Anda di halaman 1dari 5

Etika Profesi Polisi

Adanya etika dalam sebauh profesi mempunyi peran yang penting, karena dengan
adanya etika segala profesi akan dijalankan dengan baik. 1 Sedang kaitannya dengan polisi,
polisi merupakan salah satu bagian dari penegak hukum. Dan diketahui bahwa negara kita
adalah negara hukum, maka untuk dapat menjalankan negara ini dengan baik, perlu adanya
sebuah kode etik atau etika dari profesi-profesi hukum itu sendiri, salah satunya yaitu polisi.

Polisi memiliki arti dalam KBBI yaitu badan pemerintah yang bertuugas memelihara
kemanan dan ketertiban umum, termasuk menangkap pelanggar undang-undang dan
melakukan tindakan sejenis.2 Dari paparan pengertian tersebut, untuk dapat menjalankan
tugas dan wewenangnya dengan baik, maka polisi harus mematuhi kode etik yang ada,
menginngat polisi tugasnya berkaitan dengan masyarakat, pemerintah dan hukum, untuk itu
sebisa mungkin etika profesi itu harus ada.

Dalam Praturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No 7 Tahun 2022 Tentang Kode Etik
Profesi, Kepolisian Indonesia memeliki empat bagian kode etik, yang meliputi:3

1. Etika Kenegaraan
Setiap Pejabat Polri dalam Etika Kenegaraan wajib:
a. Setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
b. Menjaga keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan da
ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan,
pengayoman dan pelayanan masyarakat serta terbinanya ketentraman masyarakat
dengan menjunjung tinggi HAM.
c. Menjaga terpeliharanya keutuhan wilayah NKRI.
d. Menjaga terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjunjung tinggi
kebinekatunggalikaan dan toleransi terhadap kemajemukan suku, bahasa, ras dan
agama.
e. Mengutamakan kepentingan bangsa dan NKRI daripada kepentingan pribadi,
seseorang dan atau golongan.

1
Fajlurrahman Jurdi, Etika Profesi Hukum. (Jakarta: KENCANA, 2022) h. 65
2
KBBI Web.id
3
PUSDIKMIN POLRI, Perpol Negara Republik Indonesia No 7 Tahun 2022 Tentang Kode Etik Profesi dan Komisi
Kode Etik Kepolisian NRI
f. Memelihara dan menjaga kehormatan bendera negra sang merah putih, bahasa
Indonesia, lambang negara Garuda Pncasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
g. Membangun kerjasama dengan sesama pejabat penyelenggara negara dan pejabat
negara dalam pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggungjawab.
h. Bersikap netral dalam kehidupan politik
i. Medukung dan mengamankan kebjakan pemerintah.
2. Etika Kelembagaan
Dalam etika kelembagaan, setiap polri wajib:
a. Setia kepada polri sebagai pengabdian kepada masyarrakat, bangsa dan negara
dengan memedomani dan menjunjung tinggi Tribrata dan Catur Prasetya;
b. Menjaga dan meningkatkan citra, solidaritas, kredibilitas, reptasi dan kehormatan
Polri;
c. Menjalankan tugas, wewenang dan tanggungjawab secara profesional dan
prosedural;
d. Melaksanakan eprintah kedinasan dan menyelesaikan tugas, wewenang dan
tanggungjawab denga saksama dan penuh rasa tanggung jawab;
e. Mematuhi hierarki atasan dalam pelaksanaan tugas, wewenang dan tangggung jawab
f. Memegang teguh rahasia yang menurut sifatnya atau menurut perintah kedinasan
harus dirahasiakan;
g. Menampilkan sikap kepemimpinan melalui keteladanan, ketaatan pada hukum,
kejujuran, keadilan serta menghormati dan menjunjung tinggi HAM dalam
melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab.
h. Menyampaikan pendapat dengan cara sopan dan santun dan menghargai perbedaan
pendapat pada saat pelaksanaan rapat, sidang atau pertemuan yang bersifat
kedinasan.
i. Mematuhi dan menaati hasil keputusan yang telah disepakati dalam rapat, sidang atau
pertemuan yang bersifat kedinasan;
j. Mengutamakan kesetaraan dan keadilan gender dalam melaksanakan tugas,
wewenang dan tanggungjawab
k. Mendahuuan peran, tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
l. Menjaga, mengamankan dan merawat senjata api, barang bergerak dan atau barang
tida berberak milik Polri yang dipercayakan kepadanya;
m. Menghargai dan menghormati dalam melaksanakan tugas, wewenang dan
tanggungjawab;
n. Bekerja sama dalam menigkatkan kinerja Polri;
o. Melaporkan setiap pelanggaran KEPP atau disiplin atau tindak pidana yang
dilakukan oleh pegawai negeri dan plri, yang dilihat, dialami atau diketahui secara
langsung kepada pejabat yang berwenang;
p. Menunjukan rasa kesetiakawanan dengan menjunjung tinggi prinsip saling
menghormati; dan
q. Melindungi dan memberikan pertolongan kepada sesama dalam melaksanakan tugas,
wewenang dan tangungjawab.
3. Etika Kemasyarakatan
Setiap pejabat Polri dan Etika Kemasyarakatan wajib:
a. Menghormati harkat dan martabat manusia berdasarkan prinsip dasar hak asasi
manusia
b. Menjunjung tinggi prinsip kesetaraan bai setiap warga negara di hadapan hukum;
c. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat, tepat, mudah, nyaman,
transparan dan akuntabel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan:
d. Melakukan tindakan pertama keplisian sebagaimana yang mewajibkan dalam tugas
wewenang dan tanggungjawab kepolisian, baik sedang bertugas maupun di luar
tugas:
e. Memberikan pelayaan informasi informasi publik kepada masyaraat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undang;
f. Menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran, keadilan dan menjaga kehormatan dalam
berhubungan dengan masyaraat;
g. Melaksanakan moderasi beragama berupa sikap atau cara pandang perilaku beragama
yang moderat, toleran, menghargai perbedaan agama dan selalu mewujudkan
kemaslahatan bersama.
4. Etika Kepribadian
Setiap pejabat Polri dalam etika kepribadian, wajib:
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
b. Bertanggungjawab, jujur, disiplin, bekerja sama, adil, peduli, responsif, tegas dan
humanis;
c. Menaati norma-norma
d. Menjaga dan memelihara kehidupan berkeluarga bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara secara santun
e. Melaksanakan tugas kenegaraan, kelembagaan dan kemasyarakatn dengan niat
tulus/ikhlas, sebagai wujud nyata amal ibadah, dan
f. Menjaga sopan satun dan etika dalam pergaulan dan penggunaan saran media sosial
dan media lainnya.

