Anda di halaman 1dari 13

LECTURE NOTES SESI 15

PIDATO

Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah di depan umum untuk menyampaikan
pikiran atau gagasan atau gambaran kepada pendengar yang disampaikan dalam situasi formal
ataupun nonformal melalui rangkaian kata yang tersusun secara sistematis dengan bahasa lisan
sebagai media utama yang bertujuanmemberi pamahaman atau informasi dengan rasa percaya
diri untuk mempengaruhi pendengar agar mengikuti ajakan pembicara secara sukarela.

Pidato juga dapat diartikan sebagai penampilan diri seseorang di hadapan pendengar
untuk menyampaikan isi hati atau buah pikiran dengan rangkaian kata-kata dengan harapan
agar pendengar tergugah hati nuraninya dan tergerak pikirannya. Pidato juga merupakan
bentuk wicara individual yang banyak ragamnya.

TUJUAN PIDATO

Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini:


1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan sukarela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan
puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

CIRI-CIRI PIDATO YANG BAIK

Ada sembilan hal yang mencirikan suatu pidato yang baik yakni, saklek, jelas, hidup, memiliki
tujuan yang jelas,bergaya klimaks, dibatasi, mengejutkan, memilikipengulangan, dan
mengandung humor.

1. Pidato yang Saklek

Pidato itu saklek apabila memiliki objektivitas dan unsur-unsur yang mengandung kebenaran.
Saklek juga berarti bahwa ada hubungan yang serasi antara isi pidato danformulasinya sehingga
indah kedengarannya, tetapi bukan berarti dihiasi dengan gayabahasa yang berlebih-lebihan.
Akhirnya, saklek juga berarti ada hubungan yang jelas antara pembeberan masalah dengan
fakta dan pendapat atau penilaian pribadi.
2. Pidato yang Jelas

Ketentuan sejak zaman kuno menyatakan bahwa pembicaraan harus mengungkapkan


pikirannya sedemikian rupa sehingga tidak hanya sedapat mungkin isinya dapat dimengerti.
Oleh karena itu, pembicara harus memilih ungkapan dan susunan kalimatyang tepat dan jelas
untuk menghindari salah pengertian.

3. Pidato yang Hidup

Sebuah pidato yang baik harus hidup. Untuk menghidupkan pidato, dapat dipergunakan
gambar, cerita pendek atau kejadian-kejadian yang relevan sehingga memancing perhatian
pendengar. Pidato yang hidup dan menarik umumnya diawali dengan ilustrasi, kemudian
ditampilkan pengertian-pengertian abstrak atau definisi.

4. Pidato yang Memiliki Tujuan

Setiap pidato harus memiliki tujuan, yaitu apa yang mau dicapai. Tujuan ini harus dirumuskan
dalam satu atau dua pikiran pokok. Dalam membawakan pidato, tujuan ini hendaknya sering
diulang dalam rumusan yang berbeda supaya pendengar tidak kehilangan benang merah
selama mendengarkan pidato. Kalimat-kalimat yang merupakan tujuan dan kalimat pada bagian
penutup pidato harus dirumuskan secara singkat, jelas, tapi padat. Dalam satu pidato tidak
boleh disodorkan terlalu banyak tujuan dan pikiran pokok; lebih baik disodorkan satu pikiran
dan tujuan yang jelassehingga mudah diingat, daripada sepuluh pikiran yang tidak jelas
sehingga mudah dilupakan.

5. Pidato yang Memiliki Klimaks

Suatu pidato yang hanya membeberkan kejadian demi kejadian atau kenyataan demi
kenyataan, akan sangat membosankan. Oleh karena itu sebaiknya kenyataan atau kejadian-
kejadian itu dikemukakan dalam gaya bahasa klimaks. Berusahalah menciptakan titik-titik
puncak dalam pidato untuk memperbesar ketegangan dan rasa ingin tahu pendengar. Selama
masa persiapan, titik-titik puncak harus dirumuskan sebaik dan sejelas mungkin.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa klimaks itu harus muncul secara alamiah dari dalam
pidato itu sendiri dan bukan karena mengaharapkan tepukan tangan yang riuh dari para
pendengar. Klimaks yang dirumuskan dan ditampilkan secara tepat aka memberikan bobot
kepada pidato. Usahakan supaya ketegangan dan rasa ingin tahu pendengar diciptakan di
antara pembukaan dan penutup pidato.

