Anda di halaman 1dari 5

Bildung

Bildung adalah proses pengembangan manusia seutuhnya, termasuk di dalamnya unsur moral,


emosional, intelektual dan sikap kewarganegaraan seluruh warga

Bildung adalah proses membangun manusia secara utuh, terutama pandangan dunia


(Weltancschauung) seseorang. Bildung diciptakan, supaya orang mampu memahami
hubungannya dengan dunia yang lebih luas, termasuk dengan masyarakat yang majemuk,
Tuhan dan masyarakat global.

Bildung melahirkan tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, sahabat, sesama manusia
dan alam yang lebih luas

Di dalam Bildung, tanggung jawab selalu bergandengan tangan dengan kebebasan. Ketika orang
mengambil tanggung jawab penuh atas dunianya, maka ia lalu punya kebebasan untuk terlibat,
dan ikut menentukan bentuk dunia yang akan diciptakan. Inti utama Bildung adalah
pemahaman akan diri yang bersifat luas, dan tidak terjebak pada identitas kelompok kecil
semata.

Konsep utama Bildung adalah kesadaran diri dan berpikir menyeluruh , (whole thinking)

Kesadaran diri adalah proses orang menyadari segala sesuatu yang terjadi di dalam dirinya,
termasuk emosi, pikiran maupun perasaan

Orang diajak untuk menyadari dan menerima kompleksitas dunia di dalam dirinya. Dengan
kesadaran diri yang terlatih, orang tidak lagi diperbudak oleh pikiran ataupun perasaannya

Berpikir menyeluruh adalah berbikir dengan jaringan yang lebih luas, mulai dari keluarga,
masyarakat, negara sampai dengan alam semesta.Untuk orang Indonesia termasuk didalamnya
hubungan manusia dengan Tuhannya.

pola berpikir menyeluruh, terbuka dan penuh kesadaran diri menjadi target pembentukan sikap
karakter dan budaya yang dapat diterima oleh umat manusia di dunia.

Ketika orang punya rasa tanggung jawab terhadap satu sama lain, maka hidup bersama akan
terasa indah. Solidaritas akan tumbuh dengan sendirinya. Kepatuhan pada hukum dan aturan
bersama bukan lahir dari ketakutan dan keterpaksaan, melainkan dari kesadaran penuh. Secara
keseluruhan, rasa kepercayaan satu sama lain pun akan bertumbuh .

REFLEKSI HATI SEORANG GURU


Dunia pendidikan KITA selalu mengundang rasa sedih

Kebijakan-kebijakan para PEJABAT tanpa pemikiran yang jelas

Anggaran pendidikan amat besar, dan terus meningkat. Gedung sekolah diperbaiki. Tunjangan
guru diberikan. Namun, mutu tetap tak beranjak, bahkan cenderung menurun, bahkan guru
sendiri melacurkan idealismenya untuk mengejar status kosong yang selama ini menjadi
kebanggannya.

Pejabat-pejabatnya mempersulit, dan bahkan merusak hakekat pendidikan.

Korupsi dan proyek kosong menjadi acara keseharian

Pendidikan Indonesia juga dihabisi oleh formalisme agama.

Guru-guru menjadi gila hormat.

Agama diajarkan secara dogmatis.

Kepatuhan buta dan hafalan menjadi metode mengajar utama

Berpikir kritis dicap sesat.

Pertanyaan dianggap pembangkangan.

Kreativitas dianggap pemberontakan.

Tak heran, mutu pendidikan dan mutu manusia Indonesia amat sangat rendah

Pendidikan kita juga dihabisi oleh fundamentalisme ekonomi.

Kerja dan uang menjadi acuan utama.

Nilai-nilai luhur kehidupan dianggap barang jualan belaka.

Pendidikan diubah menjadi semata-mata pelatihan mental pegawai yang bobrok

Kita akan menjadi bangsa terbelakang.

Korupsi bertebaran.

Kemunafikan berbaju agama akan semakin tersebar luas

Tidakkah kita malu menerima tunjangan yang menjadi irihati teman teman pegawai lain, tanpa
menunjukan perubahan apa yang sudah dihasilkan oleh pekerjaan kita .
Di Negara kita mudah ditemukan guru yang membunuh pendidikan. Guru tersebut menekankan
kepatuhan buta dan kecenderungan berpikir seragam di antara murid-muridnya. Ia pun
cenderung gila hormat, dan tersinggung dengan perbedaan sudut pandang

Akibat pendidikan yang salah kaprah banyak pemuka agama menipu umatnya. Surga dan
neraka dimainkan untuk menipu orang-orang yang berpikiran lemah. Dalam proses, si pemuka
agama semakin kaya raya di tengah kemiskinan pengikutnya. (diungkapkan oleh Karl Marx)

KELUAR DARI REFLEKSI

Kunci kemajuan sebuah bangsa adalah pendidikan, atau Bildung.

Ini bukan hanya pengembangan keterampilan untuk bekerja.

Ini juga bukan hanya kegiatan menghafal dan mematuhi guru-guru yang gila hormat. 

Bildung adalah soal pembentukan cara berpikir dan cara hidup. Ia mengembangkan kesadaran
diri sekaligus tanggung jawab terhadap lingkungan yang lebih luas

APA YANG DILAKUKAN PADA PENDIDIKAN KITA

Pertama : gerakan sosial edukatif yang bersifat moderat.Menghindari segala bentuk


ekstremisme yang menutup segala peluang untuk berdialog. Dari dialog yang moderat inilah
lahir program-program pendidikan yang mendorong keadilan dan kemakmuran bersama .

