PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Berdasarkan pedoman penyelanggaran pendidikan dan pelatihan
prajabatan kurikulum tersebut, diklat prajabatan golongan III terdiri dari 2
tahap pembelajaran, yaitu : Internalisasi dan aktualisasi. Setiap peserta
diklat diharapkan menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di
satuan kerja masing-masing, nilai tersebut meliputi : Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Peserta diklat akan dibekali dengan pembelajaran mengenai nilai-
nilai dasar dan konsep akuntabilitas publik, konflik kepentingan dalam
masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik, transparasi
dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan publik serta sikap
dan perilaku konsisten, disamping itu setiap pegawai ASN harus memiliki
nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat dan mampu
mengaktualisasi dalam pelaksanaan fungsi dan tugas sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.
Peserta diklat akan dibekali pembentukan nilai-nilai dasar etika
publik melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik, bentuk-
bentuk kode etik dan implikasinya, aktualiasi kode etik PNS. Peserta diklat
diharapkan dapat membedakan tindakan yang menghargai efektivitas,
efesien, mengandung inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu
khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Peserta diklat difasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi melalui
pembelajaran nilai-nilai dan aktualisasinya dengan harapan mampu
membentuk perilaku yang amanah dan jujur serta berperan dalam
pencegahan korupsi.
2
kewajiban yang harus dilaksanakan dan sudah tentu di samping
kewajiban baginya juga diberikan apa-apa saja yang menjadi hak yang
didapat oleh seorang pegawai negeri. Pada Pasal 4 Undang-Undang
No.43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 8
Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian setiap pegawai negeri
wajib setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintahan. Pada umumnya yang dimaksud dengan kesetiaan dan
ketaatan adalah suatu tekad dan kesanggupan dari seorang pegawai
negeri untuk melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Pegawai Negeri Sipil
sebagai aparatur negara, abdi masyarakat wajib setia dan taat kepada
Pancasila, sebagai falsafah dan idiologi negara, kepada UUD 1945,
kepada Negara dan Pemerintahan. Biasanya kesetiaan dan ketaatan
akan timbul dari pengetahuan dan pemahaman yang mendalam, oleh
sebab itulah seorang Pegawai Negeri Sipil wajib mempelajari dan
memahami secara mendalam tentang Pancasila, UUD 1945, Hukum
Negara dan Politik Pemerintahan. Dalam Pasal 5 Undang-Undang No.
8 Tahun 1974 (pasal ini tidak diubah oleh UU No.43 Tahun 1999)
Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian disebutkan setiap pegawai negeri
wajib mentaati segala peraturan perundangan yang berlaku dan
melaksanakan kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh
pengabdian kesadaran dan tanggung jawab. Pegawai Negeri Sipil
adalah pelaksana pearturan perundang-undangan, sebab itu maka
seorang Pegawai Negeri Sipil wajib berusaha agar setiap peraturan
perundang-undangan ditaati oleh anggota masyarakat.
3
yang digunakan tentu mengacu pada Visi Misi Kejaksaan Republik
Indonesia yang termuat dalam Peraturan Jaksa Agung Nomor :
007/A/JA/08/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Jaksa Agung
Republik Indonesia Nomor PER-010/A/JA/06/2015 Tentang Rencana
Strategis Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2015-2019 tanggal 4
Agustus 2016.
Visi
"Menjadi Lembaga Penegak Hukum yang Professional,
Proporsional
dan Akuntabel"
Dengan Penjelasan :
a. Lembaga Penegak Hukum: Kejaksaan RI sebagai salah satu
lembaga penegak hukum di Indonesia yang mempunyai
tugas dan fungsi sebagai penyidik pada tindak pidana
tertentu, penuntut umum, pelaksana penetapan hakim,
pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap, melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan putusan pidana bersyarat, pidana pengawasan
dan lepas bersyarat, bertindak sebagai Pengacara Negara
serta turut membina ketertiban dan ketentraman umum
melalui upaya meningkatkan kesadaran hukum masyarakat,
Pengamanan kebijakan penegakan hukum dan Pengawasan
Aliran Kepercayaan dan penyalahgunaan penodaan agama.
b. Profesional: Segenap aparatur Kejaksaan RI dalam
melaksanakan tugas didasarkan atas nilai luhur TRI KRAMA
ADHYAKSA serta kompetensi dan kapabilitas yang ditunjang
dengan pengetahuan dan wawasan yang luas serta
pengalaman kerja yang memadai dan berpegang teguh pada
aturan serta kode etik profesi yang berlaku.
c. Proporsional: Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
Kejaksaan selalu memakai semboyan yakni
menyeimbangkan yang tersurat dan tersirat dengan penuh
4
tanggungjawab, taat azas, efektif dan efisien serta
penghargaan terhadap hak-hak publik.
d. Akuntabel: Bahwa kinerja Kejaksaan Republik Indonesia
dapat dipertanggung-jawabkan sesuai peraturan yang
berlaku.
Misi :
5
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat;
d. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan undang-undang, seperti tindak pidana korupsi dan
pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat1;
e. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke
pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan
dengan penyidik.
Selain diatur di dalam UU Kejaksaan, secara khusus lingkup tugas
dan wewenang bidang Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan
Republik Indonesia diatur di dalam Pasal 356 ayat (2) Peraturan Jaksa
Agung Republik Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2017 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia (Perja
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan), yaitu melakukan penyelidikan,
penyidikan, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, upaya
hukum, pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan
terhadap pelaksanaan pidana bersyarat dan keputusan lepas bersyarat
dalam perkara tindak pidana khusus serta tindakan hukum lainnya.
Sehubungan dengan tugas dan fungsi petugas administrasi (tata
usaha) di bidang tindak pidana khusus diatur di dalam Peraturan Jaksa
Agung Republik Indonesia Nomor: PER-039/A/JA/10/2010 Tentang
Tata Kelola Administrasi dan Teknis Penanganan Perkara Tindak
Pidana Khusus sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Jaksa
Agung Republik Indonesia Nomor: PER-017/A/JA/07/2014 Tentang
Perubahan atas Perubahan Jaksa Agung Nomor:
PER-039/A/JA/10/2010 Tentang Tata Kelola Administrasi dan Teknis
Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus (Perja SOP Pidsus). Di
dalam Pasal 1 angka 2 Perja SOP Pidana Khusus disebutkan bahwa
1
Penjelasan Pasal 30 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
6
fungsi administrasi adalah fungsi pembantuan berupa pencatatan
(agenda/register/label), pendistribusian, pengarsipan, keuangan, alat
tulis kantor, dan tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas
teknis di lingkungan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus,
Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri, Cabang Kejaksaan Negeri.
Petugas administrasi (tata usaha) di bidang tindak pidana khusus
memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain: 2
a. Mempersiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan tugas
penyelidikan, penyidikan, pra penyidikan, pra penuntutan,
penuntutan, dan putusan pengadilan;
b. Mempersiapkan administrasi pelaksanaan tindakan
penyelidikan, penyidikan, pra penyidikan, pra penuntutan,
penuntutan, dan putusan pengadilan;
c. Membantu Tim Penyelidik dan penyidikan dalam pelaksanaan
tugas penyelidikan dan penyidikan;
d. Melaksanakan pengarsipan dan pendokumentasian hasil-hasil
penyelidikan, penyidikan, pra penyidikan, pra penuntutan,
penuntutan, dan putusan pengadilan;
e. Pendokumentasian sebagaiamana dimaksud huruf d, dalam
bentuk dokumen aslinya dan data computer (soft copy) dengan
cara melakukan pemindaian (scanner) untuk tiap-tiap dokumen;
f. Melaksanakan tugas lain dalam fungsinya selaku petugas
administrasi penyelidikan, penyidikan, pra penyidikan, pra
penuntutan, penuntutan, dan putusan pengadilan.
