Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI TRANSAKSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

NAMA KELOMPOK :

Hapsari Candra Murti (18.05.52.0053)


Helin Fatukaloba (18.05.52.0056)
Fatima Azzahra (18.05.52.0059)
Rafikul Izza Febrian (18.05.52.0087)
Dandy Rizky Nurtanto (18.05.52.0128)
http://www.dandy-org.blogspot.com
Daftar Isi

01. Definisi 04. Alur

02. Jenis 05. Pengawasan Syariah

03. Rukun 06. Contoh Kasus


DEFINISI

Musyarakah berasal dari kata Syirkah. Syirkah


artinya pencampuran atau interaksi. Secara
terminologi , syirkah adalah persekutuan usaha
untuk mengambil hak atau beroperasi.

IAI dalam PSAK 106 mendefinisikan musyarakah


sebagai Akad kerja sama antara dua pihak atau
lebih untuk usaha tertentu dengan kondisi masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana,dengan
ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan, sedangkan kerugian berdasarkan
kontribusi dana.
Jenis Musyarakah

Berdasarkan apa yang dikerjasamakan:

Musyarakah Hak Milik Musyarakah Akad

Musyarakah hak milik


(syirkatul amlak) adalah Musyarakah akad
persekutuan dua orang (syirkatul uqud) adalah
atau lebih dalam akad kerja sama dua
kepemilikan salah satu orang atau lebih yang
barang dengan salah bersekutu dalam modal
satu sebab kepemilikan atau keuntungan.
seperti jual-
beli,hibah,atau warisan.
Jenis Musyarakah

Musyarakah ‘inan

Musyarakah Berdasarkan perbedaan peran Musyarakah


abdan dan tanggung jawab para mitra Wujuh
yang terlibat

Musyarakah
Muwafadhah
Jenis Musyarakah

Berdasarkan perubahan porsi dana pada mitra :

Musyarakah Permanen Musyarakah Menurun

Musyarakah menurun atau bisa disebut


musyarakah mutanaqhisha, yaitu
Musyarakah Permanen, musyarakah dengan ketentuan bagian
yaitu musyarakah dengan dana salah satu mitra akan dialihkan
ketentuan bagian dana bertahap kepada mitra lainnya,
setiap mitra bersifat tetap
hingga akhir masa akad. sehingga bagian dananya akan menurun
dan pada akhir masa akad mitra lain
tersebut akan menjadi pemilik penuh
usaha
Rukun Transaksi
Musyarakah

2. 3.
1. Objek Musyarakah Ijab dan kabul yang
Dua pihak transaktor (modal, kerja, keuntungan menunjukkan persetujuan
dan kerugian) pihak yang bertransaksi
Alur Transaksi Musyarakah

1. Negosiasi dan
Bank syariah Nasabah
Akad Musyarakah
(mitra pasif) (mitra aktif)

2. Pelaksanaan
4a. Menerima porsi
Usaha Produktif
laba 4b. Menerima porsi laba

5. Menerima
kembalian modal
3. Membagi hasil usaha
• Keuntungan dibagi sesuai nisbah
• Kerugian tanpa kelalaian nasabah
ditanggung sesuai modal
Pengawasan Syariah Pengawasan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
Transaksi Musyarakah Bank Indonesia:
1. Meneliti apakah pemberian informasi secara lengkap
telah disampaikan oleh bank kepada nasabah.
2. Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan
sesuai prinsip syariah.
3. Memastikan adanya persetujuan para pihak dalam
perjanjian investasi musyarakah.
4. Memastikan terpenuhinya rukun dan syarat
musyarakah.
5. Memastikan bahwa biaya operasional telah dibebankan
pada modal bersama musyarakah.
6. Memastikan bahwa kegiatan investasi yang dibiayai
tidak termasuk jenis kegiatan usaha yang bertentangan
dengan syariah.
Contoh Kasus Transaksi Musyarakah

Pada tanggal 2 Februari 20XA Bu Nasibah menandatangani akad pembiayaan


usaha penggilingan padi (membeli padi, menggiling selanjutnya menjual beras) dengan
Bank Murni Syariah (BMS) dengan skema musyarakah sebagai berikut:

• Nilai Proyek : Rp 80.000.000


• Kontribusi Bank : Rp 60.000.000 (Pembayaran tahap pertama sebesar Rp
35.000.000 dilakukan tanggal 12 Februari, pembayaran tahap kedua sebesar Rp 25.000.000,-
dilakukan tanggal 2 Maret
• Kontribusi Bu Nasibah : Rp 20.000.000
• Nisbah bagi hasil : Bu Nasibah 75% dan BMS 25%
• Periode : 6 Bulan
• Biaya Administrasi Bank : Rp. 600.000 (1% dari pembiayaan bank)
• Objek bagi hasil : Laba Bruto (selisih harga jual beras dikurangi harga jual padi)
• Skema pelaporan & pembiayaan porsi bank : Setiap tiga bulan (dua kali masa panen) pada
tanggal 2 Mei dan 2 Agustus 20XA
• Skema pelunasan pokok : Musyarakah permanen - dilunasi pada saat akad berakhir tanggal 2
Agustus 20XA
Penjurnalan Transaksi Musyarakah
a. Saat akad disepakati

