Anda di halaman 1dari 5

1.

Sistematika Mengatur Presentasi


1. Opening

Opening dalam presentasi sangatlah penting, karena untuk menarik perhatian audiens
Anda, sehingga fokus mereka mengarah kepada Anda. Selain itu, opening sangat
penting untuk mencairkan kekakuan. Opening yang tepat dapat menciptakan suasana
yang cair. Tambahan pula, opening sangat penting untuk memberikan informasi.
Audiens akan mendapatkan informasi mengenai isi presentasi dari pembukaan yang
Anda sampaikan.

Opening ini terdiri dari tiga bagian :

1. Attention getter : Tujuan attention getter ini adalah untuk mendapatkan perhatian
dari audiens Anda.
2. Topik disini Anda menyebutkan topik yang Anda bicarakan. Anda perlu
menyesuaikan antara attention getter dan topik.
3. Agenda adalah materi/isi dari presentasi Anda.

2. Body

Body adalah bagian utama dari presentasi Anda. Pada bagian inilah Anda
menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh audiens Anda. Body dari suatu
presentasi terdiri dari poin-poin yang ingin Anda sampaikan beserta penjelasannya.

Anda dapat menggunakan istilah poin utama dan poin pendukung. Poin utama adalah
poin-poin pokok yang ingin Anda sampaikan. Sementara itu, poin pendukung adalah
penjelasan dari poin utama yang merupakan sekumpulan informasi yang diperlukan
untuk audiens dalam memahami poin utama Anda.

Sebuah body presentasi yang baik akan membuat audiens mudah memahami dan
mengingat poin-poin penting yang disampaikan oleh Anda sebagai presenter.

3. Conclusion

Conclusion adalah bagian dimana Anda menutup presentasi Anda. Seperti


halnya opening, bagian conclusion ini mempunyai durasi lebih kurang 10-15 % dari
total waktu presentasi Anda.

Conclusion mempunyai dua bagian:

1. Bagian pertama, ringkasan dari poin-poin yang sudah Anda sampaikan. Ulangi
apa yang telah Anda presentasikan, sehingga audiens Anda bisa mengingat
kembali apa yang sudah mereka pelajari. Ini juga sebagai tolok ukur Anda apakah
audiens benar-benar memperhatikan presentasi Anda atau tidak.
2. Bagian kedua, powerful closing. Bagian ini berisi tentang kalimat penutup yang
Anda gunakan untuk mengakhiri presentasi. Buat penutupan yang berkesan
dengan powerful closing, sehingga audiens Anda akan teringat dan mengikuti
pesan yang Anda sampaikan. Bagian ini akan menjadi baik apabila Anda merujuk
kembali pada attention getter pada bagian opening dan kemudian Anda
merangkainya untuk audiens Anda.
Sebuah conclusion yang berhasil akan mampu membuat audiens Anda
bersemangat, termotivasi, dan akhirnya mengikuti apa yang sudah Anda
sampaikan.

4 . Transition

Transition adalah kalimat yang perlu Anda sampaikan ketika Anda melakukan
perpindahan antara satu bagian presentasi ke bagian yang
lain. Transition tersebut bisa terjadi antara opening ke body, antara poin yang
satu ke poin yang lainnya di dalam body, atau antara body ke conclusion.

Transition yang baik akan membuat presentasi Anda memiliki satu kesatuan
yang utuh dan alur yang mengalir. Selain itu, transition yang baik akan mampu
membangkitkan rasa ingin tahu audiens untuk mendengarkan bagian
presentasi Anda yang berikutnya.

2. Pertama, tujuan presentasi adalah untuk memberikan informasi kepada audiens. Ciri-
ciri atau karakteristik presentasi jenis ini adalah :

 Tujuan akhirnya agar audiens mengerti apa yang Anda sampaikan.


 Struktur presentasi haruslah kuat supaya presentasi mudah diikuti dan
dipahami.
 Poin-poin presentasi harus dapat disampaikan dengan jelas.
 Pemberian ringkasan sebelum mengakhiri keseluruhan presentasi akan sangat
membantu.

Beberapa contoh presentasi yang termasuk dalam kategori ini adalah seminar, kuliah,
penyuluhan, dan presentasi laporan.

Kedua, tujuan presentasi adalah untuk membujuk atau mengispirasi audiens untuk
menerima ide, mengubah cara berpikir atau meminta mereka melakukan suatu
tindakan. Ciri-ciri atau karakteristik presentasi jenis ini adalah :

 Tujuan akhirnya agar audiens mengikuti apa yang Anda sampaikan.


 Kredibilitas presenter sangatlah diperlukan.
 Struktur dan poin presentasi juga hal yang penting dan harus logis dan dapat
dipahami oleh audiens.
 Kalimat ajakan yang meminta audiens untuk melakukan sesuatu sebelum
mengakhiri keseluruhan presentasi akan sangat membantu.

Beberapa contoh presentasi yang termasuk dalam kategori ini adalah presentasi
penjualan, kampanye, dan pitch presentation.

