Anda di halaman 1dari 83

GAMBARAN UMUM

INVESTIGASI/AUDIT
KHUSUS

(PERSIAPAN, PERENCANAAN,)

Nurharyanto, Ak, MM, CRMP, CFrA, CA


AGENDA

1 Persiapan & Pelaksanaan


Investigasi Fraud Internal

2 Teknik Pembuktian &


Permintaan Keterangan

3 Asset Tracing & Recovery

Studi Kasus & Pembahasan


AUDIT INVESTIGASI

• Kegiatan pengumpulan fakta dan bukti-2


• Yang diterima sistem hukum yang berlaku
• Tujuan : mengungkap terjadinya kecurangan (fraud)
• Hasil AI dapat ditindaklanjuti dalam proses hukum
(litigasi) kasus-kasus kecurangan (fraud)

10/23/2017
DASAR AUDIT KHUSUS/INTERNAL
FRAUD

Investigasi fraud internal merupakan sebuah metodologi


pengungkapan indikasi /insiden fraud internal sejak diindikasikan
sebuah dugaan sampai dengan keyakinan para pihak atas bukti
yang dikumpulkan/diperoleh oleh Tim Investigasi.
Secara khusus, langkah-langkah investigasi fraud internal
mencakup :
• Perolehan bukti dan Permintaan keterangan.
• Penelusuran Aset dan Penulisan Laporan.
• Memberikan Kesaksian atas Bukti yang diperoleh.
• Membantu memperbaiki langkah Pencegahan dan Deteksi
Fraud.

10/23/2017
Segala tindakan, pernyataan, penghilangan,
atau tindakan menutupi yang telah
diperhitungkan sebelumnya untuk menipu
demi keuntungan pelakunya (black dictionary)

“Fraud adl tindakan penyimpangan atau pembiaran


yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu,
atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihak lain,
yang terjadi di lingkungan Bank dan/atau
menggunakan sarana Bank shg mengakibatkan Bank,
nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau
pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
(SEBI-13/28/DPNP-2011)
Nh@2007
PROSES AUDIT INVESTIGASI

Pra Pengumpulan Evaluasi Tindak


Perencanaan Pelaporan
Perencanaan Bukti Bukti Lanjut

Sumber Hipotesa Analisa Prinsip Keterangan


Bukti Pelaporan Ahli
Info
Bukti
Audit Revisi Format Kerugian
Telaah Program Hipotesa Pelaporan Keuangan
Teknik Negara
Rencana Pengumpulan
Sumber Daya Bukti Unsur Substansi
Keputusan Delik Pelaporan
Penanganan
Penugasan
10/23/2017 slide 7
How We Do It
Integrated Methodology

Audit steps Integration Investigative steps


• Data matching • Undercover tests
• Data mining • Social engineering
• Statistical sampling • Coordination with IGs or other
law enforcement agencies
• Internal controls evaluation
• NCIC, FINCEN, Lexis Nexis
law enforcement

Combined forensic audit and investigation


• Concludes on broken controls
• Substantiates specific fraud cases and/or provides first-hand
evidence of fraud
• Where possible identifies magnitude

8
Karakteristik Fraud ?

• Deception/trickery
• Hidden
• intentionally
• Damage

Mens Rea
Actus Reus

9
the Elements of Fraud

Conversion
Elements
Of
Fraud
Concealment Theft
10
Aksioma Pemeriksaan Kecurangan

Kecurangan, pada hakekatnya, tersembunyi. Tidak ada


keyakinan absolut untuk memastikan bahwa kecurangan
benar-benar terjadi atau tidak terjadi

Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan tidak


terjadi, auditor harus berupaya membuktikan
kecurangan sudah terjadi
Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan sudah
terjadi, auditor harus berupaya membuktikan
kecurangan tidak terjadi

Penetapan final apakah kecurangan terjadi merupakan


tanggung jawab pengadilan (hakim), bukan
pemeriksanya.
Prinsip-prinsip audit investigatif

• Investigasi adalah tindakan mencari kebenaran,


• Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan
sumber-sumber bukti yang dapat mendukung fakta
yang dipermasalahkan,
• Semakin kecil selang antara waktu terjadinya
tindak kejahatan dengan waktu untuk ‘merespons’
maka kemungkinan bahwa suatu tindak kejahatan
dapat terungkap akan semakin besar,
• Auditor mengumpulkan fakta-fakta sehingga bukti-
bukti yang diperolehnya tersebut dapat
memberikan kesimpulan sendiri/bercerita,

12
Pendekatan Audit Investigatif
• Individu yang terkait dengan tindak
kejahatan
• Benda-benda yang terkait dengan tindak
kejahatan (Apa yang dimaksud dengan
bukti fisik; Bagaimana memperoleh dan
menyimpannya; Bagaimana memperoleh
informasi yang optimal dari bukti fisik
tersebut; Bagaimana mengartikan/
menafsirkan informasi yang telah diperoleh
tersebut).

