Anda di halaman 1dari 7

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH BENGKULU
RESOR KEPAHIANG
Jl. Aipda Mu’an , Kepahiang 39372

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENERIMAAN LAPORAN SPKT

Kepahiang, Januari 2020


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH BENGKULU
RESOR KEPAHIANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENERIMAAN LAPORAN DI SPKT POLRES KEPAHIANG

I. Pedahuluan
1. Umum
a. Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak
atau kewajibanya berdasarkan undang‐undang kepada pejabat yang berwenang
tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana.
b. Laporan Polisi adalah laporan tertulis yang dibuat oleh petugas Polri tentang
adanya pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak atau
kewajiban bedasarkan undang‐undang bahwa akan, sedang, atau telah terjadi
peristiwa pidana.
c. Pengaduan adalah pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum
terhadap seseorang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang
merugikannya.
2. Dasar
a. Undang – undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
b. Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang
Pelaksanaan Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana
d. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2010
tanggal 1 Oktober 2010 tentang Tata cara Pembentukan Peraturan Kepolisian
e. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012
tanggal 25 juni 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana.
f. Peraturan Kepala Badan Reserse Kriminal Nomor 3 Tahun 2014 tentang Standar
Operasional Prosedur ( SOP ) PelaksanaanPenyidikan Tindak Pidana
3. Maksud Dan Tujuan
a. Maksud Standar Operasional Prosedur ini disusun adalah sebagai acuan
berntindak dalam melaksanakan tugas kepolisian khususnya dalam hal menerima
laporan di SPKT Polres Kepahiang.

b. Tujuan Standar Operasional Prosedur ini dibentuk sebagai pedoman dalam


menindak lanjuti laporan masyarakat guna menciptakan persepsi yang sama
dalam menilai suatu laporan dari masyarakat.

4. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Standar Operasional Prosedur Ini Meliputi Tatacara dan Alur dalam
menerima laporan dari masyarakat di SPKT Polres Kepahiang.

II. Kulifikasi Kemampuan

5. Kemampuan Petugas
a. memiliki mentalitas yang baik;
b. berpenampilan simpatik;
c. menguasai perundang‐undangan dan pengetahuan lainnya;
d. memiliki kemampuan komunikasi sosial yang efektif;
e. memiliki sifat humanis;
f. memiliki keterampilan mengoperasikan komputer;
g. memiliki pemahaman tentang prosedur penerimaan laporan Polisi.
6. Sarana dan Prasarana
a. ruangan yang nyaman dan aman;
b. meja dan kursi;
c. computer dan printer;
d. alat tulis kantor (ATK);
e. alkom, telepon/faximile;
f. buku register dan formulir penerimaan laporan;
g. toolkit TPTKP;
h. sarana mobilitas untuk mendatangani TKP;
i. kotak P3K
j. tabung pemadam kebakaran;
k. penunjuk waktu (jam dinding, kalendar);
l. daftar alamat dan nomor telepon penting.
7. Prosedur Pelaksanaan Penerimaan Laporan Polisi
a. Masyarakat mendatangi kantor SPKT Polres Kepahiang dapat di klasfikasikan
menjadi 4 (empat) hal antara lain :
1) Membuat laporan polisi (LP). bilamana hasil konsultasi memenuhi unsur
pidana dan tidak dilakukan penyelesaian Alternative Dispute Resolution (ADR)
maka masyarakat dapat membuat Laporan Polisi (LP) pada petugas SPKT.

2) Meminta bantuan informasi, masyarakat dapat meminta bantuan dalam hal


apapun yang terkait dengan kepolisian dalam kegiatan pelayanan masyarakat
misalnya : syarat menjadi anggota polisi, cara membuat SIM, menanyakan
arah suatu alamat dll.

3) Konsultasi Hukum (Konseling), masyarakat dapat melapor/mengadu


permasalahan apapun yang perlu dicarikan solusi atas permasalahan
tersebut. Misalnya : meminta saran tentang KDRT, kenakalan remaja,
sengketa warisan, gangguan ketentraman dan ketertiban masyakat dll.

4) Meminta surat keterangan kepolisian dari SPKT. Seperti Surat Tanda Terima
Laporan Polisi (STTLP), surat tanda terima penemuan barang, surat
keterangan lapor diri, Surat Tanda Lapor Kelihangan (STLK) dll.

