DISUSUN OLEH
2021
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................iv
Latar Belakang...............................................................................................................................................iv
Rumusan Masalah.........................................................................................................................................iv
Tujuan v
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
Lingkungan Pelaporan Keungan Dan Analisis................................................................................................1
Prinsip-prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum..............................................................................................2
Sifat Dan Tujuan Akuntansi............................................................................................................................3
Akrual – Fondasi Akuntansi............................................................................................................................5
Konsep Laba.................................................................................................................................................11
Akuntansi Penilaian Wajar...........................................................................................................................14
Pengantar Analisis Akuntansi......................................................................................................................20
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................26
Kesimpulan..................................................................................................................................................26
Saran 26
DAFTER PUSTAKA......................................................................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan produk proses pelaporan keuangan yang diatur oleh
standar dan aturan akuntansi, insentif manajer, serta mekanisme pelaksanaan dan
pengawasan perusahaan. Pemahaman mengenai l ingkungan pelaporan keuangan
perlu disertai pemahaman tujuan dan konsep yang mendasari informasi akuntansi yang
disajikan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam
bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Pengetahuan
ini akan membantu dalam melihat posisi keuangan yang sesungguhnya dan kinerja
perusahaan yang lebih baik. Pada materi ini akan dibahas lingkungan pelaporan keuangan.
Kemudian akan dibahas tujuan pelaporan keuangan bagaimana tujuan tersebut
menentukan baik kualitas informasi keuangan dan prinsip serta konvensi yang
mendasari aturan-aturan akuntansi. Bahasan akan mencakup perbandingan
akuntansi akrual dengan akuntansi arus kas dan implikasinya untuk analisis laporan
keuangan.
Rumusan Masalah
1. Apa itu lingkungan pelaporan keuangan dan analisis ?
2. Apa itu prinsIp-prinsip akuntansi yang berlaku umum?
3. Apa itu sifat dan tujuan akuntansi keuangan ?
4. Apa itu akrual- fondasi akuntansi ?
5. Apa itu konsep laba ?
6. Apa itu akuntansi penilaian wajar?
7. Apa itu Pengantar analisis akuntansi ?
iii
Tujuan
1. Untuk mengatahui lingkungan pelaporan keungan dan analisis
2. Untuk mengatahui prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
3. Untuk mengetahui sifat dan tujuan akuntansi keuangan
4. Untuk mengetahui akrual-fondasi akuntansi
5. Untuk mengatahui konsep laba
6. Untuk mengetahui akuntansi penilaian wajar
7. Untuk mengetahui pengantar analisis akuntansi
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Laporan keuangan wajib merupakan bagian terpenting dalam proses pelaporan akuntansi
meskipun kita telah terbiasa dengan laporan keuangan terutama, laporan tahunan merupakan
produk laporan keuangan yang paling penting. Laporan wajib terdiri dari 3, yaitu : laporan
keuangan, pengumuman laba, dan laporan wajib lainnya.
Laporan Keuangan
Laporan ini sering digunakan untuk memplubikasikan produk, jasa, dan pencapaian
perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain. SEC (Securities Exchange Commission)
mewajibkan perusahaan untuk mengisi form 10-Q setiap kuaratal untuk melaporkan beberapa
informasi keuangan. Form ini perlu dijadikan refrensi untuk informasi yang tepat waktu, namun
banyak perusahaan yang memberikan informasi per kuartal dengan amat singkat. Dalam
menganalisis informasi kuartalan perlu diperhatikan dua hal berikut:
1. Musim. Saat memeriksa tren atau kecenderungan harus dipertimbangkan dampak dari
musim. Misalnya perusahaan ritel menghasilkan pendapatan dan laba yang tinggi pada
kuartal keempat tahun kalender. Artinya, analisis sering kali membandingkan kuartal ini
dengan kuartal serupa tahun lalu.
1
2. Penyesuaian akhir tahun. Pada kuartal terakhir biasanya perusahaan sering membuat
penyesuaian (misalnya, penghapusan persediaan) pada kuartal terakhir.
Pengumuman Laba
Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui publikasi keuangan
seperti the wall street journal. Pengumuman laba rugi memberikan ringkasan informasi pernting
mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan.
Untuk menghindari kejutan negatif yang tidak menyenangkan saat mereka melaporkan kinerja
yang buruk maka banayak perusahaan yang mengeluarkan pengumuman atas laba.
Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yang diwajibkan SEC.
