Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 1

BAHASA INDONESIA
(Dosen: Elvira Junisa, M. Pd)

“TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF”

Disusun Oleh
NAMA: FITRI WAHYUNINGSIH
NIM: 43122010380

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat memenuhi tugas menyusun makalah ini dengan
baik dan benar. Dalam tugas makalah ini, saya membahas materi tentang “ Teknik Presentasi
” yang merupakan salah satu materi dalam mata kuliah “ Bahasa Indonesia”. Tidak lupa pula
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kepada Ibu Elvira Junisa, M. Pd sebagai
dosen pengampu yang telah menugaskan tugas ini sebagai pemenuhan nilai tugas.

Saya sendiri menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan ketidaksesuaian, untuk itu kritik dan saran serta dukungan, saya butuhkan
demi kesempurnaan tugas makalah ini. Dan saya memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian
bahasa dalam makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Jakarta, 29 September 2023

Fitri Wahyuningsih

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak orang. Berbeda
dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara
politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis ataupun presentasi
didepan kelas. Tujuan dari presentasi tersebut adalah untuk membawa informasi
yang kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui sebuah saluran.
Selanjutnya orang menerima informasi dan bereaksi atas informasi yang
diterimanya tersebut.
Keberhasilan suatu presentasi ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang
dapat diterima oleh orang dan seberapa ketepatan reaksi yang diberikan oleh orang
seperti yang inginkan. Presentasi dapat pula diartikan sebagai kegiatan seseorang
yang berbicara di hadapan publik, baik dalam kegiatan seminar, kuliah,
mengajar di kelas, ataupun kegiatan sejenis. Orang yang menyampaikan
presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri
presentasi disebut audience. Selain makalah, juga menyiapkan juga menyiapkan
media/alat bantu yang diperlukan dalam presentasi. Kemudian latihan sebelum
melakukan presentasi agar benar-benar siap dan menyesuaikan penyampaian
materi dengan waktu yang disediakan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan fokus kajian makalah ini
yakni bagaimanakah Teknik Presentasi yang baik, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian presentasi ?


2. Apa tujuan presentasi ?
3. Apa jenis-jenis presentasi ?
4. Bagaimana teknik presentasi yang baik?

1.3 Tujuan
Berdasarkan fokus kajian diatas dapat dirumuskan tujuan penelitian makalah
ini yaitu:

1. Dapat mengetahui pengertian presentasi


2. Dapat mengetahui tujuan dari presentasi
3. Dapat mengetahui jenis-jenis presentasi
4. Dapat mengetahui teknik presentasi yang baik

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Presentasi

Presentasi berarti "teknik explain untuk mempersembahkan, dan atau


memperlihatkan suatu hasil dari sebuah karya atau sebuah produk dengan cara
mengkomunikasikan ide ke banyak orang (audience)" Presentasi dapat juga diartikan
merupakan komunikasi langsung antara penyaji/presenter dengan sekelompok
pendengar/audiens dalam situasi teknis, saintifik atau professional untuk satu tujuan
tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan media yang terencana

Presentasi merupakan suatu proses penyampaian ide, produk baru ataupun juga
hasil pekerjaan yang ditampilkan dan juga dijelaskan terhadap para audiens Kegiatan
atau aktivitas presentasi ini juga sering di lakukan pada beberapa acara formal serta non
formal hanya untuk sekedar menyampaikan informasi dengan secara visual. Selain
pengertian tersebut, berikut pengertian presentasi menurut para ahli

1. Titik Triwidodo & Djoko Kristanto (2004:157), mendefinisikan presentasi sebagai


suatu bentuk laporan lisan mengenai suatu fakta tertentu kepada komunikan.

2. Erwin Sutomo (2007:1), presentasi adalah suatu kegiatan aktif dimana seorang
pembicara menyampaikan dan mengkomunikasikan ide serta informasi kepada
sekelompok audiens

3. Terra C. Triwahyuni dan Abdul Kadir (2004:1), presentasi merupakan kegiatan yang
penting dalam mengkomunikasikan suatu gagasan kepada orang lain dengan berbagai
tujuan, misalnya untuk menarik audiens agar membeli produk, menggunakan jasa, atau
untuk kepentingan orang lain.

Suatu presentasi yang baik adalah presentasi yang terdiri dari ist, desain dan cara
menyampaikan materi presentasi. Isi adalah Informasi aktual yang dipersiapkan untuk
dipresentasikan, sedangkan desain merupakan susunan materi presentasi yang aktual
berupa slide yang berisi teks, gambar atau grafik dan suara.