Kedua : gerakan disemua kelas pekerja di sekolah , membentuk persekutuan . Kerja sama
tersebut membawa isu-isu yang menyangkut kepentingan bersama, seperti pendidikan dan
kesejahteraan yang bermutu untuk semua

Tiga ,managemen sekolah memiliki kepedulian amat tinggi terhadap kebutuhan serta
kepentingan warga sekolah. Kepedulian ini dijaga terus menerus, dan terwujud secara nyata di
dalam berbagai program pendidikan yang mereka jalankan

Mendidik nurani adalah bagian penting di dalam spiritualitas. Ada tiga hal yang penting
diperhatikan.

Yang pertama adalah mendidik rasa malu. Orang diajarkan untuk merasa malu pada dirinya
sendiri, jika ia berbuat salah, atau melanggar hukum

Yang kedua adalah mendidik rasa pantas. Orang diajarkan untuk paham perannya di dalam
masyarakat. Menjalankan peran tersebut secara baik adalah bagian dari kepantasan sebagai
manusia yang hidup. Jika ia gagal, terutama karena sengaja, maka ia pun merasa tak pantas
sebagai manusia yang bermartabat
Yang ketiga adalah memberikan ruang kebebasan. Pendidikan Indonesia amat sangat otoriter.
Hafalan dan kepatuhan pada keseragaman diajarkan. Sikap kritis, rasionalitas dan analitis
lenyap ditelan sistem yang bobrok

Ruang kebebasan diperlukan, supaya orang bisa menjaga jarak dari budaya dan sistem yang
korup. Orang lalu belajar untuk melihat ke dalam diri, dan mendengar nuraninya. Di awal,
kebebasan memang tampak menakutkan. Namun, ia akan menciptakan batas-batasnya sendiri,
dan melahirkan perubahan yang dibutuhkan di dalam masyarakat

jika kita masing-masing terbiasa mendengar nurani yang berteriak, perubahan dalam skala
besar bisa dilakukan, tanpa kekerasan. Nurani mungkin bukan suara Tuhan, tetapi ia kerap
menjadi suara alam semesta yang terus memanggil kita ke arah kebaikan

Pendidikan Salah Kaprah

PENDIDIKAN SALAH KAPRAH

pendidikan yang mengedepankan ketrampilan praktis, tanpa ada asah rasa dan pengembangan
wawasan kemanusiaan. Yang dicari ADALAH tenaga kerja siap pakai yang tak bisa berpikir
kritis.

melatih orang untuk menjadi budak kasar, dan bukan menjadi manusia
yang utuh dan kreatif
para guru Indonesia, yang merupakan garda depan pendidikan, juga masih
bermutu rendah. Banyak dari mereka yang masih terpaku pada sertifikasi
semata,memanipulasi data , tanpa ada peningkatan kualitas pembelajaran
yang nyata. Mental korup juga masih bercokol di benak mereka, mulai dari
penggelapan dana pengembangan pendidikan,bekerja hanya menghabiskan
waktu, sampai dengan korupsi kecil-kecilan di dalam kegiatannya sehari-
hari. Jika jajaran gurunya masih bermental korup, bagaimana dengan pola
berpikir siswi-siswanya
pola pengajaran pendidikan di Indonesia juga masih amat terbelakang. Sejak usia amat muda,
anak diajar untuk membaca dan menulis. Mereka juga dipaksa untuk menghafal berbagai hal-hal
yang sebenarnya tak terlalu diperlukan. Pola pendidikan menghafal membunuh kemampuan
analisis. Pola ini juga membunuh kreativitas. Ia mematikan pertanyaan, dan membuat anak
berpikir seperti mesin

Moral diajarkan sebagai hafalan semata, sehingga tak memberikan inspirasi bagi orang untuk
menerapkannya di dalam kehidupan. Moral juga diajarkan dengan paksaan. Jika orang
melanggarnya, maka hukumannya adalah neraka

Revolusi Pendidikan

Pendidikan memerlukan etika kehidupan

Tujuan etika adalah membantu orang untuk membangun hubungan baik dengan lingkungan
sekitarnya

Etiket juga penting untuk kehidupan bersama, sekaligus keselamatan pribadi orang tersebut

Ada enam etiket yang perlu diajarkan dalam pendidikan :


pertama adalah etiket antri. Anak diajarkan untuk bersabar untuk menunggu giliran dengan
tertib, sehingga tercipta suasana menunggu bersama yang nyaman untuk semua

Yang kedua adalah etiket menyeberang jalan, etika ini untuk menjaga keselamatannya, sekaligus
keselamatan pengendara

ketiga adalah etiket tepat waktu. Sikap tepat waktu adalah sikap menghargai orang lain. Sikap
tepat waktu juga membuat semua pekerjaan menjadi cepat selesai

keempat  adalah etiket berkendara dengan aman. Etiket berkendara juga meliputi sikap terhadap
pejalan kaki. Pejalan kaki kerap menjadi anak tiri di jalan raya

Yang  kelima  adalah wawasan dunia yang humanis dan universal. Disini, mereka diajarkan
kesadaran diri sebagai manusia, sekaligus wawasan dunia yang melahirkan sikap-sikap terbuka,
toleran dan demokratis

Yang keenam  adalah anak diajarkan tentang identitas sejati mereka sebagai mahluk semesta.
Anak diajarkan untuk menunda segala status sosial, dan melihat diri mereka apa adanya sebagai
bagian dari alam semesta. Pendidikan ini akan menghancurkan segala bentuk sikap tertutup dan
radikal

Anda mungkin juga menyukai