Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mempelajari suprastruktur dan infrasturktur politik sebuah negara tidak akan

lepas dari pembahasan mengenai struktur politik. Struktur politik dapat dijumpai

pada setiap sistem politik di berbagai negara. Dalam suatu negara struktur politik

dapat dipahami sebagai pelembagaan hubungan organisasi antar komponen yang

membentuk bangunan politik berkaitan dengan alokasi nilai-nilai yang bersifat

otoritatif. Nilai otoritatif merupakan nilai yang dipengaruhi oleh distribusi dan

penggunaan kekuasaan. Dengan demikian, struktur politik dapat diartikan sebagai

tata susunan kelembagaan dalam kehidupan politik suatu bangsa dan negara

yang terdiri atas suprastruktur dan infrastruktur politik. Struktur politik memiliki

hubungan dengan sistem politik sebuah negara karena struktur politik akan

membentuk sistem politik dalam negara.

Dilihat dari asal katanya, sistem politik terdiri atas dua kata. Pertama,

“Sistem” yang berarti suatu kesatuan terdiri atas elemen-elemen atau bagian-

bagian yang saling terkait untuk mencapai tujuan tertentu. Kedua, “Politik” yang

berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Polis” yang artinya negara kota. Pada awalnya

politik berhubungan dengan berbagai kegiatan dalam kehidupan negara. Kini

istilah politik dalam ketatanegaraan mencakup tata cara pemerintah, dasar-dasar

pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan negara.

Suprastruktur politik merupakan kekuatan politik negara yang memiliki

wewenang dan pengaruh secara langsung dalam pembuatan kebijakan publik.

Berdasarkan wewenang dan pengaruhnya, suprastruktur politik dapat diartikan

1
sebagai mesin politik dalam negara yang memliki pengaruh secara langsung

terhadap pembuatan keputusan politik negara seperti melakukan perubahan

undang-undang dasar, pembuatan undang-undang serta pembuatan keputusan

politik lainnya yang berlaku umum dan memaksa bagi kehidupan bernegara.

Suprastruktur politik terdiri atas lembaga-lembaga resmi pemerintahan negara.

Adapun yang termasuk dalam suprastruktur politik adalah semua lembaga negara

yang tersebut dalam konstitusi negara (lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif).

Infrastruktur politik adalah lembaga politik atau mesin politik informasl (sifatnya

tidak resmi) yang beperan secara tidak langsung dalam pengambilan kebijakan-

kebijakan politik oleh suprastruktur politik. Infrastruktur politik ini merupakan

kekuatan yang berada dalam masyarakat. Meskipun sifatnya tidak resmi dan tidak

secara langsung memengaruhi kebijakan politik, kelompok ini pada kenyataannya

memliki kedudukan penting bagi keberlangsungan suatu pemerintahan. Untuk

menyampaikan aspirasinya infrastruktur politik dalam masyarakat membentuk

atau bergabung dalam kelompok-kelompok yang nantinya akan membawa

aspirasi mereka ke parlemen (legislatif). Infrastruktur poltik sering disebut

bangunan bawah, mesin politik informal, atau mesin politik riil dalam masyarakat

yang terdiri atas berbagai kelompok. Kelompok tersebut dibentuk atas dasar

kesamaan sosial, ekonomi, kesamaan tujuan, serta kesamaan lainnya. Dalam

membentuk lembaga-lembaga negara dengan menurutnya UUD Negara Republik

Indonesia 1945, juga membutuhkan tata kelola pemerintahan yang baik supaya

dalam suatu negara bisa berjalan dengan baik juga.

Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan negara

dan masyarakat yang bersandar pada stakeholders. Pemerintah dan mayarakat

duduk bersama untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi bersama

2
dan sekaligus merencanakan bersama apa yang mau dilakukan dan hendak

dikerjakan di masa mendatang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dikembangkan

suatu rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan Infrastruktur dan Suprastruktur politik?

2. Apa fungsi Infrastruktur dan Suprastruktur politik?

3. Apa saja lembaga politik yang ada di Indonesia?

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Suprastruktur dan Infrastruktur Politik

Mempelajari suprastruktur dan infrasturktur politik sebuah negara tidak akan

lepas dari pembahasan mengenai struktur politik. Struktur politik dapat dijumpai

pada setiap sistem politik di berbagai negara. Dalam suatu negara struktur politik

dapat dipahami sebagai pelembagaan hubungan organisasi antar komponen yang

membentuk bangunan politik berkaitan dengan alokasi nilai-nilai yang bersifat

otoritatif. Nilai otoritatif merupakan nilai yang dipengaruhi oleh distribusi dan

penggunaan kekuasaan. Dengan demikian, struktur politik dapat diartikan sebagai

tata susunan kelembagaan dalam kehidupan politik suatu bangsa dan negara

yang terdiri atas suprastruktur dan infrastruktur politik. Struktur politik memiliki

hubungan dengan sistem politik sebuah negara karena struktur politik akan

membentuk sistem politik dalam negara.

