a
JAKSA AGUNG
REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera untuk kita semua, semoga senantiasa mendapat hidayah dan lindungan dari
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Laporan Tahunan 2015 ini
dapat tersusun dan dipersembahkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Momentum pergantian tahun 2015 menuju tahun 2016, merupakan saat yang tepat bagi
Kejaksaan untuk menyampaikan capaian kinerja Kejaksaan RI 2015 dalam Laporan Tahunan Kejaksaan
Republik Indonesia tahun 2015, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, sekaligus sebagai
bentuk pertanggungjawaban terhadap amanah rakyat untuk mendukung dan menghadirkan hukum
yang berkeadilan sosial bagi masyarakat Indonesia dan upaya mewujudkan hukum sebagai alat untuk
mencapai tujuan bangsa.
Laporan Tahunan 2015 sebagai sebuah laporan atas kinerja Kejaksaan tentunya sejalan dengan
kebijakan pemerintah sebagaimana termuat dalam sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Didalamnya juga terdapat korelasi dengan perencanaan pembangunan Kejaksaan yang terdapat dalam
Rencana Strategis kejaksaan Tahun 2015- 2019, Rencana Kerja Kejaksaan tahun 2015 serta evaluasi atas
setiap laporan periodik yang telah disusun oleh seluruh satuan kerja Kejaksaan se- Indonesia.
Semoga Laporan ini memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada publik tentang organisasi
Kejaksaan Republik Indonesia yang sedang mengarah kepada perbaikan sesuai ekspektasi publik,
sehingga kedepan Kejaksaan dapat lebih dipercaya oleh masyarakat dan mampu mewakili negara hadir
di tengah-tengah masyarakat, sebagai lembaga penegak hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya.
HM. PRASETYO
i
Da
aftarr Isi
Ba b IV
Pencapaian Kinerja
30
I Kata Pengantar
Pembinaan
II Daftar Isi 31
III Doktrin Intelijen
I V Visi dan Misi
41
Tindak Pidana Umum
V Tugas dan Wewenang 44
Tindak Pidana Khusus
56
B ab 1 Perdata dan Tata
Pendahuluan 64 Usaha Negara
1
Pengawasan Internal
68 dan Eksternal
Ba
ab II Pendidikan dan Pelatihan
74
Sekilas Tentang Kejaksaan
6
Tugas Pokok dan
6 Tanggung Jawab ab V
Ba
Kejaksaan
Kegiatan Lain
80
Organisasi Kejaksaan
7 Ba b VI
Profil Pimpinan
11
Penutup
83
Ba
ab III
La m
mpiran
Reformasi Birokrasi
21 Kejaksaan
85 Daftar nama Kejaksaan
Tinggi, Kejaksaan
Negeri dan Cabang
Kejaksaan Negeri
Seluruh Indonesia
ii
DOKTRIN KEJAKSAAN RI
SATYA :
Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tu-
han Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga mau-
pun kepada sesama manusia.
ADHI :
Kesempurnaan dalam bertugas dan berunsur utama pada rasa
tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa, keluarga dan
sesama manusia.
WICAKSANA :
Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku, khususnya dalam
penerapan kekuasaan dan kewenangannya.
iii
VISI
Menjadi lembaga penegak hukum
yang modern, berintegritas,
profesional, dan akuntabel dalam
mewujudkan supremasi hukum
di Indonesia.
MISI
1. Meningkatkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan RI dalam pelaksanaan tugas dan wewenang,
baik dalam segi kualitas dan kuantitas penanganan perkara seluruh tindak pidana,
penanganan perkara perdata dan tata usaha Negara, serta meningkatkan kegiatan
intelijen penegakan hukum secara modern, berintegritas, professional dan akuntabel yang
berlandaskan keadilan, kebenaran serta nilai-nilai kepatutan dalam rangka penegakan
hukum;
2. Mewujudkan peran Kejaksaan RI dalam hubungan Internasional, kerjasama hukum, dan
penyelesaian perkara lintas negara;
3. Mewujudkan aparatur Kejaksaan RI yang modern, berintegritas, profesional dan akuntabel
guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan wewenang, terutama
dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan serta tugas-tugas lainnya;
4. Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur organisasi Kejaksaan RI,
pembenahan informasi manajemen terutama mengimplementasikan program quickwins
agar dapat segera diakses masyarakat, penyusunan cetak biru (blue-print) pembangunan
aparatur Kejaksaan RI jangka menengah dan jangka panjang tahun 2025, menertibkan
dan menata kembali manajemen keuangan, dan peningkatan sarana dan prasarana serta
optimalisasi penerapan Teknologi Informasi (TI);
5. Meningkatkan reformasi birokrasi dan tata kelola Kejaksaan RI yang bersih dan bebas KKN
melalui reformasi mental dalam pelaksanaan tugas dan wewenang.
iv
TUGAS DAN WEWENANG
Berdasarkan Pasal 30 Undang Undang Nomor 16
Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia,
berikut adalah tugas dan wewenang Kejaksaan.
v
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
R
ancang bangun arah kebijakan dan strategi antar instansi, kerja sama Internasional dan
Kejaksaan RI dirumuskan dalam Peraturan memanfaatkan sarana teknologi dan informasi.
Jaksa Agung RI Nomor : PER-010/A/
Langkah-langkah konkret Kejaksaan RI dalam
JA/06/2015 tentang Rencana Strategis Kejaksaan
pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan
RI Tahun 2015-2019 yang mencakup 15 sasaran
di bidang penegakan hukum dapat diuraikan
strategis Kejaksaan sebagai bentuk komitmen
sebagai berikut :
pencapaian kebijakan umum pemerintah
sebagaimana termuat dalam RPJMN tahun 1. Satgassus P3TPK, Upaya memperkuat
2015-2019 yang memberikan penekanan pada Kehadiran Negara dalam Pemberantasa
9 (sembilan) agenda pembangunan nasional Korupsi.
(NAWA CITA), khusus agenda Memperkuat
kehadiran Negara dalam melakukan reformasi Korupsi merupakan salah satu dari sekian
sistem dan penegakan hukum yang bebas banyak tantangan yang harus dihadapi. Guna
korupsi, bermartabat dan terpercaya. merespon hal tersebut, Kejaksaan melakukan
penindakan terhadap Tindak Pidana Korupsi
Kinerja Kejaksaan sepanjang tahun 2015, membentuk Satuan Tugas Khusus Penanganan
tidak terlepas dari berbagai tantangan serta proses dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana
dan dinamika perkembangan hukum yang dewasa Korupsi (Satgassus P3TPK) di Kejaksaan Agung.
ini terjadi. Hal tersebut ditandai dengan terbitnya
beberapa peraturan perundangan atau keputusan- Pembentukan Satgassus P3TPK di
keputusan yang membawa perubahan yang Kejagung juga menjadi upaya pemicu bagi
cenderung semakin menambah beratnya upaya pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang
penegakan hukum. Beberapa jenis kejahatan dilakukan diseluruh satuan kerja Kejaksaan di
dan tindak pidana juga memiliki pola yang seluruh Indonesia. Rekapitulasi capaian kinerja
semakin canggih dan menjangkau Lintas Negara penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi
sehingga penanganannya melibatkan kerjasama pada satuan kerja Kejaksaan di seluruh wilayah
Indonesia adalah sebagai berikut:
1
1) Jumlah Penyelidikan : 1.988 perkara seminar Nasional melibatkan pakar hukum.
2) Jumlah Penyidikan : 1.785 perkara
Dari upaya tersebut, pada pokoknya
3) Jumlah Penuntutan : 2.446 perkara merekomendasikan penyelesaian pelanggaran
4) Jumlah Eksekusi : 1179 terpidana HAM Berat secara non-Judicial berupa
5) Penyelamatan Keuangan Negara pada rekonsiliasi nasional terhadap perkara
Tahap Penyidikan dan Penuntutan sebesar pelanggaran HAM Berat yang terjadi sebelum
Rp.642.612.382.187,- (enam ratus empat diundangkannya UU No. 26 Tahun tentang
puluh dua milyar enam ratus dua belas juta Pengadilan HAM.
tiga ratus delapan puluh dua ribu seratus
Dalam kesempatan Rapat Kerja Jaksa Agung
delapan puluh tujuh rupiah).
dengan Komisi III DPR RI pada tanggal 30
6) Uang pengganti yang disetor ke kas negara Juni 2015, Jaksa Agung juga menyampaikan
Rp.136.860.918.011,61,- (seratus tiga puluh rekonsiliasi nasional tersebut.
enam milyar delapan ratus enam puluh juta
sembilan ratus delapan belas ribu sebelas Pada tanggal 14 Agustus 2015, dalam acara Pidato
rupiah enam puluh satu sen). Kenegaraan pada sidang bersama DPR RI dan
DPD RI, Presiden Joko Widodo menyampaikan
2. Eksekusi Mati Jawaban atas Kondisi Darurat mengenai upaya penyelesaian pelanggaran
Narkoba HAM Berat masa lalu melalui rekonsiliasi nasional
dengan jalan membentuk Komite Rekonsiliasi
Bahwa negara Indonesia telah berkembang
untuk pelanggaran HAM Berat.
menjadi negara sasaran peredaran gelap
narkoba dimana angka penyalahguna 4. TP4P dan TP4D sebagai pengawal dan
Narkotika pada tahun 2015 telah mencapai pengaman pemerintah dan pembangunan
5,8 jiwa dengan angka kematian mencapai 33 untuk akselerasi pembangunan nasional.
orang perhari.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
Kondisi tersebut juga tergambar dari jumlah turun pada kuartal kedua tahun 2015,
penanganan perkara Tindak Pidana Narkotika yakni sebesar 4,67 persen, menjadi indikasi
dan Psikotropika yang ditangani Kejaksaan pelemahan ekonomi Indonesia, yang
pada tahun 2015 adalah sebanyak 29.349 mana salah satu penyebab lambatnya
perkara. pertumbuhan ekomomi tersebut disinyalir
karena rendahnya penyerapan anggaran
Kejaksaan secara aktif melaksanakan eksekusi
baik pusat maupun daerah yang dipicu
terpidana mati terhadap 14 orang terpidana
oleh adanya kekhawatiran, keragu-raguan,
terkait perkara Narkoba.
dan ketakutan dari para penyelenggara/
3. Rekonsiliasi Nasional, menghapus beban pejabat negara dalam mengambil kebijakan/
sejarah Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu. diskresi untuk melaksanakan pembangunan,
sehingga mengakibatkan terjadinya stagnasi
Jaksa Agung selaku penyidik perkara
pembangunan nasional.
Pelanggaran HAM Berat merasa perlu untuk
mencari solusi yang tepat guna mempercepat Untuk merespon kondisi tersebut, Kejaksaan
penyelesaian pelanggaran HAM Berat. Oleh telah membentuk Tim Pengawal dan
karenanya, sejak April 2015 Jaksa Agung secara Pengaman Pemerintah dan Pembangunan
aktif melakukan koordinasi dan konsolidasi Pusat (TP4P) di Kejaksaan Agung, Kejaksaan
dengan seluruh stakeholder terkait seperti Tinggi dan Kejaksaan Negeri di seluruh
KOMNAS HAM, Mekopolhukam, TNI, Polri dan Indonesia bertujuan untuk mendorong
BIN. Selain itu Kejaksaan juga aktif mengadakan percepatan penyerapan anggaran.
2
5. Menciptakan generasi muda Dalam rangka menjamin 7. Adhyaksa Monitoring Centre
sadar hukum dengan Jaksa penyelenggaraan Pilkada (AMC) sebagai penegasan
Masuk Sekolah (JMS). serentak yang demokratis, tidak ada tempat
salah satunya diwujudkan yang aman bagi pelaku
Bahwa kegiatan Jaksa Masuk
melalui penanganan tindak kejahatan.
Sekolah bertujuan untuk
pidana pemilihan secara
menciptakan generasi muda Kegiatan pengamanan
professional, proporsional
yang sadar hukum, telah buronan Kejaksaan
dan tidak memihak melalui
mulai dijalankan terhadap dilakukan dengan
pembentukan Sentra
sekolah sekolah dari tingkat memanfaatkan sarana AMC.
Gakkumdu sehingga mampu
SD hingga Perguruan Tinggi
menghasilkan Kepala Daerah Capaian pengamanan/
dan telah diikuti lebih
yang berkualitas, layak dan dukungan penangkapan
kurang 6.243 pendengar
patut untuk memimpin terhadap tersangka,
dan kegiatan ini akan terus
daerahnya. terdakwa, terpidana
dilaksanakan.
yang dilakukan dengan
Pada tanggal 8 Oktober
6. Sentra GAKKUMDU untuk memanfaatkan sarana AMC
2015 kejaksaan telah
mewujudkan Pilkada tahun 2015 adalah sebanyak
menandatangani
serentak yang demokratis 86 buronan.
Kesepakatan Bersama
dan terpercaya.
dengan Bawaslu dan 8. Pengacara Negara sebagai
Bahwa pada tanggal 09 Kepolisian RI tentang upaya menegakkan
Desember 2015, telah Sentra Gakkumdu sehingga kewibawaan Pemerintah.
dilaksanakan Pilkada diharapkan dapat menjadi
wadah untuk menyamakan Keberadaan Pengacara
serentak di 264 daerah
persepsi dan pola Negara sebagaimana
dengan akhir masa jabatan
penanganan Tindak Pidana termuat dalam Pasal 30
bulan Juni 2016.
Pemilihan Umum. ayat (2) UU No. 16 Tahun
3
2014 tentang Kejaksaan pembangunan dari 160.881.963.000,- (seratus
RI memiliki peran yang awal sampai akhir guna enam puluh milyar delapan
strategis dalam hal mempercepat penyerapan ratus delapan puluh satu
mewakili kepentingan anggaran dan akselerasi juta sembilan ratus enam
negara berdasarkan surat pembangunan nasional. puluh tiga ribu rupiah)
kuasa khusus, maupun sehingga prosentase PNBP
9. Optimalisasi penyerapan
melaksanakan fungsi terkait Kejaksaan RI adalah sebesar
anggaran guna
bantuan hukum, pelayanan 438%.
mempertahankan opini WTP.
hukum, pertimbangan
Bahwa Capaian kinerja
hukum, penegakan hukum, Kejaksaan RI
Kejaksaan RI tahun anggaran
tindakan hukum lain serta mengedepankan kepatuhan
2015 sesuai tugas dan
penyelamatan keuangan dalam pengelolaan
fungsi dilaksanakan pada
Negara dan pemulihan keuangan sehingga dapat
enam bidang (Pembinaan,
keuangan Negera. memenuhi standart
Intelijen, Tindak Pidana
pengelolaan keuangan
Jumlah total penyelamatan Umum, Tindak Pidana
yang ditentukan oleh Badan
dan pemulihan khusus, Perdata dan
Pemeriksa Keuangan. Hal
keuangan Negara oleh Tata Usaha Negara dan
tersebut bertujuan untuk
Kejaksaan Agung Rp. Pengawasan) dan 1 (satu)
mempertahankan opini
583.654.885.433.00,- (lima Badan DIKLAT dengan
Wajar Tanpa Pengecualian
ratus delapan puluh tiga pagu anggaran sebesar Rp
(WTP) sebagaimana telah
milyar enam ratus lima 5.067.708.915.000,- (lima
diraih oleh Kejaksaan RI
puluh empat juta delapan triliyun enam puluh tujuh
terhadap laporan keuangan
ratus delapan puluh lima milyar tujuh ratus delapan
Kejaksaan RI Tahun 2014.
ribu empat ratus tiga puluh juta sembilan ratus lima
tiga rupiah) dan Kejaksaan Bahwa penyerapan belas ribu rupiah) yang
Tinggi dan Kejaksaan anggaran tahun diimplementasikan dalam
Negeri seluruh Indonesia 2015, mencapai Rp. 8 (delapan) program
Rp.567.759.752.586,84. (lima 4.554.101.078.184,- (empat Kejaksaan RI Tahun 2015.
ratus enam puluh tujuh triliyun lima ratus lima puluh
Patut diakui bahwa
milyar tujuh ratus lima puluh empat milyar seratus satu
masih terdapat banyak
sembilan juta tujuh ratus juta tujuh puluh delapan
tugas yang menanti dan
lima puluh dua ribu lima ribu seratus delapan puluh
membutuhkan penanganan
ratus delapan puluh enam empat rupiah) atau 89,86 %.
yang berkesinambungan.
rupiah delapan puluh empat
Sampai dengan tanggal 29 Kejaksaan RI tetap optimis
sen)
Desember 2015 Kejaksaan untuk memberikan keadilan
Salah satu poin strategis RI telah berhasil melakukan menuju kesejahteraan
lainnya Pengacara Negara realisasi penerimaan Negara masyarakat sebagai tujuan
berkomitmen untuk Bukan pajak (PNBP) sebesar bernegara.
mensukseskan Pilkada Rp. 704.674.783.420,- (tujuh
serentak dengan mewakili ratus empat milyar enam
KPUD, dan pelaksanaan ratus tujuh puluh empat
fungsi TP4P/TP4D yang juta tujuh ratus delapan
dijalankan oleh Pengacara puluh tiga ribu empat ratus
Negara adalah dengan dua puluh rupiah) dari
mengawal kegiatan target PNBP sebesar Rp.
4
BAB II SEKILAS TENTANG
KEJAKSAAN
SEKILAS TENTANG KEJAKSAAN
2.1 TUGAS POKOK DAN TANGGUNG JAWAB
KEJAKSAAN
Beragam tugas di bidang hukum,
Kejaksaan sebagai salah satu lembaga
penegak hukum dituntut untuk lebih
berperan dalam penegakan hukum yang
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), menegakkan supremasi hukum,
perlindungan kepentingan umum, serta
penegakan hak asasi manusia.
Mengacu pada Undang Undang
K
ejaksaan R.I. adalah sebagai lembaga No.16 Tahun 2014, Kejaksaan RI sebagai
pemerintah yang melaksanakan kekuasaan lembaga pemerintahan yang melaksanakan
negara, khususnya di bidang penuntutan. kekuasaan negara di bidang penuntutan
Sebagai lembaga yang berwenang dalam harus melaksanakan fungsi, tugas dan
penegakan hukum dan keadilan, tugas pokok dan wewenangnya secara merdeka terlepas
wewenang Kejaksaan jauh lebih luas, mulai dari dari pengaruh kekuasaan pemerintah
Penyelidikan untuk Tindak Pidana khusus, hingga dan pengaruh kekuasaan pemerintah dan
melaksanakan Putusan Hakim (eksekusi) semua pengaruh kekuasaan lainnya (Pasal 2 ayat
kasus pidana. Belum lagi tugas mendukung 2 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004).
Ketertiban Umum dan keamanan, serta Sehingga para Jaksa bisa melaksanakan
pengawasan terhadap Aliran Kepercayaan yang tugas secara profesional. Ketetapan ini juga
dapat membahayakan Negara dan Masyarakat mengatur tugas dan wewenang Kejaksaan,
dimana Kejaksaan merupakan ketua PAKEM seperti yang tertuang dalam Pasal 30.
