Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL DISKUSI PRESENTASI MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Laporan ini disusun dengan tujuan memenuhi salah satu kriteria kelulusan
pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang dibimbing oleh:
Drs. Darmawan, M.Pd.

Disusun Oleh:
Pashakayla Tirza (2201063)

SISTEM INFORMASI KELAUTAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG
TAHUN 2022
Jl. Ciracas No.38, Serang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42116
A. HASIL DISKUSI
Berikut adalah Pertanyaan yang ditujukan pada kelompok 5 beserta jawaban dan
sanggahan dari anggota kelompok lain.

TERMIN 1
1. Hasnaira (kelompok 4) Apa penyebab terjadinya perubahan konstitusi negara
dan berapa kali terjadinya perubahan?
Sampai saat ini, konstitusi yang berlaku di Indonesia yaitu Undang-Undang
Dasar 1945, telah mengalami empat kali perubahan. Perubahan tersebut membawa
pengaruh terhadap struktur dan fungsi lembaga negara Republik Indonesia.
terdapat dua sistem perubahan sistem konstitusi yaitu : Sistem yang pertama,
bahwa apabila suatu Undang-Undang Dasar atau konstitusi diubah, maka yang
berlaku adalah Undang-Undang Dasar atau konstitusi yang baru secara
keseluruhan. Hal ini pernah dialami di Indonesia yaitu perubahan (pergantian)
konstitusi dari UUD 1945 menjadi Kontitusi RIS (27 Desember 1949 ± 17 Agustus
1950), dan perubahan (pergantian) dari Kontitusi RIS menjadi UUDS 1950 (17
Agustus 1950 ± 5 Juli 1959), serta dari UUDS 1950 kembali menjadi UUD 1945
( 5 Juli 1959 ± 1999).
Perubahan konstitusi yang menggunakan sistem kedua yang berarti dilakukan
amandemen dari konstitusi atau Undang-Undang Dasar juga pernah dialami di
Indonesia, yaitu terjadi amandemen terhadap UUD 1945, yaitu amandemen UUD
1945 yang pertama tahun 1999, yang kedua tahun 2000, yang ketiga tahun 2001,
yang keempat tahun 2002.
perubahan konstitusi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena adanya
perubahan keadaan maka adanya perubahan konstitusi, bisa juga karena adanya
perubahan kebutuhan dan kepentingan sehingga menyebabkan perubahan
konstitusi.

2. Putri Dinata (Kelompok 11) Apa hubungan konstitusi terhadap dasar negara?
Hubungan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar,
cita-cita dantujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD suatu negara.
Dari dasar negara inilah kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk
peraturan perundang-undangan. Inti dari pembukaan UUD 1945, pada hakikatnya
terdapat dalam alenia IV, sebab di dalam segala aspek penyelenggaraan
pemerintahan negara berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu, dalam pembukaan itu
secara formal, yuridis Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat negaraRI, maka
hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila bersifat timbal balik.
Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi di Indonesia
Bisa dilihat dari hubungan antara sila-sila pancasila yang termuat pada
pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal yang termuat dalam batang tubuh UUD
1945.
Pasal-pasal UUD merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang ada
dalam pembukaan UUD 1945.
Hubungan dasar negara dengan Pembukaan UUD 1945 dapat digambarkan
sebagai berikut:
 Falsafah dasar negara Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan
UUD 1945 yang merupakan uraian detail dari Proklamasi 17 Agustus 1945.
 Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 45 adalah suatu kebulatan
yang utuh dan tersusun secara teratur dan bertingkat. Sila yang satu menjiwai
sekaligus meliputi sila yang lain secara bertingkat.
 Jiwa Pancasila yang abstrak, setelah terlahir menjadi Proklamasi Kemerdekaan
RI 17 Agustus 1945 tercermin dalam pokok-pokok pikiran yang termuat dalam
Pembukaan UUD 1945.
 Kesatuan tafsir sila-sila Pancasila mesti bersumber dan berdasarkan
Pembukaan dan pasal-pasal UUD 45.
Sedangkan hubungan mengenai dasar negara dengan pasal-pasal UUD
1945 adalah sebagai berikut:
 Sila ke 1 berhubungan dengan pasal 29 (1,2) UUD 1945
 Sila ke 2 berhubungan dengan pasal 27, 28, 28 A-28 J, 29, 30, 31, 32, 33, 34
UUD 1945
 Sila ke 3 berhubungan dengan pasal 1 (1), 32, 35, 36 UUD 1945
 Sila ke 4 berhubungan dengan pasal 1 (2), 2, 3, 22 E, 28, 37 UUD 1945
 Sila ke 5 berhubungan dengan pasal 23, 27 (2), 31, 33, 34 UUD 1945

