PENDAHULUAN
yang selama ini hak-hak sipil mereka kurang memperoleh perhatian dan
penegakan hukum yang adil merupakan dua aspek yang tidak terpisahkan dari
governance).
efektif dan efesien, jujur, bersih, terbuka, serta bebas dari korupsi, kolusi, dan
1
penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang demokratis.Sejalan dengan
adalah Komisi Ombudsman Nasional atau juga yang lazim disebut Ombudsman
masyarakat.
dan yudikatif yang tercermin dalam fungsi-fungsi MPR, DPR dan DPD, Presiden
dan Wakil Presiden, serta Mahkamah Agung (MA), Badan Pemeriksa Keuangan
utama (mains state organs). Adapun selain itu, seperti Komisi Yudisial,
2
Selama ini kita memang telah memiliki lembaga pengawas baik yang
Badan Pemeriksa Keuangan dan ataupun Bank Indonesia.Selain itu, juga ada
sekarang ini banyak tumbuh serta turut beraktifitas melakukan pengawasan atas
Keuangan hanya sempit pada masalah pengawasan uang negara dan tidak
secara kelembagaan adalah lembaga politik dan tidak terlepas dari kelompok yang
swasta dan kurang fokus sehingga sering ditanggapi “acuh tak acuh”.Oleh karena
itu, keberadaan Ombudsman sebagai lembaga negara yang mandiri dan bebas dari
3
dilakukan oleh pejabat yang dilaporkan sehingga masyarakat belum memperoleh
lama dan biaya yang tidak sedikit.Untuk itu, diperlukan lembaga tersendiri yakni
menangani laporan.
4
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 37 Tahun 2008 tentang
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik
Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan
pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
Belanja Daerah.1
kali diisi oleh satu orang kepala perwakilan dan tiga orang asisten Ombudsman
Perwakilan Riau. Serta di tahun 2015 telah diangkat 2 (dua) orang lagi menjadi
asisten ombudsman.
menangani pengaduan serta Maladministrasi dengan ruang lingkup yang besar se-
Provinsi Riau. Untuk 12 (Dua Belas) Kabupaten /Kota ini dilakukan oleh satu
1
Undang-undang Republik Indonesia, Tentang Ombudsman Republik Indonesia, Pasal 1( 1)
5
Untuk tiap tahunnya dapat kita lihat kecendrungan laporan Maladministrasi
Pada tahun 2013 ada 162 laporan, 2014 ada 246 laporan dan ditahun 2015 ada
laporan.2Dari sebanyak ini laporan tentu tidak seluruh laporan dari masyarakat
Perwakilan Riau. Dalam kurun waktu yang masih relatif singkat tersebut tentu
Riau”
B. Rumusan Masalah
2
www. Ombudsman.go.id
6
2. Apa hambatan Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Ombudsman Republik
Republik Indonesia?
1. Tujuan Penelitian
7
2. Kegunaan Penelitian
untuk menjadi acuan dan referensi bagi peneliti berikutnya terkait dengan
permasalahan tersebut.
D. Kerangka Teori
asas-asas umum pemerintahan yang baik.Hal itu diperlukan agar pemerintah tidak
(menguji) apakah sesuatu telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah
8
Perbuatan tercela yang dilakukan oleh aparat pemerintah, tendensinya akan
menimbulkan kerugian bagi pihak yang terkena perbuatan tersebut. Demi keadilan
perbuatan yang demikian ini pasti tidak dikehendaki adanya. Menyadari hal ini,
pandang, antara lain dipandang dari kelembagaan yang dikontrol dan yang
a. Kontrol internal, adalah pengawasan yang dilakukan oleh suatu badan atau
b. Kontrol eksternal, adalah pengawasan yang dilakukan oleh badan atau organ
yang dilakukan oleh BPK, kontrol sosial oleh LSM termasuk media massa
dilakukan secara tidak langsung melalui badan peradilan antara lain oleh
9
peradilan umum dan peradilan tata usaha negara, maupun badan lain seperti
laku dan kinerja pegawai. Sedangkan fungsi dari pengawasan antara lain:
Romawi terdapat institusi yang bernama Tribunal Plebis yang tugasnya hampir
3
Ombudsman, SejarahOmbudsman, Majalah Suara Ombudsman Edisi pertama Januari-
Februari, Jakarta,Ombudsman Republik Indonesia, 2013, hlm 10
10
Ombudsman Republik Indonesia melalui lebar negara nomor 139 tahun 2008 dan
tambahan lembar negara nomor 4899 yang sah dan diundangkan pada tanggal 7
pelayanan publik tertentu yang sebagai atau seluruh dananya bersumber dari
belanja daerah.
