PENGANTAR PENDIDIKAN
NIM : 047901024
UPBJJ- UT BOGOR
TUGAS TUTORIAL I
2. Asas Dinamika
Asas dinamika berkenaan dengan pernyataan bahwa manusia selalu baik dan aktif dalam aspek
fisiologik maupun spiritualnya. Manusia akan selalu berusaha untuk mengaktualisasikan dirinya
menjadi manusia yang ideal. Dengan demikian berdasarkan asas dinamika dapat disimpulkan
bahwa manusia akan dapat dididik.
3. Asas Individualitas
Asas individualitas berkenaan dengan pernyataan bahwa manusia mamiliki sisi individualitas
atau subjektivitas. Sekalipun ia bergaul dengan sesamanya , ia tetap adalah dirinya sendiri.
Pendidikan dilaksanakan untuk membantu manusia dalam rangka mengaktualisasikan atau
mewujudkan dirinya. Dengan demikian , individualitas manusia mengimplikasikan bahwa
manusia akan dapat dididik.
4. Asas Sosialitas
Asas sosialitas berkenaan dengan pernyataan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Dalam kehidupan Bersama dengan sesamanya ini
akan terjadi hubungan pengaruh timbal balik. Kenyataan ini memberikan kemungkinan bagi
manusia untuk dapat dididik sebab upaya bantuan atau pengaruh Pendidikan itu disampaikan
justru melalui interaksi atau komunikasi sesama manusia dan bahwa manusia dapat menerima
bantuan atau pengaruh Pendidikan juga melalui interaksi atau komunikasi dengan sesamanya.
5. Asas Moralitas
Asas moralitas berkenaan dengan pernyataan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk
membedakan yang baik dan tidak baik,dan pada dasarnya ia berpotensi untuk berperilaku bai
katas dasar kebebasan dan tanggungjawabnya.
Pendidikan hakikatnya bersifat normative, artinya dilaksanakan berdasarkan sistem nilai dan
norma tertentu serta diarahkan untuk mewujudkan manusia ideal, yaitu manusia yang diharapkan
sesuai dengan sistem nilai dan norma tertentu yang bersumber dari agama ,aupun budaya yang
diakui.
Pendidikan bersifat normatif dan manusia memiliki dimensi moralitas karena itu aspek moralitas
memungkinkan manusia untuk dapat dididik.
Tidak setiap pergaulan antara orang dewasa dengan anak mengandung situasi pendidikan,
sehingga dengan demikian tidak setiap pergaulan antara orang dewasa dengan anak dapat
tergolong kedalam pendidikan.
Pengaruh orang dewasa kepada anak dikatakan mendidik hanya jika tindakan atau pengaruh itu
diberikan secara sengaja dan bersifat positif. Artinya, bahwa pengaruh itu secara disadari
diciptakan atau diberikan oleh orang dewasa kepada anak; selain itu bahwa isi tindakan atau
pengaruhnya itu bersifat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri
atau terarah kepada pencapaian kedewasaan. Sejalan dengan pernyataan ini M.J. Langeveld
(1980:20-21) mengemukakan adanya dua sifat pergaulan dalam rangka pendidikan, yaitu:
b. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa yang ditunjukan kepada anak agar mencapai
kedewasaan.