Contoh laporan apa saja yang wajib dilaporkan oleh peruahaan menurut SEC
2
GAAP merupakan kumpulan standar, pengumuman, pendapat, interpretasi, dan panduan
praktik. Berbagai pihak professi dan badan pengatur seperti finansial accounting standar
board (FASB), SEC, dan American Institute Of Certified Public Accountanst (AICPA)
terlibat dalam GAAP. Dari sudut pandang analis, Jenis aturan dan panduan Akuntansi yang
paling penting adalah:
Penerapan standar Akuntansi di Amerika Serikat Berbeda dengan banyak negara lain
merupakan tanggung jawab dari pihak swasta, bersama dengan professi akuntansi. FASB Saat ini
bertugas sebagai badan yang menetapkan standar Akutansi. Badan ini tadi udah tujuh orang
anggota penuh waktu, Yang mewakili banyak kelompok yang memiliki kepentingan seperti
investor, manajer, akuntan, dan analis. Penerapa standar oleh FASB merupakanSuatu proses
politik dengan partisipasi pengguna laporan keuangan nya makin meningkat sudut pandang
analis proses politik ini kadang menghasilkan standar yang Merupakan hasil kompromi,
Sehingga kurang mewajibkan informasi yang paling relevan.
3
1. Sifat Laporan Keuangan Perusahaan
Dalam pembuatannya, laporan keuangan perusahaan dibuat berdasarkan beberapa
sifat berikut:
a. Bersifat historikal, artinya laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa
lalu dan masa sekarang.
b. Bersifat menyeluruh, artinya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Dibuat
dan disusun dengan standar yang telah ditetapkan.
4
c. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dengan melihat jenis dan jumlah dari
harta, kewajiban, dan modal. Fungsi ini merupakan isi dari laporan keuangan neraca.
Untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar di suatu perusahaan dan melihat
p[engaruhnya terhadap saldi kas akhir periode. Fungsi ini termuat dalam laporan
keuangan arus kas.
5
2. Akrual dan Arus Kas.
Untuk melihat hubungan antara akrual dan arus kas, penting untuk mengenali beberapa
jenis arus kas. Arus kas operasi (operating cash flow) mengacu pada kas yang berasal dari
aktivitas operasi perusahaan. Arus kas bebas (freee cash flow) mencerminkan dampak tambahan
investasi dan divestasi terhadap aset operasional. Keunggulan arus kas bebas adalah bahwa ia
mencerminkan kas yang dapat dengan bebas digunakan untuk membayar kewajiban atau untuk
pemegang saham. Ratio arus kas bebas bagi ekuitas (free cash flow to equity),menunjukan
dampak perubahaan tingkat utang terhadap arus kas bebas perusahaan, yang selanjutnya akan
menghasilkan arus kas tersedia bagi para pemegang ekuitasnya.
Berdasarkan definisi , akrual merupakan jumlah penyesuaian akuntansi yang membuat
laba bersih berbeda deari arus kas bersih. Penyesuaian ini mencakup penyesuaian yang
memengaruhi laba saat tidak terdapat dampak arus kas (misalnya, penjualan kredit) dan
penyesuaian yang mengeluarkan dampak arus kas terhadap laba(misalnya pembelian aset).
Karena penggunaan jurnal berpasangan , akrual memengaruhi neraca melalui peningkatan atau
penurunan akun aset atau kewajiban dalam jumlah yang sama. Dengan kata lain, suatu akrual
yang meningkatkan (menurunkan) laba juga akan meningkatkan (menurunkan) aset atau
menurunkan(meningkatkan) kewajiban .
Hal – hal yang tercakup dalam akrual bergantung pada definisi arus kas. Arti umum
akrual adalah penyesuaian akuntansi yang mengubah arus kas operasi menjadi laba bersih.
Definisi ini menghasilkan indentitas berikut: Laba Bersih = Arus kas operasi + akrual.
Berdasarkan definisi ini, akrual terbagi menjadi akrual jangka pendek (short-term accruals) yang
terkait dengan pos modal kerja, serta akrual jangka panjang, seperti penyusutan dan amortisasi.
Dua jenis akrual ini akan dibahas pada bagian berikut.
3. Akuntansi akrual mengurangi masalah ketepatan dan waktu dan pengaitan
Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas merupaka masalah tepay waktu dan
pengaitan. Akuntansi akrual mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang selalu
terdapat pada akuntansi kas. Masalah tepat waktu (timing) mengacu pada arus kas yang selalu
terjadi bersamaan dengan aktivitas usaha yang menghasilkan kas tersebut. Misalnya, sautu
penjualan terjadi pada kuartal pertama, namun kas dari penjualan tersebut di peroleh pada kuartal
kedua. Masalah penandinan atau pengaitan (matching) mengacu pada arus kas masuk dan keluar
yang disebabkan oleh suatu aktivitas usaha tetapi tidak dapat dikaitkan dengan waktu terjadinya,
misalkan, honor yang diterima dari kegiatan konsultasi yang tidak terkait dengan waktu
pembayaran gaji konsultan yang bekerja pada proyek konsultasi tersebut.
