Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19


Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Disusun

OLEH :
NAMA : VALENCIA ANGELLICA
NIM : 044965613

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS TERBUKA
2022
PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmatnya kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Pemanfaatan E-
Learning Pada Masa Pandemi Covid-19”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
Dalam makalah ini mendeskripsikan E-Learning, menjelaskan manfaat E-Learning pada
masa pandemi covid 19, dan menjabarkan kendala penggunaan E-Learning dalam
perkuliahan

Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di
masa yang akan datang. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pangkalpinang 9 November 2022

Valencia Angellica
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i

PRAKATA....................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3

2.1 Pengertian E-Learning.................................................................................................. 3


2.2 Manfaat E-Learning pada masa pandemi covid 19....................................................... 4
2.3 Kendala penggunaan E-Learning dalam perkuliahan................................................... 5

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 8

3.1 Simpulan........................................................................................................................ 8
3.2 Saran.............................................................................................................................. 8

DAFTAR RUJUKAN........................................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awal tahun 2020 wabah Coronavirus Disease 2019 (covid-19) masuk di Indonesia dan
mencapai puncaknya pada bulan Maret 2020. Virus ini menyebar sangat cepat, tidak melihat
usia, jenis kelamin, pejabat atau rakyat biasa, semuanya bisa terinfeksi. Tidak sedikit yang
kehilangan nyawanya dan keluarga yang dicintai. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan
kebijakan WFH (Work From Home) agar virus ini tidak menyebar secara massif.

Dampak wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia terjadi pada semua
sektor kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Kebijakan pemerintah dalam sektor
pendidikan, sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 adalah dengan
memberhentikan pembelajaran tatap muka dan memberlakukan pembelajaran jarak jauh atau
secara daring. Pembelajaran jarak jauh bisa dilaksanakan apabila ada alat bantu atau media
yang mendukungnya. Beruntungnya, saat ini teknologi informasi sudah berkembang pesat.
Pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang
sudah ada. Tinggal memilih dan menyesuaikan teknologi informasi apa yang ingin digunakan
dalam pembelajaran secara daring.

Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan


tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus
tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical distancing,
hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat
untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan
tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan
proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan
secara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa (elearning)

Bentuk perkembangan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media


pembelajaran adalah menggunakan e-learning. E-learning merupakan inovasi yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi
pembelajaran tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi peserta didik.
Melalui e-learning, peserta didik tidak hanya mendengarkan uraian materi dari pendidik saja
tetapi juga aktif mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan sebagainya. Materi bahan
ajar dapat divirtualisasikan dalam berbagai format sehingga lebih menarik dan lebih dinamis
sehingga mampu memotivasi peserta didik untuk lebih jauh dalam proses pembelajaran
Pemanfaatan E-Learning pada masa pandemi ini sungguh besar. Belajar jarak jauh bisa
terlaksana dengan lebih mudah. Para pendidik tidak perlu keluar rumah untuk bertemu
dengan peserta didiknya, cukup di rumah dan mengandalkan koneksi internet. Oleh karena
itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai Pemanfaatan E-Learning pada masa pandemi
Covid-19.

Banyak aplikasi pembelajaran online yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan akhir-akhir
ini. Menurut pendapat Molinda (2005), yang dikutip oleh Arizona (2020 : 66), Pembelajaran online
merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi
dan informasi, misalnya internet, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Pembelajaran online
menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur,
perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi,
berinteraksi atau berkolaborasi (secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous).

Salah satu aplikasi gratis dan familiar diterapkan adalah aplikasi Google Classroom. Menurut
Arizona (2020 : 66), Pembelajaran online yang diterapkan dengan menggunakan media goggle calssroom
memungkinkan pengajar dan peserta didik dapat melangsungkan pembelajaran tanpa melalui tatap muka
di kelas dengan pemberian materi pembelajaran (berupa slide power point, e-book, video pembelajaran,
tugas (mandiri atau kelompok), sekaligus penilaian. Peserta didik berinteraksi melalui forum diskusi
(stream) terkait dengan permasalahan materi dan jalannya pembelajaran secara interaktif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Apa pengertian E-Learning?
2) Apa manfaat E-Learning pada masa pandemi covid 19?
3) Apa kendala penggunaan E-Learning dalam perkuliahan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, tujuan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan E-Learning.
2) Menjelaskan manfaat E-Learning pada masa pandemi covid 19.
3) Menjabarkan kendala penggunaan E-Learning dalam perkuliahan.
BAB II

PEMBAHASA

2.1 Pengertian E-Learning


E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa
untuk belajar kapanpun dan di manapun (Dahiya,2016). Berbagai istilah digunakan untuk
mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: online
learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning. Ada 3 (tiga)
hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik e-learning), yaitu: (a) kegiatan
pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, dalam hal ini dibatasi pada
penggunaan internet, (b) tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh
peserta belajar, misalnya External Harddisk, Flaskdisk, CD-ROM, atau bahan cetak, dan (c)
tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami
kesulitan. Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan
persyaratan lainnya, seperti adanya: (a) lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola
kegiatan e- learning, (b) sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap
teknologi komputer dan internet, (c) rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari dan
diketahui oleh setiap peserta belajar, (d) sistem evaluasi terhadap kemajuan atau
perkembangan belajar peserta belajar, dan (e) mekanisme umpan balik yang dikembangkan
oleh lembaga penyelenggara (Hartanto, 2016).

Istilah e-learning banyak memiliki arti karena bermacam penggunaan e-learning saat
ini. Pada dasarnya, e-learning memiliki dua tipe yaitu synchronous dan asynchronous.
Synchronous berarti pada waktu yang sama. Proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama
antara pendidik dan peserta didik. Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik
dan peserta didik secara online. Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan
pendidik dan peserta didik mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan
materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik dapat
mendengarkan presentasi secara langsung melalui internet. Peserta didik juga dapat
mengajukan pertanyaan atau komentar secara langsung ataupun melalui chat window.
Synchronous training merupakan gambaran dari kelas nyata, namun bersifat maya (virtual)
dan semua peserta didik terhubung melalui internet. Synchronous training sering juga disebut
sebagai virtual classroom. Asynchronous berarti tidak pada waktu bersamaan. Peserta didik
dapat mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan pendidik memberikan materi.
Asynchronous training popular dalam e-learning karena peserta didik dapat mengakses
materi pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Peserta didik dapat melaksanakan
pembelajaran dan menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang jadwal yang sudah ditentukan.
Pembelajaran dapat berbentuk bacaan, animasi, simulasi, permainan edukatif, tes, quis dan
pengumpulan tugas.

2.2 Manfaat E-Learning Pada Masa Pandemi Covid-19

E-learning dapat membawa suasana baru dalam ragam pengembangan pembelajaran.


Pemanfaatan e-learning dengan baik dapat meningkatkan hasil pembelajaran dengan
maksimal. Beberapa manfaat dari e-learning diantaranya menurut Rohmah (2016) (1) dengan
adanya e-learningmaka dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi
lebih ekonomis (2) E-learnin gmempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan
belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat
lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran(4) Dengan e-learnin
gproses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadidi dalam ruangan kelas saja, tetapi
dengan bantuan peralatan komputer danj aringan, para peserta didik dapat secara aktif
dilibatkan dalam proses belajar-mengajar.

Manfaat e-leraning bagi dunia pendidikan secara umum, yaitu: (1) Fleksibilitas tempat
dan waktu, jika pembelajaran konvensional di kela smengharuskan peserta didik untuk hadir
di kelas pada jam-jam tertentu, maka e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih
waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. (2) Independent learning, e-learning
memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar
masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai,
kapan akan menyelesaikan, dan bagianmana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya
terlebih dulu. Jika ia mengalami kesulitan, ia bisa mengulang lagi sampai ia merasa mampu
memahami. Pembelajar juga bisa menghubungi instruktur, narasumber melalui email atau
ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Banyak orang yang merasa cara belajar
independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk
belajar dengan urutan yang telah ditetapkan. (3) Biaya, banyak biaya yang bisa dihemat dari
cara pembelajaran dengan e-learning. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain
biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar, biaya administrasi
pengelolaan, penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar. (4) Fleksibilitas kecepatan
pembelajaran, e-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing masingpeserta
didik. Apabila siswa belum mengerti dan memahami modul tertentu, maka ia dapat
mengulanginya lagi sampai ia paham. (5) Standarisasi pengajaran, pelajaran e-learning selalu
memiliki kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar. (6)
Efektifitas pengajaran, penyampaian pelajaran e-learning dapat berupa simulasi dan kasus-
kasus, menggunakan bentuk permainan dan menerapkanteknologi animasi canggih. (7)
Kecepatan distribusi, e-learningdapat dengan cepat menjangkau ke seluruh penjuru, tim
desain hanya perlu mempersiapkan bahan pelajaran secepatnyadan menginstal hasilnya di
server pusat e-learning. (8) Ketersediaan On-Demand, e-learningdapat diakses sewaktu-
waktu. (9) Otomatisasi proses administrasi,e-learningmenggunakan suatu Learning
Management System(LMS) yang berfungsi sebagai platform pelajaran-pelajaran e-learning.
LMS berfungsi pula menyimpan data-data pelajar,pelajaran, dan proses pembelajaran yang
berlangsung.

Manfaat e-learning pada masa sebelum maupun saat pandemi seperti sekarang ini sama
yaitu memberikan kemudahan dalam proses mengajar oleh pendidik dan proses belajar
peserta didik. Namun, di masa pandemi ini e-learning digunakan hampir semua orang
khususnya di dunia pendidikan karena kebijakan pemerintah untuk bekerja dan belajar dari
rumah. Adanya e-learning menjadi angin segar bagi semua orang. Meski sekolah diliburkan
tapi para pendidik dan peserta didik tetap bisa melakukan proses pembelajaran.

2.3 Kendala Penggunaan E-Learning dalam Perkuliahan


Penggunaan e-learning dalam perkuliahan tentu memiliki beberapa kendala yang
dirasakan dosen maupun mahasiswa. Dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Pandemi
Covid-19 Terhadap Pemanfaatan E-Learning” (Wijaya dkk.2016) menjabarkan kendala yang
dirasakan dosen maupun mahasiswa.

Kendala yang Dirasakan Mahasiswa

Berapa kendala yang dirasakan mahasiswa diantaranya; (1) Mahasiswa diharuskan belajar
mandiri dan saat ada kesulitan dalam pemahaman sebuah materi dan adanya keinginan untuk
bertanya langsung kepada dosen yang bersangkutan menjadi terkendala karena sebahagian
mata kuliah tidak ada disediakan chat di elearning tersebut untuk sesi tanya jawab. (2) Akses
informasi yang terkendala oleh sinyal. Hal ini dikarenakan sebagian mahaisswa berada di
daerah dengan kekuatan sinyal yang lemah. Hal ini menyebabkan lambatnya mahasiswa
dalam mengakses informasi. Untuk mengatasinya mahasiswa harus keluar atau pergi ke
tempat tertentu yang memungkinkan sinyal cukup kuat agar bisa mengikuti perkuliahan di e-
learning.
(3) Pada mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa untuk melakukan praktik, penggunaan e-
learning tidak bisa menjadi solusi. (4) Kendala berikutnya, terkadang saat mahasiswa
mengakses e-Learning server langsung down. Hal ini disebabkan mahasiswa log-in secara
bersamaan untuk mengirimkan tugas. Hal ini membuat mahasiswa kesulitan untuk
mengirimkan tugas melalui e-Learning. (5) Adanya pemanfaatan elearning di saat pandemic
covid 19 mahasiswa tetap dituntut untuk selalu siap di setiap jam kuliah untuk absen dan
mengerjakan tugas ,tanpa sarana dan prasarana memadai bagi semua mahasiswa, baik itu
ekonomi ,jaringan ,kuota, dan laptop. Hal ini disebabkan mahasiswa datang dari kalangan
ekonomi yang berbeda. Mahasiswa harus tetap menerima tugas-tugas yang diberikan dan
harus mengumpulkan tepat waktu ,meskipun kadang terkendala oleh berbagai hal yang
menyebabkan mahasiswa minta bantuan kepada temannya baik dalam mengerjakan tugas
mapun saat pengiriman tugas. (6) Dampak berikutnya yang dirasakan oleh mahasiswa yaitu
mahasiswa sudah merasakan kejenuhan dalam perkuliahan daring karena beberapa dosen
hanya melakukan daring dengan mengupload materi dan memberikan tugas tanpa
menjelaskan materi yang diberikan. Sehingga materi yang diberikan oleh dosen hanya
sebagian kecil yang dapat dipahami oleh mahasiswa. Sedangkan materi yang yang
memerlukan praktek mahasiswa tidak dapat menguasai materi sama sekali. Tidak adanya
interaksi sosial seperti perkuliahan tatap muka, membuat minat mahasiswa dalam belajar jadi
menurun. (7) Berikutnya, pengeluaran mahasiswa mejadi lebih meningkat untuk pembelian
kuota internet. Terkadang mahasiswa jadi absen atau telat mengumpulkan tugas saat kuota
internet mereka habis.