Dilihat dari asal katanya, sistem politik terdiri atas dua kata. Pertama,

“Sistem” yang berarti suatu kesatuan terdiri atas elemen-elemen atau bagian-

bagian yang saling terkait untuk mencapai tujuan tertentu. Kedua, “Politik” yang

berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Polis” yang artinya negara kota. Pada awalnya

politik berhubungan dengan berbagai kegiatan dalam kehidupan negara. Kini

istilah politik dalam ketatanegaraan mencakup tata cara pemerintah, dasar-dasar

pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan negara.

Penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem politik dapat

diartikan sebagai kegiatan elemen-elemen dalam negara (lembaga pemerintahan)

untuk mendapatkan dan memperoleh kekuasaan serta mengusahakan sebuah

4
kebijakan yang mengandung nilai kebaikan bgai masyarakat. Adapun pengertian

sistem politik menurut para ahli sebagai berikut.

1. David Easton, seorang ilmuwan politik dari Harvard Universitas,

menyatakan bahwa sistem politik dapat diperkenalkan sebagai interaksi

yang diabstrakan seluruh tingkah laku sosial melalui nilai-nilai yang

dialokasikan secara otoritaf kepada masyarakat.

2. Robert A. Dahi, seorang ahli politik dari Amerika Serikat, berpendapat

bahwa sistem poltik adalah suatu pola yang tetap dari hubungan manusia

yang melibatkan makna luas dari kekuasaan, aturan-aturan, dan

kewenangan.

3. Jack C. Plano, seorang penulis buku The United Nation, berpendapat

bahwa sistem politik merupakan pola hubungan masyarakat yang dibentuk

berdasarkan keputusan-keputusan yang sah dan dilaksanakan dalam

masyarakat tersebut.

4. Rusadi Kartaprawira, seorang guru besar ilmu politik di Universitas Bakrie,

Indonesia, mengemukan bahwa sistem politik adalah mekanisme atau cara

kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang

langgeng.

Sistem politik tersusun atas komponen-komponen antara lain input, proses,

dan output. Input dalam hal ini adalah sesuatu yang datang dari lingkungan dalam

wujud aspirasi masyarakat. Aspirasi ini meliputi tiga aspek yaitu tuntutan,

dukungan, dan sikap apatis. Berikut ciri-ciri sistem politik sebagai berikut :

1. Memiliki tujuan.

2. Mempunyai komponen-komponen tertentu.

3. Adanya interaksi antara komponen satu dengan yang lain.

5
4. Adanya kekuasaan untuk mengatur komponen dalam sistem atau di luar

sistem.

5. Adanya kebudayaan politik sebagai tolak ukur dalam pengembangan

sistem.

2.2 Suprastruktur Politik

Suprastruktur politik merupakan kekuatan politik negara yang memiliki

wewenang dan pengaruh secara langsung dalam pembuatan kebijakan publik.

Berdasarkan wewenang dan pengaruhnya, suprastruktur politik dapat diartikan

sebagai mesin politik dalam negara yang memliki pengaruh secara langsung

terhadap pembuatan keputusan politik negara seperti melakukan perubahan

undang-undang dasar, pembuatan undang-undang serta pembuatan keputusan

politik lainnya yang berlaku umum dan memaksa bagi kehidupan bernegara.

Suprastruktur politik terdiri atas lembaga-lembaga resmi pemerintahan negara.

Adapun yang termasuk dalam suprastruktur politik adalah semua lembaga negara

yang tersebut dalam konstitusi negara (lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif).

2.2.1 Fungsi Suprastruktur Politik

Suprastruktur politik sering disebut sebagai mesin politik yang berpengaruh

langsung dalam keputusan politik negara. Hal ini berarti suprastruktur poltik

menjalankan fungsi tertentu dalam sebuah sistem politik negara yaitu berfungsi

menetapkan kebijakan. Meskipun demikian, pelaksanaan fungsi tersebut tidak

dilakukan secara bebas. Penetapan setiap kebijakan harus dengan persetujuan

rakyat sehingga kebijakan yang dibuat benar-benar mencerminkan kehendak

rakyat. Untuk mengetahui fungsi suprastruktur politik lebih banyak,kita bisa

mengetahui dari pendapat Gabriel A. Almond, ahli poltik dari Amerika Serikat,

tentang beberapa fungsi suprastruktur politik berikut ini.

6
1. Membuat Undang-Undang (Rule Making)

2. Melaksanakan Undang-Undang (Rule Application)

3. Mengadili Pelaksanaan Undang-Undang (Rule Adjudication)

2.3 Infrastruktur Politik

Infrastruktur politik adalah lembaga politik atau mesin politik informasi

(sifatnya tidak resmi) yang beperan secara tidak langsung dalam pengambilan

kebijakan-kebijakan politik oleh suprastruktur politik. Infrastruktur politik ini

merupakan kekuatan yang berada dalam masyarakat. Meskipun sifatnya tidak

resmi dan tidak secara langsung memengaruhi kebijakan politik, kelompok ini pada

kenyataannya memliki kedudukan penting bagi keberlangsungan suatu

pemerintahan. Untuk menyampaikan aspirasinya infrastruktur politik dalam

masyarakat membentuk atau bergabung dalam kelompok-kelompok yang

nantinya akan membawa aspirasi mereka ke parlemen (legislatif). Infrastruktur

poltik sering disebut bangunan bawah, mesin politik informal, atau mesin politik riil

dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok. Kelompok tersebut

dibentuk atas dasar kesamaan sosial, ekonomi, kesamaan tujuan, serta kesamaan

lainnya. Adapun pengelompokan infrastruktur politik dalam kategori tertentu dapat

dilihat pada tabel berikut:

7
Tabel 1.1 Pengelompokan infrastruktur politik

No. Contoh Perilaku Keterangan

Kelompok berdasarkan kategori ini walapun

tidak tampak sebagai asosiasi, tetapi

memiliki kekuatan, minimal memberikan

dasar sikap mental kelompok tertentu


Berdasarkan persamaan
1. sehingga memiliki kekuatan untuk
sosial ekonomi.
perubahan secara cepat. Kelompok ini terdiri

atas golongan tani, golongan pekerja/buruh,

professional, kelas menengah, dan

inteligensia.

Berdasarkan perbedaan
Kelompok yang termasuk dalam kategori ini
cara, gaya, dan
adalah golongan anggota organisasi sosial
2. kesadaran akan adanya
nonpolitik, golongan agama, golongan
persamaan jenis-jenis
seniman, dan golongan media massa
tujuan.

Dalam kategori ini masyarakat satu sama

lain mengemban fungsi dan peranan politik


Berdasarkan kenyataan
tertentu. Kelompok yang termasuk dalam
3. dalam kehidupan politik
kategori ini antara lain partai politik,
rakyat.
golongan kepentingan, penekanan, tokoh

politik, dan media komunikasi politik.

Sumber: Ramdani (2019)

8
2.3.1 Fungsi Infrastruktur Politik

Infrastruktur politiksebagai lembaga yang mampu memengaruhi kebijakan

pemerintah memliki beberapa fungsi sebagai berikut.

1. Sebagai pendidikan politik untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat

dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem

politiknya. Sesuai dengan paham demokrasi atau kedaulatan rakyat, rakyat

harus mampu menjalankan tugas partisipasi.

2. Mempertemukan kepentingan yang beranekaragam dan nyata-nyata hidup

dalam masyarakat. Masyarakat mempunyai pandangan, pendapat, dan

kepentingan yang berbeda-beda tergantung pada keadaan atau lingkungan

yang mempengaruhinya. Pendapat, aspirasi, pandangan yang berbeda-beda

tersebut, diusahakan dapat ditampung dan digabung dengan aspirasi dan

pendapat yang senada.

3. Sebagai agregasi kepentingan, yaitu menyalurkan segala hasrat/aspirasi dan

pendapat masyarakat kepada pemegang kekuasaan atau pemegang

kekuasaan yang berwenang agar tuntutan atau dukungan menjadi perhatian

dan menjadi bagian dari keputusan politik.

4. Menyeleksi kepemimpinan dengan menyelenggarakan pemilihan pemimpin

atau calon pemimpin bagi masyarakat. Penyelenggaraan seleksi ini dilakukan

secara terencana dan teratur berdasarkan hukum kemasyarakatan dan norma

serta harapan masyarakat.

5. Sebagai komunikasi politik dengan menghubungkan pikiran politik yang hidup

dalam masyarakat, baik pikiran intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun

sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor pemerintah. Kelima fungsi

tersebut di atas sering disebut dengan nama fungsi input.

9
2.4 Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD 1945

Gambar 1.1 Sistem Ketatanegaraan


Sumber: Ramdani (2019)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai

konstitusi Indonesia mengatur keberadaan lembaga-lembaga negara mulai tugas,

fungsi, wewenang sampai pada susunan dan kedudukannya. Aturan dalam

konstitusi ini dijabarkan oleh undang-undang, yaitu dalam UU Nomor 42 Tahun

2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Mahkamah Agung, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Mahkamah

Konstitusi, UU Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, dan UU Nomor 15

Tahun 2004 tentang BPK, Kekuatan suprastruktur politik yang tergolong ke dalam

lembaga tinggi negara Indonesia adalah sebagai berikut:

10
2.4.1 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan lembaga tertinggi di

Negara Indonesia yang penetapan dan pemilihan anggotanya melalui pemilihan

umum (pemilu) legislative bersamaan dengan pemilihan langsung anggota Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR).

Tugas dan wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat terdapat dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tugas dan

wewenang MPR adalah sebagai berikut.

1. MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD.

2. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam

masa jabatannya.

3. Dalam hal terjadi kekosongan wakil presiden, selambat-lambatnya dalam

jangka waktu enam puluh hari, MPR menyelenggarakan sidang dalam

memilih wakil presiden dari dua calon yang diusulkan oleh presiden.

4. MPR melantik presiden dan/atau wakil presiden.

5. Jika presiden mangkat, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan

kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh wakil presiden

sampai habis masa jabatannya.

6. Jika presiden dan wakil presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak

dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan,

pelaksanaan tugas kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam

Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama. Selambat-lambatnya

tiga puluh hari setelah itu, MPR menyelenggarakan sidang untuk memilih

presiden dan wakil presiden dari dua pasangan calon presiden dan wakil

presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang

11
pasangan calon presiden dan wakil presidennya meraih suara terbanyak

pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai akhir masa

jabatannya.

2.4.2 Presiden

Presiden merupakan suatu nama jabatan resmi yang digunakan untuk

pimpinan suatu organisasi, perkumpulan, perusahaan, perguruan tinggi, atau

pimpinan suatu negara. Umumnya istilah presiden digunakan untuk seseorang

yang memimpin suatu acara atau rapat atau biasa disebut ketua. Namun istilah ini

secara keseluruhan terus berkembang menjadi istilah yang tujukan untuk

seseorang yang memiliki kekuasaan atau jabatan eksklusif. Secara lebih spesifik.

Istilah presiden lebih utama digunakan untuk menyebutkan nama kepala Negara

suatu negara yang menganut pemerintahan yang berbentuk Republik, baik dipilih

secara langsung maupun tak langsung. Tugas presiden sebagai kepala

pemerintahan yaitu:

1. Presiden Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-

Undang dasar.

2. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-

undang.

3. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden.

4. Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi,

kabupaten dan kota, provinsi dan kabupaten kota diatu dengan undang-

undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.

5. Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yangtelah disetujui

bertsama untuk menjadi undang-undang.

12
6. Rancangan undang-undang anggaran pendapat dan belanja negara diajukan

oleh presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan

dengan memperhatikan pertimabangan Dewan Perwakilan Daerah.

7. Anggota badan pemeriksaan keuangan dipilih oleh dewan perwakilan rakyat

dengan memperhatikan pertimbangan dewan perwakilan daerah dan

diresmikan oleh presiden.

8. Calon hakim agung diusulkan oleh komisi yudisial kepada dewan perwakilan

rakyat untuk mendapat persetujuan dan selanjutnya hakimagung ditetapkan

oleh presiden.

9. Anggota yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan

persetujuan dewan perwakilan rakyat.

10. Mahkamah konstitusi mempunyai Sembilan orang hakim konstitusi yang

ditetapkan oleh Presiden.

Tugas presiden sebagai kepala negara yaitu:

1. Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas kemiliteran yaittu Angkatan

Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

2. Presiden mengangkat duta dan konsul.

3. Presiden menerima dan menempatkan duta negara lain dengan

memperhatikan pertmbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

4. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduk untuk memeluk agamanya

masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.

5. Negara memperioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua

puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta anggaran

pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan

penyelenggaraan pendidikan nasional.

13
6. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah perdaban dunia

dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memlihara dan

mengembangkan nilai-nilai budayanya.

7. Negara menghormati dan memelihara Bahasa daerah sebagai kekayaan

budaya nasional.

8. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

9. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan

memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan

martabat kemanusiaan.

10. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan

dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

2.4.3 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat merupakan suatu lembaga yang dalam

hal ini memiliki kekuasaan legislatif di dalam Negara. UUNRI Tahun 1945 pasal 19

ayat 1,2 dan 3 menjelaskan bahwasanya anggota DPR dapat dipilih melalui

pemilihan umum. Susunan DPR dapat diatur menggunakan undang-undang dan

harus bersidang minimalnya satu kali dalam satu tahun. DPR atau Dewan

Perwakilan Daerah memiliki susunan tugas, fungsi, kedudukan dan kewajibannya

sebagai lembaga Negara.

Anggota DPR terdiri dari anggota politik yang telah dipilih dengan pemilihan

umum. Pasal 21 UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, didalamnya

menjelaskan bahwa kursi yang ada didalamnya ialah sebanyak 560 bangku yang

artinya hanya 560 orang yang dapat berada di tempat tersebut. Untuk masa

jabatan dari setiap anggota DPR ialah 5 tahun dan berakhir secara bersamaan

dimana anggota DPR yang baru mengucapkan janjinya sebagai anggota DPR

14
yang baru dengan panduan dari MK pada sidang paripurna. Tugas dan wewenang

DPR antara lain sebagai berikut:

1. Dewan perwakilan rakyat (DPR) memegang kekuasaan membentuk undang-

undang.

2. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat

dan Presiden untuk mendapatkan persetujuan bersama.

3. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan

undang-undang.

4. Rancangan undang-undang APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas

bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPRD.

5. Dewan Perwakilan rakyat “DPR” memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan

fungsi pengawasan.

2.4.4 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Badan Pemeriksa Keuangan atau disingkat dengan BPK adalah lembaga

tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang

memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. PBK masuk

dalam kategori lembaga yang mandiri dan bebas, pernyataan ini tercantum dalam

UUD 1945. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan tetap mempertimbangkan DPD

dan kemudian diresmikan oleh Presiden.

2.4.5 Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah agung atau sering disingkat dengan MA ialah sebuah lembaga

tertinggi didalam sistem tata negara Republik Indonesia dalam kekuasaan

kehakiman. Mahkamah agung merupakan sebuah lembaga tinggi yang

membawahi berbagai badan peradilan. Badan-badan peradilan tersebut antara

15
lain seperti peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer dan peradilan tata

usaha negara.

Di Negara Republik Indonesia ini, Mahkamah Agung merupakan lembaga

tinggi dalam kekuasaan kehakiman yang bersama dengan Mahkamah Konstitusi.

Lembaga tinggi negara di bidang kehakiman ini ialah salah satu lembaga yang

bebas dari berbagai macam cabang kekuasaan lembaga lainnya. Dengan

demikian maka Mahkamah Agung ini berdiri sendiri dan bebas dari intervensi

lembaga manapun. Tugas atau fungsi Mahkamah Agung ialah sebagai berikut.

1. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan di

semua lingkungan peradilan dalam menjalan kekuasaan kehakiman.

2. Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim di semua lingkungan

peradilan dalam menjalankan tugasnya.

3. Mengawasi dengan cermat semua perbuatan para hakim di semua lingkungan

peradilan.

4. Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi

peringatan, teguran dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat

tersendiri, maupun dengan surat edaran.

Wewenang Mahkamah Agung “dalam lingkungan peradilan” ialah sebagai

berikut:

1. Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, “terhadap putusan Pengadilan

Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir dari semua Lingkungan Peradilan”.

2. Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan mengadili.

3. Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan

Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

16
4. Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di

bawah undang-undang.

5. Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis

peradilan dari semua Lingkungan Peradilan.

6. Memberi petunjuka, teguran atau peringatan yang dipandang perlu kepada

Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan, dengan tidak mengurangi

kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.

7. Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat

pertama dan terakhir atas putusan Pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap.

2.4.6 Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, sedangkan peran MK penting dalam mengharmoniskan hubungan

antar lembaga negara yang sering berbenturan. Untuk menjamin akuntabilitas

putusannya, hakim MK perlu dilengkapi kelompok ahli yang berfungsi memberikan

wawasan dan pertimbangan bagi MK. Banyaknya lembaga negara baru yang

muncul pasca reformasi menimbulkan konflik antar lembaga yang mengganggu

penyelenggaraan negara. Konflik antar lembaga negara sebenarnya dapat

diarahkan menjadi sesuatu yang konstruktif bagi perkembangan demokrasi pada

masa depan. Berikut tugas dan wewenang Mahkamah Konstitusi:

1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

17
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya

diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

3. Memutus pembubaran partai politik.

4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

2.4.7 Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial (KY) adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berwenang

mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam

rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku

hakim. Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan

dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh

kekuasaan lainnya. Komisi Yudisial bertanggung jawab kepada publik melalui

DPR, dengan cara menerbitkan laporan tahunan dan membuka akses informasi

secara lengkap dan akurat. Tugas atau wewenang Komisi Yudisial ialah sebagai

berikut:

1. Melakukan pendaftaran calon hakim agung.

2. Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung.

3. Menetapkan calon hakim agung.

4. Mengajukan calon hakim agung ke DPR.

5. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah

Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan.

6. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku

hakim.

18
7. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH)

bersama-sama dengan Mahkamah Agung.

8. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman

Perilaku Hakim (KEPPH).

2.4.8 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah sebuah lembaga negara yang

anggotanya dipilih secara langsung oleh rakyat untuk mewakili daerah. Salah satu

gagasan lahirnya DPD adalah untuk meningkatkan keikutsertaan daerah terhadap

jalannya politik dan pengelolaan negara. Dengan demikian, DPD dapat pula

dipandang sebagai koreksi atau penyempurnaan sistem utusan daerah di MPR

(menurut ketentuan pasal 2 ayat (1) UUD 1945 sebelum perubahan).

DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan

umum. Anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak empat orang.

Jumlah anggota DPD tidak boleh lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR.

Adapun peresmian keanggotaan DPD sekaligus peresmian keanggotaan MPR

yang ditetapkan satu naskah dalam keputusan presiden. Tugas dan wewenang

antara lain yaitu:

1. Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Perwakilan Rakyat

rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,

hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta

penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya

ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat

dan daerah.

2. Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-undang yang

berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;

19
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber

daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan

pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepada Dewan

Perwakilan Rakyat atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan

pajak, pendidikan, dan agama.

3. Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan

undang-undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan

penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber

daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran

pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan dan agama serta

menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat

sebagai bahan pertimbangan untuk ditindak lanjuti.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sesuai dari pembahasan dalam makalah ini dapat disimpulkan sebagai

berikut:

3.1.1 Infrastrutrur adalah mesin politik dalam negara yang memliki pengaruh

secara langsung terhadap pembuatan keputusan politik negara seperti

melakukan perubahan undang-undang dasar, pembuatan undang-undang

serta pembuatan keputusan politik lainnya yang berlaku umum dan

memaksa bagi kehidupan bernegara.

3.1.2 Suprastrutur adalah kekuatan politik negara yang memiliki wewenang dan

pengaruh secara langsung dalam pembuatan kebijakan publik. Berdasarkan

wewenang dan pengaruhnya, suprastruktur politik dapat diartikan sebagai

mesin politik dalam negara yang memliki pengaruh secara langsung

terhadap pembuatan keputusan politik negara seperti melakukan perubahan

undang-undang dasar, pembuatan undang-undang serta pembuatan

keputusan politik lainnya yang berlaku umum dan memaksa bagi kehidupan

bernegara.

3.1.3 Lembaga-lembaga politik yang ada di Indonesia meliputi Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA),

Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY) dan Dewan Perwakilan

Daerah (DPD).

21
DAFTAR PUSTAKA

Dunia. 2019. Contoh Suprastruktur Politik (Online),

(https://duniapendidikan.co.id/contoh-suprastruktur-politik/, Diakses pada

25 Agustus 2019).

Hana Masita. 2019. Macam-macam Infrastruktur Politik (Online),

(https://guruppkn.com/macam-macam-infrastruktur-politik, Diakses pada

25 Agustus 2019).

Muamalat. 2019. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik (Online),

(https://muamala.net/suprastruktur-dan-infrastruktur-politik, Diakses pada 25

Agustus 2019).

Real Ramdani. 2019. Pengertian Supratruktur dan Infrastruktur Politik Indonesia

Hal.1-14 (Online), (https://www.academia.edu/35271456/Makalah_PKN,

Diakses pada 8 Agustus 2019).

Real Ramdani. 2019. Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut

UUD NRI Tahun 1945 Hal.17-34 (Online),

(https://www.academia.edu/35271456/Makalah_PKN, Diakses pada 8

Agustus 2019).

22

Anda mungkin juga menyukai