Masalah tepat waktu dan pengaitan dengan arus kas disebabkan oleh dua alasan , pertama
dalam perekonomian kredit menekankan bahwa transaksi, lebih sering tidak bersamaan dengan
transfer kas langsung. Transaksi kredit menyebabkan arus kas tidak dapat ditelusuri pada
aktivitas usaha sesuai waktu terjadinya. Kedua, biaya biasanya terjadi sebelum manfaatnya dapat
diakui, terutama biaya yang terkait dengan investasi pabrik dan peralatan. Oleh karena itu,
mengukur biaya saat terjadi kas tidak dapat mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja.
6
Proses akrual – pengakuan pendapatan dan pengaitan beban
Akuntansi akrual terdiri dari dua prinsip dasar – pengakuan pendapatan dan pengaitan bbeban
yang mengarahkan perusahaan mengenai kapan harus mengakui pendapatan dan beban.
1. Pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui, baik pada saat diperoleh maupun pada saat
direalisasikan, atau pada saat dapat direalisasikan. Pendapatan terjadi ketika perusahaan
menyerahkan produk atau jasanya. Hal ini berarti bahwa perusahaan telah melakukan
tugasnya. Pendapatan direalisasi saat memperoleh kas dari penyerahan barang atau jasa.
Pendapatan dapat direalisasikan saat perusahaan memperoleh aset (biasanya piutang)
yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas, dari penyerahan barang dan jasa.
Menentukan saat pengakuan pendapatan kadang kala sulit dilakukan. Meskipun
pendapatan biasanya diakui saat terjadi penjualan ( saat penyerahan barang) pendapatan
juga dapat diakui saat barang atau jasa masih dalam produksi, selesai produksi, atau saat
kas diterima, tergantung dari keadaan.
2. Pengaitan beban. Akuntansi akrual mengharuskan pengaitan beban dengan pendapatan.
Proses pengaitan ini berbeda untuk dua jenis beban. Beban yang berasal dari produksi
suatu produk atau jasa disebut biaya produk(product costs), dan diakui saat produk atau
jasa diserahkan. Seluruh biaya produk akan tetap berasa dalam neraca sebagai persedian,
hingga mereka terjual pada saat bersamaan ditransfer ke laporan laba rugi sebagai harga
pokok penjualan (HPP). Jenis beban lainya adalah biaya periode (period costs). Sebagian
biaya periode terjadi sehubungan dengan pendapatan ketika pendapatan yang bersagkutan
diakui. Biaya periode lainnya , sepeti beban administratif tidak langsung berhubungan
dengan produksi atau penjualan barang atau jasa.
7
1. Relevansi konseptual akuntansi akrual . keunggulan konseptual akuntansi akrual
dibandingkan arus kas adalah karena laporan laba rugi (dan neraca) berbasis akrual lebih
relevan untuk mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan pada
masa mendatang. Baik akrual jangka pendek maupun panjang penting bagi relevansi laba
dibandingkan dengan arus kas seperti penjelasan berikut :
a. Relevansi akrual jangka pendek. Akrual jangka pendek memperbaiki relevansi
akuntansi dengan cara mencatat pendapatan dan beban pada saat terjadinya. Akrual ini
menghasilkan angka laba yang lebih mencerminkan profitabilitas serta membuat aset dan
kewajiban lancar menjadi informasi kondisi keuangan yang berguna.
b. Relevansi akrual jangka panjang. Untuk melihat penggunaan akrual jangka panjang ,
ingat bahwa arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi pada aset operasi
jangka panjang dan arus kas operasi. Investasi ini biasanya besar dan dan tidak sering
terjadi. Hal ini mengakibatkan volatilitas pada arus kas bebas, kedua arus kas bebas
meanggap pertumbuhan modal sama dengan penggantian modal.
Akuntansi akrual mengatasi keterbatasan arus kas dengan mengapitalisasi investasi pada
aset jangka panjang dan mengalokasi biayanya sepanjang periode masa manfaat. Proses
kapitalisasi dan alokasi ini memperbaiki relevansi kaba, baik melalui pengurangan volatilitasnya
maupun melalui pengaitan biaya investasi jangka panjang dengan manfaatnya. Keunggulan
akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan,
dan untuk memprediksi arus kas masa depan, dijelaskan sbb;
Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya menghasilkan laba yang
lebih unggul dibandingkan arus kas untuk mengevaluasi kinerja keuangan. Pengakuan
pendapatan memastikan bahwa semua pendapatan yang dihasilkan dalam suatu periode
hanya eban yang terkait dengan pendapatan periode tersebut.
Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih merefleksikan
secara akurat sumber daya yang tersedia bagi satu perusahaan untuk menghasilkan arus
kas dimasa depan.
Prediksi arus kas masa depan. Laba akrual lebih unggul dalam memprediksikan arus
kas masa depan dari pada memprediksi arus kas masa sekarang karena dua alasan.
