Anda di halaman 1dari 22

PERADABAN MASA DEPAN

Sekolah sebagai tangan-tangan peradaban masa depan, harus mampu menjadi


wadah dalam mengelola serta mempersiapkan sumber daya yang memiliki
pengetahuan yang cerdas dan memiliki nilai-nilai yang positif, serta memiliki
karakteristik Excellent Personallity (kepribadian unggul).
Kenyataan yang berkembang di Indonesia, umumnya sekolah belum begitu
mampu menerapkan atau bahkan menghargai perbedaan yang ada di masyarakat
sehingga semakin pesatnya konflik yang bersumber dari perbedaan agama, ras,
suku, ide, politik dan lain-lain. Kenyataannya sekarang masih jarang ditemukan
sekolah yang mampu menempatkan keberagaman sebagai pondasi dalam mewujudkan
pendidikan yang bernilai.
Dalam kontek perubahan, pendidikan memegang peranan yang sangat penting
sekali. Pendidikan sebagai kontrol perubahan, penyuplai bahan bakar perubahan
(SDM) dipadukan dengan keterikatan nilai-nilai akan menjadikan sebagai pendidikan
masa depan dan persekolahan khususnya sebagai tangan-tangan peradaban masa
depan.

Sudah Dewasakah Sistem pendidikan Kita?

Salah satu tujuan Pendidikan Nasional Dalam UU SisDikNas No.20 Tahun


2003, adalah melahirkan manusia yang bertanggung jawab. Seperti yang kita ketahui
bersama sitem pendidikan tidak terlepas dari berbagai unsur yang ada, seperti Guru,
siswa, kurikulum, manajemen, sarana dan Prasarana, kebijakan pemerintah dsb.
Untuk melahirkan manusia yang bertanggung jawab tidaklah mudah. Manusia yang
bertanggung jawab adalah profil manusia dewasa yaitu manusia yang dapat
membedakan baik dan buruk, indah dan jelek, atau benar dan salah.
Jika melihat output (lulusan) pendidikan kita selama ini pendidikan di indonesia
banyak melahirkan manusia yang belum dewasa. kenapa demikian ? Ini dapat kita
lihat dari pigur-pigur pejabat yang ada. Pejabat sekarang korupsi, mementingkan diri
sendiri dan Premaniseme adalah contoh dari produk pendidikan kita selama ini. Kita
tahu bahwa korupsi adalah perbuatan tidak baik dan hanya anak-anak lah yang
mungkin belum bisa menilai bahwa kaorupsi adalah perbuatan tidak baik. Itu adalah
salah satu contoh bahwa pendidikan di Indonesia belum melahirkan manusia yang
Bertanggung

jawab.

Semoga Pendidikan Nasional kita ke depan bisa melahirkan manusia yang


bertanggung jawab. Yang ketika sudah menjadi pejabat atau yang memegang
kebijakan di negeri Indonesia punya hati nurani, tidak menjual aset negeri ini dan
bekerja

untuk

mencerdaskan

kehiduapan

Semoga..!

Menjadi Guru Bukan Pilihan

bangsa

kembali.

Indonesia telah terpuruk dan menjadi miskin sejak tahun 1997. Sejak itu
secara makro Indonesia belum bangkit dari keterpurukan dan kemiskinan di berbagai
sektor termasuk kemiskinan rasa. Hampir semua kalangan berbicara tentang
kemiskinan dan upaya-upaya penanggulangannya. Sebagian besar mendiskusikan
upaya penanggulan kemiskinan dengan cara menggelar seminar-seminar atau
workshop di hotel-hotel berbintang dan di luar kota. Dari hasil seminar tersebut
disimpulkan bahwa kemiskinan terjadi karena tingkat pendidikan kita yang masih
rendah. Masih lebih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenyam
pendidikan. Karena demikian besarnya minat masyarakat terhadap pendidikan
menyebabkan hampir semua kalangan baik yang berpendidikan tinggi maupun
berpendidikan

biasa

saja

mulai

menggeluti

dunia

pendidikan.

