Anda di halaman 1dari 16

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


POLRES PANGKALPINANG

STANDAR PELAYANAN
Tentang
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU (SPKT)

POLRES PANGKALPINANG
KEPUTUSAN KAPOLRES PANGKALPINANG
NOMOR : KEP / / VII / 2022

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
POLRES PANGKALPINANG

STANDAR PELAYANAN
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU (SPKT)
POLRES PANGKALPINANG
I. PENDAHULUAN

Keterbukaan informasi publik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor


25 Tahun 2009 tentang komponen Standar Pelayanan bahwa dalam penyusunan
penetapan Standar Pelayanan Publik wajib dilakukan dengan mengikut sertakan
masyarakat dan pihak –Pihak terkait dengan tujuan untuk menyelaraskan kemampuan
penyelenggara pelayanan sesuai dengan kebutuhan/ kepentingan masyarakat
dengan menyesuaikan kondisi lingkungan, guna
mengefektifkan penyelenggara pelayanan yang berkualitas. Demi membangun
kesepakatan, kompromi antara harapan masyarakat dan kesanggupan
penyelenggara pelayanan, terutama menyangkut kemampuan yang dimiliki oleh setiap
penyelenggara pelayanan sehingga badan publik dapat menyediakan pelayanan informasi
yang cepat, mudah, tepat, transparan dan akuntabel kepada pemohon informasi.

Bahwa seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga Negara dan penduduk tentang
peningkatan pelayanan publik, dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik maka
Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa memberikan pelayanan secara prima
untuk membangun kepercayaan masyarakat khususnya pelayanan Sentra Pelayanan
Kepolisian Terpadu (SPKT) mulai dari tingkat Polsek jajaran sampai dengan Polres dalam
lingkup Wilayah Hukum Polres Pangkalpinang.

Untuk memberikan pelayanan publik secara maksimal kepada masyarakat, yang


berorientasi terhadap terwujudnya pelayanan publik yang prima dan excellent sesuai
dengan program unggulan Kapolri yaitu PROMOTER (Profesional, Modern dan
Terpercaya), maka Polres Pangkalpinang menerapkan Standar Pelayanan dalam
menyelenggarakan pelayanan dasar dengan tujuan peningkatan pelayanan
prima secara profesional dan proporsional dengan proses yang modern sehingga dapat
secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat umum demi terwujudnya suatu
pelayanan prima menuju Good Governance.

II. STANDAR PELAYANAN

A. JENIS PELAYANAN : SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU (SPKT)

NO KOMPONEN URAIAN

I II III
1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang Pelayanan Publik dan Sarana Prasarana;

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7


Tahun 2009 Tentang Sistem Laporan Gangguan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat;

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor


12 Tahun 2009 Tentang Penerimaan Laporan Polisi;

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor


23 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi Pada Tingkat Resor
dan Sektor;

Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Tentang


Penjabaran program kerja Aklerasi Transformasi Polri menuju
Polri yang Mandiri, Profesional dan dipercaya Masyarakat;

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014, tentang Standar
Pelayanan dan Maklumat Pelayanan;

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014, tentang Survei
Kepuasan Masyarakat;Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor : 24 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Pengaduan;

2. Persyaratan a. Membuat Laporan Polisi model A adalah Laporan Polisi yang


Pelayanan dibuat oleh anggota Polri yang mengalami, mengetahui atau
menemukan langsung peristiwa yang terjadi;

b. Laporan atau aduan masyarakat jika :


1. Laporan dari masyarakat yang diduga merupakan Tindak
pidana maka :
a) Membuat laporan Polisi model B adalah Laporan Polisi yang
dilaporan / pengaduan yang diterima dari masyarakat Baik
Melalui Call Center 110, Datang Langsung Ke SPKT, atau
Media Lainnya:
1) Membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP);
2) Masyarakat diarahkan ke Piket Reskrim (Reskrim Um,
Reskrim Sus, Resnarkoba) kemudian Dilakukan gelar
perkara diruang konseling oleh piket Sat Reskrim, bila
laporan pengaduan tersebut ada unsur Tindak Pidana
kemudian dibuatkan rekomendasi yang selanjutnya
dibuatkan Laporan Polisi oleh Perugas Pelaporan SPKT;
3) Dilakukan TPTKP jika pengaduan dari Masyarakat
tersebut adalah tindak pidana;
4) Membuat surat pengantar Visum Et Refertum ke Rumah
Sakit, jika dalam pengaduan tersebut ada Korban
Kekerasan;
5) Penerbitan Surat Tanda Laporan Kepolisian.

2. Laporan yang bukan merupakan Tindak Pidana maka petugas


pelayanan membuat Laporan Polisi model C (bentuk Laporan
Polisi untuk kehilangan / kerusakan barang / surat), Surat
Keterangan :
a) Membawa Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP);
b) Pelapor membawa surat pengantar dari desa /
kelurahan;
c) Surat yang hilang tersebut di iklankan sebanyak 2x di
media masa (Untuk Surat Berharga);
d) Surat Keterangan minimal 3 Perbankan atau Jasa Keuangan
yang menyatakan Surat Tersebut tidak digadaikan (Untuk
Surat Berharga);
e) Surat pernyataan Kuasa diatas Materai (Untuk Surat
Berharga);
f) Surat pernyataan tidak sengketa diketahui oleh kepala
desa/lurah(Untuk Surat Berharga);
Sistem
Mekanisme g) Contoh surat Berharga berupa :
3.
dan Prosedur -Sertifikat Tanah
-Akte Jual Beli
-Bpkb
-dan surat berharga lainnya.
a. Menerima Laporan / Pengaduan dari Masyarakat :
1. Datang Langsung Ke SPKT;
2. Melalui Call Center 110;
3. Media komunikasi Lainnya.
b. Melayani dengan Senyum, Sapa Salam serta berperilaku yang
simpatik dan bersahabat;
c. Menerima Informasi maupun Konsultasi
d. Menganalisa Laporan / Pengaduan dari Masyarakat berkaitan
dengan Keterangan dan Barang Bukti yang selanjutnya dibuatkan
4. Jangka Waktu
Rekomendasi ke Sat Reskrim;
1. Dibuatkan Laporan Polisi diterima dan dibuatkan Surat
Tanda Laporan
5. Biaya/ tarif
2. Tidak dibuatkan Laporan dan dijelaskan kepada Pelapor
bahwa Laporannya belum cukup buktin ataupun bukan
tindak pidana
6. Produk e. Mencatat Laporan yang Masuk dalam Buku Register Laporan
Pelayanan Polisi.

5 s/d 10 menit Untuk Laporan Kehilangan


10 s/d 20 Menit Untuk Laporan Tindak Pidana

a. Biaya Pembuatan Laporan Polisi GRATIS (Tidak Dipungut Biaya).

a. Laporan Polisi Model A (Laporan Polisi Yang dilaporkan Oleh


Personil Polri / Tindak Pidana Yang diketemukan Personil Polri);
b. Laporan Polisi Model B (Laporan Polisi yang dilaporkan
Masyarakat Berkaitan dengan Tindak Pidana);
c. Laporan Polisi Model C (Laporan Kehilangan)
d. Laporan Polisi Gangguan
e. Laporan Polisi Bencana
7. Sarana f. Laporan Polisi Pelanggaran
Prasarana g. Surat Lapor Diri
h. Surat Ijin Jalan
i. Surat Keterangan Catatan Kepolisian
j. Sidik Jari
k. Surat Ijin Keramaian

Tersedianya :

a. Lahan Parkir bagi Masyarakat Yang Melapor.


b. Loket dan Ruang tunggu/ ruang pelayanan (prioritas Mabes Polri/
Polda/ Polres/ polsek)
c. Anjungan Informasi Teknologi (Prioritas Mabes Polri)
d. Komputer, Printer, scanner, camera, alat sidik jari elektronik (finger
print), alat tanda tangan elektronik, alat E-KTp Reider dan alat baca
kode batang (Barcode).
e. Kursi / Meja
f. Telepon / Faximile
g. Alat tulis Kantor
h. Informasi Tarif
i. Informasi Persyaratan Pembuatan SKCK
j. TV di ruang pelayanan
8. Kompetensi k. Penyediaan air minum
Pelaksana l. Penyediaan ruang ibu menyusui
m. Penyediaan sarana tempat ibadah (mushollah)
n. Penyediaan Kantin
o. Kotak/sarana pengaduan dan indeks kepuasan masyarakat
p. Akses Toilet
q. Akses ruang sidik jari
r. Kotak P3K
9. Pengawas s. Nomor Antrian
Internal
a. Perwira / Brigadir / PNS.
b. Memahami Peraturan perUndang Undangan yang berlaku
c. Mampu Mengoperasionalkan Komputer dan memahami sistem
d. Mampu bekerjasama dalam Tim
e. Berpenampilan rapi
f. Memiliki dik polri dan pelatihan dibidangnya.
10. Penanganan
Pengaduan, a. Dilakukan oleh Seksi Pengawasan
Saran dan b. Dilakukan oleh Seksi Profesi dan Pengamanan
Masukan c. Dilakukan oleh atasan lansung
d. Dilaksanakan secara kontinyu
e. Konsisten dalam memberikan teguran / sanksi dan reward /
penghargaan

Jumlah
11. Pelaksana a) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Pangkalpinang
melalui :

1. Kotak Saran / pengaduan


2. Pelayanan pengaduan Propam Polres Pangkalpinang 3.
Telepon/ Fax : ------------
Jaminan
4. SMS / HP/ WA :------------
12. Pelayanan
5. Email : polrespangkalpinangspkt@gmail.com
6. Facebook : SPKT Polres Pangkalpinang
a. Petugas Pelayanan Sentra Pelayanan Kepolisian Sebanyak 13
(Tiga Belas) Orang;
b. Petugas Pelayanan Surat Catatan Kepolisian (SKCK) Sebanyak 4
(Empat) Orang;
c. Petugas Pelayanan Pembuatan Kartu Sidik Jari Sebanyak 4
(Empat) Orang;

Setiap personil polri khususnya petugas Sentra Pelayanan Kepolisian


Terpadu (SPKT) wajib memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
cepat, tepat, mudah, nyaman, transparan dan akuntabel berdasarkan
ketentuan Perundang-undangan.
Jaminan
13. keamanan dan
Setiap Anggota Polri dilarang menerima suap, mengeluarkan ucapan,
keselamatan
isyarat serta keuntungan pribadi dalam memberikan pelayanan kepada
pelayanan
masyarakat.

Demi menjaga kualitas dan kuantitas dalam proses layanan dan produk
Evaluasi
layanan dengan didukung oleh petugas yang berkompeten
14. Kinerja dibidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,
Pelaksana sigap, sopan dan santun.

1. Keamanan produk Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu


(SPKT), yaitu Laporan Yang dibuat dibubuhi tanda tangan
serta cap basah sehingga dijamin keaslianya.
15. Motto 2. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat
diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap.

16. Maklumat Evaluasi Kinerja Pelayanan dilakukan melalui pengukuran kinerja


Pelayanan dengan parameter kompetensi, melakukan pemeriksaan secara
rutin (penelitian/survei internal/eksternal) sehingga dapat
mengevaluasi kinerja pelaksana sesuai dengan absensi kehadiran
petugas dengantepatwaktudanprofessionaldalam
melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya.

“ Transparan, procedural dan professional tekad pelayananku


keakuratan catatan diri pemohon tujuan utamaku”

Dengan Ini Kami Menyatakan sanggup melaksanakan pelayanan


sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan, apabila
tidak menepati janji ini kami siap menerima sangsi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PANGKALPINANG, JULI 2022


KEPALA KEPOLISIAN POLRES PANGKALPINANG

DWI BUDI MURTIONO, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP. 80031093
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KEP BANGKA BELITUNG POLRES
PANGKALPINANG

LAMPIRAN STANDAR PELAYANAN SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN


TERPADU (SPKT)
POLRES PANGKALPINANG

I. PERSYARATAN
II. SISTEM MEKANISME PROSEDUR

III. JANGKA WAKTU PELAYANAN


IV. BIAYA / TARIF
V. PRODUK LAYANAN

LAPORAN POLISI MODEL A LAPORAN POLISI MODEL B LAPORAN POLISI MODEL C

STTLP/LP-B
( Surat Tanda Bukti Lapor )
VI. DASAR HUKUM

VII. STRUKTUR ORGANISASI


VIII. SARANA DAN PRASARANA

1. Ruang pelayanan
- Data mekanisme pelayanan SPKT.
- Maklumat dan Janji pelayanan .
- Meja dan kursi tamu 1 set dan kursi tunggu 4 set.
- Tulisan memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.
- Alat pengukur suhu tubuh 1 buah.
- Alat-alat pembersih lantai dan hensinitaizer.
- Sarung tangan karet dan masker untuk personil.
- Ruang pelayanan yang sejuk dan ber AC.
- Ruang Untuk Ibu Menyusui
- 1 unit komputer dan printer serta wifi.
- Parkir disabilitas
- Kotak Saran
2. Ruang Istirahat dan Konseling
- 1 set meja kursi Untuk Konseling
- 1 set palbet / tempat tidur.
- 4 Unit Body sistem.
- Kamar Mandi serta 2 Toilet di lengkapi sabun dan alat pembersih lainya.

3. Kendaraan Oprasional
- 1 Unit kendaraan Roda 4 jenis AFP Nopol. XXVIII / 2003-29 ber AC
bertuliskan : POLISI Melindungi, Mengayomi dan Melayani Masyarakat.

PARKIR KENDARAAN R2 DAN R4


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
POLRES PANGKALPINANG

( SOP)
STANDART PELAYANAN PROSEDUR
DALAM SUASANA PANDEMIK COVID 19
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU (SPKT)
POLRES PANGKALPINANG
Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan Polri yang Transparan kepada masyarakat

maksud dengan ini di umumkan sebagai berikut:

1. Anggota SPKT dalam kondisi sehat saat bertugas ( Sudah di vaksin dan tes swab).

2. Menggunakan pakaian berlengan panjang dan periksa tubuh dengan termometer disetiap pintu
masuk baik anggota maupun tamu / masyarakat yang datang.

3. Wajib sesuai prokes / menggunakan masker, facesheild, dan sarung tangan apabila berada
di TKP tertentu.

4. Menjaga jarak/ physical distancing minimal 1 ( satu ) Meter.

5. Apabila anggota harus melakukan kontak fisik dengan masyarakat, segera mencuci
tangan sabun dan air mengalir atau menggunakan Handsanitizer.

6. Pulang bertugas jangan lansung bersentuhan dengan anggota keluarga sebelum


membersihkan diri ( Mandi dan menggantikan pakaian kerja).

7. Setiap anggota selalu menjaga kebugaran tubuh dan mengkonsumsi suplemen


tambahan seperti vitamin.

8. Pastikan sarana dan prasarana maupun kendaraan operasional yang digunakan


dibersihkan secara berkala dengan disinfektan.

Anda mungkin juga menyukai