Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPUH : Dr. Sriahyuni, S.S.,M.Si

Disusun oleh :

MUH MUSJAYANSA RUSDI / A50122044

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat dan karunianya. Dengan itu
saya dapat menyelesaikan rangkuman dari beberapa materi dalam matakuliah pengantar
pendidikan semester ganjil ini. Dan juga saya ucapakan terimakasih kepada dosen Dr.
NURWAHYUNI,S.S.,M.SI selaku dosen pengmpuh mata kuliah pengantar Pendidikan yang
telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap dengan materi yang saya rankum ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan mengeni apa saja materi-materi yang ada di matakuliah
pengantar pendidikan ini. Permohonan maaf dan kritikan yang bersifat membangun sangat saya
harapkan, karena saya menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang di harapkan, mengingat karna kesempurnaan sesungguhnya
datangnya hanya dari tuhan yang maha esa.

Semoga tugas ini dapat meberikan pemahaman dan informasi yang berguna bagi
siapapun yang membacanya. Akhir kata saya ucapkan, terimah kasih kepada dosen dan teman-
teman yang sudah ingin partisipasi dalam memberikan saran dan masukannya.

RESUME MATERI MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN(UAS)


Jeni ahmad abduloh(A50122030)
Kelas B
Bimbingan dan konseling
Dosen:Dr Nurwahyuni,S.S.,M.Si

BAB I
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
A.Hubungan penting manusia dan pendidikan
● Manusia memiliki sifat baik namun tidak hanya sifat baik saja, melainkan ada juga sifat
tidak baik dari manusia. makanya itu manusia sangat membutuhkan pendidikan, karena
dari pendidikan manusia dapat mempunyai kemampuan mengatur atau mengontrol serta
menentukan dirinya sendiri.
● Secara umum, pendidikan dapat berarti suatu proses transformasi ilmu pengetahuan
kepada generasi berikutnya. Sudah tentu manusia dan pendidikan tidak bisa di pisahkan
karena keduanya sangat berkesinambungan satu sama lain.
B.Asas pendidikan
● Manusia perlu dididik, implikasinya setiap orang harus melaksanakan pendidikan dan
mendidik diri. Permasalahannya: apakah manusia mungkin atau dapat dididik? Hubungan
antara manusia dengan pendidikan diawali dari pertanyaan: "Apakah manusia dapat
dididik? Ataukah manusia dapat bertumbuh dan berkembang sendiri menjadi dewasa
tanpa perlu dididik?". Kendati disadari pengetahuan itu penting masih sering juga muncul
pertanyaan untuk apakah manusia memerlukannya? Bukankah tanpa pengetahuan
manusia juga bisa hidup. Bagi manusia, kegiatan mengetahui merupakan kegiatan yang
secara hakiki melekat pada cara beradanya sebagai manusia.
C. Menurut ahli
Meta Spencer dan Alec Inkeles (1982) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam
masyarakat itu sebagai berikut: (1) memindahkan nilai-nilai budaya, (2) nilai- nilai
pengajaran, (3) peningkatan mobilitas sosial, (4) fungsi stratifikasi, (5) latihan jabatan,
(6) mengembangkan dan memantapkan hubungan hubungan sosial
Pendidikan itu bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia agar
manusia dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Hakikat manusia adalah seperangkat
gagasan tentang “sesuatu yang olehnya” manusia memiliki karakteristik khas yang
memiliki sesuatu martabat khusus” (Louis Leahy, 1985). Menurut hasan langgulung
seorang ilmuan dan pakar pendidikan dan psikologi, fitrah adalah salah satu aspek yang
penting untuk di kaji. aktualisasi fitrah ini yang menyebabkan kepribadian manusia itu
berbeda beda satu sama lain. dan dalam mengembangkan fitrah ini lah proses pendidikan
berperan besar.

BAB II
DINAMIKA KEHIDUPAN MANUSIA
A.Dinamika
Dinamika adalah perubahan, baik berubah secara lambat atau cepat, kecil atau besar, dan
relevan dengan kehidupan yang sedang dijalani. Jadi, orang tersebut menjalani alur hidupnya
sebagaimana mestinya. jadi dinamika manusia dapat kita artikan perubahan yang dialami oleh
manusia yang bersifat dinamis. Dinamis berarti berubah, berkembang atau tidak tetap.
B.Menurut para ahli
-Kartono :Perubahanbaik berubah secara lambat atau cepat,besar atau kecil ,dan relevan dengan
kehidupan yang sedang di jalani.
-Wildan zulkarnain :Suatu hal yang diberi dorongan berupa tenaga kekuatan sehingga mampu
berpindah tempat dalam arti bergerak serta berkembang.
Idrus :Suatu hal yang selalu berubah-ubah dan bergerak karena adanya dorongan dari tenaga
yang di miliki.
C.Jenis jenis dinamika
-sosial: Perubahan yang terjadi di dalam suatu komunitas masyarakat dan melibatkan antara
individudengan individu, individu dengan kelompok.
-music: Musik juga memiliki dinamika yang menandakan lembut atau nyaring suatu nada. Hal
ini bertujuan menguji bagaimana isi komposisilagu yang biasanya dilakukan oleh seorang
komposer.
-Kelompok: Dinamika kelompok berarti sekumpulan orang yang mendiami satu organisasi sama
dan memiliki rasa senasib dan tujuan yang sama.
-Penduduk: Istilah dinamika juga digunakan untuk mengukur jumlah pertumbuhan penduduk
atau perubahan yang terjadi di dalamnya.

BAB III
SIFAT KAKIKAT MANUSIA
A. Pengertian sifat kakikat manusia

Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik yang secara prinsipil
membedakan manusia dengan hewan meskipun antara manusia dan hewan banyak kemiripan
terutama jika dilihat dari segi biologisnya. Kesamaan secara biologis ini misalnya adanya
kesamaan bentuk (misalnya kera), bertulang belakang seperti manusia, berjalan tegak dengan
menggunakan kedua kakinya, melahirkan dan menyusui anak, pemakan segalanya, dan adanya
persamaan metabolisme dengan manusia. Bahkan beberapa filosof seperti Socrates menamakan
manusia itu zoon politicon (hewan yang bermasyarakat), Max Scheller menggambarkan manusia
sebagai das kranke tieri (hewan yang sakit) (Drijakara, 1962:138).
B.Wujud sifat manusia

Wujud sifat hakikat manusia terdiri dari tujuh, meliputi kemampuan menyadari diri,
kemampuan bereksistensi, kata hati, tanggung jawab, rasa kebebasan, kewajiban dan hak, dan
kemampuan menghayati kebahagiaan (Tirtarahardja & Sulo, 2005).