Pertama, melalui pengakuan pendapatan, yang mencerminkan konsekuensi arus kas masa
depan, misalnya, penjualan kredit hari ini meramalkan adanya kas yang diterima di masa
depan dari pelanggannya. Kedua, akuntansi akrual mengaitkan arus kas masuk dan keluar
dengan lebih baik sepanjang waktu melalui proses pengaitan. Artinya laba lebih stabil
dan merupakan alat prediksi arus kas yang lebih dapat diandalkan.
8
Untuk menjawab pertanyaan diatas, perhatikan dua toko ritel , walt mart dan kmart
tampilan 2.4 memperlihatkan harga saham setelah disesuaikan dengan pemecahan harga, laba
bersih dan arus kas bebas untuk kedua perusahaan selama periode 10 tahun, yaitu tahun 1989-
1998. Walt mart dan kmart merupakan perusahaan yang sedang berkembang dan kapitalisasi
pasarnya meningkat lima kali lipat sepanjang periode ini. Kmart terlihat menurun dan megalami
penurunan kapitalisasi pas sebesar 60% sepanjang 1994-1998. Sejak tahun 1994 Kmart telah
berusaha melakukan restrukturisasi dan memusatkan aktivitasnya , terutama melalui divestasi
divisi yang tidak menguntungkan.
Pola laba Wal-mart sangat mencolok laba bersih per saham perusahaan telah meningkat
empat kali lipat sepanjang 10 tahun dengan pertumbuhan
Minimum 10% per tahun. Pola pertumbuhan laba bersih ini konsisten dengan kinerja usaha walt
mart seperti tercermin pada harga saham. sebaliknya , laba bersih per saham Kmart mencapai
puncak pada tahun 1993 dan kemudian terus menurun. Pola laba bersihnya mencerminkan
kondisi ekonomi usaha kmart , terutama kerugian sejak tahun 1994.
Tidak seperti laba bersih , arus kas bebas tidak memberikan keterangan mengenai
aktivitas perusahaan. Arus kas bebas wal mart terlihat negatif anatara tahun 1990 hingga 1996,
pada periode saat kapitalisasi pasarnya meningkay dua kali lipat. Namun, sejak tahun 1997, arus
kas bebas meningkat. Arus kas bebas Kmart memperlihatkan hubungan yang terbalik dengan
kinerja perusahaan dan harga saham. arus kas bebas Kmart terlihat negatif pada tiga tahun anatar
athun 1990 – 1993. Pada periode saat harga saham Kmart meningkat 50%. Namun sejak tahun
1994 arus kas bebas Kmart konsisten positif, sementara kapitalisasi pasarnya turun hingga 60%.
Arus kas bebas menjadi kontra indikator atas kinerja saat arus kas bebasnya negatif, Kmart
menghasilkan laba dan berkembang, namun saat arus kas bebas menjadi positif Kmart menurun
dan pertumbuhannya melambat.
9
Implikasi Akuntansi Akrual terhadap Analisis Laporan keuangan
` Akuntansi akrual telah tertanam dalam bisnis modern. Wall sreet melihat laba akrual ,
bukan arus kas. Telah di ketahui bahwa akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan akuntansi
kas lama dalam mengukur kinerja dan kondisi keuangan, serta dalam meramalkan arus kas masa
depan. Namun, akuntansi akrual memiliki kelemahan.
Mitos dan fakta mengenai akrual dan arus kas
Terdapat beberapa asersi mengenai akrual dan arus kas baik positif maupun negatif penting bagi
analisis untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak.
1. Mitos akrual dan arus kas. Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman mengenai
akuntansi akrual , laba, dan arus kas.
Mitos : karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan , hanya arus kas
kini yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai perusahaan hanya tergantung dari arus
kas masa depan, tidak ada alasan untuk mengaitkan arus kas kini dengan arus kas masa
depan. Kita telah meliat bahwa laba saat ini merupakan prediksi arus kas yang lebih baik
dibandingkan arus Kas kini. Kita juga telah melihat bahwa laba dapat lebih baik
mencerminkan perubahaan harga saham dibandingkan arus kas.
Mitos : semua arus kas memiliki nilai relevan. Banyak jenis arus kas yang tidak
memengaruhi nilai perusahaan misalnya, kas yang dari pelunasan piutang pelanggan.
Selain itu, bebrapa arus kas berhubungan negatif dengan nilai perusahan. Misalnya
pengurangan modal mengurangi arus kas bebas, tetapi biasanya meningkatkan nilai
perusahaan.
Mitos : arus kas tidak dapat dimanipulasi. Pernyataan ini bukan hanya salah bahkan arus
kas lebih muda dimanipulasi dibandingkan dengan laba. Misalnya, arus kas dapat di
tingkatkan dengan menunda pengeluaran modal atau pembayaran beban. Arus kas dapat
dikurangi dengan mempercepat penagihan kas dari pelanggan.