13
Prinsip-prinsip audit investigatif

• Bukti fisik merupakan bukti nyata. Bukti


tersebut sampai kapanpun akan selalu
mengungkapkan hal yang sama.
• Informasi yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan saksi akan sangat
dipengaruhi oleh kelemahan manusia.
• Jika auditor mengajukan pertanyaan yang
cukup kepada sejumlah orang yang cukup,
maka akhirnya akan mendapatkan jawaban
yang benar.
• Informasi merupakan nafas dan darahnya
investigasi.

14
BAGIAN PERTAMA :

TAHAP PRA-PERENCANAAN
Suatu tahapan yang sangat menentukan apakah kasus
fraud layak untuk dilakukan audit investigasi

10/23/2017
INFORMASI AWAL
Mengapa diperlukan ?
• Informasi “fraud” sangat jarang tersedia,
sehingga menyulitkan proses perencanaan
audit.
• Perlu dilakukan tahap pra-perencanaan
(preliminary planning activities)
• Aktivitas Pra-perencanaan :
- identifikasi masalah
- penyusunan hipotesis
- Hasilnya : suatu keputusan layak/tidak-nya
dilakukan AI
10/23/2017
INFORMASI AWAL

Informasi Awal

Penelaahan

Layak AI

Keputusan
Penanganan Tak Layak

10/23/2017
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL
A. Penerimaan :
• Mengembangkan saluran informasi, kotak pos
(WBS), SMS, dll & dipublikasikan.
• Penerimaan info awal :
- Respon yang baik unit kerja  kesan positif bagi
pemberi informasi  kepercayaan masyarakat
- didokumentasikan dengan baik
• Jika memungkinkan, dapat digali informasi yang
lengkap dari sumber informasi
• Kendala :
- Perlindungan terhadap pemberi informasi ???
- Apatisme masyarakat.
10/23/2017
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL
B. Penelaahan :

• Informasi awal belum spesifik, terlalu general  perlu


analisis, penelaahan secara obyektif dan profesional
• Penalaahan :
- menganalisis muatan fakta dan data yang diinformasikan
(Fakta aktual, logis atau imajinasi / fitnah).
- Auditor perlu memahami jalan pikiran si pelapor, agar
tidak mis-persepsi
- Data diuji apakah sangat relevan dengan informasi yang
diadukan.
• Data tidak lengkap  auditor melengkapi dengan “Informasi
tambahan”, tanpa harus berhubungan dengan pihak yang
terlibat langsung.
10/23/2017
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL

B. Penelaahan :

Informasi awal  dianalisis kecukupan kriteria 5 W + 1 H


(Asidibibag):
•Jenis Penyimpangan dan Dampaknya (What / Apa)
•Pihak-pihak yang bertanggungjawab (Who / Siapa)
•Tempat terjadinya penyimpangan (Where / Dimana)
•Waktu terjadinya penyimpangan (When / Bila)
•Penyebab terjadinya penyimpangan (Why / Mengapa)
•Modus Operandi penyimpangan (How / bagaimana)

10/23/2017
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL

B. Penelaahan :
• Auditor dapat membangun Profil Auditan & selanjutnya
membandingkan informasi awal dengn data internal
berupa profil auditan tersebut.
• Kesimpulan :
Informasi + Data  Hipotesis Fraud

Info awal &


Telaah Hipotesis
Data

10/23/2017
HIPOTESIS
• Keterangan sementara dari hubungan fenomena-2 yang kompleks.
• Pernyataan sementara yang bersifat terkaan dari hubungan antara 2 atau lebih
variabel.
• Suatu taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang
dapat menerangkan fakta atau kondisi yang mengandung penyimpangan sebagai
petunjuk awal menentukan langkah selanjutnya.

