PENELITIAN
KONSEP DASAR PENELITIAN DAN
PENULISAN ILMIAH
Fakultas : FTI
Program studi : TEKNIK SIPIL
Tatap Muka
13
Kode Matakuliah : F5219005
Disusun oleh : Ervina Yuliyanti,ST.,MT
BAB 12
MENUTUP PRESENTASI
Bagaimana memberikan penutupan yang kuat, agar selalu diingat? Berikut ini kita akan
masuk ke pembahasannya.
Penutupan yang mantap dan terangkumnya presentasi dalam kalimat yang mudah
memastikan tujuan presentasi. Tujuan utama presentasi adalah memberi informasi atau
membujuk seseorang melakukan sesuatu. Lewat penutupan, tegaskan kembali apa yang Anda
harapkan dari audiens setelah mereka selesai mendengarkan keseluruhan presentasi Anda.
Ini istilahnya, Anda harus menyampaikan call to action, yaitu tindakan apa yang harus
dilakukan audiens setelah ini.
Mereka akan bertanya, "Lalu, apa selanjutnya? Setelah saya mendapat informasi
itu, saya harus bagaimana? Apa kaitannya informasi itu dengan saya?"
Jawablah pertanyaan tersebut, dan Anda akan mencapai tujuan presentasi
dengan baik.
Penutup presentasi sangat penting untuk menyampaikan tujuan Anda. Sebagai seorang
presenter, ada tiga fungsi utama penutupan yang perlu Anda sampaikan yaitu :
Dengan melakukan tiga hal di atas, mudah bagi Anda untuk memastikan bahwa tujuan
akhir presentas: bisa tercapai Anda telah membantu audiens untuk memahami apa yang telah
Anda presentasikan, juga tindakan apa yang diharapkan dari mereka Anda juga membantu
audiens untuk selalu mengingat presentasi Anda.
"Bagian penutup adalah bagian di mana audiens akan menyeget kesan mereka
terhadap presentasi Anda, dan pesan apa dari Anda yang akan mereka ingat.
Berilah mereka impresi positif dan pesan yang kuat.“ ( Muhammad Noer )
12.3 MEMAHAMI CALL TO ACTION' ATAU 'SERUAN UNTUK BERTINDAK
Call to action adalah sebuah seruan dari Anda sebagai presenter untuk mengajak
audiens melakukan suatu tindakan. Tindakan apa yang diharapkan, tergantung dari tujuan
presentasi Anda.
Jika Anda memberikan presentasi tentang manfaat dan fitur sebuah produk, maka call
to action-nya adalah ajakan untuk membeli produk tersebut.
Jika Anda memberikan presentasi tentang bahaya dan resiko merokok bagi kesehatan,
maka call to action-nya adalah mengajak berhenti merokok.
Jika Anda memberikan presentasi sebuah musta kuliah yang menjelaskan pemasaran
internasional, maka call to action-nya bisa sebuah persetujuan bahwa pemasaran
internasional itu penting.
Untuk itu, Anda harus memahami dengan baik apa sebenarnya yang Anda harapkan dari
audiens.
Sebelum Anda menyusun kalimat penutup presentasi, pikirkan secara dalam apa
tujuan akhir yang ingin Anda capai melalui presentasi. Tindakan apa yang Anda
harapkan dilakukan audiens. Langkah awal apa yang Anda ingin untuk mereka
kerjakan.
Ada kalanya Anda tidak perlu menyampaikan tujuan akhir sebagai call to action, tapi
mungkin sebuah tindakan yang menuju ke tujuan akhir tersebut. Contohnya, presentasi
tentang manfaat dan fitur sebuah produk pasti bertujuan untuk mengajak audiens membeli
dan menggunakan produk tersebut. Namun jika Anda langsung meminta audiens untuk
membeli, bisa jadi mereka belum siap. Apakah harganya terlalu mahal, produk tersebut perlu
dipertimbangkan lagi, atau alasan lainnya.
Untuk itu Anda juga bisa menyampaikan call to action berbentuk sebuah tindakan
antara, yang tujuan akhirnya mengarahkan audiens melakukan pembelian seperti contoh-
contoh call to action berikut ini:
Cara di atas lebih halus. Juga, dalam banyak hal, akan mendukung tercapainya tujuan
akhir yang diharapkan (tindakan pembelian).
Perlu diperhatikan jika Anda memilih untuk menyampaikan tindakan antara sebagai call
to action, maka pastikan tindakan tersebut mendukung tercapainya tindakan akhir.
Sebagai contoh, ketika Anda menyampaikan silakan akses website berikut untuk info
lebih lanjut, pastikan halaman website tersebut benar-benar dirancang untuk membantu
audiens melakukan keputusan akhir.