(Pengendalian Aliran Kepercayaan Masyarakat).
Melakukan penuntutan;
Bidang Pidana
Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap;
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat,
putusan pidana pengawasan, dan keputusan bersyarat;
Melaksanakan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-
undang;
Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.
Bidang Perdata dan Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak di dalam maupun di luar
Tata Usaha Negara pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.
Peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
Bidang Ketertiban
Pengamanan kebijakan penegakan hukum;
dan Ketentraman
Pengamanan peredaran barang cetakan;
Umum Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara;
Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama;
Penelitian dan pengembangan hukum statistic criminal.
6
2.2. STRUKTUR ORGANISASI Jangkauannya tidak hanya di pusat,
melainkan juga mencakup provinsi dan
Bahwa dengan ditetapkannya Peraturan
kabupaten/kota, dimana menjadi lingkup
Presiden R.I. Nomor 38 Tahun 2010 Tentang
kerja Kejaksaan Tinggi dan kejaksaan Negeri
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan R.I. maka,
/ Cabang Kejaksaan Negeri. Di tingkat pusat,
Kejaksaan Republik Indonesia melaksanakan
Jaksa Agung selain dibantu oleh Wakil Jaksa
tugas berdasarkan struktur organisasi
Agung juga memiliki enam Jaksa Agung
yang telah diperbaharui dengan Peraturan
Muda dan satu Badan Diklat yang pada
Jaksa Agung R.I. Nomor : 006/A/JA/03/2014
tahun 2012 ditingkatkan fungsinya dari Pusat
tentang Perubahan atas Peraturan Jaksa
menjadi Badan. Berikut organisasi Kejaksaan
Agung Republik Indonesia Nomor : 009/A/
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 38
JA/01/2011 tentang Organisasi dan Tata
tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kejaksaan Republik Indonesia.
Kerja Kejaksaan Republik Indonesia.
Secara organisasi, Kejaksaan RI
merupakan lembaga yang sangat besar.
7
Pimpinan dan penanggung Mempunyai tugas dan
jawab tertinggi Kejaksaan Wakil wewenang membantu Jaksa
Jaksa
yang memimpin, Jaksa Agung dalam melaksanakan
Agung mengendalikan pelaksanaan Agung tugas dan mewakili Jaksa
tugas dan wewenang Agung dalam hal Jaksa Agung
Kejaksaan. berhalangan, serta tugas lain
yang diberikan Jaksa Agung.
8
J. Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri d. Pelaksanaan pemberian bantuan di
Berwenang mengendalikan pelaksanaan bidang intelijen yustisial, di bidang
tugas dan wewenang Kejaksaan pada ketertiban dan ketentraman umum,
masing masing daerah hukumnya. Lingkup pemberian bantuan, pertimbangan,
tugasnya meliputi pelaksanaan penegakan pelayanan dan penegakan hukum
hukum baik preventif maupun re-presif pada di bidang perdata dan tata usaha
masing- masung wilayah hukumnya. KEjaskan Negara serta tindakan hukum dan
Tinggi bertanggung jawab langusng kepada tugas lain, untuk menjamin kepastian
Jaksa Agung, sementara Kejaksaan Negeri hukum, menegakkan undangan dan
bertanggung jawab kepada Kepala Kejaksaan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Tinggi pada masing- masing daerahnya. Jaksa Agung;
e. Penempatan seorang terseangka atau
J.1 Kejaksaan Tinggi
terdakwa di rumah sakit atau tempat
Sesuai peraturan Jaksa Agung Nomor :
perawatan jiwa atau tempat lain yang
PER-009/A/JA/01/2011, Kejaksaan Tinggi
layak berdasarkan penetapan Hakim
berkedudukan di Ibu Kota Provinsi, dengan
karena tidak mampu berdiri sendiri
daerah hukum meliputi wilayah provinsi
atau disebabkan hal-hal yang dapat
bersangkutan. Saat ini, berdasarkan
membahayakan orang lain, lingkungan
Laporan Tahunan Kejaksaan 2013, jumlah
atau irinnya sendiri;
Kejaksaan Tinggi mencapai 31.
f. Pemberian pertimbangan hukum
Dari sisi organisasi Kejaksaan Tinggi
kepada lembaga Negara, instansi
dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Tinggi
pemerintah, BUMN, BUMD dalam
yang dibantu oleh seorang Wakil Kepala
penyusunan peraturan perundang-
Kejaksaan tinggi serta beberapa orang
undangan serta meningkatkan
unsure pembantu pimpinan dan unsur
kesadaran hukum masyarakat;
pelaksana. Berdasarkan Peraturan
Jaksa Agung yang dikeluarkan pada g. Koordinasi, pemberian bimbingan dan
24 Januari 2011 itu, Kejaksaan Tinggi petunjuk teknis serta pengawasan, baik
menyelenggarakan delapan fungsi : di dalam maupun dengan instansi terkait
atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
a. Perumusan kebijaksanaan pelaksanaan
berdasarkan peraturan perundang-
dan kebijaksanaan teknis, pemberian
undangan dan kebijaksanaan yang
bimbingan dan pembinaan serta
ditetapkan oleh Jaksa Agung;
pemberian perijinan sesuai dengan
bidang tugasnya berdasarkan peraturan h. Melaksanakan pengelolaan data dan
perundang-undangan dan kebijaksanaan statistic criminal serta penerapan dan
yang ditetapkan oleh Jaksa Agung; pengembangan teknologi infotmasi di
lingkungan Kejaksaan Tinggi.
b. Penyelenggaraan dan pelaksanaan
pembangunan prasarna dan sarana, J.2 Kejaksaan Negeri
pembinaan manajemen, administrasi, Kejaksaan Negeri berkerdududkan di
organisasi dan ketatalaksanaan serta Ibukota Kabupaten atau Kota, dengan
pengelolaan atas milik Negara uang daerah hukum meliputi wilayah Kabupaten
menjadi tanggung jawabnya; atau Kota. Jumlahnya mencapai 402
c. Pelaksanaan penegakan hukum baik seluruh Indonesia.
preventive maupun represif yang Organisasi Kejaksaan Negeri dipimpin
berintikan keadilan di bidang pidana; oleh Kepala Kejaksaan Negeri, yang dalam
9
melaksanakan tugasnya dibantu oleh untuk menjamin kepastian hukum,
beberapa unsur pembantu pimpinan dan menegakkan kewibawaan pemerintah
unsur pelaksana. Adapun fungsi tugasnya dan penyelamatan kekayaan Negara,
adalah : berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan kebijaksanaan yang
a. Perumusan petunjuk pelaksanaan dan
diterapkan oleh Jaksa Agung;
petunjuk teknis berupa pemberian
bimbingan dan pembinaan serta d. Penempatan seorang tersangka atau
pemberian perizinan sesuai dengan terdakwa di rumah sakit atau tempat
tugasnya; perawatan jiwa atua tempat lain yang
layak berdasarkan penetapan hakim
b. Pelaksanaan pembangunan prasarana
karena tidak mampu berdiri sendiri
dan sarana, pembinaan manajemen,
atau disebabkan hal-hal yang dapat
administrasi, organisasi dan
membahayakan orang lain, lingkungan
ketatalaksanaan serta pengelolaan atas
atau dirinya sendiri;
milik negara yang menjadi tanggung
jawabnya; e. Pemberian pertimbangan hukum kepada
lembaga Negara, instansi pemerintah,
c. Pelaksanaan dan pengendalian
BUMN, BUMD di daerah hukum
pelaksanaan penegakan hukum,
Kejaksaan Negeri yang bersangkutan,
baik preventif maupun represif yang
penyususnan peraturan perundang-
berintikan keadilan di bidang pidana,
undangan serta peningkatan kesadaran
pelaksanaan intelijen yustisial di bidang
hukum masyarakat;
ketertiban dan ketentraman umum,
pemberian bantuan, pertimbangan, f. Koordinasi, pemberian bimbingan dan
pelayanan dan penegakan hukum petunjuk teknis serta pengawasan
di bidang perdata dant ata usaha baik di dalam maupun dengan instansi
Negara serta tindakan hukum terkait atas pelaksanaan tugas.
dan tugas-tugas lain. Tujuannya
10
2.3. PROFIL PIMPINAN
DATA PRIBADI
Nama : HM. PRASETYO, S.H
Tempat/tgl.Lahir : Tuban, 09 Mei 1946
Agama : Islam
Pendidikan Formal
Sarjana Hukum Tahun 1971
Pendidikan Kedinasan
1. Pembentukan Jaksa (1974)
2. Penataan P4 Tingkat Provinsi Papua Tipe A
(1979)
3. Penataran Intelijen Para Kasi Intel Kejati dan
Kejari (1981)
HM. PRASETYO, S.H
4. Trampil Teknis Jaksa (1986)
Jaksa Agung R.I 5. Kursus Bela Negara(1991)
6. Wira Intelijen (1993)
Sejumlah prestasi pernah
7. Analisis Kebijaksanaan (1995)
ditorehkan pria kelahiran
8. Sespanas (1995)
Tuban Jawa Tengah ini,
9. Pelatihan Dasar Kemiliteran (PEPELRADA I)
mengawali karirnya
(1996)
di eselon III sebagai
10. Kursus Kewiraan (1998)
Kepala Kejaksaan Negeri
11. Lemhanas (1998)
Kotabumi di Lampung,
Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Organisasi :
Barat, Kepala Kejaksaan Negeri Kediri di Jawa 1. Korps Pegawai Republik Indonesia /KORPRI
Timur, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Tahun 1973-2008
Sumatera Selatan, Wakil Kepala Kejaksaan 2. Anggota Dewan Pertimbangan DPP Ormas
Tinggi Kalimantan Selatan, Kepala Kejaksaan Nasional Demokrat Tahun 2011-2014
Tinggi Nusa Tenggara Timur, Inspektur I 3. Anggota Mahkamah Partai Nasdem Tahun
pada Inspektorat Kepegawaian dan Tugas 2013-2014
Umum, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Selatan, Direktur Upaya Hukum Eksekusi
dan Eksaminasi JAM Pidum, Jaksa Agung
Muda Tindak Pidana Umum dan sekarang
menjabat sebagai Jaksa Agung Republik
Indonesia dan dilantik oleh Presiden Joko
Widodo pada hari Kamis, 20 November 2014.
11
DATA PRIBADI
Nama : Dr. D. ANDHI NIRWANTO,
S.H., M.M.
Tempat/tgl.lahir : Kudus, 8 Januari 1956
Pangkat : Jaksa Utama (IV/e)
NIP : 19560108 198103 1 004
NRP : 6815612
Agama : Islam
Pendidikan Formal
1. S1 Tahun 1979
2. S2 Tahun 1998
3. S3 Tahun 2015
Pendidikan Kedinasan
Dr. D. ANDHI NIRWANTO, S.H., 1. Pembentukan Jaksa (1988)
M.M. 2. Susdas Wira Intel (1990)
Wakil Jaksa Agung R.I 3. Penyelundupan (1991)
4. Korupsi (1992)
Pria Kelahiran Kudus
5. Spadya (1992)
8 Januari 1956 ini,
6. Subversi (1993)
mengawali karirnya sejak
7. Spamen (1999)
tahun 1981 sebagai
8. Kepemimpinan Tk. I (2007)
Jaksa di Kejaksaan Negeri
Wonogiri. Jaksa yang kini Penghargaan Yang Pernah Diterima
berpangkat Jaksa Utama (Gol. SATYA LENCANA KARYA SATYA XXX dari
IV/e) ini pernah menjabat Kasi Intelijen pada Presiden RI Tahun 2011
Kejaksaan Negeri Palangkaraya, sebelum
menjabat Kasi Pidum pada Kejaksaan Negeri Selain itu, D. Andhi Nirwanto diangkat
Demak dan Kasi Pidsus pada Kejaksaan sebagai Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang
Negeri Jakarta Utara. Tindak Pidana Khusus sebelum menjadi
Jaksa yang satu ini pernah 2 kali menjabat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus.
sebagai Kepala Kejaksaan Negeri yaitu di Kini, Jaksa yang mempunyai hobi
Maros dan Jakarta Pusat. berolahraga tennis ini menjabat sebagai
Jaksa ini juga sempat menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung RI.
Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Jawa
Barat dan 2 (dua) kali sebagai Kepala Bagian
di Kejaksaan Agung, kemudian 2 (dua) kali
menjabat Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi
Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan.
Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur
Upaya Hukum Eks & Eksm pada JAM Pidum
dan Inspektur Pegasum pada Jaksa Agung
Muda Pengawasan serta 2 (dua) kali sebagai
Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur
dan DKI Jakarta.
12
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Dr. BAMBANG WALUYO
Tempat/Tgl lahir : Magetan, 12 Juli 1958
Pangkat/Golongan: Jaksa Utama (IV/e)
NIP : 19580712 198303 1 001
NRP : 6835810
Agama : Islam
Pendidikan Formal
1. Sarjana Hukum Tahun 1982
2. Magister Hukum Tahun 2002
3. Doktor Tahun 2015
Pendidikan Kedinasan
1. Penelitian Hukum (1983)
Dr. BAMBANG WALUYO 2. Pembentukan Jaksa (1989)
Jaksa Agung Muda Bidang 3. Analisis Jabatan (1990)
Pembinaan
4. Penyelundupan (1991)
5. Spadya (1994)
Pria Kelahiran Magetan 12
6. Spamen (1997)
Juli 1958 ini, mengawali
7. Kepemimpinan Tk. I (2011)
karirnya di Eselon
8. Lemhanas (2013)
III sebagai Kepala
Bidang Laporan dan Penghargaan Yang Pernah Diterima :
Distribusi PUSLITBANG, 1. SATYA LENCANA KARYA SATYA X dari
Kepala Bidang Penelitian Presiden RI TAHUN 1998
PUSLITBANG, Asisten Umum Jaksa Agung 2. SATYA LENCANA KARYA SATYA XX dari
RI, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Presiden RI TAHUN 2003
Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Kejaksaan 3. SATYA LENCANA KARYA SATYA XXX dari
Tinggi Gorontalo, Direktur Upaya Hukum Presiden RI TAHUN 2013
Eksekusi & Eksaminasi pada JAMPIDUM,
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan,
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan
RI, dan pada Tahun 2013 dilantik menjadi
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan.
13
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Dr. M. Adi Toegarisman
Tempat/Tgl lahir : Bangkalan, 28 Februari 1960
Pangkat/Golongan : Jaksa Utama (IV/e)
NIP : 19600228 198803 1 001
NRP : 6886090
Agama : Islam
Pendidikan Formal
1. Sarjana Hukum Tahun 1986
2. Magister Hukum Tahun 2001
3. Doktor Ilmu Hukum Tahun 2014
Pendidikan Kedinasan
1. Penataran Pengawasan Melekat (1989)
Dr. M. ADI TOEGARISMAN 2. Diklat Pembentukan Jaksa (1992)
Jaksa Agung Muda Bidang 3. Diklat Susda Wira Intelijen (1995)
Intelijen
4. Diklat Spama (1999)
5. Penyelesaian Sengketa PDT (2001)
Pria Kelahiran Padang
6. Sosialisasi UU Hak Cipta (2001)
28 Februari 1960 ini,
7. Lokakarya Tindak Pidana Perbankan (2001)
mengawali karirnya
8. TAR HUKLING (2002)
di Eselon III sebagai
9. Diskusi Panel Supremasi Hukum (2002)
Kepala Kejaksaan
Negeri Sumbawa Besar, Penghargaan Yang Pernah Diterima :
Kepala Kejaksaan Negeri 1. SATYA LENCANA KARYA SATYA X dari
Klaten, Asisten TP. Khusus Kejaksaan Tinggi Presiden RI tahun 2002
Yogyakarta, Kepala Kejaksaan Negeri 2. SATYA LENCANA KARYA SATYA XX dari
Jambi, Kasubdit PAKEM pada JAMINTEL, Presiden RI tahun 2009
Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi DKI
Jakarta, Pengkaji pada Kejaksaan Agung RI,
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat,
Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau,
Kepala Pusat Penerangan Hukum, Direktur
Penyidikan pada JAMPIDSUS, Kepala
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan pada Tahun
2015 dilantik menjadi Jaksa Agung Muda
Bidang Intelijen.
14
DATA PRIBADI
Nama : Dr. NUR ROCHMAD, S.H., M.H.
Tempat/tgl lahir : Jepara, 21 Maret 1959
Pangkat : Jaksa Utama (IV/e)
Nip : 19590321 198403 1 001
Nrp : 6845920
Agama : Islam
Pendidikan Formal
1. Sarjana Hukum Tahun 1983
2. Magister Hukum Tahun 2001
3. Doktor Tahun 2009
Pendidikan Kedinasan
1. Pembentukan Jaksa (1986)
Dr. NUR ROCHMAD, S.H., M.H. 2. Sussar Wira Intelijen (1987)
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak 3. Spesialisasi Penyelidikan (1992)
Pidana Umum
4. Spesialisasi Tindak Pidana Korupsi (1994)
5. Perdata Datun (1993)
Pria Kelahiran Jepara 21
6. Pendidikan Anti Terorisme di USA (2004)
Maret 1959 ini, mengawali
7. Spama (1995)
karirnya di Eselon III
8. Spamen (2003)
sebagai Kepala Bagian
9. Spati (2009)
Tata Usaha Kejaksaan
10. Lemhanas (2013)
Tinggi Jawa Timur, Kepala
Kejaksaan Negeri Negara Bali, Penghargaan Yang Pernah Diterima
Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum, SATYA LENCANA KARYA SATYA X dari Presiden
Kepala Kejaksaan Negeri Bandung Jawa RI Tahun 2009
Barat, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi
Jawa Timur, Asisten Tindak Pidana Umum
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Kasubdit
Kamtibum & TPUL Direktorat Penuntutan
JAMPIDUM, Pengkaji pada JAMPIDSUS,
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,
Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Kepala
Pusat Penerangan Hukum, Kepala Kejaksaan
Tinggi Sumatera Utara, Deputi III pada
KEMENKOPOLHUKAM Tahun 2013, Jaksa
Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara Tahun 2014 dan pada Tahun 2015
dilantik menjadi Jaksa Agung Muda Bidang
Tindak Pidana Umum.
15
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Dr. ARMINSYAH, S.H., M.SI.
