Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN”

DISUSUN OLEH

Antonius Y. W Timuneno, S.Akun

PROGRAM STUDI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG

2021
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................iv
Latar Belakang...............................................................................................................................................iv
Rumusan Masalah.........................................................................................................................................iv
Tujuan v
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
Lingkungan Pelaporan Keungan Dan Analisis................................................................................................1
Prinsip-prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum..............................................................................................2
Sifat Dan Tujuan Akuntansi............................................................................................................................3
Akrual – Fondasi Akuntansi............................................................................................................................5
Konsep Laba.................................................................................................................................................11
Akuntansi Penilaian Wajar...........................................................................................................................14
Pengantar Analisis Akuntansi......................................................................................................................20
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................26
Kesimpulan..................................................................................................................................................26
Saran 26
DAFTER PUSTAKA......................................................................................................................................27

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan produk proses pelaporan keuangan yang diatur oleh
standar dan aturan akuntansi, insentif manajer, serta mekanisme pelaksanaan dan
pengawasan perusahaan. Pemahaman mengenai l ingkungan pelaporan keuangan
perlu disertai pemahaman tujuan dan konsep yang mendasari informasi akuntansi yang
disajikan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam
bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Pengetahuan
ini akan membantu dalam melihat posisi keuangan yang sesungguhnya dan kinerja
perusahaan yang lebih baik. Pada materi ini akan dibahas lingkungan pelaporan keuangan.
Kemudian akan dibahas tujuan pelaporan keuangan bagaimana tujuan tersebut
menentukan baik kualitas informasi keuangan dan prinsip serta konvensi yang
mendasari aturan-aturan akuntansi. Bahasan akan mencakup perbandingan
akuntansi akrual dengan akuntansi arus kas dan implikasinya untuk analisis laporan
keuangan.

Rumusan Masalah
1. Apa itu lingkungan pelaporan keuangan dan analisis ?
2. Apa itu prinsIp-prinsip akuntansi yang berlaku umum?
3. Apa itu sifat dan tujuan akuntansi keuangan ?
4. Apa itu akrual- fondasi akuntansi ?
5. Apa itu konsep laba ?
6. Apa itu akuntansi penilaian wajar?
7. Apa itu Pengantar analisis akuntansi ?

iii
Tujuan
1. Untuk mengatahui lingkungan pelaporan keungan dan analisis
2. Untuk mengatahui prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
3. Untuk mengetahui sifat dan tujuan akuntansi keuangan
4. Untuk mengetahui akrual-fondasi akuntansi
5. Untuk mengatahui konsep laba
6. Untuk mengetahui akuntansi penilaian wajar
7. Untuk mengetahui pengantar analisis akuntansi

iv
BAB II

PEMBAHASAN

Lingkungan Pelaporan Keungan Dan Analisis


Laporan keuangan wajib ( statutory financial report ) – yang terutama adalah laporan
keuangan – merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan yang paling penting. Informasi
dilaporan keuangan dinilai relative berdasarkan: (1) kebutuhan informasi dari pengguna dan (2)
sumber informasi alternatif seperti data ekonomi, laporan analisis, dan pengungkapan sukarela
manager. Faktor – faktor utama tersebut adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, badan pengatur, sifat
industry, dan sumber informasi lainnya.

Laporan Keuangan Wajib

Laporan keuangan wajib merupakan bagian terpenting dalam proses pelaporan akuntansi
meskipun kita telah terbiasa dengan laporan keuangan terutama, laporan tahunan merupakan
produk laporan keuangan yang paling penting. Laporan wajib terdiri dari 3, yaitu : laporan
keuangan, pengumuman laba, dan laporan wajib lainnya.

Laporan Keuangan

Laporan ini sering digunakan untuk memplubikasikan produk, jasa, dan pencapaian
perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain. SEC (Securities Exchange Commission)
mewajibkan perusahaan untuk mengisi form 10-Q setiap kuaratal untuk melaporkan beberapa
informasi keuangan. Form ini perlu dijadikan refrensi untuk informasi yang tepat waktu, namun
banyak perusahaan yang memberikan informasi per kuartal dengan amat singkat. Dalam
menganalisis informasi kuartalan perlu diperhatikan dua hal berikut:

1. Musim. Saat memeriksa tren atau kecenderungan harus dipertimbangkan dampak dari
musim. Misalnya perusahaan ritel menghasilkan pendapatan dan laba yang tinggi pada
kuartal keempat tahun kalender. Artinya, analisis sering kali membandingkan kuartal ini
dengan kuartal serupa tahun lalu.

1
2. Penyesuaian akhir tahun. Pada kuartal terakhir biasanya perusahaan sering membuat
penyesuaian (misalnya, penghapusan persediaan) pada kuartal terakhir.
Pengumuman Laba

Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui publikasi keuangan
seperti the wall street journal. Pengumuman laba rugi memberikan ringkasan informasi pernting
mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan.
Untuk menghindari kejutan negatif yang tidak menyenangkan saat mereka melaporkan kinerja
yang buruk maka banayak perusahaan yang mengeluarkan pengumuman atas laba.

Laporan Wajib Lainnya

Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yang diwajibkan SEC.

Contoh laporan apa saja yang wajib dilaporkan oleh peruahaan menurut SEC

Prinsip-prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum


Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum atau GAAP (Generally Accepted Accounting
Principles) Laporan keuangan dibuat berdasarkan GAAP Yang merupakan Panduan Akutansi
keuangan aturan ini menentukan kebijakan pengukuran dan pengakuan seperti bagaimana
pengukuran suatu aset, Kapan utang harus di akui, Serta kapan beban dan kerugian diakui.
Aturan ini juga mengatur informasi saja yang harus disajikan pada catatan. Pemahaman atas
prinsip Akutansi ini penting bagi analisis laporan keuangan yang efektif. Defenisi GAAP.

2
GAAP merupakan kumpulan standar, pengumuman, pendapat, interpretasi, dan panduan
praktik. Berbagai pihak professi dan badan pengatur seperti finansial accounting standar
board (FASB), SEC, dan American Institute Of Certified Public Accountanst (AICPA)
terlibat dalam GAAP. Dari sudut pandang analis, Jenis aturan dan panduan Akuntansi yang
paling penting adalah:

 Standar Akuntansi keuangan (Statement of Financial Accounting Standard – SFAS)


 Opini badan prinsip Akuntansi (Accounting Principles Board – APB Opinions)
 Buletin penelitian Akuntansi( Accounting Research Bulletin – ARB)
 Pengumuman pendahuluan AICPA. Mengeluarkan panduan untuk topik tertentu yang belum
dibahas oleh F ASB dalam statements of positions (SOP) Atau masalah yang berkaitan
dengan praktik industri tertentu dalam industri audit dan accounting Guidelines
 Buletin EITF(EITF Bulletin).
 Praktik industri( Industry Practices)

Penerapan standar Akutansi

Penerapan standar Akuntansi di Amerika Serikat Berbeda dengan banyak negara lain
merupakan tanggung jawab dari pihak swasta, bersama dengan professi akuntansi. FASB Saat ini
bertugas sebagai badan yang menetapkan standar Akutansi. Badan ini tadi udah tujuh orang
anggota penuh waktu, Yang mewakili banyak kelompok yang memiliki kepentingan seperti
investor, manajer, akuntan, dan analis. Penerapa standar oleh FASB merupakanSuatu proses
politik dengan partisipasi pengguna laporan keuangan nya makin meningkat sudut pandang
analis proses politik ini kadang menghasilkan standar yang Merupakan hasil kompromi,
Sehingga kurang mewajibkan informasi yang paling relevan.

