Anda di halaman 1dari 17

FUNGSI PENDIDIKAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA &

DEMOKRASI PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Filsafat Pendidikan


Dosen pengampu: Drs. H. Kholis, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 10
Pendidikan Kimia III B
 Nadia Nuri Silmiah (1172080047)
 Novia Nurmayanti (1172080049)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan
rahmatnya untuk kita karena dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “FUNGSI
PENDIDIKAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA & DEMOKRASI PENDIDIKAN”.

Makalah ini dibuat semaksimal mungkin dan dengan berusaha menghindarkan dari
kesalahan serta kekurangan. Karena kami menyadari bahwasannya manusia tidak akan
pernah luput dari kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi perbaikkan penulisan makalah selanjutnya.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Akhirnya, semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk
kepada kita semua agar apa yang kita cita-citakan menjadi sukses. Aaamiin ya rabbal alamiin.

Bandung, 15 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4

1.3 Tujuan.......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

2.1 Fungsi Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia..........................................................5

2.1.1 Fungsi Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia Secara Umum...........................5

2.1.2 Fungsi Pendidikn Bagi Kehidupan Manusia Menurut Aliran Filsafat.............5

2.2 Demokrasi Pendidikan.............................................................................................5

2.2.1 Pengertian Demokrasi.......................................................................................5

2.2.2 Pengertian Demokrasi Pendidikan....................................................................5

2.2.3 Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam Pandangan Islam........................................5

2.2.4 Pelaksaan Demokrasi Pendidikan Di Indonesia...............................................5

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses memanusiakan manusia (humanizing


human being). Karena itu, semua yang ada dalam praktek pendidikan mestinya selalu
memperhatikan hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan dengan fitrah, sebagai mahkluk
individu yang khas, dan sebagai mahluk sosial yang hidup dalam realitas sosial yang
majemuk.

Kenyataan bahwa proses pendidikan yang ada cenderung berjalan monoton, teacher-
centered, top-down, mekanis, kognitif dan tujuan pendidikan kadang telah melenceng.
Karena itu, banyak gagasan muncul tentang perlunya melakukan perubahan terhadap
pendidikan, termasuk melakukan perubahan paradigma dari praktek pendidikan yang selama
ini berjalan. Perlunya fungsi Pendidikan yang harus dimaknai sebagai upaya untuk membantu
manusia mencapai realitas diri dengan mengoptimalkan semua potensi kemanusiaannya.
Dengan pengertian ini, semua proses yang menuju pada terwujudnya optimalisasi potensi
manusia, tanpa memandang tempat dan waktu, dikategorikan sebagai kegiatan pendidikan.

Demokrasi pendidikan merupakan suatu sistem yang mengutamakan hak dan kewajiban
serta perlakuan yang sama bagi setiap warga negara dalam pendidikan.Peranan pendidikan
dalam kehidupan kenegaraan akan banyak memberikan dimensi pembangunan karakter
bangsa (nations character building). Aktualisasi karakter masyarakat dapat membentuk nilai-
nilai budaya yang tumbuh pada komunitas lingkungan sosial-politik, baik dalam bentuk
berpikir, berinisiatif, dan aneka ragam hak asasi manusia. Dengan demikian, pendidikan
senantiasa melahirkan tata nilai kehidupan masyarakat dalam sistem kenegaraanyang di anut
oleh suatu pemerintahan.

Untuk menumbuhkan demokrasi diperlukan suatu pendidikan yang turut menunjang


peningkatan kualitas masyarakat yang dapat memahami budaya demokras, serta pendidikan
yang demokratis sangat ditunjang oleh sistem kenegaraan yang demokratis. Untuk
menyerasikan muatan demokrasi pendidikan dalam konteks otonomi daerah, diharapkan
prakarsa kualitas pendidikan disamping harus memperhatikan potensi lokal yang dimiliki,
juga harus mampu melihat peluang dan tantangan kebutuhan kualitas secara global. Hal

1
tersebut diupayakan agar sistem pendidikan di Indonesia tidak hanya mampu berkiprah dalam
pergaulan nasional, namun dalam era globalisasi perlu memperhitungkan persaingan secara
internasional.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Fungsi Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia?


2. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi dan Demokrasi Pendidikan?
3. Bagaimana Prinsip Demokrasi dalam Pendidikan dan Pandangan Islam?
4. Bagaimana Batasan Praktik Demokrasi Dalam Pendidikan?
5. Bagaimana Pelaksaan Demokrasi Pendidikan Di Indonesia?

