Anda di halaman 1dari 23

TUGAS CJR (Critikal Jurnal Riview)

PROFESI Pendidikan

Dosen Pengampu :
Drs.Demmu Karo - Karo,Mpd.

Disusun Oleh :

1. PUTRI FEBRIAN DALIMUNTHE


6223121058

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA (PKO)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN


2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.karena berkat rahmat dan
Karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan penyusunan CJR ini dan tak lupa ucapan
terima kasih sebesar-besarnya.

Kepada teman-teman kami terlebih terhadap Dosen mata kuliah profesi pendidikan
atas kepedulian dan bimbingannya saya menghaturkan banyak kata terimah kasih,
kiranya makalah ini dapat menjadi sumber pembelajaran bagi kita semua dalam
menambah ilmu pengetahuan terkhususnya dalam bidang profesi Pendidikan.
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I........................................................................................................
Jurnal I ............................................................................................................
a. Nama Artikel ........................................................................................
b. Isi..........................................................................................................
c. Penulis..................................................................................................
BAB II......................................................................................................
Jurnal II...........................................................................................................
a. Nama Artikel.........................................................................................
b. Isi..........................................................................................................
c. Penulis..................................................................................................
BAB III.....................................................................................................
Kritik ringkasan Jurnal I & II............................................................................
a. Kelebihan.............................................................................................
b. Kelemahan...........................................................................................
BAB IV......................................................................................................
Penutup.........................................................................................................
Bab I

Jurnal I

Nama Jurnal : Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan Indonesia

a) Nama Artikel : Profesi Pendidikan

b) Isi :

A. Pendahuluan

Persoalan pendidikan merupakan persoalan yang menarik, melibatkan input, proses, dan
produk yang menjadikan sumber daya manusia sebagai subjek dan objek sekaligus. Dalam hal
ini, pendidikan dapat diamati dalam berbagai keterkaitan, mulai dari masalah sosial, ekonomi,
politik, agama, budaya, dan keamanan sebagai jaringan objek masalah.

Masalah pendidikan merupakan kajian yang cukup serius di Indonesia karena secara yuridis,
masalah pendidikan diatur oleh UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pemerintah Indonesia Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
B. Pembahasan

Diawali dengan kajian berbagai masalah pendidikan yang dihadapkan pada aspek
ekonomi, sosial, budaya maupun politik berkaitan dengan masalah globalisasi yang
mengisyaratkan peniadaan sekat keterbatasan dalam setiap dimensi kehidupan. Dahulu
peradaban manusia tidak dapat diketahui, sekarang dengan perkembangan teknologi diera
globalisasi ini! Apa saja yang terjadi dibelahan bumi Timur terakses kemana mana dalam limit
waktu yang relatif singkat.Persoalan mendasar berkaitan, dengan globalisasi ini adalah
bagaimana permasalahan globalisasi itu ditangkap dan diolah melalui proses pendidikan
terutama diera reformasi bangsa Indonesia secara positif.Sebab apabila persoalan globalisasi
hanya bertengger pada aspek kemodrenan maka seperti yang digambarkan oleh Achmad Charis
Zubeir yang diulas dalam rubrik Kedaulatan Rakyat ( Jum'at, 28 Desember 200 7) bahwa, dunia
modren punya tiga pilar penopang utama, yaitu ilmu pengetahuan yang mendorong teknologi
tinggi sehingga menyebabkan manusia bersifat sekuler, lebih mementingkan dunia. Kedua
pandangan yang berpaham liberalisme humanisme, serta yang ketiga sistem kapitalisme dalam
ekonomi.

Ketiganya membawa konsekuensi logis baik dampak positif maupun negatif. Dalam
kaitan ini Hamzah meletakan agenda masa depan untuk membuat tatanan internal baru dalam
tubuh bangsa Indonesia. Reformasi yang telah kita terima keberadaanya di negara ini adalah
bentuk agenda masa depan yang dimaksud. Reformasi menjadi wujud pertaubatan kita secara
total terhadap berbagai kesalahan yang kita lakukan selama ini.Dengan demikian ritus-ritus
pertaubatan ( reformasi ) Itu harus benar - benar berjalan hikmat,sistematis dan tepat pada
sasaran yang diinginkan.