Menjadi guru bukan lagi profesi yang dapat ditekuni melalui jenjang
pendidikan guru. Menjadi guru dapat dilakukan oleh siapapun yang tergerak untuk
bekerja. Saat ini begitu mudahnya orang mencari pekerjaan menjadi guru (tidak
bersertifikat). Mengapa banyak orang ingin menjadi guru? Karena makin banyak orang
membuat sekolah. Mencari pekerjaan lain membutuhkan berbagai macam keahlian
dan ketrampilan sedangkan menjadi guru adalah mengajar anak-anak yang notabene
belum tahu ilmu yang disampaikan benar atau salah. Apapun yang didampaikan guru
dapat langsung ditelan saja oleh para siswa. Ibaratnya apapun yang diberikan guru
tidak akan berdampak pada kerusakan yang nyata terlihat tetapi kerusakan itu mulai
menggerogoti anak didik secara perlahan ibarat penyakit kanker, yang baru bisa
terlihat ketika sudah stadium lanjut. Sedangkan bila menjadi dokter, bila salah
memberikan wejangan atau obat akan seketika terlihat dampaknya dan bahkan bisa
menyebabkan kematian. Itulah sebabnya sangat sedikit orang yang tidak mengerti
ilmu kedokteran mau berpraktek seperti dokter.

Nasib Guru Di Era Globalisasi

Maraknya tuntutan orang tua terhadap tindakan guru yang bertindak tegas terhadap
siswa yang melanggar tata tertib disekolah akhir-akhir ini di salah persepsikan sebagai
tindak pidana dan tak ada yang berani membela guru-guru yang terkena kasus pidana
tersebut, pihak orang tua terkadang hanya mendengarkan atau memandang pada satu
sisi saja terhadap guru, padahal telah banyak pemimpin dunia yang lahir dari guruguru yang bertindak tegas terhadap siswanya.
Seperti guru-guru kita jaman dahulu di era orde lama, justru banyak orang luar datang
ke Indonesia untuk belajar sistem pendidikan kita namun sekarang sistem kita meniru
orang luar yang jelas-jelas berbeda dengan tatanan masyarakat, sehingga sekolah kita
mengalami penurunan mutu lulusan, dan dengan dihimpitnya guru dengan aturan
yang samar, seharusnya pada lingkungan sekolah dalam konteks mendidik guru
diberikan keleluasaan untuk mendidik muridnya karena guru juga punya hati nurani,
terlebih lagi kesejahteraan yang sangat minim yang dialami GURU
HONOR,PENGHASILAN di bawah UMR (UMR = Upah Minimum Regional, yang
diberikan untuk para buruh) Sementara Tugas-tugas guru mengalahkan Anggota
Dewan, padahal untuk mencapai gelar kesarjanaan bukan biaya yang sedikit.
Seharusnyalah guru yang mendapatkan tunjangan, kesejahteraan,
keadilan,keberpihakan hukum dan diperhatikan secara langsung oleh Pemerintah
terutama Presiden Republik Indonesia dan Yang terhormat Bapak-Bapak Wakil Rakyat
yang digaji dari tetes keringat dan air mata RAKYAT INDONESIA.Apabila guru sudah
dipandang rendah oleh siswanya, tunggulah kehancuran bangsa ini. Karena guru
adalah Pahlawan yang melahirkan pejuang-pejuang bangsa di segala bidang.

Pendidikan di Indonesia Relatif Gagal

Pendidikan di Indonesia dinilai gagal dan relatif kehilangan makna. Selain gagal
melaksanakan proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge), sistem
pendidikan di Indonesia juga gagal membentuk watak peserta didiknya. Diperlukan
usaha yang sungguh-sungguh dan konsisten agar kualitas SDM bangsa ini tidak
semakin terpuruk.
Hal itu mengemuka dalam Simposium Nasional "Pendidikan dan Pembentukan
Kreativitas" di Aula Timur ITB, Bandung, Selasa (21/10). Simposium yang berlangsung
dua hari itu, pada hari pertama mendatangkan narasumber sosiolog Dr Imam B
Prasodjo, guru besar ITB Prof Dr Gede Raka, dan Prof Dr Bana G Kartasasmita, staf
pengajar ITB sekaligus peneliti di Lemhanas Dr TA Sanny, serta praktisi pendidikan
lainnya. Demikian ungkap harian Suara Pembaruan.
Menurut Sanny, makna mendidik sebetulnya tidak lain upaya membangun budaya dan
kreativitas manusia. Sementara Imam Prasodjo secara khusus mengungkapkan
sejumlah kegagalan sekaligus kekhawatirannya terhadap gagalnya pembentukan
watak dan karakter itu. Pasalnya, pola pendidikan seharusnya dibedakan dengan
pengajaran.
"Kalau pengajaran sekadar transfer pengetahuan, tapi pendidikan mempunyai makna
yang lebih luas, yaitu mentransfer nilai. Bisa dikatakan, keduanya gagal dilaksanakan,"
katanya. Imam mengungkapkan kekhawatirannya melihat generasi muda saat ini yang
begitu gagap dan gamang menghadapi serangan budaya dari luar.
Salam,