Sifat Dan Tujuan Akuntansi


2.3.1 Laporan Akuntansi Keuangan

Secara sederhana laporan keuangan adalah sebuah laporan yang menunjukan


kondisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu. Laporan keuangan menunjukan kondisi keuangan saat ini atau terkini. Hal ini
artinya keadaan keuangan perusahaan merunjuk pada tanggal tertentu, ini biasanya untuk
neraca keuangan. Atau kondisi dalam periode tertentu, ini artinya laporan merunjuk pada
rentang waktu tertentu, biasanya satu tahun, ini biasanya untuk laporan laba rugi.

3
1. Sifat Laporan Keuangan Perusahaan
Dalam pembuatannya, laporan keuangan perusahaan dibuat berdasarkan beberapa
sifat berikut:
a. Bersifat historikal, artinya laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa
lalu dan masa sekarang.
b. Bersifat menyeluruh, artinya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Dibuat
dan disusun dengan standar yang telah ditetapkan.

Tujuan Laporan Leuangan Akuntansi Perusahaan

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada


pihak pengelola perusahaan atau pihak lain yang berkepentingan termasuk pemilik saham
(untuk perusahaan terbuka) dan stakeholder, terkait kondisi keuangan suattu perusahaan,
baik pada saat tertentu maupun pada rentang waktu tertentu.
Beberapa tujuan pembuatan laporan keuangan diantaranya adalah:
a. Memberikan gambaran atau informasi tentang jenis dan jumlah aktiva atau harta yang
dimiliki oleh perusahaan saat ini.
b. Memberikan gambaran atau informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki oleh perusahaan pada saat ini.
c. Memberikan gambaran atau informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh oleh perusahaan pada periode tertentu.
d. Memberikan gambaran atau informasi data tentang jumlah dan jenis biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
e. Memberikan informasi dan penjelasan terkait perubahan-perubahan yang terjadi pada
aktiva, pasiva, dan modal yang dimiliki perusahaan.
f. Memberikan gambaran atau informasi terkait dengan kinerja manajemen perusahaan
dalam suatu periode.
g. Memberikan informasi atau gambaran tentang catatan-catatan yang dipoerlukan untuk
laporan keuangan.
h. Memberikan data dan informasi laporan keuangan lainnya.

Fungsi Laporan Keuangan

Beberapa fungsi laporan keuangan diantaranya:


a. Untuk mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh dengan membandingkan
jumlah pendapatan dan beban. Ini merupakan fungsi dari laporan keuangan vlaba
rugi.
b. Untuk mengetahui perubahan modal yang terjadi dalam perusahaan dengan
menganalisa vfaktor-faktor atau transaksi-transaksi yang memengaruhinya. Fungsi ini
termuat dalam laporan keuangan perubahan modal.

4
c. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dengan melihat jenis dan jumlah dari
harta, kewajiban, dan modal. Fungsi ini merupakan isi dari laporan keuangan neraca.
Untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar di suatu perusahaan dan melihat
p[engaruhnya terhadap saldi kas akhir periode. Fungsi ini termuat dalam laporan
keuangan arus kas.

Akrual – Fondasi Akuntansi


Laporan keuangan utamanya dibuat berdasarkan basis akrual. Standar akuntansi
mengharuskan konsep akrual. Para pendukung basis ini yakin bahwa akuntansi akrual lebih
unggul diandingkan akuntansi berbasis kas, baik untuk mengukur kinerja maupun kondisi
keuangan. Statement of financial accounting concept no. 1 menyatakan bahwa “informasi
mengenai laba perusahaan berdasarkan akuntansi akrual biasanya memberikan indikasi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas saat ini dan masa depan yag lebih baik
dibandingkan dengan informasi yang dibatasi oleh aspek keuagan berupa penerimaan dan
pembayaran kas.
Akuntansi akrual menimbulkan reaksi yang sama kuat dengan penentangnya. Bagi para
penentangnya, akuntansi akrual merupakan kombinasi dari aturan yang rumit dan tidak sempurna
yang menghalangi tujuan laporan keuangan-menyajikan informasi mengenai arus kas dan
kapasitas untuk menghasilkan kas. Kritik yang paling ekstrem menyatakan akuntansi akrual
merupakan pengalih perhatian, gangguan, yang merusak proses distribusi informasi. Kritik ini
menyatakan bahwa tujuan analisis keuangan adalah untuk membuka tabir akuntansi akrual dan
mendapatkan arus kas didalamnya. Mereka terganggu oleh kerumitan akrual dan kemungkinan
akrual dimanipulasi oleh manajer.
Kerangka Akuntansi Akrual
1. Konsep Akrual
Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai mengenai
konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan dimasa depan secepat mungkin dengan
tingkat kepastian layak. Hal ini dapat dicapai dengan mengakui pendapatan dan beban saat
terjadi tanpa memperhatikan apakah terdapat arus kas pada saat yang bersamaan. Pemisahaan
pengakuan pendapatan dan beban dengan arus kas difasilitasi dengan penyesuaian akrual yang
menyesuaikan arus kas masuk dan keluar untuk memperoleh pendapatan dan beban. Penyesuaian
akrual dicatat setelah membuat asumsi dan estimasi yang layak tanpa mengorbankan keandalan
informasi akuntansi secara material. Oleh karena itu, penilaian merupakan bagian terpenting dari
akuntansi akrual, serta mekanisme aturan dan institusi yang diciptakan untuk memastikan
kendalanya.

