Anda di halaman 1dari 41

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMBENTUKAN JAKSA 2019

MODUL
PUBLIC SPEAKING

DISUSUN OLEH :
TIM PENYUSUN MODUL
BADAN DIKLAT KEJAKSAAN R.I.

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Deskripsi singkat ................................................................................2

C. Tujuan Pembelajaran .........................................................................2

D. Indikator Keberhasilan .......................................................................3

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ..................................................3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4

A. Persiapan ..........................................................................................4

B. Landasan Presenter ...........................................................................8

C. Menetapkan Sasaran dan Tujuan ......................................................9

BAB III TUJUAN PELATIHAN ............................................................................ 15

A. Tujuan Pelatihan Umum .................................................................... 14

B. Tujuan Pelatihan Khusus .................................................................. 15

BAB IV STRUKTUR PROGRAM .......................................................................... 16

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 17

Public Speaking iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum pengertian public speaking berarti adalah kemampuan berbicara


di depan umum. Kemampuan berbicara di depan umum ini lebih merupakan
keterampilan, sehingga kemampuan ini lebih banyak ditentukan berdasar latihan,
pengalaman dan praktek. Kemampuan yang didapat dari membaca dan teori hanya
menunjang saja, tetapi pengetahuan teori yang baik akan mempercepat dan menunjang
penguasaan public speaking dengan baik, sehingga penguasaan teori tetap juga
penting.

Kemampuan public speaking seyogyanyalah dimiliki oleh seseorang yang sering


berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Misalnya seorang Kepala Kantor,
Presenter TV / Radio, Dokter, terlebih lagi seorang Jaksa atau apapun profesi dia yang
penting dia sering berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan penyampaian secara
verbal (bicara) lebih ditonjolkan/diutamakan dalam hal penguasaan materi public
speaking.

Dengan kata lain seorang yang akan memimpin pada sebuah komunitas seberapapun
kecilnya komunitas itu, dia sebaiknya paham dan menguasai ilmu public speaking
dengan baik, karena ini sangat erat hubungannya dengan penyampaian informasi,
menjelaskan, menguraikan, mempengaruhi dan terlebih saat berpidato dalam
menyampaikan gagasannya. Orang yang menguasai public speaking sering disebut
sebagai orator. Contoh orang-orang yang bertindak sebagai orator yang patut ditiru dan
dikagumi (yang dimaaksud disini sebatas hanya pada kemampuan public speakingnya)
antara lain : Nabi Muhammad SAW, Ir Sukarno (mantan presiden RI), Barrac Obama
(mantan presiden AS), , H.M. Prasetyo (Jaksa Agung R.I.) dan masih banyak lagi.

Kegunaan menguasai public speaking :

- Untuk menyampaikan ide secara sistematis dan runtut ;


1 Public Speaking
- tuk mempengaruhi massa dan orang lain

- Untuk menyampaikan dan mempertahankan pendapat

- Untuk mengikuti sebuah diskusi dan rapat dengan baik

- Untuk melakukan pidato di depan umum

- Untuk menambah kepercayaan diri

- Untuk menyampaikan sebuah presentasi

- Untuk memimpin rapat, sidang dan diskusi

- Untuk menambah kewibawaan dan citra diri

- Untuk sarana pengembangan diri

- Untuk sarana pembelajaran kepada orang lain.

B. Deskripsi Singkat

Mata diklat Publik Speaking ini memberi pengetahuan dasar tentang


bagaimana cara berbicara yang baik di depan khalayak umum.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah pembelajaran selesai peserta diharapkan dapat mengerti dan memahami


tentang bagaimana cara berbicara di depan umum yang baik.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti diklat ini Peserta diklat mampu meningkatkan kemampuan


berbicara di depan umum. Kemampuan berbicara di depan umum ini lebih
merupakan keterampilan, sehingga kemampuan ini lebih banyak ditentukan
berdasar latihan, pengalaman dan praktek.

1 Public Speaking
D. INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Peserta Diklat memahami bagaimana mempersiapkan diri sebelum berbicara


didepan umum ;

2. Peserta Diklat memahami bagaimana untuk menjadi presenter yang baik ;

3. Peserta Diklat memahami bagaimana menetapkan sasaran dan tujuan ketika


mempresentasikan informasi.

E. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK

1. Persiapan ;

- 7 Teknik Dasar Public Speaking

2. Landasan Presenter ;

- Menganalisis Acara

- Meninjau Profil Pendengar

- Mempelajari Lokasi

3. Menetapkan Sasaran dan Tujuan

- Sasaran

- Tujuan.

1 Public Speaking
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERSIAPAN
Public Speaking yang kita ketahui secara harafiah adalah berbicara di depan
umum. Public Speaking ialah komunikasi lisan berupa pidato, ceramah,
presentasi, dan jenis berbicara di depan umum (orang banyak) lainnya. Public
Speaking juga diartikan sebagai "pembicaraan publik" yang maksudnya
berbicara di depan orang banyak juga. Banyak orang takut Public Speaking
dengan ragam alasan : suka merasa gugup, grogi, merasa tidak bisa, tidak
biasa, takut salah ucap, takut "nge-blank", dan sebagainya yang masuk kategori
"demam panggung”. Kalau melihat awal lahirnya istilah Public Speaking berinduk
dari retorika (lahir pada jaman sebelum masehi) yang diartikan seni berbicara.
Karena istilah itu lahir dari ruang pengadilan, retorika lebih mengarah kepada
selain seni berbicara adalah “seni bersilat lidah”. Siapa yang pintar ber-retorika
maka ia keluar sebagai pemenang, karena lawan bicaranya tidak dapat
menjawab, pertanyaan yang bertubi-tubi, bahkan lawan bicara akan “angkat
tangan”. Dewasa ini yang ahli bersilat lidah di pengadilan adalah para penegak
hukum, pengacara dan jaksa. Presentasi adalah kelompoknya public-speaking,
yang artinya juga menyajikan. Presentasi harus dipandang lebih daripada
sekedar sarana komunikasi yang fungsional atau pengambil keputusan saja.
Walaupun presentasi sifatnya informal, tetap diperhitungkan audiens dan tujuan
memberikan presentasi.
Dalam mempersiapkan presentasi agar berhasil, ditentukan sasaran yang
ingin dicapai, untuk memecahkan sasaran yang ingin dicapai supaya dibuat
sebuah daftar, Mengenal audiens yang akan melihat dan mendengar presentasi
atau penyajian sampai selesai, secara terus menerus juga agar diperhatikan
suasana audiens (kontak mata pada pertemuan sebelumnya) sambil tetap
menunjukkan sikap berempati. Pemilihan topik dengan menggunakan alat bantu
seorang “penyaji atau presenter” akan menyampaikan materi, dengan
beberapa pembuktian apakah berupa data statistik, dan alat bantu lainnya yang

4 Public Speaking
meyakinkan kebenaran dari presentasi itu. Biasanya presentasi semacam ini
diakhiri dengan memberi kesempatan audiens atau pendengar untuk bertanya,
tentang apa yang disajikan oleh penyaji tadi.
Presentasi merupakan satu kegiatan dimana seorang pembicara berbicara
secara langsung kepada audiens sehingga mereka dapat mengerti pesan yang
disampaikan sesuai pemahaman terbaik yang mereka miliki.
Mempersiapkan presentasi merupakan kunci keberhasilan presentasi. Untuk
tujuan tersebut adalah penting bagi Anda untuk membuat satu rencana
bagaimana struktur presentasi mulai dari awal sampai akhir akan dibuat.
Perhatikan waktu yang tersedia dan upayakan jangan melebihi waktu tersebut.
Sebaiknya Anda membuat persiapan dalam kurun waktu yang kurang dari waktu
yang tersedia daripada melebihi waktu tersebut. Jika waktu persiapan melebihi
waktu yang tersedia tidak akan memungkinkan seluruh materi dapat dibahas.
Anda perlu membuat materi presentasi secara singkat atau jika materi presentasi
dibuat secara rinci maka Anda akan kehilangan minat audiens.
Pikirkan materi presentasi dengan seksama dan sedeteil mungkin, namun
tetap menjaga materi presentasi terlihat singkat sehingga seluruh materi dapat
dibahas. Untuk membantu daya ingat, pindahkan catatan-catan tersebut ke
dalam kartu dalam bentuk kata kunci dan frase-frase. Catatan ringkas yang telah
dibuat akan membantu Anda untuk menghentikan membaca kartu ketika
presentasi sedang berlangsung. Selain itu memberikan presentasi dengan
membaca teks terlihat bahwa Anda tidak professional.
Permulaan presentasi adalah jika Anda memperoleh perhatian audiens
dan dapat dilakukan dengan satu pernyataan yang dramatis, humor atau cara
lain, menggunakan humor memiliki risiko, bahkan humor yang terkesan sesuatu
yang cerdik atau mematikan.
Dengan menjaga keterlibatan audiens, Anda akan mampu mempertahankan
ketertarikan mereka terhadap presentasi yang diberikan
Menurut Malcolm Peel (1993) banyak yang berbicara di muka umum selalu
merasa resah, karena mereka tidak melakukan tugas mereka atau kegiatan
tanpa perencanaan secara teratur. Keresahan dapat diatasi dengan memperbaiki