Dengan adanya kode yang etik yang telah dipaparkan, seorang polisi tentunya mempunyai
wewenang umum, yang mana dijelaskan dalam pasal 15 ayat (1) UU No. 2 Tahu 2002
tentang Kepolisian, diantaranya:4

1. Menerima laporan dan pengaduan dari masyarakat


2. Memantu menyelesaikan perselisihan warga yang dapat menganggu ketertiban umum
3. Mencegah dan menanggulangi penyakit masyarakat
4. Mengawasi aliran yang berpotensi menyebabkan perpecahan atau mengancam persatuan
dan kesatuan bangsa
5. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam wilayah administratif kepolisian
6. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan pencegahan kepolisian
7. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian
8. Mengambil sidik jari, identitas, dan foto seseorang
9. Mencari keteranga dan barang bukti
10. Menyelenggarakan pusat informasi kriminal nasional
11. Mengeluarkan surat izin dan keteranga yang diperlkan untuk pelayanan masyarrakat
12. Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang, pelaksanaan putusan pengadilan,
kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat
13. Menerima dan menyimpan barang temuan sementara.

Pada intinya, polisi memiliki tugas pokok yitu memeliara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman dan bantuan
kepada masyarakat.

Sesuai dengan tujuan polisi yaitu menjamin ketertiban, penegakan hukum serta
keamanan dan kesejahteraan mayarakat, maka dari itu seorang polisi harus melaksanakan
wewenangnya dengan baik dan mematuhi kode etik yang ada. Da untuk dpatvmeningkatkan
pelayanan hukum kepada masyarakat maka harusnya polisi bersikap transparansi,

4
www.bphn.go.id UU RI No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian RI Pasal 15 ayat (1)
akuntabilitas, kondisional, Partisipatif, kesamaan hak serta keseimbangan hak dan kewajiban.
Dengan adanya sikap-sikap tersebut tentu mengurangi keluhan atau kritikan masyarakat
terhadap polisi, karena kinerja yang seharusnya dilakukan itu, dilaksanakan secara
maksimal.5

Apabila seorang polisi dalam menjalankan tugasnya melakukan sebauh pelanggaran


kode etik yang telak dipaparkan, maka juga akan berlaku sanksi atas pelanggaran tersebut.
Adapun sanksi yang didapat bisa berupa sanksi etika dan sanksi administratif. Berdasarkan
pasal 108 Perpol No. 7 Tahun 2022, sanksi etika meliputi:6

1. Perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela


2. Kewajiban penlanggar untuk meminta maaf secara lisan di hadapan sidang KKEP dan
secara tertulis kepada pimpinan Polri dan pihak yang dirugikan
3. Kewajiban pelanggar untuk mengikuti pembinaan rohani, mental dan pengetahuan
profesi selama I bulan.

Adapun sanksi administratif dapat berupa:

1. Mutasi bersifat demosi paling singkat 1 tahun


2. Penndaan kenaikan pangkat paling singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun
3. Penundaan pendidikan paling singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun
4. Penempatan pada tempat khusus paling lama 30 har kerja
5. PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat.

Dengan adanya sanksi bagi Polisi apabila meanggar kode etik yang ada, maka diharapkan
pelanggaran pelanggara tidak akan terus berjalan sehingga para penegak hukum
melaksanakan tugasnya sesuai dengan wewenangnya dengan baik, tidak justru penak hukum
yang mendapat hukuman.

5
Cindy Destiani dkk. Etika Profesi Polisi epublik Indonesia SebagaiPerangkat Penegak Hukum dan Pelayanan
Pubik. Jurna Pengabdian West Science. Vol. 02. No. 06. 2023. Hlm. 433
6
PERPOL No. 7 Tahun 2022 Pasal 107-109

Anda mungkin juga menyukai