5
2. Akrual dan Arus Kas.
Untuk melihat hubungan antara akrual dan arus kas, penting untuk mengenali beberapa
jenis arus kas. Arus kas operasi (operating cash flow) mengacu pada kas yang berasal dari
aktivitas operasi perusahaan. Arus kas bebas (freee cash flow) mencerminkan dampak tambahan
investasi dan divestasi terhadap aset operasional. Keunggulan arus kas bebas adalah bahwa ia
mencerminkan kas yang dapat dengan bebas digunakan untuk membayar kewajiban atau untuk
pemegang saham. Ratio arus kas bebas bagi ekuitas (free cash flow to equity),menunjukan
dampak perubahaan tingkat utang terhadap arus kas bebas perusahaan, yang selanjutnya akan
menghasilkan arus kas tersedia bagi para pemegang ekuitasnya.
Berdasarkan definisi , akrual merupakan jumlah penyesuaian akuntansi yang membuat
laba bersih berbeda deari arus kas bersih. Penyesuaian ini mencakup penyesuaian yang
memengaruhi laba saat tidak terdapat dampak arus kas (misalnya, penjualan kredit) dan
penyesuaian yang mengeluarkan dampak arus kas terhadap laba(misalnya pembelian aset).
Karena penggunaan jurnal berpasangan , akrual memengaruhi neraca melalui peningkatan atau
penurunan akun aset atau kewajiban dalam jumlah yang sama. Dengan kata lain, suatu akrual
yang meningkatkan (menurunkan) laba juga akan meningkatkan (menurunkan) aset atau
menurunkan(meningkatkan) kewajiban .
Hal – hal yang tercakup dalam akrual bergantung pada definisi arus kas. Arti umum
akrual adalah penyesuaian akuntansi yang mengubah arus kas operasi menjadi laba bersih.
Definisi ini menghasilkan indentitas berikut: Laba Bersih = Arus kas operasi + akrual.
Berdasarkan definisi ini, akrual terbagi menjadi akrual jangka pendek (short-term accruals) yang
terkait dengan pos modal kerja, serta akrual jangka panjang, seperti penyusutan dan amortisasi.
Dua jenis akrual ini akan dibahas pada bagian berikut.
3. Akuntansi akrual mengurangi masalah ketepatan dan waktu dan pengaitan
Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas merupaka masalah tepay waktu dan
pengaitan. Akuntansi akrual mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang selalu
terdapat pada akuntansi kas. Masalah tepat waktu (timing) mengacu pada arus kas yang selalu
terjadi bersamaan dengan aktivitas usaha yang menghasilkan kas tersebut. Misalnya, sautu
penjualan terjadi pada kuartal pertama, namun kas dari penjualan tersebut di peroleh pada kuartal
kedua. Masalah penandinan atau pengaitan (matching) mengacu pada arus kas masuk dan keluar
yang disebabkan oleh suatu aktivitas usaha tetapi tidak dapat dikaitkan dengan waktu terjadinya,
misalkan, honor yang diterima dari kegiatan konsultasi yang tidak terkait dengan waktu
pembayaran gaji konsultan yang bekerja pada proyek konsultasi tersebut.
Masalah tepat waktu dan pengaitan dengan arus kas disebabkan oleh dua alasan , pertama
dalam perekonomian kredit menekankan bahwa transaksi, lebih sering tidak bersamaan dengan
transfer kas langsung. Transaksi kredit menyebabkan arus kas tidak dapat ditelusuri pada
aktivitas usaha sesuai waktu terjadinya. Kedua, biaya biasanya terjadi sebelum manfaatnya dapat
diakui, terutama biaya yang terkait dengan investasi pabrik dan peralatan. Oleh karena itu,
mengukur biaya saat terjadi kas tidak dapat mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja.

6
Proses akrual – pengakuan pendapatan dan pengaitan beban
Akuntansi akrual terdiri dari dua prinsip dasar – pengakuan pendapatan dan pengaitan bbeban
yang mengarahkan perusahaan mengenai kapan harus mengakui pendapatan dan beban.
1. Pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui, baik pada saat diperoleh maupun pada saat
direalisasikan, atau pada saat dapat direalisasikan. Pendapatan terjadi ketika perusahaan
menyerahkan produk atau jasanya. Hal ini berarti bahwa perusahaan telah melakukan
tugasnya. Pendapatan direalisasi saat memperoleh kas dari penyerahan barang atau jasa.
Pendapatan dapat direalisasikan saat perusahaan memperoleh aset (biasanya piutang)
yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas, dari penyerahan barang dan jasa.
Menentukan saat pengakuan pendapatan kadang kala sulit dilakukan. Meskipun
pendapatan biasanya diakui saat terjadi penjualan ( saat penyerahan barang) pendapatan
juga dapat diakui saat barang atau jasa masih dalam produksi, selesai produksi, atau saat
kas diterima, tergantung dari keadaan.
2. Pengaitan beban. Akuntansi akrual mengharuskan pengaitan beban dengan pendapatan.
Proses pengaitan ini berbeda untuk dua jenis beban. Beban yang berasal dari produksi
suatu produk atau jasa disebut biaya produk(product costs), dan diakui saat produk atau
jasa diserahkan. Seluruh biaya produk akan tetap berasa dalam neraca sebagai persedian,
hingga mereka terjual pada saat bersamaan ditransfer ke laporan laba rugi sebagai harga
pokok penjualan (HPP). Jenis beban lainya adalah biaya periode (period costs). Sebagian
biaya periode terjadi sehubungan dengan pendapatan ketika pendapatan yang bersagkutan
diakui. Biaya periode lainnya , sepeti beban administratif tidak langsung berhubungan
dengan produksi atau penjualan barang atau jasa.

Akrual jangka pendek dan jangka panjang.


Akrual jangka pendek (short term accruals) mengacu pada perbedaan waktu yang pendek
antara laba dan arus kas. Akrual ini menyebabkan adanya pos modal kerja pada neraca (aset
lancar dan Kewajiban lancar) serta disebut juga akrual modal kerja. Akrual jangka pendek
biasanya berasal dari persediaan dan transaksi kredit yang menimbulkan semua bentuk piutang
dan kewajiban seperti debitor dan kreditor transaksi perdagangan, beban dibayar dimuka, dan
penerimaan uang muka.
Akrual jangka panjang (long term accruals) disebabkan oleh kapitalisasi. Kapitalisasi aset
merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada periode kini karena manfaatnya
diharapkan terjadi pada periode masa depan. Proses ini menimbulkan aset jangka panjang,
seperti bangunan , mesin dan goodwil.

Relevansi dan keterbatasan akuntansi akrual


Bagian ini menyajikan penilaian kritis atas dampak akuntansi akrual terhadap laporan keuangan.
Relevansi akuntansi akrual

7
1. Relevansi konseptual akuntansi akrual . keunggulan konseptual akuntansi akrual
dibandingkan arus kas adalah karena laporan laba rugi (dan neraca) berbasis akrual lebih
relevan untuk mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan pada
masa mendatang. Baik akrual jangka pendek maupun panjang penting bagi relevansi laba
dibandingkan dengan arus kas seperti penjelasan berikut :
a. Relevansi akrual jangka pendek. Akrual jangka pendek memperbaiki relevansi
akuntansi dengan cara mencatat pendapatan dan beban pada saat terjadinya. Akrual ini
menghasilkan angka laba yang lebih mencerminkan profitabilitas serta membuat aset dan
kewajiban lancar menjadi informasi kondisi keuangan yang berguna.
b. Relevansi akrual jangka panjang. Untuk melihat penggunaan akrual jangka panjang ,
ingat bahwa arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi pada aset operasi
jangka panjang dan arus kas operasi. Investasi ini biasanya besar dan dan tidak sering
terjadi. Hal ini mengakibatkan volatilitas pada arus kas bebas, kedua arus kas bebas
meanggap pertumbuhan modal sama dengan penggantian modal.
Akuntansi akrual mengatasi keterbatasan arus kas dengan mengapitalisasi investasi pada
aset jangka panjang dan mengalokasi biayanya sepanjang periode masa manfaat. Proses
kapitalisasi dan alokasi ini memperbaiki relevansi kaba, baik melalui pengurangan volatilitasnya
maupun melalui pengaitan biaya investasi jangka panjang dengan manfaatnya. Keunggulan
akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan,
dan untuk memprediksi arus kas masa depan, dijelaskan sbb;
 Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya menghasilkan laba yang
lebih unggul dibandingkan arus kas untuk mengevaluasi kinerja keuangan. Pengakuan
pendapatan memastikan bahwa semua pendapatan yang dihasilkan dalam suatu periode
hanya eban yang terkait dengan pendapatan periode tersebut.
 Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih merefleksikan
secara akurat sumber daya yang tersedia bagi satu perusahaan untuk menghasilkan arus
kas dimasa depan.
 Prediksi arus kas masa depan. Laba akrual lebih unggul dalam memprediksikan arus
kas masa depan dari pada memprediksi arus kas masa sekarang karena dua alasan.
Pertama, melalui pengakuan pendapatan, yang mencerminkan konsekuensi arus kas masa
depan, misalnya, penjualan kredit hari ini meramalkan adanya kas yang diterima di masa
depan dari pelanggannya. Kedua, akuntansi akrual mengaitkan arus kas masuk dan keluar
dengan lebih baik sepanjang waktu melalui proses pengaitan. Artinya laba lebih stabil
dan merupakan alat prediksi arus kas yang lebih dapat diandalkan.

2. Relevansi empiris akuntansi akrual. Kritik atas akuntansi akrual menekankan


rendahnya keandalan akrual dibandingkan dengan arus kas yang dianggap lebih andal.
Para pendukung akrual menyatakan bahwa relevansi tambahan akuntansi akrual dapat
menjadi kompensasi rendahnya keandalan tersebut. Mereka juga melihat adanya
mekanisme institusi , sperti GAAP dan audit, yang memastikan paling tidak tingkat
keandalan minimum yang dapat diterima.

8
Untuk menjawab pertanyaan diatas, perhatikan dua toko ritel , walt mart dan kmart
tampilan 2.4 memperlihatkan harga saham setelah disesuaikan dengan pemecahan harga, laba
bersih dan arus kas bebas untuk kedua perusahaan selama periode 10 tahun, yaitu tahun 1989-
1998. Walt mart dan kmart merupakan perusahaan yang sedang berkembang dan kapitalisasi
pasarnya meningkat lima kali lipat sepanjang periode ini. Kmart terlihat menurun dan megalami
penurunan kapitalisasi pas sebesar 60% sepanjang 1994-1998. Sejak tahun 1994 Kmart telah
berusaha melakukan restrukturisasi dan memusatkan aktivitasnya , terutama melalui divestasi
divisi yang tidak menguntungkan.
Pola laba Wal-mart sangat mencolok laba bersih per saham perusahaan telah meningkat
empat kali lipat sepanjang 10 tahun dengan pertumbuhan

Minimum 10% per tahun. Pola pertumbuhan laba bersih ini konsisten dengan kinerja usaha walt
mart seperti tercermin pada harga saham. sebaliknya , laba bersih per saham Kmart mencapai
puncak pada tahun 1993 dan kemudian terus menurun. Pola laba bersihnya mencerminkan
kondisi ekonomi usaha kmart , terutama kerugian sejak tahun 1994.
Tidak seperti laba bersih , arus kas bebas tidak memberikan keterangan mengenai
aktivitas perusahaan. Arus kas bebas wal mart terlihat negatif anatara tahun 1990 hingga 1996,
pada periode saat kapitalisasi pasarnya meningkay dua kali lipat. Namun, sejak tahun 1997, arus
kas bebas meningkat. Arus kas bebas Kmart memperlihatkan hubungan yang terbalik dengan
kinerja perusahaan dan harga saham. arus kas bebas Kmart terlihat negatif pada tiga tahun anatar
athun 1990 – 1993. Pada periode saat harga saham Kmart meningkat 50%. Namun sejak tahun
1994 arus kas bebas Kmart konsisten positif, sementara kapitalisasi pasarnya turun hingga 60%.
Arus kas bebas menjadi kontra indikator atas kinerja saat arus kas bebasnya negatif, Kmart
menghasilkan laba dan berkembang, namun saat arus kas bebas menjadi positif Kmart menurun
dan pertumbuhannya melambat.

9
Implikasi Akuntansi Akrual terhadap Analisis Laporan keuangan
` Akuntansi akrual telah tertanam dalam bisnis modern. Wall sreet melihat laba akrual ,
bukan arus kas. Telah di ketahui bahwa akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan akuntansi
kas lama dalam mengukur kinerja dan kondisi keuangan, serta dalam meramalkan arus kas masa
depan. Namun, akuntansi akrual memiliki kelemahan.
Mitos dan fakta mengenai akrual dan arus kas
Terdapat beberapa asersi mengenai akrual dan arus kas baik positif maupun negatif penting bagi
analisis untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak.
1. Mitos akrual dan arus kas. Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman mengenai
akuntansi akrual , laba, dan arus kas.
 Mitos : karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan , hanya arus kas
kini yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai perusahaan hanya tergantung dari arus
kas masa depan, tidak ada alasan untuk mengaitkan arus kas kini dengan arus kas masa
depan. Kita telah meliat bahwa laba saat ini merupakan prediksi arus kas yang lebih baik
dibandingkan arus Kas kini. Kita juga telah melihat bahwa laba dapat lebih baik
mencerminkan perubahaan harga saham dibandingkan arus kas.
 Mitos : semua arus kas memiliki nilai relevan. Banyak jenis arus kas yang tidak
memengaruhi nilai perusahaan misalnya, kas yang dari pelunasan piutang pelanggan.
Selain itu, bebrapa arus kas berhubungan negatif dengan nilai perusahan. Misalnya
pengurangan modal mengurangi arus kas bebas, tetapi biasanya meningkatkan nilai
perusahaan.
 Mitos : arus kas tidak dapat dimanipulasi. Pernyataan ini bukan hanya salah bahkan arus
kas lebih muda dimanipulasi dibandingkan dengan laba. Misalnya, arus kas dapat di
tingkatkan dengan menunda pengeluaran modal atau pembayaran beban. Arus kas dapat
dikurangi dengan mempercepat penagihan kas dari pelanggan.
2. Fakta akrual dan arus kas. Logika dan bukti menjelaskan beberapa fakta mengenai
akuntansi akrual , laba dan arus kas.
 Fakta : akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik secara
konseptual maupun praktis, laba akrual lebih relevan dibandingkan arus kas dalam
mengukur kondisi keuangan dan kinerja serta dalam penilaian. Perhatikan bahwa
pernytaan ini tidak menentang relevansi arus kas masa depan yang sudah jelas.
Pernyataan ini, melainkan menunjukan bahwa arus kas kini kurang relevan
dibandingka dengan laba saat ini.
 Fakta : arus kas lebih andal di bandingkan akrual. Pernyataan ini benar dan
menyarankan bahwa arus kas dapat memainkan peran pelengkap atas akrual. Namun,
peryataan ekstrem sperti “arus kas tidak dapat dimanipulasi” tidaklah benar saat
menganalisis arus kas , harus diingat bahwa arus kas lebih mudah diubah
dibandingkan laba.