2
Pasal 4 ayat (3), Pasal 10 ayat (3), Pasal 13 ayat (3), Pasal 18 ayat (3), Pasal 37
ayat (3), Pasal 44 ayat (3), dan Pasal 48 ayat (3) Peraturan Jaksa Agung Republik
Indonesia Nomor: PER-039/A/JA/10/2010 Tentang Tata Kelola Administrasi dan Teknis
Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: PER-017/A/JA/07/2014 Tentang
Perubahan atas Perubahan Jaksa Agung Nomor: PER-039/A/JA/10/2010 Tentang Tata
Kelola Administrasi dan Teknis Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus.
7
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelayan masyarakat yang
profesional harus mampu mengaktualisasikan 5 (lima) nilai dasar profesi
ASN yang dikenal dengan ANEKA, yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Indikator nilai dasar
akuntabilitas, yaitu:
a. Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain,
memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan
pekerjaan.
b. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan
kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-
keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan
kepada pimpinan.
c. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
d. Tanggungjawab, kewajiban dari individu atau lembaga
terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.
e. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas.
f. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang
dapat dipercaya.
g. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang
dimiliki.
h. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi.
i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai
lingkungan yang akuntabel.
8
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam
menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara
untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya,
setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah
(LAN RI, 2015). Adapun nilai-nilai pancasila tersebut sebagai
berikut :
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) Nilai ini
mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam
semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa religious, bukan bangsa atheis.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab) Nilai ini
mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama atas
dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
segala sesuatu sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia) Sila ini mengandung nilai
bahwa makna usaha kearah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya
terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan)
Sila ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan
9
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur lahiriah dan batiniah.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar
etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang
ASN, yakni :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
10
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah
tidak sama mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda
tetapi ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu
seperti :
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan baik menyangkut jumlah
maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk
mencapai keadaan yang lebih baik di masa yang akan
datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program
yang dilakukan diarahkan untuk pencapaian standar
mutu.
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi
adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
11
negara. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan)
nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di
definisikan sebagai sebuah tindakan maupun ucapan
yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan
terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya
tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam
berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam
kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya
tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk
tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan
dan membela kebenaran.
i. Keadilan
12
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Menempatkan segala sesuatu pada
tempatnya.
C. NILAI-NILAI ORGANISASI
Berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :
Kep-030/J.A/3/1988, Kejaksaan Republik Indonesia memiliki Doktrin yang
dikenal dengan istilah “Tri Krama Adhyaksa”, yang memiliki nilai-nilai :
1. Satya, yaitu kesetian yang bersumber pada rasa jujur, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan
keluarga maupun terhadap sesama manusia.
2. Adhi, yaitu kesempurnaan dalam bertugas yang berunsur utama
pemilikan rasa tanggung jawab, baik terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, keluarga maupun sesama manusia.
3. Wicaksana, yaitu bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku
khususnya dalam penerapan kekuasaan dan kewenangannya.
13
3. mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Namun pandangan masyarakat
terhadap ASN atau ASN cenderung negatif (malas, korup, kurang
melayani, tidak produktif, dan sebagainya) membutuhkan suatu
perubahan pandangan yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.
Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional seperti harapan
masyarakat, calon ASN sebelum memangku jabatan perlu dilakukan
pendidikan dan pelatihan prajabatan. Sehingga dari pendidikan dan
pelatihan tersebut peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan
aktualisasi pada tempat tugas atau magang.
Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut terpatri kuat
dalam dirinya. Melalui Diklat Dasar ini diharapkan dapat menghasilkan
ASN yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk
mengelola segala kondisi dan sumber daya pembangunan yang ada,
sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa.
Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasi
pemerintahan sangatlah menentukan, sebab Pegawai Negeri merupakan
tulang punggung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
nasional. Dalam rangka memberikan Pelayanan yang profesional, jujur
adil dan merata maka dibutuhkan juga Sumber Daya Manusia Aparatur
Pemerintah yang berkualitas dan mempunyai kesadaran tinggi akan
tanggung jawabnya sebagai aparatur negara, abdi negara, serta abdi
masyarakat. Sedangkan Sumber Daya Manusia dapat dikatakan
berkualitas ketika mereka memiliki kemampuan untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangan yang diberikan
kepadanya.
14
Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
aparatur sipil Negara, pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai fungsi
sebagai:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik;
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari
kemampuan mereka memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan
inovasi yang berkaitan dengan whole of government adapun
penjelasannya sebagai berikut :
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
15
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Terdapat
unsur dalam pelayanan publik, antara lain :
a. Organisasi penyelenggara pelayanan
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan
c. Kepuasan diterima oleh penerima layanan
(pelanggan)
3. Whole of Government
Berkaitan dengan mengintegrasikan upaya kolaboratif dari
instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan
bersama, juga dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama antar
instansi, aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah
pelayanan. Unsur-unsur Whole of Government adalah :
a. Lembaga pelayanan publik
b. Lintas batas / lintas sektor
c. Integrasi / terpadu / kolaboratif / koordinasi /
kerjasama
E. TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Badan Diklat
Kejaksaan RI sebagai langkah awal seorang calon ASN menjadi abdi
Negara secara utuh dan resmi, dan dapat di angkat menjadi Aparatur
Sipil Negara dari status Calon Aparatur Sipil Negara. Selanjutnya
peserta diharapkan juga dapat memberikan kontribusi terhadap visi misi
kejaksaan Republik Indonesia pada umumnya dari semua kegiatan,
dan tidak lupa memasukkan penguatan nilai-nilai Lembaga Kejaksaan
Republik Indonesia yang terumus melalui doktrin Satya, Adhi dan
Wicaksana.
Peserta Diklat Dasar Golongan III diharapkan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Profesi ASN serta
mengimplementasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
16
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang telah dipelajari
selama diklat untuk melaksanakan tugas dan fungsinya di unit kerja
masing-masing dan menjadi pelayan masyarakat yang profesional yang
berorientasi pada pelayanan prima, khususnya aparatur Kejaksaan
Republik Indonesia yang bergerak di bidang penegakan hukum yang
mampu memberikan rasa keadilan kepada masyarakat yang pada
akhirnya dapat menjadi ASN yang baik bagi Bangsa dan Negara.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. PENETAPAN ISU
Dalam suatu pembuatan rancangan aktualisasi, menetapkan
suatu isu adalah penting yang kemudian akan diangkat menjadi
permasalahan utama yang perlu dengan segera mendapatkan
pemecahan masalah. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah
menetapkan isu-isu yang akan dipilih satu untuk menjadi permasalahan
utama.