danwewenangnya berasaskan:
1. Kepatutan
2. Keadilan
3. non-diskriminasi
11
4. tidak memihak
5. akuntabilitas
6. keseimbangan
7. keterbukaan; dan
8. kerahasiaan.
pelayanan publik;
Ombudsman;
5. melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga negara atau lembaga
12
1. meminta keterangan secara lisan dan/atau tertulis dari Pelapor, Terlapor,
atau pihak lain yang terkait mengenai Laporan yang disampaikan kepada
Ombudsman
diperlukan dari instansi mana pun untuk pemeriksaan Laporan dari instansi
Terlapor;
pihak;
Rekomendasi.
berwenang:
13
2. saran kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan/atau Presiden, Dewan
E. Metode Penelitian
metode sehingga hasil penelitian dapat digunakan untuk menjawab hasil dari
1. Jenis Penelitian
Ditinjau dari sudut metode yang dipakai, maka penelitian ini dapat
penelitian para sarjana hukum, seperti buku-buku yang berkaitan dengan pokok
4
Hilman Hadikusuma, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, CV.
Mandar Maju, Bandung : 1995, hlm.61.
14
karena dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung pada
lokasi atau tempat yang diteliti bertujuan untuk memperoleh gambaran secara
jelas dan lengkap tentang suatu keadaan atau masalah yang diteliti.5
2. Lokasi Penelitian
Perwakilan Riau.
a. Populasi
masalah yang diteliti dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi populasi
b. Sampel
maka dari itu jumlah populasi yang ada di atas ditetapkan jumlah
15
dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel I.1
Populasi dan Sampel
4. Sumber Data
diperoleh secara langsung dari masyarakat (data primer) dan data yang
a. Data Primer
8
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2001,
hlm.12-13
16
Ombudsman Republik Indonesia.
b. Data Sekunder
berasal dari:
Republik Indonesia
a. Wawancara
9
Amiruddin, Op. Cit, hlm.32
10
Ibid
17
responden. Metode ini digunakan untuk melengkapi data. Wawancara
Perwakilan Riau
b. Kajian Kepustakaan
data primer.
6. Analisis Data
diperoleh.
18
BAB II
TINJAUAN UMUM
1. Pengertian Pengawasan
satu fungsi yang sangat penting dalam pencapaian tujuan manajemen itu
ini agaknya tidak terlalu sulit untuk di pahami. Akan tetapi untuk memberi
tersendiri sesuai dengan bidang yang di pelajari oleh ahli tersebut. Berikut
sesuatu dengan cermat dan seksama, tidak ada lagi kegiatan kecuali
19
memberi laporan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya dari apa yang di
awasi”11
pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih tinggi kepada pihak
bawahannya.
sebagai suatu proses yang menentukan tentang apa yang harus di kerjakan,
dikemukakan oleh Penulis dalam skripsi ini antara lain: Henry Fayol,
11
Sujanto,BeberapaPengertiandiBidangPengawasan,GhaliaIndonesia,1986,hal2
12
Ibid, hal4.
20
mengatakan bahwa: “Pengawasan adalah setiap usaha yang terdiri atas
kesimpulan bahwa:
sebab-sebabnya.
