik-Pernik Pemikiran Islam: dari al-Farabi sampai al-Faruqi, Semarang: Walisongo Press, 2010.
23. Sholihan, Respon Intelektual Muslim Kontemporer terhadap Tantangan Modernitas: Studi Komparatif terhadap Gagasan Islamisasi
Ilmu Pengetahuan Ismail Raji al-Faruqi dan Humanisasi Ilmu-ilmu Keislaman Hassan Hanafi, Disertasi pada Program Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta, 2010.
Pendukung
1. Proceeding of The Joint International Seminar, Islam, Science, and Civilization: Prospect and Challenge for Humanity, Universitas
Islam Negeri Walisongo Semarang dan Universiti Teknologi Malaysia
2. Jurnal Walisongo, Volume 23 Nomor 2, November 2015
Media pembelajaran Software: Hardware:
MS Power Point Buku, Komputer, LCD Proyektor, White Board
Dosen Pengampu Lis Setiyo Ningrum, M. Pd

Perte Penilaian Alok


Kemampuan Bahan Kajian/
Konten Unity of asi
muan Akhir Tiap Indikator Materi Metode Pengalaman Belajar
Sciences Wak
ke-. Pertemuan Kriteria & Bentuk Bobot Pembelajaran
tu

1 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5%  Orientasi Ceramah Integrasi nilai- 1. Menyebutkan visi misi TM:
memahami visi menyebut Mata Kuliah interaktif, nilai keislaman, institusi 100’
Kriteria:
misi institusi kan visi brainstor sains, dan
 Visi-misi 2. Brainstorming untuk
kontrak misi Ketepatan, ming, dan kearifan lokal
institusi menyepakati kontrak
perkuliahan FKI institusi penguasaan, diskusi dalam RPS dan
perkuliahan
(UIN, sistematika, dan  Kontrak kontrak belajar
- Mampu
Fakultas, kejelasan perkulia- 3. Membacakan kontrak
mengimplement
dan Prodi) pemahaman han belajar
asikan visi UIN
Walisongo dan - Ketepatan
kontrak belajar menjelask Bentuk non-tes:
selama proses an kontrak
perkuliahan perkuliaha Keaktifan di
n FKI kelas

2 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5% Filsafat Ilmu Ceramah, Penegasan ayat- 1. Pada tahap awal TM:
memahami menyebut diskusi, ayat al-Qur’an dosen memberikan 100’
Kriteria:
pengertian kan dan tanya yang ceramah pengantar
filsafat ilmu pengertian Ketepatan, jawab menjelaskan tentang pengertian
pengertian penguasaan, tentang ajakan filsafat ilmu
- Mampu
filsafat sistematika, dan untuk berpikir
memahami 2. Dosen memberikan
ilmu kejelasan dan
bagaimana kuis dan beberapa
pemahaman memperhati-kan
fungsi dan - Ketepatan pertanyaan yang
ayat-ayat
kedudukan menyebut bersifat evaluatif,
kauliyah dan
filsafat ilmu kan fungsi Bentuk non-tes: analitis, dan kreatif
kauniyah,
dalam ilmu dan
Keaktifan di 3. Dosen memberi
pengetahuan keduduka
kelas konfirmasi, klarifikasi,
n filsafat
dan kesimpulan dari
ilmu hasil diskusi
dalam
ilmu
pengetahu
an

3 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5% Trilogi filsafat Ceramah, Penegasan ayat- 1. Pada tahap awal TM:
memahami menyebut ilmu diskusi, ayat al-Qur’an dosen memberikan 100’
Kriteria:
pengertian kan pengetahuan tanya yang ceramah pengantar
trilogi ilmu kebijakan- Ketepatan, (epistemologi, jawab, menjelaskan tentang trilogi filsafat
pengetahuan kebijakan penguasaan, ontologi, dan STAD/IK, tentang berpikir ilmu pengetahuan
lingkunga sistematika, dan aksiologi) dan berdasarkan akal
- Mampu 2. Dosen membentuk
n hidup di kejelasan pembelaja- (idealisme),
mengimple- kelompok diskusi
Indonesia pemahaman ran berpikir
mentasikan sesuai dengan topik
Bentuk non-tes: berbasis berdasarkan
trilogi ilmu - Ketepatan bahasan dan masalah
masalah panca indera
pengetahuan mengimpl Presentasi dan (studi kasus)
(studi (empirisme), dan
dalam berpikir e- keaktifan di kasus) berpikir 3. Kelompok mahasiswa
kritis mentasika kelas berdasarkan hati mempresentasikan
n trilogi
(intusisi) hasil diskusi sesuai
ilmu
topik masalah
pengetahu 2. Afektif
an dalam 4. Presentator
berpikir Kriteria: memberikan kuis dan
kritis Menghargai beberapa pertanyaan
pendapat teman, yang bersifat
terbuka evaluatif, analitis, dan
terhadap kritik kreatif
dan saran 5. Dosen memberi
Bentuk non-tes: konfirmasi, klarifikasi,
dan kesimpulan dari
Observasi hasil diskusi
3. Psikomotorik
Kriteria:
Keterampilan
melakukan
penerapan
trilogi ilmu
pengetahuan
dalam cara
berpikir
menyelesaikan
studi kasus

