Anda di halaman 1dari 37

Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia

• Bahasa Indonesia yang baik dan benar


3 posisi Bahasa Indonesia:
1. Bahasa Indonesia
2. Bahasa daerah
3. Bahasa asing

• Asal Mula Bahasa Indonesia


Berasal dari Bahasa melayu Riau, dikukuhkan menjadi Bahasa persatuan saat sumpah
pemuda 28 Oktober 1928. Paa ikrar sumpah pemuda berisi tentang kepakatan untuk
bertumpah darah satu, berbahasa satu, dan menjunjung Bahasa persatuan,Bahasa Indonesia.
• Sumber Bahasa Indonesia
➢ Sumpah pemuda
Salah satu bunyinya “ kami putra putri Indonesia, menjunjung tinggi Bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia”
➢ Pasal 36 UUD 1945
Berbunyi, Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.

• Kaidah dasar Bahasa Indonesia


➢ Kata penting disebutkan atau dituliskan terlebih dahulu setelah itu diikuti
keterangannya. Contohnya: buku ini (diterangkan), ini buku (menerangkan)
➢ Tidak mengenal penjamakan seperti Bahasa inggris.
Contohnya : dua buah buku, tidak dituliskandua buah buku buku
➢ Tidak mengenal tingkatan pengguna Bahasa. Tidak ada Bahasa kasar atau Bahasa
halus.

• Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia


Kedudukan Bahasa Indonesia:
➢ Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional
➢ Bahasa Indonesia sebagai Bahasa negara
➢ Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pembangunan nasional
Fungsi Bahasa Indonesia :
➢ Lambang, kebanggaan, kebangsaan Indonesia, identitas nasional, sarana hubung dan
pemersatu lapisan masyarakat.
➢ Digunakan dalam aktivitas kenegaraan, upacara, dokumen, undang-undang, peraturan,
seminar, surat resmi, dan lain-lain.
➢ Dalam kegiatan perjanjian, kesepakatan, kesepahaman dari berbagai pihak yang
berwenang untuk membangun Indonesia.
Pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud Bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Jawab : Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan yakni
sesuai dengan lawan bicara dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa
Indonesia.
2. Bagaimana pemahaman, pandangan dan pengurutan kita sebagai WNI?
Jawab : dengan kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar selain semakin
menghargai Bahasa Indonesia yaitu mempermudah dalam komunikasi antar orang yang
berbeda suku, menambah wawasan dan pengetahuan seperti tanda baca, kalimat, dan
ejaan.
3. Mengapa Bahasa Indonesia digunakan sebagai Bahasa lingua franca?
Jawab : karena Bahasa melayu sistemnya sederhana, mudah dipahami karena tidak
memiliki tingkatan Bahasa.
4. Mengapa Bahasa melayu tersebar luas dinusantara?
Jawab : karena Bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai
Bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antar pedagang, antar bangsa karena Bahasa
melayu tidak mengenal tingkat tutur.
5. Mengapa Bahasa melayu diterima luas oleh masyarakat?
Jawab : karena Bahasa melayu mudah dipahami, tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa
melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara.
6. Mengapa Bahasa melayu tidak ada tingkatan penggunaannya?
Jawab : Karena Bahasa melayu mengunakan kosa kata terbatas memungkinkan terjadi
komunikasi antara berbagai lapisan.
7. Mengapa Bahasa melayu bersifat reseptif?
Jawab : karena Bahasa melayu mudah diterima dan mudah dipahami Bahasa lisan yang
didengar atau dibaca.
Berbicara Untuk Akademik

Definisi berbicara untuk akademik:

Berbicara merupakan kegiatan penyampaian informasi berupa ucapan yang dihasilkan alat
ucap.

Akademik adalah suatu hal yang berkaitan dengan keilmuan dan keilmiahan.Berbicara
untuk akademik adalah kegiatan penyampaian informasi berkaitan dengan keilmuan berupa
ucapan yang dihasilkan alat ucap.

Jenis-jenis berbicara untuk akademik:

• Presentasi

Definisi presentasi:

Presentasi adalah kegiatan menyampaikan ide, gagasan, program, produk, ataupun layanan
kepada orang lain atau audiens.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), presentasi adalah proses


memperkenalkan, menyajikan, dan atau mengemukakan sesuatu dalam suatu diskusi atau
forum. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa presentasi adalah kegiatan berbicara di
depan publik yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Jika presentasi adalah kegiatannya, maka orang yang menyampaikan materi presentasi
dapat disebut sebagai presenter, sedangkan orang yang menyimak atau mendengarkan
presentasi disebut audiens.

Tujuan presentasi:
Ada bermacam-macam tujuan yang dimiliki seseorang ketika melakukan presentasi. Berikut
ini beberapa di antaranya:

1. Menyampaikan Informasi atau Materi Tujuan paling umum dari presentasi adalah
menyampaikan informasi maupun materi. Di dunia profesional, presentasi kerap
dilakukan jika ada informasi atau materi penting yang perlu disampaikan, misalnya
presentasi mengenai visi misi perusahaan yang dilakukan bos kepada karyawan baru.
2. Merumuskan Gagasan atau Ide Tujuan lain presentasi adalah menyampaikan gagasan
atau ide. Biasanya presentasi dilakukan ketika kelompok individu sedang melakukan
brainstorming. Contohnya, saat sebuah divisi di perusahaan sedang merancang produk
atau layanan baru, maka setiap orang mungkin dituntut untuk mempresentasikan idenya.
3. Mempersuasi Audiens Selain itu ada juga presentasi yang dilakukan untuk mempersuasi
atau meyakinkan audiens agar audiens mau melakukan atau mengikuti sesuatu yang
presenter inginkan. Contohnya seperti mengikuti keyakinan atau ideologi tertentu,
menyetujui proposal, menerima ide, dan lain sebagainya.
4. Menghibur Penonton Presentasi tidak selalu bersifat formal. Ada juga presentasi yang
dilakukan untuk menghibur penonton. Presentasi jenis ini biasa ditemukan di acara-acara
komedi, di mana seorang presenter menyampaikan suatu cerita/materi yang dibalut
dengan komedi sehingga membuat penonton tertawa.
5. Melakukan Motivasi dan Menginspirasi Audiens Tujuan lain dari presentasi adalah
memotivasi atau menginspirasi audiens. Dalam presentasi ini, biasanya presenter
menyampaikan sesuatu dengan penuh semangat. Tujuannya agar audiens dapat
terinspirasi dan terpacu melakukan sesuatu yang disampaikan dalam presentasi tersebut.
6. Melakukan Promosi atau Penjualan Tujuan selanjutnya dari presentasi adalah melakukan
promosi atau penjualan. Presentasi ini sering dilakukan oleh para sales yang
mempromosikan produk maupun layanannya kepada target pasarnya. Sebagai contoh,
ketika ada demo memasak dalam acara arisan, di mana presenter juga sembari
mempromosikan alat-alat masak terbaru.

Teknik presentasi:

1. Menghafal : Teknik ini berupaya menghafal materi-materi yang telah dibuat sebelumnya
agar presentasi bisa berjalan normal.
2. Membaca : Teknik ini merupakan Teknik membaca bahan yang untuk di presentasikan.
3. kerangka : Teknik ini dilakukan Ketika akan melakukan presentasi dengan merangkum
isi-isi yang akan dipresentasikan lalu disampaikan dengan maksimal.

Persiapan presentasi:

1. penguasaan materi : Hal ini wajib untuk pembicara materi agar saat melakukan presentasi
tidak kaku dan lancar saat berbicara.
2. Pertimbangkan audiens: dengan cara memperhatikan atau melihat audiens apa mereka
masih focus dengan pemaparan materi tersebut atau tidak.
3. Pertimbangkan durasi: durasi saat presentasi sebaiknya sedang-sedang saja jangan terlalu
lama dan jangan terlalu cepat mungkin kisaran 5 sampai 7 menit untuk presentasi.
4. Perhatikan etika: dalam presentasi harus memperhatikan etika karena kita sopan dan
menghargai orang lain membuat jalannya presentasi lancar tanpa hambatan dan membuat
presentasi tersebut seperti presentasi professional.

Unsur presentasi:

1. Pemateri: orang yang menyampaikan materi selama presentasi berlangsung


2. Moderator: pemimpin jalannya suatu presentasi baik atau tidaknya presentasi moderator
yang berperan besar dalam hal itu.
3. Audiens: orang yang menyimak apa yang dipaparkan oleh pembicara
4. Notulis: orang yang menulis atau merangkum hasil presentasi tersebut.