2. TujuanPengawasan
guna, dan tepat guna sesuai rencana dan sejalan dengan itu, untuk
21
mencegah secara dini kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan. Dengan
maksud:
telah direncanakan.
efisiensi yangbesar.
3. Jenis-JenisPengawasan
1) PengawasanLangsung
22
dengan cara mendatangi atau melakukan pemeriksaan di tempat
bukan saja dilakukan oleh perangkat pengawas akan tetapi perlu lagi
tersebut.
2) Pengawasan tidaklangsung
yang diawasi yang disampaikan oleh pelaksana atau pun sumber lain.
4. Bentuk Pengawasan
pandang antara lain. Dipandang dari kelembagaan yang dikontrol dan yang
oleh suatu badan atau organ yang secara struktural adalah masih
23
termasuk organisasi dalam lingkungan pemerintah. Misalnya
dilakukan oleh badan atau organ yang secara organissi berada di luar
5. Pelayanan Publik
kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
24
dan bertanggung jawab untuk memberikan layanan baik dan profesional,
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi
Riau
25
dalam arti menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota
Indonesia Perwakilan Riau pada tahun 2011 menjadi Peraturan Gubernur No.
daerah menjadi lembaga yang bersifat mandiri yang dibentuk dalam rangka
dan bersih dari KKN, penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan dan perbuatan
PerwakilanRiau
Adanya Pasal 46 ayat (1) danayat (2) UU No. 37 Tahun 2008 tentang
26
hanya sekedar persoalan harus diganti menjadi nama lain selain Ombudsman
namun menjadi titik awal dari tidak diakuinya ombudsman daerah sebagai
lembaga yang memiliki arti filosofisyang sama baik dari segi fungsi dan
pelarangan nama ombudsman bagi daerah adalah tanda dari tidak masuknya
jelas bahwa Undang- Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
27
BAB III
membantu penguasa agar bekerja secara efektif dan efisien, menanamkan sistem
maka untuk lebih memantapkan posisinya dari segi hukum perlu dibentuk atas
dasar undang-undangtersendiri.
tanggal 30 oktober 2012, jadi bisa dikatakan sangat baru dibuka ombudsman
28
republik Indonesia perwakilan provinsi riau. Adapun alamat ombudsman republik
Komp. Mega Asri, Blok A.7, Marpoyan damai, Pekanbaru, Telp/Fax: (0761)
perwakilan provinsi Riau telah menyelesaikan lebih dari 600 laporan pengaduan
1. Visi
2. Misi
publik, mendorong penyelenggara negara dan pemerintah agar lebih efektif dan
efisien , jujur, terbuka, bersih, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
teknologiinformasi.
Dalam visi dan misi tersebut tertera jelas bahwa memang yang menjadi
fokus utama kerja dari ombudsman republik Indonesia adalah untuk pelayanan
29
publik yang lebihbaik.
1. Fungsi
demokrasi.
2. Tugas Pokok
negara dan pemerintahan daerah serta penegakan hukum yang bersih dan
bebas dari KKN, penyalah gunaan kekuasaan / jabatan dan tindakan yang
sewenang-wenang.
30
kepada masyarakat yang dirasakan tidak adil, diskriminatif, tidak patut,
3. Wewenang
a. Memanggil dan meminta keterangan secara lisan dan atau tertulis dari
pihak pelapor, terlapor dan atau pihak lain yang terkait dengan suatu
Daerah.
ada pada pihak pelapor, terlapor dan atau pihak lain yang terkait, untuk
c. Atas inisiatif sendiri memanggil dan meminta keterangan secara lisan atau
negara, pemerintah daerah atau penegak hukum yang bersih dan bebas dari
wenang.
antara pihak pelapor dan pihak terlapor serta pihak-pihak lainnya yang
terkait.