3. Ada 8 aspek dalam Penyampaian Presentasi :


1. Lampu

Jika memungkinkan, yang terbaik adalah menjaga lampu menyala agar audiens
dapat melihat Anda dan sebaliknya. Bertahun-tahun yang lalu, proyektor kurang
kuat dan sulit untuk melihat layar ketika lampu menyala, tetapi itu telah berubah.
Selain itu, sistem lampu lebih fleksibel, sehingga Anda sering dapat mematikan
lampu di bagian depan, tetapi membiarkan seluruh lampu menyala.

2. Jangan Baca Slide

Audiens Anda membencinya saat Anda membaca teks pada slide. Buat slide yang
tidak memiliki cukup teks untuk Anda baca. Berlatihlah, sehingga Anda dapat
melirik slide dan kemudian melihat penonton untuk menyampaikan maksud Anda.

3. Berinteraksilah Dengan Audiens

Saat presentasi, alangkah baiknya ada komunikasi dua arah antara Anda dan
audiens. Presentasi bukanlah ceramah, tentunya audiens lebih mengharapkan
keterlibatan dalam sebuah pesan, dan mereka ingin didengar. Cobalah untuk
menyediakan sesi untuk berinteraksi dengan audiens Anda.

Ajukan pertanyaan, jawab pertanyaan, berjalan di sekitar ruangan. Buat presentasi


Anda menjadi sebuah percakapan, setidaknya sebagian waktu.

4. Tanpa Podium

Jangan ada podium antara Anda dan audiens. Karena dengan adanya podium
tersebut, sering ketika Anda berpresentasi hal tersebut justru menghalangi
keleluasaan gerak Anda.

Misalnya penggunaan podium yang membuat anda hanya berpresentasi di


belakang podium tanpa pernah bergerak. Kecuali untuk pidato yang sifatnya
formal, saya tidak menyarankan anda untuk berpresentasi menggunakan podium.

5. Kontak Mata

Lakukan kontak mata dengan orang-orang saat Anda berbicara. Jangan melihat ke
atas kepala audiens.

Sebar pandangan ke semua sisi dari audiens Anda. Itu bukan berarti Anda lakukan
hal tersebut hanya di tahap awal saja, melainkan lakukan juga selama proses
presentasi Anda berjalan, sebar juga pandangan Anda ke semua sisi dari audiens
Anda, terlebih jika jumlah audiens presentasi Anda besar.

Meski ada audiens yang tidak Anda tatap matanya, namun jika Anda bisa
membagi pandangan Anda secara proporsional maka itu cukup menunjukkan
bahwa Anda perhatian dan peduli dengan audiens Anda, dan itu juga akan
dirasakan oleh audiens Anda.

6. Suara
Untuk bisa membawakan presentasi dengan baik, tentu dibutuhkan suara yang
baik pula. Bukan berarti suara Anda harus bersuara merdu. Yang perlu Anda
lakukan adalah berbicara dengan tepat. Maksudnya, Anda harus bisa mengatur
keras atau pelannya suara, artikulasi dan intonasi.

Keras pelannya suara harus disesuaikan dengan besar kecilnya ruangan, serta
jumlah audiens yang menghadiri presentasi Anda. Suara Anda juga harus
terdengar jelas oleh semua audiens yang hadir di sana, yang duduk di depan
maupun di belakang. Kalau suara Anda tidak jelas, maka audiens tidak akan
memperhatikan Anda. Selain itu, nada bicara pun harus bervariasi. Jika Anda
hanya bicara dengan nada bicara yang datar, maka tentu saja audiens akan bosan,
mengantuk mendengarkan Anda.

Hal lain yang sering dilakukan tanpa sadar adalah menggumam, seperti
mengatakan ‘eeeee’ atau ‘mmmm’. Gumaman biasanya terjadi jika seseorang
yang sedang berpikir. Kalau hanya sekali dua kali, tidak masalah. Tapi kalau
sering dilakukan, itu akan mengganggu.

7. Tersenyumlah
Dalam dunia presentasi, sebuah senyuman merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan karena menggambarkan first impression dari diri Anda. Keajaiban
tersenyum saat presentasi dapat mengubah segalanya. Cobalah untuk
membayangkan jika Anda bertemu dengan seseorang yang mempunyai ekspresi
wajah yang cemberut, marah, atau flat. Sebagian besar mungkin akan langsung
menjudge orang tersebut galak, kurang friendly, dan prasangka buruk lainnya.
Dalam pandangan pertama citra diri sudah runtuh karena melupakan sebuah
senyuman. Ya, tersenyumlah orang akan merespons Anda dengan lebih baik.
8. Bergeraklah

Berjalan atau berpindah tempat juga penting dilakukan pada saat presentasi.
Gunanya untuk menambah kepercayaan diri dan kenyamanan Anda pada saat
tampil. Bila diperlukan Anda bisa melakukan langkah-langkah kecil dan
berpindah dari satu titik ke titik yang lain agar Anda tidak monoton di satu tempat,
dan tetap sesuaikan dengan ruang bicara Anda. Akan tetapi, jangan terlalu terburu
buru pada saat berjalan, karena akan membuat konsentrasi audiens terganggu.

Anda mungkin juga menyukai