3. Yasmin (Kelompok 9) Bagaimana proses terbentuknya dasar negara?


Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen
sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik
Indonesia. Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945.
Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar
Indonesia merdeka.
Dalam sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk
“Lahirnya Pancasila” berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep
awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945.
Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul
dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr.
Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang
kemudian dibukukan oleh BPUPKI.
Dalam pidatonya Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar
negara Indonesia merdeka, yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima,
sedangkan sila artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan
lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua
“Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat
“Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang
Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai
membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Berisi Ir.
Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid
Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan
Achmad Soebardjo.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat
disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut,
disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
4. Toriq (Kelompok 3) Mengapa konstitusi negara berbeda disetiap negara?
karena kebutuhan dan keadaan suatu negara itu berbeda. namun pada
hakikatnya,tujuan dari setiap konstitusi itu sama. untuk kepentingan dan kebaikan
rakyat nya
1. Vidya (Kelompok 8) Mengapa tiap negara harus punya landasan konstitusi?
Negara adalah suatu organisasi yang berada dalam suatu wilayah
tertentu, di dalamnya terdapat rakyat, adanya kekuasaan yang berdaulat dan
adanya pengakuan dari negara lain. Pada zaman modern saat ini pada
umumnya setiap negara memiliki konstitusi, karena berdirinya suatu negara
tidak akan lepas dengan adanya konstitusi yang mendasarinya. Dan salah satu
fungsinya, yaitu membatasi kekuasaan pemerintahan agar tidak terjadi tindakan
kesewenang-wenanganoleh pemerintah. Dengan demikan hak-hak bagi warga
negara dapat terlindungi dan tersalurkan.
Konstitusi pada dasarnya merupakan suatu aturan yang mengandung
norma-norma yang berkaitan dengan kehidupan negara dalam menjaga
kekuasaan yang ada dalam suatu Negara tidak disalahgunakan dan hak asasi
manusia tidak dilanggar. Konstitusi dapat mengalami perubahan sesuai dengan
dinamika kehidupan masyarakat, dalam artian konstitusi dapat berkembang
sesuai kebutuhan masyarakat dan tidak stagnan.
Karena konstitusi adalah sebuah pedoaman dan aturan hukum yang
mengikat suatu bangsa. bayangkan jika negara ini tidak memunyai kanstitusi
maka negara akan kacau balau. Negara itu ibarat organisasi harus ada yang
mengakomodir supaya pelaksanaanya dapat terorganisir. Bangsa indonesia
berazas pancasila jadi peraturanya berdasarkan falsafah pancasila yang
dijabarkan melalui UUD. Sebagai warga negara kita hrs tunduk pada konstitusi
yang kita miliki. jika semua warga negara mengikuti konstitusi dan tidak
melanggar maka negara ini akan damai, maju, dan sejahtera.
2. Najwa (kelompok 10) Dampak amandemen 1945 dikehidupan berbangsa dan
bernegara?
Dampak positif amandemen UUD 1945 :
Menghilangkan pasal-pasal yang multitafsir pada UUD 1945. Dapat
menyesuaikan UUD 1945 dengan perkembangan zaman. UUD 1945 akan lebih
relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Dulu, ada sebuah lembaga tertinggi Negara yaitu MPR yang mengatasi
semua lembaga Negara yang lainnya yang kemudian diperalat untuk
melestarikan kekuasaan totaliter. Sekarang, UUD 1945 yang menjadi pedoman
tertinggi dan tidak ada lagi lembaga tertinggi Negara yang dapat diperalat
untuk melanggengkan kekuasaan. Dulu, MPR dapat mengambil keputusan
yang dapat saja tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Sekarang, ada
mekanisme check and balances antara Lembaga Tinggi Negara (MPR, DPR,
DPD, MA, MK, Presiden, BPK, KY) yang menyebabkan akuntabilitas yang
lebih jelas antar Lembaga Tinggi Negara.
Dulu, MPR yang memilih Presiden dan Wakil Presiden. Sekarang,
kitalah sebagai Warga negara Indonesia yang harus menggunakan hak pilih kita
untuk memilih presiden secara langsung.
Dulu, memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) bisa saja
mengakibatkan pencekalan atau pemenjaraan dari pemerintah karena tuduhan
melawan Negara. Sekarang, memperjuangkan HAM adalah memperjuangkan
Konstitusi Negara sehingga pemerintah harus juga mendukungnya.
Dulu, yang berhak menjadi calon presiden dan calon wakil presiden
adalah orang Indonesia asli. Sekarang, yang berhak menjadi calon presiden dan
calon wakil presiden adalah orang Indonesia sejak kelahirannya.
Dampak negatif amandemen UUD 1945 :
Dampak negatif akibat dari amandemen UUD 1945 apabila dilakukan
secara terburu-buru mengakibatkan munculnya peraturan perundang-undangan
yang menyengsarakan rakyat.
Ketika amandemen UUD 1945 dilakukan dengan tergesa-gesa dan
kurang cermat, akibatnya antara lain lahirnya aturan perundang-undangan yang
merugikan rakyat, bangsa dan negara.
Dengan adanya dampak positif dan negatif, tetapi dengan adanya
amandemen UUD 1945 tersebut telah membuktikan bahwa Indonesia telah
mengarah menjadi negara yang lebih baik dan dengan adanya amandemen
UUD 1945 menjadikan negara sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang
terdapat dalam pembukaan UUD 1945, cita-cita bangsa Indonesia seperti
termuat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memanjukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