2. Fakta akrual dan arus kas. Logika dan bukti menjelaskan beberapa fakta mengenai
akuntansi akrual , laba dan arus kas.
Fakta : akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik secara
konseptual maupun praktis, laba akrual lebih relevan dibandingkan arus kas dalam
mengukur kondisi keuangan dan kinerja serta dalam penilaian. Perhatikan bahwa
pernytaan ini tidak menentang relevansi arus kas masa depan yang sudah jelas.
Pernyataan ini, melainkan menunjukan bahwa arus kas kini kurang relevan
dibandingka dengan laba saat ini.
Fakta : arus kas lebih andal di bandingkan akrual. Pernyataan ini benar dan
menyarankan bahwa arus kas dapat memainkan peran pelengkap atas akrual. Namun,
peryataan ekstrem sperti “arus kas tidak dapat dimanipulasi” tidaklah benar saat
menganalisis arus kas , harus diingat bahwa arus kas lebih mudah diubah
dibandingkan laba.
10
Konsep Laba
Laba, (income-disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan hasil bersih
aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Pada
konsepnya, laba ditugaskan untuk menyediakan, baik pengukuran perubahan kekayaan
pemegang saham selama periode maupun mengestimasi laba usaha sekarang, yaitu sampai
sejauh mana perusahaan dapat menutupi biaya operasi dan menghasilkan pengembalian
kepada pemegang sahamnya. Secara khusus peramnya yang kedua yakni sebagai indikator
profitabilitas perusahaan, sangat krusial bagi seorang analis, karena membantu dalam
mengestimasi potensi laba dimasa depan yang tidak diragukan lagi merupakan satu dari tugas
yang terpenting dalam analisis usaha.
1. Laba Ekonomi Laba ekonomi (economic income) biasanya ditentukan dengan cara urus
kas ditambah dengan nilai sekrang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya
direpresentasikan dengan perubahan nilai pasar aset usah bersih. Laba ekonomi
mengukur perubahan nilai pemegang saham. Oleh karena itu. labu ekonomi berguna jia
tujuan analisis adalah menentukan tingkat pengembalian yang tepat kepada pemegang
saham untuk criode tertentu.
2. Laba Permanen Laba permanen (permanent income) disebut juga dengan laba
berkelanjutan (sustainable) atau laba yang berulang (recurring) merupakan rata rata
stabil yang ditaksir dapat diperoch perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisi usaha
masa sekarang.
3. Laba operasi Laba operasi (operating income) yang merujuk pada laba yang timbul dan
kegiatan operasi perusahaan. Buku teks keuangan sering menganggap pengukuran laba
ini sebagai laba usaha bersih setelah pajak (net operating income after tax-NOPAT),
Fitur kunci dari laba operasi bahwa ia tidak termasuk semua beban (atau laba) yang
timbul dari kegiatan keuangan perusahaan (fungsi treasury), setiap beban bunga dan laba
investasi, yang secara kolektif disebut dengan laba non operas(nonoperating income).
11
Konsep Laba Akuntansi Laba akuntansi atau laba dilaporkan (acounting income or
reported income) ditentukan bderdasarkan konsep akuntansi akrual. Meskipun laba
akuntansi sangat merefleksikan aspek laba ekonomi maupun laba permanen, namun laba ini
bukan merupakan pengukuran laba secara lansung seperti kedua laba lainnya. Laba
akuntansi juga mengalami masalah pengukuran, sehingga mengurangi kemampuannya
dalam mencerminkan realitas ekonomi Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Dua proses
utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban.
Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dun kondisi wajih untuk dapat
diakui adalah bahwa pendapatan :
1. Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable). Untuk dapat diakui
perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen andal untuk mendapatkan
kas, seperti piutang yang sah.
Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi Laba akuntansi tidak dimaksudkan untuk mengukur
laba ekonomi atau permanen, melainkan didasarkan pada seperangkat peraturan yang telah
berulang selama beberapa periode untuk memfasilitasi beberapa tujuan bahkan tujuan yang
saling bertentangan sekalipun. Beberapa penyebeb perbedaan laba akuntansi dengan laba
ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Konsep laba alternatif. Konsep luba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba
permanen.
2. Biaya historis. Penggunaan biaya historis memengaruhi laba dalam dua cara: (1) harga
pokok penjualan berjalan tidak tercermin dalam laporan laba rugi, misalnya jika
digunakan metode persediaan FIFO dan (2) tidak diakuinya keuntungan dan kerugian
aset tetap yang belum direalisasi.
12
4. Konservatisme Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang
menurunklan laba meskipun belum ada transaksi yang mendasarinya, mislana penurunan
nilai persediaan.