Banyak faktor yang dapat menghasilkan desain dan tampilan pada slide seperti
tampilan latar, komposisi, format dari slide, warna, ukuran dan bentuk huruf, animasi
dan lainnya. PowerPoint memiliki banyak fasilitas yang mendukung desain presentasi,
seperti tampilan latar yang bervariasi, fasilitas animasi yang beragam. Namun dalam
memilih fasilitas yang akan digunakan dalam presentasi ilmiah jangan sampai
membingungkan hadirin.

2
Dalam mendesain suatu materi presentasi dengan bantuan PowerPoint,
kontinuitas merupakan ketentuan yang harus diperhatikan. Jadi dalam memilih latar.
bentuk dan ukuran huruf, serta kombinasi warna latar dan huruf, harus seimbang dan
tetap dipertahankan agar tidak mengganggu perhatian hadirin terhadap isi materi yang
disampaikan.

Presentasi yang disampaikan secara lisan merupakan teknik yang efektif dan
popular di kalangan profesional untuk mentransfer Informasi kepada pendengar
(audience) dan agar Informasi dapat diserap dengan baik serta mudah. Untuk mencapai
tujuan ini, maka dibutuhkan kemampuan untuk mempersiapkan materi yang akan
dibawakan serta bagaimana cara yang efektif untuk menyampaikan materi agar
mencapai sasaran.

Kunci keberhasilan seseorang pembicara sewaktu menyampaikan Informasi


dalam pertemuan Ilmiah adalah kemampuan mempersiapkan dan mengorganisasikan
materinya semaksimal mungkin dan sekaligus kemampuan menyajikannya di dalam
pertemuan ilmiah, agar dapat mempengaruhi dan mengajak pendengar untuk tekun
memperhatikan materi yang disajikan pembicara.

2.2 Tujuan Presentasi


Tujuan dari presentasi yaitu:

1. Memperkenalkan Diri.

Di dalam presentasi, pembicara dapat memperkenalkan diri, mulai dari


menyebutkan nama, kemudian menampilkan riwayat hidup, dan juga data diri lainnya
agar dapat dikenal oleh khalayak.

2. Menyampaikan Informasi.

Informasi yang kemudian disampaikan bisa berwujud materi edukasi, keuangan,


atau pun juga bahkan informasi sekedar untuk pemberitahuan. Pesan yang disampaikan
tersebut bisa bersifat biasa, penting, sampai pada rahasia.

3. Mempromosikan Produk / Jasa.

Presentasi dapat atau bisa dikerjakan untuk tujuan promosi sebuah produk ataupun
juga jasa terhadap calon pembeli. Seseorang yang akan menjadi presenter tersebut
nantinya akan dibekali dengan pengetahuan terkait produk dan juga akan dibantu
dengan alat bantu peraga guna memudahkan penyampaian pesan.

3
4. Meyakinkan Pendengar.

Untuk meyakinkan para pendengar, maka kegiatan atau aktivitas presentasi harus
mempunyai isi berupa informasi, data, dan juga bukti yang tersusun secara sistematis
dan logis.

5. Memotivasi Pendengar.

Pada dasarnya, presentasi dikerjakan di perusahaan. Seorang pemimpin itu


umumnya akan melakukan presentasi untuk dapat mengarahkan dan juga membimbing
para karyawannya supaya dapat bekerja dengan maksimal Pemimpin atau presenter
tersebut juga dapat atau bisa memotivasi karyawannya dengan melalui forum itu demi
tercapainya tujuan perusahaan.

6. Menyampaikan Suatu Ide/Gagasan.

Ide atau pun juga gagasan bisa disampaikan lewat kegiatan atau aktivitas presentasi
Disaat perusahaan mengalami masalah yang sangat sulit untuk dipecahkan, maka
diperlukan orang lain yang dapat memberikan argumen berkaitan dengan ide solusi dari
masalah yang dikemas di dalam bentuk presentasi.

2.3 Jenis-jenis Presentasi


Terdapat beberapa jenis-jenis presentasi, yakni:

1.Presentasi Dadakan (Impromptu)

Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara


mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk
menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapansegala
sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan,
sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan.