Tempat/Tgl lahir : Padang, 03 Mei 1960
Pangkat/Golongan: Jaksa Utama (IV/e)
NIP : 19600503 198002 1 001
NRP : 4806034
Agama : Islam
Pendidikan Formal
1. Sarjana Hukum Tahun 1988
2. Magister Kriminologi Tahun 2003
3. Doktor (S3) Unair Tahun 2015
Pendidikan Kedinasan
1. Pembentukan Jaksa (1988)
Dr. ARMINSYAH, S.H., M.SI. 2. Penyelundupan (1993)
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak 3. Korupsi (1993)
Pidana Khusus
4. Susdar Wira Intel (1995)
5. Hak Intelektual (1997)
Pria Kelahiran Padang 03
6. Spama (1999)
Mei 1960 ini, mengawali
7. Kepemimpinan Tk. II (2006)
karirnya di Eselon
8. Kepemimpinan Tk I (2014)
III sebagai Kepala
Kejaksaan Negeri Penghargaan Yang Pernah Diterima :
Bontang Kalimantan SATYA LENCANA KARYA SATYA XXX dari
Timur, Asisten Intelijen Presiden RI tahun 2011
Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat,
Kepala Kejaksaan Negeri Cirebon Jawa
Barat, Kasubdit Ketentraman dan Ketertiban
Umum Kejaksaan Agung, Asisten Intelijen
Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Asisten Khusus
Jaksa Agung RI, Direktur Penyidikan pada
JAMPIDSUS, Kepala Kejaksaan Tinggi
Lampung, Inspektur III Pengawasan, Kepala
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Jaksa Agung
Muda Intelijen dan pada Tahun 2015 dilantik
menjadi Jaksa Agung Muda Bidang Tindak
Pidana Khusus.
16
DATA PRIBADI
Nama : BAMBANG SETYO
WAHYUDI, S.H., M.M.
Tempat/tgl lahir : Kediri, 26 Agustus 1957
Pangkat : Jaksa Utama Madya (IV/d)
Nip : 19570826 198503 1 001
Nrp : 6855756
Agama : Islam
Pendidikan Formal
1. Sarjana Hukum Tahun 1983
2. Magister Manajemen Tahun 2000
Pendidikan Kedinasan
1. Sussar Wira Intelijen (1987)
BAMBANG SETYO WAHYUDI, 2. Pembentukan Jaksa (1988)
S.H., M.M. 3. Khusus Korupsi (1992)
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata 4. Diklat Teknis Pidum, Pidsus, Datun (1996)
dan Tata Usaha Negara
5. Spama (1998)
6. Kepemimpinan II (2003)
Pria kelahiran Kediri,
7. Kepemimpinan I (2013)
26 Agustus 1957 ini
mengawali karirnya di Penghargaan Yang Pernah Diterima
Eselon III sebagai Kepala 1. SATYA LENCANA KARYA SATYA X dari
Kejaksaan Negeri Barabai Presiden RI Tahun 1999
di Kalimantan Selatan, 2. SATYA LENCANA KARYA SATYA XX dari
Inspektur Muda Intelijen dan Presiden RI Tahun 2008
Pidsus pada JAMWAS, Kepala Sub Direktorat 3. SATYA LENCANA KARYA SATYA XXX dari
TP. Khusus Lain pada Dit. Penyidikan Jaksa Presiden RI Tahun 2015
Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus
Kejaksaan Agung, Kepala Kejaksaan Negeri
Bojonegoro, Asisten Pengawasan pada
Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Wakil Kepala
Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, Wakil
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara,
Direktur Perdata pada JAM DATUN, Kepala
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Sekretaris
Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha
Negara dan pada Tahun 2015 dilantik
menjadi Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata
Usaha Negara.
17
DATA PRIBADI
Nama : Prof. Dr. R WIDYO PRAMONO,
S.H., M.M., M.Hum.
Tempat/tgl.lahir : Nganjuk, 07 Agustus 1957
Pangkat/Golongan : Jaksa Utama (IV/e)
NIP : 19570807 198503 1 001
NRP : 6855759
Agama : Islam
Pendidikan Formal
1. Sarjana Hukum Tahun 1984
2. Magister Manajemen Tahun 2001
3. Magister Hukum Tahun 2008
4. Doktor Tahun 2012
Prof. Dr. R WIDYO PRAMONO, Pendidikan Kedinasan
S.H., M.M., M.Hum. 1. Pembentukan Jaksa (1988)
Jaksa Agung Muda Bidang 2. Wira Intelijen (1990)
Pengawasan
3. Subversi (1993)
4. Penelitian Hukum (1993)
Pria Kelahiran Nganjuk 5. P4 Tipe A (1994)
7 Agustus 1957 ini, 6. Peradilan TUN (1995)
mengawali karirnya 7. Hak atas Kekayaan Intelektual (1997)
sebagai Jaksa pada 8. Spama (1999)
Kejaksaan Negeri Jakarta 9. Kepemimpinan TK. II (2002)
Selatan, Kejaksaan Tinggi 10. LEMHANNAS (2012)
DKI Jakarta, Pusdiklat
Kejaksaan R.I., Kabag Tata Usaha pada Jaksa Penghargaan Yang Pernah Diterima
Agung Muda Tindak Pidana Umum, Atase 1. Dari Jaksa Agung R.I. ADHYA SASTRA KARYA
Kejaksaan pada Kedutaan Besar R.I. di ADHYAKSA Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun
Thailand Bangkok, Kepala Kejaksaan Negeri 1988;
Sukabumi, Kepala Bagian Kerjasama Hukum 2. Dari Presiden R.I. SATYA LENCANA KARYA
Luar Negeri Kejaksaan Agung, Asisten SATYA 10 TAHUN Tahun 1997;
Khusus Jaksa Agung R.I., Kepala Biro Umum 3. Dari Presiden R.I. SATYA LENCANA KARYA
Kejaksaan Agung, Kepala Kejaksaan Tinggi SATYA 20 TAHUN Tahun 2005;
Papua, Inspektur IV pada JAMWAS, Kepala 4. Dari Jaksa Agung R.I. SIDHAKARYA 2011
Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Sekretaris Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Terbaik II se-
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, Indonesia, 22 Juli 2011;
Staf Ahli Jaksa Agung R.I. Bidang Tindak 5. Dari Rektor Universitas Sebelas Maret
Pidana Umum, Jaksa Agung Muda Bidang Surakarta sebagai Alumni UNS Terbaik/
Tindak Pidana Khusus dan pada tanggal 28 Berprestasi, 10 Maret 2013.
Oktober 2015 dilantik menjadi Jaksa Agung
Muda Bidang Pengawasan.
18
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : MUHAMMAD SALIM, S.H.,
M.H.
Tempat/Tgl lahir : Klaten, 28 November 1956
Pangkat/Golongan : Jaksa Utama (IV/e)
NIP : 19561128 198603 1 003
NRP : 6865636
Agama : Islam
Pendidikan Formal
1. Sarjana Hukum di UGM Tahun 1985
2. Magister Hukum Tahun 2004
Pendidikan Kedinasan
1. Pembentukan Jaksa (1989)
MUHAMMAD SALIM,S.H., M.H. 2. Penyelundupan (1991)
Kepala Badan Pendidikan Dan 3. Administrasi Perkara TP. Umum (1993)
Latihan
4. Spama (1997)
5. Kepemimpinan Tk. II (2002)
Pria Kelahiran Klaten 28
6. Kepemimpinan Tk. I (2013)
November 1956 ini,
mengawali karirnya di Penghargaan Yang Pernah Diterima
Eselon III sebagai Kepala SATYA LENCANA KARYA SATYA X dari Presiden
Bagian Sunproglapnil RI Tahun 2009
pada JAM Intelijen, Kepala
Kejaksaan Negeri Tanjung
Perak di Jawa Timur, Kasubdit Ketentraman
dan Ketertiban Umum, Kepala Kejaksaan
Negeri Jakarta Utara, Asisten Khusus Jaksa
Agung RI dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi
Jawa Tengah, Ditektur Penyidikan, Staf Ahli
Jaksa Agung RI, Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan, Kepala Biro Hukum dan
Hubungan Luar Negeri, Kepala Kejaksaan
Tinggi Nusa Tenggara Barat, Kepala Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Timur, Sekretaris Badan
Pendidikan dan Pelatihan dan pada tanggal
20 Mei 2014 dilantik menjadi Kepala Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI.
19
BAB III REFORMASI
BIROKRASI
REFORMASI BIROKRASI
S
ecara umum, pelaksanaan RB Kejaksaan RI Tahun 2010-2014 mendasarkan pada Keputusan Jaksa
Agung RI Nomor : KEP-066/A/JA/04/2012 tentang Penetapan Dokumen Usulan dan Road Map
Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI Tahun 2010-2014. Terkait dengan pencapaian RB Kejaksaan
RI dapat ditinjau dari hasil program Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
Kejaksaan RI Tahun 2013 yang mencapai 70,33 %. Hal tersebut bermakna Kejaksaan telah menunjukkan
kecenderungan perbaikan dan/atau sebagaian besar target besar yang relevan terpenuhi.
Pengakuan atas keberhasilan satunya adalah merubah pola pikir dilayani menjadi melayani.
Reformasi Birokrasi di Adapun dalam area perubahan ini, capaian yang telah dilakukan
lingkungan Kejaksaan RI dapat antara lain :
dilihat dari pencapaian Wajar 1) Terbentuknya Tim Manajemen Perubahan melalui Keputusan
Tanpa Pengecualian (WTP) dari Jaksa Agung RI Nomor : KEP-051/A/JA/05/2009 tentang
BPK-RI untuk laporan keuangan Pembentukan Tim Manajemen Perubahan Kejaksaan RI yang
Kejaksaan sejak Tahun 2013 ditindaklanjuti dengan beberapa hal antara lain:
hingga tahun 2014 serta pada
Mendorong pelaksanaan RB di Kejaksaan RI.
Tahun 2012 mendapat peringkat
ke-8 untuk pengelolaan website Menjalankan program sosialisasi RB pada Tahun 2011-2012
Kejaksaan RI menurut versi dan Internalisasi Program Reformasi Birokrasi Kejaksaan
Sekretariat Negara. Selain RI di seluruh Kejaksaan Tinggi di Indonesia sepanjang
itu, dalam hal keterbukaan periode Tahun 2010-2014 dengan melakukan serangkaian
informasi publik, pada Tahun sosialisasi program Reformasi Birokrasi tidak hanya di
2010 Kejaksaan RI menerima kantor pusat Kejaksaan Agung, tetapi juga meliputi 31
penghargaan dari Komisi (tiga puluh satu) Kejaksaan Tinggi di Indonesia.
Informasi Pusat (KIP) dengan Melaksanakan rapat/diskusi Tim Manajemen Perubahan
peringkat 8 dari 10 badan publik, untuk pembahasan program pelaksanaan RB di Kejaksaan
kemudian pada Tahun 2013 naik RI yang dipimpin oleh Wakil Jaksa Agung selaku Ketua Tim
menjadi peringkat 5. Pengarah Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI.
Menyusun tunjangan kinerja pegawai Kejaksaan
Adapun hasil capaiannya
berdasarkan peringkat jabatan.
secara rinci yang meliputi 8
(delapan) area perubahan 2) Terbentuknya Tim Manajemen Perubahan dan Evaluasi
dengan uraian sebagai berikut: Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI melalui Keputusan Wakil Jaksa
Agung Nomor : KEP-I-001/B/ WJA/01/2012 tanggal 31 Januari
1. Penataan Manajemen
2013 tentang Pembentukan Tim Manajemen Perubahan dan
Perubahan
Evaluasi Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI Tahun 2012, guna
Aspek Manajemen menjalankan program monitoring dan evaluasi Tahun 2013-
Perubahan merupakan salah 2014, yang ditindaklanjuti dengan melakukan Monitoring
satu motor penggerak untuk dan Evaluasi pelaksanaan RB pada 20 Kejaksaan Tinggi.
melakukan perubahan-
3) Pengembangan strategi komunikasi RB Kejaksaan RI melalui
perubahan di Kejaksaan
keberhasilan penyusunan:
RI agar organisasi dapat
menyesuaikan diri dengan Dokumen Strategi Manajemen Perubahan sesuai Peraturan
yang dicita-citakan, salah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
21
Birokrasi Nomor 53 teknis implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2011 tentang Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, melalui
Pedoman Penjaminan pembentukan:
Kualitas (Quality Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-014/A/JA/11/2012
Assurance) dan tentang Kode Perilaku Jaksa.
Pedoman Monitoring
Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-066/A/JA/07/2007
dan Evaluasi Reformasi
tentang Standar Minimum Profesi Jaksa.
Birokrasi. Dokumen
tersebut memuat Bagi organisasi Kejaksaan RI, perilaku Jaksa merupakan wajah
tentang rencana lembaga Kejaksaan. Oleh karena itu, perilaku Jaksa akan
strategis, rencana sangat mempengaruhi persepsi publik terhadap Kejaksaan RI
tindak, metodologi secara umum.
serta monitoring dan 6) Mengikuti diklat pengisian Penilaian Mandiri Pelaksanaan
evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang diadakan oleh Menpan-RB
reformasi birokrasi di
7) Terlaksananya Workshop Envisioning dan Manajemen
Kejaksaan RI.
Perubahan pada Tahun 2012 bagi Pejabat Eselon I dan
Dokumen Strategi Pejabat Eselon II di lingkungan Kejaksaan RI, yang bertujuan
Komunikasi RB untuk meningkatkan komitmen melaksanakan perubahan/
Kejaksaan RI Tahun reformasi serta mengubah perilaku.
2014.
8) Terlaksananya koordinasi dengan Kementerian PAN dan
4) Terbitnya Peraturan RB, Bappenas dan Mahkamah Agung untuk pelaksanaan
Jaksa Agung RI Nomor : Reformasi Birokrasi.
PER-011/A/JA/01/2010
tentang Rencana Strategis 9) Melakukan kerjasama dengan Tim Kementerian PAN dan
Kejaksaan RI Tahun 2010- RB, BKN dan Kementerian Keuangan untuk validasi grading
2014. tunjangan kinerja pegawai Kejaksaan RI.
22
berbasis teknologi ukuran Penilaian pada program ini adalah :
informasi yang dapat Aspek Organisasi;
diakses publik melalui Aspek kepemimpinan;
penyediaan kanal pada Aspek Perencanaan Kinerja;
situs www.kejaksaan. Aspek Manajemen SDM;
go.id. Aspek Penganggaran;
8) Membangun pusat data Aspek Pengukuran, Analisis dan Manajemen Informasi
Peraturan Kejaksaan Kinerja;
RI berdasarkan sistem Aspek Manajemen Proses;
on-line, sehingga
2) Penyusunan Profil Kejaksaan RI tahun 2025 yang dilakukan
memungkinkan pegawai
melalui proses dan tahapan studi mendalam yang meliputi
Kejaksaan RI untuk
studi kepustakaan, studi lapangan, studi banding luar negeri,
mengakses peraturan-
dan diskusi kelompok terarah (focus group discussion) sejak
peraturan dimanapun
Agustus 2008. Profil Kejaksaan RI Tahun 2025 merupakan
berada.
sebuah dokumen panduan untuk menggambarkan kondisi
3. Penataan dan Penguatan Kejaksaan RI masa depan, yang di antaranya memuat
Organisasi tentang:
Program ini bertujuan Diagnostik atas permasalahan dan sumber permasalahan
untuk meningkatkan efisiensi yang dihadapi Kejaksaan selama ini.
dan efektivitas organisasi Rekomendasi teknis untuk memperbaikinya, strategi
Kejaksaan secara proporsional kegiatan dan tahapan kerja, serta kerangka waktu
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pencapaian.
pelaksanaan tugas masing-
Indikator-indikator yang dapat digunakan guna mengukur
masing, sehingga Kejaksan
keberhasilan pelaksanaan rekomendasi dan kerangka
menjadi tepat fungsi dan tepat
acuan.
ukuran (right sizing). Adapun
dalam area perubahan ini, 3) Penyusunan dokumen Cetak Biru Kejaksaan RI yang disusun
capaian yang telah dilakukan berdasarkan hasil evaluasi kinerja 2009 dan profil Kejaksaan
antara lain : 2025. Sehingga melalui dokumen ini, dapat dilakukan
identifikasi dan analisis kesenjangan (gap) antara kondisi saat
1) Melakukan Evaluasi
ini dan kebutuhan masa depan dalam suatu perencanaan
Kinerja tahun 2009
yang sistemik dan terarah serta dijalankan pada suatu peta
dengan tujuan untuk
jalan (road map).
mengetahui kondisi
objektif kinerja Kejaksaan 4) Dilakukannya analisa jabatan, evaluasi jabatan dan
RI dalam penerapan remunerasi dengan melibatkan Konsultan independen
berbagai prinsip. yakni Hay Group. Selain itu, dilakukan analisis beban kerja
Selain itu, program ini yang dilakukan oleh Tim Khusus yang terdiri dari Tim
juga berfungsi untuk Konsultan dan Tim Kejaksaan Agung dengan melakukan
mengukur pencapaian kunjungan ke beberapa kantor Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan
hasil-hasil kerja organisasi Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di daerah-daerah yang
serta peraturan menjadi area pengambilan data sampel.
perundang-undangan 5) Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-009/
yang terkait dengan JA/A/01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan
organisasi Kejaksaan. Republik Indonesia dengan mendasarkan pada tata Kerja
Adapun yang menjadi Kejaksaan RI berdasarkan prinsip struktur organisasi yang tepat
23
fungsi dan tepat ukuran Agung RI dan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-002/A/
(right sizing) dengan JA/01/2014 tentang Layanan Pengadaan secara Elektronik di
memfokuskan pada Kejaksaan RI. Dengan ditindaklanjuti dengan penyiapan dan
pada optimalisasi fungsi pelaksanaan e-Procurement melalui:
utama dan fungsi lain
Pelatihan bagi Pokja ULP
yang dibutuhkan dengan
Pelatihan bagi PPK
pengaturan kewenangan
yang lebih tegas. Dimana Pelatihan bagi Penyedia
berdasarkan Peraturan Penyiapan infrastruktur e-Procurement
Jaksa Agung tersebut, 7) Pembentukan Pusat Pemulihan Aset melalui penerbitan
Kejaksaan telah melakukan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-006/A/JA/3/2014 Tentang
perampingan terhadap Perubahan atas Peraturan Jaksa Agung Nomor : 009/A/
3.731 jabatan yang JA/01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI.
meliputi penghapusan Hal tersebut merupakan upaya Kejaksaan RI dalam rangkap
jabatan Eselon IV teknis di menangani dan mengantisipasi perkembangan penanganan
pusat dan Eselon V teknis dan penyelesaian perkara terkait harta benda, Kejaksaan
di daerah. perlu melakukan tindakan penyelamatan dan pemulihan aset
6) Pembentukan Unit sejak dini, secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel
Layanan Pengadaan (ULP) untuk mengembalikan aset kejahatan kepada korban dan
dan Layanan Pengadaan atau Negara.