Bentuk tes:
Produk

4 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5% Filsafat Barat Ceramah, Penegasan ayat- 1. Dosen menyampaikan TM:
memahami menyebut dan Filsafat diskusi ayat al-Qur’an pengantar materi 100’
Kriteria:
sejarah filsafat kan Islam dengan yang tentang Filsafat Barat
Barat dan sejarah Kesesuaian, model menjelaskan dan Filsafat Islam
filsafat Islam singkat sistematika, dan STAD/IK, tentang berpikir
2. Dosen membentuk
filsafat kejelasan dan tanya berdasarkan akal
- Mampu kelompok diskusi
Barat dan pemahaman jawab (idealisme),
memahami sesuai dengan tema-
filsafat berpikir
karakteristik tema Filsafat Barat
Islam berdasarkan
pemikiran Bentuk non-tes: dan Filsafat Islam
panca indera
filsafat Barat - Ketepatan
Presentasi (empirisme), dan 3. Kelompok mahasiswa
dan filsafat menyebut
berpikir mempresentasikan
Islam kan
berdasarkan hati topik yang telah
karakteris
2. Afektif (intusisi) didiskusikan
tik
pemikiran Kriteria: 4. Presentator
filsafat memberikan kuis dan
Barat dan Menghargai beberapa pertanyaan
filsafat pendapat teman, yang bersifat
Islam terbuka evaluatif, analitis, dan
terhadap kritik kreatif
dan saran
5. Dosen memberi
konfirmasi, klarifikasi,
Bentuk non-tes: dan kesimimpulan
dari hasil diskusi
Observasi
5 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5% Relasi Sains & Ceramah, Penegasan ayat- 1. Pada tahap awal TM:
memahami menyebut Agama diskusi ayat al-Qur’an peserta diberi 100’
Kriteria:
bagaimana kan (Konfliktual, dan tanya yang penjelasan tentang
relasi sains dan bagaimana Kesesuaian, Independensi, jawab menjelaskan relasi sains dan agama
agama relasi sistematika, dan Dialog, dan tentang tujuan
2. Presentator
sains dan kejelasan Integrasi) wahyu dan
- Mampu memberikan kuis dan
agama pemahaman tujuan ilmu,
mengimple- beberapa pertanyaan
yakni agama
mentasikan - Ketepatan yang bersifat
tanpa ilmu buta
keterpaduan menerapk Bentuk non-tes: evaluatif, analitis, dan
dan ilmu tanpa
antara sains dan an kreatif
Presentasi agama adalah
agama keterpadu
bencana 3. Dosen memberi
an antara
konfirmasi, klarifikasi,
sains dan
2. Afektif dan kesimimpulan
agama
dari hasil diskusi
Kriteria:
Menghargai
pendapat teman,
terbuka
terhadap kritik
dan saran
Bentuk non-tes:
Observasi

6 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5% Konsepsi Ilmu Ceramah, Penegasan ayat- 1. Pada tahap awal TM:
memahami menyebut dalam Islam diskusi ayat al-Qur’an peserta diberi 100’
Kriteria:
konsepsi ilmu kan (sumber dengan yang penjelasan tentang
dalam Islam karakteris Kesesuaian, kauniyah dan dan tanya menjelaskan konsepsi ilmu dalam
tik ilmu sistematika, dan kauliyah) jawab tentang ilmu Islam
dalam kejelasan adalah cahaya
2. Presentator
Islam pemahaman dan hidayah,
memberikan kuis dan
serta kesatuan
beberapa pertanyaan
sumber ilmu,
Bentuk non-tes: yang bersifat
yakni dzat Allah
evaluatif, analitis, dan
Presentasi SWT,
kreatif
3. Dosen memberi
konfirmasi, klarifikasi,
dan kesimimpulan
dari hasil diskusi