C. Tujuan

1. Mengetahui Fungsi Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia


2. Mengetahui Konsep Demokrasi Dan Demokrasi Pendidikan
3. Mengetahui Prinsip Demokrasi dalam Pendidikan dan Pandangan Islam
4. Mengetahui Batasan Praktik Demokrasi dalam Pendidikan
5. Mengetahui Pelaksaan Demokrasi Pendidikan di Indonesia

2
BAB II
FUNGSI PENDIDIKAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA &
DEMOKRASI PENDIDIKAN

A. Fungsi Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia

1. Fungsi Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia Secara Umum


Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi menunjang
perannya di masa datang. Upaya pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa
memiliki hubungan yang signifikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa
mendatang. Dengan demikian, pendidikan merupakan sarana terbaik untuk
menciptakan suatu generasi baru. Pendidikan merupakan proses budaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat.
Pendidikan selalu berkembang, dan selalu dihadapkan pada perubahan zaman. Untuk
itu, mau tak mau pendidikan harus didisain mengikuti irama perubahan tersebut,
apabila pendidikan tidak didisain mengikuti irama perubahan, maka pendidikan akan
ketinggalan dengan lajunya perkembangan zaman itu sendiri.1

Bagi perkembangan manusia pendidikan adalah. Pertama transformasi budaya


dari generasi ke generasi, mempertahankan unsur-unsur esensi dari kebudayaan dengan
membuka diri pada usur positif dari luar. Kedua Pendidikan bertanggung jawab
terhadap generasi masa kini, artinya pendidikan tidak dapat pejam mata terhadap
pengangguran dan harus mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan. Ketiga dalam
tugas yang paling berat pendidikan adalah menyiapkan generasi masa depan dalam
perkembangan kehidupan, yang dulu hidup dalam keadaan tradisional harus
mempersiapkan generasi yang mampu menerobos kehidupan modern dan berperan
aktif.2

2. Fungsi Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia Menurut Aliran Filsafat


a. Aliran Idealisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu membantu mengembangkan pikiran dan
diri pribadi siswa. Tidak hanya menekankan pada perkembangan aktifitas-aktifitas
intelektual, melainkan hal yang lain juga seperti moral, estetis, realisasi diri.3
1
Hasan Fuad, Dasar-Dasar Pendidikan (Jakarta: Renika Cipta, 1995), hal.17
2
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hal.101
3
Jalaludin, Filsafat Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012)

3
b. Aliran Realisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu memberikan pengetahuan yang esensial
atau mendalam kepada para siswa, sehingga akan dapat bertahan hidup di dalam
lingkungan alam dan sosialnya serta hidup dengan aman dan bahagia.4
c. Aliran Materialisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu mempersiapkan manusia sesuai dengan
kapasitasnya untuk tanggung jawab hidup sosial dan pribadi, serta
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan akdemis yang empiris.5
d. Aliran Pragmatisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu menyelesaikan hal-hal baru atau masalah
baru dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat, mengajarkan
seseorang tentang bagaimana berfikir dan menyesuaikan diri terhadap perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat.6
e. Aliran Perenialisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu mengembangkan potensi-potensi yang
ada pada diri manusia, memastikan siswa memperoleh pengetahuan tentang
prinsip-prinsip atau gagasan-gagasan besar yang tidak berubah.
f. Aliran Eksistensialisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu mendorong setiap individu agar mampu
mengembangkan semua potensinya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
g. Aliran Progresivisme
Menurut aliran ini peran pendidikan yaitu mengembangkan bakat, kreatifitas,
kemampuan yang terpendam dalam diri.7

B. Demokrasi Pendidikan
1. Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari dua asal kata, yang mengacu pada sistem
pemerintahan zaman Yunani-Kuno yang disebut ‘demokratia’, yaitu ‘demos’ dan ‘kratos
atau kratein’. Menurut artinya secara harfiah yang dimaksud dengan demokrasi, yaitu
demos yang berarti rakyat dan kratos atau cratein yang berarti memerintah, pemerintahan
yang dijalankan oleh rakyat. Demokrasi menyiratkan arti kekuasaan politik atau