31
e. Mengumumkan hasil temuan dan rekomendasi untuk diketahui oleh
masyarakat.
Pada awal tahun 2014, Eddy faisal mengundurkan diri menjadi assisten di
32
yang ada, misalnya komisi tidak akan mencampuri pengambilan putusan-putusan
republikIndonesia.
33
BAB IV
simultan.13
13
Moeji Rahardjo, Peran Lembaga Ombudsman Daerah Provinsi DIY dalam Mendukung
Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintah Yang Baik, dalam Jurnal Lembaga Ombudsman
Daerah, Pelayanan Berkualitas Hak Warga Negara, Edisi 6 Tahun III/ Juli-Desember 2009
34
eksternal. Laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelayanan publik di
Potensi-potensi
yang menunjukan bahwa Ombudsman Republik
yang simultan, maka kejelasan berkaitan dengan sistem ini akan menjadi
14
Aida Fitriana, Peranan Lembaga Ombudsman dalam meningkatkan Kualitas Pelayanan
Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, 2010, hlm. 44
35
a. Ombudsman wajib membentuk perwakilan di daerah yang bersifat
pelayanan public
pada ayat (3) dilakukan paling lambat 3 (tiga) tahun sejak Undang-
beban kerja.
Dari uraian terhadap putusan diatas, dapat dikatakan bahwa basis kerja
baru akan dilaksanakan kalau ada pelapor baru pengawasan dilakukan, kalau
tidak ada laporan maka Ombudsman tidak bisa masuk di dalam kawasan yang
36
Ombudsman itu tupoksinya pengaduan kebijakan dan administrasi
presiden yang dilakukan oleh penyelenggara negara atau Badan Usaha Milik
Negara.
investigasi data. Setelah data atau fakta diperoleh, maka data/fakta tersebut
atau tidak.
37
maka kasus akan dibahas lagi. Setelah pembahasan kasus secara
dilakukan oleh instansi terkait atau atasan yang berwenang sebagai terlapor.
dilayangkankepadaterlaporperihal seberapajauhrekomendasisudahdijalankan.
Namun, apabila dari hasil monitoring diketahui tidak adanya respons yang
serius dari terlapor dalam menjalankan rekomendasi yang diberikan. Maka ada
16
Wawancara dengan asisten lembaga Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi
Riau, Dasuki, Pada Tanggal 12 Desember 2016
38
terlaportidakmemenuhipanggilan untuk melakukan klarifikasi sampaitigakali,
untuk ditindaklanjuti.
dilakukan oleh kepala dinas atau bupati/ walikota, maka lembaga Ombudsman
melakukanpelayanan.18
39
Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Riau yang telah dibentuknya
pemaknaan bahwa perbaikan pelayanan public adalah tugas yang stimulant antara
Republik Indonesia Perwakilan Riau menjadi relevan karena isu mal administrasi
40
pusat.
aspirasi dari masyarakat dan semakin memberikan peluang bagi terciptanya local
Perwakilan Riau bisa menjadi lembaga complain bagi tidak terpenuhinya hak
dasar atas pelayanan public yang baik dan tidak terpenuhinya perumusah
kebijakan public yang tidak akuntabel, tidak transparan dan tidak membuka
41
yang dilaksanakan oleh kementrian serta tugas dan kewenangannya dilaksanakan
Republik Indonesia Perwakilan Riau menjadi salah satu poin penting untuk
Perwakilan Riau dalam menjamin pelayanan publik yang berkualitas bagi setiap
Republik Indonesia Perwakilan Riau berasal dari dua arah, yaitu dari internal
20
Wawancara dengan Kepala Perwakilan lembaga Ombudsman Republik Indonesia
Perwakilan Provinsi Riau, Ahmad Fitri, Pada Tanggal 12 Desember 2016
42
eksternal lembaga Ombudsman Republik Indonesia PerwakilanRiau. 21 Adapun
oleh kewenangannya
Riau.