-Kemampuan menyadari diri


-Kemampuan bereksistensi
-Kata hati
-Tanggung jawab
-Rasa kebebasan
-Kewajiban dan hak
-Kemampuan menghayati kebahagiaan
BAB IV
DIMENSI-DIMENSI HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
A.Dimensi hakikat manusia
-Keindividualan : Setiap anak telah di karuniai potensi untuk berbeda dari yang lain. Karena itu
setiap orang memiliki kehendak, perasaan cita-cita, kecenderungan, semangat dan daya tahan
yang berbeda.
-Kesusilaan : Kesusilaan diartikan mencakup etika dan etiket yang mana selalu berhubungan erat
dengan nilai. Kedua hal tersebut dikaitkan dengan persoaalan hak dan kewajiban baik dari segi
kepantasan dan kesopanan maupun kebaikan.
-kesosialan : Setiap anak dikaruniai kemungkinan untuk bergaul, yang pada hakikatnya setiap
orang dapat saling berkomunikasi. Dengan adanya dimensi kesosialan setiap dari kita
berkesempatan untuk belajar dari orang lain, serta menolak sifat- sifat yang tidak dicocokinya.
-Keberagamaan : Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk religius. Manusia adalah
makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat berlindung. Manusia dapat menghayati
agama melalui proses pendidikan agama.
B.Pengembangan dimensi hakikat manusia
-Pengembangan utuh : Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia di tentukan
oleh dua faktor yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara potensial dan kualitas
pendidikan yang di sediakan
-pengembangan tidak utuh : Pengembangan yang tidak utuh terjadi jika ada unsur dimensi
hakikat manusia yang terabaikan untuk di tangani, misalnya dimensi kesosialan di dominasi
oleh pengembangan dimensi keinduvidualan.
C.Menurut ahli
Diryakara memandang bahwa manusia susila adalah manusia yang memiliki nilai-nilai,
menghayati dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatannya. Nilai-nilai mengandung
makna keluhuran, kebaikan dan kemuliaan. Agar manusia dapat melakukan apa yang semestinya
akan dilakukan maka manusia harus mengetahui dan memahami nilai-nilai tersebut kemudian
kesadaran manusia akan menjalankan nilai-nilai tersebut. Contohnya, menjaga kebersihan diri,
rumah, dan lingkungan, ikut bergotong-royong, menjaga keamanan dan ketertiban, serta bergaya
hidup dengan sederhana tidak pamer harta kekayaan.