Contoh Presentasi yang Baik:

Setiap orang harus bisa melakukan presentasi, agar tidak kewalahan jika sewaktu-waktu
harus berbicara di depan publik.Presentasi yang baik setidaknya harus memuat 3 aspek penting,
yakni:

1. Pembukaan (Opening)
Opening presentasi adalah bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Dalam bagian ini,
presenter dituntut untuk dapat mencuri perhatian audiens agar mau mendengarkan
presentasinya hingga selesai. Opening umumnya memakan 10-15% dari total waktu
presentasi. Ada 3 bagian dalam opening, yaitu: Attention Getter: bagian di mana
presenter membuka presentasi dengan kalimat-kalimat menarik untuk menarik perhatian
audiens/ Topik: presenter menyebutkan topik yang akan dibahas. Agenda: presenter
menjelaskan secara umum isi atau materi presentasi.
2. Isi (Body)
Body presentasi adalah poin paling utama yang disampaikan dalam sebuah presentasi.
Pada bagian ini, presenter menjelaskan poin-poin pokok dari materi yang dibawakan.
Selain itu, mungkin ada juga poin-poin pendukung yang perlu dipaparkan agar audiens
bisa lebih memahami poin utama yang Anda sampaikan.
3. Kesimpulan (Conclusion)
Seperti halnya opening, pada bagian conclusion presenter juga perlu meluangkan 10-
15% dari total waktu presentasi. Conclusion terdiri atas 2 bagian, pertama berisi
rangkuman poin-poin dari yang sudah disampaikan sebelumnya, lalu yang kedua adalah
powerful closing atau penutup. Usahakan untuk menggunakan kalimat penutup yang
berkesan.

• Seminar :
Definisi seminar :
Seminar adalah pertemuan kelompok atau ilmiah dimana suatu topik dibahas dan
ditemukan solusi dari topik atau masalah yang relevan dengan mempresentasikan solusi dari
masalah yang dibahas dan menjelaskannya oleh seorang mentor yang ahli di bidangnya.
Secara etimologis, kata seminar berasal dari bahasa Latin seminary yang berarti tanah
tempat benih ditanam.
Ungkapan ini tidak dapat diartikan secara harfiah, tetapi merupakan bentuk konotatif
yang lebih berkaitan dengan pengajaran akademik dan pengembangan diri yang dilakukan
oleh suatu komunitas atau organisasi pendidikan.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa seminar adalah pertemuan massal yang diselenggarakan dengan teknik-teknik
tertentu yang sarat informasi, termasuk diskusi ilmiah, yang bermanfaat bagi banyak pihak.

Tujuan seminar:
Tujuan utama seminar adalah untuk memberikan informasi, pendapat, motivasi atau
inovasi kepada peserta seminar. Selain itu, beberapa tujuan seminar adalah sebagai berikut:
• Memberikan kesimpulan atau solusi dari seminar tersebut adalah untuk memberikan
kesempatan kepada para peserta untuk menerapkan pengetahuan atau pemahaman
tersebut dalam kehidupan mereka.
• Seminar merupakan salah satu cara menyampaikan keinginan dan gagasan kepada para
seminaris agar informasinya dapat disebarluaskan kepada khalayak yang lebih luas.
• Tujuan seminar tidak hanya untuk mentransfer dan memperkenalkan pengetahuan baru,
tetapi juga untuk memperluas pengetahuan para peserta.
• Seminar sebagai kesempatan untuk mengasah keterampilan para frater.
• Seminar sebagai salah satu syarat untuk memperoleh sertifikat pengakuan kehidupan
profesional atau kualifikasi.
• Seminar sebagai tempat atau cara untuk mencari informasi.
• Seminar sebagai ajang mempererat silaturahmi, pertemanan, jaringan.
• Seminar ini merupakan upaya untuk melengkapi portofolio.
• Seminar sebagai salah satu upaya untuk memperkuat rasa percaya diri.
• Seminar adalah salah satu cara untuk bersosialisasi di forum resmi.
Fungsi Seminar:

Fungsi seminar adalah guna menyampaikan sebuah gagasan maupun sesuatu yang baru
terhadap para peserta seminar serta berharap para peserta bisa memperoleh ilmu dan
nantinya bisa dikembangkan dengan baik guna menyelesaikan masalah.

Unsur-unsur seminar:

1. Panitia : orang yang mengatur jalannya suatu seminar yang akan berlangsung.
2. Pembicara : pemateri utama yang bertugas menyampaikan materi.
3. Moderator : orang yang memimpin jalannya seminar yang sedang berlangsung.
4. Peserta : orang yang menyimak materi yang di paparkan.
5. Notulis : orang yang menulis atau merangkum apa saja yang diseminarkan.
6. Fasilitas : fasilitas disini mencangkup banyak hal namun harus diperhatikan lagi
fasilitas yang digunakan harus yang nyaman.
7. Materi : ilmu yang akan disampaikan pemateri.

Contoh Seminar:

Seminar dapat dilakukan pada berbagai jenis bidang dan dibedakan berdasarkan
maksud dan tujuan tertentu. Beberapa contoh seminar adalah sebagai berikut:

1. Seminar Nasional
Contoh seminar yang pertama adalah seminar nasional. Seminar ini bersifat nasional
dan biasanya diselenggarakan oleh lembaga tertentu yang juga dapat bekerja sama
dengan pihak lain. Biasanya mereka yang mengikuti seminar, sebagai peneliti,
berbicara kepada masyarakat umum.

2. Seminar Internasional
Selain itu, contoh seminar adalah seminar internasional. Sama seperti seminar
nasional, perbedaannya terletak pada ruang lingkup seminar. Seminar ini memiliki
fokus internasional dan biasanya diselenggarakan oleh lembaga internasional.
Berbagai pihak dari berbagai negara akan berpartisipasi dalam seminar tersebut.
3. Seminar Proposal
Contoh ketiga seminar adalah seminar proposal. Saat menjadi mahasiswa akhir,
kamu mungkin pernah menjadi salah seorang yang menyelenggarakan seminar
proposal ini. Tujuan seminar adalah untuk menyampaikan rencana penelitian tugas
akhir oleh mahasiswa di hadapan dosen pembimbing.
Peserta seminar adalah dosen penguji, dosen pembimbing, dosen wali, serta
mahasiswa dari prodi yang sama atau lainnya. Seminar ini biasanya menjadi syarat
kelulusan mahasiswa.
4. Seminar Skripsi
Seminar ini adalah seminar lanjutan setelah seminar proposal. Bedanya, jika seminar
proposal dilakukan di awal, maka seminar skripsi ini adalah seminar yang dilakukan
di akhir. Tujuan seminar adalah untuk menyampaikan hasil penelitian tugas akhir
oleh mahasiswa di hadapan dosen pembimbing dan dosen penguji.

• Pidato:

Definisi pidato:

Menurut KBBI, pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang
ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan
khalayak. Secara umum, pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum yang
dilakukan untuk menyatakan pendapat atau memberikan gambaran mengenai suatu hal.
Dengan kata lain Pidato adalah kegiatan menyampaikan pikiran secara lisan dengan
memadukan antara ilmu dan seni dalam berbicara didepan khalayak ramai.

Tujuan Teks Pidato:

Teks pidato memiliki beberapa tujuan, yaitu harus informatif, argumentatif, rekreatif, dan
persuasif. Berikut penjelasannya:

1. Informatif
Maksudnya, teks pidato bertujuan untuk memberikan pemahaman atau informasi terhadap
orang lain.
2. Argumentatif
Selain memberikan informasi, teks pidato juga harus meyakinkan para pendengar.
3. Rekreatif
Rekreatif yang dimaksud di sini adalah membuat orang lain senang dengan teks pidato yang
disampaikan karena bersifat menghibur.
4. Persuasif
Teks pidato bertujuan untuk memberikan pengaruh pada orang lain agar bersedia mengikuti
kemauan yang diinginkan oleh orator atau orang yang berpidato.

Macam-Macam Pidato:
1. Pidato kenegaraan
Pidato kenegaraan adalah jenis pidato yang disampaikan atau diucapkan oleh seorang
kepala negara. Contohnya: pidato presiden RI di depan DPR/MPR atau pidato resmi kepala
negara.
2. Pidato pengukuhan
Pidato pengukuhan adalah jenis pidato yang diucapkan secara tradisional oleh seorang
guru besar universitas pada saat diangkat secara resmi.
3. Pidato radio
Pidato radio adalah jenis pidato yang diucapkan atau disiarkan melalui radio.
4. Pidato televisi
Nah, kalau pidato televisi adalah jenis pidato yang diucapkan atau ditayangkan melalui
televisi.

Struktur Teks Pidato:

Struktur teks pidato terdiri dari tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup. Berikut
penjelasan rincinya:

1. Pembukaan
Bagian pembuka pidato terdiri dari empat bagian, yaitu:
• Salam pembuka.
• Ucapan penghormatan, biasanya menyebutkan orang-orang yang memiliki jabatan
tertinggi sampai ke orang-orang yang memiliki jabatan di bawahnya.
• Ucapan syukur, biasanya berisi ucapan rasa syukur orator (orang yang berpidato) karena
diberikan kesempatan dapat menyampaikan pidato dan berkumpul dengan para tamu.
• Pengantar ke topik utama.
Pembuka pidato harus memiliki karakter yang kuat, lima unsur yang bisa membuat
pembuka pidato kamu berkesan, di antaranya:
1. Merebut perhatian: melalui pernyataan yang dramatis atau dengan bantuan visual.
2. Hubungan dengan penonton atau audiensi: menunjukkan kesamaan dan empati kepada
audiensi.
3. Kelayakan:tunjukkan bahwa kamu layak berbicara dengan topik tersebut, sebab
pengalaman personal yang pernah kamu lakukan. Ungkapkan dengan santun dan
berdasarkan fakta.
4. Tujuan: jelaskan apa harapanmu setelah pidato selesai.
5. Peta jalan: katakan kepada audiens pokok-pokok pikiran pidato.

