Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MEMANUSIAKAN MANUSIA
Dosen :
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmatNYA
allah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tidak lupa kami berterimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makaah ini.makalah ini kami
susuan untuk memenuhi tugas mata kuliah IBD-IAD-ISBD dengan tema yang akan kami
paparkan yaitu “memanusiakan manusia”.kami sebagai penulis menyadari masih banyak
kekurangan kami dalam Menyusun makalah kami,baik secra penulisan,kebahasaan ataupun
lain-lain.oleh karenanya,kami harapkan kiranya teman-teman bersedia memberikan kritik an
saran untuk kami kedepannya .
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Memanusiakan manusia yang memiliki cita-cita lain keinginan yang selalu dihormati
dan dihargai ini adalah keinginan dasar dari seorang manusia terutama ingin dihargai terlebih
dalam interaksi dengan sesam manusia termasuk orang perorangan.Tidak ada Tindakan yang
merendahkan, mencibir atau hal yang lainnya yang membuat sakit hati dan sebagainya jika
konsep memanusiakan manusia ini diterapkan dalam relasi sesama dan pelayanan publik,maka
semuanya akan berjalan dengan baik dan indah pada akhirnya.

Hak yang paling mendasar dalam menerapkan memanusiaan manusia adalah adanya
kecintaan dan kasih dalam diri kita epada sesame manusia.kecintaan dan kasih adalah
pernyataan diri dan mempersatukan diri sendiri untuk menjadi satu dengan yang
dikasihi,siapapun,apapun,bagaimanapun yang dikasihi nya ini melebihi dari arti
humanisme.kasih epada sesam aberati kita harus menghargai menghormti sesame sesuai
martabatnya

b. Rumusan masalah
1. Bagaimana sistem pendidikan yang tepat dalam memanusiakan manusia melalui
pendidikan
2. Apakah upaya yang dilakukan dalam pembentukan manusia terdidik dan memiliki nilai
moral
3. Apakah dampak dari penyalahgunaan pendidikan yang dilakukan oleh orang yang
memiliki peran di masyarakat

c. Tujuan penulisan
a. untuk mengetahui sistem pendidikan yang tepat dalam memanusikan manusia melalui
pendidikan
b. untuk mengetahui upaya untuk pembentukan manusia terdidik dan memiliki nilai moral
c. untuk mengetahui dampak dari penyalahgunaan pendidikan yang dilakukan pleh orang
yang memiliki peran di Masyarakat.
BABA II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan dalam memanusiakan manusia

sistem Pendidikan yang ada di negeri ini sepertinya sistem yang masih tambal
sulam. Padahal di negeri ini tidak kurang akan orang-orang yang katanya pintar
buktinya profesor banyak, doctor apalagi belum yang bergelar master dan sarjana tak
terhitunglah. Upaya pemerintah untuk perbaikan sistem pendidikan masih berjalan
setengah-setengah belum lagi adanya orang-orang lama yang menghendaki status quo
tetap berjalan. Diamna sebenarnya ditingkat pengambil kebijakan sudah ada
kesepakatan-kesepakatan yang terlihat sangat berpihak pada rakyat. Namun, ternyata
ditingkatan bawah atau ditingkatan pelaksana yang sudah tersistemkan dengan sistem
lama yang sama sekali berbeda dengan sistem yang baru masih menerapkan cara-cara
lama sehingga banyak sekali kesepakatan dan kebijakan yang begitu merakyat
ditingkatan pengambil kebijakan, tidak bisa dilaksanakan ditingkatan bawah.
pendidikan merupakan aplikasi dari filsafat antropologi atau filsafat yang
menelusuri makna manusia. Aspek kemanusiaan dalam pendidikan perlu mendapat
perhatian intens dalam merumuskan konsepsi perumusan pendidkan yang bermoral.
Yakni konsep Pendidikan yang menitikberatkan pada pembentukan karakter yang
berkepribadian luhur dan mulia atau (character building )
H.A.R.TILAAR dalam bukunya manifesto Pendidikan nasional
mengungkapkan hakikat Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia yaitu
menyadari aka manusia yang mereka manusia yang Merdeka hidup membudaya.
Pendidkan harus memndorong manusia yang dibesarkan dalam haditusnya untuk
menciptakan dan merekon struktur budyanya itu sendiri . Pendidikan kita saat ini
mungkin tidak akan relevan lagi bagi cucu dan buyut kita dimasa mendatang. Seorang
pendidik sejati, Rasulullah Muhammad SAW pernah mengingatkan bahwa "Didiklah
anak-anakmu sesuai dengan zamannya".