2.Presentasi Naskah (Manuscript)

Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan


informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah. Tidak sedikit
orang dalam menyampaikan informasi menggunakan naskah berupa teks. Setiap kata-kata
yang keluar merupakan hasil dari sebuah naskah, pembicara melupakan tugasnya yang
utama yaitu melakukan kontakmata dengan pendengar. Jadi dapat dikatakan pembicara
bukan menyampaikan pidato, tetapi membacakan naskah pidato.

4
3.Presentasi Hafalan (Memoriter)

Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan.
Bebeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam
penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghapal dari teks
dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya
hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila
melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.

4.Presentasi Ekstempore

Jenis ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan
dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja,
kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.

2.4 Presentasi Yang Efektif


Untuk dapat melakukan presentasi yang baik dan benar (efektif), sebagai
mahasiswa, harus memperhatikan apa saja yang harus dilakukan saat berpresentasi agar
efektif mulai dari teknik presentasi hingga etika dan norma

2.4.1 Teknik Presentasi


Ada beberapa teknik dalam presentasi, diantaranya:
Menurut Chivers dan Shoolberd (2007), untuk menyiapkan ataupun
melaksanakan presentasi yang efektif dapat memperhatikan karakteristik sebagai berikut:

1. Perencanaan dan persiapan yang matang.

Pembicara harus merencanakan apa yang akan dilakukan selama presentasi


berlangsung. Setelah selesai merencanakan, barulah pernyataan yang valid dibuat oleh
pembicara agar mendukung materi presentasi tersebut.

2. Manajemen waktu yang baik.

Dalam presentasi lisan, pembicara harus menyampaikan beberapa poin yang


penting Poin-poin penting tersebut harus dikatakan sambil mengatur waktu yang tepat
untuk mewujudkannya. Apabila pembicara terlalu banyak membeberkan poin, selain
audiens yang akan merasa bosan, namun juga akan membuang-buang waktu sehingga
tidak efektif. Oleh karena itu, manajemen waktu sangatlah penting dalam presentasi

3. Konten yang relevan dan menarik.

Pembicara harus memilih topik atau materi yang menarik bagi audiens. Isi dari
topik tersebut pun harus relevan dan informatif karena apabila isi dari topik tersebut
5
tidak relevan dan informatif, maka audiens pun akan merasa bingung karena tidak
kerelevanannya dan juga merasa bosan atau bahkan tidak memperhatikan presentasi
tersebut.

4 Kemampuan komunikasi yang baik.

Keterampilan yang paling sering didalami dalam presentasi adalah kemampuan


berbicara atau berkomunikasi. Cara pembicara berkomunikasi dengan audiens itu
sangatlah penting Keterampilan atau kemampuan komunikasi yang baik memungkinkan
informasi tersampaikan dengan lancar kepada audiens sehingga audiens pun lebih mudah
memahami isi dari presentasi tersebut

5. Penggunaan teknologi yang tepat.


Teknologi yang baik akan mendukung presentasi, namun tidak semua teknologi
presentasi dapat mendukung presentasi. Maka, pembicara perlu menentukan teknologi
presentasi yang sesuai seperti PowerPoint, Prezi, atau visualisasi video Teknologi ini
memungkinkan penonton untuk menangkap poin-poin utama tentang topik yang
disajikan dengan mudah.

2.4.2. Etika dan Norma Presentasi

Etika atau perilaku sangat diperlukan dalam presentasi karena aturan yang
harus dipatuhi saat melakukan presentasi, serta terdapat etika yang baik di lingkungan
atau ruang presentasi Memperhatikan standar etika dan norma dalam di suatu
lingkungan akan menentukan apakah pembicara tersebut menarik atau tidak dalam
menyajikan materi. Oleh karena itu, keberhasilan pembicara dalam suatu presentasi
sangat bergantung pada penampilan pembicara, penampilan, dan cara komunikasi
secara keseluruhan dengan audiens Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
presentasi terkait dengan etika dan norma adalah sebagai berikut:

1. Cara berpakaian.

Cara berpakaian seseorang memengaruhi kepercayaan audiens terhadapnya.


Dalam hal ini, standar cara berpakaian harus dimodifikasi dengan cara yang wajar,
sopan. dan tepat dalam situasi presentasi.

2 Cara berbicara

Pembicara harus mampu berbicara dengan sopan dan hormat. Selain itu,
pembicara harus mampu berbicara dengan cara yang menarik dan mengesankan. Cara
berbicara yang membosankan dapat mengalihkan perhatian audiens dari pembicara 3.
Cara berakting

6
Akting diperlukan untuk mengurangi kebosanan penonton dalam menyaksikan
presentasi pembicara. Dari hal akting, yang dibutuhkan oleh audiens adalah akting
yang wajar dan sopan.