Sistem Pendidikan

Pada tahap sekarang ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunanan dalam
dunia pendidikan walaupun tampaknya dunia pendidikan di indonesia masih sangat
memprihatinkan namun di balik itu dunia pendidikan di Indonesia mengalami sedikit
peningkatan bila kita bandingkan dengan dunia pendidikan yang ada di Indonesia
sebelumnya.
Namun semua itu masih banyak hal yang perlu di perbaiki dalam dunia pendidikan
yang ada di Indonesia antara lain sistem pendidikan yang ada sekarang ini.
Sistem pendidikan yang ada di Indonesia kayaknya perlu ada perumbakan dalam arti
tidak merumbak untuk menghancurkan sistem pendidikan yang lama dengan
mengganti metode yang baru, namun kita harus bisa sama-sama menutupi lobanglobang yang ada dalam dunia pendidikan sekarang ini.
Sebagai mana metode pengajaran yang ada di bangku kuliah sekarang ini masih
menganggap seorang mahasiswa itu sebagai anak-anak yang bodoh dan perlu di dikte
oleh dosen padahal pada kenyataannya seorang mahasiswa itu belum tentu lebih
bodoh dari dosennya akan tetapi mungkin dosennya lebih bodoh dari mahasiswanya,
namun Dosen lebih dahulu memandang dunia ini, seperti yang kita lihat sekarang ini
keadaan real yang ada dosen selalu memegang kekuasaan kebenaran padahal dosen
tersebut belum tentu benar.
Maka sistem seperti itu harus kita ubah agar mahasiswa kuliah itu tidak hanya
mengejar nilai yang bagus di mata dosen tapi mahasiswa itu membuka wacananya
berpikir dan bisa mengatakan kebenaran menurut pola /sudut pikirannya, kalau
memang itu pada kenyataannya benar.
Karna semua itu adalah salah satu tahap awal bagi seorang mahasiswa untuk
membuka wacananya berpikir krisis dan berinteraksi langsung dengan dunia
pendidikan yang ada..
Sistem Pendidikan Indonesia

Saya adalah murid salah satu SMU negeri di Yogyakarta yang ingin mengatakan,
bahwa sistem pendidikan di Indonesia tidak lebih dari sebuah penjara bagi siswawnya.
Karena siswa harus mengikuti beberapa pelajaran yang kurang di inginkan, tetapi
sistem adalah sistem yang sulit untuk diubah. Saya maklumi ini karena sudah berjalan
cukup lama dan sulit sekali untuk diubah. Saya bukannya mau meniru sekolah di luar
negeri, tetapi mengapa tidak dicoba dulu. Seperti saat ini di sekolah saya ada kelas
akselerasi, SMU 2 tahun. Ini hanyalah sebuah percobaan, tetapi tetap berjalan.
Di sekolah saya saat ini sedang mencoba penyampaian materi pelajaran dengan
menggunakan komputer, walaupun fasilitas disekolah kami kurang mencukupi, tetapi
ada seorang guru yang ingin menerapkan sistem ini disekolah kami. Walaupun dulu
ditentang oleh banyak guru dan bahkan oleh kepala sekolah sekalipun, tetapi tidak
menyurutkan niatnya, dan sekarang sudah berjalan cukup lancar. Penyampaiannya
dengan menggunakan Power Point. Para siswa mendukung sistem ini dan cukup
menyenangkan dan cukup jelas. Beberapa waktu yang lalu sekolah kami dikunjungi
oleh beberapa kepala seklah di Yogyakarta untuk melihat sistem dengan
menggunakan

komputer.