HIPOTESIS :
Pernyataan Atau Taksiran Sementara
Yang Harus Diuji Validitasnya

10/23/2017
HIPOTESIS

Manfaat :
• Memberikan batasan serta mempersempit ruang lingkup
audit sehingga mengefisienkan pelaksanaan audit
investigasi.
• Menyiagakan auditor terhadap semua fakta dan
hubungan antar fakta yang teridentifikasi
• Sebagai alat dalam membangun fakta-fakta yang
tercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan
penting dan menyeluruh.
• Sebagai pedoman dalam pengujian fakta dan hubungan
antarfakta
10/23/2017
LAPORAN HASIL PENELAAHAN AWAL

Sekurang-kurangnya memuat :
1. Sumber Informasi
- identitas si pelapor dan asal informasi
2. Materi Pengaduan
- jelaskan materi pengaduan
3. Hasil Telaahan
- diungkapkan hipotesis awal yang dibangun dari informasi
4. Simpulan dan Rekomendasi
- Simpulan : layak atau tidak informasi ini dilanjutkan ke
tahap audit investigasi

10/23/2017
BAGIAN KEDUA :

TAHAP PERENCANAAN
AUDIT INVESTIGASI

10/23/2017
The Case Theory Approach

• Analisis data yang tersedia (analyzing


available data)
• Membuat hipotesa (creating hypothesis)
• Menguji hipotesa (testing the
hypothesis).
• Menyaring dan merubah hipotesa
(refining and amending the hypothesis)
Seal the
case

27
Perencanaan Audit Investigasi
• Tahap ini hanya diperlukan apabila telah
cukup alasan yang valid untuk meyakini bahwa
suatu kecurangan terjadi.
• Oleh karena itu, perencanaan harus
mencakup semua kemungkinan yang
mendasari dugaan terjadinya kecurangan dan
penyebabnya.
• Identifikasi masalah dirancang untuk
mengidentifikasi dan mengkonfirmasi suatu
masalah tetapi bukan untuk memberikan
gambaran penuh atas semua aspek kesalahan.
10/23/2017
Perencanaan Audit Investigasi

Auditor menetapkan hal-hal berikut:


•Penentuan Tujuan Audit
•Penentuan Ruang Lingkup.
•Penentuan Tim Audit.
•Penyusunan Program Audit. Penyusunan
Anggaran Waktu dan Biaya Audit.

10/23/2017
Identifikasi Masalah
• Bilamana kecurangan tersebut terjadi? Informasi ini juga dapat
berasal dari berbagai sumber sebagaimana telah diidentifikasi di
atas.

• Bagaimana kecurangan terjadi? Jawaban pertanyaan ini adalah


uraian tentang cara terjadinya kecurangan, termasuk tindakan-
tindakan pihak yang diduga terlibat, sehingga memberikan
gambaran adanya kerjasama pihak-pihak yang bersangkutan.

Sebagai tambahan, auditor kecurangan harus mereview semua


dokumen yang dapat mengidentifikasi kecurangan potensial (misal:
surat-surat yang ditujukan ke departemen audit dan yang
tertinggal di meja manajer) dan mencek latar belakang yang
berhubungan dengan penyimpangan audit sosial atau lingkungan.

10/23/2017
3-Elemen Perencanaan

KUALITAS

WAKTU BIAYA

10/23/2017
Contoh Program Investigasi
Program Investigasi Dugaan Kasus TPK Sdr. BC

Tujuan Investigasi Langkah Kerja Dilaksanakan Sn Sls Rb Km Jm Dst…


1. Meyakini bahwa 1. Peroleh Bukti lainnya dan dapatkkan copy Cek yang masih Drs. Anton x x x x - xxx
Sdr. BC benar-benar dipegang Pengadu 2. Konfirmasikan kepada PT. Murah
menerima cek dari Hati bahwa cek tersebut telah keluar dari pembukuannya 3.
PT. Murah hati Minta salinan R/K Bank Sdr. BC pada saat cek diterima

2. Meyakini adanya 1. Periksa Dokumen Lelang, hingga penunjukan pemenang 2. Ir. Budi - x x - x xxx
penyimpangan Minta penjelasan kepada Panitia Lelang dan Pihak-pihak
prosedur dan terkait lainnya. 3. Konfirmasi kepada rekanan peserta
pelaksanaan lelang lelang lainnya tentang prosedur pelaksanaan lelang.
atas Proyek Prasik
Gedung A.