5. Manajemen Laba. Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi yang tidak
mencerminkan realitas ekonomi.
Komponen Permanen, Sementara dan Tidak Relevan dengan Nilai Laba akuntansi terdiri
atas tiga komponen:
3. Komponen yang tidak relevan dengan nilai. Komponen yang tidak relevan dengan
nilai (value irrelevant component) tidak memiliki konten ekonomi - komponen ini
adalah distorsi akuntansi. Komponen ini timbul karena ketidak sempurnaan
akuntansi.
Misalnya, seorang analis bisa saja mengeluarkan keuntungan dari hasil penjualan
segmen bisnis utama ketikan menentukan komponen permanen dari laba, Penyesuaian
laba seperti itu disebut dengan laba inti (core earnings) oleh analis yang bertugas.
Menentukan laba inti periode berjalan bermanfaat dalam teknik penilaian menggunakan
kelipatan laha. Menentukan laba inti juga bermanfaat dalam memberikan langkah awal
yang lebih berarti dalam melakukan prediksi dan dalam membantu memberikan asumsi-
asumsi dalam kegiatan peramalan.
13
Penyesuaian Laba Ekonomi
Salah satu cara untuk mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung
perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dan sumber bukan pemilik. yang
dapat berarti, dengan cara memasukkan semua hal yang menyangkut perubahan kekayaan
bersih pemegang saham.
Laba operasi termasuk dalam semua komponen pendapatan dan beban yang
relevan dengan usahu operasi perusahaun tanpa menghiraukan apakah komponen
tersebut berulan atau tak berulang.
Selama lebih dari 400 tahun, akuntansi keuangan sangat bergantung pada model biaya
historia. Dengan model biaya historis ini, aset dan kewajiban dinilai berdasarkan harga yang
diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu. Contohnya, nilai tanah yang dilaporkan
dalam neraca didasarkan atas harga ketika tanah tersebut pada awalnya dibeli: nilai persediaan
barang jadi yang dilaporkan hanya ditentukan oleh biaya produksi berdasarkan harga input
yang dibayarkan. Laba terutama ditentukan dengan mengakui pendapatan yang diperoleh dan
direliasasi selama periode dan mengaitkan biaya dengan pendapatan yang diakui. Beberapa
deviasi dari harga perolehan dapat dilakukan apabila dengan dasar konservatif. Contohnya,
persediaan dapat dinilai dengan aturan harga perolehan atau harga pasar, dari harga mana
yang lebih rendah (lower-of-cost-or-market-value-LORCOM).
Akuntansi secara perlahan, tetapi pasti akan bergerak menuju mod! akuntansi penilaian
wajar. Meskipum model penilaian akuntansi penilaian wajar ini hanya diaplikasikan secara
terbatas sejak 20 tahun terakhir, terdapat kemajuan yang signifikan menuju adopsi yang lebih
luas. SFAS 157 menediakan pedoman dasar dalam mengadopsi model akuntansi penilaian
wajar dan SFAS 150 merekomendasikan adopsi sukarela bagi kelas aset dan kewajiban yang
lebih luas. Meskipun penggunaan akuntansi penilaian wajarmasih terbatas pada aset
kewajiban keuangan seperti surat berharga atau instrumen utang terdapat indikasi bahwa
14
adopsi yang komprehensif dari akuntansi penilaian wajar untuk semua aset dan kewajiban
termasuk aset dan kewajiban operasi mungkin dilakukan dimasa depan.
Terdapat perbedaan yang mencolok dalam laporan keuangan yang disusun dengan dua
model ini. Apakah yang menyebabkan perbedaan ini? Berikut beberapa perbedaan mendasar
antara kedua model yang bertujuan menjawab pertanyaan diatas:
1. Penilaian transaksi versus penilaian sekarang. Dengan akuntansi biaya historis, nilai aset
dan kewajiban sangat bergantung pada transaksi aktual perusahaandi masa lalu, model
penilaian tidak menecerminkan kondisi ekonomi sekarang. Sebaliknya, dengan model
penilaian wajurm jmlah aset dan kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling akhir,
dengan asumsi pasar, penilaian tidak didasarkan pada transaksi actual.
2. Biaya historis versus harga pasar. Penilaian biaya historis terutama ditentukan dengan
biaya yang dikeluarkan perusahaan, sementara dengan model penilaian wajar didasarkan
atas harga pasar (asumsi nilai pasar).
3. Pendekatan laba alternatif. Pendekatan alternatif dalam penentuan lub adari dun model ini
sangat penting untuk analisis. Laba dengan akuntansi biaya historis merupakan bentuk
yang jelas yang berusaha mengukur profitabilitas periode berjalan, yaitu kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada biaya.