Saya tidak ingin menyalahkan siapa yang salah, tetapi ini membuat siswa merasa
jenuh dan bosan. Banyak siswa yang bolos sekolah karena malas, setiap hari isinya
sama saja. Dan siswa sekarang banyak yang tidak "ngajeni" gurunya, dan saya kira ini
dari kesalahan sebuah sistem yang kacau.
Sekolah = penjara = bosan

Mahalnya Biaya Pendidikan Sekarang ini

Pendidikan merupakan faktor kebutuhan yang paling utama dalam kehidupan. Biaya
pendidikan sekarang ini tidak murah lagi karena dilihat dari penghasilan rakyat
Indonesia setiap harinya. Mahalnya biaya pendidikan tidak hanya pendidikan di
perguruan tinggi melainkan juga biaya pendidikan di sekolah dasar sampai sekolah
menengah keatas walaupun sekarang ini sekolah sudah mendapat Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) semuanya masih belum mencukupi biaya pendidikan bagi
masyarakat yang kurang mampu.
Pendidikan di Indonesia masih meupakan investasi yang mahal sehingga diperlukan
perencanaan keuangan serta disiapkan dana pendidikan sejak dini. Setiap keluarga
harus memiliki perencanaan terhadap keluarganya sehingga dengan adanya
perencanaan keuangan sejak awal maka pendidikan yang diberikan pada anak akan
terus sehingga anak tidak akan putus sekolah. Tanggung jawab orang tua sangatlah
berat karena harus membiayai anak sejak dia lahir sampai ke jenjang yang lebih tinggi.

Mahalnya biaya pendidikan sekarang in dan banyaknya masyarakat yang berada


dibawah garis kemiskinan sehingga tidak begitu peduli atau memperhatikan
pentingnya pendidikan bagi sang buah hatinya, sehingga membuat anak putus
sekolah, anak tersebut hanya mendapat pendidikan sampai pada jenjang sekolah
menengah pertama artau sekolah menengah keatas. Padahal pemerintah ingin
menuntaskan wajib belajar sembilan tahun. Jika masalah ini tidak mendapat perhatian
maka program tersebut tidak akan terealisasi. Banyak anak yang putus sekolah
karena orng tua tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya.
Sehingga kami berharap pada pemerintah untuk memberikan kebijakan dan peduli
terhadap pendidikan dan masyarakat Indonesia, karena sekarang ini bangsa
Indonesia banyak mengalami problema khususnya problema bencana alam yang
mengakibatkan rusaknya lembaga pendidikan.
Masalah Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan yang sering berganti-ganti, bukanlah masalah utama,


yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan, kurang
optimal. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan
yang belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan
pemerintah.
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan depdiknas untuk meningkatkan
kompetensi guru, tetapi tindak lanjut yang tidak membuahkan hasil dari
kegiatan semacam penataran, sosialisasi. Jadi terkesan yang penting
kegiatan itu terlaksana selanjutnya, tanpa memperhatikan manfaat yang
dapat diperoleh.
Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi kecil harapan
pendidikan bisa lebih maju/baik. Maka pendidikan Indonesia sulit untuk
maju. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yg berkualitas mesti
bermodal/berbiaya besar. Tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi, kita
lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa
pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana
untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran.

Pemberian informasi

Saya seorang pegawai honorer yang sedang bekerja di kantor dinas pendidikan
kab.solok selatan, kabupaten tempat saya bekerja merupakan kabupaten pemekaran
dari kab.solok, disini saya melihat keadaan kantor tempat saya bekerja sangat minim,
fasilitas ruangan untuk sebuah dinas/kantor. Semua pegawai disini sangat terkendala
dengan masalah gedung bangunan.
Disini hanya tersedia beberapa ruangan yang sangat kecil yang hanya bisa untuk
beberapa meja dan kursi saja. Apabila kami para pegawai dan pejabat hadir atau tidak
ada pejabat dan pegawai yang dinas luar ataupun absen maka kami akan tidak
kebagian tempat, jangankan untuk bekerja untuk duduk saja kami susah karena
ruangan yang sangat sempit, namun kami tetap semangat dalam menjalani tugas dan
tanggung jawab yang telah diberikan kepada kami.

