Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN OBSERVASI

PENERAPAN KURIKULUM DI MA NAHDLATUL MUSLIMIN


UNDAAN KUDUS

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum


Dosen Pengampu: Hanifah Setiowati, M. Pd.

Disusun oleh:
1. Fauziatul Khusna (1808076058)
2. Khoerul Ummah (1808076062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kualitas suatu
bangsa. Pendidikan adalah salah satu investasi yang akan menghasilkan manusia-
manusia yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam pengembangan suatu bangsa. Yang memiliki mutu serta kualitas dan
manfaat (benefit) individu, sosial atau institusional akan diperoleh secara
bervariasi. Namun, manfaat individual tidak akan diperoleh secara cepat, akan
tetapi perlu waktu yang cukup lama, bahkan dapat berlangsung selama satu
generasi bidang pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut tentu dibutuhkan
sistem yang berkesinambungan serta berkelanjutan.
Pendidikan juga tidak dapat dilepaskan oleh sistem cara kerja dalam
implementasi (penerapannya) terhadap suatu manajemen yang juga sebagai
pendukung sistem pendidikan dalam pengaplikasian kurikulum yang sifatnya
tidak tetap dan selalu berubah-ubah. Hal tersebut terjadi demi kepentingan serta
kebaikan bersama dalam rangka mewujudkan visi dan misi demi mencapai suatu
hasil yang optimal, khususnya dunia pendidikan untuk generasi muda yang
berkualitas dan mampu bersaing dalam dunia globalisasi.
Saat ini pendidikan di Indonesia masih saja mengalami berbagai persoalan
yang tidak mudah untuk diselesaikan, karena substansi yang ditransformasikan
selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kemajuan masyarakat sendiri. Salah
satu persoalan yang masih dihadapi adalah pada kurikulum pendidikan yang terus
berganti yang membebani peserta didik tanpa ada arah pengembangan yang
benar-benar diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada
kurikulum tersebut.
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang
signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta
didik. Perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan,
yang dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu
adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut perlu dilakukan demi menciptakan
generasi muda masa depan yang berkarakter dan unggul.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kurikulum yang berlaku di MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus?
2. Bagaimana penerapan kurikulum di MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus?
3. Apa perbedaan mendasar dari Kurikulum 2013 dan KTSP?
4. Apa saja kendala yang dialami dalam penerapan Kurikulum 2013 di MA
Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus?
5. Bagaimana implementasi Kurikulum yang diterapkan dalam pembelajaran
online saat ini?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kurikulum apa yang berlaku di MA Nahdlatul Muslimin
Undaan Kudus.
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan kurikulum di MA Nahdlatul
Muslimin Undaan Kudus.
3. Untuk mengetahui perbedaan mendasar dari kurikulum 2013 dan KTSP.
4. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dialami dalam penerapan Kurikulum
2013 di MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus..
5. Untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum yang diterapkan
dalam pembelajaran online.
D. Metode observasi
Metode observasi yang digunakan adalah wawancara yang dilaksanakan
dengan melakukan tanya jawab langsung dengan narasumber yang terkait yaitu
guru yang mengajar mata pelajaran kimia.
E. Waktu dan Tempat
Observasi dilakukan dengan melakukan kunjungan di MA Nahdlatul
Muslimin Undaan Kudus pada tanggal 30 September 2020 pukul 08.30 WIB.
F. Topik Observasi
Topik dalam observasi ini adalah penerapan Kurikulum 2013 di MA
Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus terutama pada mata pelajaran kimia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Gambaran MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus


Nama Sekolah: Madrasah Aliyah Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus
Alamat Sekolah: Jl. Kudus-Purwodadi KM. 11, Undaan Kidul, Undaan
Status: Swasta
Kabupaten/Kota: Kudus
Provinsi: Jawa Tengah
B. Hasil Observasi
Nama Narasumber: Sri Handayani, S. Pd.
1. Kurikulum yang berlaku di MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus
Kurikulum yang diterapkan dalam keadaan nomal yaitu dengan tatap
muka adalah Kurikulum 2013 Revisi. Namun ada perbedaan dengan keadaan
sekarang dimana pembelajaran secara online dalam jaringan, digunakan
kurikulum darurat yaitu kurikulum khusus untuk pembelajaran dalam jaringan
yang RPP nya juga menyesuaikan dengan pembelajaran online.
2. Penerapan Kurikulum 2013 di MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus
Pihak sekolah dan juga guru terus berusaha maksimal untuk dapat
menerapkan Kurikulum 2013 ini dengan baik. Kurikulum diterapkan secara
flexible dengan tujuan bagaimana caranya agar siswa paham dengan materi
pembelajaran yang disampaikan dengan menggunakan media pembelajaran
serta fasilitas yang dimiliki. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sudah
sesuai dengan target, bagus, dan runtun, penyusunan RPP juga sesuai dengan
silabus.
Dalam pembelajaran kimia sendiri, 80% kegiatan pembelajaran sudah
sesuai dengan sintaks yang ada dalam RPP, dan terkadang masih
menyesuaikan dengan waktu yang ada.
Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran kimia dengan
Kurikulum 2013 diantaranya adalah buku paket yang dipinjamkan oleh
sekolah secara bergantian untuk para siswa, karena siswa yang mengaku
keberatan untuk membeli buku paket sebagai pegangan mandiri. Selanjutnya
adalah LKS, dan berbagai sumber lain seperti YouTube untuk menambah
wawasan peserta didik.
Untuk kegiatan praktikum mata pelajaran kimia biasanya dilakukan
dengan demonstrasi dikarenakan laboratorium yang tiga tahun terakhir ini
digunakan sebagai kelas pembelajaran akibat terlalu banyak siswa sehingga
ruang kelas tidak memadai . Untuk kelas 12 praktikum dilakukan secara
mandiri di rumah, dan ini menuai hasil yang bagus, dan peserta didik dapat
menyimpulkan apa yang mereka lakukan, seperti pada materi sifat koligatif
larutan.
Untuk penilaian pembelajaran meliputi tes tertulis, tes lisan, dan
praktikum. Kurikulum 2013 tidak terdapat Penilaian Tengah Semester (PTS),
jadi sekolah mengadakan Ulangan Harian Bersama (UHB) sebagai penilaian.
3. Perbedaan mendasar Kurikulum 2013 dan KTSP
Pada Kurikulum KTSP lebih banyak materi yang disampaikan melalui
tulisan-tulisan dan penyampaiannya dilakukan oleh guru (teacher centered
learning). Dan untuk Kurikulum 2013 penyampaian materi lebih banyak
diberikan gambar, grafik, serta ilustrasi terlebih dahulu kemudian peserta
didik baru menyimpulkan. Pada Kurikulum 2013 ini peserta didik diberikan
rangsangan terlebih dahulu oleh guru berupa pertanyaan dan kemudian siswa
mendiskusikan (student centered learning). Soal-soal dalam Kurikulum 2013
juga sudah berbasis HOTS.
4. Kendala yang dialami dalam penerapan Kurikulum 2013 di MA Nahdlatul
Muslimin Undaan Kudus
Narasumber mengaku bahwa Kurikulum 2013 secara murni ini cukup sulit
untuk diterapkan, melihat dari SDM yang ada. Dalam Kurikulum 2013 guru
berperan sebagai fasilitaor, namun hal ini sulit untuk diterapkan di sekolah
swasta.
Kendala-kendala yang dialami dalam menerapkan Kurikulum 2013 ini antara
lain pada Kurikulum 2013 siswa yang dituntut untuk aktif dalam
pembelajaran, namun media pembelajaran yang ada tidak bisa digunakan
dengan maksimal, ketika siswa diminta untuk melakukan diskusi mereka
enggan, ketika diberi impuls siswa cenderung malas, yang pada akhirnya
diskusi tidak dapat berlajan karena peserta didik meminta untuk dijelaskan
oleh guru. Kendala lain juga anak cenderung malas untuk membaca. Ketika
peserta didik diajak untuk berpikir juga sulit jika guru tidak sabar dalam
mendampinginya. Fasilitas di sekolah tidak cukup lengkap untuk
pembelajaran dengan Kurikulm 2013, begitu juga dengan penilaiannya.
Dalam kegiatan pembelajarannya pun guru terkadang masih kewalahan dari
segi alokasi waktu yang ada.
5. Implementasi kurikulum dalam pembelajaran online
Sekolah mengadakan kurikulum darurat yang khusus digunakan dalam
pembelajaran daring yang RPP nya juga khusus untuk daring. Media
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran daring antara lain adalah
google form dan google classroom. Pembelajaran daring ini tentu banyak
kelemahannya. Siswa harus selalu stand by di depan hp, yang mana tentu ada
saja yang menyalahgunakan hal tersebut. Berbagai kendala yang dihadapi
peserta didik dalam pembelajaran daring adalah seperti hp tidak ada notifikasi,
tidak bisa upload, kendala jaringan, kuota internet, serta hp yang tidak
memadai untuk mengakses pembelajaran daring. Akibat dari terlalu lama
belajar di rumah juga mengakibatkan beberapa siswa laki-laki terutama
memanfaatkan waktu malam untuk bermain game, yang menyebabkan
bangun siang sehingga telat dalam pembelajaran.
Pembelajaran online tetap mengikuti silabus yang ada. Guru biasanya
membuat video penjelasan, namun dalam pemberian contoh disini tidak
variatif, dan siswa juga tidak dapat bertanya secara langsung. Hasil dari
pembelajaran daring ini dianggap kurang maksimal. Dalam evaluasi
pembelajaran juga terdapat kendala yaitu tidak dapat diketahui apakah
hasilnya valid atau tidak, mengingat terdapat siswa yang jujur dan ada juga
yang tidak. Dalam pengumpulan tugas pun tidak semua siswa mengumpulkan,
karena adanya kendala-kendala seperti jaringan dan kuota internet. Anak yang
kurang rajin biasanya tidak mengerjakan tugas sehingga tugas bertumpuk-
tumpuk dengan tugas selanjutnya.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Kurikulum yang diterapkan di MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus adalah
Kurikulum 2013 Revisi.
2. Pihak sekolah dan guru terus berusaha secara maksimal dalam menerapkan
Kurikulum 2013. Kurikulum yang diterapkan saat ini dilaksanakan secara
flexible dengan tujuan bagaimana peserta didik dapat memahami materi
pembelajaran yang disampaikan.
3. Perbebaan mendasar Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 terletak pada
kurikulum KTSP pembelajarannya berorientasi pada guru (teacher centered
learning) sedangkan kurikulum 2013 student centeren learning.
4. Kendala-kendala dalam menerapkan Kurikulum 2013 antara lain siswa
cenderung enggan melakukan diskusi, cenderung malas, lebih suka dijelaskan
oleh guru, dan fasilitas untuk pembelajaran juga kurang lengkap.
5. Dalam pembelajaran online diterapkan kurikulum darurat yang RPP nya
dibuat khusus untuk pembelajaran daring. Pembelajaran online ini memiliki
banyak kelemahan.
B. Saran
Diperlukan sikap tanggap dan kesabaran seorang guru dalam
membimbing siswa saat pembelajaran. Alokasi waktu dalam kegiatan belajar
mengajar perlu ditangani secara bijak sehingga pelaksanaan kegiatan belajar-
mengajar dapat berjalan dengan baik. Partisipasi aktif siswa dalam kegiatan
belajar-mengajar sangat diperlukan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang
maksimal sesuai yang diinginkan. Perbaikan serta pemenuhan fasilitas juga harus
segera dilakukan untuk dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang baik.

Anda mungkin juga menyukai