Ketika Anda mengajak mereka berlangganan gratis selama tiga bulan, maka pastikan
proses berlangganan tersebut terasa nyaman sehingga audiens akan memutuskan untuk
berlangganan selamanya.
Anda harus mengerti tujuan presentasi yang ingin dicapai dengan tajam. Setelah itu,
susunlah kalimat penutup yang mantap. Berikut tiga langkah sederhana untuk menutup
presentasi dengan baik:
Mudahkan audiens untuk melihat kembali esensi dari apa yang sudah Anda sampaikan
dengan merangkumnya ke dalam poin-poin sederhana yang mudah diingat.
"Jadi, para hadirin, setelah Anda melihat bagaimana membangun budaya belajar
dalam organisasi, inilah tiga hal yang perlu diingat
Anda bisa meringkas tujuan dalam pernyataan tertentu, baik Anda buat sendiri ataupun
menggunakan ucapan orang lain.
Contohnya, jika dikaitkan dengan “organisasi pembelajar”, maka kutipan dari Alvin
Toffler berikut ini bisa digunakan.
“Sebagai penutup, saya ingin mengutip pernyataan Alvin Toffler: The illiterate of
the 21" century will not be those who cannot read and write, but those who cannot
learn, unlearn, and relearn.”
Jangan lupa, jelaskan juga maksud kutipan Anda jika diperlukan (misal, jika berbahasa asing)
agar audiens menangkap maksudnya.
“Mulailah budaya belajar dari organisasi Anda sekarang, atau bersiaplah untuk
tertinggal”
Dari cara menyusun penutupan presentasi, pada bagian kedua Imeringkas dalam
pernyataan), contoh yang dipakai adalah penggunaan sebuah kutipan dari seorang tokoh di
bidang yang berhubungan.
Selain memanfaatkan kutipan seperti itu, masih ada cara lain untuk menutup presentasi
yang bisa Anda pakai. Mirip seperti ketika memilih pembuka presentasi, yang bisa digunakan
diantaranya adalah:
1. Kutipan
Anda bisa memilih ucapan dari tokoh terkenal yang pernah berbicara, menulis atau
berpendapat tentang sesuatu, dan cocok dengan situasi yang yang disampaikan dalam
presentasi. Berikut penggunaan kutipan yang berbeda.
Anda coba untuk merangkum sendiri sebuah pernyataan kuat yang mudah diingat.
Pernyataan sebaiknya unik dan provokatif (dalam arti positif) sehingga gemanya akan selalu
berulang di benak audiens. Berikut contoh pernyataan yang bisa dipakai
Anda menyodorkan suatu data atau fakta yang membuat audiens berpikir, merenung,
dan memutuskan dalam hati saya harus mengambil suatu tindakan. Berikut contohnya :
"Dari semua perusahaan yang 50 tahun lalu terdaftar di New York Stock Exchange,
sangat sedikit yang masih bertahan sampai sekarang. Mulailab membangun
budaya belajar. Jika tidak, perusahaan Anda akan ikut menghilang ditelan zaman,
seperti yang terjadi pada banyak sekali perusahaan lain.”
4. Pertanyaan
Anda menyampaikan pernyataan retoris yang tidak perlu dijawab oleh audiens, namun
akan membuat audiens berpikir, Ciptakan pertanyaan yang akan menghasilkan jawaban
terbaik berupa tindakan yang akan menjadi call to action Anda. Berikut contohnya :
“Apakah sama, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki orang yang mermbaca
4 buku dalam sebulan, dengan orang yang tidak pernah membaca satu buku pun
dalam setahun?”
“Apakah sama, dampak yang dihasilkan oleh perusahaan yang terus belajar.
dengan perusahaan yang tidak memiliki budaya belajar sama sekali?”
Nah. Demikianlah cara yang baik dalam menutup sebuah presentasi, demi mencapai
tujuan presentasi yang berhasil Bagaimana seorang presenter menutup presentasinya akan
sangat menentukan impresi akhir sudiens terhadap presenter maupun presentasinya.
SUMBER :
Sriyono, Edy. (2011). TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI. Yogyakarta: Fakultas Teknik
Universitas Janabadra
Tri Rahayu, Siti Aisyah. (2019). Metode Penulisan Ilmiah. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press
https://penerbitbukudeepublish.com/tips-menghadapi-sidang-seminar-proposal/
https://lldikti8.ristekdikti.go.id/2020/12/28/hal-terpenting-dalam-penyampaian-pesan-
presentasi-untuk-meyakinkan-audiens-anda/
https://www.ronapresentasi.com/7-cara-efektif-mempersiapkan-presentasi-yang-baik/