3. Memberikan Penghargaan.

Memberikan penghargaan kepada beberapa pihak yang terlibat dalam


presentasi juga merupakan etika yang baik untuk dilakukan penghargaan di sini
maksudnya adalah ucapan terima kasih yang Anda sampaikan kepada pihak tertentu
dalam presentasi .

Hal ini bisa lakukan saat membuka presentasi, saat di awal-awal presentasi,
setelah salam.

Contoh:

Sebelumnya saya ingin sampaikan terima kasih kepada ….

Yang telah mengundang saya hari ini untuk sharing tentang Cara Membuat Video
Pembelajaran Dengan Powerpoint.

Merupakan satu kehormatan bagi saya, bisa menjadi salah satu nara sumber dalam
kegiatan Bimbingan Teknologi yang menjadi salah satu pelopor kegiatan
peningkatakan kualitas dan kapasitas guru di Indonesia.

Terima kasih juga kepada seluruh peserta bapak – ibu guru dari seluruh Indonesia
yang hari ini telah meluangkan waktu, tenaga, bahwa mungkin biaya untuk hadir
dalam kegaiatan ini.

4. Hindari penggunaan kata yang menyinggung sara.

Masalah sara adalah masalah yang sensitif di Indonesia.Untuk itu dalam


melakukan presentasi, hindari kata-kata yang dapat menyinggung ras maupun
golongan yang ada di Indonesia.

5. Jangan membelakangi audiens saat berbicara.

Hal ini mungkin sering kita lihat dalam banyak kegiatan presentasi. Di mana
saat presentasi, pembicara lebih banyak menghadap ke layar proyektor dibanding
menghadap ke audiens presentasi. Hal tersebut terjadi umumnya karena pembicara
melakukan presentasi dengan membaca materi yang ditampilkan pada slide. Dan hal
tersebut tidak disukai audiens. Untuk itu saat presentasi harus menghindarinya.

Ini bukan berarti anda tidak boleh menghadap layar sama sekali, menghadap
ke layar boleh-boleh saja, untuk membaca poin penting dari yang Anda sampaikan.
Setelahnya Anda harus langsung kembali menghadap audiens untuk memaparkan
gagasan dari poin penting yang Anda tampilkan. anda harus sadar betul, presentasi
adalah komunikasi. Agar komunikasi presentasi berjalan efektif, maka pandangan

7
anda harus lebih banyak menghadap ke audiens. Sebagai bentuk respek anda kepada
audiens, dan sebagai alat untuk mengevaluasi respon audiens terhadap presentasi yang
anda sampaikan.

Oleh karena iu, buat slide dengan tulisan yang ringkas, yang hanya
menampilkan poin penting dari pesan yang anda sampaikan. kalau ada beberapa poin
dalam satu slide anda bisa tambahkan animasi agar dapat anda tampilkan satu satu
secara berututan. Kemudian karena fungsi slide adalah sebagai media visual maka
gunakalah slide dengan visual yang berkualitas dan relevan dengan kontennya.

6. Hindari bahasa tubuh yang tidak perlu

Dalam melakukan presentasi bahasa tubuh memiliki peran penting untuk


mendukung dan memperkuat pesan presentasi. Penggunaannya harus tepat, tidak
boleh berlebihan dan tidak boleh lebay (dibuat-buat) dan juga hindari bahasa tubuh
yang tidak perlu.

Contohnya seperti memasukkan kedua tangan ke saku celana, bertolak


pinggang, menunjuk-nunjuk audiens dengan jari teluntuk ataupun memainkan benda
tertentu ditangan.

7. Selesaikan presentasi tepat waktu

Presentasi yang baik adalah presentasi yang selesai tepat waktu. Anda harus
hargai waktu audiens, anda harus menghargai kegiatan audiens dalam sehari tersebut
tidak hanya mendengarkan presentasi anda, boleh jadi mereka punya agenda lain yang
harus mereka kerjakan.

Misal waktu presentasi anda terpotong di awal, karena hal-hal tertentu yang
diluar kendali anda, maka anda harus bijak dan boleh lewati beberapa materi agar
presentasi tetap dapat berjalan sesuai batas waktu yang tersedia.

