DEMOKRASI PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Pendidikan Kimia III B
Nadia Nuri Silmiah (1172080047)
Novia Nurmayanti (1172080049)
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan
rahmatnya untuk kita karena dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “FUNGSI
PENDIDIKAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA & DEMOKRASI PENDIDIKAN”.
Makalah ini dibuat semaksimal mungkin dan dengan berusaha menghindarkan dari
kesalahan serta kekurangan. Karena kami menyadari bahwasannya manusia tidak akan
pernah luput dari kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi perbaikkan penulisan makalah selanjutnya.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Akhirnya, semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk
kepada kita semua agar apa yang kita cita-citakan menjadi sukses. Aaamiin ya rabbal alamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kenyataan bahwa proses pendidikan yang ada cenderung berjalan monoton, teacher-
centered, top-down, mekanis, kognitif dan tujuan pendidikan kadang telah melenceng.
Karena itu, banyak gagasan muncul tentang perlunya melakukan perubahan terhadap
pendidikan, termasuk melakukan perubahan paradigma dari praktek pendidikan yang selama
ini berjalan. Perlunya fungsi Pendidikan yang harus dimaknai sebagai upaya untuk membantu
manusia mencapai realitas diri dengan mengoptimalkan semua potensi kemanusiaannya.
Dengan pengertian ini, semua proses yang menuju pada terwujudnya optimalisasi potensi
manusia, tanpa memandang tempat dan waktu, dikategorikan sebagai kegiatan pendidikan.
Demokrasi pendidikan merupakan suatu sistem yang mengutamakan hak dan kewajiban
serta perlakuan yang sama bagi setiap warga negara dalam pendidikan.Peranan pendidikan
dalam kehidupan kenegaraan akan banyak memberikan dimensi pembangunan karakter
bangsa (nations character building). Aktualisasi karakter masyarakat dapat membentuk nilai-
nilai budaya yang tumbuh pada komunitas lingkungan sosial-politik, baik dalam bentuk
berpikir, berinisiatif, dan aneka ragam hak asasi manusia. Dengan demikian, pendidikan
senantiasa melahirkan tata nilai kehidupan masyarakat dalam sistem kenegaraanyang di anut
oleh suatu pemerintahan.
1
tersebut diupayakan agar sistem pendidikan di Indonesia tidak hanya mampu berkiprah dalam
pergaulan nasional, namun dalam era globalisasi perlu memperhitungkan persaingan secara
internasional.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
FUNGSI PENDIDIKAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA &
DEMOKRASI PENDIDIKAN
3
b. Aliran Realisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu memberikan pengetahuan yang esensial
atau mendalam kepada para siswa, sehingga akan dapat bertahan hidup di dalam
lingkungan alam dan sosialnya serta hidup dengan aman dan bahagia.4
c. Aliran Materialisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu mempersiapkan manusia sesuai dengan
kapasitasnya untuk tanggung jawab hidup sosial dan pribadi, serta
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan akdemis yang empiris.5
d. Aliran Pragmatisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu menyelesaikan hal-hal baru atau masalah
baru dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat, mengajarkan
seseorang tentang bagaimana berfikir dan menyesuaikan diri terhadap perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat.6
e. Aliran Perenialisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu mengembangkan potensi-potensi yang
ada pada diri manusia, memastikan siswa memperoleh pengetahuan tentang
prinsip-prinsip atau gagasan-gagasan besar yang tidak berubah.
f. Aliran Eksistensialisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu mendorong setiap individu agar mampu
mengembangkan semua potensinya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
g. Aliran Progresivisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu mengembangkan bakat, kreatifitas,
kemampuan yang terpendam dalam diri.7
B. Demokrasi Pendidikan
1. Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari dua asal kata, yang mengacu pada sistem
pemerintahan zaman Yunani-Kuno yang disebut ‘demokratia’, yaitu ‘demos’ dan ‘kratos
atau kratein’. Menurut artinya secara harfiah yang dimaksud dengan demokrasi, yaitu
demos yang berarti rakyat dan kratos atau cratein yang berarti memerintah, pemerintahan
yang dijalankan oleh rakyat. Demokrasi menyiratkan arti kekuasaan politik atau
4
Ibid.
5
Ibid.
6
Ibid.
7
Ibid.