4
Ibid.
5
Ibid.
6
Ibid.
7
Ibid.

4
pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat , warga
masyarakat yang telah terkonsep sebagai warga negara. Dengan demikian dilihat dari arti
kata asalnya, demokrasi mengandung arti pemerintahan oleh rakyat. Sekalipun sejelas itu
arti istilah demokrasi menurut bunyi kata-kata asalnya, akan tetapi dalam praktek
demokrasi itu dipahami dan dijalankan secara berbeda-beda.8

Pada zaman Yunani-Kuno, kata demokrasi digunakan untuk menunjuk pada


‘government by the many’ (pemerintahan oleh orang banyak), sebagai lawan dari
‘government by the few’ (pemerintahan oleh sekelompok orang). MacGregor Bums,
dalam Government by the People, memberikan pengertian demokrasi, sebagai:

“A system of government in which those who have authority to make decisions


(that have the force of law) acquire and retain this authority either directly or indirectly
as the result of winning free elections in which the great majority of adult citizens are al-
lowed to participate”.9

Henry B. Mayo dalam An Introduction to Democratic Theory, memberikan


pengertian demokrasi, sebagai:

“A democratic political system is one in which public politicies are made on


majority basis, by representatives subject to effective popular control at periodic
elections which are conducted on the principle of political equality and under conditions
of political freedom”.10

Dari rumusan tersebut memberikan sifat pemahaman umum terhadap suatu negara
yang menganut sistem demokrasi, yaitu: “Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan
yang mempunyai elemen-elemen yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan”.

2. Pengertian dan Ruang Lingkup Demokrasi Pendidikan


Apabila dihubungkan dengan pendidikan maka pengertian demokrasi sebagai
berikut: Vebrianto memberi pendapat pendidikan yang demokrasi adalah pendidikan
yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak (peserta didik) mencapai
tingkat pendidikan sekolah yang setinggi –tinginya sesuai dengan kemampuannya.11

8
Haris G.Warren, Democracy at work (New York: Prentichall, Inc.Englewood Cliffs, 1963), hal. 2
9
MacGregor Bums, Government by the People (New York: Prentichall, 1989), hal. 3
10
Henry B. Mayo, An Introduction to Democratic Theory (New York: Literary Licencing, 1960), hal.70
11
Nanogummy, “Demokrasi Pendidikan Dalam Islam”
(http://nanogummy.wordpress.com/2011/05/06/demokrasi-pendidikan-dalam-islam/, diakses 15 November
2018)

5
Menurut Sugarda Purbakawatja, memberikan definisi bahwa demokrasi
pendidikan, adalah pengajaran pendidikan yang semua anggota masyarakat mendapatkan
pendidikan dan pengajaran yang adil.12

Sedangkan menurut M. Muchijiddin Dimjati dan Muhammad Roqib, bahwa


demokrasi pendidikan adalah pendidikan yang berperinsip dasar rasa cinta dan kasih
sayang terhadap sesama.13

Berdasarkan definisi- definisi di atas dapat dipahami bahwa demokrasi pendidikan


merupakan suatu pandangan yang mengutamakan persamaan kewajiban dan hak dan
perlakuan oleh tenaga kependidikan terhadap peserta didik dalam proses pendidikan.

Sedangkan demokrasi pendidikan dalam pengertian yang luas mengandung tiga hal
yaitu :
1) Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia
Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin
persaudaraan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit,
agama dan bangsa.Dalam pendidikan, nilai-nilai inilah yang ditanamkan dengan
memandang perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik hubungan antara sesama
peserta didik atau hubungan dengan gurunya yang saling menghargai dan
menghormati.
2) Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat
Dari prinsip inilah timbul pandangan bahwa manusia itu harus dididik, karena
dengan pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang ke arah yang lebih
sehat, baik dan sempurna. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak didik untuk berpikir dan
memecahkan persoalan-persoalannya sendiri secara teratur, sistematis dan
komprehensif serta kritis sehingga anak didik memiliki wawasan, kemampuan dan
kesempatan yang luas.
3) Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama
Dalam konteks ini, pengertian demokrasi tidaklah dibatasi oleh kepentingan
individu-individu lain. Dengan kata lain, seseorang menjadi bebas karena orang lain
menghormati kepentingannya. Oleh sebab itu, tidak ada seseorang yang karena

12
Sugarda Purbakawatja, Azas-azas Demokrasi dalam Pendidikan Islam Ditinjau dengan Latar Belakang
Perkembangan Masyarakat, (Jakarta : 1999), hal. 34.
13
M. Muchidjin Dimjati dan Muhammad Roqib, Pendidikan Islam (Yogyakarta :Yayasan Aksara Indonesia,
2000), hal. 57

