Anda di halaman 1dari 1

PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT MENENGAH KEBAWAH

Pendidikan memiliki peran penting pada berbagai permasalahan kehidupan, sekaligus sebagai
wadah yang mengembangkan berbagai aspek mulai dari kognitif, avektif dan juga psikomotorik.
Pendidikan sendiri terbagi menjadi tiga yaitu ; pendidikan formal, non-formal, dan informal. Tahukah
kamu, bahwa pada umumnya seseorang telah mendapatkan pendidikan informal dari lingkungan
terdekatnya, baik orang tua, saudara, tetangga maupun masyarakat disekitarnya. Tentunya apa
dimaksud pendidikan yang diperoleh adalah segala hal yang baik dan bermanfaat bagi individu
maupun kelompok.

Namun mengapa sekarang pendidikan formal dan non formal berkembang pesat dan sangat
diminati? Tentunya ada satu hal atau beberapa hal yang anda bisa menjawabnya sekarang juga. Mari
kita pecahkan masalah ini. Beberapa alasan diantaranya:

1. Tidak, semua orang tua dirumah bisa memberikan ilmu yang memadai sesuai kebutuhan
anak dan perkembangan zaman. Bisa disebabkan terbatasnya wawasan dan pengetahuan
orang tua, kesibukan bekerja, tidak mampu mengajarkan ilmu yang di milki kepada anak.
2. Di butuhkan pengakuan resmi, dari ahli, lembaga dan lainnya, sebagai bukti bahwa
seseorang memiliki keahlian di suatu bidang. Contoh nyatanya yaitu; ijazah, sertifikat,
piagam dan lain-lain.

Bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke atas bisa memilihkan lembaga pendidikan
terbaik bagi anaknya, dan juga lebih leluasa memilih bidang yang diminati karena mampu dalam
masalah biaya. Ada sebuah kalimat, mengutip dari sebuah modul belajar (perkuliahan kami) bahwa
“pendidikan itu sendiri adalah suatu alat konvensional bagi anak-anak untuk mencapai tujuan
budaya seperti mempunyai pekerjaan yang prestisius.

Selanjutnya, bagaimana dengan masyarakat yang memilki penghasilan menengah ke bawah?


Umumnya masyarakat dengan ekonomi kelas menengah kebawah untuk menentukan apakah
anaknya akan sekolah, dimana anaknya akan disekolahkan, dan sampai jenjang apa anaknya akan
sekolah adalah hal yang berat. Pilihan mereka terbatas pada kemampuan ekonomi, lebih ekstra lagi
mencari sekolah yang sesuai, atau harus ada sesuatu yang di korbankan untuk memenuhi keinginan
yang besar.

Cultural goal (tujuan) pendidikan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah adalah meningkatkan
taraf hidup (ekonomi sejahtera) atau mendapatkan pekerjaan yang layak, paling tidak mereka tidak
menjadi pekerja kasar seperti orang tuanya. Tidak buta huruf, meningkatkan kepercayaan diri dan
mendapat pengakuan dari masyarakat. Tujuan mereka sama, bedanya anak-anak dari kalangan
menengah kebawah memiliki harapan banyak atau lebih besar terhadap tujuan yang hendak di
capai.

Anda mungkin juga menyukai