2. Isi
Isi pidato harus berisi info-info penting yang ingin disampaikan. Isi pidato sebaiknya
disertai alasan meyakinkan untuk mendukung pandangan kamu. Susun secara logis,
gunakan sumber terpercaya, contoh yang logis, dan dikenal audiensi/pendengar.

3. Penutup Pidato
Bagian penutup berisi kesimpulan dari hal yang disampaikan, permintaan maaf jika
terjadi kesalahaan saat menyampaikan suatu hal, dan salam penutup.

Metode Pidato:
Saat berpidato, ada beberapa metode atau cara yang bisa digunakan, antara lain:
1. Impromptu
Metode improptu merupakan suatu metode pidato yang dilakukan secara langsung atau
spontanitas tanpa adanya persiapan terlebih dahulu.
2. Memoriter
Memoriter adalah metode berpidato dengan cara menghapalkan naskah teks
pidato terlebih dahulu.
3. Naskah
Sesuai namanya, metode naskah adalah metode berpidato dengan cara membacakan
teks yang telah disiapkan pada saat berpidato.
4. Ekstemporan
Bedanya dengan metode naskah, metode ekstemporan merupakan metode berpidato
dengan terlebih dahulu menyiapkan konsep pidato secara garis besar dengan membuat
catatan kecil.
Konsep Teks
Definisi Teks:
Teks adalah rangkaian kata atau kalimat yang memiliki struktur dan tata bahasa tertentu
serta bisa disusun secara lisan maupun tulisan.Tujuannya,untuk menyampaikan informasi,
menjelaskan sesuatu, atau mengungkapkan makna.
Jenis Teks:
Setelah memahami apa itu teks secara umum, tentu saja Anda juga harus mengerti dan
memahami mengenai apa saja jenis teks yang ada.Di bawah ini akan dijelaskan secara detail
mengenai jenis teks sebagai berikut :
1. Teks Prosedur
Memahami teks prosedur adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam bahasa Indonesia yang
isinya langkah atau cara dalam melakukan atau membuat sesuatu dengan benar. Cara menulis
jenis-jenis teks yang prosedur:
▪ Menggunakan pernyataan persuasif (ajakan) seperti kata seharusnya, hendaknya,
sepantasnya;
▪ Menggunakan kata kerja imperatif (perintah) seperti kata pastikan, tunjukkan,
ceritakan, hindari, jadilah;
▪ Menggunakan kata kerja aktif seperti kata memasak, membungkus, dan semacamnya;
▪ Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik;
▪ Menggunakan konjungsi penjumlahan atau penambahan seperti kata selanjutnya,
berikutnya, kemudian, setelah itu;
▪ Menggunakan deskripsi alat atau petunjuk penggunaan alat seperti benda dan alat
yang dipakai, ukuran, jumlah, dan warna.
2. Teks Deskripsi
Teks Deskripsi adalah jenis teks yang kerap pula digunakan dan ditemukan. Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks deskripsi merupakan teks pemaparan atau penggambaran
dengan kata-kata yang jelas dan terperinci. Berisi penggambaran tempat, objek, tempat atau
peristiwa yang dapat dirasakan, dilihat, dicium, dan didengar. Teks deskripsi menggambarkan
kondisi objek dari sudut pandang penulis. Jadi penulis harus mampu menjelaskan secara
konkret. Sehingga pembaca dapat merasakan secara langsung apa yang digambarkan dalam
teks deskripsi.
Sama seperti teks-teks yang lain, teks deskripsi juga memiliki kekhasan tersendiri. Teks ini
mempunyai karakteristik sebagai berikut.
▪ Teks deskripsi sebagai sarana penggambaran atau penjelasan sebuah objek
▪ Penggambaran aditulis secara rinci yang melibatkan unsur indra manusia
▪ Penggambaran ditulis sejelas mungkin sehingga pembaca dapat merasakan langsung
apa yang ada di dalam teks deskripsi
▪ Menggunakan bahasa yang mudah dan sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Biasanya bahasa yang padat dan jelas
▪ Menggunakan bahasa kiasan
▪ Menjelaskan ciri fisik seperti bentuk, ukuran, warna maupun keadaan suatu objek
yang ingin digambarkan.
3. Teks Diskusi
Jenis teks yang berisi tinjauan terhadap sebuah isu dari dua sudut pandang yang berbeda,
yaitu sisi yang mendukung dan menentang isu tersebut. Teks diskusi sering disebut teks
argumentasi dua sisi. Struktur teks nya adalah :
▪ Isu
▪ Argumentasi
▪ Argumentasi yang menentang
▪ Kesimpulan/rekomendasi.
4. Teks Argumentasi
Teks argumentasi adalah teks yang berisi penjelasan mengenai suatu pendapat atau fakta
menurut sudut pandang penulis yang bertujuan untuk mempengaruhi atau memyakinkan
pembaca.
Struktur teks argumentasi adalah sebagai berikut:
▪ Pendahuluan, berisi argumen yang akan disampaikan atau dasar dari sebuah argumen
yang akan disampaikan oleh penulis.
▪ Tubuh argumen, ide atau gagasan yang disampaikan dan bertujuan untuk
membuktikan pendapat yang dijabarkan pada bagian pendahuluan.
▪ Kesimpulan, berisi ringkasan yang meliputi semua isi dari bacaan atau teks dan
bertujuan untuk memastikan kebenaran kepada pembaca.
5. Teks Eksposisi
Teks Eksposisi adalah teks yang mengandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang
disampaikan dengan singkat, padat, dan akurat, dengan tujuan untuk menambah wawasan
pembaca. Teks eksposisi dibentuk 2 unsur utama, yaitu fakta (peristiwa yang sebenarnya
terjadi) dan gagasan (opini penulis dalam menanggapi fakta yang ada).
Struktur teks eksposisi adalah sebagai berikut:
▪ Judul, gambaran tentang topik yang akan dibahas.
▪ Pernyataan umum, memperkenalkan topik dan menjelaskan posisi penulis, apakah
sependapat atau tidak sependapat dengan topik yang dibahas.
▪ Argumentasi, berisi alasan atau pendapat penulis tentang topik yang sedang dibahas.
▪ Kesimpulan, penegasan ulang tentang pendapat penulis sekaligus rangkuman dari
seluruh isi teks eksposisi tersebut.
6. Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam bahasa Indonesia yang
menjelaskan tentang mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi. Teks ini berhubungan dengan
topik fenomena sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Cara menulis jenis-
jenis teks yang eksplanasi:
▪ Teks eksplanasi biasanya bersifat umum
▪ Teks eksplanasi berisi sebuah informasi
▪ Teks eksplanasi berisi sebuah putusan tentang sebuah topik
▪ Teks eksplanasi menjelaskan tentang sebab dan akibat
▪ Teks eksplanasi berisi kalimat pasif
▪ Teks eksplanasi menggunakan sistematika atau penanda urutan
▪ Teks eksplanasi biasanya menggunakan kata kerja material dan relasional
▪ Teks eksplanasi diakhiri dengan pemberian kesan atau pandangan teorotis tentang
topik.
7. Teks Observasi
Teks observasi adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam bahasa Indonesia yang memberikan
informasi dan pengetahuan sesuai dengan pengamatan terhadap suatu objek. Cara menulis
jenis-jenis teks yang observasi:
• Pendahuluan, berisi pernyataan umum, tujuan, dan manfaat.
• Isi, berupa hasil observasi yang disertai dengan data dan bukti-bukti.
• Penutup, berupa kesimpulan.

8. Teks Anekdot
Jenis teks yang berisi peristiwa-peristiwa lucu, konyol, atau menjengkelkan sebagai akibat
dari krisis yang ditanggapi dengan reaksi. Anekdot mempunyai struktur teks :
(1) abstraksi
(2) orientasi
(3) krisis
(4) reaksi
(5) koda
9. Teks Laporan
Macam-macam teks selanjutnya adalah teks laporan. Teks ini bertujuan menggambarkan
fenomena dari suatu objek, keadaan, atau peristiwa secara lengkap. Teks laporan juga sering
disebut sebagai teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan
kriteria tertentu.
10. Teks Berita
Terakhir ada teks berita. Kamu pasti cukup sering membaca ini di koran atau media online.
Menurut Herman RN dalam buku Jurnalistik Praktis, berita adalah laporan peristiwa yang
memiliki nilai berita (news value), aktual, faktual, penting, dan menarik. Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita diartikan sebagai laporan; kabar; cerita atau keterangan
mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
11. Teks Narasi
Teks Narasi adalah teks yang berisi cerita dengan kejadian atau peristiwa yang runut. Jadi,
teks ini memuat kronologinya terjadinya suatu peristiwa. Unsur yang harus ada dalam teks
narasi adalah kejadian, tokoh, alur, dan latar mulai dari latar waktu, tempat, atau suasana. Maka
dapat disimpulkan, teks narasi adalah cerita yang memaparkan sebuah konflik pada suatu
peristiwa yang dialami penulis secara urut.
Menurut Keraf, teks narasi memiliki ciri-ciri yakni:
• mengutamakan tindakan dan perbuatan.
• diurutkan sesuai waktu.
• mampu menjawab pertanyaan ‘apa yang terjadi’.
• terdapat adanya konflik.

