Anda di halaman 1dari 6

IDENTITAS BUKU

Judul                                      : Teori dan Prinsip Pendidikan


Pengarang                              : Dr. H. Syarif Hidayat, M.Pd.
Kota Penerbit                         : Tangerang
Penerbit                                 : PT Pustaka Mandiri
Tahun Penerbit                     : 2013
Jumlah Halaman                   : 157 Halaman
KONSEP PENDIDIKAN

A. Pengertian Pendidikan
            Sebagai usaha sadar, proses pendidikan dilakukan secara terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat serta tuntutan perkembangan zaman.
            Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar "didik"
(mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran. Sedangkan oendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, proses perluasan, dan cara mendidik.
            Menurut para ahli, pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Jhon Dewey
            Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan esensial baik secara
intelektual maupun emosional.
2. Ki Hajar Dewantara
            Pendidikan adalah tuntunan di dalam tumbuh kembangnya anak-anak, yakni
menuntun segala kekuatan yang ada pada anak-anak berupa potensi agar mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
3. Menurut UU No. 20 tahun 2003
            Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinyauntuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

B. Hakikat Pendidikan
            Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran
(ta'lim dan tadris), pembersihan dan pembiasaan (tahdzib dan ta'dib), dan latihan (tadrib)
dengan memperhatikan kompetensi pedagogi berupa profesi, kepribadian, dan sosial.
            Berbagai pendapat mengenai hakikat pendidikan dapat diolongkan atas dua kelompok
besar yaitu pendekatan redaksional dan pendekatan holistik integratif.
1. Pendekatan Redaksional
Dalam hal ini akan dibicarakan berbagai pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Pedagogisme
b. Pendekatan Filosofis
c. Pendekatan Religius
d. Pendekatan Psikologis
e. Pendekatan Negativis
f. Pendekatan Sosiologis
2. Pendekatan Holistik Integratif
            Pendekatan holistik integratif merumuskan mengenai hakikat pendidikan sebagai
berikut:
a. Pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan
b. Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia
c. Eksistensi manusia yang memasyarakat
d. Proses pendidikan dalam masyarakat yang membudaya
e. Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi-dimensi waktu dan ruang
C. Aliran dalam Pendidikan
            Sangat banyak jenis dan ragam aliran pendidikan seiring dengan aliran-aliran dalam
filsafata sebagai ibunya ilmu pengetahuan, di antara aliran yang sangat terkenal adalah:
1. Aliran empirisme (aliran optimisme)
            Aliran ini dimotori oleh John Locke. Aliran empirisme mengutamakan perkembangan
manusia dari segi empiris yang secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan pembawaan
sebagai sisi internal manusia.
2. Aliran nativisme (aliran pesimistis)
            Tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer. Aliran nativisme menyatakan bahwa
perkembangan sesorang merupakan produk dari pembawaan yang berupa bakat. Orang yang
"berbakat tidak baik" akan tetap tidak baik dan orang yang "berbakat baik" akan tetap baik
dan tidak perlu dididik.
3. Aliran naturalisme
            Aliran ini dipelopori oleh J.J. Rousseau. Aliran naturalisme menyatakan bahwa semua
anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik.  Pendidikan hanya memberikan
kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya.
4. Aliran konvergensi
            Aliran ini dipelopori oleh William Stern. Aliran ini menyatakan bahwa bakat,
pembawaan dan lingkungan atau pengalamanlah yang menentukan pembentukan pribadi
seseorang.

D. Gerakan-Gerakan Baru dalam Pendidikan


            Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, pandangan dan praktik
pendidikanpun berubah dengan munculnya gerakan-gerakan baru dalam pendidikan
diantaranya adalah:
1. Pembelajaran alam sekitar
            Dalam pandangan ini bahwa pendidikan dapat dilakukan menyatu dengan alam
sekitar yang dalam prosesnya ditanamkan pemahaman, apresiasi, pemanfa'atan
lingkunganalami dan sumber-sumber pengetahuan di luar sekolah.
2. Pengajaran pusat perhatian (centres d'interet)
            Ditemukan oleh Ovide Decroly. Pengajaran disusun menurut pusat perhatian anak.
3. Sekolah kerja
            Dikembangkan oleh George Kerschenteiner. Menurut dia, bentuk sekolah untuk
menjadi warga negara yang baik yaitu mendidik anak agar pekerjaannya tidak merugikan
masyarakat dan justru memajukannya.
4. Pengajaran proyek
            Dikembangkan oleh W.H. Kilpatrick.

E. Konsep Pendidikan dan Pengajaran/Pembelajaran


            Pendidikan lebih daripada pengajaran/pembelajaran, karena pengajaran sebagai suatu
proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan
pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.
            Di dalam pembelajaran terdapat interaksi antara peserta didik dan pendidik yang
melibatkan unsur-unsur yang memengaruhi untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang
diharapkan, pembelajaran menggambarkan kegiatan guru mengajar dan siswa sebagai
pembelajaran dan unsur-unsur lain yang saling memengaruhi.

PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN

A. Dinamika Masyarakat Indonesia


            Dilihat dari perspektif pendidikan, dalam masyarakat ada empat sumber masalah,
yaitu:
1. Rendahnya kesadaran multicultural
2. Penafsiran otonomi daerah yang masih lemah
3. Kurangnya sifat kreatif dan produktif
4. Rendahnya kesadaran moral dan hukum
            Dalam perkembangan global, pendidikan sangat berperan untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia baru. Visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakan
kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan yang
berdasarkan nilai-nilai universal dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
           
B. Perkembangan Masyarakat Masa Depan
            Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia baru ada komponen-komponen dasar yang
dibutuhkan, yaitu:
1. Kebutuhan untuk terus menguasai lingkungannya.
2. Kebutuhan untuk berkomunikasi baik dengan sesamanya maupun dengan tradisi dan
masa lalunya.
3. Kebutuhan untuk lepas dari berbagai lingkungan yang menghambat aktualisasi
dirinya.
C. Perubahan Pendidikan untuk Meningkatkan SDM
            Merupakan satu keniscayaan bahwa dalam pendidikan ada perubahan karena realita
manusia yang terus berubah dari zaman ke zaman.
1. Pendidikan sebagai proses pembebasan
2. Pendidikan sebagai proses pembodohan atau pencerdasan
3. Pendidikan sebagai proses perampasan hak-hak anak atau justru menjunjung tinggi
hak anak
4. Pendidikan menghasilkan tindak kekerasan atau tindakan perdamaian
5. Pendidikan anak berwawasan integrative
6. Pendidikan membangun watak persatuan
7. Pendidikan menghasilkan manusia demokrasi
8. Pendidikan menghasilkan manusia peduli lingkungan

MASALAH DALAM PENDIDIKAN

A. Masalah Pokok Pendidikan


            Fungsi dan peranan social kemanusiaan pendidikan merujuk pada kontribusi
pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan social pada berbagai tingkat
social yang berbeda. Orang yang berpendidikan diharapkan lebih mengerti hak dan
kewajibannya sehingga wawasan dan perilakunya semakin demokratis. Selain itu, orang yang
berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap bangsa dan
Negara lebih baik dibandingkan dengan yang kurang berpendidikan.
            UNESCO (1996) mencanangkan empat pilar pendidikan abad ke-21 yang perlu
diterapkan konsepnya dalam pendidikan nasional, yaitu: (1) belajar untuk mengetahui
(learning to know), (2) belajar untuk melakukan sesuatu/bekerja terampil (learning to do), (3)
belajar untuk menjadi seorang/pribadi (learning to be), dan (4) belajar untuk menjalani
kehidupan bersama (learning to live together).
            Terdapat masalah pokok pendidikan yang dialami hingga saat ini dan tak kunjung
selesai dan terealisasikan, yaitu:
1. Kualitas pendidikan
2. Relevansi pendidikan
3. Elitisme
4. Manajemen pendidikan
5. Pemerataan pendidikan 

Anda mungkin juga menyukai