10
Konsep Laba
Laba, (income-disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan hasil bersih
aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Pada
konsepnya, laba ditugaskan untuk menyediakan, baik pengukuran perubahan kekayaan
pemegang saham selama periode maupun mengestimasi laba usaha sekarang, yaitu sampai
sejauh mana perusahaan dapat menutupi biaya operasi dan menghasilkan pengembalian
kepada pemegang sahamnya. Secara khusus peramnya yang kedua yakni sebagai indikator
profitabilitas perusahaan, sangat krusial bagi seorang analis, karena membantu dalam
mengestimasi potensi laba dimasa depan yang tidak diragukan lagi merupakan satu dari tugas
yang terpenting dalam analisis usaha.

2.5.6. Konsep Laba Ekonomi

1. Laba Ekonomi Laba ekonomi (economic income) biasanya ditentukan dengan cara urus
kas ditambah dengan nilai sekrang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya
direpresentasikan dengan perubahan nilai pasar aset usah bersih. Laba ekonomi
mengukur perubahan nilai pemegang saham. Oleh karena itu. labu ekonomi berguna jia
tujuan analisis adalah menentukan tingkat pengembalian yang tepat kepada pemegang
saham untuk criode tertentu.

2. Laba Permanen Laba permanen (permanent income) disebut juga dengan laba
berkelanjutan (sustainable) atau laba yang berulang (recurring) merupakan rata rata
stabil yang ditaksir dapat diperoch perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisi usaha
masa sekarang.

3. Laba operasi Laba operasi (operating income) yang merujuk pada laba yang timbul dan
kegiatan operasi perusahaan. Buku teks keuangan sering menganggap pengukuran laba
ini sebagai laba usaha bersih setelah pajak (net operating income after tax-NOPAT),
Fitur kunci dari laba operasi bahwa ia tidak termasuk semua beban (atau laba) yang
timbul dari kegiatan keuangan perusahaan (fungsi treasury), setiap beban bunga dan laba
investasi, yang secara kolektif disebut dengan laba non operas(nonoperating income).

11
Konsep Laba Akuntansi Laba akuntansi atau laba dilaporkan (acounting income or
reported income) ditentukan bderdasarkan konsep akuntansi akrual. Meskipun laba
akuntansi sangat merefleksikan aspek laba ekonomi maupun laba permanen, namun laba ini
bukan merupakan pengukuran laba secara lansung seperti kedua laba lainnya. Laba
akuntansi juga mengalami masalah pengukuran, sehingga mengurangi kemampuannya
dalam mencerminkan realitas ekonomi Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Dua proses
utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban.
Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dun kondisi wajih untuk dapat
diakui adalah bahwa pendapatan :

1. Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable). Untuk dapat diakui
perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen andal untuk mendapatkan
kas, seperti piutang yang sah.

2. Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus menyelesaikan seluruh kewajibannya


kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah selesai.

Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi Laba akuntansi tidak dimaksudkan untuk mengukur
laba ekonomi atau permanen, melainkan didasarkan pada seperangkat peraturan yang telah
berulang selama beberapa periode untuk memfasilitasi beberapa tujuan bahkan tujuan yang
saling bertentangan sekalipun. Beberapa penyebeb perbedaan laba akuntansi dengan laba
ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Konsep laba alternatif. Konsep luba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba
permanen.

2. Biaya historis. Penggunaan biaya historis memengaruhi laba dalam dua cara: (1) harga
pokok penjualan berjalan tidak tercermin dalam laporan laba rugi, misalnya jika
digunakan metode persediaan FIFO dan (2) tidak diakuinya keuntungan dan kerugian
aset tetap yang belum direalisasi.

3. Basis transaksi Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi, misalnya,


kontrak pembelian tidak diakui pada laporan keuangan sebleum transaksi terjadi.

12
4. Konservatisme Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang
menurunklan laba meskipun belum ada transaksi yang mendasarinya, mislana penurunan
nilai persediaan.

5. Manajemen Laba. Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi yang tidak
mencerminkan realitas ekonomi.

Komponen Permanen, Sementara dan Tidak Relevan dengan Nilai Laba akuntansi terdiri
atas tiga komponen:

1. Laba Permanen. Komponen laba akuntansi yang permanen (atau berulang)


diharapkan akan terjadi sepanjang waktu. Karakteristik komponen ini seruopa
dengan konsep laba permanen ekonomi. Untuk perusahaan yang masih berlangsung,
tiap dolar dari komponen permanen sama dengan 1/r dolar dari nilai perusahaan,
dimana r adalah biaya modal.

2. Komponen Sementara Komponen laba akuntansi yang sementara (atau tidak


berulang) tidak diharapkan untuk terjadi lagi basanya merupakan peristiwa yang
terjadi satu kali (one time event). Komponen ini memiliki dampak dolar (dollar-for-
dollar) terhadap nilai perusahaan.

3. Komponen yang tidak relevan dengan nilai. Komponen yang tidak relevan dengan
nilai (value irrelevant component) tidak memiliki konten ekonomi - komponen ini
adalah distorsi akuntansi. Komponen ini timbul karena ketidak sempurnaan
akuntansi.

Penyesuaian Laba Permanen

Misalnya, seorang analis bisa saja mengeluarkan keuntungan dari hasil penjualan
segmen bisnis utama ketikan menentukan komponen permanen dari laba, Penyesuaian
laba seperti itu disebut dengan laba inti (core earnings) oleh analis yang bertugas.
Menentukan laba inti periode berjalan bermanfaat dalam teknik penilaian menggunakan
kelipatan laha. Menentukan laba inti juga bermanfaat dalam memberikan langkah awal
yang lebih berarti dalam melakukan prediksi dan dalam membantu memberikan asumsi-
asumsi dalam kegiatan peramalan.

13
Penyesuaian Laba Ekonomi

Salah satu cara untuk mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung
perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dan sumber bukan pemilik. yang
dapat berarti, dengan cara memasukkan semua hal yang menyangkut perubahan kekayaan
bersih pemegang saham.

Penyesuaian Laba Operasi

Laba operasi termasuk dalam semua komponen pendapatan dan beban yang
relevan dengan usahu operasi perusahaun tanpa menghiraukan apakah komponen
tersebut berulan atau tak berulang.

Akuntansi Penilaian Wajar

Selama lebih dari 400 tahun, akuntansi keuangan sangat bergantung pada model biaya
historia. Dengan model biaya historis ini, aset dan kewajiban dinilai berdasarkan harga yang
diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu. Contohnya, nilai tanah yang dilaporkan
dalam neraca didasarkan atas harga ketika tanah tersebut pada awalnya dibeli: nilai persediaan
barang jadi yang dilaporkan hanya ditentukan oleh biaya produksi berdasarkan harga input
yang dibayarkan. Laba terutama ditentukan dengan mengakui pendapatan yang diperoleh dan
direliasasi selama periode dan mengaitkan biaya dengan pendapatan yang diakui. Beberapa
deviasi dari harga perolehan dapat dilakukan apabila dengan dasar konservatif. Contohnya,
persediaan dapat dinilai dengan aturan harga perolehan atau harga pasar, dari harga mana
yang lebih rendah (lower-of-cost-or-market-value-LORCOM).

Akuntansi secara perlahan, tetapi pasti akan bergerak menuju mod! akuntansi penilaian
wajar. Meskipum model penilaian akuntansi penilaian wajar ini hanya diaplikasikan secara
terbatas sejak 20 tahun terakhir, terdapat kemajuan yang signifikan menuju adopsi yang lebih
luas. SFAS 157 menediakan pedoman dasar dalam mengadopsi model akuntansi penilaian
wajar dan SFAS 150 merekomendasikan adopsi sukarela bagi kelas aset dan kewajiban yang
lebih luas. Meskipun penggunaan akuntansi penilaian wajarmasih terbatas pada aset
kewajiban keuangan seperti surat berharga atau instrumen utang terdapat indikasi bahwa

14
adopsi yang komprehensif dari akuntansi penilaian wajar untuk semua aset dan kewajiban
termasuk aset dan kewajiban operasi mungkin dilakukan dimasa depan.

Perbandingan Model Biaya Historis dan Penilaian Wajar

Terdapat perbedaan yang mencolok dalam laporan keuangan yang disusun dengan dua
model ini. Apakah yang menyebabkan perbedaan ini? Berikut beberapa perbedaan mendasar
antara kedua model yang bertujuan menjawab pertanyaan diatas:

1. Penilaian transaksi versus penilaian sekarang. Dengan akuntansi biaya historis, nilai aset
dan kewajiban sangat bergantung pada transaksi aktual perusahaandi masa lalu, model
penilaian tidak menecerminkan kondisi ekonomi sekarang. Sebaliknya, dengan model
penilaian wajurm jmlah aset dan kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling akhir,
dengan asumsi pasar, penilaian tidak didasarkan pada transaksi actual.

2. Biaya historis versus harga pasar. Penilaian biaya historis terutama ditentukan dengan
biaya yang dikeluarkan perusahaan, sementara dengan model penilaian wajar didasarkan
atas harga pasar (asumsi nilai pasar).

3. Pendekatan laba alternatif. Pendekatan alternatif dalam penentuan lub adari dun model ini
sangat penting untuk analisis. Laba dengan akuntansi biaya historis merupakan bentuk
yang jelas yang berusaha mengukur profitabilitas periode berjalan, yaitu kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada biaya.

Pertimbangan dalam Mengukur Nilai Wajar Mendefinisikan Nilai Wajar

Teminologi nilai wajar dipakai (dan bukannya "nilai pasar" market value) karena apabila
pasar aset dan kewajiban yang bersangkutan, dalam rangka memperoleh harga pasarnya,
tidak ditemukan, kita tetap dapat mengestimasi nilai wajarnya dengan mengambil rujukan
pasur turunan (secondary market) atau menggunakan teknik penilaian. Tendapat lima aspek
yang perlu dicatat dari definisi ini :

15
1) Tanggal Pengukuran, yaitu tanggal neraca bukan tanggal ketika aset tersebut pertamu
diperoleh (atau saat kewajiban pertama kali diakui).

2) Transaksi Hipotesis (hypotical transaction). Tidak ada penjualan aktual aset (maupun
transfer kewajiban) yang harus terjadi. Dogan perkataan lain, nilai wajar ditentukan
jika" aset dijual pada tanggal pengukuran.

3) Transaksi berurutan (onderly transaction) faham transaksi "berurutan" menghapus


kemungkinanpertukaran yang terjadi dalam kondisi luar biasa, misalnya dalam situasi
kekacauan.

4) Pengukuran dengan pasar (market-based measurement), Penilaian wajar adalah


pengukuran dengan dasar pasar, bukan pengukuran spesifik perusahaan (entity-
specific measurement).

5) Harga keluaran (exit prices). Nilai wajar aset adalah harga hipotesis pada saat
perusahaandapat menjual aset tersebut (harga keluaran).

Hierarki Input Nilai Wajar

Pada awalnya terdapat dua macam input yang diakui yaitu:

1. Input yang dapat diobsevasi (observable inputs) yaitu ketika harga pasar
dapatdiperoleh dari sumber yang independen terhadap perusahaan yang membuat
laporan.

2. Input yang tidak dapat diobservasi (unobservable inpids), yaitu ketika harga pasar
diperoleh berdasarkan asumsi perusahaan karena aset atau kewajibannya tidak
diperdagangkan.

Berikut tiga langkah hierarki input:

Hirarki Input Nilai Wajar

1. Input tingkat 1. ini dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau
kewajiban tertentu yang sedang dinilai, lebih disukai pada saat tanggal harga.

16
2. Input tingkat 2. Input ini diperoleh dari :

1) Kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban yang mirip,
tetapi tidak identik.

2) Kutipan harga untuk aset atau kewajiban yang identik. tetapi tidak
dalam pasar aktif (jarang diperdagangkan).

3. Input tingkat 3. Merupakan input yang tak dapat di observasi (unobservable


inputs) dan digunakan ketia aset atau kewajiban tidak diperdagangkan atau
ketika subtitusi perdagangannya tidak dapat diidentifikasi.

Teknik Valuasi

Teknik bvaluasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input. Apabila
suatu teknik dapat dipilih, maka harus digunakan secara konsisten. kecuali jika terjadi
perubahan keadaan yang mengakibatkan penentuan yang lebih akurat atas nilai wajar
Tiga pendekatan dasar dari penilaian serbagai berikut:

1. Pendekatan Pasar. Pendekaktan ini langsung maupun tak langsung


menggunakan harga dari transaksi aktual pasar.

2. Pendekatan Laba. Pendekatan ini. nilai wajur diukur dengan


mendiskontokan perkiraan arus kas arus kas atau laba masa depan pada
masa sekarang.

3. Pendekatan Biaya. Pendekatan biaya digunakan untuk menentukan biaya


penggantian aset periode berjalan, yaitu menentukan biaya penggantian
kapasitas yang tersisa dari suatu aset.

17
Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Penilaian Wajar

Kelebihan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut:

1. Merefleksikan informasi sekarang.

Dengan merefleksikan informasi sekarang, akuntansi penilaian wajar diunguulkan


lebih relevan dalam pengambilan keputusan.

2. Kriteria pengukuran yang konsisten. Kelebihan lain yang dikemukakan pembuat


standar adalah bahwa akuntansi penilaian wajar menyediakan satu-satunya kriteria
pengukuran yang konsisten secara konseptualuntuk aset dan kewajiban.

3. Komparabilitas (comparability). Karena sifatnya yang konsisten dalam mengukur


aset dan kewajiban, dikatakan bahwa akuntansi penilaianj wajar akan meningkatkan
daya komparatif, yaitu kemampuan untuk membandingkan laporan keuangan dari
berbagai perusahaan.

4. Tidak ada bias konservatif. Akuntansi penilaian wajar diharapakan dapat


menghilangkan bias konservatif yang pada saat ini terjadi dalam akuntansi.

5. Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas. Penggunaan biaya historis yang


konservatif menyebabkan kerugian (downside risk) daripada mengevaluasi potensi
keuntungannya (upside potensial).

Kekurangan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut:

1. Objektivitas lebih rendah. Kritikan untama dan akuntansi penilaian wajar yaitu
kurang andal karena kurangnya objektivitas.

2. Rentan terhadap manipulasi. Terdpat kekhawatiran akuntansi penilaian wajar akan


meningkatkan kemampuan manajer memanipulasi laporan keuangan.

3. Penggunaan input tingkat 3. Karena input 3 kurang objektif. masalah krusial yang
akan menentukan kendala akuntansi penilaian wajar adalah sampai sejauh mana
input tingkat 3 akan digunakan.

18
4. Tidak adanya unsur konservatif. Pendukung akuntansi konservatif diingatkan
pengunaan model penilaian wajar dengan tujuan menghilangkan biasakan
menyebabkan laporan keuangan dibuat lebih agresif, sehingga mengurangi
manfaatnya untuk kreditor, sebagai salah satu dari pengguna yang utama dari
informasi keuangan.

5. Fluktuasi yang berlebihan. Perubahan nilai wajar dari aset dapat menyebabkan laba
yang dilaporkan sangat rentan. Kerentanan ini sangat mungkin menyebabkan
perubahan nilai wajar aset dan kewajiban daripada perubahan dasar tingkat
profitabilitas operasi perusahaan, sehingga ditakutkan laba menjadi kurang berguna
untuk dianalisis.

Implikasi Analisis

Terdapat beberapa masalah penting yang perlu dipertimbangkan dalam


menganalisis laporan keuangan yang disiapkan dengan model penilaian wajar:

1. Fokus pada neraca. Neraca tidak terlalu informatif karena menggunakan model nilai
historis. Namun dengan akuntansi penilaian wajar, neraca akan menjadi laporan
yang penting-jika tidak dikatakan yang paling penting dalam analisis

2. Menyatakan kembali Laba. Menganalisis dan menyatakan kembali laba akan


menjadi tugas yang krisial bagi analis. Seorang analis harus menganalisis laba
secara hati-hati untuk memisahkan akibat operass sekarang dari keuntungan yang
belum diakui dan kerugian akibat perubahan nilai wajar aset dan kewajiban.

3. Menganalisis kegunaan input. Ketika menggunakan analisis laporan keuangan nilai


wajar, analis harus menganalisis tingkat input yang telah digunakan dalam
menentukan nilai aset dan kewajiban.

4. Menganalisis kewajiban finansial. Nilai wajar surat utang menurun dengan


menurunnya kelayakan kredit dari peminjam. Hal ini merupakan hal yang tidak
masuk akal (counter intuitive) schubungan dengan penilaian kewajiban keuangan
perusahaan (yaitu kewajiban melunasi hutang).

19
Status Terkini Penerapan Nilai Wajar

Akuntansi penilaian wajar diadopsi untuk seluruh aset dan kewajiban dalam laporan
keuangan. Perlu diperhatikan bahwa akuntansi penilaian wajar tidak dapat diaplikasikan pada
aset dan kewajiban untuk masa sekarang. Pada suat sekarang, akuntansi penilaian wajar dapat
diterapkan terutama pada aset dan kewajiban yang bersifat keuangan dalam artian luas. FASB
(dan IASB) saat ini terlibat dalam memeriksa bagaimana penerapan akuntansi penilaian wajar
yang lebih kompeherensif dapat dilaksanakan, termasuk menggunakan akuntansi penilaian
wajar untuk aset dan kewajiban operasi.

Pengantar Analisis Akuntansi


Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup evaluasi
risiko akuntansi perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan
membuat penyesuaian yang diperlukan agar laporan keuangan lebih baik mencerminkan
realitas ekonomi dan dapat membantu analisis keuangan. Kebutuhan akan Analisis
Keuangan.

Kebutuhan akan analisis keuangan

Kebutuhan akan analisis keuangan disebabkan 2 alasan yaitu, akuntansi akrual


memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada waktu yang
lebih tepat Dan, laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis pemakaian dan
kebutuhan informasi. Berikut adalah alasan mengapa periu adanya analisis laporan
keuangan.

Distorsi Akuntansi.

Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada


laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Berikut adalah alasan mengapa
distorsi bisa terjadi:

20
1. Standar Akuntansi. Ada 3 penyebab standar akuntansi menjadi alasan terjadinya
distorsi pada laporan keuangan. Pertama, standar akuntansi merupakan hasil proses
politik. Berbagai kelompok pemakai melakukan lobi untuk melindungi kepentingan
mereka. Penyebab distorsi yang kedua. adanya prinsip-prinsip akuntansi dalam
standar akuntansi. Ketiga, adalah konservatisme. Konservatisme menyebabkan bias
pesimis atas laporan keuangan yang menguntungkan analisis kredit, tetapi
bermasalah untuk analisis ckuitas.

2. Kesalahan Estimasi. Estimasi sering menyebabkan kesalahan yang dapat


mendistorsi relevansi angka akuntansi

3. Keseimbangan Andal dan Relevan. Standar akuntansi akrual mempertimbangkan


keseimbangan antara andal dan relevan. Penekanan terhadap keandalan sering kali
menunda pengakuan dampak dari transaksi dan kewajiban tertentu pada laporan
keuangan hingga konsekuensinya arus kas dapat diestimasi dengan layak.

4. Manajemen Laba. Penggunaan penilaian dan estimasi dalam akuntansi akrual


mengizinkan manajer untuk menggunakan informasi dalam dan pengalaman mereka
untuk menambah kegunaan angka akuntansi. Namun beberapa manajer
menggunakan kebebasan ini untuk mengubah angka akuntansi, terutama laba untuk
keuntungan pribadi sehingga menyebabkan terjadinya distorsi pada laporan
keuangan.

Manajemen Laba

Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai "intervensi manajemen dengan


sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi"
(Schipper, 1989).