6. Pidato yang Memiliki Pengulangan


Pengulangan itu penting karena dapat memperkuat isi pidato dan memperjelas pengertian
pendengar. Pengulangan itu juga menyebabkan pokok-pokok pidato itu tidak segera dilupakan.
Suatu pengulangan yang dirumuskan secara baik akan memberi efek yang besar dalam ingatan
para pendengar, tetapi perlu diperhatikan bahwa yang dimaksudkan terutama adalah
pengulangan isi pesan dan bukan rumusan. Ini berarti isi dan arti tetap sama, akan tetapi
dirumuskan dengan mempergunakan bahasa yang berbeda. Masalahnya tetap sama, hanya
diberi pakaian yang baru dan menarik.

7. Pidato yang Berisi Hal-Hal yang Mengejutkan

Sesuatu itu mengejutkan karena itu mungkin belum pernah ada dan terjadi sebelumnya atau
karena meskipun masalahnya biasa dan terkenal, tetapi ditempatkan di dalam konteks atau
relasi yang baru dan menarik. Memunculkan hal-hal yang mengejutkan dalam pidato berarti
menciptakan hubungan yang baru dan menarik antara kenyataan- kenyataan yang dalam situasi
biasa tidak dapat dilihat.Hal-hal yang mengejutkan itu dapat menimbulkan ketegangan yang
menarik dan rasa ingin tahu yang besar, tetapi tidak dimaksudkan sebagai sensasi.

8. Pidato yang Dibatasi

Seseorang tidak boleh membeberkan segala soal atau masalah dalam satu pidato.Oleh karena
itu, pidato harus dibatasi pada satu atau dua soal yang tertentu saja. Pidato yang isinya terlalu
luas akan menjadi dangkal.

9. Pidato yang Mengandung Humor

Humor dalam pidato itu perlu, hanya saja tidak boleh terlalu banyak sehingga memberi kesan
bahwa pembicaraan tidak bersungguh-sungguh. Humor itu dapat menghidupkan pidato dan
memberi kesan yang tak terlupakan pada para pendengar. Humor dapat juga menyegarkan
pikiran pendengar sehingga mencurahkan perhatian yang lebih besar kepada pidato
selanjutnya.

SYARAT PIDATO YANG BAIK

Berikut adalah beberapa syarat pidato yang baik.


1. Adanya pokok masalah (isi) yang akan diuraikan
2. Memiliki kecakapan untuk menyampaikan isi
3. Uraian mengandung pengetahuan
4. Ada tujuan yang ingin dicapai
5. Antara si pembaca, topik, dan pendengar terjalin hubungan harmonis
6. Dapat dipahami pendengar
7. Dapat dihayati oleh pendengar (menyentuh)
8. Besar artinya bagi kehidupan pendengar

JENIS-JENIS PIDATO

Ada beberapa macam jenis pidato yang diklasifikasikan berdasarkan sifat dari isi pidato.
Macam-macam pidato tersebut di antaranya adalah:

1. Pidato Pembukaan

Pidato pembukaan adalah pidato singkat yang disajikan oleh seorang pembaca acara suatu
kegiatan sebelum acaranya dimulai.

2. Pidato Pengarahan

Pidato pengarahan merupakan pidato yang bertujuan untuk mengarahkan pendengar pada
suatu pertemuan.

3. Pidato Sambutan

Pidato sambutan adalah pidato yang disampaikan di dalam suatu acara atau kegiatan tertentu.
Pidato ini biasanya diisi oleh beberapa orang yang bergantian dan dengan waktu yang terbatas

4. Pidato Peresmian

Pidato peresmian adalah jenis pidato yang dilakukan untuk meresmikan sesuatu.

5. Pidato Laporan

Pidato laporan adalah pidato bertujuan untuk melaporkan hasil suatu tugas atau kegiatan.