4. Arif (Kelompok 1) Mengapa ada negara yang tidak memiliki konstitusi


tertulis?

Negara yang dikategorikan sebagai negara yang tidak memiliki


konstitusi tertulis adalah Inggris dan Kanada , Karena ketentuan mengenai
kenegaraan itu tersebar dalam berbagai dokumen atau hanya hidup dalam adat
kebiasaan masyarakat itulah maka Inggris masuk dalam kategori negara yang
memiliki konstitusi tidak tertulis

4. Aura (Kelompok 7) Apa pentingnya konstitusi pada suatu negara??


Konstitusi memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Konstitusi juga sebagai pemberi pegangan dan pemberi
batas agar penyelenggara negara tidak menyalahgunakan kekuasaan; sekaligus dipakai
sebagai pegangan dalam mengatur bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan.
Karena konstitusi merupakan jaminan yang penting dalam menjaga agar kekuasaan
yang ada di dalam suatu negara tidak disalahgunakan dan menjamin agar hak asasi
manusia tidak dilanggar.
Dengan demikian konstitusi harus ditaati, dijalankan, baik oleh pemegang
kekuasaan maupun masyarakat. Konstitusi memiliki arti penting bagi negara karena
kedudukannya dalam mengatur kekuasaan; membatasi kekuasaan, menjadi barometer
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; serta memberikan arahan dan pedoman
bagi generasi penerus bangsa dalam menjalankan suatu negara.
Konstitusi dan negara ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lainnya tidak
terpisahkan. Karena eksistensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
merupakan suatu hal yang sangat urgen, bahkan disebutkan tanpanya bisa jadi tidak
akan terbentuk sebuah negara. Jika dilihat dalam lintasan sejarah hingga awal abad ke-
21 ini, hampir tidak ada negara yang tidak memiliki konstitusinya. Sehingga hal ini
menunjukkan betapa urgennya konstitusi sebagai perangkat suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai