Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELOMPOK IV
Fauzizal Putra
Irfansyah
Jelly Triana
Ranifa Nuralfiah

Kelas: XII MIPA 2

BAB II : PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN


HUKUM DI INDONESIA
B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin
Keadilan dan Kedamaian
C. Praktik Perlindungan dan Penegakan Hukum
B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
dan Kedamaian

Peran Kepolisian Negara Republik Peran Kejaksaan Republik


Indonesia Indonesia

Peran Hakim sebagai


Peran Advokat dalam
Pelaksana Kekuasaan
Penegakan Hukum
Kehakiman
1. Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ialah aparat penegak


hukum yang bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan.

Dalam bidang penegakan hukum


Visi Polri :
khususnya yang berkaitan dengan
Terwujudnya pelayanan keamanan penanganan tindak pidana
dan ketertiban masyarakat yang sebagaimana yang di atur dalam
prima, tegaknya hukum dan KUHAP, Polri sebagai penyidik
keamanan dalam negeri yang utama yang menangani setiap
mantap, serta terjalinnya sinergi kejahatan secara umum dalam
polisional yang proaktif. rangka menciptakan keamanan
dalam negeri, Pasal 16 Undang-
Undang RI Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Republik
Indonesia
Tugas dan Wewenang Pokok Kepolisian
Negara Republik Indonesia
a. Memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat.
b. Menegakkan hukum.
c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat.

Beberapa tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam


melaksanakan tugas dan wewenang pokok sebagai berikut.
a. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawasan, dan patroli
terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.
b. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.
c. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat, serta ketaatan warga masyarakat
terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.
d. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.
e. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.
2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia

Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang


melaksanakan kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan.
Penuntutan merupakan tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara
pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut
cara yang diatur dalam undang- undang dengan permintaan supaya
diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan. Pelaku
pelanggaran pidana yang akan dituntut adalah yang benar bersalah
dan telah memenuhi unsur-unsur tindak umum, penegakan hak asasi
manusia,pidana yang disangkakan dengan didukung oleh barang bukti
yang cukup dan didukung oleh minimal 2 (dua) orang saksi.
Keberadaan Kejaksaan Republik Indonesia diatur dalam Undang-
Undang RI Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia. Berdasarkan undang-undang tersebut, kejaksaan sebagai
salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk lebih berperan
dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan serta
pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Peran jaksa dalam bidang pidana sebagai berikut.
a. Melakukan penuntutan.
b. Melaksanakan putusan pengadilan yang sudah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, pidana pengawasan, dan
lepas bersyarat.
d. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana
tertentu berdasarkan undang-undang.
e. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu
dapat melakukan pemeriksaan tambahan bersama
penyidik sebelum dilimpahkan kepada pengadilan.

Peran jaksa dalam bidang perdata dan tata usaha negara untuk ketertiban dan ketenteraman
umum sebagai berikut.
a. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.
b. Mengamankan kebijakan penegakan hukum.
c. Mengawasi peredaran barang cetakan.
d. Mengawasi aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara.
e. Mencegah penyalahgunaan dan/atau penodaan agama.
f. Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.
3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman

Di Indonesia, perwujudan kekuasaan kehakiman diatur


sepenuhnya dalam Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, yang merupakan
penyempurnaan dari Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2004
tentang Kekuasaan Kehakiman. Berdasarkan undang-undang
tersebut,kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh
Mahkamah Agung serta sebuah Mahkamah Konstitusi.

Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang


oleh undang-undang untuk mengadili. Mengadili merupakan
serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan
memutuskan perkara hukum berdasarkan asas bebas, jujur
dan tidak memihak di sebuah sidang pengadilan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan.
Seorang hakim harus memiliki:
integritas;
berkepribadian tidak tercela;
jujur;
adil;
profesional; dan
berpengalaman di bidang hukum.

’’Seorang hakim diberikan wewenang mengadili. Oleh karena


itu, hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai
hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.’’
4. Peran Advokat dalam Penegakan Hukum

Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa


hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Jasa
hukum yang diberikan berupa memberikan konsultasi
hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
membela, mendampingi, dan melakukan tindakan
hukum. Melalui jasa hukum yang diberikan, advokat
menjalankan tugas profesi demi tegaknya keadilan
berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat
pencari keadilan, termasuk usaha memberdayakan
masyarakat dalam menyadari hak-hak fundamental
mereka di depan hukum.
Advokat memiliki hak dalam melaksanakan tugasnya sebagai berikut.
a. Bebas mengeluarkan pendapat sesuai aturan.
b. Bebas menjalankan profesinya sesuai aturan.
c. Tidak dapat dituntut, baik perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas profesinya
dengan baik.
d. Berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen dari instansi untuk pembelaan kliennya.
e. Berhak atas kerahasiaan hubungan dengan klien termasuk perlindungan atas berkas dan
dokumennya.
f. Tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam membela perkara klien oleh pihak yang
berwenang dan/atau masyarakat.

Kewajiban advokat dalam melaksanakan tugas


profesinya sebagai berikut.
a. Dilarang mendiskriminasi klien.
b. Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
dari kliennya, kecuali undang-undang menentukan lain.
c. Dilarang memegang jabatan yang bertentangan
dengan kepentingan tugas dan martabat profesinya.
d. Advokat yang menjadi pejabat negara tidak
melaksanakan tugas profesinya selama memangku
jabatan tersebut.
C. Praktik Perlindungan dan Penegakan Hukum

• Bentuk Pelanggaran Hukum dan


Sanksinya

• Partisipasi dan Kesadaran


Hukum Masyarakat
1. Bentuk Pelanggaran Hukum dan Sanksinya

a. Bentuk Pelanggaran Hukum dan Sanksinya


• Melanggar perintah orang tua.
Lingkungan • Menonton acara televisi sampai larut
Keluarga malam.

• Terlambat datang ke sekolah.


Lingkungan • Tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
Sekolah

• Mangkir dari ronda malam.


Lingkungan • Mengganggu tetangga.
Masyarakat

• Melanggar rambu-rambu lalu lintas.


Lingkungan Bangsa • Melakukan korupsi.
dan Negara
b. Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum

Sanksi Norma Agama


Dosa

Sanksi Norma Kesusilaan


Malu Merasa Bersalah

Sanksi Norma Kesopanan


Dikucilkan Cemoohan

Sanksi Norma Hukum


Denda Penjara
2. Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum

Kepatuhan terhadap Hukum di Kepatuhan terhadap Hukum di


Lingkungan Keluarga Lingkungan Sekolah

Menaati perintah orang tua. Membantu teman.

Saling membantu Melindungi teman dari


antaranggota keluarga. perundungan.

Melindungi anggota keluarga. Menaati peraturan sekolah.


Kepatuhan terhadap Hukum di Kepatuhan terhadap Hukum di
Lingkungan Masyarakat Lingkungan Bangsa dan Negara

Menyerahkan pelanggar Menaati rambu-rambu


hukum kepada polisi. lalu lintas.

Mengikuti kegiatan siskamling. Mengikuti kegiatan


pemilihan umum.

Menjaga hak-hak tetangga. Menjaga fasilitas umum.

Anda mungkin juga menyukai