8. Lakukan kontak mata.

Melakukan kontak mata denga audiens dapat lebih memudahkan audiens


menyerap materi dan lebih merasa di perhatikan.

9. Berdiri dengan tegak.

Dengan berdiri tegak berarti kita sudah siap untuk presentasi dan menjelaskan
informasi kepada audiens.

10. Bantu penekanan materi dengan sikap tubuh dan intonasi.

Dengan hal ini maka audiens lebih dapat memahami apa yang kita sampaikan.

11. Jika tangan Anda bergetar, tenangkan dengan bantuan tangan lainnya atau
sandarkan pada tubuh Anda

8
12. Hindari gerakan yang tidak perlu (gerakan pointer adalah bagian dari bahasa
tubuh!)

13. Gunakan bahasa baku dalam forum resmi, perhatikan struktur bahasa yang baik
dan benar

14. Antusiasme kita berefek pada antusiasme audiens

A. Teknik Membuka Presentasi


Pembukaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan diri dan sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan presentasi. Oleh karena itu. sangat penting
untuk melakukannya sesempuma mungkin. Pada saat presentasi jangan membaca saat
membuka presentasi, membaca memang bisa membuat lancar, tapi itu bisa menjadi
jarak bagi anda dan audiens. Karena harus membagi perhatian antara catatan dengan
audiens, sehingga memungkinkan hilangnya hubungan dengan pendengar anda.
Membaca bisa menyebabkan hilangnya kontak mata dengan audiens dan juga
mempengaruhi ekspresi wajah kita. Pembukaan yang baik bertujuan untuk:

a. Menarik perhatian.

Saat ini banyak sekali pengalih perhatian, ada Blackberry, Tablet, dll. Salah
satu tujuan pembukaan yang baik adalah menjauhkan semua pengalih tersebut dan
membuat perhatian audiens hanya tertuju kepada anda.

b. Memperkenalkan topik dan tujuan presentasi.

Mungkin belum semua audiens mengerti dengan topik dan lingkup yang akan
dipresentasikan, serta tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, perlu disampaikan
saat pembukaan. Sebutkan manfaat apa saja yang akan mereka dapatkan dari
mendengarkan presentasi anda.

c. Membangun hubungan dan kepercayaan dengan audiens.

Jelaskan siapa anda dan mengapa anda layak didengarkan.

B. Teknik menarik perhatian audiens

Banyak teknik yang dapat digunakan dalam membuka presentasi untuk


menarik perhatian audiens, antara lain sebagai berikut:

9
a. Gunakan pernyataan atau kutipan

Teknik ini banyak digunakan dan cukup ampuh untuk menarik perhatian.
"Tahukah Anda, di Indonesia, 46 orang meninggal setiap jamnya akibat rokok"
contoh pernyataan di atas pasti akan sangat menarik perhatian. Audiens akan
terpancing rasa ingin tahunya akan kebenaran pernyataan tersebut. Setelah itu anda
tentu harus dapat menjelaskan dari mana data tersebut, jangan asal menarik perhatian.
Dan ingat, pernyataan yang disampaikan saat pembukaan haruslah relevan dengan isi
presentasi kita.

b. Berikan pertanyaan.

Memberikan pertanyaan yang tepat tidak hanya akan menarik perhatian, tapi
juga mengarahkan fokus audiens pada topik yang akan dibahas. Jika audiensnya
sedikit, anda bisa langsung menanyakan satu per satu jawabannya. Kalau banyak bisa
dilakukan dengan mengangkat tangan misalnya. "Siapa lebih rela lari keliling
lapangan daripada bicara di depan orang banyak? Avo angkat tangan "Pertanyaan
seperti ini bisa ditanyakan ketika presentasi tentang "public speaking". Selain menarik
perhatian, anda juga dapat melihat seberapa banyak pendengar anda yang masih takut
berbicara di depan orang banyak.

c. Ceritakan sebuah kisah.


Jika anda mahir dalam bercerita, anda bisa juga menceritakan sebuah kisah
yang relevan dan tidak panjang untuk menarik perhatian audiens. Anda harus yakin
tidak membuat audiens justru merasa bosan dan mengalihkan perhatian mereka akibat
cerita yang anda sampaikan. Pastikan kisahnya menarik, relevan dengan topik, dan
Anda cocok menceritakannya.

d. Gunakan humor atau anekdot.