Kendala yang Dirasakan Mahasiswa

Berapa dampak yang dirasakan dosen diantaranya; (1) peran e-learning tentu menjadi
sangat dibutuhkan. Walaupun sebenarnya proses tatap muka tidak bisa digantikan dengan e-
learning, tapi peran tersebut menjadi sentral saat wabah menyerang. Adanya e-learning
kegiatan perkuliahan tetap bisa dijalankan walaupun dengan berbagai kendala, mulai dari
sinyal, server yang down, hingga mahasiswa yang tidak full mengikuti perkuliahan daring
dengan e learning. (2) Dosen yang biasanya jarang menggunakan e-learning, saat covid 19
penggunaan e-learning semakin meningkat, karena semua dosen menggunakan fasilitas e-
learning dalam perkulihan dan dosen sudah mulai terbiasa buat materi di e –learning dan
lebih memudahkan dosen dalam melakukan pemutakhiran bahan ajar. Selain itu dosen tidak
hanya memanfaatkan e-learning kampus untuk perkuliahan online. (3) Memudahkan dosen
dalam mengontrol kegiatan belajar mahasiswa, mengecek dan memeriksa jawaban tugas
mahasiswa dan memberitahukan hasilnya kepada mahasiswa. Adanya e-learning memang
sangat
membantu dosen dalam perkuliahan online. Tetapi, pada matakuliah yang sifatnya praktek,
biasanya dilakukan tatap muka dilabor komputer dengan menggunakan e-learning
perkuliahan menjadi kurang efektif. Sebab, mahasiswa hanya diberikan tugas tanpa ada
arahan dan bimbingan langsung dari dosen. Sehingga mahasiswa menjadi bingung dalam
memahami materi dan mengerjakan tugas yang diberikan dosen. (4) Dosen diharuskan
menggunakan e- learning karena perkuliahan tatap muka ditiadakan diganti dengan
perkuliahan online. Beberapa dosen belum terbiasa menggunakan e-Learning ditambah
panduan penggunanaan e- learning, walaupun pernah diadakan sosialisasi e-learning tahun
2017. (5) Dampak yang lain yaitu dosen sudah merasakan kejenuhan dengan daring, karena
dosen kebanyakan terbiasa dengan perkuliahan tatap muka yang langsung berinteraksi
dengan mahasiswa dan melihat pencapaian pembelajaran setiap materi terhadap mahasiswa.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Secara umum pemanfaatan e-learning pada masa pandemi covid-19 adalah


memberikan kemudahan dalam proses mengajar oleh pendidik dan proses belajar peserta
didik. Adanya e-learning menjadi angin segar bagi semua orang. Meski sekolah diliburkan
tapi para pendidik dan peserta didik tetap bisa melakukan proses pembelajaran. Sementara
itu, masih ada kendala yang ditemui dalam melaksanakan e-learning yang dialami dosen
maupun mahasiswa yaitu terkendala sinyal, gagap teknologi, pembelajaran yang
membosankan karena tidak adanya interaksi langsung dengan dosen dan mahasiswa.

3.2 Saran

Saran dan masukan kepada pihak kampus yaitu sebelum dilaksanakan perkuliahan
online perlu dipersiapkan fasilitas pendukung, kompetensi serta pelatihan terlebih dahulu
kepada mahasiswa dan dosen tentang pemanfaatan e-learning, agar perkuliahan daring bisa
terlaksana dengan baik, dan pencapaian dalam setiap materi bisa dicapai. Tanpa persiapan
yang baik maka akan mempengaruhi kualitas hasil belajar mengajar.
DAFTAR RUJUKAN

Hartanto, W. (2016). Penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran. Jurnal Pendidikan


Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 10(1).

Rohmah, L., 2016. Konsep E-Learning Dan Aplikasinya Pada Lembaga Pendidikan Islam.
An-Nur, 3(2).
Wijaya, R., Lukman, M., & Yadewani, D. (2020). Dampak Pandemi Covid19 Terhadap
Pemanfaatan E Learning. Jurnal Dimensi, 9(2), 307-322.

Dewi, Wahyu Aji Fatma. (2020) Dampak Covid-19 terhadap Implementasi Pembelajaran

Daring diSekolah Dasar Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020.

(Online) Tersedia : https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/89

Anda mungkin juga menyukai