12. Teks Biografi


Teks biografi di dalam apa itu teks adalah teks yang berisikan mengenai kisah suatu tokoh
dalam mengarungi kehidupannya. Teks ini ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat
diteladani banyak orang. Teks ini mencakup permasalahan yang dihadapi maupun kelebihan
tokoh yang menginspirasi.
13. Teks Persuasi
Teks persuasi yang termasuk jenis dari apa itu teks adalah sebuah teks yang berisi mengenai
pernyataan untuk mendorong atau mengajak seseorang agar mengikuti keinginan atau tulisan
penulis. Artinya, teks persuasi cenderung bersifat promosi karena ada upaya mengajak
pembaca.
Struktur teks persuasi terdiri dari:
▪ apa itu teks persuasi adalah satu dari beberapa gaya atau corak ekspresi dalam
komunikasi tertulis,
▪ mengenalkan isu yang terjadi,
▪ berisi mengenai rangkaian argumen,
▪ berisi mengenai penegasan.

Pembagian Jenis teks Ilmiah, Semiilmiah, dan non-ilmiah


• Teks ilmiah. Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu
permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah
Struktur teks ilmiah:
Suatu teks ilmiah biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya:
1. Pendahuluan Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan,
masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.
2. Isi dan Pembahasan Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab.
Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan
dari bahan penelitian.
3. Kesimpulan Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi
dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan
singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu
bab.

Semi Ilmiah:
Semiilmiah sendiri adalah teks yang ditulis secara formal dan menyajikan fakta umum, serta
tidak ditulis dengan metode ilmiah apapun layaknya teks ilmiah. Terkadang, sebuah teks semi
ilmiah dapat berisi fakta yang dipadukan dengan gaya penulisan fiksi.
Adapun jenis-jenis teks semi ilmiah dalam bahasa indonesia sendiri adalah sebagai berikut.
Artikel Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, artikel diartikan sebagai sautu karya tulis
yang lengkap dan terdapat di dalam majalah, surat kabar, dan media massa lainnya. Sementara
itu, menurut laman Wikipedia, tema-tema yang terkandung di dalam artikel bisa berupa
pengalaman pribadi, imajinasi penulis, pengetahuan umum, dan juga penelitian ilmiah.
14. Editorial Editorial merupakan salah satu rubrik khusus yang terdapat di dalam
suatumedia cetak yang di dalamnya berisi tanggapan dari pihak media terhadap suatu isu
yang tengah terjadi di masyarakat.
15. Feature Feature merupakan salah satu karangan semi ilmiah dan karya jurnalistik yang
ditulis dengan gaya bahasa yang khas serta bersifat subjektif.
16. Resensi Resensi adalah ulasan sebuah buku, film, lagu, dan album musik yang dimana
kesemuanya itu diulas mulai dari kelebihan hingga kekurangannya. Adapun tujuan dari
resensi sendiri adalah untuk mengetahui seberapa jauh kualitas dari sebuah buku, film,
lagu, ataupun album musik.
17. Opini Merupakan karangan yang berisi pendapat subjektif seseorang terhadap suatu
peristiwa atau isu yang diperkuat dengan sejumlah fakta dan data. Opini bisa kita jumpai
pada rubrik khusus yang disediakan oleh media cetak dan media daring (online).
Demikianlah jenis-jenis karangan semi ilmiah dalam bahasa Indonesia

Non ilmiah:
Tulisan/teks non ilmiah adalagh serangkaian karangan yang menyajikan fakta pribadi terkait
pengalaman dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dalam penulisannya
memiliki sifat yang subyektif dan tidak didukung oleh fakta-fakta umum, serta biasanya
disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan atau bisa dikatakan
menggunakan bahasa yang tidak terlalu formal.
Sifat teks non ilmiah:
Teks non ilmiah disisi lain juga memiliki sifat-sifat sebagai berikut: emotif, artinya,
kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi. Persuasif, artinya penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan dilakukan untuk meyakinkan
pembaca, serta mempengaruhi sikap cara berfikir mereka dan cukup informatif deskriptif,
artinya pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif. Kritik, apabila kritik adakalanya
tanpa dukungan bukti.
Contoh umum dari teks ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah.
Contoh teks ilmiah:
1. Artikel
2. Resensi
3. Sipnosi
4. Resume atau ringkasan
Contoh teks non ilmiah:
5. Dongeng.
6. Cerpen
7. Novel
Contoh teks semi ilmiah:
1. Opini singkat .
2. Tajuk rencana singkat
Ciri-ciri teks ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah
Ciri Ciri teks Ilmiah Bersifat Objektif, tidak ada data yang dimanipulasi atau diubah, fakta.
Benar dan Tepat Non Persuasif, karangan tidak dimaksudkan untuk memberi pengaruh Non
argumentatif, karangan bukan merupakan opini pribadi penulisnya Tidak bersifat emotif Bukan
untuk keuntungan sendiri Ciri teks Non Ilmiah Karakteristik yang ada dalam karya tulis non
ilmiah, diantaranya yaitu: Ditulis berdasarkan fakta pribadi Fakta yang disimpulkan subyektif
Bersifat persuasif Tidak memuat hipotesis Gaya bahasa konotatif dan populer Bersifat
imajinatif Situasi didramatisir Tanpa dukungan bukti Penyajian dibarengi dengan sejarah Ciri
ciri teks demi ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
2. Fakta yang disimpulkan subjektif .
3. Gaya bahasa formal, sederhana dan popular.
4. Tidak memuat hipotesis.
5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah.
6. Bersifat imajinatif.
7. Situasi didramatisir
8. Bersifat persuatif
Konsep Paragraf
Definisi Paragraf
Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan menghasilkan
suatu tema tertentu. Paragraf yang baik, setidaknya terdiri dari 2 kalimat atau gagasan. Tapi,
umumnya, paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan
gagasan yang diinginkan penulisnya.
Ciri-Ciri Paragraf:
Berdasarkan pengertiannya, kita dapat mengetahui ciri-ciri paragraf, yaitu sebagai berikut:
• Paragraf mengandung makna, pesan, atau pikiran dari penulis,
• Paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang menghasilkan suatu tema tertentu,
• Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara logis dan sistematis,
• Paragraf mengandung satu ide pokok dan beberapa kalimat penjelas.
Unsur-Unsur Paragraf :
Unsur paragraf adalah unsur-unsur pembangun di dalam paragraf. Bagian ini bisa juga
disebut dengan struktur paragraf. Unsur pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat
agar menjadi paragraf yang baik. Misalnya nih, kalimat utama tanpa kalimat penjelas tidak
akan membentuk paragraf yang sempurna. Unsur paragraf terdiri dari gagasan utama, kalimat
utama, kalimat penjelas, dan konjungsi.
1. Topik atau Gagasan Utama
Kamu tahu nggak, unsur ini adalah fokus atau jantung dari sebuah paragraf. Topik atau
gagasan utama adalah ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Intinya,
gagasan utama “layaknya jiwa” yang menghidupkan sebuah paragraf agar menarik di mata
pembaca!
2. Kalimat Utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama adalah
kalimat yang berisi gagasan utama. Kalimat utama biasanya diletakkan di awal atau akhir
paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat
pendukung lainnya. Contoh kalimat utama:
“Gunung Merapi adalah salah satu gunung api teraktif di Indonesia.”
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
Sementara itu, kalimat penjelas atau kalimat pendukung adalah kalimat yang berfungsi
untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat utama.
Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap, seperti opini, fakta, atau data yang valid. Gini
nih, contoh kalimat penjelas:
“Gunung Merapi terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur. Karena termasuk gunung api
yang aktif, maka sewaktu-waktu gunung ini bisa meletus. Letusan Gunung Merapi yang paling
hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 korban jiwa.”
4. Konjungsi
Unsur paragraf berikutnya adalah konjungsi. Apa sih konjungsi itu? Singkatnya, konjungsi
adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis,
yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.
Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan
kata, f rasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misalnya, “dan”,
“sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain.
Contohnya: Kami menyiapkan jaket dan kaus kaki sebelum pergi ke Malang.
Berbeda dengan konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang
menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf. Misalnya,“Jadi”, “Oleh karena itu”,
“Namun”.
Contohnya: “Hari ini Kota Malang diguyur hujan deras. Oleh karena itu, kita harus membawa
payung di tas saat sedang ke luar rumah.”
Jenis-Jenis Paragraf :
Jenis paragraf dapat dikelompokkan berdasarkan tujuannya dan berdasarkan letak kalimat
utamanya.
• Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya
1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah jenis paragraf yang berisi rangkaian kejadian dari awal hingga akhir
kejadian, berdasarkan urutan waktunya. Misal, kamu ingin menulis cerita kesuksesan kamu
mendapat beasiswa study exchange ke Inggris. Nah, kamu dapat bercerita dari awal ketika
menjadi mahasiswa baru, lalu persiapan kamu untuk mengikuti program study exchange,
hingga bagaimana bisa mendapat study exchange tersebut.
Contoh paragraf narasi:
Sore itu, kami menyusuri jalanan Jakarta. Bundaran di depan Hotel Indonesia terlalu megah
untuk kami yang baru pertama kali datang ke ibu kota Indonesia ini. Gedung-gedung
menjulang sangat tinggi. Pusat perbelanjaan pun menjamur dan mewah. Mobil-mobil dari yang
paling jelek hingga yang paling bagus ada di sini, yang sedari tadi menjalar sangat panjang di
jalanan, dan hanya bergerak beberapa meter lalu berhenti lagi.
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang berisi informasi secara mendetail kepada
pembaca. Memang, tujuan dari paragraf ini adalah memaparkan, menyampaikan informasi,
menjelaskan, dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain.
Misalnya, teks langkah-langkah menjadi pengguna dari Ruangguru. Nah, dalam teks ini,
kamu menjelaskan secara runtut cara mendaftar menjadi pengguna Ruangguru. Dengan begitu,
pembaca paragrafmu akan mendapat informasi cara menjadi pengguna Ruangguru!
Contoh paragraf eksposisi:
Cengkeh mempunyai nama latin Sysygium aromatikum (Eugeniacarllophulinta). Cengkeh
merupakan tanaman asli di Kepulauan Maluku. Kuncup bunganya yang belum terbuka menjadi
rempah yang penting. Jika sudah dikeringkan, kuncup cengkeh dapat dipakai sebagai campuran
tembakau. Tidak hanya itu, cengkeh juga dapat digunakan sebagai pengharum kue, obat-
obatan, dan minyak wangi.
3. Paragraf Argumentasi
Biasanya, paragraf argumentasi dapat kita temui pada artikel opini atau teks lomba-lomba
debat. Siapa nih yang pernah ikut lomba debat? Pasti sudah nggak asing lagi kan dengan
paragraf argumentasi? Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk meyakinkan
orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti
nyata.
Contoh paragraf argumentasi:
Sampah menjadi permasalahan terbesar Indonesia saat ini. Sampah rumah tangga, terutama
plastik, menjadi kendala yang sudah tidak terkontrol lagi. Sampah yang tidak terkontrol bisa
menimbulkan banyak bencana, salah satunya banjir. Perlu adanya pendidikan mengenai
sampah dan cara membuang sampah yang baik dan benar. Pemerintah pun perlu memberi
sanksi tegas supaya masyarakat patuh dan disiplin dalam membuang sampah.
4. Paragraf Persuasi
Misalnya, kamu membaca postingan tentang orang tua berusia 70-an tahun yang masih bekerja
keras mendorong gerobak jualan untuk menghidupi dirinya. Postingan tersebut disertai juga
dengan foto si Kakek yang sedang mendorong gerobak. Sebuah cerita yang bisa menyentuh
hatimu, bukan? Gak pake lama, kamu ingin membantu nasib si Kakek!
Atau, promosi produk skin care yang dilengkapi foto hasil setelah memakainya serta disertai
juga dengan review sempurna dari orang yang memakainya. Tentu kamu akan tergiur
membelinya, kan?
Nah, itulah paragraf persuasi. Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk
membujuk orang lain melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan penulis. Namun, syaratnya,
penulis harus mampu membuat si pembaca percaya dan yakin. Hehehe.
Contoh paragraf persuasi:
Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan dapat dikategorikan sebagai pencemaran
tingkat berat. Rumah tangga merupakan penyumbang terbesar sampah di Sungai Ciliwung.
Jika kondisi ini terus berlanjut, sejumlah daerah yang menggantungkan sumber air dari Sungai
Ciliwung dikhawatirkan akan mengalami krisis. Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga
lingkungan perlu ditanamkan secara kuat kepada masyarakat. Jika lingkungan terjaga, kita
jugalah yang akan diuntungkan.
Ya, itulah macam-macam paragraf berdasarkan tujuan. Nah, berikutnya kita akan membahas
apa saja macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya! Apa saja sih?
b. Macam-macam paragraf berdasarkan kalimat utamanya
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat
utama. Nah, dalam paragraf jenis ini, kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Kalimat-
kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama.
Contoh paragraf deduktif:
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Ada lebih dari 18.000 pulau di
Indonesia, yang di antaranya sekitar 6.000 pulau yang berpenghuni. Sebagai negara kepulauan
dengan wilayah terluas di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim
dunia. Hal ini memberi keuntungan yang besar bagi Indonesia dalam hal perdagangan ekonomi
dunia.
2. Paragraf Induktif
Kalau deduktif di awal, maka paragraf induktif memiliki kalimat utama yang terletak di akhir
paragraf. Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya.
Contoh paragraf induktif:
Secara ekonomi, kota ini sangat kondusif untuk berbisnis. Secara budaya, kota ini amat kaya
akan ragam budaya etnis. Penduduknya pun relatif terbuka terhadap unsur etnis yang berbeda-
beda. Secara geografis, kota ini terletak di daerah yang relatif sejuk. Itulah tiga hal yang
membuat kerasan tinggal di kota Bandung.
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah perpaduan antara paragraf deduktif dan induktif. Kalimat utama
pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf.
Contoh paragraf campuran (deduktif-induktif):
Menerapkan pola hidup sehat sangat penting bagi setiap orang. Banyak cara untuk mewujudkan
pola hidup sehat, seperti menjaga pola dan asupan makanan, tidur yang cukup, mandi teratur,
rajin cuci tangan, dan sebagainya. Pola hidup sehat akan membuat hidup kita semakin teratur
dan tertata. Maka dari itu, demi terjaganya keteraturan dan produktivitas hidup, sangat penting
bagi setiap orang untuk menerapkan pola hidup sehat.

