Anda di halaman 1dari 5

Education is the learning of knowledge, training, and habits of a group of people that are

obtained from one generation to the next through collection, training, or research. Education
often occurs under the guidance of others, but also allows self-taught. [1] Any experience that
has a formative effect on the way people think, take, or act can consider education. Education is
generally divided into preschools, elementary schools, secondary schools and then colleges,
universities or internships.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak.[1] Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara
orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi
menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan
tinggi, universitas atau magang.

Society is an interdependent group or community that is interdependent with one


another.
. Masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang interdependen atau
individu yang saling bergantung antara yang satu dengan lainnya.

Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat memiliki keterkaitan dan ketergantungan


yang sama-sama saling membutuhkan (simbiotic). Masyarakat sangat membutuhkan layanan
pendidikan yang baik, dan tentunya hal itu bisa dilewati melalui lembaga pendidikan guna
mempersiapkan diri serta memenuhi kebutuhan dan harapan hidup yang sempurna. Lembaga
pendidikan tidak dapat eksis tanpa masyarakat, sebaliknya masyarakat tidak dapat mencapai
hidup yang sempurna tanpa lembaga pendidikan.

Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat
dalam bidang pendidikan. Hubungan sekolah dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi
antara sekolah dan masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengertian anggota masyarakat
tentang kebutuhan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat
dalam rangka usaha memperbaiki sekolah. Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah
bergantung pada masyarakat. Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi;
kedua-duanya saling membutuhkan. Masyarakat adalah pemilik sekolah; sekolah ada karena
masyarakat memerlukannya. Pendidikan sangat membantu masyarakat untuk dapat menjadi
seseorang yang baik, berpengetahuan dan dapat mengembangkan pertumbuhan anak, begitu
pula pendidikan tanpa masyarakat maka pendidikan tidak akan berjalan.

Masyarakat dan pendidikan adalah dua komponen yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain. Masyarakat membutuhkan pendidikan, karena dengan adanya pendidikan dapat
mencegahmu berkata kasar, mencegahmu melakukan hal yang salah, mencegahmu berbuat
segala sesuatu yang dapat merendahkan diri sendiri. Pendidikan membantu mengajari kamu
bersikap dan berperikemanusiaan serta mengembangkan empati sehingga kamu tidak akan
seenaknya menyakiti orang lain. Kita selama ini disuguhi dengan kasus-kasus wakil rakyat yang
semuanya adalah intelektual namun merugikan rakyat, ini merupakan kasus yang berbeda.
Tidak semua kaum intelektual itu kotor dan licik. begitupun sebaliknya pendidikan
membutuhkan masyarakat.
Seringkali kita mendengar ucapan bahwa pendidikan itu tidak penting. Mereka mengatakan
ujung-ujungnya menjadi karyawan juga, atau bahkan mengatakan, berpendidikan tidak
menjamin kekayaan dan kesuksesan. Lalu mereka meneruskan pernyataan yang hanya lulusan
sekolah dasar saja bisa menjadi pengusaha sukses. Jadi pendidikan tinggi tidaklah penting.

Namun, jika semua pernyataan itu di balik dengan sebuah pertanyaan "Apakah dengan tidak
menempuh pendidikan tinggi juga sudah menjamin akan sukses?". Intinya bukan itu. Esensi
pendidikan tidaklah sedangkal itu. Berikut ini adalah alasan kenapa kamu harus berpendidikan
tinggi.

1. Memberikan ilmu pengetahuan


Pendidikan selalu memberikan ilmu pengetahuan, apa pun bentuknya. Kita bisa mengetahui
luasnya dunia, memahami nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dan mengaplikasikannya dalam
hidup. Buku-buku akuntansi, kedokteran, kimia, psikologi, seni dan filsafat yang kamu baca,
diskusikan dengan dosen dan profesor di kampus itu tidak akan pernah sia-sia, sama sekali
tidak.

Pun demikian dengan buku-buku yang kamu baca di perpustakaan sekolah dengan dibumbui
masa-masa remaja yang mengajari kamu berbagai hal kecil yang indah.
Setelah mendapat sekian banyak ilmu pengetahuan, kamu justru akan merasa masih terlalu
sedikit yang kamu tahu. Ini mengajarkan agar kamu tidak bersikap angkuh terhadap orang lain
dan dunia.