6
kebebasannya berbuat sesuka hatinya sehingga merusak kebebasan orang lain atau
kebebasannya sendiri.14

Kesejahteraan dan kebahagiaan hanya tercapai bila setiap warga negara atau
anggota masyarakat dapat mengembangkan tenaga atau pikirannya untuk memanjukan
kepentingan bersama karena kebersamaan dan kerjasama inilah pilar penyangga
demokrasi. Berkenaan dengan itulah maka bagi setiap warga negara diperlukan hal-hal
sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah kewarganegaraan (civic),
ketatanegaraan, kemasyarakatan, soal-soal pemerintahan yang penting;
b. Suatu keinsyafan dan kesanggupan semangat menjalankan tugasnya dengan
mendahulukan kepentingan negara atau masyarakat daripada kepentingan sendiri;
c. Suatu keinsyafan dan kesanggupan memberantas kecurangan-kecurangan dan
perbuatan-perbuatan yang menghalangi kemajuan dan kemakmuran masyarakat dan
pemerintah15

3. Prinsip-Prinsip Demokrasi dalam Pendidikan


Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah antara
lain:
a. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan
b. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan
c. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka

Dari prinsip-prinsip di atas dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi
pendidikan itu sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan jenis masyarakat
dimana mereka berada, karena dalam realitasnya bahwa pengembangan demokrasi
pendidikan itu akan banyak dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan
masyarakat. Misalnya masyarakat agraris akan berbeda dengan masyarakat metropolitan
dan modern, dan sebagainya.

Apabila yang dikemukakan tersebut dikaitkan dengan prinsip-prinsip demokrasi


pendidikan yang telah diungkapkan, tampaknya ada beberapa butir penting yang harus
diketahui dan diperhatikan, diantaranya:

14
Izzaucon “Makalah Demokrasi Pendidikan” (http://izzaucon.blog.uns.ac.id/2011/04/20/makalah-demokrasi-
pendidikan-2/, akses 15 Nopember 2018)
15
Ibid.

7
a. Keadilan dalam pemerataan kesempatan belajar bagi semua warga negara dengan
cara adanya pembuktian kesetiaan dan konsisten pada sistem politik yang ada;
b. Dalam upaya pembentukan karakter bangsa sebagai bangsa yang baik;
c. Memiliki suatu ikatan yang erat dengan cita-cita nasional.

Sedangkan pengembangan demokrasi pendidikan yang berorientasi pada cita-cita


dan nilai demokrasi, akan selalu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini :
a. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai-nilai luhurnya
b. Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan
berbudi pekerti luhur
c. Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga negara untuk memperoleh
pendidikan dan pengajaran nasional dengan memanfaatkan kemampuan pribadinya,
dalam rangka mengembangkan kreasinya ke arah perkembangan dan kemajuan iptek
tanpa merugikan pihak lain16

4. Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam Pandangan Islam


Adapun bentuk prinsip demokrasi pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
a. Prinsip kebebasan bagi pendidik dan peserta didik
Kebebasan disini meliputi:
 kebebasan berkarya,
 kebebasan mengembangkan potensi,
 kebebasan berpendapat.
b. Prinsip persamaan terhadap peserta didik dalam pendidikan Islam
Islam memberikan kesempatan yang sama bagi semua pesera didik untuk
mendapatkan pendidikan atau belajar.17
Prinsip persamaan terhadap peserta didik dalam pandangan Islam
dimaksudkan agar peserta didik yang masuk di dlam lembaga pendidikan tidak ada
perbedaan harkat, martabat atau derajat kemanusiaannya, karena penyelenggaraan
pendidikan dilaksanakan dalam suatu ruangan dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan dari pendidik dan peserta didik diharapkan dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya dengan wajar dan layak. Prinsip persamaan ini juga akan

16
Alyz “demokrasi pendidikan” (http://alyz86.wordpress.com/2010/05/21/demokrasi-pendidikan/, akses 15
November 2018)
17
Ibid.