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan pengamatan penulis di Kejaksaan Negeri
Sibolga, di dapatkan permasalahan-permasalahan yang bisa
diangkat untuk dibahas dan diberikan solusinya. Melakukan
identifikasi isu adalah suatu cara untuk menganalisis suatu
permasalahan untuk mendapatkan permasalahan mana yang paling
utama dan dapat diangkat menjadi core issue (isu utama) dalam
pemecahan suatu permasalahan. Dalam rancangan aktualisasi ini
maka didapatkanlah beberapa buah isu yang telah diidentifikasi dan
terkategorisasi dengan prinsip ASN, sebagai berikut :
a. Kurang optimalnya pelayanan pengaduan masyarakat atas
dugaan terjadinya tindak pidana korupsi pada website
resmi Kejaksaan Negeri Sibolga; (PP)
17
b. Tidak adanya penyimpanan arsip Berita acara permintaan
Keterengan (Pidsus-8) secara digital melalui Google Drive
pada bidang seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri
Sibolga; (MA)
c. Belum optimalnya penggunaan papan kontrol atas perkara
yang sedang berjalan pada bidang tindak pidana khusus;
(WoG)
d. Kurangnya Jaksa Fungsional untuk mendukung kelancaran
persidangan pada seksi Tindak Pidana Khusus di
Kejaksaan Negeri Sibolga; (MA)
N PENILAIAN
ISU TOTAL RANKING
o U S G
18
1. Kurang optimalnya pelayanan
pengaduan masyarakat atas dugaan
terjadinya tindak pidana korupsi pada 4 4 2 10 3
website resmi Kejaksaan Negeri
Sibolga; (PP)
19
3. KONDISI SAAT INI DAN KONDISI YANG DIHARAPKAN DARI ISU
YANG DIANGKAT
20
NIP : 19780606 200212 1 004
Jabatan : Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus
Satker : Kejaksaan Negeri Sibolga
Coach :
Nama : Zulaika Nurdiana, S.H.
NIP : 19791101 200501 2 009
Satker : Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia
Peserta Latsar :
Nama : Very Bagas Siregar
NIP : 20000419 202012 1 005
Jabatan : Pengawal Tahanan / Narapidana
Satker : Kejaksaan Negeri Sibolga
Stakeholder :
Stakeholder dari program aktualisasi ini adalah :
1. Togap Silalahi, S.H., M.H. (Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus
pada Kejaksaan Negeri Sibolga)
2. Margaret Cindy Sihotang, S.H. (Staff Bidang Tindak Pidana
Khusus pada Kejaksaan Negeri Sibolga)
3. Elida Novalia Sihite (Staff Bidang Tindak Pidana Khusus pada
Kejaksaan Negeri Sibolga)
21
2. Menyusun dan memilah data Hardcopy Arsip (Pidsus-8) menurut
Jenisnya
3. Membuat email Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri
Sibolga untuk penyimpanan data arsip (Pidsus-8) melalui Google
Drive
4. Membuat Softcopy untuk penyimpanan data arsip(Pidsus-8) ke
dalam Google Drive
5. Melaporkan hasil kegiatan yang dilakukan
22
c. Menyusun arsip (Pidsus-8) kedalam ordner yang sudah
diberikan label sesuai dengan jenisnya
d. Menata ordner kedalam rak penyimpanan arsip
23
1. Melaporkan kepada Kepala Seksi Bidang Pidana Khusus
mengenai kegiatan yang akan dilakukan
a. Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas data dan informasi yang
telah diperoleh
b. Nasionalisme : Melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh
dan dengan penuh tanggung jawab dan menanamkan nilai-nilai
Ketuhanan
c. Etika Publik : Bersikap sopan dan ramah terhadap atasan dan
sesama rekan kerja serta bersikap profesionalisme.
d. Komitmen Mutu : Melakukan pekerjaan dengan efektif dan efisien
serta bertanggungjawab dan disiplin.
e. Anti Korupsi : Tidak menunda dan tepat waktu dalam melakukan
pekerjaan
f. WoG : Koordinasi baik dalam interen Kejaksaan untuk
mendapatkan informasi dan data
g. Manajemen ASN : Pengembangan diri terhadap pencarian data
dan meningkatkan kinerja pegawai
24
3. Melaporkan alamat email yang telah dibuat kepada Kepala Seksi
Tindak Pidana Khusus
a. Akuntabilitas : Bekerja dengan jujur dan bertanggungjawab
kepada atasan
b. Nasionalisme : Berinisiatif menciptakan inovasi baru demi
kemajuan bangsa dan negara
c. Etika Publik : Melaksanakan tugas dengan baik
d. Komitmen Mutu : Melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien
dengan penghematan biaya
e. Anti Korupsi : Melakukan pekerjaan dengan cepat dan tidak
membuang-buang waktu
f. Manajemen ASN: Melaksanakan kegiatan dengan profesional
dan melaksanakan kegiatan dengan mengikuti perkembangan
jaman
25
a. Akuntabilitas : Kegiatan dilakukan dengan penuh tanggung jawab
terhadap atasan
b. Nasionalisme : Pekerjaan dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan semangat kerja keras dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila dan menanamkan orientasi pengabdian pada bangsa
dan Negara
c. Etika Publik : Melaksanakan tugas dengan sikap yang hormat,
sopan dan tanpa tekanan terhadap atasan
d. Komitmen Mutu : Melakukan pekerjaan dengan disiplin, cermat
dan teliti agar mengasilkan kinerja yang berkualitas
e. Anti Korupsi : Tidak menunda dalam melakukan pekerjaan, tepat
waktu menyelesaikan pekerjaan dan bekerja tulus dan ikhlas demi
institusi Kejaksaan
f. WOG : Mampu menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik
dengan atasan demi kelancaran kegiatan yang dilaksanakan
g. Manajemen ASN : Melaksanakan kegiatan dengan profesional
dan mampu bekerjasama dengan ASN lainnya agar meningkatnya
kualitas Sumber Daya ASN yang unggul dan selaras dengan
perkembangan jaman.
26
F. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
Identifikasi Isu - Kurang optimalnya pelayanan pengaduan masyarakat atas dugaan terjadinya tindak pidana
korupsi pada website resmi Kejaksaan Negeri Sibolga; (PP)
- Tidak adanya penyimpanan arsip (Pidsus-8) secara digital melalui Google Drive pada bidang
Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sibolga; (MA)
- Belum optimalnya penggunaan papan kontrol atas perkara yang sedang berjalan pada bidang
tindak pidana khusus; (WoG)
- Kurangnya Jaksa Fungsional untuk mendukung kelancaran persidangan pada seksi Tindak Pidana
Khusus di Kejaksaan Negeri Sibolga; (MA)
Isu yang Diangkat Tidak adanya penyimpanan arsip (Pidsus-8) secara digital melalui Google Drive pada bidang Tindak
Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sibolga; (MA)
Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi penyimpanan arsip Berita Acara Permintaan Keterangan (Pidsus-8) secara digital melalui
Google Drive pada bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sibolga
27
PENGUATAN
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN KONTRIBUSI NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaporkan kepada Kepala 1. Meminta ijin pada 1. Ijin telah Akuntabilitas : Visi Kejaksaan Satya, bekerja
Seksi Bidang Pidana Khusus Kepala Seksi diberikan Bertanggung jawab Dengan dengan setia dan
mengenai kegiatan yang akan Bidang Tindak 2. Mendapatkan atas data dan melaksanakan jujur terhadap
dilakukan Pidana Khusus saran/pendapat informasi yang telah kegiatan Satuan Kerja
mengenai 3. Memo diperoleh mencerminkan Adhi, Tanggung
kegiatan yang saran/pendapat Nasionalisme : prinsip akuntabel jawab yang penuh
akan dilakukan Kepala Seksi Melaksanakan tugas terhadap atasan dalam melakukan
2. Meminta Bidang Tindak dengan sungguh- Misi Kejaksaan pekerjaan
saran/pendapat Pidana Khusus sungguh dan dengan Membentuk aparat Wicaksana, bijak
dari Kepala Seksi 4. Mendapat data penuh tanggung Kejaksaan yang dalam bertutur kata
Bidang Tindak yang valid jawab dan bermoral dan dan tingkah laku
Pidana Khusus menanamkan nilai- beretika dalam
3. Mencatat nilai Ketuhanan bekerja dan
saran/pendapat Etika Publik : berkomunikasi
4. Menganalisa Bersikap sopan dan dengan atasan
data yang telah ramah terhadap guna menunjang
didapatkan atasan dan sesama kelancaran
rekan kerja serta pelaksanaan tugas
bersikap
profesionalisme.