3. Membuktikan bahwa 1. Konfirmasi kepada penjual BMW tentang transaksi Drs. Cepi, SE x x x x x xxx
Pembelian Mobil pembelaian mobil dimaksud. 2. Dapatkan bukti tatacara
BMW pembayaran mobil dan rekening bank yang digunakan. 3.
menggunakan uang Analisa dengan metode kekayaan bersih apakah penghasilan
dari PT. Murah Hati Sdr. BC mencukupi untuk pembelian mobil BMW pada
tahun bersangkutan.
3. SURVEY PENDAHULUAN
• Sumber Informasi yang perlu di hubungi
(orang, instansi/lembaga, badan, tempat dll)
• Informasi atau bukti apa yang mungkin dapat
diperoleh dari sumber tersebut (untuk
mendukung pembuktian fraud)
• Cara perolehan informasi (terbuka, tertutup,
elisitasi, wawancara dsb-nya)
Ekspose Awal
• Sumber data/informasi awal yang diperoleh
• Bukti-bukti awal
• Analisis
• Rekayasa Indikasi Fraud
• Simpulan awal dan Saran tindak yang perlu
dilakukan pada tahap investigasi
4. Proses Investigasi
• Dalam pelaksanaan investigasi diarahkan untuk menentukan
kebenaran permasalahan melalui suatu proses pengujian,
pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang relevan
dengan perbuatan fraud, dan untuk mengungkapkan fakta-
fakta fraud mencakup:
 Adanya perbuatan fraud (Subyek)
 Mengidentifikasi pelaku fraud (Obyek)
 Menjelaskan modus Operandi fraud (Modus)
 Mengkuantifikasi nilai kerugian dan dampak yang
ditimbulkannya.
BAGAN ARUS PROSES AUDIT
INVESTIGATIF
MULAI INFORMASI AWAL EXPOSE

PENELAAHAN INFORMASI

TAMBAHAN TIDAK
INFORMASI

YA

PENGUMPULAN TAMBAHAN
INFORMASI

LAYAK AUDIT TIDAK LAPORAN


(NOTA DINAS)
INVESTIGASI

YA
SUSUN HIPOTESIS
LAPORAN
HASIL
SUSUN AUDIT PROGRAM AUDIT
INVESTIGA
SI.
PENGUMPULAN BUKTI YA YA

REVISI TIDAK
TERBUKT
EVALUASI BUKTI HIPOTESI
I TIDAK
S
SELESAI
TEKNIK PEMBUKTIAN (Audit)

 Wawancara (untuk mendapatkan bukti kesaksian)


 Penghitungan (memiliki keandalan bukti yang tinggi)
 Vouching (menguji kebenaran jumlah dengan sumber
bukti)
 Tracing
 Observasi dan Inspeksi
 Scanning
 Review Analitis
 Bagan Arus
 Grafik
 Kuesioner
Persiapan
Wawancara

Menelaah data Awal


Pihak terkait dan
• Resume hasil
peranannya
audit Investigasi
• Pelaku Utama
• Kelengkapan
• Pembantu Pelaku Menyusun
informasi/data
Utama Menyusun materi
• Pihak terkait lainnya target hasil pertanyaan
Hasil
(5W + 1H) wawancara masing-
Telaahan
masing- masing
Perlu penegasan atas masing pihak pihak
informasi/data yang telah terkait
diperoleh dan perlu
informasi/data tambahan
Pelaksanaan
wawancara
dengan BAPK

Membuat resume BAPK

Dapat melaksanakan
BAPK Final wawancara BAPK Menelaah resume BAPK
lanjutan
42
Tujuan Interviu thd Saksi
 Perolehan informasi tentang dokumen
atau bukti lain yang dapat mendukung
pengungkapan kasus
 Perolehan informasi tentang pihak-pihak
yang mengetahui permasalahan fraud
 Perolehan bahan untuk mendukung
tuduhan kpd tersangka
Pertanyaan dlm Interview thd Saksi

