Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Nelsen Marvel Kusuma Jaya

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044965652

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4110/Pengantar Sosiologi

Kode/Nama UPBJJ : 15/ UPBJ Pangkalpinang

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.Jelaskan mengapa pendidikan bagi anak perempuan masih kurang mendapat perhatian, kaitkan
dengan pembahasan tentang sosialisasi gender.

Jawab :

Sosialiasi adalah suatu proses memberi tahu atau penanaman nilai atau aturan pengetahuan tertentu
pada seoranng individu. Gender adalah jenis kelamin. Sosialisasi gender adalah suatu proses
pemeberitahuan, tentang hal-hal bersangkutan dengan laki-laki dan peremepuan, tentang kesetaraan
gender semisalnya.

Jenis-jenis sosialisasi:
 Sosialiasi primer adalah sosialiasi individu anak kecil yang berumur 1-5 tahun, tentang belajar
mandiri keluarga.
 Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi, lanjutan dari primer, individu yang masuk
kelompok tertentu pada masyarakat.

Pendidikan wanita masih dipandang sebelah mata, salah satunya kurangnya sosialsasi gender yang
baik. Perbedaan gender terjadi melalui proses yang sangat panjang, dimulai dengan pembagian kerja
secara seksual yang sudah berlangsung ribuan tahun.Oleh karena kondisi biologis yang berbeda maka
laki-laki dibedakan pekerjaannya dengan pekerjaan bagi perempuan. Banyak orang beranggapan dan
percaya bahwa perempuan sewajarnya hidup di lingkungan rumah tangga. Pekerjaan ini adalah
pekerjaan yang diberikan alam kepada perempuan. Sejarah perjalanan perbedaan gender antara laki-
laki dan perempuan terjadi sedemikian rupa dengan proses yang panjang dan terbentuknya perbedaan
gender ini diakibatkan oleh berbagai faktor.

Bahkan konstruksisosial ini diperkuat oleh ajaran keagamaan dan dapat pula dibentuk oleh
negara. Di samping itu, konstruksi sosial mengenai gender ini tumbuh dan berkembang secara
evolusional dan memengaruhi secara biologis baik pada laki-laki maupun pada perempuan, misalnya
karena masyarakat telah mengkonstruksi gender kaum perempuan itu harus bersifat lemah lembut
maka kaum perempuan terdidik dan tersosialisasi sesuai dengan sifat gender yang telah ditentukan
oleh masyarakat. Sebaliknya, konstruksi social terhadap kaum laki-laki itu harus bersifat kuat,
rasional, dan agresif maka kaum laki-laki terdidik dan tersosialisasi sesuai apa yang ditentukan
masyarakat pula. Oleh karena proses ini berlangsung terus akhirnya konstruksi ini menjadi mapan
dan sulit dibedakan apakah sifat-sifat perbedaan kedua gender ini adalah hasil bentukan masyarakat
(konstruksi sosial)

Contoh : seorang yang tinggal di desa, yang masih menanggap kesetaraan gender dengan kurang
baik, karena seorang keluarga yang tidak mampu membayar sekolah anaknya, sehingga
mengharapkan kehadiran anak laki-laki untuk bisa membantu kelurga, tersebut. Maka jika terjadi
lahir anak perempuan, maka menanggap anak perempuan adalah suatu kerugian. Padahal zaman
sekarang, kesetaraan gender sudah ada dimana-mana, bos bisa menjadi wanita.

Maka sosialisasi gender itu harus diberitahukan semua orang, dan harus juga dipahami semua orang,
bisa saja anak perempuan lebih baik dari pada laki-laki. Sehingga tidak akan terjadi pandangan
sebelah mata terhadap wanita lebih baik dirumah dari pada diberikan pendidikan sekolah.
2.Perilaku kolektif mengandung makna bahwa ada penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh
suatunkelompok, dan ada beberapa faktor yang menunjang tersebarnya suatu perilaku kolektif di
masyarakat

a.Carilah contoh perilaku kolektif yang sudah tersebar di masyarakat

Perilaku kolektif membawa dampak besar bagi kehidupan sosial masyarakat, dan banyak perilaku-
perilaku ini yang tidak sesuai dengan norma-norma institusi atau lembaga masyarakat yang berlaku
di masyarakat umum. Perilaku inilah yang memberikan kontribusi terbesar dalam seleksi keberadaan
perilaku-perilaku penyimpangan sosial.

Bentuk penyimpangan kolektif :

1. Tindak Kenakalan
Suatu kelompok yang didonimasi oleh orang-orang yang nakal umumnya suka melakukan sesuatu
hal yang dianggap berani dan keren walaupun bagi masyarakat umum tindakan trsebut adalah bodoh,
tidak berguna dan mengganggu.

Contoh penyimpangan kenakalan bersama yaitu seperti aksi kebut-kebutan di jalan, mendirikan genk
yang suka onar, mengoda dan mengganggu cewek yang melintas, corat-coret tembok orang dan lain
sebagainya.

2. Tawuran / Perkelahian Antar Kelompok

Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang sama-sama nakal atau kurang berpendidikan mampu
menimbulkan perkelahian di antara mereka di tempat umum sehingga orang lain yang tidak bersalah
banyak menjadi korban. Contoh : tawuran anak sma 70 dengan anak sma 6, tawuran penduduk berlan
dan matraman, dan sebagainya.

3. Tindak Kejahatan Berkelompok / Komplotan

Kelompok jenis ini suka melakukan tindak kejahatan baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara
terbuka. Jenis penyimpangan ini bisa bertindak sadis dalam melakukan tindak kejahatannya dengan
tidak segan melukai hingga membunuh korbannya. Contoh : Perampok, perompak, bajing loncat,
penjajah, grup koruptor, sindikat curanmor dan lain-lain.

4. Penyimpangan Budaya

Penyimpangan kebudayaan adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang menyerap budaya yang
berlaku sehingga bertentangan dengan budaya yang ada di masyarakat.

Contoh : merayakan hari-hari besar negara lain di lingkungan tempat tinggal sekitar sendirian, syarat
mas kawin yang tinggi, membuat batas atau hijab antara laki-laki dengan wanita pada acara resepsi
pernikahan, dsb.
b.Berdasarkan jawaban di atas, jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perilaku kolektif tersebut
bisa tersebar.

Faktor Internal
Salah satu faktor yang amat mempengaruhi peubahan karakter masyarakat yang cenderung anarkis
yakni faktor dari dalam masyarakat itu sendiri. Adapun secara kultural, kita dapat mengkaji bahwa,
anarkisme awalnya terbentuk dari sebuah gesekan antar suku, namun seiring dengan pola kultural
yang berlaku di masyarakat papua tersebut, hal itu telah menjadi sebuah kebiasaan yang terus
menerus dilakukan yang akhirnya menciptakan sebuah budaya baru

Faktor eksternal
Globalisiasi. Sebuah kata kunci untuk mengambarkan bagaimana sebenarnya pergerseran budaya
menjadi faktor eksternal dari perilaku anarkis yang selama ini terjadi. Faktor internal telah menjadi
fondasi dasar atas perilaku anarkis yang berkembang di masyarakat. Disamping itu, globalisasi telah
menyusupkan sebuah virus negatif sebagai sisi lain dari kemajuan zaman yang ia gaungkan. Namun
proses filterisasi atau pemaknaan yang salah atas budaya barat yang masuk ke budaya kita
menyebabkan terjadinya akulturasi yang tidak sempurna, bahkan menjurus negatif

Anda mungkin juga menyukai