Komitmen Mutu:
Melakukan
pekerjaan dengan
efektif dan efisien
serta
bertanggungjawab
dan disiplin.
28
Anti Korupsi :
Tidak menunda dan
tepat waktu dalam
melakukan
pekerjaan
WOG :
Koordinasi baik
dalam interen
Kejaksaan untuk
mendapatkan
informasi dan data
Manajemen ASN :
Pengembangan diri
terhadap pencarian
data dan
meningkatkan kinerja
pegawai
2. Menyusun dan memilah data 1. Mempersiapkan 1. Alat dan bahan Akuntabilitas : Visi Kejaksaan Satya, bekerja
Hardcopy Arsip (Pidsus-8) alat dan bahan tersedia Bekerja dengan jujur Melakukan dengan
menurut Jenisnya untuk 2. Arsip (Pidsus-8) dan kegiatan secara berlandaskan rasa
penyusunan data telah terpilah bertanggungjawab efektif dan efisien jujur pada Tuhan
arsip antara lain : berdasarkan kepada atasan Misi Kejaksaan Yang Maha Esa
ordner, label, dll jenis perkaranya Nasionalisme : Pelaksanaan Adhi, Sempurna
2. Memilah arsip 3. Ordner telah Berinisiatif kegiatan dengan dalam
(Pidsus-8) diberikan label mengadakan menerapkan SOP melaksanakan
menurut jenis 4. Arsip (Pidsus-8) perubahan demi yang tepat, kegiatan dengan
perkaranya telah tersusun kemajuan bangsa cermat, terarah, cermat dan teliti
3. Menyusun arsip dalam ordner dan negara efektif dan efisien Wicaksana, bijak
(Pidsus-8) 5. Ordner sudah dalam bertutur kata
kedalam ordner tertata di dalam dan tingkah laku
29
sesuai dengan rak penyimpanan Etika Publik :
jenisnya arsip Melaksanakan tugas
4. Menata ordner dengan cermat dan
kedalam rak disiplin
penyimpanan Komitmen Mutu:
arsip Melakukan
pekerjaan secara
efektif dan efisien
dengan
penghematan biaya
Anti Korupsi :
Melakukan
pekerjaan dengan
tulus dan ikhlas
Manajemen ASN:
Melaksanakan
kegiatan dengan
profesional dan
melaksanakan
kegiatan dengan
mengikuti
perkembangan
jaman
3. Membuat email Seksi Tindak 1. Membuat email 1. Email telah Akuntabilitas : Visi Kejaksaan Satya, bekerja
Pidana Khusus Kejaksaan dengan mengikuti dibuat sesuai Bekerja dengan jujur Melakukan dengan setia dan
Negeri Sibolga untuk petunjuk dan dengan saran dan kegiatan secara jujur terhadap
penyimpanan data arsip saran juga dan masukan bertanggungjawab efektif dan efisien Satuan Kerja
(Pidsus-8) melalui Google masukan dari dari pimpinan kepada atasan Misi Kejaksaan Adhi, Tanggung
Drive pimpinan 2. Alamat email Nasionalisme : Pelaksanaan jawab yang penuh
2. Melaporkan telah dilaporkan Berinisiatif kegiatan dengan dalam melakukan
alamat email kepada Kepala menciptakan inovasi menerapkan SOP pekerjaan
30
yang telah dibuat Seksi Tindak baru demi kemajuan yang tepat, Wicaksana, bijak
kepada Kepala Pidana Khusus bangsa dan negara cermat, terarah, dalam bertutur kata
Seksi Tindak Etika Publik : efektif dan efisien dan tingkah laku
Pidana Khusus Melaksanakan tugas
dengan baik
Komitmen Mutu:
Melakukan
pekerjaan secara
efektif dan efisien
dengan
penghematan biaya
Anti Korupsi :
Melakukan
pekerjaan dengan
cepat dan tidak
membuang-buang
waktu
WOG :
Berkoordinasi baik
dengan atasan agar
mendapatkan saran
yang baik
Manajemen ASN:
Melaksanakan
kegiatan dengan
profesional dan
melaksanakan
kegiatan dengan
mengikuti
perkembangan
jaman
31
4. Membuat Softcopy untuk 1. Mempersiapkan 1. Komputer dan Akuntabilitas : Visi Kejaksaan Satya, bekerja
penyimpanan data arsip komputer dan mesin scanner Data yang dihasilkan Kegiatan bertujuan dengan setia dan
(Pidsus-8) ke dalam Google mesin scanner siap untuk dari kegiatan dapat untuk mewujudkan jujur demi instansi
Drive 2. Mempersiapkan dipakai dipertanggungjawab supremasi hukum Kejaksaan
arsip (Pidsus-8) 2. Arsip telah kan secara Adhi, Tanggung
3. Melakukan selesai Nasionalisme : profesional, jawab yang penuh
scanning dipersiapkan Bekerja dengan proporsional dan dalam melakukan
terhadap arsip 3. Arsip telah semangat berkreasi bermartabat pekerjaan
(Pidsus-8) selesai di demi kemajuan Misi Kejaksaan Wicaksana,
4. Membuat folder scanning institusi maupun Melaksanakan bekerja dengan
penyimpanan 4. Folder bangsa dan negara pembenahan bijak serta bertutur
arsip (Pidsus8) penyimpanan Etika Publik : sistem informasi kata dan tingkah
yang telah di arsip dalam Mengutamakan melalui laku yang baik
scanning di komputer telah pencapaian hasil dan pengelolaan arsip
dalam komputer dibuat mendorong kinerja secara digital agar
5. Memasukkan 5. Hasil data pegawai mudah diakses
data arsip scanning telah Komitmen Mutu: sebagai wujud
(Pidsus-8) dari dimasukkan ke Kegiatan yang pembangunan
hasil scanning dalam folder di dilakukan dengan ide SDM
arsip kedalam komputer kreatif dan
folder yang telah 6. Data telah di menghasilkan
dibuat di dalam back-up inovasi untuk
komputer melakukan
6. Melakukan back- perubahan
up data yang Anti Korupsi :
telah di scanning Melakukan
ke dalam google pekerjaan dengan
drive ikhlas dan
berorientasi
pengabdian untuk
negara
32
WOG :
Bekerjasama dengan
pihak interen di
lingkungan
Kejaksaan dalam
mendapatkan
informasi dan data
Manajemen ASN:
Melaksanakan
kegiatan dengan
profesional dan
mengembangkan
kualitas SDM
Aparatur Sipil
Negara
35
G. RENCANA ANTISIPASI KENDALA YANG AKAN DIHADAPI DAN
DAMPAK JIKA KEGIATAN TIDAK DILAKUKAN MAKSIMAL
Pada setiap pelaksanaan kegiatan kemungkinan terjadinya hal yang
terduga akan selalu ada, kendala yang mungkin terjadi dan antisipasi yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut :
36
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. CAPAIAN AKTUALISASI
Langkah Kedua
Meminta saran/pendapat dari Kepala Seksi Bidang Tindak Pidana Khusus
37