Tabel IV.1
43
3. Tindak Lanjut 77 38,30 %
4. Melengkapi Data 22 10,94 %
5. Lain-lain 19 9,45 %
6. Total 201 100%
Sumber Data Olahan : Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Riau 2015
201pengaduan yang masuk pada tahun 2015 yang ada outputnya berupa
pelayanan public yang telah mendzalimi rakyat pun tetap dapat berlenggang
Republik Indonesia.22
tidak kompeten 10%, serta permintaan uang dan jasa 5%, diskriminasi 3%
44
kementrian, Badan Pertanahan Nasional, BUMN, BUMD, Kepolisian, hingga
Pemerintahan daerah.23
Sementara setidaknya ada dua hal yang paling krusial dalam pembatasan
melalui media massa tentang penilaian atas suatu kasus sebelum kasus
tersebut memiliki kepastian hukum yang tetap. Padahal kepastian hukum tetap
bahwa:24
23
Wawancara dengan Kepala Perwakilan lembaga Ombudsman Republik Indonesia
Perwakilan Provinsi Riau, Ahmad Fitri, Pada Tanggal 12 Desember 2016
24
Pasal 25 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia
25
Ibid, Pasal 24
45
dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pelapor dianggap
mencabut laporannya.
substantive
pemeriksaan.
46
rekomendasi.27
dipanggil tiga kali berturut-turut tidak memenuhi panggilan dengan alsan yang
Riau. Artinya, tanpa ada laporan yang masuk lembaga Ombudsman Republik
27
Asmara Galang, Ombudsman Nasional dalam Sistem Pemerintahan Negara Republik
Indonesia, Laksbang Pressindo, Yogyakarta:2011, hlm. 35
28
Sadjijono, Fungsi Kepolisian Dalam Pelaksanaan Good Governance, Laksbang:
Jakarta:2007, hlm.67
47
Indonesia Perwakilan Riau tidak dapat melakukanklarifikasi dan investigasi
suatu kasus, walaupun kasus bad governance di suatu instansi telah tersebar
yang dilakukan melalui media televise daerah, sosialisasi tatap muka dengan
Perwakilan Riau yaitu masalah sumber daya manusia. Jumlah pekerja sehari-
orang.Sehingga tidak jarang mereka harus lembur dan bekerja ekstra untuk
29
Op. Cit, Asmara Galang, hlm. 47
48
membahas dan menangani suatu laporan.30
banyak dari masyarakat dari bergai sektor pelanggaran pelayanan publik, tentu
peraturan dan aturan aturan terkait mengenai hal tersebut. Jadi mau tidak mau
Perwakilan Riau dalam dirinya sangat paradox, dia sangat berkuasa dan sangat
berkuasa karena tidak bisa memaksa kepala daerah atau pimpinan instansi
30
Wawancara dengan asisten lembaga Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi
Riau, Bambang Pratama, Pada Tanggal 12 Desember 2017
49
Beberapa pembatasan di atas yang dituangkan dalam peraturan
gubernur, jika dilihat lebih dalam dan seperti yang diakui oleh Bambang
tentu merasa tidak suka terus-terusan diawasi dan dinilai oleh lembaga
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa basis kerja dari lembaga
sehari-hari.
Masyarakat awam di Riau masih banyak yang tidak tau akan apa
berpendidikanpun belum tentu tau apa itu Ombudsman karena nama dari
Pemebrantasan Korupsi (KPK), tentu semua tau lembaga ini fungsinya apa
tentu terkait dengan permasalahan korupsi karena nama dan tugasnya linier.
pelayanan publik tidak tau harus mengadu kemana. Makanya pengaduan yang
50
hari ini banyak masuk ke Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Riau di
51
C. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Pelaksanaan
mandiri dan tidak memiliki hubungan organik dengan lembaga negara dan
menempatkan semua lembaga negara berada dalam posisi yang saling imbang dan
kontrol (check’s and balances). Tidak ada lembaga negara yang lebih dominan
dari pada lembaga negara lainnya, seperti masa supremasi MPR sebelum
perubahan UUD1945.