BAB V
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
A.Pengertian pendidikan menurut ahli
1. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan
itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang
memungkinkan tercapainya kesemurnaan.”
2. Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384
SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.
3. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959) merumuskan
pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak
selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
B.Pendidikan
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran
peserta didik. Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan
menghindari penggunaan kekuasaan lahir
(kekuasaan yang semata-mata didasarkan kepada unsur wewenang jabatan). Kewibawaan
dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa. Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani yang
ditopang kedewasaan jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai
puncak perkembangan jasmani yang optimal. Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah
memiliki cita – cita hidup dan pandangan hidup yang tetap.
C.Konteks yang mempengaruhi pendidikan
a. Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan menjadi
dua, yaitu : 1) Yang bersifat Preventif, yaitu mencegah terjadinya hal – hal yang tidak
dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman. 2) Yang
bersifat Kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan,
pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.
b. Lingkungan Pendidikan biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
BAB VI
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
A.Pendidikan sebagaisuatu sistem
Menurut Ki Hajat Dewantara pendidikan merupakan sbuah proses pengkodratan sebagai seorang
manusia dalam memahami suatu ilmu pengetahuan . Ki Hajar Dewantara menganggap bahwa
pendidikan merupakan media untuk menaikkan derajat seorang manusia. Pendidikan sendiri
memilik tujuan , diantaranya yaitu membantu seorang manusia agar menjadi seorang individu
yang terarah, dan juga melalui pendidikan seorang manusia dapt mengembangkann pola
pikirnya, tentunya pendidikan juga bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
B.Macam Macam Sistem
Menurut buku yang berjudul Analisis dan Disain yang ditulis oleh Jogiyanto pada tahun 1991. Ia
mengemukakan bahwa sistem terbagi menjadi :
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
b. Sistem Alamiah dan Sistem buatan manusia
c. Sistem tertentu dan Sistem tak tentu
d. Sistem Tertutup dan Sistem terbuka
BAB VII
LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN
A.Landasan pendidikan
Pendidikan sebagai suatu sistem seumpama sebuah meja yang tidak dapat berdiri sendiri jika
tidak ditopang oleh tiang-tiang sebagai kakinya. Sebagaimana sebuah meja begitu pula dengan
pendidikan sebagai suatu sistem, dimana landasan dan asas-asas pendidikan adalah tiang
penopang, yang artinya landasan dan asas penddikan menjadi satu pijakan atau acuan
dalampelaksanaan proses pendidikan, sehingga pendidikan dapat menjalankan perannya sesuai
dengan aturan-aturan untuk mencapai sasaran dan tujuannya yaitu, mendidik, membina dan
mengajar. Ada lima landasan pendidikan yang patut dipertimbangkan dalam melaksanakan,
pembinaan dan pengembangan pendidikan. Kelima landasan itu adalah landasan filosofis,
landasan sosiologis, landasan kultural, landasan psikologis dan landasan ilmiah dan teknologi.
B.Asas-asas pendidikan
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuanberpikir, baik
pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. khusu s di Indonesia,terdapat beberapa
asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakanpendidikan itu.
 Asas pendidikan seumur hidup
 Asas tut wuri handayani
Asas Tut Wuri Handayani merupakan gagasan yang mulamuladikemukakan oleh Ki Hajar
Dewantara seorang perintis kemerdekaan danpendidikan nasional. Tut Wuri Handayani
mengandung arti pendidik dengankewibawaan yang dimiliki mengikuti dari belakang dan
memberi pengaruh dandorongan.
 Asas kemandirian dalam Belajar
 Asas pendidikan
 Asas keselarasan dan keterpaduan
 Asas bhineka tunggal ika
 Asas keselarasan, keserasian dan keseimbangan
 Asas mobilitas, efisiensi, dan efektivitas
 Asas semesta
BAB VIII
UPAYA MENGATASI MASA DEPAN
A.Perkiraan masyarakat masa depan
Perubahan zaman yang kian cepat menuntut kita untuk mempersiapkan generasi baru yang
sanggup menghadapi zaman baru yang akan datang. manusia masa depan diarahkan kepada
pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
dimasa depan terebut.Tidak semua yang dapat kita ikuti dalam perubahan zaman kita perlu
memfiltrasi mana yang baik dan yang tidak.perkembangan masyarakat beserta kebudayaannya
makin mengalami percepatan serta meliputi seluruh aspek kehidupan dan penghidupan
manusia,hal ini disebaban oleh percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi,terutama(Dimyati dan mudjiono.2006.belajar dan pembelajaran. jakarta : Rhineka
Cipta)
B.Perkembangan IPTEK
ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani.kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak dapat dipisahkan dri lembaga pendidikan.IPTEKitu memang tidak segaris lurus
dengan pencipta kesejahteraan masyarakat dalam rangka kebijakan IPTEK nasional.
BAB IX
PENGERTIAN DAN FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
A. Pengertian Lingkungan Pendikan
Lingkungan pendidikan yaitu segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan
pendidikan. Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui
pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkunganya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara efisien dan efektif itulah yang
disebut pendidikan. Dan latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan
pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab atas kedewasaan anak didik,
namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya sangat besar bagi
peserta didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan pasti akan
mempengaruhi anak tersebut.
B.Jenis-jenis lingkungan pendidikan
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena
hubungan searah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti ( ayah, ibu, dan anak ). Menurut
Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya
untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan sosial.
2.Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan.
Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peran sekolah dalam mempersiapkan generasi
muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat.
3. Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga dan
sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah dimulai beberapa waktu ketika
anak-anak telah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan
demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
BAB X
ALIRAN KLASIK DAN GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKAN
A.Aliran aliran klasik pendidikan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, merupakansalah satu contoh nyata
dari hasil pendidikan yang telah berjalan sekilan lama.Pendidikan harus mempertimbangkan
segala kemungkinan yang dapat terjadiyang diakibatkan dari pengaruh berbagai aspek yang
mempengaruhitujuan pendidikan. Sukses atau tidak suatu proses pendidikan tercermin dari
kualitas keluaran peserta didik. Peserta didik yang kualitasnya baik menunjukkan pendidikan
yang dialaminya baik dan peserta didik yang menunjukkan kualitas yang jelek menujukkan
proses pendidikan yang dialaminya masih kurang baik. Walaupun pendidikan tidak berperan
secara penuh dalam membentuk perkembangan peserta didik itu.
B. Pengaruh Aliran-aliran Klasik Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia
Aliran-aliran pendidikan yang klasik mulai dikenal di Indonesia melalui upaya-upaya
pendidikan, dimana pada awalnnya aliran-aliran ini masuk kewilayah Indonesia oleh karena
adanya penjajah Belanda yang juga memberikan pengaruh terhadap perkembangan pendidikan di
Indonesia, selain itu juga berasaldari orang-orang di Indonesia yang belajar di Belanda pada
masa penjajahan.Setelah Indonesia merdeka, gagasan-gagasan dalam aliran pendidikan.
C.menurut ahli
Aliran nativisme dikemukakan oleh seorang filsuf dari Jerman yang bernama Arthur
Schopenhauer.Arthur Schopenhauer lahir pada tahun 1788 sampai pada akhirnya meninggal
dunia pada tahun 1860. (Ervina, 2009 dikutip dari Buku Ajar Pengantar Pendidikan oleh Prof.
Dr. I Nengah Martha, M.Pd) Nativisme berasal dari kata nativus yang berarti kelahiran.Aliran ini
berpendapat baha sejak seseorang lahir kedunia sudah memiliki pembawaan baik atau
pembawaan buruk.. Lingkungan (khususnya pendidikan) yang diberikankepada peserta didik
tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan pesertadidik. Tak berpengaruh dalam hal
ini diartikan bahwa, apabila seseorang dilahirkan ke dunia dengan pembawaan baik maka orang
itu akan menjadi baik.Akan tetapi jika orang itu dilahirkan dengan pembawaan buruk, maka
orang ituakan menjadi buruk walaupun sudah diberikan pendidikan atau dipengaruhi olehfaktor-
faktor yang ada dalam lingkungan dimana ia berada.
BAB XI

PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN DAN PENANGGULANGANNYA


A.Pendidikan pokok pendidikan
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumberdaya manusia yang unggul untuk
pembangunan. Namun dewasa ini di Negara kita khususnya dalam bidang pendidikan masih
belum menampakkan hasil yang maksimal, hal ini dikarenakan pendidikan selalu menghadapi
masalah misalnya selalu terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil yang
dapat dicapai dari proses pendidikan itu sendiri. Masalah yang dimaksud sebagai permasalahan
pendidikan diantaranya yaitu :
a) Masalah pemerataan pendidikan,
b) Masalah mutu pendidikan,
c) Masalah efisiensi pendidikan,
d) Masalah relevensi pendidikan.
B.Penanggulangannya
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan
masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa
jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang pendidikan
sebagai sistem dengan sistem sosial budaya sebagai suprasistem tersebut dimana sistem
pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehinngga permasalahan
intern sistem sisem pendidikan itu menjadi sangat kompleks. Artinya, suatu permasalahan intern
dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah di luar sistem pendidikan itu
Masalah mutu pendidikan juga mencangkup masalah pemerataan mutu. Di dalam Tap MPR RI
1998 tentang GBHN dinyatakan bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakan pada
peningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan dan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan khususnya untuk memacuh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu lebih
disempurnakan dan tingkatkan pengajaran ilmu pengetahuan dan matematika. (BP-7 Pusat
1989:68) umumnya kondisi mutu pendidikan diseluruh tanah air menunjukan bahwa di daerah
pedesaan utamanya di daerah terpencil lebih rendah dari pada di daerah perkotaan sendiri.

BAB XII
KELEMBAGAAN DAN PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN
A.Pengertian kelembagaan pendidikan nasional
Menurut prof.Dr.tirtarahardja,lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan
khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga,sekolah,dan masyarakat.
B.Pendidikan formal
Merupakan jalur yang sudah kita ketahuiyaitu pendidikan yang di selenggarakan seperti sekolah
dan memiliki tingkat pendidikan yaitu tingkat SD,SMP,dan SMA.pada jalur pendidikan ini
memiliki jenjang pendidikan yang terstruktur dan sangat jelas.
C.pengelolaan pendidikan
Fungsi pengelolaan atau manajemen adalah perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan
pengawasan (liang gie 2000:21)adalah:
-Perencanaan(planning)
-pengorganisasian(organizing)
-pengarahan(actuating)

Anda mungkin juga menyukai