Syarat Pembentuk Paragraf


Oh iya! Ketika menulis sebuah artikel, kamu butuh bahasan dan bahasa yang wow agar
pembaca tertarik. Tentu, selain bahasan dan topik yang sempurna, kamu juga perlu
memahami syarat dan struktur menulis sebuah paragraf yang baik dan benar agar kalimat-
kalimat yang dibentuk menjadi padus
1. Kesatuan
Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Ide yang muncul ketika
kamu ingin menulis sesuatu akan lebih mantap jika diuraikan dari kalimat utama kemudian ke
kalimat penjelas, sehingga membentuk suatu kesatuan.
2. Kepaduan atau Koherensi
Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf. Maksudnya apa tuh? Kalimat satu ke kalimat
berikutnya harus logis dan mendukung kalimat sebelumnya. Yup! Kenapa tuh? Agar
membentuk kalimat yang memiliki perpaduan indah!
3. Kelengkapan
Ketika unsur paragraf dalam tulisan kamu ada yang hilang, maka tulisan kamu bisa dibilang
belum lengkap. Huft! Maka dari itu, jangan lupa ya unsur-unsur paragraf seperti gagasan
utama, kalimat penjelas, kalimat utama, serta konjungsi.
Konsep kutipan
Definisi Kutipan
Secara umum, pengertian kutipan adalah merupakan kalimat pinjaman dari seorang pengarang,
penulis terdahulu, atau seorang tokoh terkenal yang terdapat atau dimuat di dalam buku, surat
kabar, majalah, dan lain sebagainya. Sementara itu, pengertian dari kutipan juga dapat diartikan
sebagai pengulangan suatu kalimat terkenal yang ditandai dengan tanda kutip.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kutipan adalah pengambilalihan
satu kalimat atau lebih dari sebuah karya tulisan lain yang dijadikan tujuan ilustrasi untuk
memperkuat atau memperkokoh argumen yang terdapat di dalam tulisan itu sendiri.
Fungsi kutipan:
beberapa fungsi dari pengertian kutipan seperti di bawah ini.
1. Fungsi dari kutipan ini dilakukan untuk menghindarkan pengutip atau penulis dari
kegiatan plagiarisme.
2. Kutipan dibuat untuk dapat membantu pembaca yang ingin memahami lebih lanjut
mengenai ide dari pengutip.
3. Sumber kutipan yang dibuat selanjutnya digunakan untuk dapat memberikan nilai
terhadap suatu karya ilmiah yang sedang atau sudah dibuat.
4. Penulisan kutipan yang tepat akan mampu mengamankan penulis dari ide orang lain
yang salah.
5. Penulisan kutipan untuk dapat menguatkan pengutip melalui kutipan yang dimuat
dalam suatu karya ilmiahnya.
6. Penulisan kutipan dilakukan untuk meningkatkan estetika penulisan.
7. Kutipan dibuat sebagai pembedaan daftar pustaka dan ketergantungan halaman.
8. Kutipan dilakukan untuk dapat mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
Manfaat Kutipan:
Selain pengertian kutipan dan fungsi kutipan, kutipan juga pastinya memiliki manfaat di
dalamnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penulisan pengertian kutipan yang perlu
diketahui.
1. Pengertian kutipan memiliki manfaat untuk menegaskan isi uraian.
2. Kutipan bermanfaat untuk dapat membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang
dibuat oleh penulis.
3. Kutipan dibuat untuk dapat memperlihatkan kepada pembaca mengenai materi dan
teori yang digunakan oleh penulis.
4. Kutipan bermanfaat untuk dapat mengkaji interpretasi penulis terhadap suatu bahan
atau teori kutipan yang digunakan.
5. Kutipan bermanfaat untuk dapat menunjukkan bagian atau aspek di dalam topik yang
dibahas.
Tujuan kutipan:
Tujuan ditulisnya kutipan adalah sebagai berikut.
1. Kutipan ditulis sebagai landasan teori dari karya ilmiah atau suatu karangan.
2. Kutipan ditulis sebagai penguat argumen atau pendapat penulis.
3. Kutipan ditulis sebagai penjelasan dari suatu uraian terhadap materi atau teori yang
sudah diambil.
4. Kutipan bisa dijadikan sebagai bahan bukti untuk dapat menunjang teori atau materi
yang diangkat.
penulis harus memerhatikan beberapa hal saat menulis kutipan:
– penulis harus mampu mempertimbangkan bahwa kutipan tersebut perlu dicantumkan,
– penulis harus bertanggung jawab secara penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
yang diambil,
– penulis harus menulis dan memilih kutipan yang berkaitan atau relevan dengan penemuan
teori atau materi,
– saat menulis kutipan, penulis dilarang menulis atau mempergunakan banyak kutipan
langsung,
– penulis harus mampu mempertimbangkan jenis kutipan, baik kutipan langsung atau kutipan
tidak langsung, dan
– penulis harus memerhatikan teknik penulisan kutipan dan bagaimana kaitannya dengan
sumber rujukan.
Jenis-jenis Kutipan:
Dari pengertian kutipan, kutipan dibagi berdasarkan beberapa jenis kutipan. Secara umum
kutipan dibagi menjadi dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Di bawah
ini akan dijelaskan mengenai pengertian hingga contoh kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
1. Kutipan Langsung
Pengertian kutipan langsung merupakan suatu penggunaan kutipan yang dilakukan oleh
penulis dengan cara menulis kembali pendapat, pikiran, ide, atau gagasan orang lain yang sama
persis dengan aslinya.
Ciri-ciri Kutipan Langsung
Ada beberapa ciri-ciri kutipan langsung, di antaranya adalah seperti di bawah ini:
• tidak mengalami perubahan terhadap teks yang dikutip,
• menggunakan titik tiga berspasi […] jika terdapat bagian kata-kata dari kutipan yang
dihilangkan karena alasan tertentu,
• menggunakan tanda [sic!] apabila terdapat kesalahan dalam teks aslinya. Contoh: ….
hal tersebut diunkap [sic!] secara jelas.
• menambahkan sumber kutipan menggunakan sistem APA, MLA, atau sistem lainnya
yang berlaku.
Jenis-Jenis Kutipan Langsung
Ada beberapa jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek.
1. Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang memiliki syarat penulisannya harus sesuai dengan APA Style
(American Psychology Association) yaitu panjang kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata.
Penulisan kutipan juga sesuai dengan MLA Style (Modern Language Association) yaitu
panjang kalimat yang dikutip lebih dari 4 baris.
Penulisan kutipan langsung panjang memiliki ciri-ciri, yaitu:
• dipisahkan dari teks yang menggunakan spasi.
• diberi jarak rapat antarbaris dalam kutipan.
• boleh diapit tanda kutip, atau boleh tidak.
2. Kutipan Langsung Pendek
Pengertian kutipan langsung pendek biasanya panjangnya kurang dari 4 baris dan teks yang
dikutip dimasukkan ke dalam bagian penulisannya sebagai kelanjutan tubuh tulisan dengan
menggunakan tanda kutip pada awal dan akhir kutipan untuk memisahkan kalimat kutipan
dengan kalimat penulis
Penulisan kutipan langsung pendek memiliki ciri-ciri, yaitu:
• terintegrasi langsung dengan teks.
• berjarak antarbaris yang sama dengan teks.
• diapit dengan tanda kutip.
• tidak lebih dari empat baris.
Contoh Kutipan Langsung:
Menurut Tidak masalah selambat apapun kamu bergerak, asalkan kamu tidak bergenti
(Confucius)
Diplomasi publik dilakukan oleh berbagai macam negara sebagai cara bagi negara untuk
berhubungan dengan aktor individu, sehingga tercipta komunikasi secara goverment to
people (Snow, 2009:6)
Kutipan Tidak Langsung
Pengertian kutipan tidak langsung merupakan penggunaan kutipan yang dilakukan oleh
