Anda di halaman 1dari 5

Tugas TT1

Nama : Faradila Serdani Putri


Nim : 837721317
Pokjar : Binjai

1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang
manusia dan makna eksistensi manusia di dunia .

 A. Uraikan tujuan hidup manusia sebagai makluk beragama ?

Jawaban nya :

Dalam keberagamaan ini manusia akan merasakan hidupnya menjadi bermakna . Ia akan
memperoleh kejelasan tentang dasar hidupnya , tata cara hidup dalam berbagai aspek
kehidupan dan menjadi jelas pula tujuan hidupnya . Untuk itu tujuan manusia sebagai makluk
beragama adalah menjalankan perintah dari sang pencipta sebagaimana mestinya ,
menanamkan nilai- nilai moral yang baik dalam diri agar tidak menyimpang agar hidupnya
menjadi lebih terarah dan bermakna .

 B. Jelaskan asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat didik ?

Jawabannya :

Ada 5 asas antropologis yang mendasari manusia dapat di didik yaitu :

a. Asas Potensialitas
Berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan ia akan mampu
menjadi manusia, tetapi untuk itu memerlukan suatu sebab, yaitu pendidikan. Contohnya
dalam aspek kesusilaan, manusia diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan norma-norma
moral dan nilai-nilai moral yang diakui. Ini adalah salah satu tujuan pendidikan atau sosok
manusia ideal berkenaan dengan dimensi moralitas. Oleh karena itu manusia akan dapat
dididik karena ia memiliki berbagai potensi untuk dapat menjadi manusia (Pengantar
Pendidikan, Dinn Wahyudin, 2008: 1.23).
b. Asas Dinamika
Jika ditinjau dari sudut pendidik, pendidikan dilakukan dalam rangka membantu
manusia (peserta didik) agar menjadi manusia ideal. Di pihak lain, manusia itu sendiri
(peserta didik) memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal. Oleh karena itu, dimensi
dinamika mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik (Pengantar Pendidikan, Dinn
Wahyudin, 2008: 1.23-1.24).
c. Asas Individualitas
Individu antara lain memiliki kedirisendirian (subjektivitas), ia berbeda dari yang
lainnya dan memiliki keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya sendiri.
Pendidikan dilaksanakan untuk membantu manusia dalam rangka mengaktualisasikan atau
mewujudkan dirinya. Pendidikan bukan untuk membentuk manusia sebagaimana kehendak
pendidik dengan mengabaikan dimensi individualitas manusia (peserta didik). Di pihak lain
manusia sesuai dengan individualitasnya berupaya untuk mewujudkan dirinya. Oleh karena
itu individualitas manusia mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik (Pengantar
Pendidikan, Dinn Wahyudin, 2008: 1.24).
d. Asas sosialitas
Sebagai insan sosial, manusia hidup bersama dengan sesamanya, maka ia butuh beraul
dengan orang lain. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan
pengaruh timbal balik setiap individu akan menerima pegaruh dari individu yang lainnya.
Kenyataan ini memberikan kemungkinan bagi manusia untuk dapat dididik, oleh karena itu
upaya bantuan atau pengaruh pendidikan itu disampaikan justru melalui interaksi atau
komunikasi antar sesama manusia dan bahwa manusia dapat menerima bantuan atau
pengaruh pendidikan juga melalui interaksi atau komunikasi dengan sesamanya (Pengantar
Pendidikan, Dinn Wahyudin, 2008: 1.24).
e. Asas Moralitas
Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik, dan
pada dasarnya ia berpotensi untuk beperilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung
jawabnya (aspek moralitas).
Pendidikan pada hakikatnya bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkan
sistem nilai dan norma tertentu serta diarahkan untuk mewujudkan manusia ideal, yaitu
manusia yang diharapkan sesuai dengan sistem nilai dan norma tertentu yang bersumber dari
agama maupun budaya yang diakui. Pendidikan bersifat normatif dan manusia memiliki
dimensi moralitas karena itu aspek moralitas memungkinkan manusia untuk dapat dididik
(Pengantar Pendidikan, Dinn Wahyudin, 2008: 1.24-1.25).
Atas dasar berbagai asas di atas, pendidikan mutlak harus dilaksanakan. Jika berbagai
asumsi tersebut diingkari, kita harus sampai pada kesimpulan bahwa manusia tidak perlu
dididik, tidak akan dapat dididik karena itu kita tak perlu melaksanakan pendidikan.