7 - Mampu - Ketetapan 1. Kognitif 5% Review terha- Ceramah, Penegasan ayat- 1. Mahasiswa membuat TM:
memahami menyebut dap panda- presentasi, ayat al-Qur’an makalah tentang topik 100’
Kriteria:
pemikiran kan point- ngan diskusi yang bahasan sesuai dengan
Naquib al-Attas point Kesesuaian, dewesternisa- dengan menjelaskan kelompoknya yang
tentang pemikiran sistematika, dan si sains model tentang ilmu telah dibentuk pada
dewesterni-sasi Naquib al- kejelasan Naquib al- STAD/IK adalah cahaya pertemuan
sains dan Attas pemahaman Attas, dan studi dan hidayah, sebelumnya (Naquib
pemikiran Raji’ tentang Islamisasi kasus, dan serta kesatuan al-Attas dan Sains Raji’
al-Faruqi dewestern Sains Raji’ al- tanya sumber ilmu, al-Faruqi)
tentang i-sasi sains Bentuk non-tes: Faruqi, dan jawab yakni dzat Allah
2. Mahasiswa
islamisasi sains dan Produk dari Sakralisasi SWT
mempresentasikan
pemikiran tugas Sains Sayed
- Mampu tugas mandiri
Raji’ al- terstruktur Hussein Nashr
memberikan
Faruqi 3. Mahasiswa melakukan
ulasan kritis
tentang diskusi dan tanya
terhadap
islamisasi 2. Afektif jawab
pemikiran
sains 4. Presentator
Naquib al-Attas Kriteria:
tentang - Mampu memberikan kuis dan
dewesterni-sasi mengkritis Menghargai beberapa pertanyaan
sains dan dan i pendapat teman, yang bersifat evaluatif,
pemikiran Raji’ pemikiran terbuka analitis, dan kreatif
al-Faruqi Naquib al- terhadap kritik
dan saran 5. Dosen memberi
tentang Attas konfirmasi, klarifikasi,
islamisasi sains, tentang Bentuk non-tes: dan kesimimpulan
dan pemikiran dewestern dari hasil diskusi
i-sasi sains Observasi
Sayed Hussen
Nashr tentang dan
sakralisasi pemikiran
Raji’ al-
sains
Faruqi
tentang
islamisasi
sains, dan
pemikiran
Sayed
Hussen
Nashr
tentang
sakralisasi
sains

8. UTS

9-10 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 10% Paradigma Ceramah, Penegasan ayat- 1. Mahasiswa membuat TM:
memahami menyebut Kesatuan Ilmu presentasi, ayat al-Qur’an makalah tentang topik 200’
Kriteria:
pengertian kan Pengetahuan diskusi yang bahasan sesuai dengan
paradigma pengertian Kesesuaian, di Perguruan dengan menjelaskan kelompoknya yang
kesatuan ilmu di paradigma sistematika, dan Tinggi Islam dan tanya tentang tafakuh telah dibentuk pada
berbagai PTKIN kesatuan kejelasan (integrasi, jawab fi al-dien pertemuan
(7 UIN yang ilmu di pemahaman interkoneksi, sebelumnya
memiliki ciri berbagai dan kesatuan
2. Mahasiswa
khusus) PTKIN (7 ilmu)
Bentuk non-tes: mempresentasikan
UIN yang
makalah
memiliki Keaktifan di
ciri kelas dan tugas 3. mahasiswa melakukan
khusus) mandiri diskusi dan tanya
jawab
-
4. Presentator
memberikan kuis dan
beberapa pertanyaan
yang bersifat evaluatif,
analitis, dan kreatif
5. Dosen memberi
konfirmasi, klarifikasi,
dan kesimpulan dari
hasil diskusi

11 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5% Paradigma Ceramah, Penegasan 1. Dosen menyampaikan TM:


memahami menyebut Kesatuan Ilmu diskusi tentang visi pengantar materi 100’
paradigma kan Kriteria: di UIN dengan kemanusiaan tentang model
kesatuan ilmu di paradigma Walisongo model dari ayat al- pengembangan
Kesesuaian,
UIN Walisongo kesatuan (Theo- STAD/IK, Qur’an, nilai-nilai kesatuan ilmu di UIN
sistematika, dan
ilmu di antropposen- dan tanya spiritualitas ilmu Walisongo
- Mampu kejelasan
UIN trisme) jawab (sumber ilmu
mengimplement pemahaman 2. Dosen membentuk
Walisongo dari Allah SWT),
asikan kelompok diskusi
Bentuk non-tes: dan ‘urf dalam
paradigma - Mampu sesuai dengan tema-
Produk dari Islam
kesatuan ilmu di mengimpl model pengembangan
UIN Walisongo ementasik tugas kesatuan ilmu di UIN
an terstruktur Walisongo
paradigma
3. Kelompok mahasiswa
kesatuan
2. Afektif mempresentasikan
ilmu di
topik yang telah
UIN Kriteria: didiskusikan
Walisongo
Menghargai 4. Mahasiswa
pendapat teman, memberikan kuis dan
terbuka beberapa pertanyaan
terhadap kritik yang bersifat
dan saran evaluatif, analitis, dan
Bentuk non-tes: kreatif

Observasi 5. Dosen memberi


konfirmasi, klarifikasi,
dan kesimpulan dari
hasil diskusi

12 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5% Strategi Ceramah, Penegasan 1. Mahasiswa membuat TM:


memahami menyebut Menjalankan presentasi, makna makalah sesuai 100’
Kriteria:
langkah-langkah kan Kesatuan Ilmu diskusi, kontekstual dengan kelompok
menjalankan langkah- Kesesuaian, Pengetahuan dan tanya ayat-ayat al- keilmuannya (kimia)
paradigma langkah sistematika, dan 1 (humanisasi jawab Qur’an
2. Mahasiswa
kesatuan ilmu menjalank kejelasan ilmu-ilmu
mempresentasikan
dalam ilmu an pemahaman keislaman)
hasil makalahnya
keislaman paradigma
kesatuan 3. Presentator
- Mampu Bentuk non-tes:
ilmu memberikan kuis dan
menerapkan
dalam beberapa pertanyaan
langkah-langkah
menjalankan ilmu Observasi yang bersifat
paradigma keislaman evaluatif, analitis, dan
2. Afektif
kesatuan ilmu kreatif
- Ketepatan
dalam ilmu Kriteria:
menerapk 4. Dosen memberi
keislaman Menghargai
an konfirmasi, klarifikasi,
langkah- pendapat teman, dan kesimpulan dari
langkah terbuka hasil diskusi
menjalank terhadap kritik
an dan saran
paradigma Bentuk non-tes:
kesatuan
ilmu Observasi
dalam 3. Psikomotorik
ilmu
keislaman Kriteria:
Keterampilan
menerapkan
langkah-langkah
menjalankan
paradigma
kesatuan ilmu
dalam ilmu
keislaman
Bentuk tes:
Produk tugas
mandiri

13 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5% Strategi Ceramah, Penegasan ayat- 1. Mahasiswa membuat TM:
memahami menyebut Menjalankan presentasi, ayat al-Qur’an makalah sesuai 100’
Kriteria:
langkah-langkah kan Kesatuan Ilmu diskusi tentang setiap dengan kelompok
menjalankan langkah- Kesesuaian, Pengetahuan dan tanya kejadian dan keilmuannya (kimia)
paradigma langkah sistematika, dan 2 jawab fenomena alam
2. Mahasiswa
kesatuan ilmu menjalank kejelasan (spiritualisasi adalah tanda-
mempresentasikan
dalam ilmu an pemahaman natural tanda kekuasaan
hasil makalahnya
kealaman paradigma science) Allah SWT, tidak
kesatuan ada sesuatu yang 3. Presentator
- Mampu Bentuk non-tes:
ilmu keluar dari memberikan kuis dan
menerapkan
dalam hukum-hukumn beberapa pertanyaan
langkah-langkah ilmu Produk dari Nya (Sunatullah) yang bersifat evaluatif,
menjalankan kealaman tugas mandiri analitis, dan kreatif
paradigma
- Ketepata 4. Dosen memberi
kesatuan ilmu
n konfirmasi, klarifikasi,
dalam ilmu 2. Psikomotorik
menerap dan kesimimpulan
kealaman Kriteria:
kan dari hasil diskusi
Keterampilan
langkah-
menerapkan
langkah langkah-langkah
menjalan menjalankan
kan paradigma
paradigm kesatuan ilmu
a dalam ilmu
kesatuan kealaman
ilmu
dalam Bentuk tes:
ilmu Produk dari
kealaman tugas mandiri