Cara ini juga dapat mencairkan suasana. Namun perlu diingat, jangan
berlebihan. Anda mungkin berhasil mencairkan suasana tapi gagal membawa
perhatian audiens pada topik yang akan anda presentasikan. Selain itu, juga harus
dipastikan humor atau anekdot anda tidak pasaran karena efeknya akan berbeda jika
humor tersebut sudah pernah didengar audiens sebelumnya.

C. Teknik Menyusun Struktur Presentasi.

Setelah memiliki tujuan dan bahan sudah terkumpul, tugas selanjutnya dalam
persiapan presentasi adalah membuat kerangka atau struktur presentasi. Ada
banyakteknik menyusun struktur presentasi, tergantung jenis presentasi yang akan
dilakukan. Apakah itu presentasi untuk promosi produk, presentasi bisnis, dll.

10
Struktur presentasi yang umum digunakan terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi,
dan penutup.

a. Isi

Isi dari presentasi sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun


pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk
menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu
kembangkan lagi menjadi sub- poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau
waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan
untuk menyampaikan satu poin utama.

b. Pembuka

Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik


perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda
sebagai presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan
menyampaikan garis-garis besar presentasi.

c. Penutup

Jika pembuka harus menimbulkan kesan pertama yang menarik, maka penutup
harus menimbulkan kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat terus oleh
audiens. Selain kesimpulan tentang presentasi yang telah disampaikan, dapat juga
diisi dengan quote, pertanyaan retorik, dll.

2.4.3 Hubungan teknologi dengan presentasi

Teknologi digital yang berkembang saat int dapat meningkatkan nilai presentasi
yang klasik menjadi suatu pengalaman belajar yang sangat berharga dan menjadi
sumber penyajian yang menarik dan menyenangkan bagi pembicara maupun hadirin.
PowerPoint sebagai salah satu alat bantu presentasi dengan teknologi digital sudah
populer di kalangan profesional baik di bidang pendidikan maupun kalangan bisnis,
oleh karena memiliki fasilitas multimedia yang dapat memadukan teks, animasi dan
suara. Fasilitas Inilah yang merupakan sumbangsih terbesar untuk menghasilkan
presentasi yang menarik.

Presentasi dengan bantuan media elektronik mempunyai banyak keuntungan,


terutama dalam mendesain presentasi yang menarik, efektif dan komunikatif. Akan
tetapi bila tidak didesain dengan cermat dan sesuai ketentuan maka akan terjadi
kegagalan dalam membangun komunikasi yang efektif antara pembicara dengan
hadirin.

11
Dalam menyajikan presentasi, seorang pembicara perlu memperhatikan banyak
faktor agar penyampaian materi tidak sekedar berupa pemindahan informast belaka,
atau hanya terjadi pertukaran ilmu pengetahuan yang aktual, melainkan juga bagaimana
bersikap menjadi seorang komunikator yang memiliki sikap yang dapat memikat hati
dan perhatian orang yang diajak berkomunikasi.

Merancang suatu presentasi tidaklah terlalu sukar karena mudah dipelajari,


namun bagaimana menyajikannya secara efektif. menuntut kemampuan retorika, bakat
dan minat seorang pembicara untuk dapat mengintegrasikan desain dan isi materi
menjadi suatu kegiatan presentasi ilmiah yang menarik."

Prosedur persiapan presentasi diawali dengan beberapa pertanyaan seperti


materi apa yang mau disampaikan, siapa hadirin yang akan dihadapi, apakah materi ini
cukup aktual atau sudah terlalu sering dibawakan dalam forum ilmiah, apakah
bermanfaat bagi hadirin setelah mengikuti presentasi ilmiah?" Berdasarkan pertanyaan
tersebut pembicara hisa mengumpulkan jawaban yang dapat menjadi bekal ntuk
mempersiapkan suatu materi presentasi yang efektif.

Mengenal hadirin yang dihadapi akan membantu pembicara dalam


mempersiapkan materi yang dapat menarik perhatian, dan mengubah sikap hadirin yang
belum memiliki pengetahuan tentang materi yang dibawakan menjadi suatu materi yang
bermanfaat. Berdasarkan studi yang dilakukan Flemin dan Levi yang dikutip Marchack
sikap dapat membantu membentuk perilaku seseorang yang menentukan aksi, misalnya
perubahan perhatian dan penerimaan akan suatu materi. Jadi bila pembicara mengenal
karakteristik hadirin yang akan dihadapi, maka dengan mudah ia akan mempersiapkan,
mendesain dan menyajikan materi presentasi yang dapat merangsang perhatian dan
minat hadirin.