 Introductory questions  sbg pembuka


dan perolehan kerja sama dari responden
 Informational questions  perolehan fakta
 Assessment questions  untuk menilai
kejujuran responden (dilakukan terpisah)
 Closing questions  untuk konfirmasi
informasi yg telah diperoleh
Introductory Questions
 Merupakan bagian terberat
 Kedua belah pihak belum pernah bertemu
 Interviewer dibebani tugas dan harus sukses
 Interviewer hrs mampu membangun hubungan dan
mendapatkan informasi
 Disampaikan dalam bentuk pertanyaan, bukan
pernyataan
 Untuk menilai umpan balik responden
 Keengganan responden dpt langsung dilihat pada
tahap ini
Tujuan Introductory Questions
 Perkenalan
 Harus mampu menciptakan suasana santai bagi
responden
 Menciptakan hubungan serasi dan harmonis
 Menciptakan kesamaan pandangan
 Dilakukan dg pembicaraan ringan yg tidak berlebihan
 Menciptakan tema interviu
 Interviewer menyebutkan secara jelas maksud
interviu
 Mengamati reaksi
 Baik reaksi verbal maupun nonverbal
Pengembangan Tema
 Dimaksudkan untuk menggiring responden agar
bersedia membantu interviu
 Menyampaikan kesan bahwa bantuan
responden sangat dibutuhkan untuk memberi
kesan bahwa responden sangat dibutuhkan
(untuk menyentuh recognition needs)
 Responden tidak boleh merasa terancam
selama interviu
Metodologi
 Kontak fisik
 Menyatakan tujuan interviu
 Tidak menginterviu lebih dari seorang pada saat yang
sama
 Dilakukan secara pribadi
 Menanyakan pertanyaan yg tdk sensitif
 Meminta komitmen untuk membantu
 Membuat pernyataan peralihan (transitional Statement)
 Mengusahakan persetujuan secara berkelanjutan
 Tidak menginvasi „daerah pribadi‟ responden
Informational Questions
 Adalah pertanyaan yg non-konfrontatif, tidak
mengancam
 Dilakukan untuk tujuan pengumpulan informasi
 Dimaksudkan untuk memperoleh fakta yg
sesungguhnya (tidak bias)
 Interviewer harus menaruh perhatian pada
inkonsistensi fakta atau perilaku yg ditunjukkan
responden
Kelompok Pertanyaan Informational

 Pertanyaan untuk memperoleh pemahaman


tentang Sistem Pengendalian Manajemen,
termasuk accounting control systems
 Pertanyaan menyangkut dokumen yg terkait dg
permasalahan yg diaudit
 Pertanyaan terkait operasional perusahaan
 Pertanyaan terkait kegiatan dan pekerjaan
responden sebelum bekerja di perusahaan tsb
Jenis Pertanyaan (1)
 Pertanyaan terbuka
 Merupakan pertanyaan utama pda tahap ini
 Sulit dijawab dg jawaban „YES‟ atau „NO‟
 Memungkin tanggapan yg bersifat monolog
 Untuk merangsang pembicaraan
 Contoh: “OK, silakan ceritakan tentang pekerjaan
anda”
 Pertanyaan tertutup
 Digunakan secara terbatas pada tahap ini tetapi
banyak digunakan pada tahap closing questions
 Menyangkut rincian tertentu seperti jumlah, tanggal,
dan waktu
Jenis Pertanyaan (2)
 Leading questions
 Jawabannya mengandung sebagian dari
pertanyaannya
 Untuk mengkonfirmasi fakta yg telah diketahui
 Contoh: “Jadi, memang benar tidak pernah ada lagi
perubahan kebijakan perusahaan sejak tahun lalu,
benar demikian?”
 Double-negative questions
 Cenderung membingungkan sehingga menyebabkan
jawaban yg tidak tepat
 Hendaknya dihindari dalam interviu kepada saksi
Jenis Pertanyaan (3)
 Complex questions
 Mencakup lebih dari satu topik
 Memerlukan lebih dari satu jawaban atau jawaban
yang juga komplek
 Sebaiknya dihindari dalam interviu
 Attitude questions
 Sikap interviewer dpt ditunjukkan melalui cara
pengajuan pertanyaan atau pernyataan
 Interviewer harus memanfaatkan hal tsb
TOOLS DALAM PEMBUKTIAN

• BAGAN ALUR (flow chart)


