Anda di halaman 1dari 11

Makalah Kewarganegaraan

Nilai dan norma konstitusi UUD 1945


Dosen Pembimbing Amelia Fitri,M.I.Kom

Nama Anggota:
Ahmad Efendi (229110143)
Ardi Trisaksono (229110121)
Anittri (229110117)
Annisa Riauny Wardana (229110144)
Ferbianti Sipayung (229110118)
Muhammad Rayhan Irza Syaputra Nst (229110105)
Nur Putri Febrianti (229110116)

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………3

DAFTAR ISI...
…………………………………………………………………………
…..2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….4
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………….4
1.3 Tujuan………………………………………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Nilai dan norma konstional UUD 1945……………………….5
2.2 Konstitusionalitas ketentuan peraturan
perundang undangan………………………………………………..6
2.3 Histori,sosiologis dan politik tentang konstitusi………….8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………9
3.2 Saran………………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Nilai dan norma konstitusi UUD 1945”
Tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Bahasa
Indonesia. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang “Nilai dan norma konstitusi UUD 1945”
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Amelia
Fitri,M.I.Kom selaku dosen mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan.

Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

3
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat anda menemukan aturan atau hukum yang berisi


ketentuan yang mengatur bagaimana pemerintahan
dijalankan,artinya anda telah menemukan bagian atau isi dari
konstitusi. Sejalan dengan kaidah pembelajaran ilmiah,mahasiswa
akan diajak untuk menelusuri konsep urgensi konstitusi,menanya
alasan mengapa diperlukan.

Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya nilai dan norma konstitusional UUD 1945?


2. Apa pentingnya konstitusionalitas ketentuan peraturan
perundang undangan?
3. Bagaimana historis,sosiologis dan politik tentang konstitusi?

Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pentingnya nilai dan norma konstitusional


UUD 1945
2. Untuk memahami konatitusi,sumber histori,sosiologi dan
politik tentang kehidupan berbangsa dan bernegara

4
Nilai dan norma konstitusional UUD 1945 konstutisionalitas
ketentuan peraturan perundang undangan dibawah UUD
1945 konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Istilah konstitusi dalam bahasa Prancis dikenal dengan istilah constituer,


dalam bahasa Inggris digunakan istilah constitution, Constituer (bahasa
Prancis) berarti membentuk, pembentukan.
Yang dimaksud dengan membentuk di sini adalah membentuk suatu
negara. Dalam arti sempit, konstitusi merupakan suatu dokumen atau
seperangkat dokumen yang berisi aturan-aturan dasar untuk
menyelenggarakan negara.
Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan
tentang bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan
atau hukum yang terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang
amat mendasar dari suatu negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai
hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu
negara.
Konstitusi berfungsi sebagai landasan kontitusionalisme. Konstitusi
berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa,
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenangwenang.
Dengan demikian, diharapkan hak-hak warganegara akan lebih
terlindungi.

5
Konstitusionalitas ketentuan peraturan perundang undangan.

Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif,


eksekutif, dan yudikatif: Pada negara federal, pembagian kekuasaan
antara pemerintah federal dan pemerintah negara-negara bagian, dan
tentang prosedur menyelesaikan masalah pelanggaran yurisdiksi oleh
salah satu badan pemerintahan.
Hak-hak asasi manusia. Dalam UUD NRI Tahun 1945, misalnya diatur
secara khusus dalam BAB XA, Pasal 28A sampai Pasal 28 J. Prosedur
mengubah UUD. Dalam UUD NRI Tahun 1945, misalnya diatur secara
khusus dalam BAB XVI, Pasal 37 tentang Perubahan Undang-Undang
Dasar. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari
UUD. Dalam UUD NRI 1945, misalnya diatur mengenai ketetapan bangsa
Indonesia untuk tidak akan mengubah bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Pasal 37, Ayat 5). Memuat cita-cita rakyat dan asas-asas
ideologi negara. Ungkapan ini mencerminkan semangat (spirit) yang oleh
penyusun UUD ingin diabadikan dalam UUD sehingga mewarnai seluruh
naskah UUD itu.

Konstitusi Negara Indonesia


o Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949, UUD 1945
o Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950, UUD RIS
o Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959, UUDS 1950
o Periode 5 Juli 1959- sekarang, UUD 1945 (sudah 4 kali
diamandemen 1999, 2000, 2001 dan 2002)

6
 Fungsi konstitusi
Berfungsi sebagai landasan konstitusianolisme. Landasan
konstitusianolisme adalah landasan berdasarkan konstitusi,baik konstitusi
dalam arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit.
Perlunya konstitusi dalam kehidupan berbangsa negara Indonesia syarat
terbentuknya suatu negara yaitu setiap negara harus memiliki
konstitusi,tanpa adanya konstitusi negara tersebut tidak mungkin
terbentuk. Dalam suatu ketatanegaraan konstitusi merupakan hal pokok
yang harus terpenuhi dan tidak dapat terpisahkan.