4
pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat , warga
masyarakat yang telah terkonsep sebagai warga negara. Dengan demikian dilihat dari arti
kata asalnya, demokrasi mengandung arti pemerintahan oleh rakyat. Sekalipun sejelas itu
arti istilah demokrasi menurut bunyi kata-kata asalnya, akan tetapi dalam praktek
demokrasi itu dipahami dan dijalankan secara berbeda-beda.8
Dari rumusan tersebut memberikan sifat pemahaman umum terhadap suatu negara
yang menganut sistem demokrasi, yaitu: “Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan
yang mempunyai elemen-elemen yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan”.
8
Haris G.Warren, Democracy at work (New York: Prentichall, Inc.Englewood Cliffs, 1963), hal. 2
9
MacGregor Bums, Government by the People (New York: Prentichall, 1989), hal. 3
10
Henry B. Mayo, An Introduction to Democratic Theory (New York: Literary Licencing, 1960), hal.70
11
Nanogummy, “Demokrasi Pendidikan Dalam Islam”
(http://nanogummy.wordpress.com/2011/05/06/demokrasi-pendidikan-dalam-islam/, diakses 15 November
2018)
5
Menurut Sugarda Purbakawatja, memberikan definisi bahwa demokrasi
pendidikan, adalah pengajaran pendidikan yang semua anggota masyarakat mendapatkan
pendidikan dan pengajaran yang adil.12
Sedangkan demokrasi pendidikan dalam pengertian yang luas mengandung tiga hal
yaitu :
1) Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia
Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin
persaudaraan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit,
agama dan bangsa.Dalam pendidikan, nilai-nilai inilah yang ditanamkan dengan
memandang perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik hubungan antara sesama
peserta didik atau hubungan dengan gurunya yang saling menghargai dan
menghormati.
2) Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat
Dari prinsip inilah timbul pandangan bahwa manusia itu harus dididik, karena
dengan pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang ke arah yang lebih
sehat, baik dan sempurna. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak didik untuk berpikir dan
memecahkan persoalan-persoalannya sendiri secara teratur, sistematis dan
komprehensif serta kritis sehingga anak didik memiliki wawasan, kemampuan dan
kesempatan yang luas.
3) Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama
Dalam konteks ini, pengertian demokrasi tidaklah dibatasi oleh kepentingan
individu-individu lain. Dengan kata lain, seseorang menjadi bebas karena orang lain
menghormati kepentingannya. Oleh sebab itu, tidak ada seseorang yang karena
12
Sugarda Purbakawatja, Azas-azas Demokrasi dalam Pendidikan Islam Ditinjau dengan Latar Belakang
Perkembangan Masyarakat, (Jakarta : 1999), hal. 34.
13
M. Muchidjin Dimjati dan Muhammad Roqib, Pendidikan Islam (Yogyakarta :Yayasan Aksara Indonesia,
2000), hal. 57
6
kebebasannya berbuat sesuka hatinya sehingga merusak kebebasan orang lain atau
kebebasannya sendiri.14
Kesejahteraan dan kebahagiaan hanya tercapai bila setiap warga negara atau
anggota masyarakat dapat mengembangkan tenaga atau pikirannya untuk memanjukan
kepentingan bersama karena kebersamaan dan kerjasama inilah pilar penyangga
demokrasi. Berkenaan dengan itulah maka bagi setiap warga negara diperlukan hal-hal
sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah kewarganegaraan (civic),
ketatanegaraan, kemasyarakatan, soal-soal pemerintahan yang penting;
b. Suatu keinsyafan dan kesanggupan semangat menjalankan tugasnya dengan
mendahulukan kepentingan negara atau masyarakat daripada kepentingan sendiri;
c. Suatu keinsyafan dan kesanggupan memberantas kecurangan-kecurangan dan
perbuatan-perbuatan yang menghalangi kemajuan dan kemakmuran masyarakat dan
pemerintah15
Dari prinsip-prinsip di atas dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi
pendidikan itu sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan jenis masyarakat
dimana mereka berada, karena dalam realitasnya bahwa pengembangan demokrasi
pendidikan itu akan banyak dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan
masyarakat. Misalnya masyarakat agraris akan berbeda dengan masyarakat metropolitan
dan modern, dan sebagainya.
14
Izzaucon “Makalah Demokrasi Pendidikan” (http://izzaucon.blog.uns.ac.id/2011/04/20/makalah-demokrasi-
pendidikan-2/, akses 15 Nopember 2018)
15
Ibid.