Yang perlu diingat bahwa siswa atau anak-anak kita bukanlah objek pendidikan
tapi mereka juga adalah subyek pendidikan dimana dalam konsep pendidikan sejati
bahwa semua orang harus belajar dan terus belajar. Tetaplah merasa hijau (ever green)
karena kalau sudah merasa matang maka ciri-cirinya ia akan segera busuk. Apalagi
dalam salah satu ajaran agama islam bahwa menuntut itu hukumnya wajib dari sejak
dibuaian ibu sampai akan memasuki liang lahat. Sistem pendidikan yang paling baik
tentunya yang dapat mengikuti perkembangan zaman artinya pendidikan kehidupan life
skill education adalah yang paling tepat. Melihat fenomena yang ada berbagai alternatif
pendidikan muncul dari homeschooling sampai ada sekolah alam.

Nah, berkenaan dengan sekolah alam ini adalah salah satu ide yang sangat
brilian dan cukup menjadi alternatif yang banyak dikejar oleh orang tua. Dengan
konseptor Bpk Lendo Novo beliau melihat bahwa sistem pendidikan yang baik adalah
yang kembali kepada alam atau dalam istilah beliau berguru kepada alam. Dengan
konsep teladannya juga mengacu pada orang yang sukses dunia dan akhirat yaitu
Rasulullah SAW. Memang dalam perjalanannya sekolah alam banyak mendapat
sorotan. Bahkan untuk mendapat izin pendirian dari Dinas Pendidikan saja sangat sulit
dan memang dipersulit. Tetapi salutnya sekolah ini tetap bisa berjalan dan eksis untuk
turut serta untuk meningkatkan dan memajukan pendidikan di Indonesia.
Konsep dari sekolah ini memang berbeda dengan sekolah konvensional
walaupun sama-sama sekolah formal. Di sekolah ini, karakteristik anak yang paling
sesuai adalah anak-anak yang secara seimbang bisa menggunakan gaya belajar visual,
auditori, dan kinestetik. Memiliki metode yang dapat membuat murid-muridnya bisa
langsung mempraktikkan ilmu yang mereka peroleh dari buku. Misalnya pada ilmu
alam, murid akan diajarkan mengenal jenis-jenis tumbuhan dan bisa langsung melihat
tumbuhan yang ada di buku.
Pendidikan dengan makna sesungguhnya yaitu sebuah upaya perwujudan
sistem pendidikan berkharakter yang didasarkan pada kepekaan sosial, integrasi
intelektual dan pemeliharaan spiritual. Dari ketiga eleman penting ini merupakan dari
nilai-niai yang harus senantiasa ada dalam proses transfer ilmu, proses pendidikan ini
jika memang betul-betul ketiga elemen penting ini berperan penting dan dapat di
bangun, niscaya pendidikan moral di lingkungan kita adalah harapan besar yang akan
terwujud dengan adanya kesadaran dari berbagai pihak.
B. Membentuk nilai moral yang terdidik

