PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan apa arti dari pidato dan bagaimana cara pembuatannya.
2. Mengerahui cara berpidato yang baik
3. Dapat berpidato yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian pidato adalah
pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. KBBI juga
mendefinisikan pidato sebagai wacana yang disiapkan untuk diucapkan kepada orang banyak
(publik).
Pidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan. Penyampaian lisan tersebut
menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek non-kebahasaan (ekspresi,
gestur, kontak mata, dll), yang mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan
kepada orang banyak pada suatu acara tertentu. Pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum
untuk menyampaikan ide/gagasan dari seseorang kepada khalayak. Ide/gagasan yang
disampaikan perlu bersifat informatif supaya memberi manfaat bagi khalayak yang
mendengarkannya
2. Karakteristik pidato
1. Memiliki tujuan yang jelas dan menarik
2. Isinya mengandung kebenaran
3. harus bersifat efektif
4. Bisa diselingi dengan humor.
4. Tujuan Pidato
5. Jenis-jenis Pidato
Jika kita melihat pidato dari sifat dan fungsinya maka pidato terbagi ke dalam beberapa jenis.
Berikut adalah jenis-jenis pidato:
Pidato pembukaan: Pidato singkat yang dibawakan oleh pembawa acara di dalam sebuah
acara seperti acara pernikahan, seminar, atau ulang tahun.
Pidato pengarahan: Pidato yang dilakukan seseorang pada suatu acara resmi yang
bertujuan untuk memberi pengarahan dalam melakukan sesuatu seperti pidato oleh dekan
dalam mengarahkan acara KKN mahasiswa.
Pidato sambutan: Pidato yang disampaikan di dalam sebuah acara dalam rangka
memberikan sambutan. Pidato ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang dihormati di
acara tersebut seperti pidato Presiden dalam acara pembukaan event olahraga
internasional.
Pidato peresmian: Pidato dalam rangka meresmikan suatu kegiatan, tempat, monumen,
usaha, fasilitas umum, dan lain sebagainya.
Pidato laporan: Pidato yang disampaikan dalam rangka melaporkan laporan kepada
khalayak.
Pidato pertanggungjawaban: Pidato yang disampaikan dalam rangka
mempertanggungjawabkan sebuah sebuah amanah yang biasanya dilakukan di periode
akhir amanah tersebut.
Jika kamu berbicara kepada audiens yang besar, maka harus merumuskan kata-
kata dan menyiapkan materi yang mudah dipahami oleh audiens. Jangan sampai kata
yang digunakan terlalu sukar atau sulit dipahami audiens. Hal ini memungkinkan tujuan
pernyataan atau materi pidatomu tidak dapat dengan mudah tersampaikan kepada
audiens.
Tatapan Mata
Kontak mata antara pembicara dan pendengar sangat penting. Meskipun berbicara
adalah komunikasi satu arah, kontak mata dapat membuatnya tampak seperti
komunikasi dua arah. Karena itu, jangan berasumsi saat kamu berbicara di depan umum
bahwa tidak ada orang lain untuk diajak bicara. Tatapan mata ini juga yang akan
menunjukkan gesturmu, meyakinkan atau terlihat gugup dan tidak percaya diri.
Perilaku yang Tidak Perlu
Kurang Energik
Antusiasme dari seorang pembicara adalah sesuatu yang selalu diinginkan audiens
dalam pidato atau presentasi lisan lainnya. Di sisi lain, pidato yang membosankan
dengan suara yang datar, ekspresi wajah yang membosankan, dan tampaknya tidak
bersemangat.
Jangan terlalu banyak memberikan cek informasi saat memberikan materi sebagai
pembicara. Dengan memberikan terlalu banyak materi, maka kamu dapat
membingungkan pendengar. Tidak hanya memberikan banyak informasi, tetapi juga
membuat kesalahan, seperti kesalahan dalam penyampaian informasi.
Kurang Menginspirasi
Pastikan bahwa kata-kata, tindakan, dan materi yang diberikan kepada audiens
mampu membangkitkan emosi mereka sejak awal. Saat membuat penonton luluh dengan
kegembiraan, dan sebagainya bisa mengendalikan emosi penonton.Langkah selanjutnya
adalah memberikan analisis untuk membenarkan perasaan atau sentimen tersebut. Ini
adalah bagaimana presentasi menarik perhatian. Mereka mencampur emosi dan
memberikan informasi kepada publik.
Saat secara sadar menggunakan keheningan sebagai alat retorika, kamu tampak
lebih percaya diri, pesan lebih penting, dan audiens mengingat apa yang dikatakan
dengan lebih baik.
Sulit untuk mengetahui dengan tepat berapa banyak humor yang digunakan dalam
sebuah pidato, terutama jika tidak tahu audiens seperti apa yang kamu miliki. Tidak
semua pembicara ingin presentasinya suasana boring dan membosankan.
Namun, mereka juga tidak ingin tampilan seperti acara stand-up comedy. Tertawa
atau setidaknya membuat penonton tersenyum adalah cara yang bagus untuk mencairkan
suasana.
Alangkah baiknya, buatlah lelucon tetap jadilah dirimu sendiri dengan gaya
bicaramu sendiri. Dengan mengamati reaksi penonton, kamu bisa memprediksi jenis
humor apa yang akan disampaikan dan seberapa banyak.
Baca Slide
Menggunakan peragaan slide di layar bisa sangat berguna untuk menyegarkan ingatan
dan memperjelas materi yang disampaikan kepada audiens.
Namun, saat membaca slide presentasi, kamu mendapatkan materi yang sama
dengan apa yang dibaca audiens dari slide tersebut. Siapkan slide sebagai titik referensi
untuk mengangkut material karena mengingat teks yang diucapkan, itu sangat penting.
8. Struktur Pidato
1. Salam Pembuka
2. Pembuka Pidato
3. Isi Pidato
4. Penutup Pidato
5. Salam Penutup
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan. Penyampaian lisan tersebut
menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek non-kebahasaan
(ekspresi, gestur, kontak mata, dll), yang mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan
gagasan kepada orang banyak pada suatu acara tertentu.
B. SARAN
Saran kami disini adalah alangkah baiknya jika kita berpidato dengan baik dan benar, dan lebjh
baik lagi jika menggunakan sistematika yang tepat sehingga para pendengar tidak merasa bahwa
pidato yang kita lakukan salah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6241474/pidato-arti-ciri-cara-membuat-dan-contoh-teks