penulis dengan cara mengambil pendapat, ide, atau gagasan orang lain dan kemudian
disampaikan dalam sebuah karya tulis dengan kalimat penulis itu sendiri.
Ciri-ciri Kutipan Tidak Langsung
Berikut ini adalah ciri-ciri kutipan tidak langsung:
• mengalami perubahan kalimat pada teks yang dikutip.
• tidak ada suatu perubahan ide pikiran dari pendapat orang yang dikutip
• disampaikan sesuai pemahaman penulis terhadap teori yang dikutip
• diawali dan diakhiri dengan tanda petik dua
Contoh Kutipan Tidak Langsung
Tombol navigasi adalah sebuah tombol yang digunakan oleh para pembaca blog untuk
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dari sebuah blog². Dengan adanya tombol
navigasi, pembaca dapat mencari topik yang ingin mereka baca tanpa perlu membuka satu per
satu halaman sebuah blog.
²Wahyu Sya’ban, Build Your Blogger XML Template, (Yogyakarta, ANDI, 2010), hlm 197.
Cara Menulis Kutipan
1. Cara Menulis Kutipan Langsung
Pengertian kutipan langsung merupakan jenis kutipan yang diambil secara sama persis
dengan sumber aslinya. Berikut cara menulis kutipan langsung yang akan dijelaskan di bawah
ini.
a. Menulis kutipan langsung panjang
• Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks,
• Jarak antarbaris kutipan adalah 1 spasi,
• Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip atau petik dua (“…”) atau tidak,
• Setelah kutipan, beri keterangan atau sumber pengambilan kutipannya.
b. Menulis kutipan langsung pendek
– Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks,
– Jarak antarbaris kutipan adalah dua spasi,
– Kutipan diapit dengan tanda kutip atau petik dua (“…”),
– Setelah kutipan, tulis sumber lengkap dengan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman di dalam tanda kurung.
2. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung
Pengertian kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dari intisari atau mengambil
ringkasan dari teori tanpa mengurangi makna pada kalimat asli. Berikut ini adalah cara menulis
kutipan tidak langsung:
– kutipan terintegrasikan dengan teks,
– jarak antarbaris kutipan adalah spasi ganda,
– kutipan tidak diapit dengan tanda kutip atau petik dua (“…”),
– setelah kutipan, harus ditulis sumber kutipan.
Konsep Daftar Pustaka

Definisi Daftar Pustaka


Daftar pustaka adalah daftar sumber yang telah digunakan untuk referensi suatu karya tulis
ilmiah. Sumber tersebut seperti buku, jurnal, artikel, maupun berita. Daftar pustaka biasanya
diletakkan di bagian paling akhir halaman setelah seluruh karya ilmiah selesai tersusun.
Daftar pustaka berbeda dengan catatan kaki. Pasalnya, daftar pustaka disusun untuk
memberi tahu isi sumber-sumber telah yang digunakan untuk penelitian. Selain itu, cara
penulisan daftar pustaka dan catatan kaki berbeda aturannya, meskipun sama-sama untuk
menunjukkan sumber.
Teknik penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan sumber yang diambil, seperti dari buku,
internet, atau jurnal.

Tujuan Penulisan Daftar Pustaka


Penulisan daftar pustaka merupakan salah satu bagian yang wajib dicantumkan di dalam
karya ilmiah. Pasalnya daftar pustaka ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah:
• Menghindari Plagiarisme
Dengan menuliskan sumber referensi yang kita gunakan untuk menyusun karya ilmiah,
berarti kita sudah menjelaskan bahwa memang pernyataan yang dituliskan berdasarkan dari
sumber tertentu bukan hasil plagiasi.
• Memperkuat Tulisan
Dengan adanya daftar pustaka yang jelas, karya ilmiah yang telah tersusun juga akan makin
kuat. Sebab, penulisan argumen bukan hanya berasal dari diri penulis sendiri, tetapi juga
dikuatkan dengan pernyataan yang sebelumnya juga sudah disampaikan oleh para ahli.
• Penghargaan bagi Pengarang
Selain menghindari plagiarisme, penulisan daftar pustaka juga bertujuan untuk
memberikan kredit khusus bagi pengarang buku, artikel, atau yang lainnya. Menuliskan nama
sumber ke dalam daftar pustaka sudah cukup memberikan apresiasi terhadap usaha yang telah
dilakukan oleh pengarang dalam menyusun karyanya.
• Membantu Pembaca
Daftar pustaka juga akan membantu pembaca untuk mengetahui darimana asal suatu
pernyataan dibuat. Sehingga apabila pembaca ingin membaca juga mengenai topik yang sama
seperti sumber dapat membaca sumber yang sama.
Unsur Dasar di Dalam Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka yang benar adalah dengan memenuhi beberapa unsur yang harus
dicantumkan di dalam daftar pustaka.Unsur-unsur tersebut bisa dibilang merupakan dasar cara
membuat daftar pustaka. Berikut penjelasannya:
• Nama Pengarang
Nama pengarang dari buku atau sumber-sumber yang lainnya adalah unsur pertama yang
harus dituliskan di dalam daftar pustaka.
Nama penulis dijadikan sebagai acuan untuk mengurutkan sumber mana dulu yang akan
dicantumkan ke dalam daftar pustaka sesuai dengan urutan alfabet.
Ketentuan penulisan nama pengarang adalah dengan nama belakang diletakkan di depan
lebih dulu, kemudian dilanjutkan nama depan, dan nama depan dan belakang dipisahkan
dengan tanda koma (,). Selain itu gelar akademik juga tidak perlu dicantumkan di daftar
pustaka.
Contoh: Rakhmat, Jalaluddin
Sementara itu, jika ada suatu buku yang ditulis oleh tiga penulis, maka ketentuannya adalah
nama penulis pertama ditulis dengan format seperti satu penulis, yaitu namanya dibalik.
Sedangkan nama kedua ditulis normal tanpa dibalik dan dipisahkan apapun.
Contoh:
Rakhmat, Jalaluddin dan Selo Soemardjan.
Rakhmat, Jalaluddin. Selo Soemardjan., Philip Kotler.
Ada ketentuan lagi jika jumlah pengarang suatu buku ditulis oleh lebih dari tiga penulis.
Ketentuannya adalah nama pengarang pertama ditulis seperti format satu penulis, selanjutnya
ditambahkan dengan singkatan ‘dkk’ yang berarti dan kawan-kawan.
Contoh:
Rakhmat, Jalaluddin dkk.
• Tahun Terbit
Setelah nama pengarang ditulis dan diakhiri tanda titik (.), elemen selanjutnya yang ditulis
dalam daftar pustaka adalah tahun penerbitan buku. Biasanya suatu buku akan mencantumkan
tahun terbitnya, entah itu di halaman paling depan atau halaman paling belakang.
Ketentuan penulisan tahun penerbitan suatu buku hanya dengan mencantumkan tahun
terbitan dengan tanda kurung dan diakhiri titik lagi.
Contoh:
Jalaluddin, Rakhmat. (2007).
• Judul Buku
Selanjutnya adalah penulisan judul buku. Ketentuan penulisan judul buku hanya perlu
digaris miring saja dengan diakhiri tanda titik.
Contoh:
Jalaluddin, Rakhmat. (2007). Psikologi Komunikasi.
• Tempat Terbit
Setelah judul buku ditulis, unsur selanjutnya adalah penulisan tempat penerbitan buku.
Umumnya buku juga akan tercantum dimana lokasi diterbitkannya. Penulisan tempat terbit
hanya dengan menambah titik dua setelah nama kota penerbitan.
Contoh:
Jalaluddin, Rakhmat. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung:
• Nama Penerbit
Bagian terakhir dari daftar pustaka adalah penulisan nama penerbit yang tercantum di
dalam buku.
Contoh:
Jalaluddin, Rakhmat. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Sumber Selain Buku