Teminologi nilai wajar dipakai (dan bukannya "nilai pasar" market value) karena apabila
pasar aset dan kewajiban yang bersangkutan, dalam rangka memperoleh harga pasarnya,
tidak ditemukan, kita tetap dapat mengestimasi nilai wajarnya dengan mengambil rujukan
pasur turunan (secondary market) atau menggunakan teknik penilaian. Tendapat lima aspek
yang perlu dicatat dari definisi ini :
15
1) Tanggal Pengukuran, yaitu tanggal neraca bukan tanggal ketika aset tersebut pertamu
diperoleh (atau saat kewajiban pertama kali diakui).
2) Transaksi Hipotesis (hypotical transaction). Tidak ada penjualan aktual aset (maupun
transfer kewajiban) yang harus terjadi. Dogan perkataan lain, nilai wajar ditentukan
jika" aset dijual pada tanggal pengukuran.
5) Harga keluaran (exit prices). Nilai wajar aset adalah harga hipotesis pada saat
perusahaandapat menjual aset tersebut (harga keluaran).
1. Input yang dapat diobsevasi (observable inputs) yaitu ketika harga pasar
dapatdiperoleh dari sumber yang independen terhadap perusahaan yang membuat
laporan.
2. Input yang tidak dapat diobservasi (unobservable inpids), yaitu ketika harga pasar
diperoleh berdasarkan asumsi perusahaan karena aset atau kewajibannya tidak
diperdagangkan.
1. Input tingkat 1. ini dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau
kewajiban tertentu yang sedang dinilai, lebih disukai pada saat tanggal harga.
16
2. Input tingkat 2. Input ini diperoleh dari :
1) Kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban yang mirip,
tetapi tidak identik.
2) Kutipan harga untuk aset atau kewajiban yang identik. tetapi tidak
dalam pasar aktif (jarang diperdagangkan).
Teknik Valuasi
Teknik bvaluasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input. Apabila
suatu teknik dapat dipilih, maka harus digunakan secara konsisten. kecuali jika terjadi
perubahan keadaan yang mengakibatkan penentuan yang lebih akurat atas nilai wajar
Tiga pendekatan dasar dari penilaian serbagai berikut:
17
Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Penilaian Wajar
1. Objektivitas lebih rendah. Kritikan untama dan akuntansi penilaian wajar yaitu
kurang andal karena kurangnya objektivitas.
3. Penggunaan input tingkat 3. Karena input 3 kurang objektif. masalah krusial yang
akan menentukan kendala akuntansi penilaian wajar adalah sampai sejauh mana
input tingkat 3 akan digunakan.
18
4. Tidak adanya unsur konservatif. Pendukung akuntansi konservatif diingatkan
pengunaan model penilaian wajar dengan tujuan menghilangkan biasakan
menyebabkan laporan keuangan dibuat lebih agresif, sehingga mengurangi
manfaatnya untuk kreditor, sebagai salah satu dari pengguna yang utama dari
informasi keuangan.
5. Fluktuasi yang berlebihan. Perubahan nilai wajar dari aset dapat menyebabkan laba
yang dilaporkan sangat rentan. Kerentanan ini sangat mungkin menyebabkan
perubahan nilai wajar aset dan kewajiban daripada perubahan dasar tingkat
profitabilitas operasi perusahaan, sehingga ditakutkan laba menjadi kurang berguna
untuk dianalisis.
Implikasi Analisis
1. Fokus pada neraca. Neraca tidak terlalu informatif karena menggunakan model nilai
historis. Namun dengan akuntansi penilaian wajar, neraca akan menjadi laporan
yang penting-jika tidak dikatakan yang paling penting dalam analisis
19
Status Terkini Penerapan Nilai Wajar
Akuntansi penilaian wajar diadopsi untuk seluruh aset dan kewajiban dalam laporan
keuangan. Perlu diperhatikan bahwa akuntansi penilaian wajar tidak dapat diaplikasikan pada
aset dan kewajiban untuk masa sekarang. Pada suat sekarang, akuntansi penilaian wajar dapat
diterapkan terutama pada aset dan kewajiban yang bersifat keuangan dalam artian luas. FASB
(dan IASB) saat ini terlibat dalam memeriksa bagaimana penerapan akuntansi penilaian wajar
yang lebih kompeherensif dapat dilaksanakan, termasuk menggunakan akuntansi penilaian
wajar untuk aset dan kewajiban operasi.
Distorsi Akuntansi.
20
1. Standar Akuntansi. Ada 3 penyebab standar akuntansi menjadi alasan terjadinya
distorsi pada laporan keuangan. Pertama, standar akuntansi merupakan hasil proses
politik. Berbagai kelompok pemakai melakukan lobi untuk melindungi kepentingan
mereka. Penyebab distorsi yang kedua. adanya prinsip-prinsip akuntansi dalam
standar akuntansi. Ketiga, adalah konservatisme. Konservatisme menyebabkan bias
pesimis atas laporan keuangan yang menguntungkan analisis kredit, tetapi
bermasalah untuk analisis ckuitas.