Sepuluh perubahan pendidikan untuk peningkatan sumber daya manusia, yaitu:

(1) pendidikan sebagai proses pembelengguan atau proses pembebasan,

(2) pendidikan sebagai proses pembodohan atau proses pencerdasan,

(3) pendidikan sebagai proses perampasan hak anak - anak atau justru menjunjung tinggi hak
anak - anak,

(4) pendidikan menghasilkan tindak kekerasan atau menghasilkan tindak perdamaian,

(5) pendidikan sebagai proses pengebirian potensi manusia atau pemberdayaan potensi manusia,

(6) pendidikan untuk memecah wawasan manusia atau menyatukan wawasan manusia,

(7) pendidikan sebagai wahana di sintegrasi atau justru wahana mempersatukan bangsa,

(8) pendidikan menghasilkan manusia otoriter atau menghasilkan manusia demokratis,

(9) pendidikan menghasilkan manusia apatis terhadap lingkungan atau responsif dan peduli
terhadap lingkungan,serta

(10) pendidikan hanya terjadi disekolah atau bisa terjadi dimana-mana


Membahas tentang profesionalisme guru, yang diawali pembahasannya tentang hakekat
profesi guru. Pada bagian ini diuraikan tentang guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu
jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang diluar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal –
hal tersebut diluar bidang kependidikan.

Dalam kaitan ini diterangkan bahwa untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat
menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.
Untuk membangun citra guru sebagai sosok pendidik yang profesional maka sudah. Seharusnya
ia dapat selalu meningkatkan wawasan pengetahuan akademis dan praktis melalui jalur
pendidikan berjenjang ataupun upprad / ngdan / atau pelatihan yang bersifat In service training
dengan rekan – rekan sejawatnya. Disisilain perubahan dalam cara mengajar guru dapat
dilatihkan melalui peningkatan kemampuan mengajar sehingga kebiasaan lama yang kurang
efektif dapat segera terdeteksi dan perlahan -lahan dihilangkan

Mengulas tantang perlunya menyiapkan landasan bagi pengambilan keputusan secara


memuaskan tentang metode pengajaran dan kegiatan belajar yang efektif ini perlu untuk
menjalin agar sebagian besar siswa dapat menguasai sasaran pengajaran pada tingkat pencapaian
yang dapat diterima, dalam jangka waktu yang sesuai, Hal ini di tuntut siswa belajar mandiri
sesuai dengan kecepatannya dengan cara membaca, mengerjakan tugas pada lembar kerja,
memecahkan masalah, laporan praktikum. Interaksi guru dengan siswa dan antar siswa terjadi
melalui tanya jawab, diskusi, kegiatan kelompok kecil ), tugas yang harus diselesaikan, dan
laporan

Diawali dengan peryataan bahwa guru yang professional memiliki kompetensi dalam
melaksanakan program pembelajaran. Mensitir pendapat Munsyi, bahwa kompetensi mengacu
pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. Kompetensi
menunjuk kepada performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu
dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan
tujuan. Performance merupakan perilaku nyata dalam arti tidak hanya diamati, tetapi juga
meliputi perihal yang tidak tampak

Ditegaskan bahwa sistem pendidikan selama ini dikelola dalam suatu Iklim birokratik
dan sentralistik dianggap sebagai salah satu sebab yang telah membuahkan keterpurukan dalam
mutu dan keunggulan pendidikan di tanah air. faktor Sekolah-sekolah saat ini telah terkungkung
oleh kekuasaan birokrasi yang "menggurita" sejak kekuasaan tingkat pusat hingga daerah,
bahkan terkesan semakin buruk dalam era desentralisasi ini. Ironisnya kepala sekolah dan guru –
guru sebagai pihak yang paling memahami realitas pendidikan berada pada tempat yang
"dikendalikan".

Merekalah seharusnya yang paling berperan sebagai pengambil keputusan dalam


mengatasi berbagai persoalan sehari - hari yang menghadang upaya peningkatan mutu
pendidikan. Namun mereka ada dalam posisi tidak berdaya dan tertekan oleh berbagai
pembakuan dalam bentuk juklak dan juknis yang "pasti" tidak sesuai dengan kenyataan obyektif
di masing - masing sekolah.