• MAPPING
• MATRIKS, dan
• ANALISIS DOKUMEN
• WAWANCARA /INTERVIU
Analisis Dokumen
• Kemampuan Investigator untuk menentukan
dokumen-dokumen yang relevan dan dapat diyakini
tingkat kepercayaannya guna mendukung simpulan
yang diambil dan dituangkan dalam
laporan/pemberkasan.
• Pengumpulan suatu dokumen dapat membantu
menerima atau menolak suatu kasus, tergantung
pada bagia mana dari dokumen disajikan dan
bagaimana cara menyajikannya.
Aspek-aspek Pembuktian
• Jenis-jenis Bukti
• Metode Pengumpulan Bukti
• Pengelolaan dan Pengamanan Bukti
• Penyajian Bukti
PRINSIP PEMBUKTIAN
1. Hal yang secara umum sudah diketahui tidak
perlu dibuktikan (notoire feiten)
2. Satu saksi bukan saksi (Unus testis nulus
testis)
3. Pengakuan (keterangan) terdakwa tidak
cukup untuk membuktikan bahwa ia
bersalah
Jenis Bukti
• Bukti Langsung (Direct Evidence)
Bukti yang terkait langsung dengan kasus dan menunjukkan
fakta yang ada secara langsung  Dalam pemberian komisi
cek yang diberikan oleh vendor kepada karyawan sebagai
komisi pembelian
• Bukti Tidak Langsung (Circumtantial Evidence)
Bukti yang turut memperjelas fakta yang secara tidak
langsung menunjukkan adanya suatu fakta kasus yang terjadi
 setoran tunai dari sumber yang tidak jelas dalam jumlah
yang besar.
Prosedur Pembuktian
• Bukti Langsung (Direct evidence)
• Bukti Tidak Langsung (Circumtancial evidence)
Proses Pembuktian umumnya mencakup:
1. Membangun circumstantial case, melalui interview saksi
yang kooperatif dan dokumen yang tersedia.
2. Menggunakan circumstantial evidence, untuk
mengidentifikasi dan beralih ke saksi internal yang dapat
memberikan bukti-bukti langsung tentang pihak yang
diduga terlibat.
3. Seal the case, identifikasi dan tanggapi bantahan pihak
terlibat, dan buktikan unsur kesengajaan melalui
pemeriksaan (examination) subyek atau sasaran.
Jenis-jenis Bukti
Bukti Fisik
Tempat Peristiwa Kejadian
Dokumen (nyata dan virtual)
Bukti Kesaksian
Investigasi dan Pengadilan (Metode Perolehan dan
Kewenangan Memaksa)
Kredibilitas Saksi (Unsur pengaruh dan kemungkinan
adanya tekanan)
Bukti dan Sumber Bukti
 Bukti mencakup:
• Fakta-fakta kejadian, Kesaksian,Dokumen dan Bukti fisik
 Sumber bukti mencakup:
• Bukti-bukti yang diperiksa
• Saksi yang diwawancarai
• Informasi yang diterima dari; pengadu, masyarakat dan rekan
sekerja/sejawat.
• Dokumen-dokumen resmi yang dapat diuji
• Hasil Penyelidikan atas pelaku, indikasi-indikasi awal dan
sarana prasana yang digunakan melakukan perbuatan fraud
• Hasil wawancara dengan pelaku.
KLASIFIKASI BUKTI
• Sepenuhnya Dapat Dipercaya (hasil
perhitungan fisik)
• Dapat Dipercaya (jika didukung bukti lainnya)
• Kurang Dapat Dipercaya Tapi Berguna (bukti
awal, hearsay, pengaduan dll)
Metode Pengumpulan Bukti
Dari Saksi, Korban dan Pelaku (Scr Sukarela)
Pencarian dan Penggeledahan
• Penjagaan fisik dokumen
• Penjagaan aset hasil fraud
Penggunaan Alat Bantu Teknik
• Komputer (re-aktif)
• Kamera/pengamatan statis/bergerak (pro-aktif)
Tenaga Ahli
SUMBER BUKTI

Bukti Internal
Bukti Internal – Eksternal
Bukti Eksternal – Internal
Eksternal
Pengujian Dokumen/bukti
• Salah satu cara pengumpulan bukti untuk mengungkapkan
usaha-usaha penyembunyian kecurangan (concealment)
dengan cara merubah atau mencatat bukti tidak sesuai
dengan seharusnya.
• Kesulitan yang pada tahap ini adalah jika seluruh transaksi
yang berkaitan dengan tindakan fraud telah diskenariokan
untuk dirubah sejak sumber dokumen hingga pelaporannya.
• Fraud auditor harus mewaspadai terjadinya, penghilangan
dokumen, catatan, perubahan bukti, kesalahan, kekeliruan,
yang seolah-olah terjadi akibat human error.
Evaluasi Bukti
• Mencakup; relevansi, dapat diterima dan
kompetensi bukti.
• Suatu tahap dimana kegiatan pengujian bukti
dinyatakan cukup atau perlu perluasan
sebagai respon terhadap adanya informasi
tambahan sebelum membuat simpulan atau
penyusunan laporan.
EVALUASI BUKTI
• Pada dasarnya dilakukan apabila seluruh bukti yg terkait telah
diperoleh.
• Ditujukan untuk menilai apakah suatu kasus terbukti atau
tidak terbukti kebenarannya.
• Evaluasi dapat dilakukan secara berkala untuk menilai
kesesuaian hipotesis terhadap fakta kenyataan yg ada.
• Dapat menunjukkan perlu atau tidaknya pengembangan suatu
bukti.
• Perlu diantisipasi :
– Urutan proses kejadian (sequence).
– Kerangka waktu kejadian (time frame).
 gunakan Flowchart / naratif kronologi fakta.
Penerapan Teknik dan
Pemberkasan (KKI)
• Kertas Kerja Investigasi hendaknya berisi catatan, analisa,
simpulan mengenai pelaksanaan/penerapan program
investigasi mencakup:
 Penyimpangan dan penyebabnya
 Hasil pengujian-pengujian yang dilaksanakan
 Bukti dan informasi yang diperoleh
 Hasil Wawancara dan BAPK-nya
 Gambaran tentang Modus Operandi
 Simpulan dan rekomendasi
 Kertas Kerja harus memuat dengan jelas tanggal dibuat, nama
dan paraf penyusun serta pereview.
PEMBERKASAN HASIL INVESTIGASI
(BAHAN EKSPOSE)
• Identitas Pihak yang Diduga Terlibat dan/atau Bertanggungjawab
• Kasus Posisi
• Bukti-Bukti yang Diperoleh
– Keterangan Saksi
• Saksi Ali
• Saksi Badu
• Saksi Cecep
 Keterangan Ahli
– Bagian Teknik
– Bagian Keuangan
– Bagian Pemasaran
– Bukti Utama
• Bukti Transaksi
• Rekening Koran
• Bukti Dasar Pencatatan
• Bilyet, Cek
• Perhitungan fisik
PEMBERKASAN HASIL INVESTIGASI
(BAHAN EKSPOSE) Lanjutan …..
 Bukti Pendukung
• Hasil Konfirmasi
• Risalah Rapat
• Keputusan Direksi
• Bukti Pengujian Silang
• dll
– Keterangan Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab
• Pelaku Utama
• Pihak Pendukung
• Atasan Langsung
– Telaahan (Isi telaahan merupakan pembuktian masing-masing unsur dengan
alat bukti yang diperoleh, dikaitkan dengan unsur-unsur pelanggaran terhadap
ketetntuan yang berlaku)