14 - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif 5% Strategi Ceramah, Penegasan ayat- 1. Mahasiswa membuat TM:
memahami menyebut Menjalankan diskusi ayat al-Qur’an makalah sesuai 100’
Kriteria:
langkah-langkah kan Kesatuan Ilmu dan tanya yang dengan kelompok
menjalankan langkah- Kesesuaian, Pengetahuan jawab menjelaskan keilmuannya (kimia)
paradigma langkah sistematika, dan 3 (revitalisasi tentang Allah
2. Mahasiswa
kesatuan ilmu menjalank kejelasan kearifan memberi
mempresentasikan
dalam kaitannya an pemahaman lokal) petunjuk kepada
hasil makalahnya
dengan kearifan paradigma yang
lokal kesatuan dikehendakinya 3. Pada tahap awal
ilmu Bentuk non-tes: yang bermakna peserta diberi
- Mampu
dalam Keaktifan di bahwa petunjuk penjelasan tentang
menerapkan
kaitannya kelas tersebut itu juga hakikat pengertian
langkah-langkah
dengan bisa berarti ilmu kearifan lokal dan
menjalankan
kearifan kepada siapa kaitanya dengan
paradigma
lokal 2. Psikomotorik saja, masyarakat 4. Presentator
kesatuan ilmu
lokal juga dapat memberikan kuis dan
dalam kaitannya - Ketepatan Kriteria: diberi petunjuk beberapa pertanyaan
dengan kearifan menerapk Keterampilan melalui yang bersifat evaluatif,
an
lokal langkah- menerapkan keilmuan- analitis, dan kreatif
langkah langkah-langkah keilmuan lokal
5. Dosen memberi
menjalank menjalankan
konfirmasi, klarifikasi,
an paradigma
dan kesimimpulan
paradigma kesatuan ilmu
dari hasil diskusi
kesatuan dalam ilmu
ilmu kearifan lokal
dalam
kaitannya Bentuk tes:
dengan Produk dari
kearifan tugas mandiri
lokal

15. - Mampu - Ketepatan 1. Kognitif Etno-sains Presentasi Penegasan 1. Mahasiswa TM:


memahami menjelask sebagai dan review bahwa Allah mempresentasikan 100’
Kriteria:
etno-sains an etno- bentuk ilmu tugas memberi hasil makalahnya
sebagai bagian sains Kesesuaian, pengetahuan petunjuk kepada
2. Dosen mencermati
dari ilmu sebagai sistematika, dan yang
hasil presentasi
pengetahuan bagian kejelasan dikehendakinya
tentang berbagai
dari ilmu pemahaman berupa ilmu
- Mampu temuan-temuan etno-
pengetahu kepada siapa
mengembangka sains
an saja, masyarakat
n etno-sains Bentuk non-tes: lokal juga dapat 3. Presentator
dalam kaitannya - Ketepatan
Keaktifan di diberi petunjuk memberikan kuis dan
dengan mengemb
kelas melalui beberapa pertanyaan
kesatuan ilmu angkan
keilmuan- yang bersifat evaluatif,
pengetahuan etno-sains
keilmuan yang analitis, dan kreatif.
dalam
2. Psikomotorik bersifat etno- 4. Dosen menjelaskan
kaitannya
sains berbagai hal terkait
dengan Kriteria:
kesatuan Keterampilan dengan etno-sains
ilmu menerapkan tersebut dalam
pengetahu langkah-langkah kaitannya dengan ilmu
an menjalankan pengetahuan
paradigma
kesatuan ilmu
dalam ilmu
kearifan lokal
Bentuk tes:
3. Produk dari
tugas mandiri

16 UAS

Tugas Terstruktur
1. Mengumpulkan jawaban quis yang diberikan oleh presentator dengan menggunakan bahasa dan pikiran sendiri
2. Membuat makalah kelompok sesuai dengan topik implementasi kesatuan ilmu pengetahuan

Tugas Mandiri
1. Membuat analisis jurnal internasional (1) dan nasional (1) yang berkaitan dengan kesatuan ilmu pengetahuan dalam bidang sains

Aspek dan Bobot Penilaian :


1. Keaktifan (a) : 10%
2. Tugas Mandiri (b) : 10%
3. Tugas Terstruktur (c) : 20%
4. Ujian Tengah Semester (d) : 30%
5. Ujian Akhir Semester (e) : 30%

Nilai Akhir = (a x 10%)+(b x 10%)+(c x 20%)+(d x 30%)+(e x 30%)

Semarang, 03 Februari 2020


Dosen Pengampu,

Lis Setiyo Ningrum, M. Pd


NIP. 19930818 201903 2 029

Anda mungkin juga menyukai