Langkah ketiga
Mencatat saran/pendapat
Langkah keempat
Menganalisa data yang telah didapatkan
39
Langkah kedua
Memilah arsip (Pidsus-8) menurut jenis perkaranya
Langkah ketiga
Menyusun arsip (Pidsus-8) kedalam ordner sesuai dengan jenisnya
40
Langkah keempat
Menata ordner arsip (Pidsus-8) kedalam rak penyimpanan arsip
41
arsip (Pidsus-8) melalui Google Drive
Tgl Pelaksanaan 26-28 Mei 2021
Lampiran Foto membuat email seksi Tindak Pidana Khusus
untuk penyimpanan arsip (Pidsus-8)
URAIAN KEGIATAN:
Langkah pertama
Membuat email dengan mengikuti petunjuk dan saran juga masukan dari
pimpinan;
Langkah kedua
Melaporkan alamat email yang telah dibuat kepada Kepala Seksi Tindak
Pidana Khusus
42
Etika Publik :
Melaksanakan tugas dengan baik
Komitmen Mutu:
Melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien dengan penghematan biaya
Anti Korupsi :
Melakukan pekerjaan dengan cepat dan tidak membuang-buang waktu
Langkah kedua
Mempersiapkan arsip (Pidsus-8)
43
Langkah ketiga
Melakukan scanning terhadap arsip (Pidsus-8)
Langkah keempat
44
Langkah kelima
Memasukkan data dari hasil scanning arsip (Pidsus-8) kedalam folder yang
telah dibuat di dalam komputer
Langkah keenam
45
Indikator Nilai Dasar :
ANEKA
Akuntabilitas :
Data yang dihasilkan dari kegiatan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme :
Bekerja dengan semangat berkreasi demi kemajuan institusi maupun bangsa
dan negara
Etika Publik :
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
Komitmen Mutu:
Kegiatan yang dilakukan dengan ide kreatif dan menghasilkan inovasi untuk
melakukan perubahan
Anti Korupsi :
Melakukan pekerjaan dengan ikhlas dan berorientasi pengabdian untuk
negara
46
Kegiatan : Melaporkan hasil kegiatan yang dilakukan
Tgl Pelaksanaan 8 Juni 2021
Lampiran Foto saat melaporkan hasil kegiatan
URAIAN KEGIATAN:
Langkah pertama
Menyusun konsep seluruh hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
Langkah kedua
Mempersiapkan presentase hasil kegiatan
47
Langkah ketiga
Menyerahkan laporan akhir pada Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus
49
B. MATRIK LAPORAN AKTUALISASI
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output Paraf Mentor
Kegiatan Substansi dan Misi Organisasi
Organisasi
1. Melaporkan 1. Meminta ijin pada 1. Ijin telah Akuntabilitas Visi Satya
kepada Kepala Kepala Seksi diberikan : Kejaksaan bekerja dengan
Seksi Bidang Bidang Tindak Bertanggung Dengan setia dan jujur
Pidana Khusus Pidana Khusus 2. Mendapatkan jawab atas melaksanakan terhadap Satuan
mengenai mengenai saran/pendap data dan kegiatan Kerja
kegiatan yang kegiatan yang at informasi yang mencerminkan
akan dilakukan akan dilakukan
telah diperoleh prinsip Adhi
2. Meminta akuntabel Tanggung jawab
3. Memo Nasionalisme terhadap yang penuh
saran/pendapat
saran/pendap : atasan dalam melakukan
dari Kepala Seksi
Bidang Tindak at Kepala Melaksanakan pekerjaan
Pidana Khusus Seksi Bidang tugas dengan Misi
3. Mencatat Tindak Pidana sungguh- Kejaksaan Wicaksana
saran/pendapat Khusus sungguh dan Membentuk bijak dalam
dengan penuh aparat bertutur kata dan
4. Menganalisa 4. Mendapat tanggung Kejaksaan tingkah laku
data yang telah data yang jawab dan yang bermoral
didapatkan valid menanamkan dan beretika
5. Rangkuman nilai-nilai dalam bekerja
5. Merangkum dan rencana Ketuhanan dan
rencana kegiatan kegiatan berkomunikasi
dengan atasan
Etika Publik : guna
Bersikap menunjang
sopan dan kelancaran
ramah pelaksanaan
50
terhadap tugas
atasan dan
sesama rekan
kerja serta
bersikap
profesionalism
e.
Komitmen
Mutu:
Melakukan
pekerjaan
dengan efektif
dan efisien
serta
bertanggungja
wab dan
disiplin.
Anti Korupsi :
Tidak
menunda dan
tepat waktu
dalam
melakukan
pekerjaan
WOG :
Koordinasi
baik dalam
interen
51
Kejaksaan
untuk
mendapatkan
informasi dan
data
Manajemen
ASN :
Pengembanga
n diri terhadap
pencarian data
dan
meningkatkan
kinerja
pegawai
2. Menyusun dan 1. Mempersiapkan 1. Alat dan bahan Akuntabilitas : Visi Kejaksaan Satya
memilah data alat dan bahan tersedia Bekerja dengan Melakukan bekerja dengan
Hardcopy untuk jujur dan kegiatan secara berlandaskan rasa
Arsip (Pidsus- penyusunan data 2. Arsip dan Non- bertanggungjaw efektif dan jujur pada Tuhan
8) menurut arsip antara lain : Arsip telah ab kepada efisien Yang Maha Esa
Jenis ordner, label, dll terpilah dan atasan
perkaranya terpisah Misi Kejaksaan Adhi
2. Memilah arsip Nasionalisme : Pelaksanaan Sempurna dalam
(Pidsus-8) 3. Ordner telah Berinisiatif kegiatan dengan melaksanakan
menurut jenis diberikan label mengadakan menerapkan kegiatan dengan
perkaranya perubahan demi SOP yang tepat, cermat dan teliti
3. Memberikan 4. Arsip telah kemajuan cermat, terarah,
label pada tersusun dalam bangsa dan efektif dan Wicaksana
ordner ordner negara efisien bijak dalam
4. Menyusun arsip bertutur kata dan
(Pidsus-8) 5. Ordner sudah Etika Publik : tingkah laku
52
kedalam ordner tertata di dalam Melaksanakan meminta izin
sesuai dengan rak tugas dengan kepada atasan
jenisnya penyimpanan cermat dan
5. Menata ordner arsip disiplin
kedalam rak
penyimpanan Komitmen
arsip Mutu:
Melakukan
pekerjaan
secara efektif
dan efisien
dengan
penghematan
biaya
Anti Korupsi :
Melakukan
pekerjaan
dengan tulus
dan ikhlas
Manajemen
ASN:
Melaksanakan
kegiatan dengan
profesional dan
melaksanakan
kegiatan dengan
mengikuti
perkembangan
jaman
Anti Korupsi :
Melakukan
pekerjaan
dengan cepat
dan tidak
membuang-
buang waktu
54
WOG :
Berkoordinasi
baik dengan
atasan agar
mendapatkan
