Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : ERICA CHRISTINA MANALU


NIM : 857814311
Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan
Tutor : Mardhatillah, M.Pd.

SOAL
1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang
manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.
a. Uraikan tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama ?
b. Jelaskan asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat dididik ?
2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal dan
informal. Kaitkan pendidikan dan hak asasi manusia
3. Pendidikan selain memiliki tujuan, memiliki beberapa landasan salah satunya landasan
sosiologi, Analisis hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat ?
4. Pendidikan adalah membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan
di dalam diri anak.
a. Jelaskan Unsur-unsur Pendidikan ?
b. Sebutkan dan rinci jenis pergaulan berdasarkan pelakunya?

JAWABAN
1. Aspek keberagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang
terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agam yang
diwujudkan dalam sikap dan perilaku,
a. Tujuan manusia sebagai makhluk beragama, antara lain :
a) Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan
supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia.
b) Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatan yang luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan: kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kasualitas sebagai sumber utama yang bebas kepadanya dunia alam world of
nature, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung serta terus menerus.
c) Manusia adalah makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya yang paling
menonjol. Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan,
ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yang tersembunyi
dari pemngamatan dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peritiwa.
d) Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-
satunya makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri,
ia mampu mempelajari, menganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
e) Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakubya ini memisahkan
dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan.
Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib semu quasi-miracolous
yang memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi
dirinya.
f) Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yang ideal. Dengan ini berarti ia tidak
pernah puas denga napa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi
apa yang seharusnya. Idealism adalah factor utama dalam pergerakan dan
evolusi manusia. Idealism tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam
pagar-pagar kokoh realita yang ada. Kekuatan inilah yang selalu memaksa
manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat,
dan mencipta dalam alam jasmaniah dan rohaniah.
g) Manusia adalah makhluk moral. Disinilah timbul pertanyaan penting mengenai
nilai. Nilai terdiri dari ikatan yang ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku,
perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat
timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci karena ia dihormati dan
dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau
mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
h) Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya
sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat
istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yang
independent, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam
menciptakan gaya hidup melawn kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya
suatu keterlibatan dan tanggung jawab yang tidak akan punya arti kalua tidak
dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.

b. Asas-asas yang mendasari menusia dapat dididik :


a) Asas potensial
Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu : potensi untuk beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME, potensi untuk mampu berbuat baik, potensi cipat, rasa,
karsa dan potensi karya. Oleh sebab itu, manusia akan dapat dididik karena ia
memiliki potensi untuk menjadi manusia ideal.
b) Asas Dinamika
Manusia itu sendiri memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal yang selalu
aktif baik dalam aspek fisiologik meupun spiritualnya, ia selalu menginginkan
dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah
dicapainya. Ia berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi manusia
yang ideal, baik dalam rangka interaksi/komunikasi secara horizontal maupun
vertikal.
c) Asas individualitas
Manusia adalah makhluk individu yang memiliki kedirisendirian (subyektivitas),
bebas dan aktif berupaya untuk menjadi dirinya sendiri.
d) Asas sosialitas
Pendidikan hakikatnya berlangsung dalam pergaulan (interaksi/komunikasi)
antar sesame manusia (pendidik dan peserta didik). Melalui pergaulan tersebut
pengaruh Pendidikan disampaikan oleh pendidik dan diterima oleh peserta didik.
e) Asas moralitas
Pendidikan bersifat normative, artinya dilaksanakan berdasarkan sistem norma
dan nilai tertentu. Pendidikan bertujuan agar manusia berakhlak mulia, agar
manusia berperilaku sesuai dengan nilai dan norma-norma yang bersumber
Dario agama, manusia dan masyarakat dan budayanya.
2. Pendidikan dan Hak Asasi Manusia (HAM) :
a. Pendidikan sebagai upaya agar manusia memperoleh hak-haknya yang asasi.
Pada mulanya yang menjadi masalah pokok mengenai pendidikan ialah bagaimana
individu itu memperoleh hak-haknya yang asasi. Oleh karena itu pula, tugas negara
adalah menjamin berkembangnya hak-hak individu tersebut. Menurut Condorcet,
inilah tujuan pokok pendidikan nasional, dan dilihat dari segi ini, pendidikan
merupakan tugas pemerintah yang adil (H.A.R., Tilaar: 1995)
b. Hak asasi sebagai dasar demokrasi pendidikan
Berdasarkan asumsi bahwa tidak ada manusia yang lebih dari manusia yang lain
maka setiap manusia mempunyai hak yang sama, demikian pula di dalam
pendidikan. Demikianlah gagasan Andrew Jackson. Model pendidikan yang
demokratis juga mendapatkan dasarnya dari John Dewey dalam bukunya Democracy
and Education (1916). Dewey menyatakan bahwa demokrasi dan pendidikan
merupakan dua muka dari satu uang, demokrasi tidak dapat hidup tanpa pendidikan,
sebaliknya pendidikan yang baik tidak akan hidup dalam suatu masyarakat yang
tidak demokratis.
c. Pendidikan sebagai hak setiap warga negara
Hak untuk mendapatkan pendidikan bagi setiap warga negara tertuang dalam Pasal
31 UUD RI 1945, sebagai berikut :
1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sitem pendidikan
nasional, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.
4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan belanja dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah, untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.

3. Hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat, Sudarja Adiwikarta (1998), antara
lain:
a. Terdapat hubungan yang tetap dan positif antara derajat pendidikan dengan
kehidupan ekonomi, dalam arti makin tinggi derajat pendidikan suatu masyarakat
makin tinggi pula derajat ekonominya. Sebaliknya, dalam masyarakat yang memiliki
taraf kehidupan ekonomi yang baik, potensi pengembangan pendidikan itu lebih
besar karena orang-orangnya telah lebih siap dan lebih banyak dana tersedia.
b. Di dalam masyarakat terdapat stratifikasi social (pelapisan social). Berkenaan ini,
pendidikan berpengaruh terhadap stratifikasi sosial, sebaliknya stratifikasi juga
berpengaruh terhadap pendidikan. Artinya, bahwa pandangan anggota masyarakat
mengenai pendidikan, keperluan akan pendidikan dan dorongan serta cita-cita dan
hal-hal lain mengenai pendidikan, diwarnai oleh stratifikasi sosial. Sebaliknya,
pendidikan juga berpengaruh terhadap terbentuknya astau terpeliharanya stratifikasi
sosial.
c. Pendidikan berpengaruh terhadap mobilitas sosial. Dalam masyarakat yang memiliki
sistem stratifikasi sosial terbuka, melalui pendidikan orang mempunyai kesempatan
untuk berusaha naik ke tangga status sosial yang lebih tinggi dari semula, tetapi
sebaliknya terbuka pula peluang unytuk turun atau jatuh ke tangga status sosial
dibawahnya.
d. Pendidikan mempunyai peranan dalam rangka perubahan sosial. Dalam hal ini selain
berperan sebagai agen pelestari keadaan masyarakat (agent of conservation),
pendidikan juga berperan sebagai pelaku perubahan keadaan di dalam masyarakat
(agent of change).

4. Pendidikan adalah membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan


di dalam diri anak.
a. Unsur-unsur pendidikan :
Pendidikan memiliki berbagai unsur, yaitu :
1) Tujuan pendidikan
Berfungsi sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan dalam proses pendidikan.
2) Pendidik
Berfungsi membantu merumuskan tujusn pendidikan, menciptakan situasi, dan
kondisi lingkungan yang kondusif bagi peserta didik untuk belajar, memfasilitasi
peserta didik untuk mendapatkan materi pendidikan, serta menyelenggarakan
proses pendidikan.
3) Anak didik atau peserta didik
Berfungsi untuk mendidik diri atau belajar.
4) Isi atau materi pendidikan
Berfungsi sebagai apa yang harus dipelajari peserta didik.
5) Metode dan alat pendidikan
Berfungsi sebagai cara untuk memperlancar proses pendidikan.
6) Lingkungan pendidikan
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan

b. Jenis pergaulan berdasarkan pelakunya :


- Pergaulan orang dewasa dengan orang dewasa
- Pergaulan orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa
- Pergaulan anak dengan anak

Anda mungkin juga menyukai