MENEMUKAN PERBEDAAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF

A. MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PARAGRAF


Gagasan utama adalah pikiran pokok atau inti pembahasan dalam paragraf.
Paragraf yang balk han ya mempun yai satu gagasan utama dan diuraikan dalam
beberapa gagasan penjelas. Letak gagasan utama dalam paragraf ada dua, sebagai
berikut.
1. Paragraf mempunyai kesimpulan; apabila sebuah paragraf mempunyai kesimpulan (baik di
awal maupun di akhir) maka gagasan utama dan kalimat utama selalu ada bersama dalam
kalimat kesimpulan tersebut. Kalimat kesimpulan dalam paragraf ditandai dengan
penggunaan salah satu kata penghubung: oleh karena itu, jadi, sehinqga, maka, akhirnya,
dengan demikian, akibatnya, dan sebagainya.
Perhatikan contoh berikut!
Pertanian yang dilakukan secara konvensional dianggap ketinggalan zaman. Cara bertani
konvensional tidak mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan. Apalagi
jika dibandingkan dengan kebutuhan pangan saat ini. Oleh karena itu, diterapkan
bioteknologi pertanian modern yang diharapkan mampu melipatgandakan produksi pangan
sekaligus meningkatkan kualitasnya.
2. Paragraf tidak mempunyai kesimpulan; apabila sebuah paragraf tidak mempunyai
kesimpulan karena merupakan paragraf proses, maka gagasan utama disajikan secara
tersirat dalam rangkaian keselurunan kalimat. Rumusan gagasan utama harus dibuat
sendiri oleh pembaca. Paragraf jenis ini tidak mempunyai kalimat utama karena
semua kalimat berkedudukan sama. Satu kalimat dengan kalimat lain merupakan
rangkaian urutan kerja.
Perhatikan contoh berikut!
Sebaiknya brokoli dimas ak atau direbus air mendidih dalam kondisi
setengah matang. Tambahkan garam untuk membunuh kuman, lalu tiriskan
sebentar. Siram dengan air dingin. Fungsi air dingin untuk mempertahankan atau
memperlambat proses pemasakan brokoli. Dalam kondisi seperti ini, brokoli dapat disimpan 23 hari dan.aman dikonsumsi.
Gagasan utama paragraf di atas adalah: cara menyimpan brokoli agar bertahan 2-3 hari.
B.

MENGIDENTIFIKASI PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF


Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan menjadi dua yaitu
deduktif dan induktif. Paragraf deduktif mempunyai kalimat utama pada awal
sedangkan paragraf induktif mempunyai kali mat utama pada akhir. Kalimat utama
selalu ada bersama dengan kesimpulan. Secara eksplisit, ke simpulan dilengkapi
dengan kata penghubung: jadi, dengan demikian, sehingga, oleh karena itu, akhirnya, dan
sebagainya. Ada kalanya sebuah kesimpulan tidak menggunakan kata penghubung
tersebut, namun tetap menunjukkan bahwa kalimat tersebut adalah kesimpulan.
Kita juga pernah menemukan paragraf yang kalimat utamanya tertulis dua kali,
yaitu pada awal dan akhir. Paragraf jenis ini disebut paragraf deduktif-induktif.

Perhatikan contoh berikut!


1. Paragraf Deduktif
Brokoli termasuk sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi sehingga cara
memasaknya harus benar. Usahakan agar teksturnya matang tapi jangan sampai