Public Speaking 5
kinerja sebagai pembicara, sehingga akan diperoleh presentasi yang
memuaskan tetapi juga merupakan kesenangan besar.
Setiap orang mengalami demam panggung, gelisah saat berbicara. Survey
membuktikan bahwa perasaan takut untuk berbicara di depan kelompok orang
merupakan perasaan yang paling menakutkan yang dihadapi oleh orang.
Beberapa survey membuktikan mereka memiliki perasaan takut. Mereka lebih
takut jika dibandingkan dengan harus terjun dari tebing karang, kesulitan
keuangan, ular dan bahkan kematian sekali pun. Untuk mengatasi hal tersebut
ada 7 Teknik Dasar Public Speaking :
1. Mengatasi gugup/grogi dalam Public Speaking
Gugup disebabkan dua hal: tidak biasa dan tidak menguasai materi. Agar
terbiasa, banyakin latihan! Agar menguasai materi, banyakin baca dan data.
Dijamin, jika terbiasa dan menguasai materi, Anda tidak akan gugup. Gugup
juga sering muncul bagi yang sudah terbiasa dan menguasai materi.
Misalnya, sebab ada di antara hadirin yang bikin kita GR atau seseorang
yang kita hormati/kagumi. Maka, cara instant mengatasinya adalah TARIK
NAPAS dalam-dalam, berulang kali, lalu yakinkan diri: saya yang paling siap
tampil karena saya sudah bersiap-siap sejak kemarin!

2. Teknik pernapasan untuk Public Speaking


Berbicara di depan umum jangan sampai "ngos-ngosan", kurang napas, atau
tidak mampu mengatur dan mengendalikan pernapasan. Maka, berlatihlah
agar bisa bernapas panjang dan mampu mengelolanya. Caranya, antara lain,
tiup lilin yang menyala dalam jarak 1 meter, berulang-ulang, minimal 10x;
tarik nafas sedalam mungkin (lewat hidung), lalu keluarkan lewat mulut
pelan-pelan sambil berdesis "zzz.... zzzz... zzzzz...".

3. Teknik vokal untuk Public Speaking


Teknik vokal terpenting adalah intonasi yang benar, stressing pada
kata/kalimat tertentu yang dianggap penting, pelan saat permulaan dan akhir
(volume), mainkan kecepatan berbicara (speed/tempo) biar gak monoton,
perhatikan pula artikulasi (kejelasan kata/kalimat) dan pelafalan kata yang
benar (pronounciation). Gunakan suara asli (natural), jangan meniru suara
orang lain atau dibuat-buat. "Merdukan" dengan "suara perut" (diafragma). Ini
bisa dilatih.

4. Persiapan Public Speaking

6 Public Speaking
Siapa yang tidak melakukan persiapan, dia sedang mempersiapkan
kegagalan. Who doesn't prepare he prepares fail. Maka, bersiaplah dengan
mendalami materi, tema, topik, busana, kondisi fisik (biar fit), dan latihan!
Practise makes perfect, doesn't it?

5 Teknik Membuka Public Speaking


Banyak cara membuka pidato, namun yang paling favorit adalah membuka
dengan kisah/cerita, humor atau ungkapan lucu, mengutip pepatah/kata
mutiara, dan langsung mengemukakan inti materi yang akan disampaikan.