Secara Elektronik (LPSE) 8) Pembentukan satuan kerja Kejaksaan Negeri baru maupun
di lingkungan Kejaksaan peningkatan dari Cabang Kejaksaan Negeri menjadi Kejaksaan
berdasarkan Peraturan Negeri, guna menyesuaikan dengan Pemerintahan Daerah
Jaksa Agung Nomor : serta memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
PER-001/A/JA/01/2014 langsung. Selain itu, dibentuk beberapa atase hukum di luar
tentang Unit Layanan negeri sebagai upaya Kejaksaan RI untuk ikut menghadirkan
Pengadaan (ULP) di dukungan kepada Kedutaan Besar RI di luar negeri.
lingkungan Kejaksaan
4. Penataan Tata Laksana (IKU) dan sebagai basis penyusunan Instrumen Penilaian
Program ini bertujuan Kinerja Unit (IPKU).
untuk meningkatkan efisiensi 2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
dan efektivitas sistem, masing-masing bidang maupun satuan kerja, antara lain
proses dan prosedur kerja yakni:
yang jelas dan terukur pada
Penerbitan Peraturan Jaksa Agung tentang SOP Kerjasama
masing-masing satuan kerja
antar Bidang dalam Penanganan Perkara di Kejaksaan RI.
di Kejaksaan. Adapun dalam
area perubahan ini, capaian Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-010/A/
yang telah dilakukan antara JA/09/2012 tentang SOP pada Jaksa Agung Muda
lain: Pembinaan.
Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-037/A/
1) Pemetaan proses kerja
JA/09/2011 tentang SOP Intelijen Kejaksaan Republik
(business process) di
Indonesia. Selain itu, diterbitkan Peraturan Jaksa Agung
lingkungan Kejaksaan
Nomor : PER-024/A/JA/08/2014 tentang Administrasi
RI, yang ditindaklanjuti
Intelijen Kejaksaan Republik Indonesia.
dengan pemetaan
Indikator Kerja Utama Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER 039/A/
24
JA/10/2010 tentang Tata Kelola Administrasi dan Teknis yang dikeluarkan oleh
Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus sebagaimana Kementerian PAN-RB pada
telah diubah dengan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER- tahun 2012.
017/A/JA/07/2014.
5. Penataan Sistem
Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-036/A/ Manajemen Aparatur
JA/09/2011 tentang SOP Penanganan Perkara Tindak
Program ini bertujuan
Pidana Umum.
untuk meningkatkan
Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER- 040/A/ profesionalisme Sumber Daya
JA/10/2010 tentang SOP Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Manusia (SDM) Kejaksaan,
Wewenang Perdata dan Tata Usaha Negara. Selain itu, dengan mengingat aspek
diterbitkan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER- 018/A/ manajemen SDM merupakan
JA/07/2014 tentang SOP pada Jaksa Agung Muda Perdata salah satu pilar pembenahan
dan Tata Usaha Negara. dalam Reformasi Birokrasi.
Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-010/A/ Adapun dalam area
JA/10/2014 tentang SOP Penelusuran Aset. perubahan ini, capaian yang
Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-046/A/ telah dilakukan antara lain:
JA/12/2011 tentang SOP Terintegrasi dalam Penanganan 1) Penerbitan Peraturan
Perkara di Lingkungan Kejaksaan RI. Jaksa Agung Nomor
: 049/A/JA/12/2011
3) Penyusunan pedoman mekanisme kerja antara lain:
tentang Pembinaan Karir
Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-020/A/
Pegawai Kejaksaan RI.
JA/08/2014 Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang
2) Tersusunnya dokumen
Pengganti yang diputus Pengadilan Berdasarkan Undang-
standar kompetensi
Undang Nomor 13 Tahun 1971 tentang Pemberantasan
jabatan untuk jabatan
Tindak Pidana Korupsi.
Eselon III dan II.
Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER- 027/A/
3) Tersusunnya dokumen
JA/10/2014 tentang Pedoman Pemulihan Aset.
peta profil kompetensi
Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-028/A/
untuk jabatan Eselon III
JA/10/2014 tentang Pedoman Penanganan Perkara Pidana
dan II.
dengan Subjek Hukum Korporasi.
4) Pelaksanaan Asesmen
4) Penyusunan petunjuk pelaksanaan (juklak) SOP pelaksanaan Kompetensi bagi Pejabat
dan pengelolaan anggaran di masing-masing bidang yaitu: Eselon III, dan II dengan
Juklak Nomor : 02/E/WS.2/10/2011 tanggal 13 Oktober bekerjasama dengan
2011 tentang SOP Pelaksanaan dan Pengelolaan Anggaran Assessmen Center pihak
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum. ketiga.
Juklak Nomor : 11/F/FJP/11/2011 tanggal 18 Nopember 5) Pengembangan kamus
2011 tentang SOP Pelaksanaan dan Pengelolaan Anggaran kompetensi dan
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus. pelaksanaan Asesmen
Juklak Nomor : 004/G/GS.2/12/2011 tanggal 23 Desember Kompetensi di lingkungan
2011 tentang SOP Pelaksanaan dan Pengelolaan Anggaran Kejaksaan RI sudah
Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara. dilaksanakan mulai
pejabat Eselon II, III, IV, dan
5) Standarisasi dan kajian ulang atas SOP pada keseluruhan
Jaksa Fungsional.
bidang/badan di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia
sehingga selaras dengan hasil pemetaan proses kerja Asesmen Kompetensi
sekaligus sesuai dengan pedoman baru penyusunan SOP merupakan bagian dari
25
upaya peningkatan serta telah diberlakukan di lingkungan Kejaksaan RI sejak
kualitas dan perbaikan Tahun 2014.
sistem pengembangan
7) Dilakukannya tes penyaringan Pendidikan Pelatihan
SDM Kejaksaan RI, yang
Pembentukan Jaksa (PPPJ) dengan melibatkan pihak
bertujuan:
independen.
Memberikan suatu
8) Pelaksanaan rekrutmen CPNS di Kejaksaan Republik Indonesia
instrumen dan
dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi dan
dokumen kepada
dilakukan secara transparan dan akuntabel melalui:
pimpinan Kejaksaan RI
dalam merencanakan Penggunaan situs http://formasi.kejaksaan.go.id/
pengembangan rekrutmen/ dalam rekrutmen dan seleksi pegawai
pegawai yang relevan, (e-rekrutmen).
transparan, dan Penggunaan sistem Computer Asissted Test (CAT) untuk
akuntabel. Tes Kompetensi Dasar.
Mendapatkan hasil Pelibatan pihak ketiga independen (konsultan) untuk
penilaian kompetensi melaksanakan Tes Kompetensi Bidang.
yang obyektif dari para Penilaian melalui live scanning.
pejabat Kejaksaan RI. 9) Penyempurnaan dan pemanfaatan database kepegawaian
M e n d a p a t k a n dalam rangka pengembangan karir pegawai masih terus
informasi tentang dilakukan oleh Kejaksaan RI. Sistem yang terintegrasi dengan
suatu jabatan terkait dukungan database kepegawaian yang selalu update
dengan pejabat yang akan memudahkan pimpinan untuk mengambil kebijakan
sedang atau yang akan terkait pengelolaan SDM dari fase perencanaan sampai
mendudukinya. pengembangan karir.
Mendapatkan profil 6. Penguatan Pengawasan
pegawai untuk
Program ini bertujuan untuk meningkatkan
kepentingan mutasi di
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di
lingkungan Kejaksaan RI.
Kejaksaan RI. Adapun dalam area perubahan ini, capaian yang
Pengkajian, pemetaan telah dilakukan antara lain:
dan penyusunan
1) Penerbitan beberapa ketentuan guna optimalisasi
Instrumen Penilaian
pelaksanaan pengawasan antara lain yakni:
Kinerja Unit (IPKU)
serta Instrumen Keputusan Jaksa Agung Nomor : 255/A/JA/12/2011
Penilaian Kinerja tentang Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Kejaksaan.
(IPKJ) dan Instrumen Petunjuk Pelaksanaan Jaksa Agung Muda Pengawasan
Penilaian Kinerja Nomor : JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011 tentang Teknis
Pejabat Pengawasan Penanganan Laporan Pengaduan dan Tata Kelola
Fungsional (IPKPPF). Administrasi Bidang Pengawasan.
26
2) Penyusunan pusat rekomendasi dalam merespon potensi-potensi tindak
data pengelolaan kecurangan yang muncul.
pengaduan masyarakat, Penyelenggaraan pelatihan dasar auditor bagi APIP
sekaligus melakukan Kejaksaan yang dilaksanakan oleh Badan Diklat Kejaksaan
pengembangan kanal RI dengan peserta APIP dari seluruh Kejaksaan Tinggi,
pengelolaan pengaduan sehingga diharapkan pejabat pengawasan fungsional di
pada website Kejaksaan Kejaksaan memiliki pemahaman dasar mengenai audit
serta pengembangan keuangan pada satuan kerjanya masing-masing.
aplikasi Laporan
4) Optimalisasi peran APIP dalam pengkajian rencana anggaran.
Pengaduan dalam website
Kejaksaan. 5) Penerapan SPIP sebagai revisi atas Sistem Pengawasan
Melekat, direspon Kejaksaan dengan membentuk Satgas SPIP.
3) Meningkatkan kualitas
Anggota SPIP dilatih dengan modul standar yang dikeluarkan
kinerja pengawasan
BPKP. Satgas ini melakukan Diagnostic Assessment untuk
melalui:
mengetahui sistem pengawasan di Kejaksaan yang sudah
P e n y e l e n g g a r a a n berjalan baik dan yang masih harus ditingkatkan.
pelatihan dan
6) Peningkatan kualitas laporan terkait pengawasan melaui:
penyelenggaraan SPIP
di lingkungan Jaksa Penyusunan laporan Monitoring Evaluasi Pengawasan.
Agung Muda Bidang Penyusunan laporan entry data Laporan Pengaduan di
Pengawasan. Kejaksaan Agung.
Pelaksanaan program Penyusunan laporan entry data Laporan Pengaduan
peningkatan APIP, Kejaksaan Tinggi.
bekerja sama dengan
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Badan Pengawas
Keuangan dan Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
Pembangunan serta akuntabilitas kinerja Kejaksaan RI. Adapun dalam area perubahan
Kementerian PAN-RB. ini, capaian yang telah dilakukan antara lain :
27
and punishment). 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
5) P e n g e m b a n g a n Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan
instrumen penilaian publik di Kejaksaan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
kinerja unit dan individu. masyarakat. Adapun dalam area perubahan ini, capaian yang
6) Peningkatan kualitas telah dilakukan antara lain:
laporan kinerja melalui: 1) Penerbitan Peraturan Jaksa Agung tentang Standar Pelayanan
Pengembangan sistem Informasi Publik di Kejaksaan sebagaimana diatur dalam
laporan elektronik Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER-032/A/JA/08/2010
(e-report). tentang Pelayanan Informasi Publik di Kejaksaan.
Pelaksanaan dan 2) Penerbitan Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER- 011/A/
pengembangan sistem JA/06/2013 tentang Standar Pelayanan Publik Kejaksaan, yang
laporan kinerja dengan ditindaklanjuti dengan kegiatan sosialisasi dan internalisasi
sistem elektronik di tingkat yang lebih teknis yakni Kejaksaan Tinggi dan
(e-lakip). Kejaksaan Negeri.
7) Penyusunan Rencana 3) Pelatihan Unit Kehumasan untuk seluruh Asisten Intelijen dan
Strategis Kejaksaan Kepala Seksi Intelijen pada seluruh satuan Kerja Kejaksaan RI.
Tahun 2015-2019
4) Pelaksanaan lokakarya dan seminar Penerapan Standar
dengan melibatkan
Pelayanan Publik di Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri.
pemangku kepentingan
Melalui kegiatan ini teridentifikasi beberapa inovasi pelayanan
baik internal maupun
publik yang dapat dikembangkan khususnya di lingkungan
eksternal Kejaksaan dan
Kejaksaan Negeri.
mengacu pada Peraturan
Menteri Perencanaan 5) Peningkatan pelayanan publik melalui sarana website,
Pembangunan Nasional/ dengan melakukan :
Kepala Bappenas Nomor Menyusun kurikulum pelatihan dan pengelolaan website.
5 Tahun 2014 tentang Melaksanakan pelatihan dasar jurnalisme website.
Pedoman Penyusunan
Melaksanakan pelatihan teknis pengambilan sudut berita
dan Penelaahan Rencana
dan peliputan berita.
Strategis Kementerian/
Lembaga Tahun 2015- Melaksanakan pelatihan penyuntingan berita dan
2019. penulisan rilis.
Melaksanakan pelatihan optimalisasi mesin pencari.
Asesmen dan rekomendasi pengintegrasian website
Kejaksaan.
Memperbaiki tata letak website.
28
BAB IV PENCAPAIAN KINERJA
Pembinaan
PENCAPAIAN KINERJA
D
alam beberapa hukum dalam membenahi atau yang dikenal dengan
tahun terakhir kehidupan berbangsa dan Nawa Cita.
lembaga penegak bernegara.
Kejaksaan secara
hukum mendapat banyak
Tuntutan untuk komprehensif dan
sorotan masyarakat,
lebih memprioritaskan berkesinambungan
termasuk di dalamnya
penegakan hukum juga melakukan peningkatan
Kejaksaan. Hal ini tentu
tergambar dalam sembilan kualitas integritas,
tidak lepas dari makin
agenda prioritas Presiden/ performance dan
meningkatnya kesadaran
Wakil Presiden Joko transparansi guna
masyarakat akan
Widodo dan Jusuf Kalla membangun kepercayaan
pentingnya penegakan
publik pada Kejaksaan.
30
Pembinaan
4.1 PEMBINAAN
31
Pembinaan
32
Pembinaan
Pelaksanaan FGD seluruh Kejaksaan Tinggi di Indonesia Pelaksanaan FGD mengenai Kebijakan Bank Indonesia
yang dilaksanakan di masing-masing Kejati mengenai dalam Pengelolaan Moneter dan Nilai Tukar serta
penguatan Kejaksaan dalam konstitusi, untuk kewajiban Penggunaan Rupiah tanggal 5 November 2015
memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-55 tanggal 22 Juli di Sasana Pradana Kejaksaan Agung.
2015. Pelaksanaan FGD mengenai penguatan Kejaksaan dalam
Pelaksanaan Media briefing Kedudukan Kejaksaan konstitusi dan posisi Kejaksaan terhadap RUU KUHP
sebagai Dominus Litis tanggal 20 September 2015, di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa
bertempat di Bakoel Koffie-Jakarta, kerjasama MaPPI Tengah tanggal 12 November 2015.
(Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia) FH UI Pelaksanaan FGD mengenai posisi Kejaksaan terhadap
dengan Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri. RUU KUHP dan Kewenangan Kejaksaan dalam Perkara
Pelaksanaan Simposium dan Peluncuran Buku Bunga Kehutanan di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan
Rampai Kejaksaan RI kerjasama Masyarakat Pemantau tanggal 1 Desember 2015.
Peradilan Indonesia (Mappi) FH UI dengan Biro Hukum Pelaksanaan Seminar Nasional dengan tema: Strategi
dan Hubungan Luar Negeri, Kejaksaan RI tanggal 28 Penguatan Fungsi Kejaksaan RI dalam Sistem Peradilan
September 2015 yang bertempat di Auditorium Fakultas Pidana di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur
Hukum Universitas Indonesia, Depok. tanggal 10 Desember 2015.
33
Pembinaan
Enforcement Academy
(ILEA) di Bangkok
Thailand.
Memfasilitasi pengiriman
personel jaksa untuk
mengikuti pelatihan
Governance and anti
corruption di Washington
DC Amerika Serikat.
Memfasilitasi pengiriman
personel jaksa untuk
mengikuti pelatihan
Workshop Perlindungan
Memfasilitasi pengiriman Lintas Instansi di JCLEC konsumen, kompetisi
personel Jaksa (Jaksa Semarang. tidak sehat dan
pada Biro Hukum dan Pelaksanaan Refresher perlindungan rahasia
Hubungan Luar Negeri) Training Jaringan I-24/7 di dagang di Singapura.
untuk menghadiri Sidang Jakarta. Memfasilitasi pengiriman
Komisi Pencegahan personel jaksa untuk
Memfasilitasi pengiriman
Kejahatan dan Peradilan mengikuti Trade secret
personel Jaksa untuk
Pidana (Commission on protection di Alexandria,
mengikuti Pelatihan di
Crime Prevention and Amerika Serikat.
Republik Rakyat Tiongkok.
Criminal Justice) di Wina
Memfasilitasi pengiriman Memfasilitasi pengiriman
Austria.
personel Jaksa untuk personel jaksa untuk
Memfasilitasi pengiriman mengikuti Lokakarya
mengikuti menjadi
personel Jaksa (Jaksa tentang kejahatan
Anggota Delegasi RI
Fungsional pada Jaksa Cyber di Kuala Lumpur,
dalam pembahasan Draft
Agung Muda Pembinaan) Malaysia.
MoU Combating Human
untuk mengikuti Program
Trafficking antara PEMRI Memerima kunjungan
Jaksa Magang pada KJRI
dengan Pemerintah PEA. Pertemuan Bilateral
Hongkong.
Melaksanakan sosialisasi antara Jaksa Agung RI
Memfasilitasi pengiriman dengan Secrertary for
dan konsultasi kerja sama
personel Jaksa (Jaksa Justice Hong Kong, 18
hukum kepada Atase
pada Biro Hukum dan September 2015.
Hukum dan perwakilan
Hubungan Luar Negeri)
RI Riyadh di Riyadh Saudi Memfasilitasi pengiriman
untuk menghadiri
Arabia. personel jaksa untuk
undangan the 1st
Memfasilitasi pengiriman mengikuti The
meeting of the working
personel jaksa untuk International Visitor
group on the processing
mengikuti pelatihan Leadership Program, 11
of information (GTI) Lyon
penanganan kejahatan September s.d 5 Oktober
Perancis.
perdagangan manusia di Amerika Serikat.
Memfasilitasi Kursus
dan Eksploitasi anak
Penyidikan Kejahatan
yang diselenggarakan
Ekonomi dan Kerjasama
oleh Internasional Law
34
Pembinaan
35
Pembinaan
36
Pembinaan
D. Kepegawaian
a. Pengolahan/pemprosesan data
pegawai Kejaksaan baik berupa
pengurangan, penambahan
maupun perubahan data
pegawai ke dalam database
Sistem Informasi Kepegawaian
(SIMPEG) dan SIMKARI 2.