21
Strategi Manajemen

Laba Terdapat 3 jenis strategi manajemen laba, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan Laba. Salah satu strategi manajemen laba adalah dengan meningkatkan
laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih
baik. Selain itu, perusahaan dapat melakukan manajeman untuk meningkatkan laba
selama beberapa tahun dan kemudian membalik akrual sekaligus pada satu saat
pembebanan. Pembebanan satu saat ini sering dilaporkan di bawah laba bersih"
(bellow the line), sehingga dipandang tidak relevan.

2. Big Bath. Big bath dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin
pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk
(sering kali pada masa resesi di mana perusahaan lain juga melaporkan laba yang
buruk). Big bath juga sering dilakukan setelah strategi peningkatan laba pada periode
sebelumnya.

3. Perataan Laba. Pada strategi ini manajer menurunkan atau meningkatkan laba yang
dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.

Motivasi Melakukan Manajemen Laba

Insentif utama untuk melakukan manajemen laba adalah sebagai berikut:

1. Insentif Perjanjian. Misalnya perjanjian kompensasi manajer biasanya mencakup bonus


berdasarkan laba. Perjanjian bonus biasanya memiliki batas atas dan batas bawah,
artinya manajer tidak akan mendapat bonus jiku labu yang diperoleh berada pada batas
bawah, dan begitu juga sebaliknya jika laba berada di batas atas. Hal tersebutlah yang
menyebabkan manajer memiliki insentif untuk memanajemen laba sesuai dengan
keinginannya.

2. Dampak Harga Saham. Misalnya, manajer dapat meningkatkan laba untuk menaikkan
harga saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadian tertentu seperti merger
yang akan dilakukan atau penawaran surat berharga, atau rencana untuk menjual saham
atau melaksanakan opsi.

22
3. Insentif Lain. Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan
penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk ketaatan undang-undang
antimonopoly dan IRS.

Mekanisme Manajemen Laba

Terdapat 2 metode utama manajemen laba yaitu:

1. Pemindahan Laba. Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan memindahkan


laba dari satu period eke periode lainnya. Pemindahan laba dapat dilakukan dengan
mempercepat atau menunda pengakuan pendapatan atau beban. Contoh pemindahan
laba adalah sebagai berikut:

1) Mempercepat pengakuan pendapat dengan membujuk distributor atau pedagang


untuk membeli kelebihan produksi pada akhir tahun fiscal.

2) Menunda pengakuan beban dengan mengapitalisasi beban dan mengamortisasi


sepanjang periode masa depan.

3) Memindahkan beban pada periode berikut dengan mengadopsi metode


akuntansi tertentu.

4) Membebankan biaya yang cukup besar sekaligus pada satu waktu tertentu
misalnya penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi pada periode antara.

2. Manajemen Laba melalui Klasifikasi. Laba juga dapat ditentukan dengan secara khusus
mengklasifikasi beban (dan pendapatan) pada bagian tertentu laporan laba rugi. Bentuk
umum dari manajemen laba melalui klasifikasi adalah memindahkan beban di bawah
garis, atau melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang, sehingga tidak
dianggap penting oleh analisis.

23
Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan

Karena manajemen laba mendistorsi laporan keuangan, identifikasi dan membuat


penyesuaian manajemen laba menjadi tugas penting dalam analisis laporan keuangan.
Sebelum menentukan apakah sebuah perusahaan melakukan manajemen laba, seorang
analis harus memeriksa hal berikut:

1. Insentif melakukan manajemen laba. Manajemen laba tidak dilakukan kecuali jika
terdapat insentif bagi manajer.

2. Reputasi dan masa lalu manajemen. Perlu untuk menilai reputasi dan integritas
manajemen.

3. Pola yang konsisten. Tujuan manajemen laba adalah memengaruhi angka paling
bawah seperti laba atau rasio utama seperti debt to equity atau interest coverage.

4. Kesempatan melakukan manajemen laba. Sifat aktifitas usaha menentukan sejauh


mana manajemen laba dapat dilakukan.

Proses Analisis Akuntansi

Proses analisis akuntansi mencakup beberapa proses dan pekerjaan yang saling
terkait. Evaluasi Kualitas Laba Kualitas laba (atau tepatnya, kualitas akuntansi) memiliki
arti berbeda. untuk berbagai pihak. Banyak analis mendefinisikan kualitas laba sebagai
sejauh mana perusahaaan mengaplikasi konservatisme perusahaan dengan kualitas labu
tinggi diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-carning ratio) yang lebih
tinggi dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba rendah. Tahap evaluasi kualitas laba
adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting. Apakah kebijakan tersebut


wajar atau agresif ? Apakah kebijakan tersebut sejalan dengan norma industri ?
Apakah dampak dari kebijakan akuntansi pada angka-angka yang disajikan pada
laporan keuangan?

2. Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi. Penting untuk menilai tingkat fleksibilitas


yang tersedia pada saar pembuatan laporan keuangan.

24
3. Tentukan strategi pelaporan. Menentukan strategi pelaporan yang digunakan oleh
perusahaan.

4. Identifikasi dan menilai tanda bahaya. Tanda bahaya merupakan pos yang
memberikan peringatan bagi analis akan adanya potensi masalah yang serius. Contoh
tanda bahaya adalah Kinerja keuangan yang buruk-perusahaan yang putus asa
biasanya melakukan segala cara. Secara konsisten laba yang dilaporkan selalu lebih
tinggi dibandingkan arus kas operasi.

25
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan yang
paling penting. Laporan keuangan harus bersifat relevan dan andal Akuntansi akrual
merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan tidak sempurna menghalangi
tujuan laporan keuangan sampai menyajikan informasi mengenai arus kas. Laba,
(income-disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas
operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan.
Akuntansi secara perlahan, tetapi pasti akan bergerak menuju model akuntansi
penilaian wajar. Meskipun model penilaian akuntansi penilaian wajar ini hanya
diaplikasikan secara terbatas sejak 20 tahun terakhir, terdapat kemajuan yang signifikan
menuju adopsi yang lebih luas. Analisis akuntansi mencakup evaluasi risiko akuntansi
perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat penyesuaian
yang diperlukan agar laporan keuangan lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan
dapat membantu analisis keuangan.

Saran
Makalah ini dapat dijadikan sumber belajar bagi teman-teman mahasiswa yang
ingin mempelajari tentang Pelaporan Dan Analisis Laporan Keungan. Akan tetapi,
alangkah lebih baik jika makalah ini tidak dijadikan satu-satunya sumber belajar,
karena sumber belajar dapat diperoleh dari mana saja termasuk dari buku atau pun dari
internet yang mana jika kita memiliki sumber belajar yang banyak kita akan lebih
menguasai suatu materi termasuk materi yang dijelaskan di makalah ini.

26
DAFTER PUSTAKA

Subramanyan, KR. Wild, John j. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta :


Salemba Empat

27

Anda mungkin juga menyukai