BAB I
PENDAHULUAN
Krisis ini berlanjut dengan lengsernya Presiden Suharto dari tampuk kekuasaan
kepada B.J. Habibie yang saat itu sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Dan sejak saat itulah tonggak awal Reformasi Indonesia. Terjadi perubahan
yang otoriter, juga perubahan dalam kebijakan ekonomi, birokrasi dan lain-
lainnya. Sehingga apa yang telah dijalankan selama 32 tahun harus mengalami
memiliki hak untuk menentukan jalannya sendiri yang tentunya sudah dijamin
rakyat 1.
berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat, atau jika ditinjau dari sudut
sendiri atau atas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.
Seperti yang telah tertuang dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Dan dalam setiap individu memiliki sikap dasar dan kecenderungan untuk
sosial2. Sebagai makhluk sosial, manusia mustahil dapat hidup sendiri tanpa
keniscayaan dari hak warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang. Sejalan
1945 masih berlanjut dengan pemuatan tentang hak-hak asasi manusia sebagai
bagian dari Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu hak asasi manusia yang
1
Mahfud MD, Demokrasi dan Konstitusi Di Indonesia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2000), hlm. 19.
2
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, 1977),
hlm. 75.
3
berkumpul, yang diatur dalam Pasal 28 E ayat (3) yang menyatakan bahwa
ada kesadaran dari masyarakat untuk membentuk suatu kelompok untuk mulai
Kelompok yang dibentuk tersebut yang saat ini dapat dikenal sebagai Organisasi
Kemasyarakatan.
bangsa. Pembentukan organisasi pertama Serikat Dagang Islam pada tahun 1905,
Organisasi pergerakan Budi Utomo pada tahun 1908 yang menjadi tonggak
Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis) juga dibentuk pada era sebelum
pemberdayaan masyarakat.
perjuangan bangsa. Pada era tersebut juga lahir dan bermunculan organisasi
4
kedaerahan seperti Jong Sumatranen Bond, Jong Java, Jong Ambon, Jong
Sumpah Pemuda sebagai salah satu tonggak penting dan menjadi dasar
kemerdekaan bangsa. Tidak dapat dipungkiri dan masih dapat dilihat secara
ekonomi dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi masyarakat dapat
3
N. Kania Winayanti, Dasar Hukum Pendirian dan Pembubaran Organisasi Kemasyarakatan,
(Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2011), hlm. 5
5
berkembang karena situasi sosial dan politik masih tidak menentu. Memasuki era
Pada era ini pula ditandai dengan kuatnya peran negara dalam mendorong
Indonesia (SPSI) yang pada umumnya mengarah pada organisasi tunggal. Pada
Kementerian Luar Negeri dan 321.482 di Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Indonesia tahun 1945 ataupun tidak sesuai dengan AD/ART yang terdaftar dan
4
Setkab.go.id/kemendagri-jumlah-Organisasi Kemasyarakatan-di-indonesia-ada-344-0392, diakses pada
tanggal 2 mei 2018 pada pukul 14.00WIB.
7
sudah bagus, karena isinya sistematis dan mudah dimengerti mulai dari pendirian
Tahun 2017 ) dikeluarkan dan di tandatangani Presiden Joko Widodo. Perppu ini
antara lain pada Pasal 1 angka 1, Pasal 59, Pasal 60, Pasal 61, Pasal 62, dan
penjelasan Pasal 59, kemudian Pasal 63-81 dihapus, Muncul Pasal 80A, Pasal
Indonesia tahun 1945 sehingga terjadi kekosongan hukum dalam hal penerapan
sesuai dengan Anggaran Dasar Anggatan Rumah Tangga (AD/ART) yang telah
terdaftar dan telah disahkan oleh Pemerintah. Dan organisasi tersebut secara
8
faktual terbukti ada asas Organisasi dan kegiatannya yang bertentangan dengan
1945.
2017 ini adalah suatu kemunduran demokrasi di negeri ini, karena Undang-
penguasa dan melanggar hak asasi manusia dalam hal tentang kebebasan
menjadi korban pertama adalah adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Organisasi
pendiriannya tentu telah melewati berbagai macam prosedur. Dan HTI lahir di
tahun 1980-an tepatnya dibawah rezim Orde Baru yang terkenal represif , yang
9
bila bertentangan dengan pemerintah dan Pancasia (sebagai asas tunggal) sudah
pasti di bubarkan.
Kemasyarakatan tersebut.
keadaan darurat sipil atau keadaan darurat militer atau keadaan perang,
apabila:
(b) Timbul perang atau bahaya perang atau dikhawatirkan perkosaan wilayah
(c) Hidup Negara berada dalam keadaan bahaya atau dari keadaan- keadaan
khusus ternyata ada atau dikhawatirkan ada gejala- gejala yang dapat
cukup lama sedangkan keadaan yang mendesak tersebut perlu kepastian untuk
diselesaikan;
Banan sebagai berikut “kegentingan yang memaksa” harus menunjukkan dua ciri
umum, yaitu: (1) Ada krisis (crisis), dan (2) Kemendesakan (emergency). Suatu
permusyawaratan terlebih dahulu. Atau telah ada tanda-tanda per mulaan yang
nyata dan menurut nalar yang wajar (reasonableness) apabila tidak diatur segera
12
Kemasyarakatan lahir tidak seperti yang dijelaskan diatas yaitu dalam keadaan
2011. Keadaan Indonesia saat itu aman terkendali dan Presiden Jokowi
Oleh Karena itu maka penulis memberi penelitian ini dengan judul
5
Bagir Mannan, Lembaga Kepresidenan, (Yogyakarta: FH UII Press, 1999), hlm. 11
13
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
2000.
B. Perundang-Undangan
Perundang-undangan.
C. Website
Setkab.go.id/kemendagri-jumlah-Organisasi Kemasyarakatan-di-indonesia-ada-