Adapun data kepegawaian
tersebut berupa SK Kenaikan
Pangkat, SK Mutasi, SK
Pensiun, SK Hukuman Disiplin,
Laporan Selesai Pendidikan
dan Pelatihan, Laporan Selesai
Pendidikan Formal, LHKPN, dll,
data yang sudah dimasukkan
kedalam database pada periode
tahun 2015 adalah sebanyak
12.530 data entry;
b. Pengembangan dan/atau penyempurnaan Aplikasi Geografis Kepegawaian untuk memetakan
keadaan pegawai Kejaksaan RI di seluruh Indonesia.
c. Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Implementasi Sistem Pendataan Ulang PNS
Elektronik (e-PUPNS) di lingkungan Kejaksaan Agung dan Badan Diklat Kejaksaan RI pada
tanggal 13 s.d. 15 September 2015.
d. Melaksanakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis e-PUPNS dengan peserta Kepala Sub Bagian
Kepegawaian dan 2 (dua) orang verifikator level pertama dari 31 Kejaksaan Tinggi, Kepala Sub
Bagian Umum dan 1 (satu) orang verifikator level pertama dari 7 Bidang di Kejaksaan Agung dan
Badan Pendidikan dan Pelatihan pada tanggal 18 s.d. 20 November 2015.
e. Pengangkatan CPNS menjadi PNS sebanyak 1.002 pegawai.
f. Pengangkatan Fungsional Jaksa setelah PPPJ sebanyak 596 pegawai.
g. Melaksanakan seleksi calon peserta Pembentukan Jaksa Tahun Anggaran 2014 bertujuan untuk
memperoleh Calon Peserta diklat Pendidikan Jaksa sebanyak 600 orang untuk 2 gelombang.
h. Melaksanakan Kegiatan Asesmen Kompetensi yang dilaksanakan oleh Pihak Ketiga, yaitu
Asesmen Kompetensi untuk Menduduki Jabatan Struktural Eselon III yang dilaksanakan pada
tanggal 14 September s.d 9 Oktober 2015 dan diikuti oleh 852 orang peserta.
i. Pada tahun 2015, Kejaksaan telah menugaskan beberapa pegawainya ke instansi luar sebanyak
55 pegawai.
E. Pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN)
Kejaksaan RI melalui Bidang Pembinaan melakukan pengawasan dan pengendalian BMN.
Semua Satuan Kerja sudah menggunakan Aplikasi SIMAK-BMN dalam penatausahaan Barang Milik
Negara.
Pelaksanaan penghapusan BMN Kejaksaan seluruh Indonesia berupa gedung dan kendaraan
berjumlah 41 SK Penghapusan, sedangkan untuk PM diberikan kewenangan pada masing-
masing Kejaksaan Tinggi dengan Keputusan Jaksa Agung Muda Pembinaan Nomor : KEP-X-388/C/
Cpl/10/2014 tentang Perubahan Pelimpahan sebagian Wewenang Jaksa Agung Muda Pembinaan
Selaku Pengguna Barang Kepada Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri dan Kepala
Cabang Kejaksaan Negeri di Seluruh Indonesia.
37
Pembinaan
38
Pembinaan
39
Pembinaan
5. Untuk mengoptimalkan penyelesaian Barang Rampasan Negara dan Barang Sitaan, Pusat
Pemulihan Aset mengusulkan Draft dan telah ditetapkan dalam Surat edaran Jaksa Agung RI
Nomor : SE-010/A/JA/08/2015 tentang Kewajiban Jaksa untuk melelang barang sitaan yang lekas
rusak atau memerlukan biaya penyimpanan tinggi dan surat edaran Jaksa Agung RI Nomor : SE-
011/A/JA/08/2015 tentang Barang Rampasan Negara yang akan digunakan untuk kepentingan
Kejaksaan. Kedua Surat Edaran Jaksa Agung RI tersebut akan dievaluasi pelaksanaannya pada
tahun 2016 sebagai salah satu Rencana Aksi Nasional PPK Tahun 2016.
6. Pusat Pemulihan Aset telah melaksanakan penelusuran asset (asset tracking) untuk mendukung
upaya eksekusi Pembayaran Uang Pengganti terkait putusan perkara Tindak Pidana Korupsi dan
Piutang Negara lainnya yang pelaksanaannya berkoordinasi dengan satker terkait dan bidang
teknis yaitu Bidang Tindak Pidana Khusus, Bidang Tindak Pidana Umum dan Bidang DATUN yaitu
dalam perkara Tindak Pidana Korupsi atas nama terpidana Lee Darmawan, Hendra Rahardja,
Adrian Herling Waworuntu, David Nusa Wijaya, Testiawati Binti Kantawi dan A. Lay als Sartono
serta adanya gugatan perdata perbuatan melawan hukum dalam perkara perdata Yayasan
Supersemar.
7. Dalam kaitan dengan kerjasama internasional untuk mengembalikan aset terkait tindak pidana
yang dilarikan ke luar negeri, PPA berpartisipasi dalam pertemuan kelompok ahli Interpol, yaitu
Pertemuan Ketiga Kelompok Ahli Interpol mengenai Identifikasi, Lokasi, dan Penyitaan Aset (3rd
Meeting of the Interpol Expert Group Meeting on the Identification, Location and Seizure of
Assets) di Berlin, Jerman pada tanggal 11-12 Mei 2015. Pertemuan ini menghasilkan kesimpulan
yang pada intinya sepakat untuk memperkenalkan dan mengembangkan new notice (semacam
red notice untuk mencari buronan yang lari ke luar negeri), yang bertujuan untuk melacak aset
terkait hasil tindak pidana yang dilarikan ke luar negeri.
8. Kegiatan PPA bidang lintas negara berikutnya adalah partisipasi pada Pertemuan Kesembilan
Kelompok Kerja Antar Pemerintah dalam Pemulihan Aset (9th Intersessional Meeting of the Open-
Ended Intergovermental Working Group on the Asset Recovery), di Wina, Austria, 3-4 September
2015. Dalam pertemuan tersebut hadir 91 Negara Pihak UNCAC, Jepang dan Selandia Baru selaku
observer, dan organisasi internasional
seperti Bank Dunia dan FATF.
40
INTELEJEN
4.2 INTELIJEN
Kinerja Bidang Intelijen
Tahun 2015 : Melaksanakan Supervisi dan Evaluasi Kinerja Intelijen
serta Sosialisasi antara lain :
a. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-024/A/
JA/08/2014 tanggal 25 Agustus 2014 tentang
Administrasi Intelijen Kejaksaan Republik
Indonesia.
b. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-010/A/
JA/05/2014 tentang SOP (Standar Operasional
Prosedur) Penelusuran Aset.
c. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-018/A/
JA/09/2015 tanggal 03 September 2015 tentang
Petunjuk dan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang
Jaksa Agung untuk melakukan Pencegahan dan
Pencekalan.
d. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-019/A/
JA/09/2015 tanggal 25 September 2015 tentang
Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan
dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat.
KEGIATAN INTELIJEN A. Dukungan e. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : KEP-132/A/
Manajemen dan JA/09/2015 tanggal 02 September 2015 tentang
Kegiatan intelijen yang SOP (Standar Operasional Prosedur) Pelaksanaan
Dukungan Teknis Pengamanan Peredaran Barang Cetakan.
dilaksanakan oleh Kejaksaan
lainnya Jaksa Agung
RI berdasarkan ketentuan f. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : KEP-152/A/
Muda Intelijen JA/10/2015 tanggal 01 Oktober 2015 tentang
yang berlaku meliputi
penyelidikan, pengamanan Memberikan pelayanan Pembentukan Tim Pengawal dan Pengaman
kesekretariatan secara Pemerintahan dan Pembangunan Pusat (TP4P).
dan penggalangan. Dalam
optimal sehingga seluruh g. Instruksi Jaksa Agung Nomor : INS -001/A/
Undang-undang No.
kegiatan Tupoksi dalam JA/10/2015 tentang Pembentukan Tim Pengawal
16 Tahun 2004 tentang dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan
program Penyelidikan,
Kejaksaan RI, Intelijen daerah (TP4D) di Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan
Pengamanan
Kejaksaan selaku indera Negeri seluruh Indonesia.
Penggalangan masing
adhyaksa selain bertugas h. Surat Edaran Jaksa Agung RI Nomor : SE-017/A/
- masing Direktorat dan
selaku supporting JA/08/2015 tanggal 07 Agustus 2015 tentang
Puspenkum terlaksana
terhadap pelaksanaan Penyelidikan Kasus Tindak Pidana Korupsi dan
dengan tepat waktu,
menyatakan Peraturan Jaksa Agung RI Nomor
tugas Pidsus, Pidum, tertib administrasi dan : PER-011/A/JA/04/2013 tanggal 1 April 2013
Datun, juga memiliki peran keuangan selama tahun tentang Penyelidikan Kasus Dugaan Tindak
utama dalam membina 2015; Pidana Korupsi tidak berlaku kembali.
ketertiban dan ketentraman Telah dilakukan in house Memberikan Penilaian Kinerja Intelijen Kejaksaan
umum. Kelembagaan training mengenai Tinggi Se-Indonesia sebanyak 12 kali dalam 1 (satu)
Intelijen Kejaksaan MEA pada tanggal 6-7 tahun;
RI juga semakin kuat Oktober 2015 bertempat Melaksanakan Rekomendasi Rapat Kerja Kejaksaan RI
dengan diundangkannya di ruang rapat Jaksa Tahun 2014;
Undang-Undang Intelijen Agung Muda Bidang Melaporkan hasil pelaksanaan Kinerja dan Realisasi
Negara, dimana intelijen Intelijen. Penyerapan Anggaran dalam bentuk Laporan
Kejaksaan RI diposisikan Berkenaan dengan Akuntabilitas Kinerja Triwulan dan Tahunan Kepada
penyelenggaraan Jaksa Agung RI;
menjadi bagian dari
penyelenggaraan Pilkada Serentak tahun Melaksanakan Rapat Kerja Teknis Bidang Intelijen
2015, telah dibentuk Tahun 2015;
Intelijen Negara yang
Posko Pemantau Pilkada Menyiapkan bahan materi RDP (Rapat Dengar
menyelenggarakan fungsi
serentak. Pendapat) dengan Komisi III DPR-RI;
Intelijen Penegak Hukum.
Turut serta mengikuti pelaksanaan Rapat Kerja
Kejaksaan RI Tahun 2015.
41
INTELEJEN
B. Direktorat I C. Direktorat II
Direktorat I selama Direktorat II selama Tahun 2015 berhasil melaksanakan kinerja sebagai berikut:
Tahun 2015 berhasil Menghasilkan 62 LHK bidang Politik, Sosial Budaya dan Sumber Daya Organisasi di
melaksanakan kinerja lingkungan Kejaksaan Agung dari 62 LHK yang ditargetkan.
sebagai berikut : Menghasilkan 4 LHK Operasi Intelijen Pengawasan terhadap aliran kepercayaan
Menghasilkan 106 LHK masyarakat dan keagamaan dari 4 LHK yang ditargetkan.
(Laporan Hasil Kegiatan)
Operasi Intelijen Bidang Tabel
Ekonomi, Keuangan Penerbitan, Pencabutan dan Pengakhiran Pencegahan Keluar Negeri
dan Pembangunan terhadap orang yang terkait dengan penegakan Hukum Tahun 2015
dari 80 LHK yang Perpanjangan Pencabutan Pengakhiran
ditargetkan. Tahun Cegah Baru
Cegah Cegah Cegah
Menghasilkan 53 2015 172 88 5 Nihil
LHK Intelijen Bidang
Ekonomi, Keuangan Tabel
dan Pembangunan Data Hasil Kegiatan Pengawasan Barang Cetakan
dari 50 LHK yang
Buku dari Luar Majalah dari Luar
ditargetkan. Tahun Koran dari Luar Negeri
Negeri Negeri
Melaksanakan 86
2015 3.850 99 80
kegiatan pelacakan aset
dalam rangka eksekusi Tabel
uang pengganti bagi Data Orang Asing di Indonesia
Kejaksaan Agung dari
80 kegiatan yang Tahun Wisatawan Asing Masuk Indonesia Tenaga Kerja Asing di Indonesia
ditargetkan. 2015 352.285 92.238
D. Direktorat III
Direktorat III selama Tahun 2015 berhasil melaksanakan kinerja sebagai berikut :
Menghasilkan 112 LHK bidang Produksi dan Sarana Intelijen dari 100 LHK yang ditargetkan.
Menghasilkan 85 orang/kegiatan Dukungan Pengamanan Buron Kejaksaan dari 85 orang/kegiatan yang ditargetkan.
Mengoperasionalkan Monitoring Center dalam Rangka Lawful Interception secara optimal selama 12 bulan dari 12
bulan layanan yang ditargetkan.
Monitoring Center Bidang Intelijen Kejaksaan Agung Tahun 2014 telah berhasil melakukan pengamanan terhadap
tersangka, terdakwa, atau terpidana yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO/Buron) Kejaksaan berdasarkan
permintaan dari Bidang Tindak Pidana Khusus dan Pidana Umum, antara lain sebagai berikut :
1. SAMSON YASIR ALKATIRI, terpidana kasus korupsi di Kabupaten Seram Bagian Timur, yang berhasil ditangkap di
Surabaya pada tanggal 11 Januari 2015.
2. Drs. RAZMAN ARIF NASUTION, MA., terpidana kasus penganiayaan yang berhasil ditangkap di Jakarta pada
tanggal 18 Maret 2015.
3. H. JOHA FAJAL, SE. (Anggota DPRD Samarinda), terpidana kasus illegal minning, yang berhasil ditangkap di
Jakarta Barat pada tanggal 20 Maret 2015.
4. PRAWOTO SAKTIARI (Mantan Anggota DPRD Jawa Tengah), terpidana kasus korupsi, yang berhasil ditangkap di
Jakarta Selatan pada tanggal 18 Juni 2015.
5. ASEP SUKARNO (Kabiro Organisasi Pemprov Jabar), tersangka kasus korupsi, yang berhasil ditangkap di Cirebon
pada tanggal 28 Juni 2015.
6. TONY WONG, terpidana dengan sengaja mengangkut hasil hutan yang tidak dilengkapi bersama-sama dengan
keterangan sahnya hasil hutan, yang berhasil ditangkap pada tanggal 22 Oktober 2015.
Kegiatan cegah tangkal guna mempersempit ruang gerak para pelaku tindak pidana pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut :
Tabel
Rekapitulasi Jumlah DPO (Buron) yang Berhasil Diamankan Tahun 2015
42
INTELEJEN
43
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
44
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
45
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
Tabel
Perkara Perikanan yang diterima oleh
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Tabel
Perkara Tindak Pidana Pilkada Tahun 2015
Jumlah Penyidik
No Kejaksaan Tinggi Jumlah
Perkara 2014 2015 No Kejaksaan Tinggi Keterangan
Perkara
1 Aceh 13 5 8 1 Sulawesi Selatan 5 3 sudah putus
2 Sumatera Utara 21 - 21 1 dikembalikan
3 Riau 3 - 3 1 proses
persidangan
4 Kepulauan Riau 56 4 52
2 NTB 1 Sudah putus
5 DKI Jakarta 4 - 4
3. Jawa Tengah 2 Ekseskusi
6 D.I Yogyakarta 2 - 2
4. Jawa Barat 3 Sudah putus
7 Kalimantan Barat 55 - 55
Jumlah Perkara 11
8 Kalimantan Timur 27 - 27
9 Sulawesi Utara 44 2 42
10 Sulawesi Tengah 3 - 3
DATA PENANGANAN PERKARA TINDAK
11 Maluku 15 - 15 PIDANA UMUM KEJAKSAAN TINGGI SELURUH
12 Maluku Utara 1 1 - INDONESIA
13 Papua 12 - 12
Jumlah Perkara 256 12 244 Tabel
Rekapitulasi Surat Pemberitahuan Dimulainya
2. Bahwa jumlah 256 perkara barang bukti kapal
Dirampas untuk dimusnahkan dengan rincian
Penyidikan (SPDP)
sebagai berikut :
URAIAN JUMLAH SPDP
- Tahap Sidang : 48 Perkara
- Putus : 208 Perkara (termasuk tahun 2014) Sisa Periode Tahun lalu 19.581 SPDP
Masuk periode Januari 2015 s/d
132.338 SPDP
Desember 2015
Jumlah 151.919 SPDP
Diselesaikan
Dihentikan oleh Penyidik 1.660 SPDP
Menjadi berkas Tahap I 121.726 SPDP
SPDP yang belum menjadi berkas 28.533 SPDP
46
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
Tabel Tabel
Rekapitulasi Penerimaan Berkas Perkara Upaya Hukum Tingkat Kasasi
Tahap Pertama
URAIAN TAHUN 2015
URAIAN JUMLAH SPDP Sisa Bulan Lalu 4.397
Sisa Periode Tahun lalu 23.915 Berkas Masuk Bulan Laporan 2.340
Masuk periode Januari 2015 s/d Jumlah 6.737
121.726 Berkas
Desember 2015 Penyelesaian 1.700
Jumlah 145.641 Berkas Presentase Penyelesaian 25.23 %
Diselesaikan
Lengkap 106.979 Berkas Tabel
Dikembalikan kepada Penyidik Upaya Hukum Tingkat Kasasi Demi
20.973 Berkas
(P.18/P.19) Kepentingan Hukum
Dapat dilengkapi 5.878 Berkas
Tidak dapat dilengkapi 720 Berkas URAIAN TAHUN 2015
Tidak dikembalikan ke Penuntut Sisa Bulan Lalu 0
2.528 Berkas
Umum
Masuk Bulan Laporan 0
Jumlah 137.078 Berkas
Berkas perkara masih dalam 8.563 Berkas Jumlah 0
penelitian Penyelesaian 0
47
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
Tabel
Rekapitulasi Penyelesaian Perkara Penting Tindak Pidana Umum Tahun 2015
48
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
BEBERAPA PERKARA PENTING TINDAK PIDANA UMUM PADA PERIODE TAHUN 2015, ANTARA
LAIN :
1. Perkara an. Tersangka Novel Bin Salim Baswedan dan Yuri Leonard Siahaan yang disangka melanggar Pasal 351 ayat (2)
(3) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal 422 KUHP Jo. Pasal 55 KUHP.
Kasus Posisi
Bahwa tersangka Novel Bin Salim Baswedan dan Yuri Leonard Siahaan pada hari Rabu tanggal 18 Pebruari 2004
bertempat di Pantai Panjang Ujung Bengkulu diduga telah melakukan penganiayaan terhadap 6 (enam) orang pelaku
pencurian sarang burung walet, dimana akibat penganiayaan tersebut salah satu pelaku pencurian An. Irwansyah Siregar
mengalami luka tembak pada kaki dan menjadi luka permanen, sedangkan pelaku pencurian lainnya An. Mulyan Johani
alias Aan meninggal dunia akibat pendarahan luka tembak.
Adapun tindak lanjut penanganan perkara yaitu telah dilaksanakan tahap II dan selanjutnya dilimpahkan ke Kejaksaan
Negeri Bengkulu.
Adapun tindak lanjut perkara tersebut sedang dalam finalisasi surat dakwaan
2. Perkara an. Tersangka Dr. Taufiqurrahman Syahuri yang disangka melanggar Pasal 310 ayat (1) (3) KUHP Subs Pasal 311
ayat (1) KUHP Subs. Pasal 316 KUHP.
Kasus Posisi
Bahwa tersangka pada tanggal 30 Januari 2015 dan tanggal 28 Pebruari 2015, diduga telah melakukan penghinaan
atau pencemaran nama baik terhadap Hakim Sarpin Rizaldi, SH. MH berdasarkan hasil wawancara di media online yaitu
Merdeka.Com, Liputan6.Com dan Tempo.Com.
Adapun tindak lanjut penanganan perkara yaitu pengiriman kembali Berkas Perkara Nomor BP/24/VIII/2015/Dittipidum
tanggal 6 Agustus 2015 yang diterima di Kejaksaan tanggal 1 Desember 2015 dan saat ini masih dilakukan penelitian
berkas oleh Jaksa Peneliti.
Diterbitkan berberapa kali P-19 dan yang terakhir No. B-3495/E.2/Epp.1/12/2015 tanggal 14 Desember 2015, dan sampai
dengan saat ini berkas perkara masih di Penyidik;
3. Perkara an. Tersangka Suparman Marzuki SH., M.Si. yang disangka melanggar Pasal 310 ayat (1) (3) KUHP Subs Pasal 311
ayat (1) KUHP Subs. Pasal 316 KUHP.
Kasus Posisi
Bahwa tersangka pada tanggal 19 Pebruari 2015 dan tanggal 28 Pebruari 2015, diduga telah melakukan penghinaan
atau pencemaran nama baik terhadap Hakim Sarpin Rizaldi, SH. MH berdasarkan hasil wawancara di media online yaitu
Merdeka.Com, Liputan6.Com dan Tempo.Com.
Adapun tindak lanjut penanganan perkara yaitu mengingat petunjuk Jaksa Peneliti belum dipenuhi maka berkas perkara
dikembalikan kepada Penyidik berdasarkan Surat Nomor : B-3396/E.2/Epp.1/12/2015 tanggal 3 Desember 2015, dan
sampai dengan saat ini berkas perkara masih di Penyidik;
4. Perkara tersangka Bambang Widjojanto (Wakil Ketua KPK) Non Aktif yang disangka melanggar Pasal 242 ayat (1) KUHP
jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-2 Jo. Pasal 56 ke-2 KUHP,
Kasus Posisi
Bahwa tersangka pada tahun 2010 diduga telah menganjurkan memberikan keterangan palsu kepada saksi-saksi dalam
sengketa perselisihan pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi (MK).
Adapun tindak lanjut penanganan perkara yaitu berkas perkara telah dinyatakan lengkap (P-21) dan pada tanggal 18
September 2015 telah dilakukan penyerahan tersangka dan barang bukti dari penyidik Mabes Polri kepada Penuntut
Umum di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Tahap II)
Perkara tersebut sampai sekarang sedang dipelajari oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Berdasarkan Pasal 139 KUHAP,
JPU masih melakukan penelitian apakah perkara tersangka Bambang Widjojanto tersebut layak untuk dilimpahkan ke
pengadilan.
5. Perkara tersangka Abraham Samad (Ketua KPK) non 6. Perkara tersangka Dayat Hidayat S.Ag. M.Pd (Sekretaris
aktif yang disangka melanggar pasal 266 ayat (1) jo. Pasal DPD Partai Golkar Kab. Pandeglang) yang disangka
55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal 266 ayat (2) jo. Pasal 55 melanggar pasal 263 ayat (1) dan ayat (2) KUHP.
ayat (1) ke-1 KUHP. Kasus Posisi
Kasus Posisi Bahwa tersangka Dayat Hidayat S.Ag MP.d telah
Bahwa tersangka Abraham Samad bersama Feriyani memalsukan surat mandat DPD Partai Golkar Kab.
Lim (tersangka dalam berkas tersendiri) memberikan Pandeglang Nomor : C-67/DPD-II/GOLKAR/PDG/
keterangan palsu dalam Kartu Keluarga (KK) dan KTP di XII/2014 tanggal 5 Desember 2015 yang digunakan
Kecamatan Panakukan Sulawesi Selatan. sebagai syarat dan verifikasi untuk mengikuti Munas
Adapun tindak lanjut penanganan perkara yaitu berkas IX Partai Golkar di Hotel Mercure Ancol Jakarta (Kubu
perkara tersebut telah dinyatakan lengkap (P-21). Agung Laksono)
Selanjutnya pada tanggal 22 September 2015, telah Adapun tindak lanjut penanganan perkara yaitu masih
dilakukan penyerahan tersangka dan barang bukti ke dilakukan penelitian berkas perkara.
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Tahap II).
Tahap Penanganan Perkara
Perkara tersebut sampai sekarang sedang dipelajari
oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Berdasarkan Pasal Berkas perkara dikembalikan kepada penyidik untuk
139 KUHAP, JPU masih melakukan penelitian apakah dilengkapi dengan Surat B 3309/Ep.1/11/2015 tanggal
perkara tersangka Abraham Samad tersebut layak untuk 24 Nopember 2015;
dilimpahkan ke pengadilan. Sampai dengan sekarang berkas perkara masih ditangan
penyidik untuk dilengkapi.
49
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
7. Perkara atas nama Tersangka SETIYARDI Alias SETIYARDI Diterbitkan P-21 Nomor : B-66/N.2/Epp.1/01/2015
BUDIONO dan H. DARMAWAN SEPRIYOSSA, SE yang tanggal 13 Januari 2015.
disangka melanggar Pasal 310 ayat (1) KUHP Jo pasal 55 Berkas perkara telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri
ayat (1) Ke-1 KUHP Subs pasal 310 ayat (2) KUHP Jo pasal Jakarta pusat, dan saat ini sedang dalam finalisasi
55 ayat (1) Ke-1 KUHP. surat dakwaan.
Kasus Posisi :
8. Perkara Penghinaan Presiden an. Tersangka DR.
Bahwa pada tanggal 4 Juni 2014, bertempat di kantor
YULIANUS PAONANGAN, S.Si
Media Center JOKOWI - JK di Jln. Cemara No. 19 Menteng
Jakarta Pusat saksi Ir. H. Joko Widodo menerima Kasus Posisi
penyerahan Obor Rakyat Edisi 01 tanggal 5 11 Mei 2014 Terhadap dugaan tindak pidana pornografi yang
dari Tim Hukum Jokowi JK dan melihat berita berupa dilakukan dengan cara Pada tanggal 12 dan 13
judul dan kalimat serta artikel dalam tulisan menyangkut Desember 2015 telah ditemukan tindak pidana
pribadi saksi Ir. H. Joko Widodo sendiri yang ditulis oleh pornografi dan tindak pidana melanggar kesusilaan
terdakwa I dan terdakwa II dimana hal tersebut adalah yang dilakukan dengan cara mendistribusikan dan
tidak benar. atau mentransmisikan dan atau membuat dapat
diaksesnya informasi elektronik dan atau dokumen
Bahwa kata kata ataupun kalimat dimaksud sengaja ditulis elektronik pada akun twitter @ypaonganan yang
terdakwa I dan terdakwa II dalam Obor Rakyat dalam Edisi menggunakan nama akun #Jalamangkara dan akun
01 tanggal 5 11 Mei 2014 yang menyangkut kepribadian facebook YULIAN PAONGANAN.
saksi Ir. H. Joko Widodo tanpa didukung dengan data-
data yang akurat secara hukum, dimana kala itu berkaitan Bahwa foto yang terdapat pada akun twitter @
dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ypaonganan yang menggunakan nama akun
telah menetapkan saksi Ir. H. Joko Widodo atau yang #Jalamangkara dan akun facebook YULIAN
dikenal dengan panggilan Jokowi sebagai Calon Presiden PAONGANAN bersumber dari akun twitter @
Republik Indonesia dalam Pemilihan Presiden 2014. nikitamirzani yang diposting pada tanggal 10
Bahwa akibat tulisan yang sengaja ditulis oleh terdakwa Agustus 2012.
I maupun terdakwa II dalam Edisi 01 tanggal 5 -11 Mei Pasal Yang Disangkakan :
2014 pada Obor Rakyat dengan tujuan untuk disebarkan
- Pasal 4 ayat (1) huruf a dan e jo Pasal 29 UU No.
kepada khalayak ramai sehingga dengan demikian
44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau ;
saksi Ir. H. Joko Widodo merasakan perbuatan terdakwa
- Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) UU No. 11
I maupun terdakwa II telah menyerang kehormatan,
Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
nama baik dan harkat martabatnya secara pribadi
Elektronik.
dimana saksi Ir. H. Joko Widodo merasa telah difitnah dan
tulisan dimaksud sangat memukul hati saksi Ir. H. Joko Kronologis Penanganan Perkara :
Widodo dan kemudian saksi Ir. H. Joko Widodo membuat - Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
pengaduan ke penyidik Bareskrim Polri tanggal 15 Juni (SPDP) dari Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan
2014. Khusus Bareskrim Polri Nomor : B-126/XII/2015/
Dittipideksus Tanggal 14 Desember 2015.
Tahap Penanganan Perkara :
- P-16 Nomor : Print-721/E.4/Euh.1/12/2015 Tanggal
Pengiriman kembali berkas perkara (Tahap I) dari
22 Desember 2015.
Penyidik Mabes Polri Nomor : BP/40/X/2014/
- Sampai dengan saat ini berkas perkara tahap I
Dittipidum tanggal 01 Oktober 2014 yang kami terima
belum diterima oleh Jaksa P-16.
tanggal 7 Januari 2015.
50
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
51
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
52
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
A. Hasil Dinas. B. Kebijakan dalam Optimalisasi Penanganan Perkara Tindak Pidana Umum
Untuk Pendapatan Negara Bukan Periode bulan Januari 2015 S/D Desember 2015.
Pajak (PNBP) yang telah dicapai 1. Menerbitkan Petunjuk Teknis/ terkait tindak pidana
periode tahun 2015 sebesar Peraturan Pelaksanaan terkait lingkungan hidup
Rp. 135.274.519.302,- (seratus tindak pidana umum : disertai petunjuk teknis
tiga puluh lima milyar dua ratus
Peraturan Jaksa Agung Nomor: b) Tindak Pidana
tujuh puluh empat juta lima ratus
PER-006/A/JA/04/2015 tanggal Perikanan
sembilan belas ribu tiga ratus dua
15 April 2015 tentang Pedoman b. Kompilasi Petunjuk Teknis
rupiah) yang telah disetor ke kas
Pelaksanaan Diversi Pada Terkait Penanganan Perkara
negara dengan perincian sebagai
Tingkat Penuntutan; Tindak Pidana Umum
berikut :
Keputusan Jaksa Agung Nomor: dengan mengelompokkan
1) Dari Pendapatan Denda Perkara
KEP-066/A/JA/05/2015 tanggal 15 / mengklasifikasikan subjek
Tilang Sebesar 96.726.396.134,-
April 2015 tentang Pendelegasian penanganan perkara tindak
(Sembilan puluh enam milyar
Wewenang Penunjukan Penuntut pidana umum
tujuh ratus dua puluh enam juta
Umum Anak c. Kompilasi Regulasi Tindak
tiga ratus Sembilan puluh enam
ribu serratus tiga puluh empat Surat Edaran Jaksa Agung R.I Pidana Terorisme dan Tindak
rupiah). Nomor: 009/A/JA/08/2015 Pidana Lintas Negara
tanggal 4 Agustus 2015 tentang
2) Dari Pendapatan Uang Denda 2. Melakukan supervisi dalam rangka
Penyesuaian Kode Formulir
antara lain Perkara Biasa, Perkara meningkatkan kualitas penanganan
Berita Acara Administrasi
Singkat, dan perkara cepat perkara ke:
Perkara Tindak Pidana.
sebesar Rp. 106.557.988.628,-
Instruksi Jaksa Agung a. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan
(seratus enam milyar lima ratus
Republik Indonesia Nomor b. Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara
lima puluh tujuh juta Sembilan
: INS-002/A/JA/11/2015 Timur
ratus delapan puluh delapan
tanggal 18 Nopember 2015 c. Kejaksaan Tinggi Gorontalo
ribu enam ratus dua puluh
tentang Langkah Antisipasi d. Kejaksaan Tinggi Aceh
delapan rupiah);
dan Penanganan Masalah e. Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
3) Dari Pendapatan Biaya Perkara f. Kejaksaan Tinggi Kalimantan
penyelenggaraan Pemilihan
Acara Pemeriksaan Biasa/Acara Barat
Kepala Daerah Secara Serentak;
Pemeriksaan Singkat/Acara g. Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
Pemeriksaan Cepat (APB/APS/ Petunjuk teknis Penanganan
h. Kejaksaan Tinggi Banten
APC) sebesar Rp. 734.638.525,- dan Penyelesaian Perkara Tindak
i. Kejaksaan Tinggi Sulawesi
(tujuh ratus tiga puluh empat Pidana Umum periode bulan
Tenggara
juta enam ratus tiga puluh Januari 2015 sampai dengan
j. Kejaksaan Tinggi Maluku
delapan ribu lima ratus dua Nopember 2015 sebanyak 13
k. Kejaksaan Tinggi Kalimantan
puluh lima rupiah); (sebelas) surat.
Tengah
4) Dari Pendapatan Hasil Menerbitkan Buku Petunjuk
Teknis Pelaksanaan: 3. Sosialisasi Sistem Peradilan Pidana
lelang barang bukti sebesar
a. Himpunan Peraturan Terkait Anak kerjasama Kejaksaan serta
2.797.823.578,- (dua milyar
Tindak Pidana Sumber Daya Sekretariat Nasional Akses terhadap
tujuh ratus Sembilan puluh
Alam terdiri dari: Keadilan untuk Anak pada Bappenas
tujuh juta delapan ratus dua
dengan program Australia Indonesia
puluh tiga ribu lima ratus tujuh 1) Buku I berisi :
Partnership of Justice (AIPJ), pada
puluh delapan rupiah).
a) Kumpulan peraturan bulan Mei s/d September 2014
5) Dari Pendapatan Lainnya yaitu terkait tindak pidana dilaksanakan di Kejaksaan Tinggi
Uang Rampasan (APB/APS/APC), kehutanan disertai Sumatera Barat, Sumatera Utara
Uang Temuan dan Penjualan petunjuk teknis dan Jawa Timur dengan peserta
Barang Temuan sebesar
b) Kumpulan peraturan Kepala Kejaksaan Negeri, Kasi Pidum
18.597.130.681,- (delapan belas
terkait tindak pidana dan Penuntut Umum Anak serta
milyar lima ratus Sembilan
pertambangan dan pencetakan bahan sosialiasi berupa
puluh tujuh juta seratus tiga
migas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
puluh ribu enam ratus delapan
2) Buku II berisi : 2012 tentang Sistem Peradilan
puluh satu rupiah).
Pidana Anak (SPPA), Buku Saku SPPA
a) Kumpulan peraturan
dan Buku Administrasi SPPA.
53
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
54
BIDAN G TINDAK PIDANA U M U M
II. Tahap Kedua Dilaksanakan di Nusa Kambangan pada Hari Rabu Tanggal 29 April 2015 Terhadap 8 Terpidana Mati,
yaitu :
1. rodrigo gularte
Tempat lahir: Brasil, umur/tanggal lahir: 42 tahun/31 mei 1972, laki-laki, kebangsaan : Brasil, agama : Katholik, tempat tinggal
: SV Lage De Vedra 95 AP 501 Itacorubi PNS 88034610 Plorrianopolis Sao Paulo negara Brasil, pekerjaan : mahasiswa
3. okwudili oyatanze.
Lahir di Anambra State Nigeria tahun 1970, kebangsaan Nigeria, laki-laki, Khatolik, pedagang, pasport no. 422599944
an. Zwelibanzi Joseph Manana (bukan miliknya). 21 Onwudiwe Street Onitsha Anambra State Nigeria.
7. myuran sukumaran
Tempat lahir : London, Inggris, umur/tanggal lahir : 33 tahun/17 April 1981, laki-laki, kebangsan : Australia, tempat
tinggal : Hotel Hard Rock Kuta Kabupaten Badung 3/9 Ragian Road Auburn 2144 Sidney-Australia, agama: Kristen,
pekerjaan: mantan karyawan Statesstreet Bank & Trust, pendidikan: SMA
8. andrew chan
Tempat lahir: Sidney, umur/tanggal lahir: 30/12 Januari 1984 , laki-laki, kebangsaan : Australia, tempat tinggal : Hotel
Hard Rock Kuta kabupaten Badung, alamat asal: 22 Beaumaris Street Enfield 2136 Sidney, Australia, agama : Kristen,
pekerjaan : pelayanan logistik (Comppass Eurest Company Catering), pendidikan : SMA.
Disamping itu Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum pada tahun 2015 telah menjatuhkan tuntutan terhadap
perkara Tindak Pidana Narkotika, yaitu :
1. Rencana Tuntutan pidana seumur hidup sebanyak 89 Perkara
2. Rencana Tuntutan Pidana Mati sebanyak 104 perkara
55
BIDAN G TINDAK PIDANA KHUSUS
56
BIDAN G TINDAK PIDANA k h u SUS
57
BIDAN G TINDAK PIDANA KHUSUS
Tabel
Rekapitulasi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi Tahap Penyelidikan, Penyidikan
dan Penuntutan Periode Tahun 2015 Seluruh Indonesia
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kejagung 98 75 121 28 Rp. 53.413.254.298
2 NAD 70 40 38 34 Rp. 4.361.574.696
3 Sumatera Utara 207 97 92 25 Rp. 48.732.294.021
4 Sumatera Barat 90 52 34 10 Rp. 6.707.104.770
5 Riau 37 47 43 46 Rp. 84.504.724.833
6 Jambi 63 51 48 10 Rp. 38.236.176.093
7 Sumatera Selatan 66 50 47 42 Rp. 10.458.380.323
8 Bengkulu 34 46 39 28 Rp. 3.645.412.262
9 Lampung 44 25 31 16 Rp. 6.898.439.571
10 DKI Jakarta 43 23 101 25 Rp. 17.992.548.225
11 Jawa Barat 110 125 129 54 Rp. 66.881.069.279
12 Jawa Tengah 154 157 91 40 Rp. 16.232.667.530
13 DI Yogyakarta 22 14 24 4 Rp. 1.073.254.170
14 JawaTimur 113 189 68 32 Rp. 85.578.702.248
15 Bali 40 23 39 23 Rp. 4.534.102.696
16 Nusa Tenggara Barat 36 26 22 20 Rp. 8.329.628.668
17 Nusa Tenggara Timur 54 125 98 19 Rp. 21.569.861.889
18 Kalimantan Barat 70 50 25 33 Rp. 4.350.039.711
19 KalimantanTengah 39 24 18 38 Rp. 5.557.602.959
20 Kalimantan Selatan 27 27 34 15 Rp. 1.433.814.472
21 Kalimantan Timur 60 43 25 37 Rp. 15.059.091.614
22 Sulawesi Utara 38 30 19 22 Rp. 1.560.079.218
23 Sulawesi Tengah 37 68 50 4 Rp. 909.128.381
24 Sulawesi Tenggara 56 45 44 19 Rp. 3.647.199.496
25 Sulawesi Selatan 139 121 90 52 Rp. 60.131.726.696
26 Maluku 36 39 45 9 Rp. 1.948.313.435
27 Papua 53 50 52 66 Rp. 31.024.502.373
28 Banten 23 21 32 31 Rp. 17.949.404.026
29 Bangka Belitung 20 24 19 7 Rp. 1.435.634.081
30 Gorontalo 33 25 18 7 Rp. 3.367.052.749
31 Maluku Utara 28 31 24 6 Rp. 960.882.181
32 Kepulauan Riau 40 21 40 18 Rp. 13.969.310.553
Jumlah 1988 1785 1622 824 Rp.642.612.382.187
58
BIDAN G TINDAK PIDANA k h u SUS
59
BIDAN G TINDAK PIDANA KHUSUS
Kasasi
No Uraian Jumlah Perkara
1 Sisa Perkara per 31 Desember 2014 1.333 Perkara
2 Masuk Januari s/d Desember 2015 484 Perkara
Jumlah 1.817 Perkara
3 Diputus Tahun 2015 (yang diberi- 443 Perkara
tahu ke Kejaksaan)
4 Sisa Perkara Per 31 Desember 2015 1.374 Perkara
Grasi
No Uraian Jumlah Perkara
1 Sisa Perkara per 31 Desember 2014 144 Perkara
2 Masuk Januari s/d Desember 2015 30 Perkara
Jumlah 174 Perkara
3 Diputus Tahun 2015 32 Perkara
4 Sisa Perkara Per 31 Desember 2015 142 Perkara
60
BIDAN G TINDAK PIDANA k h u SUS
Kasasi Grasi
No Uraian Jumlah Perkara No Uraian Jumlah Perkara
1 Sisa Perkara per 31 Desember 2014 124 Perkara 1 Sisa Perkara per 31 Desember 2014 39 Perkara
2 Masuk Januari s/d Desember 2015 6 Perkara 2 Masuk Januari s/d Desember 2015 3 Perkara
Jumlah 130 Perkara Jumlah 42 Perkara
3 Diputus Tahun 2015 44 Perkara 3 Diputus Tahun 2015 36 Perkara
4 Sisa Perkara Per 31 Desember 2015 86 Perkara 4 Sisa Perkara Per 31 Desember 2015 6 Perkara
Telah melaksanakan eksekusi pidana badan sebanyak 1179 terpidana tindak pidana korupsi.