8
menimbulkan sifat saling tolong menolong dan sifat kepedulian sosial diantara
peserta didik.
c. Prinsip penghormatan akan martabat individu dalam pendidikan Islam
Prinsip ini berhubungan dengan keadilan, sedangkan keadilan merupakan
nilai-nilai kemanusiaan yang asasi dan jadi pilar berbagai aspek kehidupan, baik
individul, keluarga dan masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud dengsn demokrasi sebagai penghormatan akan
martabat orang lain adalah seseorang akan memperlakukan orang lain sebagaimana
dirinya sendiri. Secara historis prinsip penghormatan akan martabat individu telah
ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam praktek pembebasan kaum tertindas
di Mekkah, seperti memerdekakan budak.18

5. Batas-batas Pelaksaan Praktek Demokrasi dalam Pendidikan


 Aspek dalam demokrasi.
Dalam demokrasi memberlakukan nilai kehidupan masyarakat yang sadar akan
hak dan kewajibannya dalam sistem kenegaraan dan pemerintahan. Kesadaran
demokrasi banyak tercipta akibat adanya keberagaman kondisi masyarakat yang
pluralistik, sehingga segala bentuk kebijakan politis senantiasa bersandar pada pendapat
mayoritas masyarakat. Unsur utama dari demokrasi adalah:
a. Adanya persamaan hak dan kewajiban seseorang dalam sistem pemerintahan;
b. Arah kebijakan dilandasi oleh prinsip buttom-up;
c. Adanya partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat;
d. Berlakunya prinsip transparansi dan akuntabilitas publik;
e. Kedaulatan negara berada di tangan rakyat.19

 Aspek dalam pendidikan


Pendidikan sebagai suatu proses pembentukan karakter manusia yang mengarah
pada kemandirian hidup, memerlukan suatu penataan yang matang dan terencana. Oleh
karenanya, peran pendidikan senantiasa diarahkan pada upaya peningkatan kualitas
manusia. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa, akan sangat bergantung pada
kondisi sumber daya manusia yang cukup tinggi, sehingga dalam realitasnya

18
Mardiah, M.Ag, Filsafat Pendidikan (STAI DU Kandangan, 2011) hal.17
19
Ibid.

9
dibutuhkan pola penyelenggaraan pendidikan yang mampu mengakomodir tuntutan
kebutuhan lingkungan dan masyarakat.20

Demokrasi dan pendidikan dapat di identifikasikan sebagai berikut:


a. Adanya kesamaan hak dan kewajiban setiap warga Negara.
Pendidikan harus memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh warga
negara untuk memperoleh pendidikan. Perlakuan proses penyelenggaraan
pendidikan harus di arahkan pada keberagaman potensi individu peserta didik,
dimana mereka diberikan kebebasan untuk mampu mengekspresikan diri dalam
potensi berpikir, bertindak, dan berinovasi.
b. Adanya arah kebijakan dilandasi oleh prinsip buttom-up.
Prinsip kebijakan dari bawah ke pucuk pimpinan, dalam dunia pendidikan
memberikan konsekuensi terhadap keterlibatan aktif seluruh komponen peserta
didik, orang tua, tenaga kependidikan, kepala sekolah, masyarakat, dan
pemerintahan setempat. Keadaan ini mencerminkan berlakunya asas desentralisasi
melalui prinsip penerapan otonomi daerah.
c. Adanya partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat.
Bentuk partisipasi dalam demokrasi pendidikan adalah berusaha melibatkan diri
dalam proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan mutu
pelayanan pendidikan. Hal ini sebagaimana prinsip yang diterapkan dalam
manajemen berbasis masyarakat (School based community).
d. Berlakunya prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
Demokrasi pendidikan pada hakikatnya harus dilaksanakan atas prinsip
memperhatikan kebutuhan perkembangan tuntutan masyarakat dan lingkungan. Di
sisi lain, pendidikan dalam era demokrasi memberikan wahana bagi pembentukan
nasib dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu, dalam implementasinya,
pendidikan akan diarahkan pada kebijakan yang lebih transparan, serta memiliki
komitmen bagi akuntabilitas publik.21

6. Pelaksaan Demokrasi Pendidikan Di Indonesia


Demokrasi pendidikan merupakan proses buat memberikan jaminan dan kepastian
adanya persamaan kesempatan buat mendapatkan pendidikan di dalam masyarakat
tertentu.22
20
Ibid.
21
Ibid.
22
Mardiah, M.Ag. Loc.cit