6 Penyampaian/Penguasa Materi Public Speaking


Takut lupa materi? Takut nge-blank saat tampil di podium? Ini dia pilihan
menguasaan materi: menggunakan.membawa catatan sebagai contekan
(using notes), menggunakan alat bantu visual seperti infocus (using visual
aids as notes), membaca naskah lengkap (reading complete text), dan
menghafalnya (memorize). Dua terakhir tidak disarankan untuk digunakan.

7 Teknik Menutup Public Speaking


Jika hendak mengakhiri pidato, beri tanda (signal), bahwa Anda akan segera
mengakhirinya. Katakan, misalnya, "demikian yang dapat saya sampaikan,
semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan,
wasalam...!" Jangan muter-muter lagi, menjadikan pidato jadi tambah lama.

Presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik, yang merupakan


dasar melangkah yaitu dengan, menganalisis kesempatan, meninjau profil
pendengar, mempelajari lokasi dan menetapkan sasaran dan tujuan.
Kesempatan berbicara biasanya sudah diketahui jauh sebelumnya.
Jangka waktu tersedia memungkinkan mempersiapkan diri. Masalah yang
dihadapi apabila dibatasi waktu atau durasi presentasi, atau dikurangi, padahal
telah dibuat persiapan menyeluruh.
Persiapan harus dimulai dengan tiga analisis yang vital, Malcom Peel
mengemukakan,
a) Pada acara apa kita akan menjadi pembicara,
b) Pendengar yang diharapkan dan,
c) Lokasi dimana kita akan bicara.

Public Speaking 7
B. LANDASAN PRESENTER
Menganalisis kemungkinan hanya memerlukan waktu satu atau dua
menit, berarti tidak memerlukan banyak waktu. Namun hal ini akan merupakan
landasan bagi seorang presenter akan berhasil :
a. Menganalisis acara
Apakah Anda berbicara di depan empat atau lima orang atau menyajikan
di hadapan pendengar yang jumlahnya cukup besar?
Kesempatan berada di suatu tempat, apakah diantara kedua tempat berhadapan
dengan jumlah peserta sedikit atau berhadapan dengan jumlah besar. Mungkin
Anda melakukan presentasi penjualan atau presentasi di depan suatu klub besar
memberikan ceramah atau pelatihan atau hanya memberikan laporan
mingguan, bulanan. Yang penting, apa yang akan di sajikan, siapa pesertanya,
alat bantu apa yang cocok bagi mereka, berapa kali menyajikannya.
Kehadiran Anda atas undangan siapa, atau anda diminta sebagai
pembicara, yang berarti mewakili yang membutuhkan kita. Sebagai wakil dari
penyelenggara, anda harus tahu siapa khalayaknya, apakah mereka terdiri dari
para ilmuwan, atau pengusaha. Mulailah merencanakan acaranya. Kalau
kesempatan itu merupakan acara tetap, mungkin kita akan bisa mendapatkan
informasi dari orang-orang yang sudah pernah mengikuti acara itu sebelumnya.
Untuk mengendalikan acara kegiatan, perlu dibuat daftar untuk analisis acara
sebagai berikut (Malcolm Peel)
1. Organisasi apa yang menyelenggarakan acara
2. Apa tujuan organisasi itu?
3. Apa sifat acara itu?
4. Seberapa resmi acara itu?
5. Mengapa saya diminta bicara? Apa yang diharapkan dari diri saya?
6. Apakah pembicara lainnya? Kalau ada, siapa? Apa tema pembicaraan
mereka? Apakah mereka akan berbicara sebelum atau sesudah saya?
Apakah itu merupakan presentasi tim?
7. Berapa lama waktu yang disediakan bagi saya? Bilamana saya akan mulai?
8. Apakah ada tanya jawab? Diskusi? Sebuah panel?

8 Public Speaking
9. Apakah akan ada seorang ketua untuk acara saya?
10. Pakaian apa yang sesuai? Bagaimana saya harus berpakaian?

b. Meninjau profil pendengar.


