Hukum Indonesia
Direct Circumstantial
Evidence Evidence
Klasifikasi Alat Bukti Menurut Sifat
Testimonial Documentary
Evidence Evidence
Demonstrative
Real Evidence
Evidence
Alat Bukti Menurut KUHAP
Keterangan Keterangan
Surat
Saksi Ahli
Keterangan
Petunjuk
Terdakwa
Bukti di Kejahatan Finansial vs Non Finansial
Barang
Bukti?
Bukti?
Alat
Bukti?
Barang Bukti
Barang yang dipergunakan untuk melakukan tindak pidana
Benda tersebut dapat memberikan suatu keterangan bagi penyelidikan tindak pidana
tersebut, baik berupa gambar ataupun berupa rekaman suara
Barang bukti yang merupakan penunjang alat bukti mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam suatu perkara pidana.
Alat Bukti
Dalam Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) disebutkan bahwa alat bukti yang sah adalah:
keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan
terdakwa. Dalam sistem pembuktian hukum acara pidana yang
menganut stelsel negatief wettelijk, hanya alat-alat bukti yang
sah menurut undang-undang yang dapat dipergunakan untuk
pembuktian.
Hubungan Barang Bukti dan Alat Bukti
Menguatkan kedudukan alat bukti yang sah (Pasal 184 ayat [1]
KUHAP);
Mencari dan menemukan kebenaran materiil atas perkara
sidang yang ditangani;
Setelah barang bukti menjadi penunjang alat bukti yang sah
maka barang bukti tersebut dapat menguatkan keyakinan
hakim atas kesalahan yang didakwakan JPU.
Proses Pembuktian: Peran Alat Bukti
Bisa digunakan
Sesuai KUHAP untuk membuktikan
salah/tidak bersalah
Pembuktian Melalui Penyimpulan
Kekuatan bukti dari lemah ke kuat tergantung pada seberapa jelas
simpulan yang dihasilkan.
Simpulan yang kuat dihasilkan jika jarak antara simpulan dan
bukti pendek
Contoh:
Bukti A: Seorang suami bertengkar dengan istrinya
Bukti B: Saya melihat si suami menusuk si istri dengan pisau
Simpulan: Sang suami membunuh si istri
Memperpendek Jarak Bukti dan Simpulan
Pelaku Korban
Memperpendek Jarak Bukti dan Simpulan
Sarung Korban
Pelaku DNA
Tangan
Memperpendek Jarak Bukti dan Simpulan
Sarung Korban
Pelaku Kepemilikan Unik DNA
Tangan
Memperpendek Jarak Bukti dan Simpulan
Sarung Korban
Pelaku DNA Kepemilikan Unik DNA
Tangan
PEMBUKTIAN
di Indonesia
Hukum Acara Pidana
Tujuan Hukum Acara Pidana
Tujuan:
Mencari dan mendapat atau setidak-tidaknya mendekati
kebenaran material.
Kebenaran material ialah kebenaran yang selengkap-lengkapnya
dari suatu perkara pidana.
PENDAHULUAN
BEBAN PEMBUKTIAN
BERIMBANG/TERBATAS
Pasal 12 C
Pengecualian: Lapor KPK dlm 30 hr.
Gratifikasi ditetapkan oleh KPK sbg pemilik si penerima
atau milik negara.
UU MONEY LAUNDERING
Pasal 35 :
Terdakwa wajib
membuktikan bahwa
harta kekayaan bukan
merupakan hasil tindak
pidana
Money Laundering Scheme
Istilah-istilah Dalam Pembuktian
Penyelidik Penyidik
Penyelidikan Penyidikan
Istilah-istilah Dalam Pembuktian
Jaksa
Penuntut Penuntutan
Umum
Istilah-istilah Dalam Pembuktian
Tersangka Terdakwa
Terpidana
Istilah-istilah Dalam Pembuktian
Penyitaan Penggeledahan
Penahanan
Penangkapan
Istilah-istilah Dalam Pembuktian
Pra
Mengadili
Peradilan
Putusan Surat
Pengadilan Dakwaan