b. Penerimaan laporan/pengaduan
1) Pelapor/pengadu dapat merupakan korban langsung atau tidak langsung
datang ke petugas siaga SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu)
Polres Kepahiang untuk membuat Laporan/aduan sesuai dengan perkara
yang akan dilaporkan (Tindak Pidana) dengan membawa bukti-bukti
pendukung laporan antara lain dokumen asli dan fotokopi legalisirnya (KTP,
bilyet giro, cek, sertifikat tanah, ijazah, kuitansi, akta-akta, rekening koran dll).
2) Penerimaan masyarakat dengan landasan etika pelayanan serta ketentuan
berperilaku yang telah menjadi ketentuan umum anggota Polri dalam
berperilaku. Kemudian petugas SPKT menghubungi piket reskrim Polres
Kepahiang yang kemudian melakukan analisa laporan pelapor/pengadu
termasuk penelitian bukti – bukti pendukung laporan/pengaduan tersebut.
Hasil penelitian laporan/pengaduan dibuat oleh Piket Reskrim dalam bentuk
rekomendasi kepada petugas SPKT yang berisi :
a) dapat atau tidaknya diterbitkan laporan polisi.
b) perlu atau tidak laporan tersebut dilimpahkan kesatuan wilayah lain.
c) perlu tidaknya mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara).
3) Bila berdasarkan hasil analisa laporan/pengaduan ditemukan bukti
permulaan maka tim Rekomendasi LP memberikan rekomendasi penerbitan
laporan polisi ke petugas SPKT. Selanjutnya petugas SPKT membuat
laporan polisi dan memberikan STTLP (Surat Tanda Terima Laporan Polisi)
kepada pelapor/pengadu.
4) Sebaliknya jika berdasarkan hasil analisa piket reskrim tidak ditemukan bukti
permulaan adanya tindak pidana, maka diberikan penjelasan kepada
pelapor/pengadu tentang alasan – alasan kenapa belum atau tidak dapat
diterimanya laporan/pengaduan tersebut.
5) Setelah menerima STTLP (Surat Tanda Terima Laporan Polisi)
pelapor/pengadu diarahkan ke petugas Reskrim untuk dilakukan
pemeriksaan awal dalam bentuk Berita Acara Permintaan Keterangan (Non
Pro Justitia), jika pada saat itu juga pelapor/pengadu menolak untuk dimintai
keterangannya, maka dibuatkan surat pernyataan belum bersedia dilakukan
pemeriksaan awal dengan menyebutkan alasannya.
6) Apabila saksi korban dalam kondisi trauma/stress, penyidik melakukan
tindakan penyelamatan dengan mengirim saksi korban ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan penanganan medis-psikis serta memantau
perkembangannya ketika korban sudah pulih dalam kondisi sehat dan baik,
maka penyidik dapat melanjutkan kembali interview/wawancara guna
pembuatan laporan polisi.
7) Laporan Polisi, dilampiri rekomendasi LP, Berita Acara Permintaan
Keterangan (Non Pro Justitia) atau surat pernyataan belum bersedia
dilakukan pemeriksaan awal kemudian dicatat dalam buku register
penerimaan LP.
8) Laporan Polisi yang telah diregister kemudian diajukan kepada Ka SPKT
Polres Kepahiang guna dilimpahkan kepada Satuan Reskrim Polres
Kepahiang.
8. Hal Hal Yang Harus Diperhatikan
a. setiap laporan/pengaduan yang diduga sebagai tindak pidana wajib diterima oleh
petugas piket SPKT.
b. dalam penerimaan laporan/ pengaduan harus dilakukan secara humanis,
simpatik, komunikatif, responsif, tidak diskriminatif dan tidak arogan.
1) laporan yang dibuat harus objektif, transparan dan akuntabel.
2) tidak boleh melakukan kekerasan baik fisik maupun psikis.
3) tidak boleh memungut biaya dengan alasan apapun.
4) Petugas penerima laporan wajib di damping oleh piket fungsi reskrim
dan/atau piket fungsi lainnya ( Minimal 2 Personil ) dan harus tetap dalam
keadaan siaga.
III. PENUTUP
Demikian SOP (Standart Operasional Prosedur) ini dibuat untuk menjadi pedoman
bagi personil SPKT Polres Kepahiang dalam penerimaan laporan.

Kepahiang, 10 Januari 2020

Disahkan Oleh Dibuat Oleh


Kapolres Kepahiang Kabag Ops Polres Kepahiang

SUPARMAN, S.I.K., M.A.P. SAFRUDIN


AKBP NRP 79121292 KOMPOL NRP 62060689
MEKANISME PENERIMAAN KUNJUNGAN MASYARAKAT

MASYARAKAT DATANG KE SPKT


MELAYANI DENGAN 3S SERTA
PERILAKU YANG SIMPATIK &
1. TATAP MUKA BERSAHABAT
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN
2. MEDIA KOMUNIKASI
1. BANTUAN INFORMASI
2. KONSULTASI HUKUM TIM REKOMENDASI LP
3. BUAT LAP / ADUAN
MENGANALISA LAPORAN DARI
Catatan dalam Buku MASY BERKAITAN DENGAN
Reg Kunjungan LP KETERANGAN & BARANG BUKTI
YG SELANJUTNYA DIBUATKAN
REKOMENDASI
Catat dalam Buku Reg
LP

DIBUATKAN
KA SPKT URENMIN SPKT REKOMENDASI
LAPORAN POLISI
DITERIMA & MENGANALISA
BUAT NODIN DISTRIBUSI MENCATAT LAPORAN
DIBUATKAN SURAT LAPORAN
LP UNTUK DITERUSKAN YANG MASUK DALAM
BUKU REGISTER TANDA TERIMA
FUNGSI MASING - MASING
LAPORAN

TIDAK DIBUATKAN REKOMENDASI


DIJELASKAN KPD PELAPOR
BAHWA LAPORAN BELUM CUKUP
BUKTI ATAUPUN BUKA TINDAK
PIDANA

Anda mungkin juga menyukai