Dalam mendesain materi presentasi dengan bantuan program Power Point.


semua elemen yang mendukung presentasi yang merupakan perpaduan teks, animasi
dan suara, serta pemilihan komposisi warna turut berpengaruh terhadap efektivitas suatu
presentasi ilmiah. Desain teks dalam slide yang menggunakan terlalu banyak efek italic
atau dimiringkan, membuat hadirin sukar untuk membaca dengan cepat. Hasil sebuah
penelitian yang dilakukan untuk menilai daya tangkap dan kualitas retensi daya ingat
mahasiswa terhadap slide dengan teks yang berbeda, yaitu Anal dan Times New
Roman, menyimpulkan bahwa bentuk hurud sederhana seperti Artal membantu
meningkatkan daya tangkap dan reterest daya ingat mahasiswa terhadap materi yang
disajikan

Dalam mempersiapkan desain materi presentasi dengan bantuan PowerPoint,


hendaknya memperhatikan kesederhaan dalam desain, penyajian teks singkat dan
berupa kata kunci, pilihan warna teks dan warna latar yang efektif. dan memilih posisi
slide yang sesuai.

12
Saat menyajikan materi presentasi, pembicara harus berusaha untuk berdialog
dengan hadirin dan bukan berbicara dengan dirinya sendiri. sehingga dalam penyajian
presentasi hendaknya tetap menjaga kontak mata dan berhadapan dengan hadirin
selama menyajikan materinya karena merupakan teknik yang sangat efektif dalam
menjalin komunikasi.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Presentasi merupakan kegiatan berkomunikasi yang dilakukan melaku partisipasi aktif


dan orang lain selain pembicara, sehingga pembicara harus mampu membuat presentasi
menarik untuk disimak. Untuk menarik audiens inilah diperlukan untuk memperhatikan hal-
hal apa saja teknik presentasi agar efektif dan juga memperhatikan etika dan norma yang
berada pada lingkungan audiens Pembicara pun harus menyiapkan hal-hal yang diperlukan
sebelum presentasi dimulai seperti penguasaan materi yang akan disajikan, penguasaan alat
bantu presentasi, analisis audiens, hingga analisis lingkungan tempat presentasi akan
dilaksanakan

Pada intinya, penguasaan materi yang akan disajikan adalah hal yang paling utama
dan krusial. Apabila seorang pembicara tidak menguasai materi yang disajikan, maka
pembicara tersebut akan mendapatkan umpan balik yang buruk seperti audiens yang tidak
dapat memahami dengan baik atau audiens yang bosan sehingga tidak menyimak presentasi
tersebut. Padahal, presentasi ada sebagai wadah untuk menyalurkan ilmu, wawasan, maupun
pendapat seseorang sehingga apabila tidak memenuhi kriteria tersebut, tentunya presentasi
yang dilakukan tidak efektif selama audiens tidak memahami apa isi materi tersebut.

3.2. Saran

Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca akan memahami dan menerapkan
kaidah-kaidah presentasi yang baik dan benar dalam mengaplikasikannya langsung di
masyarakat baik secara teoritis maupun praktis

14
DAFTAR PUSTAKA

Hudaa, S. (2018). Estetika Berbahasa: Mengapresiasi Bahasa Indonesia. Sukabumi: CV


Jejak.

Lisnawati, I &Ertinawati Y. (2019). Literat Melalui Presentasi. Jurnal Metaedukasi Vol


1(1) hal 1-12.

Mailoa, E. (2008). Teknik penyajian presentasi ilmiah yang efektif dengan menggunakan
media. Dentofasial, Vol.7(2): 88-98.

Utami, S. P., & Nuryatmojo, D. L. (2016). Pelatihan Presentasi Ilmiah untuk


Meningkatkan Daya Saing dalam Kompetensi Ilmiah Bagi Anggota Ekstrakurikuler
Karya Ilmiah Remaja di Kota Semarang. Jurnal SEMAR, Vol. 5(1): 83-91

Hoffman M, Mittelman M. Presentations at professional meetings: notes, suggestions


and tips for speakers. Eur J Intern Med 2004; 15:358-63.

Marchack BC. Guidelines for digital scientific presentations. J Prosthet Dent 2002;88:
649- 53.

15

Anda mungkin juga menyukai