Presentasi dikatakan berhasil kalau memuaskan pendengar dan mereka
kembali dengan rasa puas. Untuk menganalisa pendengar yang belum
terkumpul tidaklah mudah. Pendengar datang dengan berbagai harapan.
Pembicara atau presenter datang dengan anggapan bahwa yang akan hadir
kelompok kecil yang terdiri dari teman-temannya, padahal ia akan berhadapan
dengan sejumlah pendengar yang menempati semua kursi yang tersedia,
banyak yang asing baginya. Kadang dia merasa yakin akan berhadapan dengan
kelompok akademis dengan jumlah besar, ternyata dia hanya berhadapan
dengan sekelompok mahasiswa semester awal.

Apakah perlu membuat perkiraan jumlah yang akan hadir? Perkiraan


perlu, karena akan mempengaruhi jenis alat bantu dan metode yang akan
dipergunakan. Kehadiran yang tak terduga jumlahnya yang memenuhi gedung
akan berpengaruh buruk terhadap semangat kita.
Tingkat ketrampilan khalayak sangat penting. Presentasi yang disajikan pada
tingkat keliru, apakah terlalu tinggi atau terlalu rendah, bisa dipastikan akan
gagal.
Apakah pendengar mempunyai pandangan yang kuat mengenai materi
yang disajikan? Atau apakah mereka mempunyai kecurigaan atau mempunyai
pandangan sendiri yang berbeda. Pada presentasi awal, pendengar biasanya
merasa netral, tetapi kalau ada alasan mereka bersikap benci atau ramah, kita
harus tahu sebelumnya.
Semakin banyak kita mengetahui tentang ketegangan antar pribadi atau antar
kelompok di kalangan pendengar akan lebih baik. Beberapa orang akan menjadi
berpengaruh, lainnya tidak
Malcom Peel (1993: 13) menganjurkan untuk membuat daftar kendali analisis
pendengar dan meninjau profil pendengar:

Public Speaking 9
- Berapa banyak yang diperkirakan?
- Mengapa mereka hadir disana?
- Seberapa besar pengetahuan mereka mengenai persoalan yang akan
dibicarakan?
- Apakah mereka punya pandangan sendiri atau punya kecurigaan terhadap
persoalan yang akan dibicarakan? Apakah mereka akan ramah atau membenci
saya atas apa yang saya ingin katakana?
- Apakah mereka akan datang atas nama mereka sendiri ataukah mewakili orang
lain?
- Mungkinkah ada ketegangan atau konflik dikalangan pendengar? Kalau ada,
apa jenis ketegangan itu dan antara siapa?
- Siapa yang akan menjadi tokoh penting?
c. Mempelajari lokasi.
Tempat yang akan digunakan untuk menyampaikan presentasi bisa
berpengaruh terhadap keberhasilan. Ukuran tempat, besar atau kecilnya
tergantung pada penggunaannya, apakah tergantung pada jumlah yang hadir,
fasilitas yang diperlukan. Suasana resmi atau tidak resmi. Sebagi presenter
apakah berbicara di atas panggung lengkap dengan peralatan yang menunjang
berbicara, apakah hanya menggunakan podium/mimbar atau meja.
Pengaturan tempat duduk pendengar juga harus dipikirkan, apa berjajar
ke belakang atau berbentuk bulatan ditengah-tengah ada tempat pembicara.
Seorang pembicara agar komunikasinya lancar, ia menggunakan fasilitas
peralatan pengeras suara, kalau ada, jenis mikrofon yang digunakan. Siapa yang
mengontrol volumenya. Fasilitas alat Bantu, misal proyektor 35 mm, bagaimana
cara mengganti slide, apakah alatnya sesuai dengan slide yang saya bawa?
Kalau menggunakan video, stop kontak listrik letaknya di ruangan mana? Alat
Bantu tempatnya dimana apa ada hubungannya dengan pendengar. Di mana
saya berdiri dimana alat Bantu diletakan sebelum dan sesudah digunakan?

10 Public Speaking
C. MENETAPKAN SASARAN DAN TUJUAN
Sebagai presenter tentu Anda mempunyai sasaran dan tujuan dalam
suatu penyajian yang penting rencanakan kerangka sasaran sebelum presentasi.
Apakah presentasi saya akan berhasil? Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini
kepada diri kita sendiri: (dari Management action guides-1995:2)
1. Mengapa saya memberikan presentasi?
2. Mengapa mereka meminta saya?
3. Apa yang ingin saya capai?
4. Bagaimana membuat presentasi menarik?
5. Seberapa banyak yang telah diketahui audiens tentang pokok
permasalahannya?
6. Apakah mereka memiliki latar belakang pengetahuan yang diperlukan?

