SOAL
1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang
manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.
a. Uraikan tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama ?
b. Jelaskan asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat dididik ?
2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal dan
informal. Kaitkan pendidikan dan hak asasi manusia
3. Pendidikan selain memiliki tujuan, memiliki beberapa landasan salah satunya landasan
sosiologi, Analisis hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat ?
4. Pendidikan adalah membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan
di dalam diri anak.
a. Jelaskan Unsur-unsur Pendidikan ?
b. Sebutkan dan rinci jenis pergaulan berdasarkan pelakunya?
JAWABAN
1. Aspek keberagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang
terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agam yang
diwujudkan dalam sikap dan perilaku,
a. Tujuan manusia sebagai makhluk beragama, antara lain :
a) Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan
supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia.
b) Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatan yang luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan: kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kasualitas sebagai sumber utama yang bebas kepadanya dunia alam world of
nature, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung serta terus menerus.
c) Manusia adalah makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya yang paling
menonjol. Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan,
ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yang tersembunyi
dari pemngamatan dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peritiwa.
d) Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-
satunya makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri,
ia mampu mempelajari, menganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
e) Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakubya ini memisahkan
dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan.
Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib semu quasi-miracolous
yang memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi
dirinya.
f) Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yang ideal. Dengan ini berarti ia tidak
pernah puas denga napa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi
apa yang seharusnya. Idealism adalah factor utama dalam pergerakan dan
evolusi manusia. Idealism tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam
pagar-pagar kokoh realita yang ada. Kekuatan inilah yang selalu memaksa
manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat,
dan mencipta dalam alam jasmaniah dan rohaniah.
g) Manusia adalah makhluk moral. Disinilah timbul pertanyaan penting mengenai
nilai. Nilai terdiri dari ikatan yang ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku,
perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat
timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci karena ia dihormati dan
dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau
mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
h) Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya
sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat
istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yang
independent, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam
menciptakan gaya hidup melawn kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya
suatu keterlibatan dan tanggung jawab yang tidak akan punya arti kalua tidak
dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
3. Hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat, Sudarja Adiwikarta (1998), antara
lain:
a. Terdapat hubungan yang tetap dan positif antara derajat pendidikan dengan
kehidupan ekonomi, dalam arti makin tinggi derajat pendidikan suatu masyarakat
makin tinggi pula derajat ekonominya. Sebaliknya, dalam masyarakat yang memiliki
taraf kehidupan ekonomi yang baik, potensi pengembangan pendidikan itu lebih
besar karena orang-orangnya telah lebih siap dan lebih banyak dana tersedia.
b. Di dalam masyarakat terdapat stratifikasi social (pelapisan social). Berkenaan ini,
pendidikan berpengaruh terhadap stratifikasi sosial, sebaliknya stratifikasi juga
berpengaruh terhadap pendidikan. Artinya, bahwa pandangan anggota masyarakat
mengenai pendidikan, keperluan akan pendidikan dan dorongan serta cita-cita dan
hal-hal lain mengenai pendidikan, diwarnai oleh stratifikasi sosial. Sebaliknya,
pendidikan juga berpengaruh terhadap terbentuknya astau terpeliharanya stratifikasi
sosial.
c. Pendidikan berpengaruh terhadap mobilitas sosial. Dalam masyarakat yang memiliki
sistem stratifikasi sosial terbuka, melalui pendidikan orang mempunyai kesempatan
untuk berusaha naik ke tangga status sosial yang lebih tinggi dari semula, tetapi
sebaliknya terbuka pula peluang unytuk turun atau jatuh ke tangga status sosial
dibawahnya.
d. Pendidikan mempunyai peranan dalam rangka perubahan sosial. Dalam hal ini selain
berperan sebagai agen pelestari keadaan masyarakat (agent of conservation),
pendidikan juga berperan sebagai pelaku perubahan keadaan di dalam masyarakat
(agent of change).