Peran teknologi dalam perkembangan pendldikan di Indonesia, Teknologi memberikan


andil yang besar dalam memberikan alur Informasi, sekaligus membantu mempercepat
pemerataan pendidikan di Indonesia. Pembahasan ini dimulai dengan makna teknologi sebagai
pengenalan awal.Setelah memperkenalkan berapa makna teknologi dari para pakar, Hamzah
memaparkan arti teknologi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh,
panca indera, dan otak manusia. Hanya perlu diingat penyediaan alat teknologi dalam proses
pendidikan juga harus melihat sikon. Hal ini sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang SIstem Pendidikan Nasionai, pasal 45
ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan
sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesual dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensifisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.

Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran diera teknologi komunikasi dan
informasi menjadi topik inti sebagai kelanjutan bahasan tentan alur pembelajaran. Dalam
bahasan ini dikemukakan tentang teori - teori yang berkaitan dengan sumber belajar. Yang inti
dari rencana pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk
mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Fokus utama dalam perancangan pembelajaran
adalah pada pemillhan, penetapan, dan pengembangan variabel metode pembelajaran

Ada tiga prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode
pembelajaran,yaitu:

(1) tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua kondisi;
Resensi

(2) metode (strategi) pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan konsisten
pada hasil pembelajaran;

(3) kondisi pembelajaran yang berbeda bisa memiliki pengaruh yang konsisten pada hasil
pembelajaran Agar tidak salah dalam menerapkan media dalam metode pembelajaran, dalam
ulasan ini diuraikan tentang makna media, jenis dan klasisfikasi media, peran media hingga
pemakaian media yang berbasis komputer

c) Penulis :
Judul : Profesi Kependidikan
Penulis : Hamzah B. Uno
Penerbit : PT Bumi Aksara, Jakarta
Cetakan : Pertama, tahun 2007
ISBN : 979-010-171-6
Tebal : ix + 146 halaman
Jurnal II :

a) Nama Jurnal : Kinerja Profesi Masa Kini


b) Judul Artikel : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni

c) Isi :

Pendahuluan

Pendidikan adalan kunci semua kemajuan dan perkembangan berkualitas


sebab dengan pendidikan manusia dapat sebagai maupun sebagai warga
masyarakat. Dalam undang-undang dosen pada bab 1 adalah pendidik
professional dan ilmuwan mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. bab 2, mengenahi kedudukan, fungsi dan
tujuan pasal 3 ayat 1, dosen mempunyai pada jenjang pendidikan tinggi yang
di pengetahuan dan teknologi telah membawa kehidupan manusia di satu sisi
perubahan tersebut juga telah membawa manusia kedalam era persaingan
global yang kita perlu mengembangkan dan sumber daya manusia
merupakan kenyataan terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam

Dalam perumusan pendidikan di atas, peranan peserta didik di masa kini adalah manusia
Indonesia berkualitas yang senantiasa mampu memecahkan persoalanpersoalan kebutuhan
hidupnya secara mandiri dan pada gilirannya dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan
terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera. Salah satu barometer keberhasilan mewujudkan
sumber daya manusia ditandai dengan meningkatnya kualitas pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang lebih dinamis dan mandiri dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
beragama dengan tatanan nasional dan internasional.

Relasi tujuan dan fungsi pendidikan nasional tersebut di atas, dituangkan ke dalam undang-
undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003, seperti dikutip sebagai berikut :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. (UU sisdiknas No 20
tahun2003 : pasal 3)

PERANAN PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN

dalam sebuah profesi yang terpenting adalah penguasaan atau keahlian


khusus, yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus Hubungan
antara profesi dan kompetensi kompetensi adalah kemampuan atau
kompetensi pendidik berkaitan dengan profesionalisme, sehingga pendidik
yang professional adalah pendidik yang itu kompetensi professionalisme
pendidik dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan pendidik
dalam menjalankan (1990 : 4) mengatakan kompetensi adalah pemikiran,
penguasaan keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan
pendidik agar menguasai kompetensi yang harus mengikuti pendidikan
khusus dan Kompetensi pendidik untuk melaksanakan kewenangan profesionalnya,
mencakup tiga komponen sebagai berikut ;

1. Kemampuan kognitif: yakni menguasai pengetahuan serta keterampilan/ keahlian


kependidikan dan pengetahuan bidang studi yang diajarkan.

2. Kemampuan Afektif: yakni kemampuan yang meliputi seluruh fenomena perasaan dan
emosi serta sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain. Kemampuan ini
berkaitan dengan perasaan dan sikap terhadap profesinya, peserta pendidik, dan sasaran
pendidik yang dihadapi, teman sejawat dan masyarakat. Lebih lanjut mencakup juga
sikap terhadap bidang studi yang diajarkan, sikap terhadap pembaharuan pendidikan,
sikap mencintai tugas dan bertanggung hawab sebagai pendidik.