Uang pengganti yang disetor ke kas negara tahun 2015 sebesar Rp.136.860.918.011,61,-
(seratus tiga puluh enam milyar delapan ratus enam puluh juta sembilan ratus delapan
belas ribu sebelas rupiah enam puluh satu sen).
Eksaminasi Umum sebanyak 115 berkas perkara tindak pidana korupsi, 25 berkas perkara
tindak pidana khusus lainnya dan Eksaminasi Khusus sebanyak 7 perkara.
61
BIDAN G TINDAK PIDANA KHUSUS
Tabel
PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI YANG MENARIK PERHATIAN MASYRAKAT
TAHUN 2015
KERUGIAN
NO IDENTITAS TERSANGKA KASUS POSISI ASSET DISITA KETERANGAN
NEGARA
1 2 3 5 6 7
1 Ir. DASEP AHMADI Dugaan Tindak Pidana TAHAP
50 Tahun Korupsi dalam pen- PERSIDANGAN
18 Jan 1965 gadaan 16 (enam belas)
Direktur PT. Sarimas Unit Mobil Jenis Electric
Ahmadi Pratama Microbus dan Electric
Executive Bus pada PT.
BRI (Persero), Tkbk, PT. Pe-
rusahaan Gas Negara (PT.
PGN) dan PT. Pertamina
(Persero)
2 H. MANDRA NAIH TPK dalam Pengadaan TERSANGKA
50 Tahun Program Acara Siap Siar DITAHAN
2 Mei 1965 LPP-TVRI TA. 2012
Direktur CV. Viandra
Production
3 IWAN CHERMAWAN TPK dalam Pengadaan TERSANGKA
Program Acara Siap Siar DITAHAN
LPP-TVRI TA. 2012
4 YULKASMIR TPK dalam Pengadaan TERSANGKA
Program Acara Siap Siar DITAHAN
LPP-TVRI TA. 2012
5 IRWAN HENDARMIN, TPK dalam Pengadaan TERSANGKA
S.Kom Program Acara Siap Siar DITAHAN
Direktur Program dan LPP-TVRI TA. 2012
Bidang Lembaga Peny-
iaran Publik (LPP)
6 Drs. EDDI MAHMUDI TPK dalam Pengadaan TAHAP
EFENDI Program Acara Siap Siar PERSIDANGAN
Direktur Keuangan LPP LPP-TVRI TA. 2012 PEMERIKSAAN
TVRI / Kuasa Pengguna SAKSI/
Anggaran TERSANGKA
7 RINO LANDE Dugaan TPK dalam TERSANGKA
pengadaan Sarana Olah-
Direktur Utama PT. Artha DITAHAN
Putra Arjuna (mantan raga Pusat Pendidikan,
Dirut PT. Suramadu Ang-Pelatihan dan Sekolah
kasa Indonesia) Olahraga (P3SoN) berpa
peralatan Sport Science
di Kemenpora TA 2011
8 Drs. BRAHMANTORI Dugaan TPK dalam TERSANGKA
Mantan Asisten Deputi pengadaan Sarana Olah- DITAHAN
Pengembangan Prasara- raga Pusat Pendidikan,
na dan Sarana Olahraga Pelatihan dan Sekolah
Kemenpora / Pejabat Olahraga (P3SoN) berpa
Pembuat Komitmen peralatan Sport Science
di Kemenpora TA 2011
62
BIDAN G TINDAK PIDANA k h u SUS
63
P e r d at a d a n T at a U s a h a N e g a r a
64
P e r d at a d a n T at a U s a h a N e g a r a
Penyelamatan dan
Pemulihan Keuangan
Negara Pada Kejaksaan
Kejaksaan Tinggi Dan
Kejaksaan Negeri
Seluruh Indonesia RI.
65
P e r d at a d a n T at a U s a h a N e g a r a
Tabel
Jumlah Keuangan/Kekayaan Negara Yang Diselamatkan dan Dipulihkan
Januari sampai dengan Desember 2015
JUMLAH DISELAMATKAN
NO KEJAKSAAN DISELAMATKAN DIPULIHKAN KET
DAN DIPULIHKAN
1 2 3 4 5 6
1. KEJAKSAAN AGUNG Rp 520.005.000.000,00 Rp 63.849.885.433,00 Rp 583.854.885.433.00
2. KT N. A. D - Rp 444.051.568,00 Rp 444.051.568,00
3. KT SUMUT - Rp 237.354.922,00 Rp 237.354.922,00
4. KT SUMBAR Rp 284.235.307.839,00 - Rp 284.235.307.839,00
5. KT RIAU - Rp 3.338.025.222,74 Rp 3.338.025.222,74
6. KT JAMBI - Rp 114.047.535,84 Rp 114.047.535,84
7. KT SUMSEL - Rp 855.071.815,00 Rp 855.071.815,00
8. KT BENGKULU - Rp 23.291.200,00 Rp 23.291.200,00
9. KT LAMPUNG - - -
10. KT DKI JAKARTA - - -
11. KT JAWA BARAT - - -
12. KT JAWA TENGAH - Rp 1.779.497.395,00 Rp 1.779.497.395,00
13. KT D.I.YOGJAKARTA - Rp 916.663.347,19 Rp 916.663.347,19
14. KT JAWA TIMUR - Rp 268.561.176.033,00 Rp 268.561.176.033,00
15. KT KALBAR - Rp 67.941.125,00 Rp 67.941.125,00
16. KT KALTENG - Rp 1.601.765.337,00 Rp 1.601.765.337,00
17. KT KALSEL - - -
18. KT KALTIM Rp 2.500.000.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 2.520.000.000,00
19. KT SULUT - Rp 299.793.702,88 Rp 299.793.702,88
20. KT SULTENG - - -
21. KT SULTRA - Rp 18.480.140,00 Rp 18.480.140,00
22. KT SULSEL - - -
23. KT B A L I - Rp 855.000.000,00 Rp 855.000.000,00
24. KT N T B - Rp 258.504.600,00 Rp 258.504.600,00
25. KT N T T - - -
26. KT MALUKU - Rp 22.550.104,00 Rp 22.550.104,00
27. KT PAPUA - Rp 402.623.878,00 Rp 402.623.878,00
28. KT MALUKU UTARA - - -
29. KT BANTEN - Rp 995.056.822,19 Rp 995.056.822,19
30. KT BABEL Rp 105.000.000,00 Rp 102.000.000,00 Rp 207.000.000,00
31. KT - GORONTALO - - -
31. KT KEP. RIAU - Rp 6.550.000,00 Rp 6.550.000,00
JUMLAH Rp. 806.845.307.839,00 Rp. 344.769.330.180,84 Rp. 1.151.614.638.019,84
Catatan : Data yang ditampilkan adalah data yang sesuai dengan data pendukung
66
P e r d at a d a n T at a U s a h a N e g a r a
Perkara Yang Menarik Perhatian Pada Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara
1. Gugatan Tata Usaha Negara dengan objek gugatan Keputusan Presiden Republik Indonesia Republik Indonesia
Nomor 32/G Tahun 2014 tanggal 30 Desember 2014 di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Register Nomor:
30/G/2015/PTUN-JKT tanggal 24 Februari 2015.
1. Para Pihak :
a. Pengugat : Myuran Sukumaran.
b. Tergugat : Presiden RI.
2. Kasus Posisi
Bahwa Myuran Sukumaran mengajukan perlawanan melawan Presiden R.I atas Penetapan Ketua PTUN No. 30/G/2015/
PTUN-JKT tanggal 24 Februari 2015 yang pada pokok amarnya menyatakan gugatan Pelawan Nomor 30/G/2015/PTUN-
JKT tanggal 11 Februari 2015 terhadap Keputusan Presiden R.I No. 32/G Tahun 2014 tanggal 30 Desember 2014 tidak
dapat diterima oleh karena obyek gugatan a quo bukan merupakan obyek Sengketa Tata Usaha Negara. Adapun inti
dari pertimbangan Ketua Pengadilan TUN dalam Penetapannya tersebut adalah sebagai Berikut :
- Bahwa berdasarkan penjelasan umum UU No. 22 Tahun 2002 tentang Grasi disebutkan Grasi pada dasarnya,
pemberian dari Presiden dalam bentuk pengampunan yang berupa perubahan, peringanan, pengurangan, atau
penghapusan pelaksanaan putusan kepada terpidana.
- Bahwa dalam hal Tergugat mengeluarkan obyek gugatan a quo termasuk hak prerogatif Presiden berdasarkan
kewenangan yang diatur dalam UUD 1945 dan merupakan kewenangan Presiden yang bersifat Yudisial bukan tindakan
Presiden dalam melaksanakan urusan Pemerintahan sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 1 dan 2 UU Nomor 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo Pasal 1 angka 7 dan 8 UU Nomor 51 Tahun 2009, oleh karenanya Pengadilan
TUN tidak berwenang mengadili obyek gugatan a quo karena bukan merupakan sengketa TUN.
3. Tahap Penanganan :
Putus di PTUN tanggal 6 April 2015 dengan amar putusan
- Menolak gugatan perlawanan dari Pelawan.
- Menyatakan Penetapan Ketua Pengadilan TUN Jakarta Nomor 30/G/2015/PTUN-JKT tanggal 24 Februari 2015
dipertahankan.
Menghukum Pelawan untuk membayar biaya yang timbul dalam perlawanan.
2. Perkara gugatan Kementerian Negara Lingkungan Hidup kepada PT. Kallista Alam.
Dalam perkara ini Jaksa Pengacara Negara bertindak sebagai Kuasa dari Menteri Lingkungan Hidup bersama dengan tim
advokat Kementerian Lingkungan Hidup. Posisi kasus perkara ini bermula ketika Tergugat PT. Kallista Alam memperoleh Izin
Usaha Perkebunan Budidaya yang diberikan Gubernur Aceh sesuai Surat Izin Gubernur Aceh Nomor : 525/BP2T/5322/2011
tanggal 25 Agustus 2011/25 Ramadhan 1432H dengan luas wilayah kurang lebih 1.605 hektar, berlokasi di Desa Pulo Kruet,
Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Seluruh perkebunan milik Tergugat yaitu seluas 1.605
hektar berada dalam kawasan yang disebut dengan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), dimana KEL ditetapkan sebagai
kawasan konservasi (kawasan yang dilindungi oleh undang-undang) berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 3
Tahun 1998 tentang Kawasan Ekosistem Leuser yang batas-batasnya ditentukan oleh Menteri Kehutanan berdasarkan
Surat Keputusan Nomor : 190/Kpts-II/2001 tanggal 29 Juni 2001 tentang Pengesahan Batas Kawasan Ekosistem Leuser
di Propinsi Aceh. Tergugat telah membuka lahan gambut miliknya dengan cara membakar, berdasarkan data hotspot
(titik panas) yang bersumber dari satelit MODIS yang dikeluarkan oleh National Aeronatics and Space Agency (NASA)
untuk periode Februari hingga Juni 2012. Perbuatan Tergugat membuka lahan dengan cara membakar telah memenuhi
kualifikasi Perbuatan Melanggar Hukum (onrechtmatige daad) berdasarkan Pasal 90 UU Lingkungan Hidup dan Pasal 1365
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dalam perkara ini, Jaksa Pengacara Negara yang mewakili Menteri Lingkungan
Hidup berhasil memenangkan perkara, dimana pada tahap Kasasi majelis hakim menghukum PT Kallista Alam untuk
membayar Rp 366 Miliar.
67
p e n g aw a s a n i n t e r n a l d a n e k s t e r n a l
68
p e n g aw a s a n i n t e r n a l d a n e k s t e r n a l
Tabel
Data Klarifikasi
Periode Januari Desember 2015
Jumlah
Kejaksaan Agung/ Kejaksaan Tinggi
Kasus
Aceh 1
Sumatera Utara 6
Sumatera Barat 1
Jambi 2
DKI Jakarta 1
Nusa Tenggara Timur 1
3. Inspeksi Kasus dan Klarifikasi Papua 1
Tabel JAMPIDSUS 2
Data Inspeksi Kasus
Sumatera Selatan 1
Periode Januari Desember 2015
Kalimantan Tengah 1
Kejaksaan Agung/ Jumlah JAMPIDUM 3
Kejaksaan Tinggi Kasus
Jawa Barat 10
Badan Diklat Kejaksaan RI 2 Kepulauan Riau 3
Sumatera Utara 1 Lampung 3
Nusa Tenggara Timur 1 Maluku 2
DKI Jakarta 1 Kalimantan Selatan 3
JAM PIDSUS 3 Jawa Tengah 4
Jawa Barat 4 Bangka Belitung 1
Maluku 2 Sulawesi Selatan 2
Kalimantan Selatan 1 Banten 1
Sulawesi Selatan 3 Sulawesi Utara 3
Banten 1 JAM PEMBINAAN 3
Sulawesi Utara 2 Bengkulu 1
Maluku Utara 3 Kalimantan Barat 2
Jawa Timur 1 DIY 2
Jaksa Agung Muda Pembinaan 3 Riau 1
Jumlah 28 Jumlah 61
Tabel
Rekapitulasi penyelesaian laporan pengaduan Tahun 2015
69
p e n g aw a s a n i n t e r n a l d a n e k s t e r n a l
2) Penyelesaian barang sitaan eksekusi terkait aset Terpidana atas nama HENDRA RAHARDJA,dkk., berupa tanah seluas 4,5
hektar yang terletak di Kelurahan Kembangan dan dua bidang tanah seluas 9000 m2 yang terletak di Desa Jogjogan,
Cisarua Kabupaten Bogor, dan tanah seluas 7,8 hektar di Kelurahan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur.
Tindak Lanjut :
Telah ditindaklanjuti dengan melakukan Inspeksi Kasus sesuai Surat Perintah Jaksa Agung Muda Pengawasan Nomor :
Print-89/H/Hjw/05/2015 tanggal 26 Mei 2015 dan Surat Perintah Jaksa Agung Muda Pengawasan Nomor : Print-113/H/
Hjw/07/2015 tanggal 7 Juli 2015. CHUK SURYOSUMPENO,SH.,MH. selaku Ketua Satuan Tugas Khusus Penyelesaian Barang
Rampasan dan Barang Sita Eksekusi melanggar Pasal 3 angka 5, angka 9, dan angka 17 PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan struktural (Pasal 7 ayat (4)
huruf c PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil).
3) RACHMAD WIRAWAN,SH. selaku Jaksa Fungsional pada Kejaksaan Negeri Tanjung Perak telah melakukan pemblokiran
terhadap barang bukti berupa buku tabungan dan ATM BCA atas nama Terdakwa DERMAWAN bin RAHMATSYAH,
dengan tujuan agar bisa mengambil uang dari dalam rekening tersebut yang sudah disepakati antara Jaksa Penuntut
Umum dengan Terdakwa pada saat penyerahan tersangka dan barang bukti. Uang yang telah diambil sebesar Rp.
474.902.000,- dalam kurun waktu dari tanggal 2 April s/d awal Mei 2015.
Tindak Lanjut :
RACHMAD WIRAWAN,SH. selaku Jaksa Fungsional pada Kejaksaan Negeri Tanjung Perak melanggar Pasal 3 angka 5 dan 9
PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan dijatuhi hukuman disiplin berupa Pembebasan Dari
Jabatan Fungsional Jaksa (Pasal 7 ayat (4) huruf c PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil)
70
p e n g aw a s a n i n t e r n a l d a n e k s t e r n a l
Tabel
Rekapitulasi penjatuhan hukuman disiplin pegawai
Kejaksaan se-Indonesia yang telah memperoleh
surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin
berdasarkan golongan Tahun 2015
71
p e n g aw a s a n i n t e r n a l d a n e k s t e r n a l
Pegawai Tata Usaha Dari Daerah Yang Memperoleh Sidhakarya Tahun 2015
72
p e n g aw a s a n i n t e r n a l d a n e k s t e r n a l
Jaksa Berprestasi Dari Kejaksaan Agung Yang Memperoleh Sidhakarya Tahun 2015
Pegawai Tata Usaha Berprestasi Dari Kejaksaan Agung Yang Memperoleh Sidhakarya Tahun 2015
73
p e n d i d i k a n d a n p e l at i h a n
74
p e n d i d i k a n d a n p e l at i h a n
Tabel
Jumlah SDM Aparatur Kejaksaan yang telah mengikuti
Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Tahun 2015
ALOKASI
NO. JENIS DIKLAT CAPAIAN PERSENTASE
PESERTA DIKLAT
1 2 3 4 5
I. DIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan I 30 Org 30 Org 100%
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan II 30 Org 30 Org 100%
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan III 30 Org 30 Org 100%
Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan I 30 Org 29 Org 96,67%
Diklat Refresher Course Eselon II 30 Org 30 Org 100%
Diklat Training Of Course (TOC) 30 Org 30 Org 100%
Jumlah Peserta Diklat 180 Org 179 Org 99,44%
II. DIKLAT PRAJABATAN
A. DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan I 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan II 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan III 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan IV 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan V 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan VI 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan VII 40 Org 31 Org 77,50%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan VIII 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan IX 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan X 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan XI 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan XII 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan XIII 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan XIV 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan XV 40 Org 40 Org 100%
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan XVI 40 Org 33 Org 100%
Jumlah Peserta Diklat 640 Org 624 Org 97,50%
B. DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III
1. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I 40 Org 40 Org 100%
2. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan II 40 Org 40 Org 100%
3. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan III 40 Org 40 Org 100%
4. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan IV 40 Org 40 Org 100%
5. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan V 40 Org 40 Org 100%
6. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VI 40 Org 40 Org 100%
7. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VII 40 Org 40 Org 100%
8. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VIII 40 Org 40 Org 100%
9. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan IX 40 Org 40 Org 100%
10. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan X 40 Org 40 Org 100%
11. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XI 40 Org 40 Org 100%
12. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XII 40 Org 40 Org 100%
13. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XIII 40 Org 40 Org 100%
14. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XIV 40 Org 40 Org 100%
15. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XV 40 Org 40 Org 100%
16. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XVI 40 Org 39 Org 97,50%
17. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XVII 40 Org 40 Org 100%
18. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XVIII 40 Org 40 Org 100%
19. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XIX 40 Org 40 Org 100%
20. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XX 40 Org 40 Org 100%
21. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XXI 40 Org 40 Org 100%
22. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XXII 40 Org 40 Org 100%
23. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XXIII 40 Org 40 Org 100%
Jumlah Peserta Diklat 920 Org 919 Org 99.89%
75
p e n d i d i k a n d a n p e l at i h a n
b. Diklat Teknis
Dalam rangka
lebih mengefektifkan
program-program Diklat
Teknis, Badan Diklat
Kejaksaan R.I. telah
menyelenggarakan
Diklat Teknis Fungsional
Kejaksaan R.I. antara lain:
Tabel
Program Diklat Teknis dan Fungsional Tahun 2015
Capaian
NO. JENIS DIKLAT Jumlah Angkatan Ket.
Kinerja
1 2 3 4 5
I. DIKLAT TEKNIS
A. PEMBINAAN
1. Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang I 5 Angkatan 100%
2. Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang II 5 Angkatan 100%
3. Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang III 5 Angkatan 100%
4. Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang IV 3 Angkatan 100%
B. INTELIJEN
1. Diklat Kehumasan 2 Angkatan 100%
2. Diklat Wira Intelijen 1 Angkatan 100%
3. Diklat Intelijen Dasar 1 Angkatan 100%
C. PENGAWASAN
1. Diklat Pemeriksa Keuangan, Perlengkapan dan Proyek 1 Angkatan 100%
Pembangunan
D. TINDAK PIDANA KHUSUS
1. Diklat Penanganan Tindak Pidana Khusus 1 Angkatan 100%
2. Diklat Terpadu Jaksa, Hakim, Polisi 1 Angkatan 100%
E. TINDAK PIDANA UMUM
1. Diklat Terpadu Anak Berhadapan dengan Hukum 2 Angkatan 100%
2. Diklat Penanganan Tindak Pidana Pemilu 2 Angkatan 100%
3. Diklat Penanganan Perkara Berbasis Gender 1 Angkatan 100%
4. Diklat Cyber Crime 1 Angkatan 100%
F. DATUN
1. Diklat Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) 2 Angkatan 100%
CAPAIAN KINERJA 33 Angkatan 100%
II. DIKLAT FUNGSIONAL
1. Diklat Pembentukan Jaksa Angkatan LXXII 1 Angkatan 172 Hari
(8 Kelas)
2. Diklat Pembentukan Jaksa Angkatan LXXII 1 Angkatan 180 Hari
(7 Kelas)
2 Angkatan (15
CAPAIAN KINERJA 100%
Kelas)
76
p e n d i d i k a n d a n p e l at i h a n
Tabel
Capaian Pelaksanaan Diklat Teknis dan Fungsional Tahun 2015
ALOKASI PESERTA
NO. JENIS DIKLAT CAPAIAN PERSENTASE
DIKLAT
1 2 3 4 5
I. DIKLAT TEKNIS
A. PEMBINAAN
1 Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang 251 Org 251 Org 100%
I Angkatan I s/d V
2 Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang 250 Org 251 Org 100,4%
II Angkatan VI s/d X
3 Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang 250 Org 250 Org 100%
III Angkatan XI s/d XV
4 Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Gelombang 112 Org 112 Org 100%
IV Angkatan XVI s/d XVIII
Jumlah Peserta Diklat 863 Org 864 Org 100,11%
B. INTELIJEN
1 Diklat Kehumasan Angkatan I 40 Org 40 Org 100%
2 Diklat Kehumasan Angkatan II 40 Org 40 Org 100%
3 Diklat Wira Intelijen 40 Org 40 Org 100%
4 Diklat Intelijen Dasar 40 Org 40 Org 100%
Jumlah Peserta Diklat 160 Org 160 Org 100%
C. TINDAK PIDANA UMUM
1 Diklat Terpadu Anak Berhadapan dengan Hukum 40 Org 47 Org 117,50%
Angkatan I
2 Diklat Terpadu Anak Berhadapan dengan Hukum 40 Org 31 Org 77,50%
Angkatan II
3 Diklat Penanganan Tindak Pidana Pemilu Angkatan I 40 Org 40 Org 100%
4 Diklat Penanganan Tindak Pidana Pemilu Angkatan II 40 Org 40 Org 100%
5 Diklat Penanganan Perkara Berbasis Gender 40 Org 39 Org 97,50%
6 Diklat Cyber Crime 40 Org 40 Org 100%
Jumlah Peserta Diklat 240 Org 237 Org 98,75%
D. TINDAK PIDANA KHUSUS
1 Diklat Penanganan Tindak Pidana Khusus 40 Org 40 Org 100%
2 Diklat Terpadu Jaksa, Hakim, Polisi 40 Org 31 Org 77,50%
Jumlah Peserta Diklat 80 Org 71 Org 88,75%
E. PENGAWASAN
1. Diklat Pemeriksa Keuangan, Perlengkapan dan Proyek 40 Org 40 Org 100%
Pembangunan
Jumlah Peserta Diklat 40 Org 40 Org 100%
F. DATUN
1 Diklat Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Angkatan I 40 Org 38 Org 95%
2 Diklat Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Angkatan II 40 Org 40 Org 100%
Jumlah Peserta Diklat 80 Org 78 Org 97,50%
II. DIKLAT FUNGSIONAL
1 Diklat Pembentukan Jaksa Angkatan LXXII Gelombang 320 Org 319 Org 99,68%
I Kelas I s/d VIII
2 Diklat Pembentukan Jaksa Angkatan LXXII Gelombang 280 Org 279 Org 99,64%
II Kelas IX s/d XV
Jumlah Peserta Diklat 600 Org 598 Org 99,66 %
77
p e n d i d i k a n d a n p e l at i h a n
c. Diklat Fungsional
Badan Diklat Kejaksaan R.I.
Tahun 2015 menyelenggarakan
Pendidikan dan Pelatihan
Pembentukan Jaksa sebanyak
600 orang terbagi atas 15 (lima
belas) kelas.
Tabel
Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ)
Capaian 2015
No. Jenis Diklat Target 2013
Jumlah %
1. Diklat Pembentukan Jaksa Angkatan LXXII 320 Org 319 Org 99,68%
Gelombang I Kelas I s/d VIII
2. Diklat Pembentukan Jaksa Angkatan LXXII 280 Org 279 Org 99,64%
Gelombang II Kelas IX s/d XV
Jumlah Peserta Diklat 600 Org 598 Org 99,66%
78
BAB V KEGIATAN LAIN
KEGIATAN LAIN
Tabel
Indikator Pelayanan
Periode Januari Desember 2015
Keterangan :
BOR : Bed Occupancy Rate / Angka penggunaan tempat tidur
ALOS : Average Length of Stay / Rata-rata lamanya pasien dirawat
TOI : Turn Over Interval / Rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
BTO : Bed Turn Over / Angka perputaran tempat tidur
80
2. Tahun 2015 Kejaksaan RI telah memenuhi 7 saat ini berjumlah 3.096
melalui layanan pengadaan (tujuh) standar LPSE penyedia;
barang secara elektronik yang dikeluarkan oleh
g. Kejaksaan Agung,
(LPSE) telah melaksanakan : LKPP, adapun 7 (tujuh)
Badan Pendidikan dan
standar yang berhasil
a. Sosialisasi Sistem Rencana Pelatihan Kejaksaan RI
dipenuhi LPSE Kejaksaan
Umum Pengadaan (SIRUP) dan Kejaksaan Tinggi
RI adalah Standar
dan Akun PPK pada seluruh Indonesia telah
Kebijakan Layanan,
mengumumkan Rencana
Standar Pengorganisasian
Umum Pengadaan (RUP)
Layanan, Standar
Kejaksaan RI TA 2015
Pengelolaan Aset Layanan,
melalui Sistem Rencana
Standar Pengelolaan
Umum Pengadaan
Perubahan, Standar
(SiRUP);
Pengelolaan Sumber
Daya Manusia, Standar 3. Pengadaan paket pelelangan
Pengelolaan Anggaran yang dilaksanakan Unit
Layanan dan Standar Layanan Pengadaan (ULP)
Pengelolaan Pemasok; Kejaksaan Agung tahun
d. Melaksanakan Rapat 2015 sebanyak 38 paket
Kerja Nasional LPSE dengan nilai HPS sebesar Rp.
yang bertema Dukung 171.637.214.848,- (seratus
Penguatan LPSE dalam tujuh puluh satu milyar
Sistem Pengadaan enam ratus tiga puluh tujuh
pada tanggal 11 s/d juta dua ratus empat belas
12 November yang ribu delapan ratus empat
dilaksanakan di Balai puluh delapan rupiah) dan
Soedirman dan Hotel harga penawaran sebesar Rp.
Bidakara Jakarta, rapat 164.597.777.397,- (seratus
di hadiri oleh 40 (empat enam puluh empat milyar
puluh) K/L/D/I; lima ratus sembilan puluh
tujuh juta tujuh ratus tujuh
e. Pelaksanaan pelelangan puluh tujuh ribu tiga ratus
dari bulan Januari sembilan puluh tujuh rupiah).
sampai dengan
Desember 2015
Sistem Pengadaan Secara
Kejaksaan Agung,
Elektronik (SPSE) pada
Badan Pendidikan
tanggal 29 s/d 30 Januari
dan Pelatihan
2015 kepada Pejabat
Kejaksaan RI,
Pembuat Komitmen (PPK)
Kejaksaan Tinggi
dan Bendahara Pembantu
seluruh Indonesia
Pengeluaran (BPP);
sebanyak 160 paket
b. Sosialisasi dan Pelatihan lelang melalui LPSE
Aplikasi Sistem Kejaksaan RI;
Pengadaan Secara
f. Penyedia yang
Elektronik (SPSE) Versi 3.6
sudah terdaftar di
pada 24 s/d 25 Februari
LPSE Kejaksaan RI
2015 kepada Pokja ULP
dari terbentuknya
Kejaksaan Agung;
LPSE tanggal 2
c. LPSE Kejaksaan RI April 2014 sampai
81
BAB VI PENUTUP
PENUTUP
L
aporan Tahunan Kejaksaan Republik Indonesia tahun 2015 sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan yang telah dilaksanakan Kejaksaan RI dalam upaya
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat dan para pencari keadilan.
Patut diakui bahwa masih terdapat banyak tugas yang menanti dan membutuhkan
penanganan yang berkesinambungan. Berbagai prestasi yang telah diraih haruslah
dapat dipertahankan, sebaliknya terhadap yang belum tercapai harus terus dilaksanakan
dan diperjuangkan. Dengan demikian, diharapkan melalui optimalisasi kinerja Kejaksaan
dapat lebih dipercaya oleh masyarakat.
83
LAMPIRAN
DAFTAR NAMA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN
CABANG KEJAKSAAN NEGERI DI SELURUH INDONESIA
No KEJAKSAAN TINGGI KEJAKSAAN NEGERI TIPE CABANG KEJAKSAAN NEGERI
1 2 3 4 5
1. ACEH 1. BANDA ACEH A
DI BANDA ACEH 2. SABANG B
3. SIGLI B 1. SIGLI DI KOTA BAKTI
4. LHOKSEUMAWE B
5. LANGSA B
6. TAKENGON B
7. MEULABOH B
8. TAPAKTUAN B 2. TAPAKTUAN DI BAKONGAN
9. KUTACANE B
10. BIREUEN B
11. LHOKSUKON B
12. IDI B
13. KUALA SIMPANG B
14. SINABANG B
15. CALANG B
16. SINGKEL B
17. BLANGKEJEREN B
18. JANTHOI B
19. BLANGPIDIE B
20. SUKAMAKMUE B
21. SIMPANG TIGA REDELONG B
22. MEUREUDU B
85
1 2 3 4 5
14. KISARAN B
15. SIANTAR B
16. STABAT B 8. STABAT DI PANGKALAN
BRANDAN
17. BELAWAN B
18. BALIGE B 9. BALIGE DI PORSEA
4. RIAU 1. PEKANBARU A
DI PEKANBARU 2. RENGAT B
3. DUMAI B
4. BENGKALIS B
5. TEMBILAHAN B
6. BANGKINANG B
7. PASIR PANGARAIAN B
8. SIAK SRI INDRAPURA B
9. TELUK KUANTAN B
10. PANGKALAN KERINCI B
11. BAGANSIAPIAPI B
86
1 2 3 4 5
12. SELAT PANJANG B
5. JAMBI 1. JAMBI A
DI JAMBI 2. MUARA BULIAN B 1. MUARA BULIAN DI MUARA
TEMBESI
3. MUARA BUNGO B
4. SUNGAI PENUH B
5. BANGKO B
6. KUALA TUNGKAL B
7. SAROLANGUN B
8. MUARA TEBO B
9. MUARA SABAK B 2. MUARA SABAK DI NIPAH
PAJANG
10. SENGETI B
4. LAHAT B
5. LUBUK LINGGAU B
6. MUARA ENIM B 2. MUARA ENIM DI PENDOPO
7. SEKAYU B
8. PRABUMULIH B
9. PAGAR ALAM B
10. PANGKALAN BALAI B
11. TEBING TINGGI B
12. MARTAPURA B
7. BENGKULU 1. BENGKULU A
DI BENGKULU 2. CURUP B
3. ARGAMAKMUR B
4. MANNA B
5. MUKOMUKO B
6. TAIS B
7. BINTUHAN B
8. TUBEI B
9. KEPAHIANG B
87
1 2 3 4 5
5. LIWA B 2. LIWA DI KRUI
6. GUNUNG SUGIH B
7. SUKADANA B
8. BLAMBANGAN UMPU B
9. MENGGALA B
10. KOTA AGUNG B 3. KOTA AGUNG DI PRINGSEWU
4. KOTA AGUNG DI TALANG
PADANG
88
1 2 3 4 5
5. PURWOKERTO A
6. TEGAL A
7. PATI A
8. CILACAP A
9. KUDUS B
10. KLATEN B
11. SALATIGA B
12. REMBANG B
13. PEMALANG B
14. PURBALINGGA B
15. PURWOREJO B
16. KEBUMEN B
17. SRAGEN B
18. KENDAL B
19. BLORA B
20. BOYOLALI B
21. BREBES B
22. DEMAK B
23. JEPARA B
24. KARANGANYAR B
25. SUKOHARJO B
26. WONOGIRI B
27. BANJAR NEGARA B
28. TEMANGGUNG B
29. WONOSOBO B
30. BANYUMAS B
31. BATANG B
32. PURWODADI B
33. AMBARAWA B
34. SLAWI B
35. MUNGKID B
36. KAJEN B
89
1 2 3 4 5
8. BONDOWOSO A
9. PAMEKASAN A
10. SIDOARJO A
11. KEPANJEN A
12. BANYUWANGI A
13. BLITAR A
14. MOJOKERTO B
15. PROBOLINGGO B
16. JOMBANG B
17. PONOROGO B
18. GRESIK B
19. LUMAJANG B
20. TULUNG AGUNG B
21. TRENGGALEK B
22. NGANJUK B
23. MAGETAN B
24. TUBAN B
25. NGAWI B
26. SUMENEP B
27. LAMONGAN B
28. SAMPANG B
29. BANGKALAN B
30. PACITAN B
31. SITUBONDO B
32. BANGIL B
33. KRAKSAAN B
34. TANJUNG PERAK B
35. BATU B
36. NGASEM B
37. MEJAYAN B
90
1 2 3 4 5
4. MUARA TEWEH B
5. PANGKALANBUN B
6. BUNTOK B
7. PURUK CAHU B
8. TAMIANG LAYANG B
9. KASONGAN B
10. KUALA PEMBUANG B
11. SUKAMARA B
12. NANGA BULIK B
13. KUALA KURUN B
14. PULANG PISAU B
91
1 2 3 4 5
6. TOMOHON B
7. AMURANG B
8. MELONGUANE B 3. MELONGUANE DI BEO
9. AIRMADIDI B
10. BOROKO B
5. BONE DIKAJUARA
6. MAMUJU B
7. MAROS B 6. MAROS DI CAMBA
8. BANTAENG B
92
1 2 3 4 5
9. PINRANG B
10. SENGKANG B
11. SOPPENG B
12. BARRU B
13. BULUKUMBA B 7. BALUKUMBA DI KAJANG
14. JENEPONTO B
15. ENREKANG B
16. MAJENE B
17. MAKALE B 8. MAKALE DI RANTEPAO
18. PANGKAJENE B
19. SELAYAR B
20. POLEWALI B
21. SIDENRENGRAPPANG B
22. SINJAI B
23. TAKALAR B
24. MASAMBA B
25. MAMASA B
26. BELOPA B
27. MALILI B 9. MALILI DI WOTU
28. PASANGKAYU B
22. B A L I 1. DENPASAR A
DI DENPASAR 2. SINGARAJA A
3. KLUNGKUNG B 1. KLUNGKUNG DI NUSA PENIDA
4. BANGLI B
5. AMLAPURA B
6. GIANYAR B
7. NEGARA B
8. TABANAN B
93
1 2 3 4 5
9. BAJAWA B
10. WAINGAPU B
11. WAIKABUBAK B
12. KALABAHI B
13. LEWOLEBA B
14. BAA B
15. LABUAN BAJO B
16. OELAMASI B
26. P A P U A 1. JAYAPURA A
DI JAYAPURA 2. BIAK B
3. MANOKWARI B
4. SORONG B
5. FAK-FAK B
6. MERAUKE B
7. WAMENA B
8. NABIRE B
9. SERUI B
10. TIMIKA B
94
1 2 3 4 5
29. KEPULAUAN BANGKA 1. PANGKAL PINANG A
BELITUNG 2. SUNGAILIAT B 1. SUNGAILIAT DI BELINYU
DI PANGKAL PINANG 3. TANJUNG PANDAN B
4. MENTOK B
5. MANGGAR B
6. TOBOALI B
7. KOBA B
95
Jl. Sultan Hasanuddin No. 1, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan
www.kejaksaan.go.id