2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal


dan informal . kaitkan pendidikan dan hak asasi manusia
Jawabannya :

Pendidikan dapat kita definisikan sebagai humanisasi atau upaya memanusiakan manusia,
yaitu upaya membantu manusia untuk dapat bereksistensi seseuai dengan martabatnya
sebagai manusia. Sebab manusia menjadi manusia yang sebenarnya jika ia mampu
merealisasikan hakikatnya secara total maka pendidikan hendaknya merupakan upaya yang
dilaksanakan secara sadar dengan bertitik tolak pada asumsi tentang hakikat manusia.

Hidup bagi manusia bukan sekedar hidup sebagaimana hidupnya tumbuhan atau hewan,
melainkan hidup sebagai manusia. Hak hidup bagi manusia mengimplikasikan hak untuk
mendapatkan pendidikan. Hak inilah yang diperjuangkan berbagai organisasi internasional
belakangan ini untuk dimasukkan sebagai tambahan daftar hak asasi manusia.

Sebab hak asasi manusia diinjak-injak oleh penguasa pemerintahan monarki dan absolutisme,
tercatat dalam sejarah di Eropa, pada awalnya melalui pendidikan hak asasi diupayakan agar
diperoleh setiap individu warga negara. Selanjutnya, hak asasi manusia mengimplikasikan
hak pendidikan dan demokrasi pendidikan. Pendidikan mesti bersifat demokratis, dan
dilaksanakanlah kewajiban belajar. Mengenal hal ini, sehari setelah kemerdekaannya, bangsa
indonesia telah menyatakan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara. Sekalipun
menghadapi berbagai kendala, program wajib belajar telah dimulai sejak tahun 1950 dan
sampai saat kini terus diupayakan. Orang tua, masyarakat, pemerintah dan pemerintah daerah
mempunyai hak dan kewajiban dalam bidang pendidikan sebagai jaminan akan hak
pendidikan bagi setiap individu atau warga negara. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam
UU RI No. 20 Tahun 2003.

3. Pendidikan selain memiliki tujuan , memiliki beberapa landasan salah satunya


adalah landasan sosiologi , Analisis hubungan timbal balik pendidikan dengan
masyarakat ?

Jawabannya :

Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi
sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan
meliputi empat bidang dan menjadi timbal balik pendidikan dengan masyarakat :

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.


2. Hubungan kemanusiaan.
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan
kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

4. Pendidikan adalah membimbing untuk mengerluarkan suatu kemampuan yang


tersimpan didalam diri anak .

 A. Jelaskan Unsur – Unsur pendidikan ?

Jawabannya :

1. Subyek yang dibimbing (peserta didik).


2. Orang yang membimbing (pendidik).
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).
7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).

Penjelasan:

a) Peserta didik

Peserta didik berstatus sebagai subyek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan
demikian oleh karena peserta didik adalah subyek atau pribadi yang otonom, yang ingin
diakui keberadaannya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:

 Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan
yang unik.
 Individu yang sedang berkembang.
 Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
 Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

b) Orang yang membimbing (pendidik)

Yang dimaksud pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin
program pembelajaran, latihan dan masyarakat.

c) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara
optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta
alat-alat pendidikan.

d) Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)

 Alat dan metode

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan
sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan
metode melihat efesiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang
preventif dan yang kuratif.

 Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
 B. Sebutkan secara rinci jenis pergaulan berdasarkan pelakunya ?

Jawabannya :

Ada 3 jenis pergaulan berdasarkan pelakunya :

a. pergaulan dengan orang dewasa dengan orang dewasa


b. pergaulan orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa
c. Prgaulan anak dengan anak

Anda mungkin juga menyukai