saran yang baik
Manajemen
ASN:
Melaksanakan
kegiatan
dengan
profesional
dan
melaksanakan
kegiatan
dengan
mengikuti
perkembangan
jaman
Anti Korupsi :
Melakukan
pekerjaan
dengan ikhlas
dan berorientasi
pengabdian
untuk negara
WOG :
Bekerjasama
dengan pihak
interen di
lingkungan
Kejaksaan
dalam
56
mendapatkan
informasi dan
data
Manajemen
ASN:
Melaksanakan
kegiatan dengan
profesional dan
mengembangka
n kualitas SDM
Aparatur Sipil
Negara
Anti Korupsi :
Tidak menunda
dalam
melakukan
pekerjaan, tepat
waktu
menyelesaikan
pekerjaan dan
bekerja tulus
dan ikhlas demi
institusi
Kejaksaan
58
WOG :
Mampu menjalin
komunikasi dan
kerjasama yang
baik dengan
atasan demi
kelancaran
kegiatan
Manajemen
ASN:
Melaksanakan
kegiatan dengan
profesional dan
bekerjasama
dengan ASN
lainnya agar
meningkatnya
kualitas Sumber
Daya ASN yang
unggul dan
selaras dengan
perkembangan
jaman
59
C. JADWAL IMPLEMENTASI AKTUALISASI
60
jenis perkaranya Nasionalisme : dan terpisah
Berinisiatif mengadakan 3. Arsip telah
perubahan demi tersusun dalam
kemajuan bangsa dan ordner
negara 4. Ordner sudah
Etika Publik : tertata di dalam rak
Melaksanakan tugas penyimpanan arsip
dengan cermat dan
disiplin
Komitmen Mutu:
Melakukan pekerjaan
secara efektif dan efisien
dengan penghematan
biaya
Anti Korupsi :
Melakukan pekerjaan
dengan tulus dan ikhlas
Manajemen ASN:
Melaksanakan kegiatan
dengan profesional dan
melaksanakan kegiatan
dengan mengikuti
perkembangan jaman
WOG :
Berkoordinasi baik
dengan atasan agar
mendapatkan saran yang
baik
Manajemen ASN:
61
Melaksanakan kegiatan
dengan profesional dan
melaksanakan kegiatan
dengan mengikuti
perkembangan jaman
62
sungguh dan semangat dipersiapkan
kerja keras dengan 4. Laporan akhir telah
menjunjung tinggi nilai- diserahkan pada
nilai Pancasila dan Kepala Seksi
menanamkan orientasi Tindak Pidana
pengabdian pada bangsa Khusus
dan negara
Etika Publik :
Melaksanakan tugas
dengan sikap yang
hormat, sopan dan tanpa
tekanan terhadap atasan
Komitmen Mutu:
Melakukan pekerjaan
dengan disiplin, cermat
dan teliti agar
mengasilkan kinerja yang
berkualitas
Anti Korupsi :
Tidak menunda dalam
melakukan pekerjaan,
tepat waktu
menyelesaikan pekerjaan
dan bekerja tulus dan
ikhlas demi institusi
Kejaksaan
WOG :
Mampu menjalin
komunikasi dan
kerjasama yang baik
dengan atasan demi
kelancaran kegiatan
Manajemen ASN:
Melaksanakan kegiatan
dengan profesional dan
bekerjasama dengan
ASN lainnya agar
meningkatnya kualitas
Sumber Daya ASN yang
unggul dan selaras
dengan perkembangan
jaman
63
D. CATATAN BIMBINGAN
64
data yang valid
5. Merangkum rencana
kegiatan
Output :
Rangkuman dan
rencana kegiatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan :
Akuntabilitas :
Bertanggung jawab atas
data dan informasi yang
telah diperoleh
Nasionalisme :
Melaksanakan tugas
dengan sungguh-
sungguh dan dengan
penuh tanggung jawab
dan menanamkan nilai-
nilai Ketuhanan
Etika Publik :
Bersikap sopan dan
ramah terhadap atasan
dan sesama rekan kerja
serta bersikap
profesionalisme.
Komitmen Mutu:
Melakukan pekerjaan
dengan efektif dan
efisien serta
bertanggungjawab dan
disiplin.
Anti Korupsi :
Tidak menunda dan
tepat waktu dalam
melakukan pekerjaan
WOG :
Koordinasi baik dalam
interen Kejaksaan untuk
mendapatkan informasi
dan data;
Manajemen ASN :
Pengembangan diri
terhadap pencarian data
dan meningkatkan
kinerja pegawai.
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi :
Visi Kejaksaan
65
Dengan melaksanakan
kegiatan mencerminkan
prinsip akuntabel
terhadap atasan
Misi Kejaksaan
Membentuk aparat
Kejaksaan yang
bermoral dan beretika
dalam bekerja dan
berkomunikasi dengan
atasan guna menunjang
kelancaran pelaksanaan
tugas
Penguatan Nilai
Organisasi :
Satya, bekerja dengan
setia dan jujur terhadap
Satuan Kerja
Adhi, Tanggung jawab
yang penuh dalam
melakukan pekerjaan
Wicaksana, bijak dalam
bertutur kata dan
tingkah laku
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan :
Akuntabilitas :
Bekerja dengan jujur
dan bertanggungjawab
kepada atasan
Nasionalisme :
Berinisiatif mengadakan
perubahan demi
kemajuan bangsa dan
negara
Etika Publik :
Melaksanakan tugas
dengan cermat dan
disiplin
Komitmen Mutu:
Melakukan pekerjaan
secara efektif dan
efisien dengan
penghematan biaya
Anti Korupsi :
Melakukan pekerjaan
dengan tulus dan ikhlas
Manajemen ASN:
Melaksanakan kegiatan
dengan profesional dan
melaksanakan kegiatan
dengan mengikuti
perkembangan jaman
Kontribusi Terhadap
67
Visi-Misi Organisasi :
Visi Kejaksaan
Melakukan kegiatan
secara efektif dan
efisien
Misi Kejaksaan
Pelaksanaan kegiatan
dengan menerapkan
SOP yang tepat,
cermat, terarah, efektif
dan efisien
Penguatan Nilai
Organisasi :
Satya, bekerja dengan
berlandaskan rasa jujur
pada Tuhan Yang Maha
Esa
Adhi, Sempurna dalam
melaksanakan kegiatan
dengan cermat dan teliti
Wicaksana, bijak dalam
bertutur kata dan
tingkah laku
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan :
Akuntabilitas :
Bekerja dengan jujur
dan bertanggungjawab
kepada atasan
Nasionalisme:
Berinisiatif menciptakan
inovasi baru demi
kemajuan bangsa dan
negara
Etika Publik :
Melaksanakan tugas
dengan baik
Komitmen Mutu:
Melakukan pekerjaan
secara efektif dan
efisien dengan
penghematan biaya
Anti Korupsi :
Melakukan pekerjaan
dengan cepat dan tidak
membuang-buang
waktu
WOG :
Berkoordinasi baik
dengan atasan agar
mendapatkan saran
yang baik
Manajemen ASN:
Melaksanakan kegiatan
dengan profesional dan
melaksanakan kegiatan
dengan mengikuti
perkembangan jaman