– Kesimpulan (Berisi tentang simpulan hasil investigasi secara menyeluruh,


apakah indikasi fraud yang dituduhkan telah memenuhi persyaratan (terbukti),
tidak terbukti ataukah masih diperlukan upaya pendalaman lebih lanjut
beserta alasannya.
– Saran/Rekomendasi (berisi saran tindak berupa langkah perbaikan,
penjatuhan sanksi dan proses hukum yang harus ditempuh berikutnya).
Penyajian Bukti
1. Simpulan Fakta dan Proses Kejadian
2. Tuduhan Penyimpangan/fraud
3. Modus Operandi
4. BAPK Saksi-saksi
5. Pernyataan dan Pengakuan
6. Pernyataan Ahli
7. Daftar Bukti yang Diperoleh (idealnya sejalan
dengan butir 1)
Asset Tracing

 Teknik/Metode/ Cara  Pemblokiran,


 Auditor/ Investigator/  Mengumpulkan,identif Pembekuan, Penyitaan
Auditor Forensik ikasi, mengevaluasi, sejumlah aset hasil
 Penyidik  Bukti-bukti transaksi tindak pidana
keuangan dan non
keuangan
 Terkait Fraud/Pidana
Sumber Data - Pemerintah
• Kemenkumham: Identitas usaha, Imigrasi,
Perlintasan, Pergantian identitas, Pelanggaran
hukum.
• Kemenkeu: Perpajakan & Kepemilikan aset,
Impor/ekpor, Bea & cukai
• Kepolisian: Pelanggaran hukum, identitas,
kepemilikan kendaraan, ijin mengemudi.
• BPN: Kepemilikan/hak atas tanah
Sumber Data – Private & Online
• Tagihan langganan daya/jasa: Rekening Listrik, air, telepon,
televisi,
• Data perbankan/LK: Kepemilikan tabungan/deposito, SDB,
kartu kredit, kualitas kredit, anggunan, kepemilikan aset dll.
• Catatan pihak terkait sebelumnya, sampah, dokumen yang
dibuang/dihancurkan, jejak pada komputer, gadget, notes
dll.
• Internet
– Mesin pencari: google, bing, dll
– Social media network: facebook, linkedin, path, twitter dll.
– Situs pencarian identitas seperti: Pipl, YoName, Socialmention,
wink, followen, chipstory, dll.
– Publikasi situs resmi: putusan pengadilan,
The Net Worth Method
Metode analisis atas posisi keuangan dan profile sumber &
penggunaan aset keuangan untuk mengidentifikasi adanya
sumber penghasilan yang disembunyikan.

