Anda di halaman 1dari 14

KEJAKSASAN

NAMA KELOMPOK
01
ADI KURNIAWAN
02
BIMA MAULANA AHMAD

03 DANIEL TEGAR BAYU S

04
DIANA NAFA AISA

05 DINARA PUTRI SYARIFAT

06 RISKA YULISTIAWATI

07 YUNITA SUKMA LESTARI


KEJAKSAAN

01 PENGERTIAN 04 PERAN

02 MACAM MACAM 05 DASAR HUKUM

03 TUGAS DAN WEWENANG


06 CONTOH KASUS PELANGGARAN
PENGERTIAN
Kejaksaan Republik Indonesia Adalah lembaga pemerin-
tahan yang melasanakan kekuasaan Negara secara merdeka
terutama pelaksanaan tugas dan kewenangan di bidang pe-
nuntutan dan pelaksanaan tugas dan kewenangan di bidang
penyidikan dan penuntutan perkara tindak pidana korupsi
dan pelanggaran HAM berat serta kewenangan lain
berdasarkan UU .

Didirikan : 22 Juli 1960


Dasar Hukum : UU Nomor 16
tahun 2004
MACAM MACAM

KEJAKSAAN KEJAKSAAN KEJAKSAAN


NEGERI TINGGI AGUNG

Yang berada di
tingkat Kabu- Di tingkat
Di tingkat Pusat
paten/kota yang Provinsi yang di
yang di pimpin
di pimpin oleh pimpin oleh
oleh seorang
seorang kepala kepala kejak-
Jaksa Agung
kejaksaan saan tinggi
negeri
TUGAS DAN WEWENANG

melaksanakan penetapan hakim melakukan pengawasan terhadap


dan putusan pengadilan yang pelaksanaan putusan pidana
telah memperoleh kekuatan bersyarat, putusan pidana pen-
hukum tetap gawasan, dan keputusan lepas
bersyarat

melakukan penyidikan terhadap melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk pengawasan aliran kepercayaan
tindak pidana tertentu itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan yang dapat membahayakan
sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang
berdasarkan undang- undang masyarakat dan negara.
dalam pelaksanaannya dikoordinasikan
.
dengan penyidik.
.
3 BIDANG KEJAKSAAN
a. Di bidang pidana c. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum
1.Kejaksaan berhak untuk melakukan penuntutan. 1.Kejaksaan berhak untuk meningkatan kesadaran
2.Kejaksaan juga bisa melakukan ketetapan hakim masyarakat terhadap hukum yang berlaku.
dan juga keputusan pengadilan. 2.Kejaksaan bisa melakukan pengamanan
3. Melakukan pengawasan pada pelaksanaan putu- terhadap kebijakan penegakan hukum
3.Kejaksaan berhak untuk melakukan pengawasan
san pidana bersyarat, putusan pidana pen-
terhadap peredaran barang cetak.
gawasan, dan juga keputusan lepas bersyarat. 4.Pencegahan penyalahgunaan dan penodaan
agama secara langsung maupun tidak langsung.

b. Di bidang perdata dan tata usaha negara

Kejaksaan memiliki kekuasaan khusus yang bisa digunakan


untuk melakukan tindakan atas nama pemerintah atau negara
di dalam atau di luar pengadilan.
Mengutip dari situs Kejaksaan Republik Indonesia, kejaksaan
memegang peranan penting dalam penegakan hukum di Indone-
sia, karena posisinya sebagai lembaga penegakan hukum dan
keadilan. Peran kejaksaan di antaranya menegakkan supremasi
hukum, perlindungan kepentingan umum atau masyarakat,
penegakan hak asasi manusia serta pemberantasan Korupsi, Ko-
lusi dan Nepotisme atau KKN. Secara khusus, Kejaksaan
Republik Indonesia merupakan lembaga yang menjalankan PERAN
kekuasaan negara di bidang penuntutan. Kejaksaan juga
berperan sebagai satu-satunya instansi pelaksana putusan pi-
dana atau executive ambteenar. Kejaksaan Republik Indonesia
juga bisa berperan dalam ranah hukum perdata dan tata usaha
negara. Artinya kejaksaan bisa mewakili pemerintah dalam
ranah perkara perdata serta tata usaha negara, sebagai
Jaksa Pengacara Negara. Untuk tugas dan wewenang, semuanya
disesuaikan dengan undang-undang yang berlaku.
DASAR HUKUM
UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia juga mengisyaratkan
bahwa lembaga Kejaksaan berada pada
posisi sentral dengan peran strategis dalam
pemantapan ketahanan bangsa.
1. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan Infor-
masi Hukum Nasional;
2. 2. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-038/AJA/09/2011tanggal
23 September 2011 tentang Pengelolaan Perpustakaan Hukum dan Dokumentasi
Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia;
3. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : 02 Tahun 2013 tentang Standarisasi
Pengelolaan Teknis Dokumentasi dan Informasi Hukum.
KASUS PENYUAPAN
Feri Agus Setyawan , CNN Indonesia, Sabtu, 10/06/2017 17:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia — Penangkapan Kepala Seksi III Intel Kejaksaan Tinggi Bengkulu Parlin
Purba oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menambah daftar hitam anggota Korps Adhyaksa
Jauh sebelum Parlin sudah ada jaksa yang tertangkap basah terima suap. Sementara Jaksa Agung
Muhammad Prasetyo hanya bisa mengapresiasi KPK. “(Penangkapan Jaksa Parlin) sebenarnya tidak
bisa dijelaskan secara sederhana, itu merupakan kombinasi berbagai hal, jadi tidak bisa hanya jaksa
agung atau jamwas mengatakan mengapresiasi KPK karena melakukan penangkapan,” kata Komisioner
Komisi Kejaksaan, Ferdinand T. Andi Lolo saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Jumat (9/6).
KASUS PENYUAPAN
Arlin ditangkap usai menerima suap dari pejabat pembuat komitmen di Balai Wilayah Sungai Sumatera
VII Bengkulu, Amin Anwari dan Direktur PT Mukomuko Putra Selatan Manjuto, Murni Suhardi. Nilai
suap yang diterima Parlin diduga sebesar RP160 juta. Sebanyak Rp10 juta diamankan setelah operasi
tangkap tangan (OTT), sementara Rp150 juta telah diberikan lebih awal. Merunut ke belakang,
penangkapan jaksa Urip Tri Gunawan merupakan kasus yang cukup mengejutkan pada Februari 2008
silam. Dalam bekas jaksa yang telah dipidana itu, Urip menerima suap US$660 ribu dari pengusaha
Artalyta Suryani. Suap itu terkait penanganan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
yang diterima Sjamsul Nursalim. Urip merupakan ketua tim jaksa yang menyelidiki kasus itu.
Kamu
Thank you

Anda mungkin juga menyukai