3. Kemampuan Psikomotorik : yakni kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan atau


kecakapan yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaanya berhubungan dengan tugas-tugas
sebagai pengajar

menurut peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 standar nasional
pendidikan pasal 28 ayat 3 ditentukan bahwa pendidik atau guru sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidik dasar dan menengah serta pendidikan usia dini memiliki kompetensi yaitu ;
1. Pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
hasil belajar, dan pengembangan peserta potensi yang dimilikinya.

2. Kepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,


teladan bagi peserta didik dan berakhlak

3. Professional, yaitu kemampuan luas dan mendalam yang


memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dan Standar Nasional Pendidikan.

4. Sosial, yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

TUGAS PENDIDIK

Pendidik merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.


masih terjadi pelanggaran terhadap profesi guru. Tugas dosen/ guru sebagai
profesi meliputi mengajar, membimbing dan melatih begitu luas, yang berarti
bahwa guru berkewajiban secara terus menerus dan layanan pendidikan
terhadap peserta didik dan masyarakat. Dipandang dari segi tugas dan
kewajiban sebagai pelaku professional, guru memiliki tugas yang kompleks
disamping tugas utamanya sebagai pendidik dalam arti mengajar,
membimbing dan melatih guna meneruskan dan mengembangkan iptek dan
mengembangkan keterampilan dan aplikasinya, maka sebagai tugas sosial
guru kehidupan pergaulan kemasyarakat dan mengembangkan nilai-nilai
kemanusiaan. Dalam makna yang lebih luas guru menjadi pendidik, pelatih,
pemimpin, dan suri tauladan atau contoh baik

PERAN PENDIDIK SEBAGAI PENGAJAR

Sebagai pengajar, pendidik dituntut untuk menciptakan kegiatan


pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran
yang optimal. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik diantaranya
sebagai manusia sumber, komunikator, mediator, pembimbing dan penilai.

KETERAMPILAN MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK

Pendapat yang mengatakan bahwa mengajar merupakan proses


penyamapaian Sebailiknya mengajar adalah perbuatan yang kompleks
dengan tuntunan berbagai keterampilan yang harus dimiliki guru dalam
melakasanakan kegiatan belajar keterampilan sederhana dan mendasar
sampai dengan yang lebih kompleks. Kondisi itu mencerminkan peluang yang
dan mempelajari semua keterampilan mengajar

d) Penulis : Suyatno
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI
Jln. Nangka No.58 Tanjung Barat Jakarta Selatan
suyatno6659@gmail.com
Bab III : Pembahasan

KEUNGGULAN KELEMAHAN

2. Jurnal ini hanya perlu di


1. Jurnal yang saya perbaiki kosa kata nya dan
kerjakan ini mudah di penggunaan tanda bacanya
JURNAL I mengerti banyak orang agar terlihat lebih rapi dan
sehingga memudahkan juga banyaak tulisan yang
pembaca untuk mengerti kurang terbaca

2. Menurut saya kelemahan


1. Jurnal yang saya jurnal ini hanya pada kosa
kerjakan ini mudah di kata nya saja agar lebih di
JURNAL II
mengerti banyak orang perhatikan agar pembaca
sehingga memudahkan lebih mudah memahami
pembaca untuk mengerti maksud dari jurnal tsb
Bab IV : Penutup

Seorang pendidik harus memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip


pembelajaran berbasis pedagogik. Agar tujuan pembelajaran berhasil,
minimal ada 4 pemahaman yang dimiliki oleh seorang pendidik dalam
konteks proses pendidikan (pedagogik) yaitu ;

(1) hakekat manusia (2) hakekat anak (3) hakekat pendidikan (4)
hakekat.

Dengan mengetahui dan memahami keempat hakekat pendidikan


tersebut seorang pendidik akan mendapat petunjukdan pedoman
dalam pembelalajaran, kemudian tahu kemana arah tujuan akhir dari
pendidikan, pada akhirnya seorang pendidik akan terhindar dari
kesesatan dalam proses pembelajaran. Kegagalan guru dalam
memahami prinsip-prinsip pembelajaran berbasis pedagogik akan
mengaburkan tujuan dari pendidikan

Anda mungkin juga menyukai