7
a. Keadilan dalam pemerataan kesempatan belajar bagi semua warga negara dengan
cara adanya pembuktian kesetiaan dan konsisten pada sistem politik yang ada;
b. Dalam upaya pembentukan karakter bangsa sebagai bangsa yang baik;
c. Memiliki suatu ikatan yang erat dengan cita-cita nasional.
16
Alyz “demokrasi pendidikan” (http://alyz86.wordpress.com/2010/05/21/demokrasi-pendidikan/, akses 15
November 2018)
17
Ibid.
8
menimbulkan sifat saling tolong menolong dan sifat kepedulian sosial diantara
peserta didik.
c. Prinsip penghormatan akan martabat individu dalam pendidikan Islam
Prinsip ini berhubungan dengan keadilan, sedangkan keadilan merupakan
nilai-nilai kemanusiaan yang asasi dan jadi pilar berbagai aspek kehidupan, baik
individul, keluarga dan masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud dengsn demokrasi sebagai penghormatan akan
martabat orang lain adalah seseorang akan memperlakukan orang lain sebagaimana
dirinya sendiri. Secara historis prinsip penghormatan akan martabat individu telah
ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam praktek pembebasan kaum tertindas
di Mekkah, seperti memerdekakan budak.18
18
Mardiah, M.Ag, Filsafat Pendidikan (STAI DU Kandangan, 2011) hal.17
19
Ibid.
9
dibutuhkan pola penyelenggaraan pendidikan yang mampu mengakomodir tuntutan
kebutuhan lingkungan dan masyarakat.20
10
Pelaksanaan demokrasi pendidikan di Indonesia pada dasarnya telah
dikembangkan sedemikian rupa dengan menganut dan mengembangkan asas demokrasi
dalam pendidikannya, terutama setelah diproklamirkannya kemerdekaan, hingga
sekarang. Pelaksanaan tersebut telah diatur dalam perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, seperti berikut ini:
Pasal 31 UUD 1945;
a. Ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
b. Ayat (2): pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional, yang diatur dengan undang-undang.
Dengan demikian di negara Indonesia, semua warga negara diberikan kesempatan
yang sama untuk menikmati pendidikan, yang penyelenggaraan pendidikannya diatur
oleh satu undang-undang sistem pendidikan nasional, dalam hal ini tentu saja UU
nomor 2 tahun 1989.23
UU Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional. Menurut UU ini, cukup
banyak dibicarakan tentang demokrasi pendidikan, terutama yang berkaitan dengan
hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan, misalnya:
a. Pasal 5; Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan.
b. Pasal 6;
Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti
pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang
sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
tamatan pendidikan dasar.
c. Pasal 7;
Penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan
diselenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras,
kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi, dan dengan tetap
mengindahkan kekhususan satuan pendidikan yang bersangkutan.
d. Pasal 8;
1) Warga negara yang memiliki kelainan fisik dan atau mental berhak memperoleh
pendidikan luar biasa.
2) Warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak
memperoleh perhatian khusus.
23
Kecoaxus “Pendidikan” (http://kecoaxus.tripod.com/pendidikan/pen1.html diakses 15 November 2018)
11
3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2)
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.24
24
Ibid.
12
BAB III
KESIMPULAN
Demokrasi pendidikan adalah proses perbuatan mendidik yang mengutamakan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua peserta didik.
Manfaat demokrasi pendidikan dalam praktek kehidupan dan pendidikan antara lain
yaitu rasa hormat terhadap harkat sesama manusia, setiap manusia memiliki perubahan
kearah pikiran yang sehat, rela berbakti untuk kepentingan dan kebaikan bersama. Melalui
kebijakan demokrasi pendidikan diharapkan peluang masyarakat untuk menikmati
pendidikan menjadi semakin lebar sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimiliki.
Jurang pemisah antara kelompok terdidik dan belum terdidik menjadi semakin terhapus,
sehingga informasi pembangunan tidak lagi menjadi hambatan.
Pelaksanaan demokrasi dalam pendidikan itu telah dicoba baik secara eksperimen
maupun secara operasional dalam beberapa tempat dan negara yang banyak sekali.
13
DAFTAR PUSTAKA
Henry B. Mayo. 1960. An Introduction to Democratic Theory New York: Literary Licencing.
Warren, Haris G. 1963. Democracy at work. New York: Prentichall, Inc.Englewood Cliffs.
14