Bank membuka cadangan rekening pembiayaan musyarakah untuk nasabah dan mendebit rekning
untuk biaya administrasi
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
02/02/XA Db. Pos lawan komitmen 60.000.000
administratif pembiayaan
Kr. Kewajiban
komitmen administratif 60.000.000
pembiayaan

Db. Kas/Rek. Nasabah – Bu 600.000


Nasibah
Kr. Pendapatan administrasi
600.000
b. Saat penyerahan investasi
musyarakah oleh bank kepada
nasabah

Dalam kasus Bu Nasibah, pada tanggal 12 Februari Bank


menstransfer sebesar Rp.35.000.000 ke Rekening Bu
Nasibah sebagai pembayaran tahap pertama

Selanjutnya pada tgl 2 Maret, bank syariah menyerahkan


dana tahap kedua sebesar Rp 25.000.000
Tgl 12 Februari Bank mentransfer sebesar Rp35.000.000 ke rekening Bu Nasibah sebagai
pembayaran tahap pertama
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
12/02/XA
Db. Pembiayaan Musyarakah 35.000.000
Kr. Kas/Rek Nasabah
35.000.000
Db. Kewajiban komitmen adm. Pem. Musyarakah 35.000.000
Kr. Pos lawan komitmen adm.Pem. Musyarakah
35.000.000

Tgl 2 maret, Bank Syariah menyerahkan dana tahap kedua sebesar Rp 25.000.000

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


02/03/XA
Db. Investasi Musyarakah 25.000.000
Kr. Kas/Rek Nasabah
25.000.000
Db. Kewajiban komitmen adm. Pem. Musyarakah 25.000.000
Kr. Pos lawan komitmen adm.Pem. Musyarakah
25.000.000
c. Saat penerimaan bagi hasil bagian bank

Berikut adalah realisasi laba bruto usaha Bu Nasibah selama 2 kali masa panen yang dilaporkan
pada tanggal 2 Mei 20XA dan 2 Agustus 20XA :
Realisasi Laba
No Periode Jumlah laba bruto (Rp) Porsi bank 25% Tanggal pembayaran
bagi hasil
(Rp)
1 Masa panen I 14.000.000 3.500.000 2 Mei
2 Masa panen II 16.000.000 4.000.000 12 Agustus

Transaksi di atas dapat diklasifikasikan dalam 2 bentuk :


• Masa panen I, penerimaan bagi hasil yang pembayarannya dilakukan
bersamaan dengan pelaporan bagi hasil
• Masa panen II, penerimaan bagi hasil yang waktu pembayarannya berbeda
dengan tanggal pelaporan bagi hasil.
1. Penerimaan bagi hasil yang pembayarannya dilakukan bersamaan dengan pelaporan bagi hasil
Misalkan untuk pembayaran bagi hasil musyarakah masa panen pertama, Bu Nasibah langsung membayar bagi hasil
untuk bank syariah pada tanggal 2 Mei sebesar Rp. 3.500.000. Jurnal penerimaan tersebut :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


02/05/XA Db. Kas/rek. nasabah 3.500.000
3.500.000
Kr. Pendapatan bagi hasil musyrakah

2. Penerimaan bagi hasil yang waktu pembayarannya berbeda dengan tanggal pelaporan bagi hasil

Tanggal Rekening
Debit (Rp) Kredit (Rp)
02/08/XA 4.000.000
Db. Piutang pendapatan bagi hasil musyarakah

4.000.000
Kr. Pendapatan bagi hasil musyarakah
12/08/XA Db. Kas/rek. nasabah 4.000.000

4.000.000
Kr. Piutang pendapatan bagi hasil musyarakah
d. Saat akad berakhir
I. Nasabah pembiayaan mampu mengembalikan modal musyarakah bank
M i s a l k a n p a d a t g l 2 A g u s t u s 2 0 X A , s a a t j atuh t e m p o B u N a s i b a h m e l u n a s i i n v e s t a s i musyarakah
s e b e s a r R p 6 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . M a k a jurnal t r a n s a k s i t e r s e b u t a d a l a h :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


02/08/XA Db. Kas/rek. nasabah 60.000.000
60.000.000
Kr. Investasi Musyarakah

II. Nasabah pembiayaan tidak mampu mengembalikan modal Musyarakah Bank

Misalkan pa da Bu Nasibah tidak m a m p u melunasi mo da l musyarakah bank, maka jurnal p a d a


s a a t jatuh t e m p o t e r s e b u t a d a l a h

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


02/08/XA Db. Piutang investasi musyarakah jatuh tempo 60.000.000
60.000.000
Kr. Investasi Musyarakah
Thank You

http://www.dandy-org.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai