Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan PKL ini dengan baik. Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu syarat dalam

menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa

Jerman, Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa selesainya laporan PKL ini

tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat

moril maupun materil, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu.

Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun dengan sebaik-baiknya,

namun masih terdapat kekurangan di dalam penyusunan laporan PKL ini, oleh karena itu

saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa

harapan penulis semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan para pembaca.

Jakarta, 27 Februari 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2

BAB I....................................................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3

1.2 Tujuan Program Praktek Kerja Lapangan (PKL)....................................................................4

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program PKL........................................................................4

1.4 Peserta, Dosen Pembimbing dan Penyelia...............................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PROFIL PERUSAHAAN......................................................................................................................5

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan akhir dari pendidikan sarjana 1 atau S1 adalah terampil dan

profesional dalam dunia kerja. Namun selama proses perkuliahan, materi-materi yang

dipelajari mahasiswa kebanyakan masih bersifat teori, sehingga mahasiswa belum

mempunyai keterampilan yang sinkronis di dunia kerja. Oleh karena itu, mahasiswa

diwajibkan untuk praktik langsung di dunia kerja atau sering disebut sebagai Praktik

Kerja Lapangan (PKL).

Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau yang dinamakan sebagai mata kuliah

Deutsch für den Beruf II merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa

Prodi Pendidikan Bahasa Jerman UNJ sebagai penerapan dari teori yang telah

dipelajari pada mata kuliah Deutsch für den Beruf I (Bahasa Jerman untuk Bidang

Perkantoran I). Mata kuliah ini memiliki bobot 2 SKS dan dilaksanakan dalam waktu

1 bulan di perusahaan atau instasi pemerintahan di sekitar kampus.

Melalui program PKL ini, mahasiswa mendapat gambaran nyata mengenai

dunia kerja. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya memiliki kompetensi sebagai

tenaga pengajar, namun juga memiliki keterampilan untuk bekerja di perusahaan

atau instansi. Keterampilan dan pengalaman selama PKL ini diharapkan dapat

membekali mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan ilmunya dalam masyarakat,

serta dapat bersaing di era globalisasi. Pada program PKL ini penulis melakukan

praktek kerja di Direktorat Kerjasama dan Kekayaan Intelektual Kementerian

Hukum dan Ham .

3
1.2 Tujuan Program Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini bertujuan untuk memperkenalkan

dunia kerja sehingga nantinya memiliki wawasan, keterampilan, pengetahuan dan

motivasi yang tinggi dalam menghadapi era globalisasi dimasa yang akan datang.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program PKL

1. Waktu : 22 Januari 2018 – 21 Februari 2018


2. Tempat : Direktorat Kerjasama dan Kekayaan Intelektual
Jl. H. R. Rasuna Said Kav. 8-9
Setiabudi, Kuningn, Jakarta Selatan 12940

1.4 Peserta, Dosen Pembimbing dan Penyelia

1. Peserta : 1. Astri Rizky Septiani


2. Fitria
3. Hanifah Shalihah
4. Ulfah Fauziyyah
2. Dosen Pembimbing : Dra. Azizah H. Siregar, M.Pd.
3. Penyelia : Andrieansjah, ST., MM

4
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Kementeriaan Hukum dan HAM

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

(disingkat Kemenkumham RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang

membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kementerian ini berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Presiden. Sejak 27 Oktober 2014 Kemkumham

dipimpin oleh Yasonna Laoly. Kemenkumham beberapa kali mengalami pergantian

nama yakni: "Departemen Kehakiman" (1945-1999), "Departemen Hukum dan

Perundang-undangan" (1999-2001), "Departemen Kehakiman dan Hak Asasi

Manusia" (2001-2004), "Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2004-2009),

dan "Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2009-sekarang).

Dalam menjalankan perannya, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi : Masyarakat memperoleh kepastian hukum.

Misi :

1. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;

2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;

3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;

4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;

5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum dan HAM;

serta

6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang profesional dan

berintegritas.

5
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia

untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perundang-

undangan, administrasi hukum umum, pemasyarakatan, keimigrasian, kekayaan

intelektual, dan hak asasi manusia;

b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi

kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia;

c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia;

e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah;

f. pelaksanaan pembinaan hukum nasional;

g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi

manusia;

h. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi

manusia;

i. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional;

j. pelaksanaan tugas pokok sampai ke daerah; dan

6
k. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di

lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:

a. Sekretariat Jenderal;

b. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan;

c. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum;

d. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan;

e. Direktorat Jenderal Imigrasi;

f. Direktorat Jenderal Kekayan Intelektual;

g. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia;

h. Inspektorat Jenderal;

i. Badan Pembinaan Hukum Nasional;

j. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia;

k. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia;

l. Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan;

m. Staf Ahli Bidang Ekonomi;

n. Staf Ahli Bidang Sosial;

o. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; dan

p. Staf Ahli Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi.

2.2 Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual adalah unsur pelaksana yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

yang dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan

7
kebijakan di bidang kekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan di bidang perlindungan hukum kekayaan intelektual,

penyelesaian permohonan pendaftaran kekayaan intelektual, penyidikan,

penyelesaian sengketa dan pengaduan pelanggaran kekayaan intelektual, kerja

sama, promosi kekayaan intelektual, serta teknologi informasi di bidang kekayaan

intelektual;

2. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perlindungan hukum

kekayaan intelektual, penyelesaian permohonan pendaftaran kekayaan intelektual,

penyidikan, penyelesaian sengketa dan pengaduan pelanggaran kekayaan

intelektual, kerja sama, promosi kekayaan intelektual, serta teknologi informasi di

bidang kekayaan intelektual;

3. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perlindungan hukum

kekayaan intelektual, penyelesaian permohonan pendaftaran kekayaan intelektual,

penyidikan, penyelesaian sengketa dan pengaduan pelanggaran kekayaan

intelektual, kerja sama, promosi kekayaan intelektual, serta teknologi informasi di

bidang kekayaan intelektual;

4. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual; dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

8
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual terdiri atas:

1. Sekretariat Direktorat Jenderal;

2. Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri;

3. Direktorat Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang;

4. Direktorat Merek dan Indikasi Geografis;

5. Direktorat Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual;

6. Direktorat Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual; dan

7. Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa.

2.3 Direktorat Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual

Direktorat Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerja sama dan pemberdayaan kekayaan

intelektual.

Direktorat Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kerja sama dan pemberdayaan kekayaan

intelektual;

2. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kerja sama dalam negeri di bidang

kekayaan intelektual;

3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kerja sama luar negeri di bidang kekayaan

intelektual;

4. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan pemberdayaan potensi kekayaan

intelektual, diseminasi dan promosi, penyiapan media diseminasi dan promosi,

inventarisasi kekayaan intelektual komunal serta pengelolaan perpustakaan; dan

9
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama dan

Pemberdayaan Kekayaan Intelektual.

Direktorat Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual terdiri atas:

1. Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri;

2. Subdirektorat Kerja Sama Luar Negeri;

3. Subdirektorat Pemberdayaan Kekayaan Intelektual;

4. Subbagian Tata Usaha; dan

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

10
BAB III

ORIENTASI LINGKUNGAN KERJA

3.1 Deskripsi Kerja

Sebagai peserta program PKL, penulis ditempatkan di bagian Subdirektorat

Kerjasama Luar Negeri ( Subdit KSLN). Pada Subdit KSLN terdapat 3 seksi, yaitu

kerjasama bilateral, regional, dan multilateral. Seksi kerjasama bilateral menangani

kerjasama di bidang Kekayaan Intelektual antara negara Indonesia dengan beberapa

negara, diantaranya yaitu Jepang dan Korea. Namun sayangnya, Kemenkumham RI

belum bekerjasama dengan negara Jerman di bidang KI sehingga penulis tidak bisa

langsung belajar dari kerjasama dengan negara Jerman. Untuk seksi regional

menangani kerja sama dengan ASEAN. Sedangkan seksi Internasional bekerjasama

dengan beberapa organisasi Kekayaan Intelektual dunia, diantaranya yaitu WIPO,

UNDP, Beijing Treaty dan Marakesh Treaty.

Tugas yang dikerjakan penulis adalah menerjemahkan Glossary and

Reference Indonesian Copyright Law dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ke

dalam Bahasa Jerman. Glossary and Reference Indonesian Copyright Law

merupakan glossar yang memuat pengertian tentang kosakata di bidang hak cipta

dalam lingkup kekayaan intelektual.

Kekayaan Intelektual (KI) merupakan kekayaan atas segala hasil produksi

kecerdasan daya pikir manusia seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan

lagu, karya tulis, karikatur, dan lain-lain yang berguna untuk manusia. Kekayaan

Intelektual meliputi paten, hak cipta, merek, desain industri, indikasi geografis,

desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang. Sistem Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) yang diberikan oleh Kemenkumham menunjang diadakannya

11
sistem dokumentasi yang baik atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga

kemungkinan dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari

atau dicegah. Dengan dukungan dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan

masyarakat dapat memanfaatkannya dengan maksimal untuk keperluan hidupnya

atau mengembangkannya lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah yang lebih

tinggi lagi.

Selain menerjemahkan, penulis juga membantu pengarsipan dan pelaksanaan

kegiatan yang diadakan oleh Subdit KS. Penulis bekerja setiap hari Senin sampai

Jumat pada pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

3.2 Permasalahan dan Penyelesaiannya

Dalam melaksanakan program PKL ini, penulis menemukan beberapa

masalah. Hal yang menjadi permasalahan bagi penulis adalah saat menerjemahkan

Glossary and Reference Indonesian Copyright Law meralat surat IMTA (Izin

Memperkerjakan Tenaga Asing) dan RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja

Asing) Surat Permohonan peminta terkadang memiliki kesalahan penulisan, Surat

permohonan peminta terkadang tidak sesuai dengan apa yang diminta jadi apa yang

sudah tercantum dipermohonan berbeda.

Namun demikian, masalah tersebut dapat diselesaikan penulis yaitu penulis

tidak segan untuk bertanya dan meminta bantuan ,rekan-rekan kerja juga sering

membantu, danharus lebih berkonsentrasi pada pembuatan ralat. Penulis menjadikan

ini sebagai pelajaran untuk mendapat pengetahuan dan pengalaman baru yang tidak

diperoleh di perkuliahan.

12
BAB IV

JURNAL KEGIATAN PKL

NO TANGGAL JENIS KEGIATAN


1. Senin, 22 Januari 2018  Perkenalan dengan seluruh pegawai
 Membaca buku mengenai Kekayaan Intelektual (Hak

Cipta)

2. Selasa, 23 Januari 2018  Membaca buku mengenai Kekayaan Intelektual (Paten,

Desain Industri)
 Membantu mengemas barang-barang untuk pindah

gedung

3. Rabu, 24 Januari 2018  Membaca buku mengenai Kekayaan Intelektual (Paten,

Desain Industri)
 Membantu mengemas barang-barang untuk pindah

gedung

4. Kamis, 25 Januari 2018  Pengarahan dari penyelia: Pak Andri dan Ibu Irni
 Menghadiri rapat 1st International Meeting of Working

Group on Intelectual Property

5. Jumat, 26 Januari 2018  Menjaga presensi pelatihan paten


 Menghadiri rapat Digital Video Conference

6. Senin, 29 Januari 2018  Membantu merapikan barang di gedung baru

7. Selasa, 30 Januari 2018  Membantu merapikan barang di gedung baru

8. Rabu, 31 Januari 2018  Menjaga presensi dan mengikuti Workshop

Pemanfaatan Hak Desain Industri bagi Pemilik Desain

Industri

9. Kamis, 01 Februari 2018  Menyortir dan membaca dokumen KSLN (WIPO,

Beijing Treaty, dll.)

10. Jumat. 02 Februari 2018  Menyortir dan membaca dokumen KSLN (WIPO,

Beijing Treaty, dll.)

11. Senin, 05 Februari 2018  Menjaga presensi acara Konsultan Dirjen

13
12. Selasa, 06 Februari 2018  Mengelompokkan dan membaca dokumen-dokumen

KSLN
 Menerjemahkan Glossary and Reference Indonesian

Copyright Law ke dalam Bahasa Jerman

13. Rabu, 07 Februari 2018  Menerjemahkan Glossary and Reference Indonesian

Copyright Law ke dalam Bahasa Jerman

14. Kamis, 08 Februari 2018  Menerjemahkan Glossary and Reference Indonesian

Copyright Law ke dalam Bahasa Jerman

15. Jumat, 09 Februari 2018  Menerjemahkan Glossary and Reference Indonesian

Copyright Law ke dalam Bahasa Jerman

16. Senin, 12 Februari 2018  Absen karena sakit

17. Selasa, 13 Februari 2018  Menerjemahkan Glossary and Reference Indonesian

Copyright Law ke dalam Bahasa Jerman


 Mengarsipkan surat masuk bagian bilateral

18. Rabu, 14 Februari 2018  Menerjemahkan Glossary and Reference Indonesian

Copyright Law ke dalam Bahasa Jerman


 Mengarsipkan surat masuk bagian bilateral
 Mengajar Bahasa Jerman Ibu Habibah (sich vorstellen

dan Begrüßung)

19. Kamis, 15 Februari 2018  Menerjemahkan Glossary and Reference Indonesian

Copyright Law ke dalam Bahasa Jerman


 Membaca jurnal penerjemahan

20. Senin, 19 Februari 2018  Menerjemahkan Glossary and Reference Indonesian

Copyright Law ke dalam Bahasa Jerman


 Membaca jurnal penerjemahan

21. Selasa, 20 Februari 2018  Menerjemahkan Glossary and Reference Indonesian

Copyright Law ke dalam Bahasa Jerman


 Membaca jurnal penerjemahan

22. Rabu, 21 Februari 2018  Merapikan dan mengecek kelmbali terjemahan

14
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Program PKL yang telah dilaksanakan di Bagian Direktorat Penggendalian

Penggunaan Tenaga Kerja Asing, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga

Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK) Kementerian

Ketenagakerjaan Republik Indonesia tentunya memberikan banyak pengalaman serta

pengetahuan baru di dalam dunia kerja yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa.Lain

dari pada itu, penulis juga banyak belajar mengenai disiplin waktu, etika berpakaian,

kerajinan dalam bekerja di lingkungan perkantoran, dan bersosialisasi serta

bekerjasama dengan rekan kerja dan juga atasan. Dengan adanya program PKL ini

diharapkan terjadi hubungan kerjasama yang baik antara pihak Program Studi

Pendidikan Bahasa Jerman - Jurusan Bahasa Jerman - Universitas Negeri Jakarta

dengan Bagian Direktorat Penggendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing,

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan

Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK) Kementerian Ketenagakerjaan Republik

IndonesiaPenulis berharap apa yang telah penulis pelajari selama mengikuti program

PKL ini dapat menjadi bekal awal untuk memasuki dunia kerja nantinya.

Meskipun terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi penulis selama

menjalani program PKL, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan baik

karena penulis tidak perrnah segan untuk selalu bertanya kepada rekan kerja lainya.

15
Sehingga masalah dapat dihadapi penulis selama penulis melaksanakan PKL di

instansi tersebut.

5.2. SARAN

Sebaiknya penyelia memberikan orientasi mengenai deskripsi kerja dengan

maksimal kepada mahasiswa PKL agar nantinya peserta PKL dapat berkontribusi

dengan baik terhadap instansi yang bersangkutan. Peserta PKL hendaknya bersikap

aktif agar dapat memperoleh hasil yang maksimal, tidak segan untuk bertanya hal

apapun yang sesuai dengan pekerjaan secara detail dan mampu beradaptasi dengan

lingkungan baru dan jangan lupa juga untuk mempersiapkan fisik maupun

mentalsebelum pelaksanaannya.

16
LAMPIRAN

Ralat Surat IMTA Surat Ralat IMTA yang telah selesai

dikerjakan

Surat Permohonan Ralat

17
Surat Keputusan IMTA (Izin Memperkerjakan Tenaga Asing)

Surat Keputusan RPTKA (Rencana Berkas Data Pegawai

Penggunaan Tenaga Kerja Asing)

18
Meja Kerja Ruang Kerja

Berfoto saat hari terakhir kerja

Keikutsertaan dalam RI ke-72

19

Anda mungkin juga menyukai