• Jurnal
Ketika mendapatkan sumber yang berasal dari jurnal, maka urutan penulisannya adalah
nama penulis, tahun penerbitan dengan tanda kurung, judul jurnal ditulis miring, volume jurnal
ditulis juga miring, disusul dengan halaman.
Contoh:
Wise, Kevin. (2013). Enjoyment of Advergames and Brand Attitudes The Impact of Thematic
Relevance, 2(1), 27-36.
Jika penulis dua orang maka nama kedua juga ditulis dengan format terbailk dan ditambah
lambang ‘&’.
Contoh:
Wise, Kevin & D. Bolls, Paul (2013). Enjoyment of Advergames and Brand Attitudes The
Impact of Thematic Relevance, 2(1), 27-36.
Sedangkan jika lebih dari dua maka hanya tinggal ditambah dkk. Contoh:
Wise, Kevin dkk. (2013). Enjoyment of Advergames and Brand Attitudes The Impact of
Thematic Relevance, 2(1), 27-36.
• Koran atau Majalah
Jika sumber yang didapatkan berasal dari koran, majalah, atau media massa lainnya, maka
format penulisannya adalah dimulai dengan nama ditulis nama belakang dan inisial, kemudian
tanggal publikasi dengan tanda kurung, judul ditulis miring, tempat publikasi (media), dan
disusul halaman.
Contoh:
Wiryono, L. (2002, Juni 15), Peningkatan Kasus Covid-19. Kompos, h. 12.
• Media Daring
Jika sumber yang didapat berasal dari media daring maka format penulisannya adalah
Nama penulis, tahun penerbitan dalam tanda kurung, judul berita ditulis dengan miring, tanggal
akses, dan situs.
Contoh:
Sari, J.P. (2022). Wacana Penerapan BPKB Berbasis Digital, Ini Manfaatnya. Diakses pada
14 Juni 2022, dari https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/14/161200215/wacana-
penerapan-bpkb-berbasis-digital-ini-manfaatnya
• Sumber Audiovisual
Tidak jarang pula sumber suatu karya tulis berasal dari media audio visual seperti musik,
film, video, dan lain sebagainya.
Susunan penulisan daftar pustaka yang berasal dari media audiovisual adalah dimulai dari
nama pembuat, judul karya, penerbit, dan disusul tahun penerbitan.
Contoh:
Dion, Bene. Ngeri-Ngeri Sedap. Imajinari, 2022.
Sedangkan untuk video yang berasal dari layanan streaming seperti YouTube dan diambil dari
menit tertentu, maka format penulisannya adalah:
Deddy Corbuzier. “COBA IBU JAWAB COBA JHT GIMANA??? – IDA FAUZIYAH – Deddy
Corbuzier Podcast”. YouTube video: 6:43. Februari 18,
2022. https://www.youtube.com/watch?v=oBaVVAMD870
Konsep Makalah