mengurangi atau menghabiskan kandungan gizinya. Sayuran ini lebih tepat


dimasak jenis rebus setengah matang sebelum dikonsumsi. Segera tiriskan dan
siram dengan air dingin agar tetap berwarna cantik dan bentuknya tidak hancur. Cara
memotong brokoli juga harus benar yaitu mengikuti tangkainya Selain
mempengaruhi kesegaran, tangkai brokoli juga berfungsi sebagai hiasan untuk
menambah selera makan.
2. Paragraf induktif
Peremajaan (recoveri) pohon durian semula dilakukan dengan teknik satu pohon. Satu
cabang di ujung batang disisakan untuk tempat tumbuh tunas baru. Ternyata hal ini
mempunyai banyak kekurangan. Selain mudah tumbang juga lama berbuah.
Setelah mencoba teknik tiga batang diperoleh basil bahwa pohon lebih kokoh,
cepat berbuah, banyak tunas, dan buahnya banyak. Sehingga teknik peremajaan tiga
pohon atau menara kaki tiga menjadi pilihan terbaik saat ini.
3. Paragraf Deduktif induktif
Bisnis tanaman hias tidak lepas dari faktor spekulatif. Dengan sedikit modal kita
dapat menghasilkan banyak keuntungan dalam waktu singkat. Namun, ada kalanya
modal besar akan hilang karena perubahan harga yang tidak terprediksi. Khusus
untuk beberapa jenis tanaman tertentu mempunyai harga stabil, tetapi untuk jenis
yang lain selalu naik turun mengikuti pasar. Kalau Anda menyukai bisnis jenis ini berarti
Anda siap dengan segala jenis spekulasinya.
1.
2.
3.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Guru menyajikan contoh-contoh paragraf.
Siswa mendiskusikan dalam kelompok untuk menentukan: gagasan, paragraf utama,
kalimat ulimia, dan jenisnya (deduktif/induktif).
Tiap kelompok membacakan basil untuk mendapat tanggapan dari kelompok lain
sehingga diperoleh kesimpulan kelas.
TUGAS PORTOFOLIO
Carilah contoh paragraf deduktif, induktif, dan deduktif-induktif dalam surat
kabar atau majalah yang membahas masalah pertanian!

C.

PENALARAN DALAM PENULISAN PARAGRAF


Pengambilan kesimpulan dalam penalaran dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu: deduktif dan induktif. Perbedaan keduanya sebagai berikut.
1. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif, pada dasarnya merupakan, penguraian atau pembuktian sebuah
kesimpulan ke dalam data-data khusus. Pola penalaran ini diterapkan dalam penulisan
paragraf deduktif, yaitu paragraf yang kesimpulannya ditulis pada awal.
Perhatikan contoh berikut!
Keberhasilan
dunia
pertanian
membawa
dampak
pada
peningkatan
kesejahteraan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan pemuliaan tanaman.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman
pangan. Usaha tersebut diterapkan pada hampir semua jenis tanaman, misalnya:
padi, palawija, buah, sayur, dan tanaman hias. Padi yang ditemukan sekarang
mempunyai umur singkat, batang pendek, dan butir gabah banyak. Buah-buahan yang

2.

a.

b.

c.

dijual di pasar selalu berkualitas tinggi. Begitu juga dengan sayur dan tanaman hias,
semuanya menunjukkan kondisi baik.
Penalaran Induktif
Penalaran induktif, adalah proses pengambilan kesimpulan secara umum
berdasarkan data-data empiris yang ditemukan. Penalaran induktif yang digolongkan
menjadi tiga yaitu: generalisasi, analogi, dan sebab akibat dapat diterapkan dalam penulisan
paragraf induktif.
Perhatikan contoh berikut!
Induktif generalisasi
Pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Semarang setiap hari
Kamis harus memakai pakaian batik atau lurik. Demikian juga pegawai negeri di
lingkungan pendidikan kota Semarang maupun Provinsi Jawa Tengah. Bahkan pegawai
negeri di instansi mana saja di Jawa Tengah memakai batik atau lurik setiap hari Kamis.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pegawai negeri di Jawa Tengah memakai batik atau
lurik setiap hari Kamis.
Induktif analogi
Sebuah peribahasa mengatakan bahwa semakin tinggi pohon, semakin kencang
pula anginrya. Penyataan ini sesuai dengan perjalanan karier manusia. Ketika
seseorang telah menduduki jabatan, selalu ada orang lain tidak menyukai. Ketidaksukaan
ini dapat dilampiaskan dalam berbagai bentuk, misalnya: fitnah, ancaman, kekerasan,
atau pemerasan. Dapat dikatakan bahwa, j a b a t a n s e s e o r a n g d a n u j i a n y a n g
d i h a d a p i s a m a d e n g a n k e t i n g g i a n p o h o n d a n a n g i n y a n g m e nerpanya.
Induktif sebab-akibat
Bersamaan dengan naiknya tarif semua angkutan umum, harga sebagian besar
bahan pangan naik. Harga kebutuhan pokokpun rnerayap mengikuti. Semua penjual di pasar
melakukan tindakan pengamanan dengan menyesuaikan harga jual terbarunya. Bahkan,
label pada hampir semua barang di toko mulai diubah. Demikianlah dampak hebat
pengurangan subsidi BBM yang sangat dirasakan oleh masyarakat.