Dalam taraf yang lebih tinggi, kamu dapat menjadi ilmuwan, menciptakan sesuatu untuk
membantu kehidupan manusia. Jika tidak ingin muluk-muluk, ilmu pengetahuan bisa kamu
gunakan mengajari anak-anakmu nanti tentang segala sesuatu. Ibu dan ayah yang cerdas
melahirkan anak-anak yang cerdas, dengan begitu kamu sudah turut andil membangun generasi.
2. Untuk pekerjaan
Zona nyaman seseorang memang berbeda-beda, ada yang nyaman dengan menjadi karyawan,
ada pula yang nyaman menjadi wirausaha. Dua-duanya sama baiknya, dengan tujuan yang baik
pula yaitu menjadi manusia bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga bahkan orang asing sekalipun
serta menaikkan taraf kehidupan.

Pertama, jika ingin menjadi karyawan, untuk jabatan yang tinggi tidak dipungkiri tentu saja
memerlukan selembar ijazah. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi jabatan dan
penghasilan. Ini fakta yang tidak bisa dibantah.

Skill juga berpengaruh. Tapi untuk memenuhi syarat pertama di lowongan pekerjaan adalah
tulisan pendidikan minimal SMA, pendidikan minimal D3 dan sebagainya. Skill kita tinggi, tapi
perusahaan tidak tahu, maka ijazah adalah patokan perusahaan. Jika tidak memiliki ijazah,
memasukkan lamaran saja kita tidak berhak, bukan?
Kedua, jika ingin menjadi wirausaha, pendidikan juga penting. Kamu membutuhkan ilmu
manajemen untuk mengatur operasional usahamu, ilmu akuntansi untuk mengatur keuanganmu,
ilmu perpajakan untuk memenuhi kewajibanmu kepada negara, ilmu kewirausahaan untuk
menghadapi persaingan pasar hingga ilmu psikologi untuk menghadapi berbagai macam kolega
bisnis dan pelanggan.

Kisah-kisah inspiratif yang kamu baca mengenai seseorang yang tidak menempuh pendidikan
dan berhasil sukses itu jumlahnya mungkin seribu dibanding satu. Dan mereka adalah orang-
orang istimewa di dunia yang kerja kerasnya mungkin seribu kali lipat dari kebanyakan orang,
yang jam tidurnya mungkin hanya satu dua jam sehari atau seminggu. Sehingga ia mendapat
pelajaran kehidupan meski tidak menempuh bangku pendidikan formal.
Jadi, jika belum bisa menjamin kesuksesan atas dirimu seperti orang-orang istimewa itu,
sebaiknya kamu sekolah, kuliah. Mau jadi apapun kamu nanti, pendidikan tidak akan pernah
sia-sia.
3. Membentuk dan memperbaiki pola pikir
Pola pikir yang ada di kepala mengenai diri sendiri, orang lain dan hal-hal yang terjadi di dunia
ini memang kamu sendiri yang berhak. Tapi, pendidikan akan lebih membantumu mencapai
hal-hal yang pada awalnya kamu meragu.
Hal-hal baru yang kamu dapat juga akan membentuk pola pikir baru yang lebih baik. Kamu
akan lebih paham dan mengaplikasikan kebenaran, kejujuran, keadilan dan yang terpenting
adalah kemanusiaan. Pendidikan nyatanya membuat seseorang lebih dewasa dalam berpikir dan
bertindak.
Pola pikir kamu juga akan maju dan lebih terbuka. Seperti gelas kosong yang selalu siap
dituangi air. Kamu akan mampu menampung segala pengetahuan termasuk pemahaman
terhadap manusia lain.
4. Mengembangkan bakat
Pendidikan mampu membuatmu menemukan jati diri, skill dan bakat yang kamu miliki serta
mengembangkannya. Jika kamu sudah terlahir hebat dengan segudang bakat, pendidikan akan
mengasahnya agar lebih tajam lagi. Di dunia ini banyak sekali sekolah seni, sekolah agama,
sekolah bisnis dan sebagainya. Jika kamu punya waktu, maka manfaatkanlah.
5. Membentuk kepribadian
Bagi yang mampu benar-benar mengaplikasikannya, pendidikan juga akan mencegahmu
berkata kasar, mencegahmu melakukan hal yang salah, mencegahmu berbuat segala sesuatu
yang dapat merendahkan diri sendiri.
Pendidikan membantu mengajari kamu bersikap dan berperikemanusiaan serta mengembangkan
empati sehingga kamu tidak akan seenaknya menyakiti orang lain.
Kita selama ini disuguhi dengan kasus-kasus wakil rakyat yang semuanya adalah intelektual
namun merugikan rakyat, ini merupakan kasus yang berbeda. Tidak semua kaum intelektual itu
kotor dan licik.

Anda mungkin juga menyukai