Dengan kata lain kelembagaan negara di Indonesia tak bisa lagi dianalisis
dengan pendekatan pemisahan kekuasaan model Trias Politica. Secara garis besar
negara yang dibentuk melalui UUD dan lembaga negara yang dibentuk di luar
dalam artian ia merupakan lembaga negara yang tidak terdapat dalam konstitusi,
52
kelembagaan negara Indonesia harus dilakukan melalui pendekatan tugas dan
fungsinya. Tidak lagi seperti dulu, yang mengarah hanya kepada lembaga-
Republik Indonesia merupakan lembaga negara yang tidak terdapat dalam UUD.
menjalankan fungsi seperti ini belum diatur dalam UUD. Oleh sebab itu, dalam
dikatagorikan sejajar dan tidak dibawah pengaruh satu kekuasaan lain. Dengan
tugas dan fungsi seperti itu, keberadaan Ombudsman Republik Indonesia sangat
bagian tujuanbernegara.
atas, maka Ombudsman bukan lagi menjadi domain pemerintah seperti halnya
masa berlakunya Keppres No. 44 Tahun 2000. Pemerintah sudah tidak dapat lagi
membentuk Ombudsman atau badan-badan dengan nama lain yang secara prinsip
53
menjalankan tugas dan fungsi Ombudsman Republik Indonesia. Tugas
masyarakat telah beralih dan dilakukan oleh lembaga negara tersendiri dan
LembagaOmbudsman RepublikIndonesiaPerwakilanRiau
lembagapenyelenggarapelayananpublicyangbaikharusdapatmemberikan
pelayanan yang baik juga kepada masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan
Indonesia yang merupakan negara hukum materiil dimana tujuan negara hukum
Ketidaksinkronantersebut menjadikan
diperlukannyapembenahan-
54
penindaklanjutan terhadap out put dari pemeriksaan. Sampai saat ini rekomendasi
tetapi tetap saja tidak efektif. Hal ini sama saja kinerja yang dilakukan oleh
diumumkan dalam satu surat kabar nasional dan dua surat kabar
55
umum. Wewenang ini menerapkan prinsip stick and carrots yaitu pemberian
sanksi dan penghargaan. Bagi instansi yang melanggar prinsip pelayanan publik
sesuai dan tidak ada keluhan dari masyarakat akan pelayanan yang
Penyelenggara PelayananPublik
ini bisa optimal. Permasalahan yang mungkin timbul adalah ketika di daerah
56
diMedan, Bandung atau Yogyakarta.
Kabupaten/ Kota
Upaya hukum ini termasuk juga perombakan lembaga sejenis yang telah ada
dengan nama lain yang secara prinsip menjalankan tugas dan fungsi
57
dilakukan oleh lembaga Negara tersendiri dan menjalankan tugas dan
masuk.
Masyarakat awam di Riau masih banyak yang tidak tau akan apa kegunaan
belum tentu tau apa itu Ombudsman karena nama dari lembaga ini beda dengan
semua tau lembaga ini fungsinya apa tentu terkait dengan permasalahan korupsi
karena nama dan tugasnya linier. Jadi Ombudsman kalah market dengan lembaga
pelayanan publik tidak tau harus mengadu kemana. Makanya pengaduan yang hari
dominasi lebih dari 50% dari kota Pekanbaru. Hal ini karena masyarakat
informasi.
58
pensosialisasian baik turun langsung kepada masyarakat atau melalui media masa.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
60
Republik Indonesia kepada Instansi Penyelenggara PelayananPublik,
Kota, meningkatkan jumlah staff pengawas dan sumber daya manusia pada
B. Saran
Sehingga tidak akan ada lagi upaya pengkerdilan atau amputasi peranan dan
61
wewenang lembaga Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Riau
62