Anda di halaman 1dari 33

Pembuktian Kecurangan dalam Konteks

Hukum Indonesia

Rijadh Djatu Winardi

Kelas Fraud Auditing


Pendidikan Profesi Akuntansi
Tujuan Belajar

Jenis-jenis Alat Proses


Bukti pembuktian

Pembuktian Menonton Video


Korupsi di Singkat Pengadilan
Indonesia: KUHAP Korupsi
Klasifikasi Alat Bukti Kedekatan dengan Fakta

Direct Circumstantial
Evidence Evidence
Klasifikasi Alat Bukti Menurut Sifat

Testimonial Documentary
Evidence Evidence

Demonstrative
Real Evidence
Evidence
Alat Bukti Menurut KUHAP

Keterangan Keterangan
Surat
Saksi Ahli

Keterangan
Petunjuk
Terdakwa
Bukti di Kejahatan Finansial vs Non Finansial

Kejahatan Non Finansial Kejahatan Finansial

Menggunakan real Dokumen bisa menjadi


evidence bukti penting
Bukti dokumen tidak Relatif sukar
banyak digunakan menemukan real
evidence
Konteks Hukum Indonesia

Barang
Bukti?
Bukti?

Alat
Bukti?
Barang Bukti
Barang yang dipergunakan untuk melakukan tindak pidana

Barang yang dipergunakan untuk membantu melakukan suatu tindak pidana

Benda yang menjadi tujuan dari dilakukannya suatu tindak pidana

Benda yang dihasilkan dari suatu tindak pidana

Benda tersebut dapat memberikan suatu keterangan bagi penyelidikan tindak pidana
tersebut, baik berupa gambar ataupun berupa rekaman suara

Barang bukti yang merupakan penunjang alat bukti mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam suatu perkara pidana.
Alat Bukti
Dalam Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) disebutkan bahwa alat bukti yang sah adalah:
keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan
terdakwa. Dalam sistem pembuktian hukum acara pidana yang
menganut stelsel negatief wettelijk, hanya alat-alat bukti yang
sah menurut undang-undang yang dapat dipergunakan untuk
pembuktian.
Hubungan Barang Bukti dan Alat Bukti
Menguatkan kedudukan alat bukti yang sah (Pasal 184 ayat [1]
KUHAP);
Mencari dan menemukan kebenaran materiil atas perkara
sidang yang ditangani;
Setelah barang bukti menjadi penunjang alat bukti yang sah
maka barang bukti tersebut dapat menguatkan keyakinan
hakim atas kesalahan yang didakwakan JPU.
Proses Pembuktian: Peran Alat Bukti

Evidence Inference Proof/Conclusion


Relevansi Alat Bukti

Bisa digunakan
Sesuai KUHAP untuk membuktikan
salah/tidak bersalah
Pembuktian Melalui Penyimpulan
Kekuatan bukti dari lemah ke kuat tergantung pada seberapa jelas
simpulan yang dihasilkan.
Simpulan yang kuat dihasilkan jika jarak antara simpulan dan
bukti pendek
Contoh:
Bukti A: Seorang suami bertengkar dengan istrinya
Bukti B: Saya melihat si suami menusuk si istri dengan pisau
Simpulan: Sang suami membunuh si istri
Memperpendek Jarak Bukti dan Simpulan

Pelaku Korban
Memperpendek Jarak Bukti dan Simpulan

Sarung Korban
Pelaku DNA
Tangan
Memperpendek Jarak Bukti dan Simpulan

Sarung Korban
Pelaku Kepemilikan Unik DNA
Tangan
Memperpendek Jarak Bukti dan Simpulan

Sarung Korban
Pelaku DNA Kepemilikan Unik DNA
Tangan
PEMBUKTIAN
di Indonesia
Hukum Acara Pidana
Tujuan Hukum Acara Pidana
Tujuan:
Mencari dan mendapat atau setidak-tidaknya mendekati
kebenaran material.
Kebenaran material ialah kebenaran yang selengkap-lengkapnya
dari suatu perkara pidana.
PENDAHULUAN

PENGERTIAN TUJUAN PEMBUKTIAN

ARTI SEMPIT: DEPAN TINDAK PIDANA APA YANG


PERSIDANGAN DILAKUKAN?
BAGAIMANA TINDAK
ARTI LUAS: SEJAK PIDANA DILAKUKAN?
PENYIDIKAN SIAPA YANG MELAKUKAN?
APAKAH PELAKU
BERSALAH?
SISTEM / TEORI PEMBUKTIAN

Positive Wettelijk Bewijs Theory


(UU saja tanpa keyakinan)
Conviction intime
(Keyakinan hakim berdsr bukti apapun yang didapat
secara sah)
Conviction La Raisonne
(Keyakinan berdsr keyakinan hakim yang logis)
Negative Wettelijk Bewijs Theory (yang dianut
KUHAP) : UU + Keyakinan
BEBAN PEMBUKTIAN

Siapa yang mendalilkan dia yang


membuktikan
Dalam kasus pidana siapa yang
mendalilkan dakwaan?
Asas presumption of innocence
BEBAN PEMBUKTIAN

BEBAN PEMBUKTIAN BIASA

BEBAN PEMBUKTIAN
BERIMBANG/TERBATAS

Pembalikan Beban Pembuktian


(Reversal Burden of Proof =
shifting the burden of proof)
UU No.31 tahun 1999

Penjelasan UU PTPK: jaksa


penuntut umum aktif
dalam membuktikan
dakwaannya dan terdakwa
juga dibebani kewajiban
untuk membuktikan bahwa
dakwaan penuntut umum
tidaklah benar.
UU 20 th 2001 ttg PTPK
Pasal 12 B
Setiap Gratifikasi PN= Suap, bila berhubungan dengan
jabatan/berlawanan dengan kewajiban/tugasnya:
1. Nilai >= 10 juta, pembuktian oleh penerima
gratifikasi.
2. Nilai <10 juta, pembuktian oleh PU.

Pembuktian: Unsur jabatan + berlawanan dgn


kewajibannya adalah kewajiban PU.
UU 20 th 2001 ttg PTPK

Pasal 12 B: sebagian Pembalikan beban pembuktian


sebagian beban pembuktian biasa.
(rights for non self incrimination).

Pasal 12 C
Pengecualian: Lapor KPK dlm 30 hr.
Gratifikasi ditetapkan oleh KPK sbg pemilik si penerima
atau milik negara.
UU MONEY LAUNDERING

Pasal 35 :
Terdakwa wajib
membuktikan bahwa
harta kekayaan bukan
merupakan hasil tindak
pidana
Money Laundering Scheme
Istilah-istilah Dalam Pembuktian

Penyelidik Penyidik

Penyelidikan Penyidikan
Istilah-istilah Dalam Pembuktian

Jaksa
Penuntut Penuntutan
Umum
Istilah-istilah Dalam Pembuktian

Tersangka Terdakwa

Terpidana
Istilah-istilah Dalam Pembuktian

Penyitaan Penggeledahan

Penahanan
Penangkapan
Istilah-istilah Dalam Pembuktian

Pra
Mengadili
Peradilan

Putusan Surat
Pengadilan Dakwaan

Anda mungkin juga menyukai