6. Pidato Pertanggungjawaban

Pidato ini adalah pidato yang berisi laporan pertanggungjawaban suatu kegiatan atau
pekerjaan.

METODE PIDATO

Dalam berpidato, ada beberapa metode atau cara yang digunakan. Agar pidato yang kita
sampaikan menjadi pidato yang baik, maka kita harus memilih metode yang baik dalam
menyampaikannya. Adapun metode-metode berpidato adalah sebagai berikut.
1. Metode Naskah

Metode naskah merupakan metode yang digunakan ketika berpidato dengan mengandalkan
sebuah teks atau naskah. Metode ini biasanya digunakan dalam pidato- pidato formal atau
resmi, misalnya pidato kenegaraan dan pidato di televisi

2. Metode Menghafal

Metode menghafal merupakan metode berpidato dengan merencanakan isi pidato yang akan
disampaikan jauh hari sebelumnya. Pada umumnya metode ini dapat membuat para
pendengarnya bosan karena isinya yang kurang menarik.

3. Metode Impromptu/Serta-merta

Metode impromptu merupakan metode berpidato yang digunakan tanpa bantuan teks atau
menghafal. Metode ini dapat berlangsung tanpa persiapan dan berdasarkan kebutuhan pada
saat tersebut. Oleh karena itu, biasanya hasilnya kurang maksimal tetapi jika orang yang
berpidato sudah profesional, pidato dengan menggunakan cara ini dapat menarik pendengar.

4. Metode Ekstemporan (Catatan Kecil)

Metode ekstemporan adalah metode dalam berpidato yang telah direncanakan sebelumnya
dan dengan bantuan catatan kecil. Catatan tersebut mencatat inti dan urutan pembicaraan
yang akan disampaikan ketika berpidato kepada para pendengarnya.

SUSUNAN PIDATO YANG BAIK

1. Salam Pembuka

Peran salam dalam kehidupan memang penting sekali, begitu juga dengan salam pembuka saat
pidato. Dengan salam pembuka menandakan bahwa kita telah mendoakan para hadirin serta
semua pihak yang sedang mengikuti acara dan berharap acara yang sedang berlangsung
berjalan dengan baik.

2. Menghaturkan Pujian Kepada Tuhan Yang Maha Esa

Pujian mengandung arti bahwa Tuhanlah yang menjadikan segala sesuatu itu ada dan melalui
kuasa-Nya lah kita dapat berkumpul serta dapat mengikuti acara yang sedang berlangsung.

3. Mengucapkan Selamat Datang dan Terima Kasih


Ucapan selamat datang dan terima kasih kepada hadirin juga dapat merebut perhatian para
hadirin sekaligus menjadi penghormatan hadirin dari pembicara. Karena bagaimanapun juga,
pidato tidak akan dihargai dan didengarkan jika tanpa adanya kehadiran dari mereka.

4. Isi Pidato

Dalam menulis isi pidato juga harus fokus dengan tema yang sesuai dengan acara atau
pemilihan materi pidato. Jangan sampai isi pidato keluar dari topik pembahasan.

Jadi usahakanlah menulis isi pidato dengan sebaik baiknya dan sebaik baiknya pidato itu tidak
terlalu panjang dan tidak terlalu pendek juga. Selain itu juga, dalam penulisan isi pidato, harus
diperhatikan waktu agar semua isi pidato dapat tersampaikan kepada hadirin.

5. Penutup Pidato

Penutup pidato yang baik adalah dengan menyangkutpautkan tema atau isi pidato serta dapat
juga menyertakan harapan harapan seperti kata “semoga” ataupun yang lainnya, namun jangan
terlalu panjang karena bagian penutup pidato ini harus bias dibedakan dengan isi pidato.

6. Salam Penutup

Jika pada awal dari sesuatu diawali dengan salam maka pada akhir juga harus mengucapkan
salam, salam penutup juga tidak boleh diremehkan seperti hanya mengucapkan salam yang
singkat saja, namun ada baiknya ucapkan salam tersebut dengan tambahan kalimat-kalimat
salam agar apa yang sudah anda sampaikan berkesan dihati para hadirin.

PRESENTASI

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan
pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering
dibawakan dalam acara bisnis. Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk
membujuk (biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh
seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin
membantah pendapat tertentu).

Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering kali belajar pada para pakar presentasi. Juga, ada
banyak pembicara terkenal yang sering kali diamati oleh orang-orang yang ingin pandai
berbicara di hadapan umum. Para pembicara terkenal di Indonesia antara lain KH Abdullah
Gymnastiar, Tung Desem Waringin, Andrie Wongso, dan masih banyak lagi.
Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun yang
ingin maju. Banyak presiden, manajer, wiraniaga, dan pengajar yang menjadi sukses dan
terkenal lewat keahlian berpresentasi.

JENIS-JENIS PRESENTASI

 Presentasi Dadakan (Impromptu)


Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa
persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi
kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai
tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan
mengejutkan.

Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi dadakan atau
impromptu.

 Kelebihan:

1. informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya,


2. kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas,
3. membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.

 Kelemahan:

1. informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk


berpikir dan mengolah kata,
2. tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak untuk
menyampaikan informasi,
3. terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang
harus disampaikan.

 Presentasi Naskah (Manuscript)


Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan informasinya,
seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah. Tidak sedikit orang dalam
menyampaikan informasi menggunakan naskah berupa teks. Setiap kata-kata yang keluar
merupakan hasil dari sebuah naskah, pembicara melupakan tugasnya yang utama yaitu
melakukan kontak mata dengan pendengar. Jadi dapat dikatakan pembicara bukan
menyampaikan pidato, tetapi membacakan naskah pidato.
 Kelebihan:

1. penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis,


2. kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar,
3. tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.

 Kelemahan:

1. pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya,


2. bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya,
3. tidak menarik dalam menyampaikan informasinya,
4. terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan
pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.

 Presentasi Hafalan (Memoriter)


Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda dengan
jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya, pembicara
hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi
yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis
ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka
presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.

 Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis
lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat
presentasi akan dijabarkan secara mendetail.

 Kelebihan:

1. pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan


sebelumnya,
2. dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan,
3. kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian pendengar,
karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng dari
garis besar materi,
4. lebih leluasa dalam penyampaiannya,
5. pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat
apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
 Kelemahan:

1. perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan,
2. membutuhkan waktu yang lama dalam persiapan presentasi,
3. bagi pemula, sulit untuk dilakukannya karena membutuhkan keahlian dan pengalaman
yang cukup.

TUJUAN PRESENTASI

 Menyampaikan informasi
Banyak pada perusahaan-perusahaan melakukan presentasi hanya bertujuan menyampaikan
berupa informasi saja. Informasi/pesan yang disampaikan bisa bersifat biasa, penting atau
bahkan rahasia. Perusahaan mengundang seseorang yang dianggap pantas untuk
menyampaikan informasi sesuai tema yang telah ditentukan. Dalam hal ini pembicara memiliki
keahlian sesuai dengan bidang dan pengalamannya.

 Meyakinkan pendengar
Presentasi yang dilakukan berisikan informasi-informasi, data-data dan bukti-bukti yang disusun
secara logis sehingga informasi yang disampaikan dapat membuat seseorang atau kelompok
orang merasa yakin. Semula yang asalnya memiliki unsur ketidakjelasan dan ketidakpastian
sehingga ketika diadakan presentasi oleh pembicara, seseorang/kelompok orang tersebut
menjadi yakin atas informasi yang diberikan.

 Menghibur pendengar
Pada era globalisasi ini banyak acara-acara hiburan pada penayangan televisi. Acara hiburan
tersebut dipimpin oleh presenter yang handal, tujuannya untuk menghibur para penonton.
Prensenter dituntut untuk melakukan pembicaraan yang sifatnya menghibur tetapi relevan dan
profesional sehingga para penonton televisi dapat menikmati acara tersebut. Selain acara
televisi, acara hiburan yang lainnya dapat kita temukan pada pesta perayaan-perayaan. Contoh:
pesta perayaan pernikahan, ulang tahun dan lain-lain. Presenter ditugaskan untuk berbicara
dan menyelipkan kata-kata yang dapat menghibur para tamu yang hadir pada pesta perayaan
tersebut.

 Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan


Demi tercapainya suatu tujuan perusahaan, seorang pimpinan dituntut untuk mengarahkan dan
membimbing para karyawannya agar dapat bekerja secara maksimal dan tidak lupa untuk
memperhatikan kualitasnya. Selain diberi arahan dan bimbingan, pimpinan perusahaan juga
dapat melakukan motivasi agar para karyawannya dapat bekerja dengan semangat yang tinggi.
Kegiatan memotivasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu forum.
Forum tersebut terdiri dari para karyawan dimana bertindak sebagai pendengar, sedangkan
yang bertindak sebagai pembicara yaitu pihak pimpinan perusahaan itu sendiri. Pimpinan
bertugas untuk menyampaikan informasi yang bersangkutan dengan tujuan perusahaan serta
memotivasinya, baik dengan cara mempromosikan karyawan maupun kenaikan gaji karyawan.

 Melakukan penjualan
Tujuan presentasi yang keempat yaitu melakukan penjualan. Hal ini bersangkutan dengan
perusahaan yang ingin mempromosikan suatu produk tertentu. Perusahaan menugaskan
kepada salah seorang atau kelompok karyawan untuk mempromosikan produknya kepada
calon pembeli. Karyawan tersebut dibekali pengetahuan mengenai produk dan dibantu dengan
alat bantu peraga untuk memudahkan penyampaian pesan.

 Membuat suatu ide atau gagasan


Presentasi yang dilakukan hanya bertujuan untuk memunculkan suatu ide/gagasan dari para
peserta pendengar. Tipe tujuan ini biasanya diterapkan pada suatu perusahan/organisasi yang
mengalami suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan sehingga membutuhkan
pendapat/argumen orang lain untuk memecahkannya. Forum yang dilakukan sering dikenal
dengan istilah rapat. Perusahaan mengundang peserta rapat yang dianggap penting baginya
serta dapat memunculkan suatu ide/gagasan sehingga secara tidak langsung dapat membantu
suatu tujuan perusahaan.

 Menyentuh emosi pendengar


Tujuan yang keenam yaitu untuk menyentuh emosi pendengar. Dalam hal ini pembicara
bertugas untuk melakukan pembicaraannya yang dapat menyentuh perasaaan/emosi
seseorang. Sebagai contoh pembicara melakukan presentasi kepada para pendengar mengenai
korban bencana yang terjadi akhir-akhir ini. Presentasi yang dilakukan pembicara membuat
pendengar merasa tersentuh untuk membantu para korban bencana dengan cara
menyumbangkan sebagian hartanya.

 Memperkenalkan diri
Presentasi demikian biasa digunakan ketika melakukan wawancara, seperti seseorang yang
melamar pekerjaannya kemudian ia memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan data
pribadi dan daftar riwayat hidupnya kepada pihak yang menanyakan.

JENIS-JENIS PRESENTASI

 Microsoft Powerpoint
Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh
perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media. Didalam
komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office.
 KPresenter
Program pembuat presentasi yang satu ini sepertinya memang mengerti kebutuhan Anda.
Dengan interface yang indah dan mudah, pembuatan presentasi menjadi kegiatan yang
menyenangkan.

 OpenOffice Impress (Presentation)


Tidak jauh berbeda dengan Writer atau TextDocument yang mirip MS Word, dan SpreadSheet
(Calc) yang mirip dengan MS Excel, Presentation (Impress) ini juga sangat mirip dengan MS
PowerPoint.

 Magic Point
MagicPoint adalah suatu alat bantu presentasi berbasis XWindow. Alat bantu ini didisain untuk
membuat presentasi yang sederhana dan mudah dan juga memungkinkan membuat suatu
presentasi yang komplek.

MANFAAT PRESENTASI

1. Sebagai bahan paparan suatu pokok bahasan inti.


2. Media pembantu untuk penjabaran dari materi pelajaran sekolah atau suatu projek
kerja.
3. Kesan lebih ekslusif karena melibatkan alat presentasi (Professional).
4. Audience biasanya akan lebih jelas jika disertai dengan media gambar dari presentasi itu
sendiri.
5. Memupuk mental yang ada dalam diri si pembawa materi presentasi.

SYARAT PRESENTASI

1. Menguasai materi dan bahasa dengan baik b.


2. Mempunyai keberanianc.
3. Memiliki ketenangan sikapd.
4. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan terature.
5. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun yang
mungkin timbul saat presentasif.
6. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku dan tidak canggun
TEKNIK PRESENTASI

 Prinsip Motivasi
Ada beberapa cara agar seseorang termotivasi untuk mendengarkan sesuatu hal, diantaranya
dengan menggunakan prinsip 5W1H.

1. What, apa yang dibicarakan?


2. Who, siapa yang diajak berbicara?
3. When, kapan seorang pembicara itu melakukan pembicaraan?
4. Where, dimana seorang pembicara melakukan pembicaraan?
5. Why, mengapa ia melakukan pembicaraan?
6. How, bagaimana ia cara melakukan pembicaraan?

 Prinsip Perhatian
Pendengar akan memperhatikan pembicara apabila yang dibicarakan itu bersifat menarik.
Dengan kata lain pendengar akan mempunyai minat mendengarkan apabila pembicara dalam
menyampaikan informasinya melakukan sesuatu hal yang menarik, baik itu bersifat aneh, lucu,
sesuai kebutuhan dan bersifat menegur.

 Prinsip Kegunaan
Prinsip ini menghendaki pembicara untuk menentukan terlebih dahulu kegunaan dari uraian
ceramah yang akan disampaikan. Hal ini bertujuan agar pendengar tidak mempunyai rasa
penasaran, mengapa seorang pembicara menyampaikan informasi tersebut kepada pendengar.

 Prinsip Keindraan
Prinsip ini menghendaki seorang pembicara untuk menggunakan alat yang berhubungan
dengan panca indera dalam melakukan pembicaraan atau presentasi. Alat peraga berfungsi
untuk memperkenalkan topik pembicaraan dengan dibantu oleh peragaan-peragaan visual
lainnya. Hal ini membantu pembicara dalam mengatakan suatu hal atau kata demi kata. Contoh
alat peraga yang sering digunakan pada waktu presentasi yaitu: OHP (Overhead Projector),
slide, video, tape, grafik, gambar, brosur dan lain-lain.

 Prinsip Ulangan
Prinsip ini mengharuskan pembicara untuk mengulang kembali materi yang diutarakan, hal ini
supaya pendengar lebih mudah mengingat apa yang disampaikan. Prinsip ulangan ini biasanya
menekankan suatu topik/maksud yang penting dari isi presentasi. Oleh karena itu, agar
informasi yang penting dari suatu presentasi dapat ditangkap dan mudah dimengerti,
hendaknya seorang pembicara mengungkapkannya secara berulang-ulang.
DAFTAR PUSTAKA

(Diakses pada 17 September 2017). Syarat-Syarat Pidato Yang Baik.

https://irmalitasarimblog.wordpress.com/2013/01/07/syarat-syarat-pidato-yang- baik/

(Diakses pada 17 September 2017). Pidato: Pengertian, Ciri-ciri, Syarat, dan Contoh Teks Pidato

Singkat. http://ofteachers.blogspot.co.id/2017/04/pidato-pengertian-ciri-ciri-

syarat-dan.html

(Diakses pada 17 September 2017). Pidato: Pengertian, Teknik, Metode, Syarat.

http://basando.blogspot.co.id/2012/07/pidato-pengertian-teknik-metode-

syarat.html#axzz4sRwfpEBB

(Diakses pada 17 September 2017). Definisi & Macam-Macam Pidato dalam Bahasa

Indonesia. http://kakakpintar.com/definisi-macam-macam-pidato-dalam-bahasa-

(Diakses pada 17 September 2017). Jenis-jenis Pidato dan Ciri-cirinya.

http://www.mediapidato.com/2014/12/jenis-jenis-pidato.html

Anda mungkin juga menyukai