Manajemen Laba
21
Strategi Manajemen
1. Meningkatkan Laba. Salah satu strategi manajemen laba adalah dengan meningkatkan
laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih
baik. Selain itu, perusahaan dapat melakukan manajeman untuk meningkatkan laba
selama beberapa tahun dan kemudian membalik akrual sekaligus pada satu saat
pembebanan. Pembebanan satu saat ini sering dilaporkan di bawah laba bersih"
(bellow the line), sehingga dipandang tidak relevan.
2. Big Bath. Big bath dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin
pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk
(sering kali pada masa resesi di mana perusahaan lain juga melaporkan laba yang
buruk). Big bath juga sering dilakukan setelah strategi peningkatan laba pada periode
sebelumnya.
3. Perataan Laba. Pada strategi ini manajer menurunkan atau meningkatkan laba yang
dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.
2. Dampak Harga Saham. Misalnya, manajer dapat meningkatkan laba untuk menaikkan
harga saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadian tertentu seperti merger
yang akan dilakukan atau penawaran surat berharga, atau rencana untuk menjual saham
atau melaksanakan opsi.
22
3. Insentif Lain. Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan
penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk ketaatan undang-undang
antimonopoly dan IRS.
4) Membebankan biaya yang cukup besar sekaligus pada satu waktu tertentu
misalnya penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi pada periode antara.
2. Manajemen Laba melalui Klasifikasi. Laba juga dapat ditentukan dengan secara khusus
mengklasifikasi beban (dan pendapatan) pada bagian tertentu laporan laba rugi. Bentuk
umum dari manajemen laba melalui klasifikasi adalah memindahkan beban di bawah
garis, atau melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang, sehingga tidak
dianggap penting oleh analisis.
23
Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan
1. Insentif melakukan manajemen laba. Manajemen laba tidak dilakukan kecuali jika
terdapat insentif bagi manajer.
2. Reputasi dan masa lalu manajemen. Perlu untuk menilai reputasi dan integritas
manajemen.
3. Pola yang konsisten. Tujuan manajemen laba adalah memengaruhi angka paling
bawah seperti laba atau rasio utama seperti debt to equity atau interest coverage.
Proses analisis akuntansi mencakup beberapa proses dan pekerjaan yang saling
terkait. Evaluasi Kualitas Laba Kualitas laba (atau tepatnya, kualitas akuntansi) memiliki
arti berbeda. untuk berbagai pihak. Banyak analis mendefinisikan kualitas laba sebagai
sejauh mana perusahaaan mengaplikasi konservatisme perusahaan dengan kualitas labu
tinggi diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-carning ratio) yang lebih
tinggi dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba rendah. Tahap evaluasi kualitas laba
adalah sebagai berikut:
24
3. Tentukan strategi pelaporan. Menentukan strategi pelaporan yang digunakan oleh
perusahaan.
4. Identifikasi dan menilai tanda bahaya. Tanda bahaya merupakan pos yang
memberikan peringatan bagi analis akan adanya potensi masalah yang serius. Contoh
tanda bahaya adalah Kinerja keuangan yang buruk-perusahaan yang putus asa
biasanya melakukan segala cara. Secara konsisten laba yang dilaporkan selalu lebih
tinggi dibandingkan arus kas operasi.
25
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan yang
paling penting. Laporan keuangan harus bersifat relevan dan andal Akuntansi akrual
merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan tidak sempurna menghalangi
tujuan laporan keuangan sampai menyajikan informasi mengenai arus kas. Laba,
(income-disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas
operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan.
Akuntansi secara perlahan, tetapi pasti akan bergerak menuju model akuntansi
penilaian wajar. Meskipun model penilaian akuntansi penilaian wajar ini hanya
diaplikasikan secara terbatas sejak 20 tahun terakhir, terdapat kemajuan yang signifikan
menuju adopsi yang lebih luas. Analisis akuntansi mencakup evaluasi risiko akuntansi
perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat penyesuaian
yang diperlukan agar laporan keuangan lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan
dapat membantu analisis keuangan.
Saran
Makalah ini dapat dijadikan sumber belajar bagi teman-teman mahasiswa yang
ingin mempelajari tentang Pelaporan Dan Analisis Laporan Keungan. Akan tetapi,
alangkah lebih baik jika makalah ini tidak dijadikan satu-satunya sumber belajar,
karena sumber belajar dapat diperoleh dari mana saja termasuk dari buku atau pun dari
internet yang mana jika kita memiliki sumber belajar yang banyak kita akan lebih
menguasai suatu materi termasuk materi yang dijelaskan di makalah ini.
26
DAFTER PUSTAKA
27