69
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi:
Visi Kejaksaan
Melakukan kegiatan
secara efektif dan
efisien
Misi Kejaksaan
Pelaksanaan kegiatan
dengan menerapkan
SOP yang tepat,
cermat, terarah, efektif
dan efisien
Penguatan Nilai
Organisasi :
Satya, bekerja dengan
setia dan jujur terhadap
Satuan Kerja
Adhi, Tanggung jawab
yang penuh dalam
melakukan pekerjaan
Wicaksana, bijak dalam
bertutur kata dan
tingkah laku
70
di dalam komputer
Output : Folder
penyimpanan arsip
dalam komputer telah
dibuat
5. Memasukkan data dari
hasil scanning arsip
kedalam folder yang
telah dibuat di dalam
komputer
Output : Hasil data
scanning telah
dimasukkan ke dalam
folder di komputer
6. Melakukan back-up
data kedalam Hardisk
Output : Data telah di
Back-up
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan :
Akuntabilitas :
Data yang dihasilkan
dari kegiatan dapat
dipertanggungjawabkan
Nasionalisme :
Bekerja dengan
semangat berkreasi
demi kemajuan institusi
maupun bangsa dan
negara
Etika Publik :
Mengutamakan
pencapaian hasil dan
mendorong kinerja
pegawai
Komitmen Mutu:
Kegiatan yang dilakukan
dengan ide kreatif dan
menghasilkan inovasi
untuk melakukan
perubahan
Anti Korupsi :
Melakukan pekerjaan
dengan ikhlas dan
berorientasi pengabdian
untuk negara
WOG :
Bekerjasama dengan
pihak interen di
71
lingkungan Kejaksaan
dalam mendapatkan
informasi dan data
Manajemen ASN:
Melaksanakan kegiatan
dengan profesional dan
mengembangkan
kualitas SDM Aparatur
Sipil Negara
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi :
Visi Kejaksaan
Kegiatan bertujuan
untuk mewujudkan
supremasi hukum
secara profesional,
proporsional dan
bermartabat
Misi Kejaksaan
Melaksanakan
pembenahan sistem
informasi melalui
pengelolaan arsip
secara digital agar
mudah diakses sebagai
wujud pembangunan
SDM
Penguatan Nilai
Organisasi :
Satya, bekerja dengan
setia dan jujur demi
instansi Kejaksaan
Adhi, Tanggung jawab
yang penuh dalam
melakukan pekerjaan
Wicaksana, bekerja
dengan bijak serta
bertutur kata dan
tingkah laku yang baik
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan :
Akuntabilitas :
Kegiatan dilakukan
dengan penuh tanggung
jawab terhadap atasan
Nasionalisme :
Pekerjaan dilakukan
dengan sungguh-
sungguh dan semangat
kerja keras dengan
menjunjung tinggi nilai-
nilai Pancasila dan
menanamkan orientasi
pengabdian pada
bangsa dan negara
Etika Publik :
Melaksanakan tugas
dengan sikap yang
hormat, sopan dan
tanpa tekanan terhadap
atasan
Komitmen Mutu:
Melakukan pekerjaan
dengan disiplin, cermat
dan teliti agar
73
mengasilkan kinerja
yang berkualitas
Anti Korupsi :
Tidak menunda dalam
melakukan pekerjaan,
tepat waktu
menyelesaikan
pekerjaan dan bekerja
tulus dan ikhlas demi
institusi Kejaksaan
WOG :
Mampu menjalin
komunikasi dan
kerjasama yang baik
dengan atasan demi
kelancaran kegiatan
Manajemen ASN:
Melaksanakan kegiatan
dengan profesional dan
bekerjasama dengan
ASN lainnya agar
meningkatnya kualitas
Sumber Daya ASN yang
unggul dan selaras
dengan perkembangan
jaman
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi :
Visi Kejaksaan
Melaksanakan kegiatan
dengan bersih, efektif,
efisien transparan,
akuntabel untuk
mewujudkan supremasi
hukum yang profesional
dan proporsional
Misi Kejaksaan
Kegiatan dilakukan
dengan SOP yang tepat
dan cermat yang
membentuk aparat
Kejaksaan yang handal,
tangguh, profesional,
bermoral dan beretika
terhadap atasan guna
menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas
Penguatan Nilai
74
Organisasi :
Satya, bekerja dengan
setia dan jujur terhadap
atasan dan instansi
Kejaksaan
Adhi, Tanggung jawab
yang penuh terhadap
atasan dalam
melakukan pekerjaan
Wicaksana, bijak dalam
bertutur kata dan
tingkah laku dengan
menjalin komunikasi
yang baik dengan
atasan
75
BAB IV
Tabel
Jumlah
Nama Widyaiswara/
No Mata Pelajaran Jam
Pengajar/ Pejabat Struktural
Pelajaran
76
4. Integritas 3 M. Chozin
5. Revolusi Mental 3 Dr. Muslihuddin
6. Peraturan Urusan Dalam 3 Nova Elida Saragih
Kejaksaan (PDUK)
7. Peraturan Baris Berbaris 9 Tentara
(PBB)
II. KAJIAN ADMINISTRASI
1. Tugas dan Fungsi serta 7 Hari Wibowo
Administrasi Pembinaan,
dan Tata Persuratan Dinas
2. Tugas dan Fungsi serta 6 Atang Pujianto, SH., MH.
Administrasi Intelijen
3. Tugas dan Fungsi serta Zet Tadung Allo, SH, MH
Administrasi Perkara Tindak
Pidana Umum
4. Tugas dan Fungsi serta 6 Ketut Sumedana
Administrasi Tindak Pidana
Khusus
5. Tugas dan Fungsi serta 6 Purwani Utami, SH., MH
Administrasi Perdata dan
TUN
6. Tugas dan Fungsi serta 6 Ikhwan Nul Hakim, SH
Administrasi Pengawasan
77
3. Data Statistik Kriminal dan 3 Kepala Pusat Daskrimti
Teknologi Inforrmasi
4. UJIAN 6 Penyelenggara
Jumlah 83
78
memiliki karakter dengan kualitas disiplin yang kuat terhadap
instansi Kejaksaan RI.
d. Peraturan Urusan Dalam Kejaksaan (PUDK)
Peraturan urusan dalam kejaksaan diatur dalam Peraturan
Jaksa Agung RI Nomor : PER016/A/JA/07/2013 tanggal 06
Agustus 2013. Dengan tujuan dalam rangka menegakkan dan
memelihara disiplin, tata tertib, dan keamanan di lingkungan
kejaksaan, serta membina dan memelihara moral setiap pegawai.
Pemberlakuan :
1. Pegawai
2. Bukan pegawai
3. Setiap orang yang berada di lingkungan kejaksaan
Ruang Lingkup :
79
8. Pengelolaan angkutan, dan
9. Penanganan Pelanggaran
3.Ketertiban
80
clearance dari JAMINTEL, memperoleh Surat Ijin Perjalanan dari
JAMBIN.
g. Keluar negeri untuk keperluan dinas /tugas belajar → harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Jaksa Agung.