10
Pelaksanaan demokrasi pendidikan di Indonesia pada dasarnya telah
dikembangkan sedemikian rupa dengan menganut dan mengembangkan asas demokrasi
dalam pendidikannya, terutama setelah diproklamirkannya kemerdekaan, hingga
sekarang. Pelaksanaan tersebut telah diatur dalam perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, seperti berikut ini:
 Pasal 31 UUD 1945;
a. Ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
b. Ayat (2): pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional, yang diatur dengan undang-undang.
Dengan demikian di negara Indonesia, semua warga negara diberikan kesempatan
yang sama untuk menikmati pendidikan, yang penyelenggaraan pendidikannya diatur
oleh satu undang-undang sistem pendidikan nasional, dalam hal ini tentu saja UU
nomor 2 tahun 1989.23
 UU Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional. Menurut UU ini, cukup
banyak dibicarakan tentang demokrasi pendidikan, terutama yang berkaitan dengan
hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan, misalnya:
a. Pasal 5; Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan.
b. Pasal 6;
Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti
pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang
sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
tamatan pendidikan dasar.
c. Pasal 7;
Penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan
diselenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras,
kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi, dan dengan tetap
mengindahkan kekhususan satuan pendidikan yang bersangkutan.
d. Pasal 8;
1) Warga negara yang memiliki kelainan fisik dan atau mental berhak memperoleh
pendidikan luar biasa.
2) Warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak
memperoleh perhatian khusus.
23
Kecoaxus “Pendidikan” (http://kecoaxus.tripod.com/pendidikan/pen1.html diakses 15 November 2018)

11
3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2)
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.24

24
Ibid.

12
BAB III
KESIMPULAN

Fungsi Pendidikan adalah menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan


tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang, memindahkan ilmu pengetahuan,
memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat,
untuk memberantas kebodohan, menghilangkan salah pengertian, memberi bimbingan dalam
hidup, menolong dalam menghadapi kesukaran, dan menentramkan batin. Pendidikan bagi
perkembangan hidup sebagai transformasi budaya dari generasi ke generasi bertanggung
jawab terhadap generasi masa kini menyiapkan generasi masa depan dalam perkembangan
kehidupan

Demokrasi pendidikan adalah proses perbuatan mendidik yang mengutamakan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua peserta didik.

Manfaat demokrasi pendidikan dalam praktek kehidupan dan pendidikan antara lain
yaitu rasa hormat terhadap harkat sesama manusia, setiap manusia memiliki perubahan
kearah pikiran yang sehat, rela berbakti untuk kepentingan dan kebaikan bersama. Melalui
kebijakan demokrasi pendidikan diharapkan peluang masyarakat untuk menikmati
pendidikan menjadi semakin lebar sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimiliki.
Jurang pemisah antara kelompok terdidik dan belum terdidik menjadi semakin terhapus,
sehingga informasi pembangunan tidak lagi menjadi hambatan.

Pelaksanaan demokrasi dalam pendidikan itu telah dicoba baik secara eksperimen
maupun secara operasional dalam beberapa tempat dan negara yang banyak sekali.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dimjati, M. Muchidjin dan Muhammad Roqib. 2000. Pendidikan Islam.Yogyakarta: Yayasan


Aksara Indonesia.

Fuad, Hasan. 1995. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta.

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Henry B. Mayo. 1960. An Introduction to Democratic Theory New York: Literary Licencing.

Izzaucon. 2011. Makalah Demokrasi Pendidikan.


(http://izzaucon.blog.uns.ac.id/2011/04/20/makalah-demokrasi-pendidikan-2/, akses
15 November 2018)

Jalaludin. 2012. Filsafat Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kecoaxus. 2018. Pendidikan (http://kecoaxus.tripod.com/pendidikan/pen1.html diakses 15


November 2018)

MacGregor Bums. 1989. Government by the People. New York: Prentichall.

Mardiah. 2011. Filsafat Pendidikan. STAI DU Kandangan.

Nanogummy. 2011. Demokrasi Pendidikan Dalam Islam.


(http://nanogummy.wordpress.com//05/06/demokrasi-pendidikan-dalam-islam/,
diakses 15 November 2018)

Purbakawatja, Sugarda. 1999. Azas-azas Demokrasi dalam Pendidikan Islam Ditinjau


dengan Latar Belakang Perkembangan Masyarakat. Jakarta: Bhratara.

Warren, Haris G. 1963. Democracy at work. New York: Prentichall, Inc.Englewood Cliffs.

14

Anda mungkin juga menyukai