Anda di halaman 1dari 29

HAKIKAT

PERLINDUNGAN DAN
PENEGAKAN HUKUM
DI INDONESIA
PENGERTIAN HUKUM
• Kumpulan peraturan yang
terdiri atas norma dan
sanksinya dengan tujuan
menciptakan ketertiban
dalam pergaulan manusia
sehingga terpelihara
suasana aman dan tertib.
PENGERTIAN PERLINDUNGAN
HUKUM
• Menurut Satjipto Raharjo : Perlindungan Hukum adalah 
memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang
dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan
kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua
hak-hak yang diberikan oleh hukum.
• Menurut Philipus M. Hadjon : Perlindungan Hukum
adalah perlindungan akan harkat dan martabat, serta
pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki
oleh subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari
kesewenangan.
Mengapa harus ada
perlindungan hukum?
• Perlindungan hukum yang diberikan bagi rakyat Indonesia merupakan
implementasi atas prinsip pengakuan dan
perlindungan terhadap harkat dan martabat
manusia yang bersumber pada Pancasila dan
prinsip Negara Hukum yang berdasarkan
Pancasila.
MACAM-MACAM PERLINDUNGAN
HUKUM
• PREVENTIF
Pada perlindungan hukum preventif ini, subyek hukum
diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atau
pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah
mendapat bentuk yang definitif. Tujuannya adalah
mencegah terjadinya sengketa.
Contoh pihak kepolisian berkoordinasi dengan pihak
sekolah untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba.
• REPRESIF
Perlindungan hukum yang represif bertujuan untuk
menyelesaikan sengketa. Contoh jika terjadi tawuran
antarsekolah dan ada korban jiwa atau terluka atau
beberapa pihak dirugikan secara materi atau nonmateri,
maka pihak berwajib akan menyelidiki dan menyelesaikan
permasalahan ini sesuai jalur hukum yang ada.
CONTOH PERLINDUNGAN
HUKUM
• PERLINDUNGAN KONSUMEN
• PERLINDUNGAN ATAS HAK DAN KEKAYAAN
INTELEKTUAL (HaKi)
Langkah-langkah Penegakan
Hukum
1. Memperbarui dan menyempurnakan berbagai perundang-
undangan
2. Meningkatkan kualitas sumber daya penegak hukum
3. Memberikan reward and punishment kepada penegak hukum
4. Pemberdayaan lembaga-lembaga pendukung penegak hukum
dan lembaga pengawasan profesi penegak hukum
5. Pemberdayaan masyakarat di bidang hukum
6. Pelaksanaan (penegakan hukum) yang konsisten
Faktor yang Berpengaruh dalam
Penegakan Hukum
• Hukum
• Penegak hukum
• Sarana atau fasilitas
• Masyarakat dan kebudayaan
Urgensi Perlindungan dan
Penegakan Hukum

• Menjamin keadilan
• Kepastian hukum
• Memperoleh manfaat
Aparatur Penegak Hukum
• Kepolisian
• Kejaksaan
• Hakim
• Advokat atau Pengacara
• KPK
Tindak Pidana
1. Pengertian Tindak Pidana
Tindak pidana menurut Bambang Poernomo, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang dengan melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran pidana yang
merugikan kepentingan orang lain atau merugikan kepentingan umum.
Menurut Jonkers, tindak pidana adalah suatu kelakuan yang melawan hukum yang
dilakukan dengan sengaja atau alpa oleh orang dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perbuatan pidana adalah perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang
menimbulkan peristiwa pidana atau perbuatan melanggar hukum pidana dan
diancam dengan hukuman. Peristiwa pidana adalah suatu kejadian yang
mengandung unsurunsur perbuatan yang dilarang oleh undang-undang, sehingga
siapa yang menimbulkan peristiwa itu dapat dikenai sanksi pidana (hukuman).
Menurut Simons, unsur-unsur peristiwa pidana adalah:

a. Perbuatan manusia (handeling)


b. Perbuatan manusia itu harus melawan hukum (wederrechtelijk);
c. Perbuatan itu diancam dengan pidana (Strafbaar gesteld) oleh
Undang-Undang;
d. Harus dilakukan oleh seseorang yang mampu bertanggung jawab
(Toerekeningsvatbaar person);
e. Perbuatan itu harus terjadi karena kesalahan (Schuld) si pembuat.
Suatu peristiwa agar dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa
pidana
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Harus ada suatu perbuatan, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang;
b. Perbuatan harus sesuai sebagaimana yang dirumuskan dalam undang-undang. Pelakunya
harus telah melakukan suatu kesalahan dan harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya;
c. Harus ada kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi perbuatan itu memang
dapat dibuktikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar ketentuan hukum;
d. Harus ada ancaman hukumannya. Dengan kata lain, ketentuan hukum yang dilanggar itu
dicantumkan sanksinya.
Pidana Pokok & Pidana
Tambahan
Pasal 10 KUHP yang mengatakan bahwa pidana terdiri atas:
1.    pidana pokok yaitu:
• pidana mati,
• pidana penjara,
• pidana kurungan,
• pidana denda,
• pidana tutupan.
2. Pidana tambahan yaitu:
• pencabutan beberapa hak tertentu,
• perampasan barang yang tertentu,
• pengumuman putusan hakim.
Contoh bentuk pidana tambahan
:
1.    perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud atau
barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana
korupsi, termasuk perusahaan milik terpidana di mana tindak pidana korupsi
dilakukan, begitu pula dari barang yang menggantikan barang-barang tersebut;
2.    pembayaran uang pengganti yang besarnya sama dengan harta benda yang
dikorupsi;
3.    penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 (satu)
tahun; dan
4.    pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau penghapusan seluruh
atau sebagian keuntungan tertentu, yang telah atau dapat diberikan oleh Pemerintah
kepada terpidana.
• Perbedaan amnesti, grasi, abolisi, dan rehabilitasi
• Perbedaan penyelidikan dan penyidikan
• Perbedaan terlapor, tersangka, terdakwa, dan terpidana
• Perbedaan tahanan kurungan dan tahanan penjara
• Mengapa disebut LP?
• Delik dan macam-macamnya
GRASI
• Upaya nonhukum yg didasarkan hak prerogatif presiden >
subjektif
• Adalah pengampunan berupa perubahan, peringanan,
pengurangan atau penghapusan pelaksanaan pidana kpd
terpidana yg diberikan oleh presiden.
• Diajukan oleh terpidana / kuasa hukum atau keluarga (dgn
atau tanpa persetujuan terpidana)
Syarat Grasi
• Dapat dimohonkan pd pidana mati, penjara seumur hidup,
atau minimal 2 tahun
• Hanya boleh diajukan sekali, kecuali :
- Pernah menggunakan dan ditolak, asal sdh lebih dari 2
tahun sejak tanggal penolakan
- Pernah diberi grasi dari pidana mati ke seumur hidup dan
sdh lebih dr 2 tahun sejak pemberian grasi diterima
AMNESTI
• Diberikan kpd sekelompok orang yang pernah melakukan
hal-hal berakibat luas bagi pemerinatahan negara
• Diberika tanpa syarat
• Adalah tindakan hukum yang mengembalikan status tdk
bersalah kpd orang yg sudah dinyatakan bersalah secara
hukum sebelumnya
ABOLISI
• Adalah keputusan utk menghentikan pengusutan dan
pemeriksaan suatu perkara, dimana pengadilan belum
memutuskan/enjatuhkan keputusan tdp perkara tsb
• Alasannya : perkara tsb terkait dgn kepentingan negara
yg tdk bisa dikorbankan
REHABILITASI
• Adalah pemulihan nama baik karena perkara tsb tdk dpt
dibuktikan kebenarannya
• Merupakan tanggung jawab psikologis presiden dalam
memperbaiki nama, hak, dan citra seseorang yang
terlanjur dihubungkan dgn perkara hukum
PENYELIDIK
Yang berwenang :
• Setiap pejabat polisi negara Republik Indonesia (Pasal 4
KUHAP) dengan wewenang :
1.     menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang
adanya tindak pidana;
2.     mencari keterangan dan barang bukti;
3.     menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan
serta memeriksa tanda pengenal diri;
4.     mengadakan tindakan lain menurut hukum yang
bertanggung jawab.
 
Selain itu, atas perintah penyidik, penyelidik dapat melakukan
tindakan berupa:
1.     penangkapan, larangan meninggalkan tempat,
penggeledahan dan penahanan;
2.     pemeriksaan dan penyitaan surat;
3.     mengambil sidik jari dan memotret seorang;
4.     membawa dan menghadapkan seorang pada penyidik.
(Pasal 5 KUHAP)
PENYIDIK
Yang berwenang :
1.    pejabat polisi negara Republik Indonesia.
2.    pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi
wewenang khusus oleh undang-undang.
(Pasal 6 KUHAP)
Wewenang Penyidik :
1.    menerima laporan atau pengaduan dari seorang
tentang adanya tindak pidana;
2.    melakukan tindakan pertama pada saat di tempat
kejadian;
3.    menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa
tanda pengenal diri tersangka;
4.    melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan
dan penyitaan;
5.    melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
6.    mengambil sidik jari dan memotret seorang;
7.    memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi;
8.    mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam
hubungannya dengan pemeriksaan perkara;
9.    mengadakan penghentian penyidikan;
10.mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung
jawab.
(Pasal 7 ayat [1] KUHAP)

Anda mungkin juga menyukai