Memanfaatkan pertanyaan.
a) Ajukan pertanyaan yang bersahabat
b) Jangan membiarkan responden menyimpang atau mengambil alih
presentasi, satu ungkapan sopan “terima kasih, itu yang saya carai” cepat
dilakukan untuk mengembalikan pada jalur semula
c) Bersikap akrab dan tegas tanpa terkesan agresif atau depensif
d) Jika audien tergolong luas maka lakukan diskusi, hindari tindakan yang
terkesan mengisolasi dialog satu-satu dengan audiens spesifik.
Petunjuk untuk menjawab pertanyaan.
1) Pahami pertanyaan, jika perlu susun kembali pertanyaan tersebut, ulangi jika
diperlukan
2) Rencanakan jawaban terutama jika Anda mengantisipasi pertanyaan
3) Jangan menyimpang dari pokok pembicaraan
4) Bersikap jujur, Jika Abda tidak dapat menjawab pertanyaan tertentu,
katakana bahwa Anda tidak dapat menjawabnya.

Public Speaking 11
a. Sasaran
Sasaran ialah yang menyeluruh yang ingin dicapai dengan presentasi.
Dalam beberapa kasus sasaran mungkin jelas dan bisa diketahui dengan
sendirinya.
b. Tujuan.
Tujuan merupakan langkah yang rinci dan tepat yang direncanakan untuk
mencapai sasaran. Selain menyampaikan informasi tertentu apakah kita
bermaksud meyakinkan, menyenangkan, menjual produk atau mempromosikan
diri kita sendiri, mengusahakan tindakan seketika atau apa?
Tujuan Anda harus jelas
• Apakah Anda bertujuan untuk memberitahukan atau membujuk
• Sampaikan kepada audiens apa yang akan Anda lakukan, sampaikan,
sampaikan apa yang Anda sudah sampaikan
• Anda mengharapkan agar audiens mengetahui apa, merasakan apa,
mempercayai apa setelah presentasi berakhir.

Tujuan berdasarkan perilaku


Selama masa persiapan kita harus berusaha meletakkan diri kita di tempat
pendengar. Kita tidak boleh bertanya, “Apa yang ingin saya katakan? Tetapi
“Apa yang saya inginkan untuk mereka dengar dan mereka percayai?. Karena
kita ingin tanggapan dari pendengar sesudah presentasi

Berbicara di depan umum merupakan salah satu teknik atau seni berbicara
yang harus dimiliki oleh pembicara untuk mampu menarik
perhatian audiens. Untuk menarik perhatian audiens, terdapat beberapa hal yang
harus dipersiapkan oleh pembicara selain persiapan materi yang matang, yaitu:

1. Mempersiapkan mental dengan baik, yakni dengan memahami kondisi


ruangan dan psikologis audiensnya.

2. Berlatih dengan baik dan teratur di depan cermin, dengan maksud agar
pembicara mampu melihat mimik dan ekspresi mukanya.

3. Menyesuaikan penampilan fisik sebelum tampil di atas panggung.

12 Public Speaking
4. Berupaya untuk menjadi diri sendiri.

5. Menyelipkan humor-humor atau cerita lucu di antara pembicaraan yang


disampaikan, sehingga pendengar tidak merasa bosan.

Persiapan yang baik akan membantu pembicara


mengantisipasi gangguan yang akan muncul ketika seseorang berbicara di
depan umum. Gangguan tersebut diantaranya adalah kurang antusiasnya
audiens untuk memperhatikan pembicaraan yang disampaikan, tidak
mendukungnya suasana ruangan, dan karateristik audiens yang di luar
perkiraan.

Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk mengendalikan rasa takut


berbicara di depan umum yang bisa kita lakukan:
a) Tanamkan sugesti bahwa kita bisa melakukannya. Ini awal langkah yang
sangat penting, karena tanpa modal keberanian mustahil kita bisa
mengalahkan rasa takut yang menghantui pikiran kita.

b) Persiapkan materinya. Berbicara di depan umum sebenarnya sama dengan


kita bercerita atau berbicara dengan teman secara one on one, hanya saja ini
dilakukan secara lebih formal dengan kita berada di depan lebih dari satu
orang. Sehingga kuasailah materi yang akan kita sampaikan.

c) Latihan bicara di depan cermin. Jika ingin mengalahkan ketakutan berbicara


di depan orang lain, maka kita harus mampu dulu mengalahkan ketakutan
berbicara di depan diri sendiri. Yaitu di depan cermin dengan kita sebagai
pembicara dan dihadapan kita ada bayangan kita sebagai audien.

d) Anggaplah diri kita lebih tahu dari audien. Ini berbeda sekali dengan
sombong, namun cara ini adalah untuk mengalihkan gambaran kita tentang
audien yang akan mentertawakan, membantai kita dengan kritikan, dan
gambaran-gambaran menakutkan lainnya yang membuat nyali berbicara kita
semakin ciut. Dengan berpikir kita lebih tahu dari audien, akan membuat kita
lebih enjoy.

Public Speaking 13
e) Lakukan exercise. Pada saat akan tampil di depan umum, biasanya rasa
takut mulai menjalari dari kepala sampai sekujur tubuh. Untuk meminimalisir
itu semua, kita bisa lakukan hal berikut:
- Minumlah air putih secukupnya.
- Tarik napas dalam-dalam kurang lebih tiga kali (3x).
- Lompat/lari kecil ditempat untuk mengurangi grogi dan tubuh yang mulai
gemetar.
- Sekali lagi tanamkan sugesti bahwa kita bisa melakukannya.
- Lakukan banyak latihan dan praktek. Jika kita diberi kesempatan untuk
berbicara di depan umum, maka jangan pernah menolaknya. Anggap itu
sebagai sarana latihan untuk semakin mengasah kemampuan dan
menambah jam terbang kita.

14 Public Speaking
BAB III

TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Pelatihan Umum

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu melakukan public


speaking yang baik sehingga dapat mengembangkan potensi diri dan
meningkatkan ketrampilan komunikasi persuasif.

B. Tujuan Pelatihan Khusus

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat:


1. Menjelaskan pentingnya peningkataan skill communication pada satuan kerja
masing-masing.
2. Menjelaskan konsep dasar public speaking
3. Menjelaskan karakter dan kemampuan public speaker
4. Melakukan Membangun kepercayaan diri dan mengelola rasa takut
5. Mempraktekkan teknik vokal, gesture dan bahasa tubuh
6. Menjelaskan penggunaan alat bantu visual dan bicara
7. Mempraktekkan tahapan public speaking

Public Speaking 15
BAB IV

STRUKTUR PROGRAM

Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusun materi yang akan
diberikan secara rinci pada tabel berikut :

NO MATERI JAM PELAJARAN

T P PL JML

A. MATERI DASAR

1 Pentingnya peningkatakan skill


communication pada calon jaksa
B. MATERI INTI

1 Konsep Dasar Public Speaking

2 Karakter dan Kemampuan Public


Speaker

3 Tahapan Public Speaking

4 Membangun Kepercayaan Diri dan


Mengelola Rasa Takut

5 Tekhnik Vocal, Gesture, dan Bahasa


Tubuh

6 Alat Bantu Visual dan Bicara

C. MATERI PENUNJANG

1 BLC

2 RTL

JUMLAH

16 Public Speaking
BAB V

PENUTUP

Modul ini berisi materi tentang Public Speaking yang terdiri dari pembahasan
persiapan dalam presentasi, landasan presenter, serta menetapkan sasaran dan
tujuan, yang ditujukan bagi siswa/peserta Diklat Pendidikan Pelatihan dan
Pembentukan Jaksa (PPPJ) Tahun 2019. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan
peserta Diklat mampu untuk:
a. Menjelaskan tahapan-tahapan dalam melakukan presentasi;
b. Memahami teknik dasar Public Speaking;
c. Mampu membuat analisis acara dana nalisis profil pendengar sebagai landasan
presenter;
d. Menetapkan sasaran dan tujuan dalam melakukan presentasi.

“ SELAMAT BELAJAR ”

Jakarta, Mei 2019


Tim Penyusun Modul

Badan Diklat Kejaksaan RI

Public Speaking 17

Anda mungkin juga menyukai