PARAGRAF INDUKTIF DAN PARAGRAF DEDUKTIF

PARAGRAF INDUKTIF

Paragraf induktif

adalah

adalah paragraf

menyebutkan peristiwa-peristiwa

yang

dimulai

dengan

yang khusus, untuk

menuju

kepada

kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri


Paragraf Induktif antara lain :
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
Contoh paragraph induktif :
Contoh 1 :
Peremajaan (recoveri) pohon durian semula dilakukan dengan teknik satu pohon. Satu
cabang di ujung batang disisakan untuk tempat tumbuh tunas baru. Ternyata hal ini
mempunyai banyak kekurangan. Selain mudah tumbang juga lama berbuah.
Setelah mencoba teknik tiga batang diperoleh basil bahwa pohon lebih kokoh,
cepat berbuah, banyak tunas, dan buahnya banyak. Sehingga teknik peremajaan tiga
pohon atau menara kaki tiga menjadi pilihan terbaik saat ini.
PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di
awal

paragaraf

dan

dilengkapi

dengan

kalimat

penjelas

sebagai

pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul


dengan penjelasan umum. Istilah deduktif berarti bersifat deduksi. Kata
deduksi yang berasal dari bahasa Latin: deducere, deduxi, deductum berarti
menuntun

ke

pengantaran.

bawah;
Paragraf

menurunkan;
deduktif

adalah

deductio
paragraf

berarti
yang

penuntunan;
dimulai

dari

pernyataan yang bersifat umum, kemudian diturunkan atau dikembangkan


dengan

menggunakan

pernyataan-pernyataan

yang

bersifat

khusus.

Pernyataan yang bersifat khusus itu bisa berupa penjelasan, rincian, contohcontoh,

atau

bukti-buktinya.

Karena

paragraf

itu

dikembangkan

dari

pernyataan umum dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan khusus,


dapatlah dikatakan bahwa penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari
umum ke khusus.
Contoh Paragraf Deduktif
Brokoli termasuk sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi sehingga cara
memasaknya harus benar. Usahakan agar teksturnya matang tapi jangan sampai
mengurangi atau menghabiskan kandungan gizinya. Sayuran ini lebih tepat
dimasak jenis rebus setengah matang sebelum dikonsumsi. Segera tiriskan dan
siram dengan air dingin agar tetap berwarna cantik dan bentuknya tidak hancur. Cara
memotong

brokoli

juga

harus

benar

yaitu

mengikuti

tangkainya

Selain

mempengaruhi kesegaran, tangkai brokoli juga berfungsi sebagai hiasan untuk


menambah selera makan.

Paragraf Infuktif dan Deduktif

Pengertian Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual
yang khusus untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua
fenomena tersebut.
Berikut ini contoh paragraf induktif :
Jangan pernah belajar dadakan. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari
sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah
materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir
Nasional

Pengertian paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah contoh suatu paragraf yang dibentuk dari suatu masalah yang bersifat
umum, lebih luas. Setelah itu ditarik kesimpulan menjadi suatu masalah yang bersifat khusus
atau lebih spesifik. Atau juga dapat diartikan, suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di
depan paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.
Berikut ini contoh paragraf deduktif :
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar dadakan.
Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau
belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku
kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di
buku.

Paragraf Induktif dan Deduktif


Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis,
definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu
gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya
dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep
dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi. artinya
pernyataan umum, sementara premis minor artinya pernyataan khusus. Proses itu dikenal dengan
istilah silogisme. Misalnya, "Semua orang akhirnya akan mati" (premis mayor). Hasan adalah
orang (premis minor). Oleh karena itu, "Hasan akhirnya juga akan mati" (kesimpulan). Jadi,
berfikir deduktif adalah berpikir dari yang umum ke yang khusus. Dari yang abstrak ke yang
konkrit. Dari teori ke fakta-fakta. Sebaliknya adalah berfikir induktif. Berfikir induktif adalah
berfikir dari yang khusus ke yang umum. Berfikir induktif adalah berfikir berdasarkan pada
pengajuan fakta-fakta dahulu.

Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang

khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di
atas.

Ciri-ciri Paragraf Induktif


1. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
2. Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
3. Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
4. Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
5. Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
6. Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
7. Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan
peristiwa- peristiwa khusus
8. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama

Jenis Paragraf Induktif :


1. Generalisasi
2. Analogi
3. Klasifikasi
4. Perbandingan
5. Sebab akibat

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum
berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup

dan dapat mewakili.


Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana jeans.

Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya
bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi,
pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta
khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Membaca Paragraf Akibat Sebab
Hasil panen para petani di Desa Cibitung hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak
tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak
berhasil tumbuh dengan baik.
Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak
sesuai dengan aturannya. Semua itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani
dalam pengolahan pertanian.

SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA

Pendidikan di Indonesia adalah tanggung jawab dari Departemen Pendidikan Nasional


Indonesia , sebelumnya adalah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Sistem
pendidikan di Indonesia yang di programkan oleh pemerintah adalah semua warga negara harus
melakukan setidaknya sembilan tahun pendidikan wajib, di mulai enam tahun pada tingkat SD
dan selanjutnya tiga tahun di bangku SMP.
Pendidikan sendiri telah didefinisikan sebagai sebuah upaya yang direncanakan untuk
mendirikan suatu lingkungan belajar dan proses kegiatan pendidikan sehingga siswa secara aktif
dapat mengembangkan / potensi nya yang ada pada dirinya sendiri untuk mendapatkan tingkat
religius dan spiritual, kesadaran, kepribadian, kecerdasan, perilaku dan kreativitas untuk dirinya
sendiri, lainnya warga negara dan untuk bangsa. Konstitusi juga telah mencatat kalau pendidikan
di Indonesiasecara garis besar telah dibagi menjadi dua bagian yaitu pendidikan formal dan nonformal. SElanjutnya pendidikan formal juga masih dibagi lagi menjadi tiga level yaitu, tingkat
primer, sekunder dan pendidikan tinggi.
Sekolah sekolah yang ada di Indonesia dijalankan baik oleh pemerintah (Negeri) atau
pribadi (Swasta). Beberapa sekolah dari swasta menyebut diri mereka sebagai "sekolah nasional
plus" yang berarti bahwa mereka melampaui ketentuan minimum pemerintah, terutama dalam
kaitannya dengan penggunaan kurikulum bahasa Inggris atau internasional di samping kurikulum
nasional.

Kesibukan Membawa Kebahagiaan

Hasil studi menunjukkan bahwa membuat pikiran tetap sibuk dengan tugas-tugas
biarpun kecil dan tak berarti, bisa menghancurkan emosi-emosi negatif. Namun, kabar buruknya
ialah bahwa manusia nampaknya lebih senang bermalas-malasan untuk menghemat tenaga,
menurut Profesor Christopher Hsee yang merupakan ilmuwan yang mempelajari tingkah laku di
Universitas Chicago. Dalam sebuah studi, 98 pelajar diminta menyelesaikan dua survey.
Setelah mereka menyelesaikan survey pertama, mereka diminta menunggu 15 menit
untuk menerima survey berikutnya. Mereka diberikan pilihan untuk menyerahkan survey
pertama di lokasi terdekat atau berjalan ke lokasi yang lebih jauh. Mereka tetap mendapatkan
sebungkus coklat, apapun pilihan mereka. Dua per tiga atau 68 persen memilih pilihan "malas".
Mereka yang memilih berjalan dilaporkan merasa lebih senang daripada mereka yang tinggal.
Profesor Hsee menyimpulkan bahwa tetap sibuk membantu orang-orang bahagia. Dia
mengatakan bahwa penemuannya yang dikabarkan di jurnal Psychological Science memiliki
implikasi kebijakan. "Pemerintah bisa meningkatkan kebahagiaan para warga negara yang tak
bekerja dengan cara meminta mereka membangun jembatan-jembatan yang sebenarnya tak
berguna", ujarnya. Pada tingkat individu, dia menyarankan: "Bangun dan lakukan sesuatu,
apapun, bahkan tak ada tujuan tentang apa yang akan anda lakukan, anda akan merasa lebih baik
karenanya."
Semoga bermanfaat dan tetap bahagia.

Anda mungkin juga menyukai