Unsur Berdirinya Suatu Negara:


1.Adanya pemerintahan yang berdaulat
2.Memiliki wilayah
3.Rakyat
4.Pengakuan dari negara lain

Namun ke empat unsur tersebut belum menjamin bahwa suatu negara


apakah dapat menjalankan fungsi kenegaraannya dengan baik apabila
negara tersebut belum memiliki konstitusi.

7
 Secara Historis
Secara Historis dalam sejarah kebangsaan Indonesia,berdirinya organisasi
Boedi Oetomo tahun 1908 disepakati sebagai hari kebangsaan nasional
karena pada saat itulah dalam diri bangsa Indonesia mulai tumbuh
kesadaran sebagai bangsa walaupun belum menamakan Indonesia.
Setelah berdiri Boedi Oetomo,berdiri pula organisasi pergerakan
kebangsaan lain seperti Syarikat Islam,Muhammadiyah,Indische
Party,PSII,PKI,NU dan organisasi lainnya yang tujuan akhirnya ingin
melepaskan diri dari penjajahan belanda. Yang akhirnya Indonesia dapat
merdeka pada 17 Agustus 1945.

 Secara Sosiologis
Terdapat pernyataan dari seorang sejarawan,yaitu Prof.Nina Lubis(2008)
“Dahulu musuh itu jelas:penjajah yang tidak memberikan ruang untuk
mendapatkan keadilan,kemanusiaan ,yang sama bagi warga negara kini
musuh bukan dari luar tetapi dari dalam negri sendiri: korupsi
merajalela,ketidakadilan,pelanggaran ham,kemiskinan,ketidakmerataan
ekonomi,penyalahgunaan kekuasaan,tidak menghormati harkat dan
martabat orang lain,suap menyuap,dll”

 Secara politis
Pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam Pendidikan sekolah
dapat digali dari dokumen kurikulum sejak tahun1957 sebagaimana dapat
diidentifikasi dari pernyataan somantri(1972) bahwa pada masa orde
lama mulai dikenal istilah:
1.Kewarganegaraan(1957)
2.Civics(1962)
3.Pendidikan Kewarganegaraan(1968)

8
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
Konstitusi adalah hukum dasar tertulis ataupun hukum dasar tak tertulis.
Konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Undang-undang 1945
yang dibentuk sejak Indonesia sukses memproklamasikan
kemerdekaannya. Karena Indonesia ingin berdiri sendiri sebagai suatu
negara yang mengurus rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan
negara lain. Dengan terjadinya perkembangan sistem kenegaraan, maka
baik perubahan, pertambahan, maupun pengurangan, atau yang biasa
disebut amandemenpun dilakukan terhadap isi UUD 1945. Hingga
akhirnya menjadi Undang-undang Dasar 1945 Hasil Amandemen.1.
Setelah empat kali melakukan amandemen UUD 1945, yang sejatinya
dilakukan untuk menutupi kelemahan sebelumnya namun ternyata hasil
dari amandemen tersebut menimbulkan beberapa kelemahan lagi. Hal ini
menyebabkan terjadi pengelompokan sikap masyarakat. Satu kelompok
menghendaki UUD 1945 dikembalikan kepada yang asli, kelompok
lainnya menginginkan diadakan lagi perubahan atau amendemen kelima
UUD 1945, dan kelompok terakhir tetap pada UUD 1945 pasca-
amendemen.

Ada beberapa faktor menyangkut kelemahan UUD 1945 pasca-


amendemen. Pertama, adanya kekaburan dan inkonsistensi teori dan
materi muatan UUD 1945. Kedua, kekacauan struktur dan sistematisasi
pasal-pasal UUD 1945. Ketiga, ketidaklengkapan konstitusi dan pasal-
pasal yang multi-interpretatif, yang menimbulkan instabilitas hukum dan
politik. Selama ini MPR dalam membahas dan memutuskan perubahan
UUD 1945sebelumnya tidak membuat dan memilikicontent draft
konstitusi secara utuh sebagai langkah awal yang menjadi dasar
perubahan (preliminary) yang dapat ditawarkan kepada publik untuk
dibahas dan diperdebatkan. Sebagai solusi terhadap perubahan konstitusi

9
haruslah deserahkan kepada Komisi Konstitusi atau Constitutional
Commission yang independen, sehingga kata “dibuat” dalam diktum
“konstitusi dibuat oleh Badan Pembuat Undang-Undang Dasar”akan
terpenuhi.

SARAN
Bagi pemerintah, kami menyarankan agar berhati-hati dalam melakukan
perubahan ataupun melaksanakan Undang-Undang agar tetap terjalin
keselarasan antara Dasar Negara dan Konstitusi.
Bagi pembaca, kami menyarankan agar dapat mengambil hal-hal positif
dari makalah ini untuk pembelajaran dan lebih banyak membaca buku
yang berkaitan dengan Dasar Negara dan Konstitusi agar lebih memahami
makna dari kedua hal tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://archwi.blogspot.com/2019/04/makalah-nilai-dan-norma-
konstitusional.html

https://prezi.com/p/vdwu-hnntbss/nilai-dan-norma-konstitusional-uud-
nri-1945-dan-konstitusionalitas-ketentuan-perundang-undangan-di-
bawah-uud/

11

Anda mungkin juga menyukai