MANUSIA merupakan makhluk Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia
diciptakan Allah SWT memiliki kelebihan yakni akal. Dengan akal Manusia mampu
merubah alam semesta ini untuk membawa kemaslahatan manusia lainnya, dengan akal
manusia menjadi terdidik, mulia, berkarya dan sebagainya. Manusia terdidik tentunya
akan mampu membawa perubahan mendasar terhadap hidup dan kehidupan dirinya
ataupun untuk kehidupan manusia lainnya.Oleh sebab itulah, disebutkan bahwa
pendidikan merupakan sebuah hakiki dan hak azazi bagi setiap manusia. Bahwa
pendidikan adalah persoalan khas manusia. Artinya, dengan pendidikan manusia bisa
melangsungkan kehidupannya dalam mencapai tujuan. Untuk itu, mutlak diperlukan
suatu perkembangan.
Pendidikan moral adalah usaha sadar tentang mengajarkan nilai kebaikan
meliputi perilaku baik sesuai dengan aturan normatif dan juga tentang sikap dan tingkah
laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Baik sebagai makhluk individu seperti jujur,
dapat dipercaya, adil, bertanggungjawab dan lain-lain.

C. Dampak dari penyalahgunaan pendidikan

Peserta didik dapat melupakan untuk menjalankan kewajibannya seperti belajar


dan beribadah. Semua ini sangat berpengaruh dari teknologi informasi membuat
pengaruh dari luar negeri masuk dengan sangat bebas dan sangat sulit di bendung.Inilah
yang menyebabkan datangnya pengaruh pergaulan bebas di kalangan peserta didik
karena mencontoh apa yang mereka lihat di luar melalui media informasi.

Inilah yang terjadi di negeri ini. Semua kehancuran akhlak dan kedhaifan iman
yang mereka miliki. Kebanyakan manusia sudah menuhankan nafsu sebagai pengendali
diri mereka. Akhlak Nabi SAW ditukar kepada akhlak Yahudi,sehingga semua
perbuatan dianggap halal menurut versi mereka.ini penyakit kronis yang layaknya
harus diamputasi secepat mungkin agar tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Sayangnya para koruptor besar selalu bebas murni dan terus menghirup udara segar
diluar terali besi karena di back-up dengan uang dan bagi hasil uang haram itu dengan
pihak-pihak yang berwenang. Namun ketika yang melakukan kesalahan itu rakyat kecil
mereka wajib mendekam dalam hotel berali besi karena tidak sanggup membagi kue
haram yang tersisa.
Inilah manusia yang menantikan kiamat kubra. Demikian rapuhnya iman jika berhadapan
dengan uang atau materi. Demikian lemahnya iman apabila berhadapan dengan wanita cantik
dan jabatan basah. Iman diperjual belikan dengan sejumlah rupiah dan dolar,agama digadaikan
demi jabatan dan kemewahan dunia,marwah dipermainkan,harga diri luluh lantak dan
berantakan sesuai dengan keharaman yang tidak jelas ujung pangkalnya. Inilah nuansa
kehidupan manusia yang beradab di tengah-tengah umat yang sedang hancur peradabannya.
D.Kesimpulan

Memanusiakan manusia pada zaman sekarang sudah sulit ditemukan. Ini karena
penyalahgunaan pendidikan dan sistem pendidikan yang kurang diperhatikan. Penyalahgunaan
pendidikan oleh orang yang memiliki status di masyarakat maupun negara dapat menimbulkan
kesengsaraan bagi kaum pribumi, yang kaya tambah kaya dan yang miskin tambah miskin.
Untuk membentuk manusia yang dapat memanusia lain kita harus memberikan system
pendidikan berkarakter yang didasarkan pada kepekaan social, integrasi intelektual dan
pemeliharaan spiritual. Ketiga elemen penting tersebut merupakan bagian dari nilai-nilai yang
harus senantiasa ada dalam proses transfer ilmu, proses pendidikan.
Salah satu ciri orang terdidik adalah menjadi manusia yang beradab dan untuk mewujudkan
itu dibutuhkan kemauan dan tindakan yang nyata dari manusia itu sendiri untuk membentuk
masyarakat yang lebih berada

Anda mungkin juga menyukai