4.Keamanan
81
5.Keprotokolan
82
i. Penyediaan rumah jabatan struktural dan rumah dinas (dapat) →
disesuaikan dengan anggaran yang ada.
j. Rumah jabatan struktural bagi pejabat yang menduduki jabatan
struktural → wajib keluar tanpa syarat paling lama 3 bulan setelah
tidak menduduki jabatan struktural.
k. Rumah dinas → wajib keluar tanpa syarat paling lama 3 bulan
setelah dicabut hak nya untuk menghuni.
9. Pengelolaan Angkutan
83
a. Provos mengadministrasikan pelanggaran dan melaporkannya
kepada kabag Kamdal.
b. Kabag Kamdal menyampaikan laporan kepada atasan
langsung pegawai.
c. Atasan langsung pegawai wajib melakukan pengawasan
melekat dengan menindaklanjuti laporan
12. Intergritas
84
a. Bukan proyek tapi gerakan sosial untuk menjadi lebih
baik.
b. Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan
pemerintah.
c. Harus bersifat lintas-sektoral.
d. Bersifat partisipatif (kolaborasi pemerintah, masyarakat
sipil, sektor privat dan akademisi).
e. Diawali dengan pemicu (value attack).
f. Desain program harus ramah pengguna, popular,
menjadi bagian dari gaya hidup, dan sistemik-holistik
(berencana semesta).
g. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur
kehidupan sosial (moralitas publik).
h. Dapat diukur dampaknya.
Diharapkan dengan adanya materi pembelajaran revolusi
mental peserta Diklat TAK menjadi PNS/ ASN yang memiliki pola
pikir maupun perilaku yang menggantikan pola orde lama yang
mengarah ke kinerja yang lambat dan kurang melayani masyarakat
dengan sepenuh hati serta pamrih.
85
prasarana, organisasi dan ketatalaksanaan, kepegawaian,
keuangan, pengelolaan kekayaan milik negara, pertimbangan
hukum, penyusunan peraturan perundang-undangan,
kerjasama luar negeri, pelayanan dan dukungan teknis lainnya.
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan menyelenggarakan
fungsi :
1) Perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang
pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pembinaan.
2) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pembinaan
3) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau
lembaga baik di dalam negri maupun di luar negri
4) Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung
86
kejaksaan di daerah. Intelijen mempunyai beberapa
kemampuan, antara lain :
1) Pengumpulan dan Pengolahan Data
2) Analisis
3) Antisipasi Pemikiran secara dini
4) Deteksi dini, kemampuan menemukan atau mencari
indikasi yang akan terjadi
5) Melacak, kemampuan untuk melakukan penjejakan,
melacak, menelusuri melalui kegiatan penyelidikan
baik secara terbuka maupun tertutup
6) Proteksi, kemampuan melakukan proteksi melalui
kegiatan pengamanan
7) Jejaring, intelijen mempunyai kemampuan untuk
menanamkan sel melalui kegiatan penggalangan atau
prakondisi
8) Perkiraan, estimasi atau ramalan yang akan datang
9) Kemampuan lain sesuai dengan tingkat intelijensa
manusia
87
tindak pidana umum dan bertanggung jawab kepada Jaksa
Agung. Pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan dalam
bidang tindak pidana umum meliputi :
1) Pra Penuntutan
2) Pemeriksaan tambahan
3) Penuntutan
4) Upaya hukum
5) Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
6) Eksaminasi
7) Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat,
pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan
keputusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang di bidang
tindak pidana umum, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak
Pidana Umum menyelenggarakan fungsi (pasal 268 Peraturan
Jaksa Agung RI Nomor : PER-006/A/JA/07/2017)
88
Berdasarkan pasal 1 (ketentuan umum) Keputusan
Jaksa Agung RI nomor KEP-120/JA/12/1992 tanggal 31
Desember 1992 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
Administrasi Perkara Tindak Pidana adalah bagian dari
Administrasi umum Kejaksaan yang meliputi segala
administrasi yang mengelola perkara tindak pidana umum dan
perkara tindak pidana khusus mengenai perkara, tahanan,
barang sitaan, barang bukti, barang rampasan, barang
temuan dan hasil dinas, baik secara teknis yuridis maupun
yang hanya merupakan pencatatan proses penanganan
berbentuk SuratSurat, register dan laporan sesuai dengan
bentuk dan kode yang ditentukan.
Yang dimaksud dengan surat-surat adalah segala
bentuk dan macam surat baik berupa surat menyurat, Surat
perintah, Surat Ketetapan dan Berita Acara yang diperlukan
menurut ketentuan KUHAP. Yang dimaksud dengan register
adalah buku daftar yang memuat secara lengkap dan terinci
mengenai perkara, benda sitaan, barang bukti, barang
rampasan, barang temuan dan hasil dinas. Yang dimaksud
dengan laporan adalah penyampaian informasi dan data
secara berkala berupa :
1) Laporan bulanan
2) Laporan triwulan
3) Laporan tahunan, atau
4) Sewaktu-Waktu (insendentil)
Mengenai:
1) Perkara
2) Tahanan
3) Benda sitaan
4) Barang bukti/barang rampasan
89
5) Hasil dinas
90
KEP-132/JA/11/1994 tanggal 7 November 1994 tentang
Administrasi Perkara Tindak Pidana
2) Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : 039/A/JA/10/2010
tentang Tata Kelola Teknis dan Administrasi
Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus
3) Petunjuk teknis lainnya. Administrasi Perkara Tindak
Pidana adalah bagian dari administrasi umum
kejaksaan yang meliputi segala administrasi yang
mengelolaperkara tindak pidana umum dan perkara
tindak pidana khusus mengenai perkara tahanan,
barang sitaan, barang bukti, barang rampasan, barang
temuan dan hasil dinas baik secara teknis yuridis
maupun yang hanya merupakan pencatatan proses
penanganan berbentuk surat-surat, register, dan
laporan sesuai dengan bentuk dan kode yang
ditentukan.
92
kewibawaan pemerintah dan negara, melindungi hak-hak
keperdataan masyarakat. Administrasi Perkara Perdata dan Tata
Usaha Negara bagian dari administrasi umum kejaksaan yang
meliputi segala kegiatan administrasi dalam penanganan perkara
Perdata dan Tata Usaha Negara mengenai Formulir Surat,
Registrasi, Formulir Laporan dan Rekapitulasi.
93
2. Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan intern
kejaksaan terhadap kinerja dan keuangan melalu
audit, review, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lainnya.
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan
penugasan Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pengawasan
5. Pelaksanaan hubungan kerja dengan
instansi/lembaga baik di dalam negeri maupun di luar
negeri.
6. Penyusunan laporan hasul pengawasan
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa
Agung RI
95
kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat dan pemersatu
bangsa. Sedangkan peran pegawai ASN sebagai perencana,
pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
nepotisme. Jenjang karier pegawai Kejaksaan RI melalui:
97
bidang lainnya. Kebijakan pembangunan di bidan hukum dan
aparatur diarahkan pada perbaikan tata kelola pemerintahan yang
baik melalui pemantapan pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Adapun
9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi diantaranya :
BAB V
PENUTUP
99
menjadi ASN yang berkualitas, berintegritas serta tidak lari dari tugas
dan fungsinya sebagai Abdi Negara dan Pelayan Publik.
B. Lesson Learn
DAFTAR PUSTAKA
A. SUMBER PERUNDANG-UNDANGAN
102
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia nomor
PER-009/A/JA/01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan
Republik Indonesia
B. SUMBER BUKU
C. SUMBER LAIN
www.kejaksaan.go.id
103
104