Assets – Liabilities = Net Worth

Net Worth – Prior Year’s Net Worth = Net Worth Increase

Net Worth Increase + Living Expenses = Income

Income – Funds from Known Sources = Funds from Unknown


Sources
Net Worth Analysis
• Financial Profile
– Identifikasi aset & kewajiban tersangka. Identifikasi
kemungkinan adanya harta yang tidak dilaporkan
dalam LHKPN atau SPT
– Identifikasi sumber penghasilan & pengeluaran
yang signifikan dalam periode terkait
– Optimalkan akses terhadap catatan keuangan yang
memungkinkan spt catatan perbankan: kartu kredit,
mutasi tabungan/RK, BI checking, kepemilikan SDB
• Profil perilaku & gaya hidup
• Profil lingkungan, keluarga & teman dekat.
The Net Worth Method
The Net Worth Method
Modus Umum Konversi

Bank Tanah/Pr
operty

Hoarding
(SDB, gold
Futures
dll) Market

Dana Hasil
Fraud

Lain2 Capital
(Gambling,
Forex dll )
market
Other
investment
(real sector
several business &
tend to be not profitable;
etc)
Identifikasi Aset
• Observations
– Surveillance –following and watch individual- atm
transactions, autos used, places visited –houses banks,
other financial business providers
– Survey –look at know locations( home, office parking lots
etc ) for quality and quantity of assets
– Individual personal assets- watches, rings and jewelry
• Pernyataan suspect & orang terkait
• Suspicious mind & Curiosity. Selalu tanyakan segala hal
tentang aset.
• Identifikasi pihak yang kemungkinan menguasai aset
Fraud dalam Sistem Hukum Indonesia

UU 31/1999 TP TP
jo UU UU 6/1983 jo UU 16/2009
Korupsi Perpajakan
20/2001

TP
FRAUD
Pencucian TP
UU 8/2010
Uang Perbankan & UU 7/1992 jo UU 10/1998
Pasar Modal UU 8/1995

TP Lain/ Pidana Umum (KUHP)


Pencucian Uang

 Upaya untuk mengaburkan asal usul


harta kekayaan dari hasil tindak pidana
sehingga harta kekayaan tersebut
seolah-olah berasal dari aktivitas yang
sah.

“Placing, Receiving or Controlling Dirty Money

 “Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-


unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
Undang ini.” (Pasal 1 angka 1 UU No. 8/2010)
 Menempatkan; Mentransfer; Pasal 3 Kriminalisasi Pidana
 Mengalihkan; Membelanjakan; Aktif


Membayarkan; Menghibahkan;
Menitipkan; membawa
Pencucian Uang
ke LN;
 Mengubah bentuk;
 Menukarkan dg mata uang/surat
berharga; atau perbuatan lain

Diketahui,
Patut
Menyembunyikan/Menya Diduga
Perseorangan/K markan Asal usul hasil
orporasi tindak
Pidana Harta Kekayaan

Pidana Asal
- Korupsi; Narkotika; Human traficking
- Perbankan; Pasar Modal; Kepabeanan
 Menerima/Menguasai - Perpajakan
(Ommision)
 Menggunakan (Commission)
Pasal 5
Pasif Dalam &
Luar Negeri
Tindak Pidana Asal
(Psl. 2 UU 8/2010) 14. Terorisme;
1. korupsi; 15. penculikan;
2. penyuapan; 16. Pencurian;
3. narkotika; 17. Penggelapan;
4. psikotropika; 18. Penipuan;
5. penyelundupan tenaga kerja; 19. pemalsuan uang;
6. penyelundupan imigran; 20. perjudian;
7. di bidang perbankan; 21. Prostitusi;
8. di bidang pasar modal; 22. di bidang perpajakan;
9. di bidang perasuransian; 23. di bidang kehutanan;
10. kepabeanan; 24. di bidang lingkungan hidup;
11. cukai; 25. di bidang kelautan dan perikanan;
12. perdagangan orang; 26. tindak pidana lainnya yang diancam
dengan pidana penjara 4 (empat)
13. perdagangan senjata gelap; tahun atau lebih;

yang dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau di luar wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan
tindak pidana menurut hukum Indonesia. 
Teknik Audit, Evidence & Alat Bukti

Sufficient & Appropiate 2 alat bukti yang sah & meyakinkan


 Pengujian Fisik
(Physical Examination) 1. Keterangan Saksi
 Konfirmasi
 Documentation
2. Keterangan Ahli
 Observasi
 Tanya jawab (inquiries)
 Pelaksanaan Ulang
3. Surat
(reperformance)
 Analytical Procedures
4. Petunjuk

Audit Report  3,4

5. Keterangan Terdakwa
Keterangan Auditor  1,2
Terimakasih
08999900620
081213140686
nurharyanto@lpfa.co.id

Anda mungkin juga menyukai