Anda di halaman 1dari 12

PENGAWASAN TERHADAP PEMERINTAH

OLEH : ROJIKIN, SHI., MH.


PENGERTIAN PENGAWASAN
PEMERINTAH – PUBLIC SERVIS Diawasi
Tujuan untuk menghindari kekeliruan baik yang khilaf maupun sengaja.
Tujuan untuk memperbaiki bila sudah terjadi.
Hakekat pengawasan untuk memperkecil kesalahan, mal praktik, penyalahgunaan
wewenang dll.
Jenis pengawasan
Berdasarkan subjek yang melakukan pengawasan, dalam administrasi Negara Indonesia dikembangkan 4 (empat)
macam, yaitu :
1. Pengawasan melekat yang merupakan pengawasan yang dilakukan seseorang pimpinan terhadap bawahan
dalam suatu kerja yang dipimpinnya.
2. Pengawasan fungsional yang merupakan pengawasan yang dilakukan oleh aparat yang tugas pokoknya
melakukan pengawasan.
3. Pengawasan legislatif yang merupakan pengawasan yang dilakukan lembaga perwakilan rakyat baik di daerah
dan pusat.
4. Pengawasan masyarakat yang merupakan pengawasan dilakukan oleh masyarakat.

Dari pembagian diatas bias kita simpulkan bahwa pengawasan ada 2 dua yaitu :
Pengawasan fungsional yang terdiri dari pengawasan internal dan pengawasan eksternal.
Pengawasan melekat dan pengawasan masyarakat.
PENGAWASAN INTERN
Pengawasan Internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang dari
badan/unit/instansi di dalam lingkungan unit tersebut. Dilakukan dengan cara
pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat. Selain itu Pengawasan
dilakukan oleh apparat yang disebut Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
terdiri dari :
• BPKP;
• Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan
pengawasan intern;
• Inspektorat Provinsi; dan
• Inspektorat Kabupaten/Kota.
TUGAS POKOK APARAT PENGAWASAN INTERNAL PEMERINTAH

1. Audit adalah proses identivikasi masalah, analisis dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independent,
objektif dan provisional berdasarkan standar audit untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas,
efektivitas, efisiensi dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan funngsi instansi pemerintah.
2. Review adalah penelaahan bukti-bukti suatu suatu kegiatan unntuk memastiakan bahwa kegiatan
tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan.
3. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingan hasil atau prestasi suatu kegiatan dengan standar,
rencana, atau norma yang telah ditetapkan dan menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan.
4. Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
5. Kegiatan pengawasan lainya, antara lain berupa sosialisasi mengenai pengawasan, Pendidikan dan
pelatihan pengawasan,pembimbingan dan konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan, dan pemaparan
hasil pengawasan.
PENGAWASAN EKSTERNAL
Pengawasan Eksternal adalah pengawasan yang dilakukan di luar
badan/unit/instansi tersebut.
Aparat Pengawas Ekternal Pemmerintah Seperti :
BPK, DPR, MAHKAMAH AGUNG DAN MASYARAKAT.
DEWAN PERWAKILALN RAKYAT
DASAR PASAL 20 A ayat (1)
1) DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan;
2) Dalam melaksanakan fungsinya DPR Hak-hak : hak interpelasi, hak angket
hak menyatakan pendapat.
PENGAWASAN MASYARAKAT
Pengawasan Masyarakat adalah pengawasan yang dilakukan oleh warga
masyarakat yang disampaikan secara lisan atau tertulis kepada aparatur
Pemerintah yang berkepentingan, berupa sumbangan pemikiran, saran, gagasan
atau keluhan/pengaduan yang bersifat membangun yang disampaikan baik secara
langsung maupun melalui media.
Dilakukan oleh masyarakat ini dijalankan melalui LSM yang dapat menjadi sarana
untuk menampung aspirasi masyarakat.
Seperti : LOS, ICW, Pukat, Masyarakat Pemantau Pemilu dll.
KON Komisi Ombusman Nasional
LOD Lembaga Ombusman Daerah
Ombudsman berfungsi mengawasi penyelenggaraan Pelayanan Publik yang
diselenggarakan oleh Penyelenggara Negara dan Pemerintah baik Pusat maupun
derah termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara serta badan
Swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik
tertentu.
Ombudsman Bertugas :
1. Menerima laporan atas dugaan Maladministrasi dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik;
2. Melakukan pemeriksaan subtansi atas Laporan;
3. Menindak lanjuti Laporan yang tercakup dalam ruang lingkup kewenangan ombudsman
4. Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan Maladministrasi dalam
penyelenggaraan Pelayanan Publik;
5. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga Negara atau lembaga pemerintahan
lainnya serta lembaga kemasyarakatan dan perseorangan;
6. Membangun jaringan kerja;
7. Melakukan upaya pencegahan Maladministrasi dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik dan;
8. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Undang-Undang.
Tujuan dibentuknya komisi ombudsman Indonesia, yaitu :

1. Mewujudkan negara hukum yang demokratis, adil dan sejahtera.


2. Mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang efektif dan efisien, jujur,
terbuka serta bebas dari KKN.
3. Melalui peran masyarakat membantu menciptakan dan/atau mengembangkan kondisi
yang kondusif dalam melaksanakan pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme.
4. Meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang agar setiap warga dan
penduduk memperoleh keadilan, rasa aman dan kesejahteraan semakin baik.
5. Membantu menciptakan dan meningkatkan upaya untuk pemberantasan dan
pencegahan praktik-praktik maladministrasi.
6. Meningkatkan budaya hukum nasional, kesadaran hukum masyarakat dan supremasi
hukum yang berintikan kebenaran serta keadilan.
PENGAWASAN PREVENTIF
Pengawasan Preventif adalah pengawasan yang berupa penyempurnaan unsur
aparatur dibidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian.
Pengawasan Preventif Bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, yang harus bersifat mencegah jangan sampai terjadi kesalahan-
kesalahan berkembannya dan terulangnya kesalahan-kesalahan.
PENGAWASAN REPRESIF
Pengawasan Represif adalah pengawasan tindak lanjut berupa penindakan terhadap
perbuatan korupsi, penyalahgunaan wewenang, kebocoran, dan pemborosan serta
penyelewengan lainya.

Tindakan berupa :
Tindakan administrative terhadap pegawai : peringatan, ditegur, dipecat dll.
Tindakan atau tuntutan perdata kepada pegawai dan atau pihak ketiga melalui
kejaksaan agung dan kepolisian.

Anda mungkin juga menyukai