Definisi Makalah:
Menurut KBBI, pengertian makalah dibagi menjadi 2, Pertama yaitu makalah adalah
tulisan resmi tentang suatu hal yang pokok dipakai untuk publikasi dan di persidangan serta
sering disusun dan diterbitkan. Kedua yaitu makalah adalah karya tulis pelajar atau mahasiswa
untuk memberikan laporan dalam rangka pelaksanaan tugas kampus ataupun sekolah.
Menurut W.J.S Poerwadarminta pengertian makalah adalah uraian tertulis yang membahas
tentang masalah tertentu yang dari masalah tersebut diperoleh pembahasan dan penjelasan
lebih lanjut.
Jenis-jenis Makalah:
Berikut ini adalah jenis makalah berdasarkan jenis kajiannya, antara lain:
1. Makalah Deduktif
Makalah deduktif merupakan makalah yang didasarkan pada kajian teoritis yang mana
relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas.
2. Makalah Induktif
Makalah induktif merupakan jenis makalah yang ditulis berdasarkan data empiris yang
sifatnya objektif berdasarkan apa yang didapatkan dari lapangan tapi tetap relevan dengan
pembahasannya.
3. Makalah Campuran
Makalah campuran yaitu jenis makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan kajian teoritis
dan juga data empiris. Itu artinya, makalah campuran ini merupakan penggabungan antara
makalah deduktif dan juga makalah induktif. Di dalam makalah campuran, ada enam kategori
berdasarkan subjek rumusan masalah yang dibahas, yakni:
• Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah pada dasarnya digunakan untuk karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi
tentang masalah dan pembahasan. Perlu Anda perhatikan bahwa jika dilihat dari segi prinsip
dan juga prosedur ilmiahnya, makalah ilmiah akan menyerupai laporan penelitian sederhana.
Dimana makalah ilmiah umumnya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara
ilmiah. Pastinya, penulis makalah ilmiah juga akan membutuhkan studi keperpustakaan dan
hal tersebut terlihat pada revisi yang dicantumkan.
• Makalah Kerja
Makalah kerja biasanya akan dibaca pada seminar makalah kerja. Dimana hal itu akan
disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Di dalam makalah kerja
yang dibacakan itu harus ada masalah yang diusung. Penyampai makalah kerja telah
memasukkan asumsi dan juga hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah
yang demikian, maka akan timbul diskusi.
• Makalah Kajian
Makalah kajian adalah salah satu istilah yang digunakan untuk karya tulis ilmiah yang
berupa saran pemecahan suatu masalah yang sedang kontroversial tanpa adanya maksud untuk
dibaca dalam suatu seminar.
• Makalah Posisi
Makalah posisi adalah makalah yang disusun atas permintaan suatu pihak yang berfungsi
sebagai alternatif pemecahan masalah yang kontroversial. Adapun prosedur yang dipakai
sebagai pembahasan dan penulisannya dilakukan secara ilmiah.
• Makalah Analisis
Makalah analisis adalah jenis makalah yang objektif empiris. Adapun sumber data yang
diperoleh berdasarkan pengalaman yang didapatkan dari penemuan, percobaan, dan juga
pengamatan yang sudah dilakukan.
• Makalah Tanggapan
Makalah tanggapan adalah makalah yang seringkali dijadikan sebagai tugas mata kuliah
untuk mahasiswa yang berisi reaksi terhadap suatu bacaan.
Struktur Makalah:
Struktur makalah terdiri dari cover, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan,
penutup, dan daftar pustaka. Penjelasan struktur makalah yakni sebagai berikut:
1. Cover
Cover merupakan halaman depan atau muka dari suatu makalah. Dimana cover makalh
berisi mengenai informasi penting. Biasanya contoh cover makalah yaitu berisi nama penulis
yang ditulis secara lengkap, logo institusi atau lembaga, tempat dan juga tahun terbit. Berikut
ini adalah beberapa keterangan contoh cover makalah di perguruan tinggi:
• Judul makalah.
• Nama penulis disertai NIM.
• Nama dosen pengampu.
• Logo kampus.
• Nama jurusan.
• Nama fakultas.
• Nama universitas
• Tahun dan tempat
Penulisan pada halaman cover makalah harus sesuai dengan format yang berlaku. Contoh
cover makalah dengan judul “Pengaruh Pendidikan Pada Karakter Bangsa”. Di dalam contoh
cover makalah tersebut, penulisan judul harus menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal.
Untuk font pada judul cover makalah bisa lebih besar daripada tulisan lainnya yang umumnya
hanya berukuran 14. Sehingga pembaca akan lebih mudah dan fokus membaca judul makalah
Anda.
2. Kata Pengantar
Kata pengantar tak hanya ditemukan di dalam struktur makalah saja, namun di hampir
semua tulisan karya ilmiah. Dimana kata pengantar ini merupakan salam pembuka dari penulis
yang ditujukan untuk pembaca. Penulisan kata pengantar ditulis sebelum penulisan daftar isi
makalah. Umumnya, kata pengantar ini ditulis untuk memberikan informasi mengenai siapa
saja yang sudah berperan dan juga berkontribusi pada pembuatan makalah penulis, ucapan
terima kasih, menjelaskan mengenai struktur makalah yang pokok, dan dasar pemikiran
pembuatan judul serta tujuannya secara garis besar.
Di akhir paragraf kata pengantar, bisa ditambahkan harapan dan juga manfaat dari
penulisan makalah tersebut kepada para pembaca. Kata pengantar ini lalu ditutup dengan
tanggal pembuatan dan tanda tangan penulis yang disertai dengan nama terang.
3. Daftar Isi Makalah
Daftar isi makalah biasanya memuat informasi halaman dari tiap bab dan juga subbab
makalah. Oleh karena itu, daftar isi makalah penting dan harus ada. Fungsi dari daftar isi
makalah yaitu untuk mempermudah pembaca dalam menemukan bahan yang ingin dibaca.
Selain memuat nomor halaman dan judul bab atau subbab, daftar isi makalah juga memuat
mengenai daftar gambar dan daftar tabel jika ada. Daftar isi makalah harus disusun secara baik,
lengkap, dan benar dengan menyusun secara urut yakni dari nomor halaman terkecil sampai
terbesar. Jika dalam makalah dibutuhkan lampiran yang menunjang isi makalah, maka
lampiran itu bisa dicantumkan dalam daftar isi makalah yang dinamakan dengan daftar
lampiran.
4. Bab I Pendahuluan
Di dalam struktur makalah ini adalah bagian pokok dari makalah yang menjelaskan
mengenai permasalahan yang akan dibahas. Dimana dalam bab pendahuluan akan dibagi lagi
menjadi tiga poin penting yang menjadi subbab yakni latar belakang, rumusan masalah, dan
juga tujuan penulisan.
5. Bab II Pembahasan
Di bagian ini juga termasuk ke dalam struktur makalah yang menjadi uraian pokok topik
di dalam penulisan. Hal itu terjadi karena bab II berisi mengenai pembahasan tentang metode
penelitian, sasaran penelitian, dan penjabaran mengenai hasil penelitian yang sudah
didapatkan, baik itu secara kualitatif atau kuantitatif. Untuk makalah jenis kualitatif, dalam
pembahasannya lebih banyak berisi mengenai kajian teoritis yang dibahas menggunakan
bahasa sendiri, bukannya hasil mencontek dari sumber lain. Makalah kualitatif datanya bisa
didapatkan dari metode wawancara dan metode lainnya yang mendukung pembahasan.
Sehingga bernilai eksklusif dan berbeda dari makalah lain.
Komposisi antara kajian teoritis dan pembahasan seharusnya lebih banyak pembahasannya
dibandingkan dengan teorinya, yakni dengan minimal perbandingan 1:2. Apabila mengutip
dari teori dalam pembahasan, maka harus memasukkan sumbernya. Hal itu penting supaya
menunjukkan informasi yang didapatkan dari makalah yaitu otentik bukan sembarangan.
Apabila data bersifat kuantitatif, maka bisa dibahas dengan cara membuat tabel yang berisi
numerik supaya mudah dipahami oleh para pembaca. Bisa juga dibuat grafik ataupun diagram
untuk menunjukkan peningkatan ataupun penurunan data dengan variabel tertentu. Sehingga
mudah untuk dilihat dan dipahami. Kemudian data yang sudah diolah dibahas untuk menjawab
masalah yang diajukan. Dari pembahasan tersebut, diperoleh landasan teori, ulasan teori yang
bisa berupa dukungan atau sanggahan terhadap kajian sebelumnya, hasil penelitian, dan
jawaban dari masalah penelitian.
6. Bab III Penutup
Struktur makalah yang terakhir yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Kesimpulan adalah makna yang diberikan penulis dari pembahasan yang sudah dibuatnya.
Adapun ciri-ciri kesimpulan dalam makalah yaitu:
• Berisi makna secara menyeluruh dari isi pembahasan.
• Kesimpulan bukanlah rangkuman dari isi, namun jawaban dari masalah yang dibahas.
• Harus sesuai dengan tujuan dan juga rumusan masalah.
• Bisa menerangkan apakah jawaban dari masalah itu sesuai dengan hipotesis.
• Ditulis dengan singkat dan jelas.
• Dapat ditulis menggunakan format poin-poin.
Subbab dalam penutup selanjutnya adalah saran. Saran merupakan masukan dari penulis
dan cenderung ditujukan untuk pembaca. Untuk para pembaca, tujuan dari saran ini diharapkan
supaya pembaca bisa menerapkannya secara teoritis atau praktis di dalam masyarakat. Saran
tersebut didapatkan dari isi dan kesimpulan makalah untuk bisa dikembangkan, ditindaklanjuti,
dan berbagai hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti selanjutnya. Selain itu, saran juga bisa
dipakai untuk pembuat kebijakan ataupun instansi yang berkaitan dengan penelitian untuk bisa
mengoreksi apabila ada sesuatu yang tidak sesuai dengan peraturan.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan bagian akhir dari makalah yang berfungsi untuk memberikan
informasi tentang sumber-sumber yang menjadi acuan di dalam makalah, terlebih di bagian
bab II pembahasan. Halaman daftar pustaka juga dimasukkan ke dalam daftar isi makalah agar
pembaca bisa memahami letaknya. Urutan penulisan daftar pustaka harus berdasarkan
alfabetis.
Biasanya, tata penulisannya dimulai dari nama penulis yang ditulis secara terbalik. Lalu
diikuti dengan tahun terbit dan judul buku yang mana kata pertamanya ditulis menggunakan
huruf kapital, kemudian diikuti tempat terbit, dan nama penerbit. Dengan adanya daftar
pustaka, akan memberikan informasi bahwa makalah yang dibuat ditulis berdasarkan penalaran
yang logis serta teori yang ilmiah seperti yang sudah diterangkan oleh para ahli dalam buku,
situs internet, jurnal ilmiah, dan lainnya
Cara Membuat Makalah
Berikut ini adalah beberapa tahapan yang bisa Anda lakukan untuk menulis makalah,
antara lain:
1. Memilih Tema yang Tepat
Tema adalah salah satu hal penting yang harus ada di dalam sebuah karya ilmiah. Dimana
tema makalah perlu dipikirkan secara mendalam supaya makalah yang dibuat bisa bermanfaat
untuk orang lain. Tema yang dipakai dalam makalah umumnya yang berhubungan dengan
akademisi penulis. Setelah menemukan tema, tuliskan ide gagasan yang berkaitan dengan tema
tersebut.
2. Merumuskan Tujuan
Langkah-langkah membuat makalah berikutnya yaitu dengan merumuskan tujuan. Setelah
Anda menentukan tema yang sesuai, maka langkah berikutnya yaitu menemukan tujuan
mengenai mengapa Anda membuat makalah tersebut. Apakah untuk edukasi atau untuk apa?
3. Menentukan Batasan dan Judul Makalah
Fungsi dari batasan makalah yaitu supaya makalah menjadi lebih spesifik dan mendalam
tentang tema yang akan Anda kaji. Adapun untuk judul makalah dibuat dengan cara melibatkan
variabel yang menjadi tema pembahasan. Sehingga pembaca bisa mengetahui garis besar
tentang makalah yang Anda tulis.
4. Mengumpulkan Referensi
Cara membuat makalah berikutnya yaitu dengan mengumpulkan berbagai macam data
pendukung ataupun studi literatur yang berhubungan dengan judul makalah yang akan Anda
buat. Langkah untuk mengumpulkan referensi bisa dilakukan dengan cara membuat catatan
yang berisi ringkasan kecil dan menulis kutipan dan juga kata yang sulit untuk dipelajari.
5. Mengembangkan Kerangka Makalah
Setelah mencari literatur yang menghasilkan kerangka berpikir. Oleh karena itu, cara
membuat makalah berikutnya yaitu mengembangkan ide dan gagasan secara luas dan
kontekstual dari kerangka makalah berdasarkan struktur makalah yang menjadi dasar dalam
penyusunannya.
MAKALAH
RANGKUMAN MATERI

DISUSUN OLEH:
Kelompok 07
Nama :
1. Wahyu Pangestu (2201110001)
2. M. Ghathfan Lie (2201110051)
3. Rendi Juliansyah (2201110117)
4. M. Rifky Herlambang (2201110151)
Kelas : RP2A Manajemen
Dosen Pengampuh : Doni Samaya,S.Pd., M.Pd.
Mata kuliah : Bahasa Indonesia

UNIVERSITAS TRIDINANTI
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN AJARAN 2023/202

Anda mungkin juga menyukai